• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAGI GURU DI MTS.N NEGERI 2 POSO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAGI GURU DI MTS.N NEGERI 2 POSO"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

1

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III BAGI GURU DI MTS.N NEGERI 2 POSO

SAMPAH DAUR ULANG BERNILAI EKONOMIS TINGGI PADA MTs.N 2 POSO KOTA

Oleh:

TAUFIK NUR BADRI NIP. 198708122019031007

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN MANADO BEKERJASAMA DENGAN

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III MANADO, TAHUN 2019

(2)

2

LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III

Nama : TAUFIK NUR BADRI NIP : 198708122019031007 Unit Kerja : MTS.N 2 POSO

Telah diuji di depan Tim Penguji Pada Hari Senin tanggal 07 Oktober 2019

Penguji

H. Khaeroni, M.Si

Nip. 197004011993031005

Mentor

Dra. Risnawati, S.Panti Nip. 196308111999032001

Coach,

Drs.Swengli Umar, M.Si Nip. 196110171988031001

Mengetahui,

Kepala Balai Diklat Keagamaan Manado

H. Khaeroni, M.Si

(3)

3 KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, berkah, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi Diklat Dasar CPNS Golongan III pada Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Poso tahun 2019. Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan dan bimbingan selama proses penyusunan penulisan ini hingga dapat selesai tepat waktu kepada :

1. Bapak H. Khaeroni, M.Si selaku Kepala Balai Diklat beserta segenap jajarannya.

2. Bapak H. Khaeroni, M.Si sebagai penguji yang telah memberikan masukan dan arahan dalam penulisan rancangan aktualisasi. 3. Drs.Swengli Umar, M.Si sebagai coach dan pengajar yang

memberikan masukan serta ilmu selama penyusunan rancangan aktualisasi.

4. Ibu Dra. Risnawati S. Panti sebagai mentor yang membimbing penulisan dan penyusunan rancangan aktualisasi.

5. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan materi dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi para penulis dan peserta Diklat lainnya. 6. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan mental dan

spiritual bagi penulis selama proses penyusunan rancangan aktualisasi berlangsung.

7. Keluarga besar angkatan IX yang selama kurang lebih 21 hari selalu bersama dalam keadaan suka maupun duka.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan rancangan ini.

Poso, Oktober 2019 Penulis

(4)

4 DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

1. Visi, Misi dan Tusi Organisasi ... 2

2. Tugas Pokok PNS ... 4

B. Tujuan ... 6

C. Nilai-nilai Dasar Aneka... 7

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ... 10

BAB II ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI ... 13

A. Identifikasi Isu-isu dan Analisa Penyebab ... 13

B. Isu-isu yang Diangkat ... 15

C. Gagasan Pemecahan Isu ... 16

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI... ..18

A. Pengisian Form 1 ... ..18

B. Jadwal Rencana Aktualisasi ... ..22

C. Catatan Bimbingan ... ..24

BAB IV PENUTUP... ..26

A. Rencana Antisipasi Kendala yang Akan Dihadapi... ..26

(5)

5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbunan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan.

Berdasarkan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah dimaksudkan adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

Untuk mewujudkan sekolah bersih dan hijau, pemerintah telah mencanangkan berbagai program yang pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kapasitas masyarakat sekolah dalam pengelolaan sampah.

Pengelolaan sampah dengan baik akan memberikan manfaat yang cukup baik bagi lingkungan sekolah. Daur ulang sampah merupakan salah satu metode cerdas dalam menghadapi masalah sampah yang selalu hadir dalam lingkungan sekolah.

