• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKTUALISASI. NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXIX TAHUN 2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKTUALISASI. NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXIX TAHUN 2022"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXIX TAHUN 2022

JUDUL :

“PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM

MENINGKATKAN BELAJAR SISWA PADA METODE MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS I DI SDN 4 MALIGANO KABUPATEN

MUNA

Disusun oleh : Nama : SARIANTI, S.Pd.

NDH : 13

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2022

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv KATA PENGANTAR

Puji ayukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidaya-Nya,sehingga laporan aktualisasi dengan judul Meningkatkan Kemampuan Membaca siswa kelas 1 Melalui Metode Kartu Kata di SD Negeri 4 Maligano Kabupaten Muna dapat diselesaikan dengan baik.dalam pelatihan Dasar pola baru ini,penulis telah diberikan pengetahuan tentang niali-nilai dasar ASN.laporan aktualisasi ini disususn sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi syarat kelulusan latsar CPNS golongan III Tahun 2022.

Penulisan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan bimbingan,bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,oleh sebab itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

Bupati Kab.Muna yang telah memberikan dukungan terwujudnya kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

2. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Muna yang telah mendukung kegiatan Pelatihan Dasar CPNS;

3. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Utara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS;

4. Bapak AHMAD YASIR S.STP,MSi selaku penguji yang telah memberikan saran, kritik dan masukan untuk mensukseskan pelaksanaan penyusunan rancangan laporan aktualisasi;

5. Bapak HARIANTO, S.Sos selaku Coach yang senantiasa sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi ini;

6. Bapak LA AMBA,S.Pd.SD selaku mentor dan Kepala SDN 4 Maligano yang telah banyak memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;

7. Bapak dan Ibu Widyaiswara Badan Diklat Provinsi Sulawesi Tenggara, yang telah banyak memberikan ilmu terkait Nilai Dasar ASN yang sangat bermanfaat;

8. Baapak Tahir,S.Si selaku wali kelas A angakatan CXXXXIX

9. Seluruh Panitia dan Binsu yang telah memfasilitasi peserta Pelatihan Dasar CPNS dengan sabar;

10. Kedua Orang tuaku, Suamiku, Saudaraku serta Keluarga atas doa serta memberikan dukungan selama masa latsar CPNS;

(5)

v 11. Keluarga besar Pelatihan Dasar, khususnya Golongan III angkatan CXXXIX, CXXXXX, CXXXXXI dan Golongan II Angkatan XXIX Tahun 2022.yang selama ini telah bersama- sama mengikuti tahapan Pelatihan Dasar.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan Laporan Aktualisasi ini masih banyak kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran yang bersifat membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencanaan dan pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dari nilai dasar nantinya serta dapat memberikan manfaat untuk semua pihak.

Kendari, Agustus 2022 Penulis

SARIANTI, S.Pd.

(6)

vi DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 3

1.3. Manfaat ... 3

1.4. Ruang Lingkup, Waktu dan Tempat Kegiatan Aktualisasi ... 3

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA ... 5

2.1. Gambaran Umum Organisasi ... 5

2.2. Profil Peserta ... 12

2.3. Konsep Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN ... 12

BAB. III RANCANGAN AKTUALISASI ... 23

3.1. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu ... 23

3.2. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu ... 27

3.3. Deskripsi/Penjelasan Kegiatan ... 30

3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK) . 44 3.5. Estimasi Biaya ... 45

3.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 46

BAB. IV CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 47

4.1. Kendala dan Antisipasi ... 48

4.2. Hasil Aktualisasi ... 50

4.3. Capaian Hasil Aktualisasi ... 51

(7)

vii

4.4. Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK) ... 69

4.5 Biaya kegiatan aktualisasi ... 70

4.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 71

4.7. Deskripsi Kegiatan ... 73

4.8. Analisis Dampak ... 75

BAB. V PENUTUP ... 79

5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran /Rekomendasi ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

(8)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Profil Lengkap Organisasi ... 5

Tabel 2.2 Data Gu SDN 4 Maligano ... 9

Tabel 2.3 Jumlah siswa tahun pelajaran 2021/2022 ... 6

Tabel 2.4 Data Sarana dan Prasarana SDN 4 Maligano ... 6

Tabel 2.5 Daftar Nilai Ulangan Harian matematika siswa kelas I T.A 2021/2022 ... 7

Tabel 3.1 Identifikasi Isu ... 23

Tabel 3.2 Identifikasi Isu menggunakan tabel APKL ... 22

Tabel 3.3 Deskripsi/Penjelasan kegiatan ... 30

Tabel 3.4 Matriks rekapitulasi rancangan habituasi Core Value ASN ... 45

Tabel 3.5 Estimasi Biaya ... 45

Tabel 3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ... 46

Tabel 4.1 Kendala dan Antisipasi dalam kegiatan Aktualisasi ... 50

Tabel 4.2 Realisasi kegiatan aktualisasi ... 47

Tabel 4.3 Hasil Aktualisasi ... 52

Tabel 4.4 Matrik Rekapitulasi realisasi habituasi nilai-nilai dasar ASN ... 69

Tabel 4.5 Biaya Kegiatan Aktualisasi ... 70

Tabel 4.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi ... 71

Tabel 4.7 Analisis Dampak ... 75

(9)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Analisis Isu dan Peta Permasalahan ... 26

