5
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III
ANGKATAN CXXXV TAHUN 2022
OPTIMALISASI PELAYANAN POSYANDU LANSIA BAGI PASIEN HIPERTENSI MELALUI HOMECARE KO-PI (KETOK PINTU) DI UPTD PUSKESMAS MOWEWE
KABUPATEN KOLAKA TIMUR
Disusun Oleh :
NAMA : dr. NURFAJRYANTI RAMLI S.Ked NIP : 19920115 202203 2 010
NDH : 24
JABATAN : DOKTER UMUM INSTANSI : UPTD PKM MOWEWE
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
2022
6
7
KATA PENGANTAR
8
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua nikmat, sehingga penulisan Laporan Hasil Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara yang berjudul “PELAYANAN POSYANDU BAGI PASIEN LANSIA DI UPTD PUSKESMAS MOWEWE” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan III Angkatan CXXXV KELAS 135 di Lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2022 dapat diselesaikan.
Namun, penulis menyadari sebagai hal yang manusiawi jika dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih banyak terdapat kekurangan maupun kesalahan yang sumbernya dari keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan, tenaga maupun materi. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dari semua pihak terkait, demi kesempurnaan laporan hasil aktualisasi ini ke tahapan pelaksanaan selanjutnya.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Pemerintah Kabupaten Kolaka timur
2. Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Rahayuni, SKM selaku kepala UPTD Puskesmas Mowewe sekaligus sebagai mentor penulis
4. Kafaruddin, SE., MM selaku Coach yang selalu membimbing Penulis dalam penyusunan laporan ini.
5. Drs. Sahabuddin, M.Si selaku penguji laporan hasil aktualisasi atas koreksi dan saran yang diberikan kepada Penulis.
6. Zamsibar Uta, S.Hut yang selalu memanjatkan doa dan memberikan semangat.
7. Terima kasih yang khusus untuk kedua orang tua Alm. Drs Ramli dan Dra Wadia
8. Teman-teman siswa siswi latsar angkatan CXXXV dari Kolaka Timur, Konawe Utara, Muna.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan aktualisasi ini masih terdapat beberapa kekurangan.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para Pembaca sangat diharapkan agar kedepannya Penulis dapat menghasilkan karya yang lebih baik lagi.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi para Pembaca.
9
Kendari, Juni 2022 Penulis,
dr.Nurfajryanti Ramli, S.Ked
DAFTAR ISI
Cover………. …… 1
LEMBAR PERSETUJUAN ……… 2
LEMBAR PENGESAHAN ………. 3
KATA PENGANTAR ……….……….……… 4
DAFTAR ISI ……….……… 6
DAFTAR TABEL……….. 8
DAFTAR GAMBAR………. 9 BAB I PENDAHULUAN
10
1.1 Latar Belakang ………..……… 10
1.2 Tujuan ………...………..…….. 11
1.3 Manfaat ……….. 12
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan ……….……… 12
1.5 Waktu dan Tempat ……….…….. 12
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI DASAR 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1.1 Kedudukan Organisasi ……….………..……….… 13
2.1.2 Visi Misi Organisasi ………...…..……… 13
2.1.3 Nilai Organisasi ……….………….. 14
2.1.4 Struktur Organisasi……….…... 14
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi……….. 15
2.1.6 Tugas Pokok Dokter ……….….… 15
2.1.7 Data-Data Sumber Daya ……….……… 16
2.1.8 Identifikasi dan Penetapan Isu……… 17
2.2 KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN 2.2.1 Akuntabilitas ……….………..…………. 22
2.2.2 Nasionalisme ……….………..……..… 24
2.2.3 Etika Publik……….………..…… 24
2.2.4 Komitmen Mutu……….……….………..…… 25
2.2.5 Anti Korupsi ……….……….….. 26
2.2.6 Manajemen ASN ……….……….….. 27
2.2.7 Whole Of Government (WoG) ……….……..…… 28
2.2.8 Pelayanan Publik ……….……….. 29
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI 3.1 Gagasan Kreatif/Terpilih Sebagai Pemecahan Isu……….…….…....… 30
3.2 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan ……….………….………. 31
3.3 Estimasi Biaya Kegiatan ……….………..……… 40
3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ……….………….……….. 40
BAB IV Capaian pelaksanaan aktualisasi………58
4.1 Realisasi Kegiatan ………58
4.2 Capaian Aktualisasi ………..60
4.2.1 Melakukan Penyediaan pemeriksaan bahan dasar ………60
4.2.2 Mengumpulkan referensi diskusi mini ………..66
4.2.3.Melakukan diskusi mini…………. ………..72
4.2.4.Melakukan pemeriksaan kesehatan di posyandu lansia……. ………….……..81
4.2.5.Melakukan home care diwilayah kerja puskemas mowewe……. ……..…….90
4.2.6.Melakukan monitoring dan evaluasi………. ……..…….92
BAB V Penutup………..………102
11
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTARTABEL
Nilai Organisasi di UPTD Puskesmas Mowewe……… 12
Data-data Sumberdaya di UPTD Puskesmas Mowewe ……… 17
Identifikasi dan Penetapan Isu………. 18
Analisis Isu……… 18
Bobot Penetapan APKL……… 21
Bobot Penetapan Isu Yang Teridentifikasi ……… 22
Indikator Nilai Dasar PNS ……… 23
Tabel Rancangan Aktualisasi ………. 32
Tabel Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan ……… 42
12
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Yang
Dilaksanakan ………55 Analisis Capaian Aktualisasi ……….. 73
Keterkaitan Nilai Dasar ASN dengan Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Yang Dilaksanakan
BABI PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan visi besar agenda reformasi birokrasi di Indonesia, menuju “Birokrasi berkelas dunia tahun 2024”, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin profesional, berintegritas, inovatif, peduli dan bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) sehingga diharapkan mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Namun dalam realita kesehariannya masih belum sesuai harapan, hal ini ditandai dengan banyaknya keluhan masyarakat atas buruknya layanan aparatur pemerintahan, semisal saja pengurusan izin usaha yang berbelit-belit, tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap mutu layanan, maraknya kasus pungli, korupsi, jual beli jabatan hingga politisasi birokrasi.
Menurut perspektif penulis, ironi ini disebabkan oleh kurang optimalnya aktualisasi dari nilai-nilai konsepsi dasar ASN antara lain : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) yang menjadi ruh dari kedudukan serta peran ASN (Pelayan Publik, Whole Of Government, dan Manajemen ASN).
13
Pelatihan dasar CPNS adalah pelatihan terintegrasi yang mengedepankan penguatan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pembentukan karakter seorang ASN atau dengan kata lain pelatihan dasar ini bertujuan membangun integritas moral, kejujuran, wawasan kebangsaan, semangat nasionalisme, karakter kepribadian yang unggul serta meningkatkan profesionalisme dan kompetensi bidang dengan landasan hukum Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS.