1. Visi, Misi Organisasi dan Tusi a. Visi

Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Poso mempunyai visi yaitu :

”Mewujudkan Generasi Islam yang menguasai IPTEK, Berkualitas, Berakhlak Mulia dapat Membangun Diri dan Bangsanya Dalam Landasan Iman dan Taqwa ”

(6)

6 b. Misi

Adapun misi dari Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Poso yaitu :

1. Melaksanakan bimbingan mental yang berkesinambungan terciptanya generasi Islam

2. Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif untuk menumbuhkan potensi siswa yang bermutu

3. Membangkitkan semangat belajar siswa lewat kegiatan kurikulum dan ekstrakurikuler

4. Mengaktifkan peran orang tua siswa dan masyarakat. c. Tusi

Tugas dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dan peraturan perundangan yang berlaku, diantaranya :

TUGAS GURU :

Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undnag No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :

1. Merencanakan pembelajaran;

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu; 3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; 4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;

5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;

6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan

7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan; 2. Menyusun silabus pembelajaran;

3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;

7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus guru kelas);

(7)

7

10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;

12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran; 13. Melaksanakan pengembangan diri

14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan 15. Melakukan presentasi ilmiah.

FUNGSI GURU :

Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas, namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni : 1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan

5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

d. Nilai Organisasi

Berdasarkan 5 Budaya Kerja Kementerian Agama RI, nilai-nilai organisasi pada Kementerian Agama yaitu :

1. Integritas 2. Profesionalisme 3. Inovasi 4. Tanggung Jawab 5. Keteladanan 2. Tugas Pokok PNS

Berdasarkan Pasal 11 UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), tugas pokok PNS terbagi menjadi tiga, sebagai berikut :

a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas.

c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(8)

8

Berikut uraian Struktur Organisasi MTs Negeri 2 Poso :

Keterangan :

--- : Garis Koordinasi ___________ : Garis Komando

Gambar 1.1 Struktur Organisasi MTs Negeri 2 Poso B. Tujuan

Pembuatan laporan kegiatan aktualisasi ini bertujuan untuk :

1. Bagi peserta Diklat Dasar Prajab CPNS Gol. III Angkatan IX sebagai acuan dalam mengimplementasikan gagasan kreatif pemecahan isu unit organisasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan sesuai dengan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Goverment.

KEPALA MADRASAH Dra. Risnawati S. Panti

KOMITE Mustafa Tohan,

M.Si

KEPALA TATA USAHA Zulkifli Tju Racman

BENDAHARA Muhdar Ismail, SE.,Sy

WAKAMAD HUMAS Drs. Hj. Haeriah WAKAMAD SARPRAS Erni Wismiyati, M.Pd WAKAMAD KURIKULUM Samsul Lawenga, S.Pd WAKAMAD KESISWAAN Masni, S.Pd WALI KELAS GURU SISWA

(9)

9

2. Bagi Mentor atau pembimbing peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab Gol. III Tahun 2019 sebagai acuan untuk membimbing peserta dalam kegiatan aktualisasi, khususnya dalam meninjauan/penelaahan isu-isu permasalahan di unit kerja yang dapat dijadikan sebagai bahan kajian hingga dirumuskannya suatu penyelesaian masalah oleh peserta diklat. 3. Bagi Coach peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab Angkatan IX

Gol. III Tahun 2019 sebagai acuan dalam proses pembuatan rencana aktualisasi hingga terlaksananya kegiatan aktualisasi serta selama proses pelaporan. Sehingga peserta diklat benar dikategorikan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi PNS yakni Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan kedudukan dan peran PNS dalam NKRI yang terdiri dari Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan Whole of Government pada unit kerjanya.

4. Bagi Evaluator peserta aktualisasi Diklat Latihan Dasar Prajab CPNS Angkatan IX Gol. III Tahun 2019, sebagai bahan acuan penetapan penilaian untuk mengetahui pengetahuan, pemahaman dan aktualisasi nilai-nilai ANEKA.

C. Nilai-Nilai Dasar ANEKA 1. Akuntabilitas

Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas. Namun kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya dengan tujuan menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Adapun nilai-nilai publik tersebut antara lain

a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan.

b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis.

c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

(10)

10

d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.