Gambar 4.1 Menyiapkan bahan konsultasi ... 52

Gambar 4.2 Tersedianya bahan konsultasi ... 52

Gambar 4.3 Melakukan konsultasi kepala sekolah ... 53

Gambar 4.4 Tersampaikannya rencana pelaksanaan aktualisasi ... 53

Gambar 4.5 Mencatat saran dan arahan mentor ... 53

Gambar 4.6 Adanya catatan saran dan arahan mentor ... 53

Gambar 4.7 Mendiskusikan rencana aktualisasi dengan teman-teman guru... 54

Gambar 4.8 Terlaksananya diskusi dengan teman-teman guru ... 54

Gambar 4.9 Saran dari teman-teman guru ... 54

Gambar 4.10 Membuat surat pertsetujuan pelaksanaan aktualisasi ... 55

Gambar 4.11 Adanya surat persetujuan pelaksanaan aktualisasi ... 55

Gambar 4.11 Menetapkan materi dan tujuan pembelajaran ... 56

Gambar 4.12 Tersedianya materi ajar dan tujuan pembelajaran ... 56

Gambar 4.13 Menyusun RPP ... 57

Gambar 4.14 Tersedianya RPP ... 57

Gambar 4.15 Mengesahkan RPP ... 57

Gambar 4.16 Tersedianya RPP yang telah disahkan ... 57

Gambar 4.17 Menyiapkan alat dan bahan pembuatan media pembelajaran ... 59

Gambar 4.18 Mendesain media pembelajaran ... 59

Gambar 4.19 Tersedianya desain media pembelajaran ... 59

Gambar 4.20 Membuat media pembelajaran sesuai desain ... 59

Gambar 4.21 Adanya media pembelajaran sesuai desain ... 60

Gambar 4.22 Menyiapkan bahan evaluasi pre test ... 61

Gambar 4.23 Tersedianya bahan evaluasi ... 61

Gambar 4.24 Melaksanakan Pre Test ... 62

Gambar 4.26 Tersedianya nilai hasil pre test ... 62

Gambar 4.27 Menyiapkan bahan ajar dan daftar hadir ... 64

Gambar 4.28 Berdoa sebelum memulai pembelajaran ... 64

(10)

x

Gambar 4.29 Mengecek kehadiran siswa ... 64

Gambar 4.30 Menyampaikan materi pembelajaran penggunaan media pembelajaran .... 65

Gambar 4.31 Menerapkan media pembelajaran ... 65

Gambar 4.32 Menyiapkan bahan evaluasi post test ... 66

Gambar 4.33 Tersedianya bahan evaluasi post test ... 66

Gambar 4.34 Melaksanakan evaluasi post test ... 67

Gambar 4.35 Terlaksananya evaluasi post test ... 67

Gambar 4.36 Memberikan penilaian hasil post test ... 67

Gambar 4.37 Tersedianya nilai hasil post test ... 67

Gambar 4.38 Melaporkan hasil kegiatan aktualisasi ... 68

Gambar 4.39 Adanya laporan hasil kegiatan aktualisasi ... 68

(11)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bukti pengendalian pembelajaran aktualisasi oleh mentor ... 86

Lampiran 2 Bukti pengendalian pembelajaran aktualisasi oleh coach ... 90

Lampiran 3 Bukti-bukti pendukung kegiatan Lampiran kegiatan 1 ... 94

Lampiran kegiatan 2 ... 101

Lampiran kegiatan 3 ... 105

Lampiran kegiatan 4 ... 110

Lampiran kegiatan 5 ... 118

Lampiran Kegiatan 6 ... 123

(12)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam UU ASN No.5 tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur sipil Negara [ASN] adalah

profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja di instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintah atau tugas lainya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.oleh karena itu,PNS tidak hanya memahami nilai-nilai dasar BeerAKHLAK [Beroientasi pelayanan,Akuntabel,kompoten,Harmonis,Loyal,Adaptif,dan Kolaboratif].namun PNS juga harus dapat menginternalisasi nilai BerAKHLAK tersebut diunit kerjanya masing- masing. Guru Sekolah Dasar sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara seharusnya juga dapat membentuk karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,berintegritas,dan berkomitmen baik atas tugas dan fungsi yang embanya.

Latsar dilaksanakan dalam rangka membentuk karakter PNS yang kuat,yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak dalam melayani masyarakat.

Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiiri,dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab [Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 3].Ada banyak ASN yang bekerja disetiap instansi pemerintahan, ada yang melaksanakan tugasnya dengan jabatan fungsional,salah satunya yaitu dibawah naungan KEMENDIKBUD dan Dinas Pendididkan Provinsi/Kab/kota yang padahal ini contohnya yaitu guru sekolah Dasar.

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran terhadap permasalahan yang diangkat maka penulis terlebih dahulu melakukan pengamatan secara langsung ditempat tugas penulis yaitu di SD Negeri 4 Maligano Kabupaten Muna dengan hasil bahwa terdapat masalah yang harus diselesaikan yaitu rendahnya kemampuan membaca pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari data hasil belajarnya belum mencapai persyaratan nilai.

Sistem pendidikan di Indonesia yang didasarkan pada sistem pendidikan nasional masih menyimpan banyak masalah sehingga timbul kesenjangan antara cita - cita dan

(13)

2 kenyataan. Hal ini bisa dirasakan dari berbagai faktor seperti implementasi kurikulum 2013 yang masih belum maksimal, efektifitas dan efesiensi pembelajaran yang masih rendah, dukungan sarana dan prasarana pendidik yang belum merata dan lemahnya standar evaluasi pembelajaran. Dampaknya, harapan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional belum bisa dicapai. Keadaan tersebut membutuhkan reformasi berbagai faktor di atas hingga hal terkecil yang bisa dilakukan oleh Penulis sebagai ujung tombak suksesnya pendidikan.