Puskesmas sebagai salah satu unit pelaksana teknis dinas dibawah koordinasi Dinas Kesehatan memiliki peran penting pada sistem kesehatan nasional dan dalam rangka menyukseskan program Jaminan Kesehatan Nasional. Sesuai amanah PERMENKES No. 67 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat bahwa salah satu fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama diharapkan mampu melakukan upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif tingkat dasar bagi lanjut usia.
Sejak 1980-2010, rata-rata peningkatan jumlah lansia di Indonesia tiap sepuluh tahun 3.33 juta orang. Namun, berdasar proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS), penambahan jumlah lansia pada 2010-2020 akan mencapai 10,8 juta orang. Jumlah lansia pada 2020 diproyeksikan akan meningkat hingga 28,8 juta orang (11.34 % jumlah penduduk). Kementerian Kesehatan memperkirakan hanya 1,8 % saja yang tergolong lansia sehat sehingga sedikitnya ada 17,7 juta orang yang butuh layanan kesehatan.
Gambaran rasio yang hampir sama juga terjadi di kecamatan Mowewe. Berbagai permasalahan pelayanan kesehatan lansia masih jamak ditemukan di tengah-tengah masyarakat, seperti terbatasnya fasilitas kesehatan memadai, jarak yang cukup jauh antara rumah lansia dengan fasilitas kesehatan, masih minimnya jumlah puskesmas santun lansia di Indonesia hingga prosedur pelayanan yang masih belum optimal. Uraian permasalahan di atas melatar belakangi penulis mengambil topik isu pada pelayanan kesehatan diposyandu lansia.
Puskesmas selaku garda terdepan dalam pelayanan kesehatan tingkat dasar pada lansia harus siap menghadapi tantangan tersebut. Uraian isu inilah yang kemudian melatarbelakangi penulis mengambil topik pelayanan kesehatan lansia.
Di beberapa negara maju telah diterapkan pendekatan holistik dalam berbagai praktik kedokteran. Pengobatan holistik adalah sebuah pendekatan pengobatan komprehensif dari beberapa disiplin ilmu yang memandang pasien tidak hanya sebagai individu namun adalah bagian integral dari keluarga dan lingkungannya yang berdimensi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Berdasarkan PERMENKES NO 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, menyatakan bahwa dokter adalah tenaga kesehatan Puskesmas yang harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional, etika profesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.
Salah satu uraian tugas dan fungsi dokter di Puskesmas adalah melakukan pelayanan UKP dan UKM bagi lansia.
Sehubungan dengan uraian hal tersebut, sebagai seorang ASN yang melaksanakan tugas dan fungsi jabatannya selaku seorang dokter di fasilitas kesehatan tingkat pertama, penulis tertarik untuk mengangkat judul Aktualisasi dari Nilai-Nilai
14
Konsepsi Dasar ASN dalam “pelayanan posyandu pada pasien lansia di Puskesmas Mowewe”. Sehingga diharapkan ke depannya pelayanan kesehatan Lansia yang terklasifikasi sebagai kelompok “rentan” dapat lebih optimal dan komprehensif.
1.2. TUJUAN a. Umum
Mengaktualisasikan nilai dasar PNS yaitu BERAKHLAK dan kedudukan ASN dalam melaksanakan tugas sebagai dokter umum pratama di UPTD Puskesmas Mowewe.
b. Khusus
Teraktualisasinya pelaksanaan pelayanan bagi Dokter Umum di Posyandu Lansia terutama bagi pasien Hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Mowewe sesuai nilai-nilai dasar ASN bagi peserta pelatihan Dasar CPNS Kolaka Timur tahun 2022.
1.3. MANFAAT
a. Manfaat Untuk Penulis
Menambah pengetahuan bagi peserta mengenai aktualisasi nilai-nilai dasar PNS, dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN, dan meningkatkan profesionalitas melalui aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS pada saat menjalankan tugas di UPTD Puskesmas Mowewe.
b. Manfaat Untuk Organisasi
Membantu mewujudkan visi dan misi Puskesmas Mowewe, dan meningkatkan kualitas mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Mowewe.
c. Manfaat Untuk Masyarakat
Mendapatkan pelayanan Kesehatan pada masyarakat di posko-posko pelayanan terpadu lansia yang berada dibawah naungan wilayah kerja UPTD Puskesmas Mowewe, menambah pengetahuan tentang pentingnya Kesehatan, serta dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran untuk lebih peduli dengan Kesehatan.
15
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang Lingkup Aktualisasi ini antara lain yaitu pengoptimalisasian pelayanan pasien Hipertensi di posyandu lansia UPTD Puskesmas Mowewe.
1.5. Waktu dan Tempat a. Waktu
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi lapangan ini dilaksanakan berdasarkan kalender latihan Dasar PNS Golongan III Lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur yaitu mulai tanggal 22 Mei 2022 – 9 Juni 2022.
b. Tempat
Lokasi pelaksanaan aktualisasi di lapangan dilaksanakan pada lingkungan Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur Provinsi Sulawesi Tenggara yang dalam hal ini penulis melaksanakan aktualisasi di wilayah kerja UPTD Puskesmas Mowewe.
16
BABII
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
2.1 kedudukan umum Organisasi 2.1.1 kedudukan Organisasi
Berdasarkan PERMENKES No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat menyatakan bahwa kedudukan Puskesmas, yaitu :
a. Sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan;
b. Unit Pelaksana Teknis Dinas kesehatan yang bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan kabupaten/kota, dan;
c. Dalam sistem pemerintah daerah memiliki jalur koordinasi horizontal dengan pelayanan kesehatan primer lainnya.
2.1.2 Visi, Misi dan Nilai Organisasi Visi
Visi UPTD Puskesmas Kecamatan Mowewe, yaitu : menjadi pusat pelayanan, bermutu dan mandiri menuju masyarakat Mowewe sehat”
Misi
Dalam upaya mewujudkan “ MENJADI PUSAT PELAYANAN, BERMUTU DAN MANDIRI MENUJU MASYARAKAT MOWEWE SEHAT”, maka ditetapkan misi UPTD Puskesmas Kecamatan Mowewe sebagai berikut :
1. Mendorong kemendarian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat diwilayah kerja puskesmas Mowewe
2. Memelihara dan meningkatkan mutu pelayanan, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
17
3. Meningkatkan Kerjasama lintas sector dan menjalin kemitraan kepada pihak terkait dalam pembangunan dibidang Kesehatan.