Adapun nilai-nilai dasar dari akuntabilitas, sebagai berikut : a. Penuh semangat b. Disiplin c. Profesional d. Tepat waktu e. Transparan f. Sesuai ketentuan g. Efektif dan efisien h. Tanggung jawab 2. Nasionalisme

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paam kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Nasionalisme diperlukan sebagai jati diri setiap warga bangsa dan ideologi berbangsa serta bernegara. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa. Adapun nilai-nilai dasar nasionalisme sebagai berikut :

a. Cinta tanah air b. Tidak diskriminatif c. Tenggang rasa d. Membela kebenaran e. Rela berkorban f. Kepentingan bersama g. Disiplin

(11)

11 i. Musyawarah

j. Menggunakan bahasa Indonesia yang benar 3. Etika publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan. Nilai dasar etika disejajarkan dengan etika bermasyarakat atau dikenal dengan Etika Publik. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar atau norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perikalu, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Adapun nilai-nilai dasar dalam etika publik, sebagai berikut :

a. Jujur b. Sopan c. Cermat

d. Taat pada aturan e. Disiplin

f. Bertanggung jawab g. Integritas tinggi h. Menjaga rahasia i. Tata perintah atasan j. Hormat

4. Komitmen mutu

Aktualisasi nilai-nilai dasar komitmen mutu dalam pelaksanaan tugas aparatur akan mendorong terciptanya iklim atau budaya kerja unggul yang dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi. Dengan demikian, pergeseran orientasi kerja diharapkan dapat memotivasi aparatur untuk mengubah perilaku dan memunculkan mindset baru. Orientasi kerja bukan pada kewajiban menjalankan rutinitas kegiatan, melainkan pada semangat pengabdian untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat walaupun harus menghadapi banyak kendala (constrain). Adapun nilai-nilai dasar komitmen mutu, sebagai berikut:

a. Efektivitas b. Efisiensi c. Inovasi

(12)

12 d. Kreatifitas

e. Berorientasi mutu 5. Anti Korupsi

Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi merupakan kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak

secara jangka panjang. Tindak pidana korupsi berdasarkan KUHP Pasa 1 ayat 1 Sub C UU No 3 tahun 1971, yaitu sbb; Kerugian keuangan Negara; Suap menyuap; Pemerasan; Perbuatan curang; Penggelapan dalam jabatan; Benturan kepentingan dalam pengadaan; Gratifikasi.

Sementara Nilai dasar anti korupsi penting diterapkan bagi ASN untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang sehat. Adapun nilai-nilai dasar anti korupsi, sebagai berikut: a. Jujur b. Peduli c. Mandiri d. Disiplin e. Tanggung jawab f. Kerja Keras g. Sederhana h. Berani i. Adil

D. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI 1. Pelayanan Publik

Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara;1998 adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka tiga unsur pelayanan publik meliputi:

(13)

13

a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik

b. Penerima layanan yaitu orang/masyarakat/organisasi yang berkepetingan c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan

Adapun asas-asas pelayanan publik, antara lain: a. Transparansi b. Akuntabilitas c. Kondisional d. Partisipatif e. Keamanan Hak 2. Manajemen ASN

Manajemen ASN merupakan upaya pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari interfensi politik, bersih dari KKN. Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaa, disiplin, pemberhentian, jaminan pension dan perlindungan. Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:

a. Kepastian hukum b. Profesionalitas c. Proporsionalitas d. Keterpaduan e. Delegasi f. Netralitas g. Akuntabilitas h. Efektif dan Efisien i. Keterbukaan j. Non Diskriminatif k. Persatuan l. Kesetaraan m. Keadilan n. Kejesahteraan

(14)