Melalui usaha pendidikan diharapkan kualitas generasi muda yang cerdas, kreatif, dan mandiri dapat terwujud. Namun kenyataannya pengetahuan siswa sekarang ini berkembang lambat dan pemanfaatan media pembelajaran yang kurang. Hal ini dikarenakan sistem pendidikan yang senantiasa bergantung pada pendidik. Akibatnya siswa kurang bersemangat untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi. Siswa kurang memiliki tingkah laku yang kritis bahkan cara berfikir untuk mengeluarkan ide-ide yang sifatnya inovatif pun terkesan lambat.

Menurut pendapat Hodgson dan Tarigan [2008:200] bahwa membaca adalah salah satu dari ketrampilan berbahasa seperti keterampilan menyimak /mendengarkan ,keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis.Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca, untuk memeperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata /bahasa tulis.kemampuan dikelas awal sangat berperan penting sebagai pondasi atau dasar penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa,jika pembelajaran awal tidak kuat pada tahap membaca selanjutnya,siswa akan memulai kemampuan membaca yang sangat diperlukan untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman serta untuk mempertajam penalaran untuk meningkatkan diri seseorang,

Hal tersebut terbukti dari hasil ulangan harian pada pembelajaran Tematik Kurikulum 2013, siswa cenderung mengerjakan tugas dengan asal- asalan, sehingga dari 4 siswa hanya 1 siswa yang mencapai nilai dari Ketuntasan Belajar Minimal (KBM). Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis menetapkan isu yakni “Rendahnya kemampuan membaca siswa kelas1 SDN. 4 Maligano. Hal ini dapat diihat dari hasil nilai ulangan harian dengan jumlah siswa 32 orang yang tuntas 15 orang atau sekitar 46 %, sedangan yang belum tuntas 17 orang atau sekitar 53 %. Untuk memecahkan masalah tersebut maka perlu penanganan yang serius dengan cara menggunakan MediaKartu hutruf. Faktor penyebab tersejadinya isu disebabkan karena Metode pembelajaran yang diterapkan tidak fariatif,

(14)

3 Minat belajar siswa rendah, perhatian orang tua yang kurang sehingga mempengaruhi hasil belajar yang tidak tuntas.

Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas, maupun papan tulis. Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata. Adapun manfaat dari media kartu kata yakni mudah dibawah kemana-mana, praktis dalam membuat dan penggunaannya, gampang diingat karena kartu ini bergambar yang sangat menarik perhatian dan menyenangkan sebagai media pembelajaran. Menurut AZHAR ARSYAD 2007: 119, kartu kata bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks atau symbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar tersebut.

1.2. Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN melalui nilai berakhlak dan melaksanakan peran dan fungsi ASN yaitu pelaksana kebijakan,pelayanan publik dan perekat perekat pemersatu bangsa dalam menwujudkan smart ASN yang governance serta melaksanakan tugas sebagai guru di SD N 4 maligano Kabupaten Muna.

1.2.2. Tujuan Khusus

Meningkatkan kemampuan membaca melalui media kartu huruf mata pelajaran bahasa indonesia pada siswa kelas 1 SD Negeri 4 Maligano Kabupaten Muna.

1.3. Manfaat

1.3.1. Bagi Penulis

 Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelayanan publik di sekolah;

 Mengasah kreatifitas dan kemampuan dalam menerapkan metode dan media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran;

 Memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman terkait topik isu yang diangkat dalam kaitannya dengan pelayanan masyarakat.

1.3.2. Bagi Sekolah

 Menwujudkan visi dan misi sekolah

(15)

4

 Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan hasil belajar siswa

 Dapat mengembangkan program pembelajaran yang kreatif dan inovatif 1.3.3. Bagi masyarakat

 Meningkatkan kepercayaan terhadap pelaksanaan pembelajaran disekolah

 Menumbuhkan semangat belajar sehingga hasil yang dicapai meningkat.

 Mendorong terciptanya kualitas dan mutu pendidikan yang lebih baik.

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi ini dibatasi pada peningkatan kemampuan membaca melalui media kartu huruf pembelajara bahasa Indonesia kelas 1 SDN 4 Maligano dengan menerapkan nilai-nilai dasar berakhlak ditempat tugas.adapun kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat aktualisasi adalah sebagai berikut

1. Melakukan konsultasi dengan mentor 2. Menyusun RPP

3. Membuat media pembelajaran dengan kartu huruf 4. Melaksanakan evaluasi pretes

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan media kartu huruf 6. Melaksanakan evaluasi hasil penggunaan media kartu huruf

1.1 Waktu dan tempat pelaksanaan

Rancangan kegiatan aktualisasi dilaksankan 1 juli sampai 2 agustus tahun 2022 bertempat di SDN 4 Maligano Kabupaten Muna.

(16)

5 BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DAN SERTA

PROFIL PESERTA

1.1. Gambaran Umum Organisasi 1.1.1. Kedudukan Organisasi

SD Negeri 4 Maligano bertempat di Desa Raimuna , Kecamatan Maligano, Kabupaten Muna. Sekolah tersebut memiliki jumlah siswa sebanyak 199 orang, yang terdiri dari 6 rombel. Adapun profil lengkap sekolah yaitu :

Table 2.1. Profil Lengkap Organisasi

1 Nama Sekolah : SD Negeri 4 maligano kec.Maligano

2 NPSN : 40400585

3 Jenjang Pendidikan : SD

4 Status Sekolah : Negeri

5 Alamat Sekolah : Desa Raimuna

6 RT / RW : 0/0

7 Kode Pos : 93675

8 Kelurahan/Desa : Raimuna

9 Kecamatan : Maligano

10 Kabupaten/Kota : Muna

11 Provinsi : Sulawesi Tenggara

12 Negara : Indonesia

13 SK Pendirian Sekolah : No.21 Tahun 1986 14 Tanggal SK Pendirian : 1986-01-01

15 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah 16 SK Izin Operasional : -