2.1.3 Nilai Organisasi di UPTD Puskesmas Mowewe, yaitu :
M udah Dalam Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Dengan Kemudahan Dan Sesuai SOP Yang Berlaku
O byektif Memberikan pelayan kepada masyarakat dengan adil tanpa membedakan ras, agama, suku,bangsa dan status sosial M emuaskan
Pelayanan yang diberikan berpotensi pada kesembuhan dan kepuasan pasien dan keluarganya
A Kuntabel Bekerja sesuai SOP yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan.
H Armonis Menciptakan keharmonisan antara petugas , pasien dan masyarakat.
E Mpati
Kemampuan untuk merespon dan membantu kebutuhan pasien dengan prinsip JPS (Jika pasien itu saya, keluarga saya, anak saya, saudara saya, dll)
Gambar 1. Nilai-Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Mowewe
2.1.4 STRUKTUR ORGANISASI
18
2.1.5 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI A. Tugas pokok
Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di kecamatan Mowewe dalam rangka mendukung terwujudnya
“Mowewe Sehat”
B. Fungsi organisasi
1. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kecamatan Mowewe;
2. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kecamatan Mowewe.
2.1.6 TUGAS POKOK DOKTER
Tugas Pokok bagi Dokter di UPTD Puskesmas Mowewe, yaitu :
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta konsultasi medis pada pasien di Puskesmas (Rawat jalan);
2. Memberikan pelayanan rujukan medis serta surat-surat yang berhubungan dengan hasil pemeriksaan kesehatan;
3. Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan kepada Kepala Puskesmas;
19
4. Bersama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas;
5. Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan;
6. Melaksanakan pelayanan UKM posyandu balita, lansia dan kelompok masyarakat;
7. Meningkatkan upaya kesehatan di lingkungan sekolah dengan jalan penyuluhan, pembinaan kader UKS, dokter kecil, sekolah sehat;
8. Membantu menyusun laporan tahunan, profil kesehatan puskesmas;
9. Berperan serta dan bertanggung jawab dalam program 5 bebas (bebas asap rokok, bebas sampah, bebas air tergenang, bebas semak, bebas debu);
10. Berkoordinasi lintas program dan lintas sektor serta menghadiri pertemuan- pertemuan kedinasan yang diperintahkan atasan;
11. Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu SDM, dan;
12. Melaksankan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.
2.1.7 Data – Data Sumberdaya Terkait Isu Yang Diangkat Jumlah Tenaga Kesehatan UPTD Puskesmas Mowewe
Jumlah Yang Ada
No Jenis
Ketenagaan
PNS HONORER
/
KONTRAK
1 Dokter Umum 2 Orang
2 Ners 2 Orang
3 S.1 Keperawatan 2 Orang
4 D.III. Keperawatan 6 Orang 18 Orang
5 S.1 Kesmas Kesling 1 Orang 1 Orang
6 S.1 Kesmas Promkes 2 Orang -
7 D.IV Kebidanan 3 Orang 1 Orang
8 SPK 1 Orang
9 D.III Kebidanan 9 Orang 19 Orang
10 D IV Gizi 2 Orang
11 S.1 Analis 1 Orang
20
Tabel 2 Jumlah SDM Puskesmas Mowewe
Berdasarkan data laporan dari penanggung jawab program, maka didapatkan data pada bulan 4, jumlah pasien Hipertensi berjumlah 28 orang, dimana jumlah Hipertensi pada Laki-Laki berjumlah 4, dan perempuan berjumlah 24 orang.
2.2 konsep nilai dasar dan kedudukan Peran ASN
Nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai agenda II meliputi mata pelatihan yang diakronimkan BERAKHLAK yang merupakan kepanjangan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompoten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif yang akan diaktualisasikan saat habituasi di UPTD Puskesmas Mowewe .
Kedudukan dan peran PNS dalam NKRI sebagai agenda III terdiri dari mata pelatihan Pelayanan Publik, Whole of Government (WoG) dan Manajemen ASN yang digunakan dalam mengidentifikasi isu. Nilai dasar tersebut dijabarkan ke dalam indikator-indikator atau butir-butir yang sebagian besar diambil dari 45 butir nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
No Nilai Dasar Indikator
1 Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, melakukan perbaikan tiada henti.
2 Akuntabel, Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggung jawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi, menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,efektif, dan efisien, tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
12 13
D.III Farmasi Apoteker
1 Orang 1 Orang
2 Orang 14 D.III Analis 1
Orang
1 Orang
15 SMU 2 Orang 2 Orang
Total 31 Orang 46 Orang
21
3 Kompoten Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, membantu orang lain belajar,melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4 Harmonis Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya, suka menolong orang lain, membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5 Loyal Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, NKRI serta pemerintah yang sah.
Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, instansi, dan negara.
6 Adaptif Cepat menyesuikan diri menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas, bertindak positif.
7 Kolaboratif Memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah,menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan Bersama.
Gambar 3.Tabel Indikator Nilai Dasar PNS
2.2.1 Berorientasi Pelayanan
Definisi pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik khususnya dalam konteks ASN, yaitu 1) penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat,
22
dan 3) kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan. Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan kepuasan bagi pihak- pihak yang dilayani
23
PANDUAN PERILAKU BERORIENTASI PELAYANAN
Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam pelaksanaan tugas sehari- hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat 1. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan 4. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
1. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah; dan
3. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
1. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan 2. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
Kata kunci berorientasi pelayanan
• Responsivitas
• Kualitas
• Kepuasan
24
2.2.2 Akuntabel
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public (Matsiliza dan Zonke, 2017). Aspek - Aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut yaitu akuntabilitas adalah sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas memerlukan konsekuensi, serta akuntabilitas memperbaiki kinerja.
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu pertama, untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi); kedua, untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran konstitusional); ketiga, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar). Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu: akuntabilitas vertical (vertical accountability), dan akuntabilitas horizontal (horizontal accountability).
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu akuntabilitas personal, akuntabilitas individu, akuntabilitas kelompok, akuntabilitas organisasi, dan akuntabilitas stakeholder.
Panduan Perilaku Pelayanan
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
20
Kata Kunci Akuntabel
• Tanggungjawab
• Integritas
• Konsisten
• Dapatdipercaya
• Transparan 2.2. 3. Kompoten
Konsepsi kompetensi adalah meliputi tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
1. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
2. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
3. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Pendekatan pengembangan dapat dilakukan dengan klasikal dan non-klasikal, baik untuk kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural. Salah satu kebijakan penting dengan berlakunya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN adanya hak pengembangan pegawai, sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) Jam Pelajaran bagi PNS dan maksimal 24 (dua puluh empat) Jam Pelajaran bagi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Dalam menentukan pendekatan pengembangan talenta ASN ditentukan dengan peta nine box pengembangan, dimana kebutuhan pengembangan pegawai, sesuai dengan hasil pemetaan pegawai
21
dalam nine box tersebut.