14 3. Whole of Government

Whole of Government (WoG) merupakan cara pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari seluruh sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan perumusan kebijakan, manajmen program, dan pelayanan public. Whole of Government bertujuan menciptakan Goog Governance dimana terdapat tiga pilar didalamnya yaitu Pemeritah, Swasta/bisnis dan masyarakat. Adapun alasan WoG diperlukan antara lain:

a. Dorongan publik dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik

b. Mendorong pentingnya WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan dan layanan publik

c. Adanya nuansa kompetisi antar sektor, Satu sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain, atau masing-masing sektor tumbuh namun tidak berjalan beriringan,melainkan justru kontraproduktif atau ‘saling membunuh’.

d. Tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang menyempit pada kepentingan sektornya. yang kontra produktif terhadap tujuantujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional

e. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya mendrong adanya potensi disintegrasi

Adapaun indikator dari Whole of Govermenmet, antara lain: a. Integrasi

b. Koordinasi c. Kapasitas

(15)

15 BAB II

ANALISA ISU-ISU DAN GAGASAN SOLUSI A. Identifikasi Isu-Isu dan Analisa Penyebab

Mencermati permasalahan - permasalahan di unit MTs.N 2 Poso serta berdasarkan hasil diskusi dan konsultasi dengan mentor dan coach, maka dapat dirumuskan sejumlah isu sebagai berikut :

1. “Minat belajar siswa pada pelajaran PJOK Masih Rendah ”. Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatar belakangi munculnya isu tersebut, antara lain :

a. Fasilitas olahraga yang kurang lengkap b. Malasnya siswa bergerak

c. Kurangnya kesadaran berolahraga

d. Jadwal pelajaran PJOK yang bersamaan dengan kelas lain e. dst

Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:

a. Siswa akan tertinggal materi pembelajaran PJOK

b. Siswa akan lebih cenderung mudah sakit karena kurangnya aktifitas gerak

c. Siswa tidak dapat mengembangkan kemampuannya dalam berolahraga

d. Siswa akan mudah jenuh belajar olahraga e. dst

2. “ Dampak siswa pindahan dikelas 8D di MTs.N 2 Poso” Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatar belakangi munculnya isu tersebut, antara lain:

a. Siswa pindahan memberikan reaksi negatif pada siswa lain b. Keluhan Siswa dikelas terhadap siswa pindahan

c. dst

Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya:

(16)

16 b. Terjadinya perkelahian siswa c. Dst

3. “Belum optimalnya Penanganan sampah daur ulang”. Dalam isu tersebut, penjabaran indikator yang melatarbelakangi munculnya isu, yaitu a. Banyaknya sampah siswa di MTs.N 2 Poso

b. Belum adanya penanganan secara maksimal yang bernilai ekonomi c. Kurangnya kesadaran siswa dalam membuang sampah pada

tempatnya

Adapun dampak yang akan terjadi apabila isu tersebut tidak segera diselesaikan diantaranya :

a. Menumpuknya sampah di MTs.N 2 Poso b. Menimbulkan aroma yang tidak sedap

c. Mengganggu kesehatan dan konsentrasi belajar B. Isu-Isu Yang Diangkat

Untuk dapat mengatasi ketiga isu tersebut perlu dilakukan identifikasi isu yang paling krusial agar segera ditindak lanjuti. Adapun pada rancangan aktualisasi ini menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth) terhadap setiap isu permasalahan yang telah dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 2.1 Penentuan Isu Aktual

No . Isu Aktual Kriteria Sko r Priori tas U S G

1. Minat belajar siswa pada pelajaran

PJOK 3 3 3 9 3

2. Dampak siswa pindahan dikelas

8D di MTs.N 2 Poso 3 4 4 11 2

3. Penanganan sampah daur ulang 5 5 5 15 1 Tabel 2.2 : Keterangan Skala USG

Urgency = Mendesak Seriousness =

Kegawatan

Growth = Pertumbuhan 5 = Sangat Mendesak 5 = Sangat Gawat 5 = Sangat Cepat 4 = Mendesak 4 = Gawat 4 = Cepat