17 Tgl SK Izin Operasional : -

18 Luas Tanah Milik (m2) : 10.000 m2

19 Nama Wajib Pajak :

(17)

6 1.1.2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi

Visi SDN 4 Maligano adalah “ Mewujudkan Sekolah Yang Berbudaya dan Maju Yang dilandasi oleh Iman dan Taqwa”. Dalam mewujudkan visinya SD Negeri 4 Maligano memiliki beberapa misi sebagai berikut :

1. Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, indah dan aman;

2. Menciptakan suasana sekolah yang ceria dan kondusif;

3. Menciptakan komunikasi yang efektif dan menyenangkan;

4. Menciptakan pembelajaran yang kreatif,

5. Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam semua mata pelajaran;

6. Memajukan kegiatan ekstrakurikuler;

7. Melaksakan ajaran yang dianut.

Nilai – Nilai Organisasi

Tata Nilai Budaya Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan : a. Integritas; Keselarasan antara pikiran, perkataan dan pembuatan;

b. Kreatif dan Inovatif; Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode atau alat);

c. Inisiatif; Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan;

d. Pembelajar; Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi dan professionalism;

e. Menjunjung Meritrokasi; Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian penghargaan bagi karyawan yang kompeten;

f. Aktif; Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan;

g. Tanpa Pamrih; Bekerja dengan tulus, ikhlas dan penuh dedikasi.

1.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 Tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah Pasal (3) ayat (1) tugas pokok guru mencakup kegiatan :

a. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan b. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan c. Menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan d. Membimbing dan melatih peserta didik

(18)

7 e. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok

sesuai dengan beban kerja guru.

Sedangkan tugas tambahan guru pada pasal (6) ayat (1) meliputi : a. Wali kelas

b. Pembina Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) c. Pembina ekstrakurikuler

d. Koordinator pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) e. Guru piket

f. Ketua lembaga sertifikasi profesi pihak pertama (LSP-P1) g. Penilai kinerja guru

h. Pengurus organisasi/asosiasi profesi guru

i. Tutor pada pendidikan jarak jauh pendidikan dasar dan pendidikan menengah Secara teknis, tugas guru secara lebih terinci dijelaskan dalam Permendiknas RI Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya sebagai berikut

 Menyusun kurukulum pembelajaran pada satuan pendidikan;

 Menyusun silabus pembelajaran;

 Menyusun RPP;

 Melaksanakan kegiatan pembelajaran;

 Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;

 Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran di kelasnya;

 Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;

 Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;

 Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khususnya guru kelas);

 Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/ madrasah dan nasional;

 Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakulikuler proses pembelajaran;

 Melaksanakan pengembangan diri;

 Melaksanakan publikasi ilmiah dan karya inovatif;

 Melakukan presentasi ilmiah.

(19)

8 Fungsi guru sebagaimana tersebut dalam Pasal 20 huruf d dan e Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Pasal 40 ayat 2 huruf a, b dan c Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut:

 Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;

 Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan etika;

 Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis;

 Memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan;

 Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan padanya.

2.1.4. Program dan Kegiatan

Program dan Kegiatan SD Negeri 4 Maligano adalah sebagai berikut :

a. Bidang Kurikulum antara lain; Proses kegiatan belajar mengajar, penyusunan program KBM, evaluasi pembelajaran, supervisi guru-guru, bimbingan belajar, uji coba ANBK, uji coba USBK, pengelolahan nilai-nilai, MGMP/MGMPS, piket harian dan tugasnya, walikelas dan tugasnya, koordinasi mata pelajaran dan tugasnya, penertiban administrasi kurikulum, peningkatan SDM guru, peningkatan disiplin guru, melengkapi sarana kurikulum.

b. Bidang Kesiswaan antara lain; penerimaan siswa baru, peningkatan disiplin siswa,

penerimaan mutasi siswa, pengaturan kelas, pelaksanaan 7K, upacara bendera, peringatan hari-hari besar, pesantren ramadhan, pentas seni, pembinaan osis, LDKS (latihan dasar kepemimpinan siswa), Pelaksanaan ekskul.

c. Bidang Sarana dan Prasarana antara lain; pengecatan gedung, perbaikan WC, penambahan white board, penambahan OHP, penambahan computer, perbaikan lapangan olahraga dan upacara, perbaikan dan pemeliharaan taman sekolah.

d. Bidang Hubungan Masyarakat antara lain; pembentukan pengurus komite sekolah, hubungan profesi (PGRI), hubungan dengan instansi terkait, hubungan dengan masyarakat sekitar

e. Bidang Sumber Daya Manusia (Guru dan tenaga Pendidik) antara lain; pemberian kesempatan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi, penataran, diklat, seminar, dan MGMP.

(20)

9 2.1.5. Data – data sumber daya yang Dimiliki Unit Kerja dan Data-data Terkait Isu

yang diangkat

Tabel 2.2. Data Pegawai ASN Lingkup SD Negeri 4 Maligano

No. NAMA PEGAWAI GOL. RUANG JENIS

KELAMIN

JABATAN

1. LA AMBA Pembina Tk.I

/IV/b

L KEPALA SEKOLAH

2. KALAAM,A.Ma Pen.muda . III/a P GURU PAI

3. SARIANTI, S. Pd Penata muda/III/a P GURU KELAS I

4. SRI WULAN

SUTRIANA,S,Pd

Non Pns P GURU KELAS II

5. WIDY ASTUTY,S.Pd Non Pns P GURU KELAS III

6. ASRUNT, Non Pns L GURU KELAS IV

7. ETIK SUNDARI Non Pns P GURU KELAS V

8. TIARNI L GURU KELAS VI

Tabel 2.2.1 Data Siswa dan Jumlah Rombel

No. Kelas Jumlah siswa Jumlah

Laki-laki Perempuan

1. I 18 14 32

2. II 17 15 32

3. III 18 17 35

4. IV 17 14 32

5. V 18 8 26

6. VI 18 24 42

Jumlah 100 91 191

(21)

10 DATA NILAI ULANGAN HARIAN BAHASA INDONESIA KELAS I TAHUN AJARAN

2021/2022

No Nama Siswa Nilai Ket.