Panduan Perilaku Kompoten
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubahi;
2. Membantu orang lain belajar; dan
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Perilaku kompeten ini sebagaiamana dalam poin 5 Surat Edaran MenteriPANRB menjadi bagian dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.
Kata Kunci Kompoten
• Kinerja terbaik
• Sukses
• Keberhasilan
• Learning agility
• Ahli di bidangnya
2.2.4 Harmonis
Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmoniousdiartikaan sebagai having a pleasing mixture of notes. Sinonimdari kata harmonious antara lain canorous, euphonic,euphonious, harmonizing, melodious, musical, symphonicsymphonious, tuneful. Sedangkan lawan kata dari harmoniouadalah discordant, disharmonious, dissonant, inharmonioustuneless, unmelodious, unmusical.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna dan tulisan kata
‘harmonis’ yang benar: har·mo·nis : bersangkut paut dengan (mengenai) harmoni;
seia sekata.
22
Dari laman Wikipedia, Harmoni (dalam bahasa Yunani: harmonia) berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai factor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Sebagai contoh, seharusnya terdapat harmoni antara jiwa jasad seseorang manusia, kalau tidak, maka belum tentu orang itu dapat disebut sebagai satu pribadi. Dapat dicontohkan, pada bidang musik, sejak abad pertengahan pengertian harmoni tidak mengikuti pengertian yang pernah ada sebelumnya, harmoni tidak lagi menekankan pada urutan bunyi dan nada yang serasi, tetap keserasian nada secara bersamaan. Singkatnya Harmoni adala ketertiban alam dan prinsip/hukum alam semesta.
Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal tersebut adalah:
1. Membuat tempat kerja yang berenergi,
2. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi, dan 3. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Panduan Perilaku Harmonis
Penerapan sikap perilaku beretika yang menunjukkan ciri-ciri sikap harmonis tidak hanya saja berlaku untuk sesama ASN (lingkup kerja) namun juga berlaku bagi stakeholders eksternal. Sikap perilaku ini bisa ditunjukkan dengan:
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya (toleransi), 2. Suka membantu orang lain, dan
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kata Kunci Harmonis
• Peduli
• Menghargai perbedaan
• Selaras 2.2. 5 Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and constant support or allegiance
23
to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)”.
Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain:
1. Taat pada Peraturan 2. Bekerja dengan Integritas
3. Tanggung Jawab pada Organisasi 4. Kemauan untuk Bekerja Sama 5. Rasa Memiliki yang Tinggi 6. Hubungan Antar Pribadi
7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan 9. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Panduan Perilaku Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara;
serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Kata Kunci Loyal
• Komitmen
• Dedikasi
24
• Kontribusi
• Nasionalisme
• Pengabdian
2.2. 6. Adaptif
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup. Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.
Pada level organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Dan budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
Panduan Perilaku Adaptif
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi dalam mencapai tujuan baik individu maupun organisasi dalam situasi apa pun. Salah satu tantangan membangun atau mewujudkan individua dan organisasi adaptif tersebut adalah situasi VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).
Hadapi Volatility dengan Vision, hadapi uncertainty dengan understanding, hadapi complexity dengan clarity, dan hadapi ambiguity dengan agility.
Organisasi adaptif yaitu organisasi yang memiliki kemampuan untuk merespon perubahan lingkungan dan mengikuti harapan stakeholder dengan cepat dan fleksibel. Budaya organisasi merupakan faktor yang sangat penting di dalam organisasi sehingga efektivitas organisasi dapat ditingkatkan dengan menciptakan budaya yang tepat dan dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi. Bila budaya organisasi telah disepakati sebagai sebuah strategi
25
perusahaan maka budaya organisasi dapat dijadikan alat untuk meningkatkan kinerja. Dengan adanya pemberdayaan budaya organisasi selain akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Adapun panduan perilaku sikap adaptif sebagai berikut:
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan, 2. Terus berinovasi dan mengembangkan kretifitas, dan 3. Bertindak proaktif.
Kata Kunci Adaptif
• Inovasi
• Antusias terhadap perubahan
• Proaktif
2.2 6. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapdefinisi kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Sing(1998, dalam Celik et al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “ value generated from an alliance between two or more firms aiming to become more competitive by developing shared routines”. Yang berarti suatu nilai yang dihasilkan dari kerjasama antara satu atau lebih orang/organisasi yang bertujuan untuk lebih kompetitif dengan mengembangkan rutinitas bersama.
Lindeke and Sieckert (2005) mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah:
Collaboration is a complex process, which demands planned, intentional knowledge sharing that becomes the responsibility of all parties (Lindeke and Sieckert, 2005).
Panduan Perilaku Kolaboratif
Dalam pelaksanaan tugas sebagai aparatur sipil negara, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian suatu visi dan cita-cita. Adapun panduan perilaku sikap kolaboratif yaitu berupa:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi,
26
2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilakn nilai tambah, dan 3. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Kata Kunci Adaptif
• Kesediaan untuk bekerja sama
• Sinergi untuk hasil yang lebih baik
BAB III
RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI
3.1. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu 3.1.1 Identifikasi Isu
Sebelum melakukan penetapan judul rancangan aktualisasi, terlebih dahulu dilakukan identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis dan diskusi bersama Mentor (Kepala Puskesmas) selama bertugas di UPTD Puskesmas Mowewe.
Setelah menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi yang ada dilapangan saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi. Beberapa isu berikut ditemukan oleh penulis dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai dokter ahli pertama yang melaksanakan pelayanan kesehatan UKP dan UKM di UPTD Puskesmas Mowewe.
Identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah dapat dilihat pada table 3.1
No .
Tugas/Fungsi Bermasalah
Keadaan Sekarang
Keadaan Diinginkan
Rumusan Isu
27
1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan penderita;
Masih banyak masyarakat
yang tidak datang untuk
berobat (control) di Puskesmas
Mowewe
Meningkatnya minat masyarakat untuk datang berobat (control)
di Puskesmas Mowewe
Masih rendahnya minat
masyarakat untuk datang
berobat (Control) di Puskesmas Mowewe
2. Memberikan pelayanan rujukan di Puskesmas Mowewe
Banyaknya masyarakat yang belum mengerti sistim dan
alur pelayanan
rujukan (BPJS) di Puskesmas
Mowewe
Semakin meningkat masyarakat yang
mengerti sistim dan alur pelayanan rujukan (BPJS) di
Puskesmas Mowewe
Masih rendahnya
pemahan masyarakat mengenai alur rujukan (BPJS) di Puskesmas
Mowewe
3. Melaksanakan upaya
kesehatan masyarakat
(UKM) di
posyandu lansia di Puskesmas Mowewe
Belum optimalnya
pelayanan pemeriksaan kesehatan di posyandu lansia bagi
pasien Hipertensi di
Puskesmas Mowewe
Optimalnya pelayanan pemeriksaan Kesehatan di Posyandu Lansia bagi pasien Hipertensi di Puskesmas Mowewe
Belum optimalnya
pelayanan pemeriksaan Kesehatan di Posyandu Lansia bagi
pasien Hipertensi di Puskesmas
Mowewe
Table 4. Identifikasi dan penetapan isu 3.1.2. Penetapan Isu
Tehnik analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu metode analisa APKL. Dengan cara menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, selanjutnya menentukan skala nilai 1-5 . Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu prioritas.
• Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
28
• Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin
• Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
• layak : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalah
Tabel 5.
No. Isu Teridentifikasi Kriteria Skor Total Ranking A P K L
1. Masih rendahnya minat masyarakat untuk datang berobat (Control) di Puskesmas Mowewe
4 3 3 4 14 III
2. Masih rendahnya pemahan masyarakat mengenai alur rujukan (BPJS) di Puskesmas Mowewe
5 4 4 3 16 II
3. Belum optimalnya pelayanan pemeriksaan Kesehatan di Posyandu Lansia bagi pasien Hipertensi di Puskesmas Mowewe
5 4 5 4 18 I
Skala Keterangan
5 Sangat (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan) 4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
3 Cukup (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan) 2 Kurang (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
1 Sangat kurang (Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan)
Berdasarkan permasalahan diatas, perlu diadakannya analisis isu untuk menentukan prioritas permasalahan yang akan diselesaikan. Berikut ini analisis isu permasalahan dengan menggunakan teknik penetapan isu secara APKL.
3.1.3 Analisis Dampak Isu
1. Merosotnya tingkat kepuasan masyarakat setempat terhadap mutu pelayanan publik di bidang kesehatan
2. Meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas pada pasien geriatri dengan penyakit degeneratif (lansia)
29
3. Menurunnya kredibilitas atau tingkat kepercayaan publik pada aparatur penyelenggara layanaan kesehatan Di puskesmas Mowewe.
3.2 Faktor Penyebab Masalah
Setelah sebuah isu ditetapkan sebagai isu terpilih dalam rancangan aktualisasi, maka perlu ditelusuri faktor-faktor penyebab terjadinya isu. Seperti yang tersaji dalam diagram mind mapping 3.2
3.3 Kegiatan Pemecah Isu
1. Penyediaan pemeriksaan bahan dasar di wilayah kerja PKM Mowewe
• Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan mengenai penyediaan pemeriksaan bahan dasar di PKM Mowewe.
• Membuat lembar persetujuan atasan mengenai bahan dasar pemeriksaan dipuskesmas Mowewe.
• Menyediakan bahan dasar pemeriksaan dipuskesmas Mowewe
• Menyerahakan bahan dasar pemeriksaan kepada petugas posyandu lansia dipuskesmas Mowewe.
• Melakukan penandatangan penyerahan bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu dipuskesmas Mowewe.
• Melakukan pelaporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas Mowewe.
2. Membuat bahan diskusi mini
• Mengumpulkan referensi-referensi mengenai penyakit hipertensi
• Berkonsultasi dan memohon persetujuan mentor
• Mencetak bahan diskusi mini.
3. Melakukan mini diskusi kepada tenaga medis dan kader mengenai penyakit hipertensi di wilayah kerja PKM Mowewe.
BELUM Optimalnya
Pelayanan Pasien Hipertensi
KURANG TERSEDIANYA
BAHAN PEMERIKSAAN
DASAR
RENDAHNYA pengetahuan tenaga medis MENGENAI
PENYAKIT HIPERTENSI Belum
terlaksananya program home
care
PENYEDIAAN PEMERIKSAAN BAHAN DASAR MELAKUKAN
PROGRAM HOME CARE
MELAKUKAN MIDI DISKUSI KEPADA TENAGA MEDIS DAN
KADER MENGENAI PENYAKIT HIPERTENSI
30
• Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan di wilayah kerja PKM Mowewe
• Membuat undangan unutk menghadiri mini diskusi kepada tenaga medis dan kader
• Membuat jadwal dan daftar hadir untuk tenaga medis PKM Mowewe
• Mempersiapkan tempat dan materi sosialisasi di PKM Mowewe
• Melaksanakan Mini diskusi di PKM Mowewe
• Menyusun hasil kesepakatan Mini diskusi di PKM Mowewe
• Melakukan pelaporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas Mowewe
4. Melakukan pelayanan pasien hipertensi diposyandu lansia
• Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan di wilayah kerja PKM Mowewe
• Membuat surat tugas dari pimpinan PKM Mowewe
• Mengecek personil dan bahan yang akan digunakan
• Melakukan pelayanan pada pasien hipertensi PKM Mowewe
• Pelaporan hasil kegiatan kepada pimpinan PKM Mowewe 5. Melakukan program home care di wilayah kerja PKM Mowewe.
• Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan Puskesmas Mowewe.
• Berkoordinasi dengan kader posyandu mengenai pasien lansia yang akan di home visit diwilayah kerja PKM Mowewe.
• Mempersiapkan ambulance dan peralatan medis
• Melakukan pelayanan home care pada pasien hipertensi diwilayah kerja puskesmas Mowewe.
• Melakukan pelaporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas Mowewe 6. Melaksanakan evaluasi dan laporan di wilayah kerja PKM Mowewe
• Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan di wilayah kerja PKM Mowewe
• Menentukan metode evaluasi di wilayah kerja PKM Mowewe
• Mempersiapkan kuesioner di wilayah kerja PKM Mowewe
• Melakukan laporan hasil akhir kegiatan
• Melakukan pelaporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas Mowewe 3.4. Kegiatan Kreatif Pemecahan Isu
PENYEBAB
Kurang tersedianya bahan pemeriksaan dasar
Belum terlaksananya program home care
Kurangnya pengetahuan tenaga medis mengenai penyakit
hipertensi.
KEGIATAN KREATIF
Melakukan penyediaan pemeriksaan bahan dasar
Melakukan pelayanan Home Care
"Ko-Pi (ketok pintu)" di wilayah kerja Puskesmas Mowewe
Melakukan MDi "Mini Diskusi" bagi petugas kesehatan di Posyandu
Lansia tentang Hipertensi
31
3.5 TABEL RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Mowewe Identifikasi Isu :
➢ Kurangnya minat masyarakat untuk datang berobat (control) di puskesmas
➢ Kurang optimalnya edukasi sistim dan alur pelayanan rujukan (BPJS) di Puskesmas
➢ Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan di posyandu lansia
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya pelayanan Kesehatan di posyandu lansia
Gagasan Pemecahan Isu : optimalisasi pelayanan posyandu lansia bagi pasien hipertensi melalui homecare ko-pi mi-di di uptd puskesmas Mowewe.