3 = Cukup Mendesak 3 = Cukup Gawat 3 = Cukup Cepat 2 = Kurang Mendesak 2 = Kurang Gawat 2 = Kurang

Cepat 1 = Sangat Kurang Mendesak 1 = Sangat Kurang Gawat 1 = Sangat Lambat

(17)

17

Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG terhadap setiap isu yang telah dirumuskan, maka isu yang terpilih menjadi core issue dan penting untuk segera diselesaikan adalah Penanganan sampah daur ulang bernilai intensif tinggi karena dari sisi urgensi dinilai penting untuk diselesaikan segera karena untuk menunjang kebersihan sekolah. Selain itu dari segi seriousness, isu tersebut dianggap sangat gawat untuk ditindak lanjuti, guna pembuatan analisa dalam penanganan sampah. Selain itu, dari sisi growth, isu ini dianggap sangat cepat menyebar dan berpotensi meningkat karena jika lambat ditangani akan banyak menimbulkan masalah-masalah baru.

C. Gagasan Pemecahan Isu

Untuk memecahkan isu utama yaitu penanganan sampah daur ulang berintensif tinggi maka perlu diketahui terlebih dahulu akar permasalahan dari isu tersebut. Dengan mengetahui akar permasalahan maka dapat dilanjutkan dengan perancangan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan permasalahan secara bertahap. Berdasarkan temuan di lapangan, permasalahan utamanya adalah belum diterapkan pemanfaatan sampah. Untuk memudahkan identifikasi akar masalah dapat menggunakan diagram fish bone, sebagai berikut:

Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Berdasarkan hasil identifikasi dengan menggunakan diagram fishbone, isu penanganan sampah memiliki dua permasalahan utama, yaitu :

1. Metode

Pembuatan peta permasalahan pada penanganan sampah daur ulang masih bersifat insidentil, umumnya hanya dilakukaan saat ada permintaan

MEN

Belum tersedianyaLokasi pembuangan sampah

Membuat tempat smpah dan gaun dari barang bekas Banyaknya sampah siswa di MTs.N 2 Poso Penanganan sampah daur ulang Belum adanya penanganan secara maksimal yang bernilai ekonomi

(18)

18

dari pimpinan. Sehingga biasanya hasil pemetaan tidak terperinci dan komprehensif, karena saat membuat pemetaan personil saat itu juga harus mengumpulkan bahan yang berasal dari laporan-laporan.

2. Sarana prasarana

Sempitnya lokasi pembuangan Bank sampah menjadikan sampah menumpuk disudut sekolah. Namun permasalahan lainnya adalah menjadikan lingkungan terlihat kumuh.

Untuk memecahkan masalah tersebut, maka gagasan kreatif yang akan dibuat adalah: “Pemanfaatan sampah daur ulang menjadi media yang bermanfaat dan bernilai seni dan ekonomis tinggi. .

(19)

19 BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Pengisian Form 1

Unit kerja : MTs.N 2 Poso Identifikasi

isu

: 1. Minat belajar siswa pada pelajaran PJOK

2. Dampak siswa pindahan dikelas 8D di MTs.N 2 Poso

3. Belum optimalnya penanganan sampah daur ulang

Isu yang diangkat

: Penanganan sampah daur ulang

Gagasan pemecahan

: Memanfaatkan sampah plastik menjadi media tepat guna.