1 AZRIL RAVISQI 75 TUNTAS

2 HAIRUN NISA FITRIA ARIANTY 78 TUNTAS

3 FADHILAH RAMADHAN 70 TUNTAS

4 ADHIYATSA SHAFWAN 78 TUNTAS

5 RADIT MUNANDAR 60 TIDAK TUNTAS

6 SYARIF UNTUNG 50 TIDAK TUNTAS

7 RISNA 55 TIDAK TUNTAS

8 AHMAD FATUR RAHMAN 60 TIDAK TUNTAS

9 LA ODE ABDUL MAZAM HUSEIN 80 TUNTAS

10 NEYLA AVIVA 60 TIDAK TUNTAS

11 RAIZA AULIA RISKA 76 TUNTAS

12 HASIM FARI 55 TIDAK TUNTAS

13 HADIL AL ZAYAN 76 TUNTAS

14 BALARAM APRILIAN 86 TUNTAS

15 CITRA AZZAHRA 78 TUNTAS

16 VERLIANTHI 79 TUNTAS

17 CERLIAN 55 TIDAK TUNTAS

18 ALWIN SYAPUTRA 60 TIDAK TUNTAS

19 FITRIA AIN 60 TIDAK TUNTAS

20 MUHAMAD RAJAB 75 TUNTAS

21 DAMAR NAUFAL UMAR 60 TIDAK TUNTAS

22 MUTMAINA 76 TUNTAS

23 JUANDRI TANDI PASUANG 63 TUNTAS

24 M.TOHA AUNAID 85 TUNTAS

25 MUHAMAD FARID 60 TIDAK TUNTAS

26 IFA ASTILA RAHMA 60 TIDAK TUNTAS

27 CITRA ARMIATI 75 TUNTAS

28 NANDA FAHRUN 78 TUNTAS

29 WAODE SAHAYA 55 TIDAK TUNTAS

30 ABDUL RAZAK 60 TIDAK TUNTAS

31 MILANTI ASSYIFA PUTRI 78 TUNTAS

32 ABIYANSAH 79 TUNTAS

Rata-rata 68,5

Nilai Tertinggi 85

Nilai Terendah 55

(22)

11 Profil Peserta

1 Nama Peserta SARIANTI,S.Pd

2 NIP 198502092020122006

3 TEMPAT TANGGAL LAHIR KORIHI,9 FEBRUARI 1985

4 PANGKAT / GOLONGAN PENATA MUDA / GOL.III/a

5 JABATAN GURU KELAS AHLI PERTAMA

6 INSTANSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

7 UNIT KERJA SD NEGERI 4 MALIGANO

8 PENDIDKAN UMUM

SD SD NEGERI 1 MOTEWE TAHUN 1991 ; 1997

SMP SMP NEGERI 2 WAKORUMBA UTARA 1997 ; 1999

SMU SMA NEGERI 2 RAHA 1999 ; 2003

D2 PGSD UNHALU 2004 : 2007

S1 PGSD UNIVERSITAS TERBUKA 2012 : 2015

9 AGAMA ISLAM

10 STATUS MENIKAH

11 PENGALAMAN KERJA HONOR SEKOLAH SD NEGERI 3 MALIGANO TAHUN 2007-2020

12 HOBI OLAHRAGA

13 ALAMAT DESA MALIGANO KEC. MALIGANO

A. RUMAH DESA MALIGANO

B. KANTOR DESA RAIMUNA

(23)

2.2. Konsepsi Nilai Dasar , Kedudukan dan Peran ASN 2.3.1. Konsepsi Nilai Dasar ASN

2.3.1.1. Berorientasi Pelayanan

Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum; kepastian hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;

partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan;

akuntabilitas;fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu;

dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.

Sikap pelayanan bagi pegawai ASN berarti pengabdian yang tulus terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas pekerjaan. Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada standar yang ditetapkan pemerintah: (1) standar berbasis peraturan perundang- undangan; dan/atau (2) standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat. Dalam memberikan pelayanan, ASN harus seoptimal mungkin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Jadi, Berorientasi pelayanan adalah komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat (Mirdin, 2021: 27- 28).

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Berorientasi Pelayanan adalah sebagai berikut (Mirdin, 2021:35-40).

1. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat 2. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan 3. Melakukan perbaikan tiada henti

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari berorientasi pelayanan yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Responsivitas.

2. Kualitas.

3. Kepuasan.

(24)

2.3.1.2. Akuntabel

Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah seorang ASN menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK (Handoko, 2021:15).

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Akuntabilitas adalah sebagai berikut (Handoko, 2021:15).

1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi.

2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien.

3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi.

Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan Zonke, 2017 dalam Handoko, 2021:66). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur pemerintahan dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja ASN yang akuntabel.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi “Kami Bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan” dalam melaksanakan setiap tugas- tugasnya. Kata kunci dari akuntabel yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Tanggung jawab.

2. Integritas.

3. Konsisten.

4. Dapat dipercaya.

5. Transparan.

2.3.1.3.Kompeten

Seiring perkembangan waktu, dalam melaksanakan pelayanan publik, setiap ASN harus selalu dapat meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang

(25)

selalu berubah. Kompeten adalah terus belajar dan mengembangkan kapabilitas (Jalis, 2021:5).

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Kompeten adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:6).