32
3.6 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
TABEL RANCANGAN AKTUALISASI ANALISIS DAMPAK KEGIATAN
Perkiraan Hambatan : Perubahan kebijakan dari pengadaan bpjs ke pengadaan dinas kesehatan sehingga bahan dasar terlambat penyediaannya
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : tidak terlaksananya pemeriksaan dasar pasien lansia Alternatif solusi :
Mengadakan penyediaan dasar tersendiri, sambal menunggu pengadaan dari dinas.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan No Kegiatan
1. Penyediaan pemeriksaan bahan dasar diwilayah kerja PKM Mowewe
1. Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan mengenai penyediaan
pemeriksaan bahan dasar di PKM Mowewe
Terwujudnya izin persetujuan dari pimpinan
mengenai
penyediaan bahan dasar di PKM Mowewe (surat izin)
Berorientasi pelayanan
Membuat bahan konsultasi mengenai penyediaan pemeriksaan bahan dasar dengan kata baik, sopan yang akan diberikan ke pimpinan Puskesmas Mowewe.
Akuntabel
Menyiapakn bahan konsultasi dengan penuh tanggung jawab kepada kepala puskesmas Mowewe
Kompeten
Menyiapkan bahan konsultasi dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar bahan dasar pemeriksaan dapat disetujui.
Meningkatkan pelayanan Kesehatan yang
berkualitas, dengan
menumbuhkan emphatic governance kepada pelanggan
Sehat
33
Harmonis
Menyiapkan bahan konsultasi dengan baik agar pimpinan merasa dihargai dengan permintaan bahan dasar yang saya ajukan.
Loyal
Menyiapkan bahan konsultasi dengan baik sebagai bentuk rasa patuh saya kepada kepala puskesmas sebagai pimpinan di puskesmas.
Adaptif
Menyiapkan bahan konsultasi dengan selalu aktif memberikan gagasan atas apa yang dikonsultasikan.
Kolaboratif
Menyiapkan pengajuan bahan dasar pemeriksaan dengan bantuan rekan kerja untuk meminta pendapat mereka mengenai bahan dasar yang diperlukan.
2. Membuat lembar persetujuan atasan mengenai bahan dasar pemeriksaan dipuskesmas
Mowewe
Tersedianya lembar persetujuan atasan
mengenai bahan dasar pemeriksaan
dipuskesmas Mowewe (surat persetujuan)
Berorientasi pelayanan
Membuat lembar persetujuan mengenai penyediaan pemeriksaan bahan dasar dengan kata baik, sopan yang akan diberikan ke pimpinan.
Akuntabel
34
Membuat lembar persetujuan dengan penuh tanggung jawab kepada kepala puskesmas
Kompeten
Menyiapkan lembar persetujuan dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar bahan dasar pemeriksaan dapat disetujui.
Loyal
Menyiapkan lembar persetujuan dengan baik sebagai bentuk rasa patuh saya kepada kepala puskesmas sebagai pimpinan di puskesmas
Kolaboratif
Menyiapkan lembar persetujuan dengan bantuan rekan kerja untuk meminta pendapat mereka mengenai bahan dasar yang diperlukan.
3. Menyediakan bahan dasar pemeriksaan dipuskesmas Mowewe
Tersedianya bahan dasar pemeriksaan dipuskesmas Mowewe (strip
pemeriksaan dasar)
Berorientasi pelayanan
Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mempersiapkan bahan dasar pemeriksaan untuk digunakan diwilayah kerja puskesmas Mowewe
Akuntabel
Menyadiakan bahan dasar pemeriksaan dengan penuh
35
tanggung jawab diwilayah kerja puskesmas Mowewe
Harmonis
Menyadiakan bahan dasar pemeriksaan agar masyarakat mendapatkan kepuasan dengan hasil kerja keras saya.
Kolaboratif
Menyadiakan bahan dasar pemeriksaan dengan melakukan kerja sama dengan tenaga kesehatan yang lainnya.
4. Menyerahakan bahan dasar pemeriksaan kepada petugas posyandu lansia dipuskesmas
Mowewe
Diterimanya bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu lansia dipuskesmas Mowewe (dokumentasi)
Berorientasi pelayanan
Menyerahakan bahan dasar pemeriksaan kepada petugas posyandu lansia dengan sopan dan menggunakan kata-kata yang baik.
Akuntabel
Menyerahakan bahan dasar pemeriksaan kepada petugas posyandu lansia dengan penuh tanggung jawab kepada pasien lansia.
Kolaboratif
Melaksanakan pelayanan kesehatan dengan melakukan Kerjasama baik dengan tenaga kesehatan yang terlibat.
5 Melakukan penandatangan
Dilakukannya penandatanganan
Berorientasi pelayanan
36
penyerahan bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu
dipuskesmas Mowewe
penyerahan bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu dipuskesmas Mowewe (dokumentasi)
Melakukan penandatangan penyerahan bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu dipuskesmas Mowewe ramah, sopan Akuntabel
Melakukan penandatangan penyerahan bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu dipuskesmas Mowewe dengan penuh tanggung jawab, cermat dan disiplin.
Kolaboratif
Melakukan penandatangan penyerahan bahan dasar pemeriksaan pada petugas posyandu dipuskesmas Mowewe dengan melakukan Kerjasama baik dengan tenaga kesehatan yang terlibat.
6 Melakukan pelaporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas Mowewe
Telah dilakukan pelaporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas
Mowewe
Akuntabilitas
Melakukan laporan hasil akhir kegiatan dengan jujur, bertanggung jawab dan cermat.
Kompoten
Melaksanakan pelaporan hasil kegiatan dengan hasil terbaik.
Kolaboratif
Melibatkan tenaga medis dalam
37
Perkiraan Hambatan :
Kepala Puskesmas sedang tidak berada di Puskesmas (keluar kota).
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : tenaga medis dan kader belum memahami penyakit hipertensi Alternatif solusi : Menghubungi Kepala Puskesmas via daring
melakukan pelaporan kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata
Pelatihan No Kegiatan
2. Membuat bahan diskusi mini
1. Mengumpulkan referensi
mengenai penyakit hipertensi.
terkumpulnya referensi mengenai penyakit hipertensi.
Berorientasi pelayanan
Membuat bahan diskusi mini untuk meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan kader.
Akuntabel
Menyiapakn bahan diskusi mini dengan penuh tanggung jawab dan cermat.