(20)

20 N

O KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIB USI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1. Menghadap Kepala Madrasah sebagai pimpinan untuk membicarakan rencana mengelola sampah daur ulang. a. Meminta arahan dari pimpinan b. Menentukan objek

sampah yang akan dikelola.

c. Menentukan komponen apa saja yang layak untuk dibuat dengan

mempertimbangkan berdaya guna dan berhasil guna. d. Menetapkan lokasi

yang pantas dan

Adanya hasil dari daur ulang sampah plastik berbentuk tempat sampah dan media lainnya. Dokumentasi Adanya pengolahan sampah yang professional di MTs.N 2 Poso menunjukkan kreatifitas yang profesional Meningkat kan kebersihan sekolah serta menambah kreatifitas MTs.N 2 Poso sebagai sekolah yang peduli lingkungan dalam pengolahan sampah sehingga menjadi percontohan sekolah adiwiyata di kota Poso

(21)

21 N

O KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIB USI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) layak untuk membuat daur ulang sampah. e. Melaporkan kepada pimpinan.

(22)

22 N

O KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIB USI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2. Mengumpulkan sampah plastik yang bisa di daur ulang dan mengklasifikasi kan sampah a. Meminta arahan dari pimpinan b. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, serta menyortir sampah plastik untuk daur ulang c. Laporan kepada

pimpinan

Laporan hasil sampah plastik yang sudah siap

olah Dokumentasi Menjadikan MTs.N 2 poso menjadi sekolah unggulan dalam pengolahan limbah sampah Memperku at progam kerja daur ulang sampah adalah bagian dari tindak lanjut visi misi Madrasah Dengan adanya pengolahan sampah yang professional di MTs.N 2 Poso ……..

(23)

23 N

O KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT

KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIB USI VISI/MISI PENGUATAN NILAI ORGANISASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 3. Mengolah sampah daur ulang menjadi aneka bahan yang dapat dimanfaatkan masyarakat serta menjadi sebuah karya seni a. Meminta arahan pimpinan b. Pembuatan pola dan mengubah sampah menjadi barang berguna. a. Menyusun sistematika b. Konsultasi kepada pimpinan Mengubah sampah menjadi sebuah karya yang berguna serta bernilai ekonomis Dokumentasi Memanfaatkan sampah plastik secara professional dan kreatif Memperku at pengkajian daur ulang

Penguatan kerja sama serta ketekunan dalam mengolah sampah menjadi barang tepat guna.

(24)

24 B. Jadwal Rencana Aktualisasi

Nama : Taufik Nur Badri Instansi : MTs.N 2 Poso Tempat

Aktualisasi : MTs.N 2 Poso

NO

KEGIATAN NILAI DASAR TGL

PELAKSANAN OUTPUT 1. Menghadap pimpinan terkait rencana pengelolaan sampah daur ulang di lingkungan madrasah Menentukan komponen plastik daur ulang yang akan di olah berdaya guna dan berhasil guna.

a. Akuntabilitas b. Komitmen Mutu 14 s.d 21 Oktober 2019 Mendapat izin sekaligus melakukan tindakan awal, melakukan klasifikasi sampah daur ulang

(25)

25 NO

KEGIATAN NILAI DASAR TGL

PELAKSANAN OUTPUT

2.

Mengumpulkan sampah plastik yang bisa di daur ulang dan mengklasifikasikan sampah

Mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan yang akan digunakan untuk

daur ulang a. Akuntabilitas b. Komitmen Mutu 22 s.d 30 Oktober 2019 Mendapatkan sampah daur ulang yang cocok untuk diolah. Dokumentasi 3. Mengolah sampah daur ulang menjadi aneka bahan yang dapat dimanfaatkan masyarakat serta menjadi sebuah karya seni

Mengolah sampah menjadi bahan berdaya guna dan

bermanfaat a. Akuntabilitas b. Komitmen Mutu 31 Oktober s.d 8 November 2019 Terbentuknya gambaran hasil akhir dari daur ulang

(26)

26 C. Catatan Bimbingan

Nama : Taufik Nur Badri Instansi : MTs.N 2 Poso Tempat Aktualisasi : MTs.N 2 Poso