1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah 2. Membantu orang lain belajar

3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari akuntabel yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Kinerja terbaik 2. Sukses

3. Keberhasilan 4. Learning agility 5. Ahli di bidangnya 2.3.1.4.Harmonis

Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian. Harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan (Jalis, 2021:5).

Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Harmonis adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:6)).

1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

2. Suka mendorong orang lain.

3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami selalu menghargai perbedaan” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya.

(26)

Kata kunci dari akuntabel yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Peduli

2. Menghargai perbedaan 3. Selaras

2.3.1.5.Loyal

Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”

yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara (Rahmanendra, 2021:27).

Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara lain sebagai berikut.

1. Taat pada Peraturan

Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran anggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.

2. Bekerja dengan Integritas

Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang sesungguhnya adalah

“melakukan hal yang benar, dengan mengetahui bahwa orang lain tidak mengetahui apakah anda melakukannya atau tidak”.

3. Tanggung Jawab pada Organisasi

Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi.

4. Kemauan untuk Bekerja Sama

(27)

Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh seseorang anggota secara individual.

5. Rasa Memiliki yang Tinggi

Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.

6. Hubungan Antar Pribadi

Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga terhadap pemimpinnya. Hubungan pribadi ini meliputi hubungan sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan kerja maupun kehidupan pribadi.

7. Kesukaan Terhadap Pekerjaan

Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari. Seorang pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.

8. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan

Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka. Namun, mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.

9. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain

Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi teladan akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan baik.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Loyal adalah sebagai berikut (Rahmanendra, 2021:27).

1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah.

(28)

2. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan, insgansi, dan negara.

3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari loyal yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Komitmen 2. Dedikasi 3. Kontribusi 4. Nasionalisme 5. Pengabdian 2.3.1.6.Adaptif

Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan (diri) dengan keadaan. Adaptif adalah terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi perubahan (Jalis, 2021:5).

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Adaptif adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:7).

1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.

2. Terus berinovasi dan mengembangakkan kreativitas.

3. Bertindak proaktif.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami terus berinovasi dalam menghadapi perubahan” dalam melaksanakan setiap tugas-tugasnya. Kata kunci dari loyal yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Inovasi

2. Antusias terhadap perubahan 3. Proaktif

(29)

2.3.1.7.Kolaboratif

Kolaboratif merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak yang dilayani, dan membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang.

Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program- program untuk mencapai tujuan bersama. Jika dikaitkan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan tugas- tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat memaksimalkan hasil dari tugasyang dilaksanakannya. Jadi, kolaboratif adalah membangun kerja sama yang sinergis (Jalis, 2021:5).

Menurut Pérez López et al (2004) dalam Nugroho (2018) organisasi yang memiliki

collaborative culture indikatornya sebagai berikut.

1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi.

2. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka.

3. Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan).

4. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai.

5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik.

6. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan.

Esteve et al (2013:20) dalam Sejati (2021:16) mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar oganisasi yaitu:

1. Kerjasama Informal

2. Perjanjian Bantuan Bersama 3. Memberikan pelatihan 4. Menerima Pelatihan

(30)

5. Perencanaan Bersama 6. Menyediakan Peralatan 7. Menerima Peralatan

8. Memberikan bantuan Teknis 9. Menerima Bantuan Teknis 10. Memberikan Pengelolaan Hibah 11. Menerima Pengelolahan hibah

Ansen dan Gash (2012:55) dalam Sejati (2021:16) mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu :

1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi.

2. Face tof Face Dialogue : melakukan negosiasi dan baik dan bersunguh-sungguh.

3. Komitmen terhadap proses : pengakuan saling ketergantungan sharing ownership dalam proses serta keterbukaan terkait keuntungan bersama.

4. Pemahaman Bersama : berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilai Bersama.

5. Menetapkan outcome antara.

Panduan perilaku (kode etik) yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK dalam konteks Kolaboratif adalah sebagai berikut (Jalis, 2021:7).

1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.

2. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkanersama nilai tambah.

3. Menggaerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu menerapkan kalimat afirmasi

“Kami membangun kerjasama yang sinergi” dalam melaksanakan setiap tugas- tugasnya. Kata kunci dari kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah sebagai berikut.

1. Kesediaan bekerja sama.

2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.

2.3.2. Kedudukan dan Peran ASN 2.3.2.1.Manajemen ASN

1. Kedudukan ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi

(31)

pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya (Fatimah dan Irawati, 2021:7-9).

2. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat serta pemersatu bangsa. Selanjutnya Pegawai ASN memiliki tugas sebagai berikut (Fatimah dan Irawati, 2021:10).

Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.

Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

ASN memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (Fatimah dan Irawati, 2021:10).

3. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN adalah sebagai berikut (Fatimah dan Irawati, 2021:12).

a. PNS berhak memperoleh:

1. gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2. cuti;

3. jaminan pension dan jaminan hari tua;

4. perlindungan; dan

5. pengembangan kompetensi.

(32)

b. Sedangkan PPPK berhak memperoleh:

1. gaji dan tunjangan;

2. cuti;

3. perlindungan; dan

4. pengembangan kompetensi.

Kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah sebagi berikut (Fatimah dan Irawati, 2021:13-14).

1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;

2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;

4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;

6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kode Etik ASN

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN.

Kode etik dan kore perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah (Fatimah dan Irawati, 2021:14-17).

2.3.2.2.Smart ASN

Berdasarkan arahan bapak presiden pada poin pembangunan SDM dan persiapan kebutuhan SDM talenta digital, literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital (Amelia, 2021:260).

(33)

1. Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.

2. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.