Kompeten
Menyiapkan bahan diskusi mini dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar materi bisa dipahami oleh para kader dan tenaga medis
Harmonis
Menyiapkan bahan konsultasi
Meningkatkan mutu SDM dalam
meningkatkan kualitas
layanan
Profesional
38
dengan baik agar materi yang saya sediakan dapat meningkatkan pengetahuan tenaga medis dan kader.
Loyal
Menyiapkan bahan diskusi dengan baik sebagai bentuk rasa patuh saya kepada puskesmas Mowewe Adaptif
Menyiapkan diskusi dengan selalu aktif memberikan gagasan atas apa yang dikonsultasikan.
Kolaboratif
Menyiapkan bahan diskusi mini dengan bantuan rekan kerja untuk meminta pendapat mereka mengenai bahan dasar yang diperlukan.
2. Berkonsultasi dan meminta persetujuan mentor
Terwujudnya izin dari mentor (surat
izin)
Berorientasi pelayanan
Berkonsultasi dan meminta persetujuan mentor dengan kata baik, sopan yang akan diberikan ke pimpinan.
Akuntabel
Berkonsultasi dan meminta persetujuan mentor dengan penuh tanggung jawab kepada kepala
39
puskesmas Kompeten
Berkonsultasi dan meminta persetujuan mentor penuh integritas agar dapat diberikan izin dari pimpinan
3. Mencetak bahan diskusi mini.
Tersedianya bahan diskusi mini
Berorientasi pelayanan
Mencetak bahan diskusi mini untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis dan kader
Akuntabel
Mencetak bahan diskusi mini dengan penuh tanggung jawab diwilayah kerja puskesmas Mowewe
Harmonis
Mencetak bahan diskusi mini agar kader dan tenaga medis dapat puas dengan hasil kerja keras saya.
Adaptif
Mencetak bahan diskusi mini dengan mengembangkan inovasi dan kreatifitas.
40
ANALISIS DAMPAK KEGIATAN Perkiraan Hambatan :
Kepala Puskesmas sedang tidak berada di Puskesmas (keluar kota).
Pasien sedang tidak ada di rumah.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan No Kegiatan
3. Melakukan M-Di (mini diskusi) diwilayah kerja PKM Mowewe
1. Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan di wilayah kerja PKM Mowewe
Terwujudnya izin
persetujuan dari pimpinan mengenai alur pelayanan di wilayah kerja PKM Mowewe (Surat Izin)
Berorientasi pelayanan Membuat bahan konsultasi dengan kata baik, sopan yang akan didiskusikan kepada tenaga kesehatan untuk tenaga medis PKM Mowewe
Akuntabel
Menyiapakn bahan
konsultasi mini dengan penuh tanggung jawab kepada kepala puskesmas Mowewe
Kompeten
Menyiapkan bahan mini diskusi dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar bahan konsultasi saya tidak ada kesalahan penulisan
Harmonis
Meningkatkan mutu SDM
dalam meningkatkan
kualitas layanan
Profesional
41
Menyiapkan bahan mini diskusi dengan baik agar pimpinan PKM Mowewe merasa dihargai dengan hasil kerja keras saya.
Loyal
Menyiapkan bahan mini diskusi dengan baik sebagai bentuk rasa patuh saya kepada kepala puskesmas Mowewe
Adaptif
Menyiapkan bahan
konsultasi dengan selalu aktif memberikan gagasan atas apa yang dikonsultasikan.
Kolaboratif
menyiapkan bahan konsultasi tidak luput dari bantuan rekan kerja puskesmas untuk meminta pendapat mereka mengenai bahan konsultasi saya.
2. Membuat jadwal dan daftar hadir untuk
Tersedianya jadwal dan daftar hadir
Akuntabel
Membuat jadwal dan daftar hadir untuk tenaga medis
42
tenaga medis PKM Mowewe
untuk tenaga medis PKM Mowewe (Jadwal – daftar hadir)
PKM Mowewe dengan penuh tanggung jawab
Loyal
Membuat jadwal dan daftar hadir untuk tenaga medis PKM Mowewe dengan baik.
Kolaboratif
Membuat jadwal dan daftar hadir untuk tenaga medis PKM Mowewe tidak luput dari bantuan rekan kerja untuk meminta nama tenaga medis pada posyandu lansia.
3. Mempersiapkan
tempat dan materi sosialisasi di PKM Mowewe
Tersedianya tempat dan materi
sosialisasi di PKM Mowewe (dokumentasi)
Berorientasi pelayanan
Mempersiapkan tempat dan materi sosialisasi di PKM Mowewe dengan cekatan.
Akuntabel
Mempersiapkan tempat dan materi sosialisasi di PKM Mowewe dengan penuh tanggung jawab.
Kolaboratif
menyiapkan tempat dan materi sosialisasi Petugas
43
PKM Mowewe dengan bantuan rekan kerja untuk meminta pendapat mereka mengenai waktu materi dan tempat diskusi.
4. Melaksanakan Mini diskusi di PKM Mowewe
Telah di laksanakan Mini diskusi di PKM Mowewe (dokumentasi)
Akuntabel
Melaksanakan rapat dengan disiplin, dan berintegritas tinggi
Kompeten
Menyiapkan bahan rapat dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar bahan konsultasi saya tidak ada kesalahan penulisan Harmonis
Menyiapkan rapat sosialisasi dengan baik, dan menjelaskan mengenai materi mini diskusi
Kolaboratif
Melakukan diskusi mini menyiapkan siskusi mini dengan Bersama tenaga kesehatan.
5 Menyusun hasil kesepakatan Mini
Tersusunya hasil
kesepakatan
Akuntabel
44
diskusi di PKM Mowewe
Mini diskusi di PKM Mowewe (catatan hasil diskusi)
Menyusun notulen
kesepakatan hasil rapat dengan efektif dan efisien Harmonis
Menyusun notulen
kesepakatan rapat dengan mengumpulkan pendapat dari para tenaga kesehatan.
Kolaboratif
Menyusun notulen
kesepakatan rapat dengan melibatkan para tenaga medis
6 melakukan laporan hasil akhir kegiatan kepada kepala puskesmas Mowewe
Telah dilakukan laporan hasil akhir kegiatan kepada
kepala puskesmas Mowewe
Akuntabilitas
Melakukan laporan hasil akhir kegiatan dengan jujur, bertanggung jawab dan cermat.
Kompoten
Melaksanakan pelaporan hasil kegiatan dengan hasil terbaik.
Kolaboratif
Melibatkan tenaga medis dalam melakukan pelaporan kegiatan.
45
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : kondisi terkini dan terapi obat pasien tidak terkontrol.
Alternatif solusi :
Menghubungi Kepala Puskesmas via daring.