Nama Coach : Drs. Swengli Umar, M.Si

No HARI/TANGGAL CATATAN BIMBINGAN OUTPUT/TINDAK LANJUT WAKTU

KOMUNIKASI

1 Sabtu, 5 Oktober 2019

1. Isu permasalahan harus mendalam dan mudah diaktualisasikan

2. Memperkuat kata-kata yang digunakan dalam

penyusunan karya tulis

1. Melakukan konsultasi dengan mentor kemudian dilanjutkan dengan identifikasi isu

permasalahan yang dapat di angkat dalam aktualisasi 2. Dapat menyusun kata-kata

(27)

27 Nama : Taufik Nur Badri

Instansi : MTs.N 2 Poso Tempat Aktualisasi : MTs.N 2 Poso

Nama Mentor : Dra.Risnawati, S.Panti

No. Hari, Tanggal Catatan Bimbingan Output/ Tindak Lanjut Paraf Mentor

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Rabu, 02 Oktober 2019

1. Mengkunsultasikan 3 isu yang akan diangkat dalam aktualisasi 2. Memberikan pada satu

focus isu yang dianggap sangat penting serta dapat dilakukan di MTs.N 2 Poso

1. Memberikan masukan tentang isu aktualisasi yang diangkat

2. Menjadikan penanganan sampah daur ulang

sebagai hot isu yang akan di aktualisasikan.

(28)

28 BAB IV PENUTUP

A. Rencana Antisipasi Kendala Yang Akan Dihadapi

Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan coach, terdapat tiga permasalahan yang ditemukan pada MTs.N 2 Poso, antara lain “Minat belajar siswa pada pelajaran PJOK “Dampak adanya siswa pindahan di kelas IIIV D di MTs.N 2 Poso” dan “Penanganan Sampah Daur Ulang”. Dengan menggunakan metode analisis USG dan Fishbone maka ditemukan core issue yaitu “Penanganan Sampah Daur Ulang”. Permasalahan tersebut sangat urgensi dan memerlukan penanganan segera agar siswa dapat belajar dengan baik. Namun diperkirakan dalam melakukan aktualisasi tersebut ada beberapa kendala yang akan ditemui, antara lain :

1. Kurang perhatiannya siswa terhadap penanganan sampah 2. Belum adanya kesadaran dalam pengolahan sampah daur ulang 3. Banyaknya sampah yang tidak mampu didaur ulang

B. Saran-Saran

Berdasarkan kendala-kendala yang ditemukan, maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran, sebagai berikut :

1. Membuat pelatihan pengolahan sampah daur ulang kepada siswa 2. Membuat Bank sampah secara maksimal

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi MTs Negeri 2 Poso  B. Tujuan
Tabel 2.1 Penentuan Isu Aktual  No
Gambar 2.1 Diagram Fishbone

Referensi

Dokumen terkait

dengan aktualisasi nilai ANEKA memberikan kontribusi untuk pencapaian misi PSKM FK ULM yaitu menyelenggara- kan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkeadilan, berkesetaraan,

Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan coach, terdapat tiga permasalahan yang ditemukan pada MIN 1 Toli-Toli, antara lain “Penggunaan gadget yang

Kegiatan aktualisasi ini terdiri dari 4 kegiatan kreatif, yaitu (1) membuat media pembelajaran dengan software microsoft office excel; (2) mempersiapkan kelas sebelum

Dalam menjalankan English Club yang akan menjadi wadah para untuk melakukan peningkatan kemampuan peserta didik dalam penguasaan vocabulary serta Menjelaskan tentang

1) Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. 2) Transparansi :

Penerapan komitmen mutu dalam aktualisasi ini berupa menjaga efektivitas dan efisiensi dalam ketercapaian target sesuai dengan rencana, aktualisasi diselesaikan

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI PESERTA PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II PEMERINTAH KABUPATEN PATI BELUM OPTIMALNYA PENGETAHUAN PASIEN DAN KELUARGA TENTANG

Dampak dari penerapan metode Teams Games Tournament yaitu Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang menyenangkan terkhusus materi kebijakan khalifah bani