3. Digital ethics merupakan Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.

4. Digital safety merupakan Kemampuan User dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

(34)

BAB III

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu 3.1.1 Identifikasi dan Penetapan Isu

Identifikasi beberapa isu yang dikaji oleh penulis berdasarkan kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan kondisi saat ini terjadi selama melaksanakan tugas di SD Negeri 4 Maligano. Adapun identifikasi isu dijabarkan dalam tabel berikut.

Tabel 3.1 Identifikasi Isu

No

Tugas dan Fungsi Pegawai yang belum optimal

Kondisi Saat Ini

Kondisi yang dihar apkan

Isu Yang Teridentifikasi

Deskripsi keterkaitan dengan agenda III

1.

Melaksanakan bimbingan yang menjadi tanggung jawabnya

Kurangnya peran orang tua yang partisipatif dalam kegiatan pembelajara n

siswa

Meningkatny a peran orang tua yang partisipatif dalam kegiatan pembelajaran Siswa

Rendahnya Minat Belajar Siswa Kelas 1 SDN 4 Maligano

Manajemen ASN : Tetap bertindak professional dalam melaksakan kegiatan pembelajaran Smart ASN :

Mrmberikan pelayanan secara jujur dan bertanggung jawab dan memanfaatkan media digital.

2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu

Kurangnya memahami materi yang disampaikan

Menngkartny a

pemahaman materi yang disampaikan

Rendahnya Hasil Belajar Siswa Kelas 1 SDN 4 Maligano

Manajemen ASN : tetap bertindak professional dalam melaksakan kegiatan pembelajaran

Smart ASN memanfaatkan media digital dalam merancang kegiatan pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan pembelajaran, membuat media pembelajaran

Kurang tersedianya sarana dan prasarana media pembelajar an di sekolah

tersedianya sarana dan prasarana media pembelajara n

di sekolah

Rendahnya Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 SD N 4 Maligano

Manajemen ASN : tetap bertindak professional dan bertanggung jawab dalam penyediaan sarana dan prasarana

Smart ASN : jujur dan beritegritas dalam meningkatkan kemampuan siswa melalui penyediann media pembelajaran.

(35)

3.1.2 Analisis Isu

Analisis isu bertujuan untuk menetapkan kualitas dan prioritas isu yang akan diangkat dan diselesaikan oleh penulis. Analisis ini dilakukan menggunakan analisis APKL. Analisis APKL merupakan metode penentuan isu berdasarkan kualitas isu dengan memperhatikan empat faktor sebagai berikut.

1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat dan sedang atau hangat dibicarakan.

2. Problematik : merupakan masalah kompleks yang memerlukan berbagai upaya serta

Alternative jalan keluar dengan aktifitas dan tindakan nyata.

3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya,

bukan untuk seseorang atau kelompok.

4. Kelayakan : Isu yang masuk akal, realistis, dan relevan untuk dicarikan solusinya.

Berdasarkan pengertian analisis APKL tersebut, penulis menganalisis isu dengan memberikan skor dari angka 1-5 menggunakan kriteria empat faktor analisis APKL untuk tiga isu yang dirangkum sebelumnya. Selanjutnya, penulis menghitung keseluruhan skor yang diperoleh masing-masing isu dan memberikan peringkat atas jumlah skor tersebut. Hasil analisis disajikan pada tabel berikut :

Tabel 3.2. Menetapkan Isu Prioritas

No. ISU A P K L TOTAL

NILAI

RANKING

1. Rendahnya minat belajar siswa 5 4 4 5 18 II

2. Rendahnya hasil belajar siswa 5 4 4 4 17 III

3. Rendahnya kemampuan membaca siswa

5 5 5 5 20 I

(36)

Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang kemudian isu tersebut dianalisis lebih lanjut. Isu dengan total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang dipilih dan ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil dari perumusan isu tersebut adalah “Rendahnya kemampuan membaca siswa kelas 1 SDN 4 Maligano”.

Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan diagram pohon masalah. Diagram pohon masalah adalah suatu metode pemecahan masalah dengan mencari hubungan sebab-akibat dari suatu masalah. Sehingga dapat ditemukan teknik pemecahan masalah tersebut. Hasil analisis diagram pohon disajikan pada gambar 3.1.

(37)

Gambar 3.1 peta analisis isu

Rendahnya kemampuan membaca siswa kelas 1 di SDN 4 Maligano

Peningkatan kemampuan membaca melalui media kartu huruf pada siswa kelas 1 SDN 4 maligano

Kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

Penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat

Penyebab

Gagasan kreatif mmmmkreatif

Isu

Penggunaan media pembelajaran tidak tersedia

Minat belajar siswa yang rendah

Hasil belajar siswa yang rendah

Tujuan pembelajaran tidak tercapai akibat

(38)

3.1.3 Deskripsi media kartu huruf

Media kartu huruf adalah media yang berupa kartu yang terdapat huruf dalam kartu tersebut dengan berbagai model sesuai desain yang dibuat

- Cara penggunaanya

1. Cara penggunaan kartu huruf adalah dengan menempelkan kartu huruf tersebut sesuai perintah soal yang diberikan dari guru,misalnya pengetahuan huruf A sampai Z

2. Manfaat peggunaan media kartu huruf adalah untuk mengenalkan kembali huruf dan cara penggambungan huruf dengan bunyi baca.

3.1.4 Dampak isu jika tidak diselesaikan a. Tidak terwujudnya visi misi sekolah b. Tidak tercapainya standar KKM c. Tujuan pembelajaran tidak tercapai

d. Siswa sulit menyambungkan dari kata menjadi kalimat

3.3 Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu

Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu tersebut di atas, dengan merujuk pada penyebabnya adalah “ Peningkatan Kemampuan Membaca Siswa Kelas 1 Melalui Kegiatan penggunaan media kartu huruf pada SDN 4 Maligano Kabupaten Muna”.