Menjadwalkan ulang kegiatan Mini Diskusi ANALISIS DAMPAK KEGIATAN
Perkiraan Hambatan : Kepala Puskesmas sedang tidak berada di Puskesmas (keluar kota).
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan No Kegiatan
4. Melakukan pelayanan hipertensi
diposyandu lansia.
1. Membuat surat tugas dari pimpinan
Pimpinan memberikan surat tugas
Berorientasi pelayanan Membuat surat tugas untuk melakukan pelayanan kepada pasien lansia diwilayah kerja PKM Mowewe
Akuntabel
Membuat surat tugas dengan penuh tanggung jawab untuk melayani pasien hipertensi di posyandu.
Kompeten
Membuat surat tugas dengan teliti, cermat dan penuh integritas.
Meningkatkan pelayanan Kesehatan
yang berkualitas,
dengan menumbuhkan
emphatic governance
kepada pelanggan
Sehat
46
Loyal
Membuat surat tugas dengan baik sebagai bentuk rasa patuh saya kepada kepala puskesmas Mowewe
Adaptif
Membuat surat tugas dengan selalu aktif memberikan gagasan atas apa yang dikonsultasikan.
Kolaboratif
Membuat surat tugas tidak luput dari bantuan rekan kerja puskesmas Mowewe
2. Mengecek kesiapan personil dan bahan
yang akan
digunakan dalam pelayanan pasien hipertensi di posyandu
Telah siapnya personil dan bahan yang akan digunakan dalam
pelayanan pasien
hipertensi di posyandu
Berorientasi pelayanan Mengecek kesiapan personil dan bahan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasien lansia diwilayah kerja PKM Mowewe Akuntabel
Mengecek kesiapan personil dan bahan yang akan digunakan dengan penuh tanggung jawab
Harmonis
Mengecek kesiapan
47
personil dan bahan yang akan digunakan sehingga para petugas dapat melakukan pelayanan dengan baik.
Kolaboratif
Mengecek kesiapan personil dan bahan yang akan digunakan
tidak luput dari bantuan rekan kerja yang berada dalam ruang lingkup Puskesmas Mowewe 3. Melakukan
pelayanan pada pasien hipertensi di posyandu lansia
Telah dilakukan pelayanan pada pasien
hipertensi di posyandu
lansia.
(dokumentasi)
Berorientasi pelayanan Melakukan pelayanan pada pasien hipertensi di posyandu lansia dengan penuh keramahan , senyum, dan hati-hati.
Akuntabel
Melakukan pelayanan pada pasien hipertensi di posyandu lansia dengan penuh tanggung jawab.
Kolaboratif
Melakukan pelayanan pada pasien hipertensi di posyandu lansia
Dengan bantuan rekan kerja sehingga dapat
48
melakukan pemeriksaan dengan baik.
4. Pelaporan hasil kegiatan kepada mentor
Hasil kegiatan dilaporkan (dokumentasi)
Akuntabel
Melakukan pelaporan hasil kegiatan kepada mentor dengan berintegritas tinggi, dan penuh tanggung jawab.
Kompeten
Melakukan pelaporan hasil kegiatan kepada mentor dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar bahan pelaporan dapat diterima dengan baik.
Harmonis
Melakukan pelaporan hasil kegiatan kepada mentor dengan baik, dan menjelaskan mengenai hasil kegiatan
Kolaboratif
Melakukan pelaporan hasil kegiatan kepada mentor dengan melibatkan tenaga medis yang lain.
49
ANALISIS DAMPAK KEGIATAN
Perkiraan Hambatan : Pasien sedang tidak ada di rumah.
Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : kondisi terkini dan terapi obat pasien tidak terkontrol.
Alternatif Solusi: Menghubungi Kepala Puskesmas via daring, Menjadwalkan ulang kegiatan pelayanan homecare.
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan No Kegiatan
5. Melakukan
pelayanan Home Care "Ko-Pi (ketok pintu)" di wilayah kerja Puskesmas Mowewe
1. Berkonsultasi dan memohon izin dengan pimpinan Puskesmas
Mowewe.
Terwujudnya izin persetujuan dari pimpinan mengenai alur pelayanan Home care di wilayah kerja Puskesmas Mowewe (surat izin)
Berorientasi pelayanan Membuat bahan konsultasi dengan kata baik, sopan yang akan diberikan ke pimpinan.
Akuntabel
Menyiapakn bahan
konsultasi dengan penuh tanggung jawab kepada kepala puskesmas
Kompeten
Menyiapkan bahan ajar dengan sangat teliti, cermat dan penuh integritas agar bahan konsultasi saya tidak ada kesalahan penulisan Harmonis
Menyiapkan bahan konsultasi dengan baik agar pimpinan merasa dihargai dengan hasil kerja
Meningkatkan derajat
Kesehatan masyarakat
Berorientasi pelayanan
50
keras saya.
Loyal
Menyiapkan bahan konsultasi dengan baik sebagai bentuk rasa patuh saya kepada kepala puskesmas sebagai pimpinan di puskesmas Mowewe.
Adaptif
Menyiapkan bahan konsultasi dengan selalu aktif memberikan gagasan
atas apa yang
dikonsultasikan.
Kolaboratif
Menyiapkan bahan konsultasi tidak luput dari bantuan rekan kerja untuk meminta pendapat mereka
mengenai bahan
konsultasi saya 2. Berkoordinasi
dengan kader posyandu
mengenai pasien lansia yang akan di home visit diwilayah
kerja PKM
Mowewe.
Ditetapkannya pasien lansia yang akan di- home visit diwilayah kerja PKM Mowewe (dokumentasi)
Akuntabel
Melakukan koordinasi dengan kader posyandu dengan bertanggung jawab.
51
Harmonis
Berbicara menggunakan Bahasa yang baik dan sopan santun.
Kolaboratif
Melakukan kerja sama dengan cara berkordinasi dengan tenaga kesehatan.
3. Mempersiapkan ambulance dan peralatan medis
Tersedianya ambulance dan peralatan medis siap digunakan dalam
pelaksanaan Home Visit (ambulans)
Akuntabel
Mempersiapkan ambulans dan peralatan medis dengan penuh bertanggung jawab.
Harmonis
Berbicara menggunakan Bahasa yang baik dan sopan santun
Kolaboratif
Melakukan kerja sama dengan cara berkordinasi dengan tenaga kesehatan.
4. Melakukan
pelayanan home care pada pasien hipetensi diwilayah kerja puskesmas mowewe.
pelayanan home care pada pasien hipetensi
diwilayah kerja puskesmas
Berorientasi pelayanan Melaksanakan pelayanan kesehatan
Dengan sopan dan menggunakan kata-kata yang baik.