Gagasan tersebut dikaitkan dengan Mata Pelatihan Agenda III yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN dimana diperlukan kecakapan media digital dalam membantu mengatasi masalah – masalah yang muncul dalam pelaksanaan tugas di Sekolah.

3.4 Deskripsi / Penjelasan Rencana Kegiatan Aktualisasi A. Nama : SARIANTI,S.Pd

B. Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas

C. Unit Kerja : SD Negeri 4 Maligano Kabupaten Muna D. Identifikasi Isu : 1. Rendahnya minat belajar siswa .

2. Rendahnya hasil belajar siswa

3. Rendahnya kemampuan membaca siswa

E. Isu yang diangkat : Rendahnya Kemampuan Belajar Siswa Kelas 1 SDN 4

(39)

Maligano

D. Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatkan Kemampuan Membaca melalui media Kartu huruf dikelas 1 SDN 4 Maligano kabupaten Muna

E. Tahapan kegiatan pemecahan isu adalah sebagai berikut : 1. Melakukan konsultasi dengan mentor

 Mengadakan pertemuan dengan mentor

 Menyampaikan kegiatan aktualisasi

 Meminta persetujuan kepala sekolah

2. Menyusun RPP

 Merumuskan tujuan pembelajaran

 Menentukan materi pembelajaran

 Menentukan media pembelajaran

3. Membuat media pembelajaran

 Merancang media kartu huruf

 Menyiapkan alat dan bahan

 Membuat media kartu huruf sesuai dengan desain yang dibuat

4. Melaksanakan pembelajaran

 Melakukan pretest

 Melaksanakan pembelajaran menggunakan media kartu huruf

 Menyimpulkan materi pembelajaran

5. Melaksanakan evaluasi akhir kegiatan

 Melakukan evaluasi postes

 Menganalisa hasil pretest dan protest

 Menyampaikan laporan aktualisasi

F.deskripsi kegiatan / penjelasan rencana kegiatan aktualisasi 1. Nama : Sarianti,S.Pd

(40)

2.Jabatan : Ahli pertama Guru kelas 3.Unit kerja : SDN 4 Maligano

4.Identitas isu : a.Rendahnya kemampuan membaca siswa kelas 1 b.Belum optimalnya proses pembelajaran

c. Rendahnya motivasi belajar siswa

5.isu yang diangkat : rendahnya kemampuan membaca siswa kelas 1 6.gagasab pemecahan isu : menggunakan media pembelajaran

3.2. Gagasan Kreatif/Kegiatan Terpilih sebagai Pemecahan Isu

1. Nama : SARIANTI, S.Pd

2. Jabatan : Ahli Pertama Guru Kelas 3. Unit Kerja : SDN 4 Maligano

4. Identifikasi Isu : a. Belum adanya penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa .

b. Belum optimalnya penerapan penggunaan metode pembelajran.

c. Masih rendahnya minat baca siswa.

5. Isu yang diangkat : Belum adanya penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

6. Gagasan pemecahan Isu : Menggunakan media pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif.

7. Tujuan Gagasan Pemecahan : Tercapainya Penggunaan media pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif

Isu dan negatif.

(41)

5. Isu yang diangkat : Belum adanya penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa.

6. Gagasan pemecahan Isu : Menggunakan media pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif.

7. Tujuan Gagasan Pemecahan : Tercapainya Penggunaan media pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif

Isu dan negatif.

3.3 Deskripsi / Penjelasan Kegiatan Tabel 3.3. : Deskripsi / Penjelasan Kegiatan

No Kegiatan Tahapan

Kegiatan Outpu/Hasil Keterkaitan substansi mata pelatihan

Kontribusi terhadap visi/misi organisasi

Penguatan nilai- nilai organisasi

1 2 3 4 5 6 7

1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah/Mentor

1. Menyiapkan bahan konsultasi kepada kepala sekolah/mentor terkait

pelaksanaan aktualisasi

 Tersedianya bahan konsultasi

Berorientasi Pelayanan : Membuat bahan konsultasi dengan kualitas yang baik untuk disampaikan kepada kepala sekolah/mentor.

Akuntabel : Bertanggung jawab dalam menyiapkan bahan konsultasi kepada kepala sekolah/mentor.

Kompeten :

Dalam menyusun bahan konsultasi penulis berusaha membuat bahan konsultasi dengan kinerja terbaik Harmonis : Membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan atasan saat berkonsultasi.

Loyal : menyiapkan bahan

Dengan terlaksananya persetujuan konsultasi dari pimpinan maka dapat mewujudkan visi sekolah, yaitu : Menjadikan sekolah berkarakter

mencerdaskan

generasi dalam rangka mensukseskan wajib belajar 9 tahun.

Serta Misi Sekolah yang ke – 1 yaitu : Melahirkan putra / putri bangsa siap bersaing di bidang IMTAQ dan

Dalam penguatan terhadap nilai organisasi yaitu disiplin dan keteraturan dalam bekerja

(42)

konsultasi dengan baik sebagai bentuk rasa dedikasi saya kepada kepala sekolah/mentor sebagai pimpinan disekolah

Kolaboratif : Menyiapkan bahan konsultasi tidak luput dari bantuan rekan guru untuk meminta pendapat mereka mengenai bahan konsultasi saya.

IPTEK ,

2. Melakukan konsultasi kepada kepala

sekolah/mentor terkait rencana pelaksanaan aktualisasi

 Tersampaikannya rencana kegiatan yang akan dilaksanakan

Berorientasi Pelayanan : Bersikap ramah ketika berkonsultasi dengan kepala sekolah/ mentor

Akuntabel : Bertanggungjawab dalam menyampaikan rencana kegiatan aktualisasi kepada kepala sekolah/mentor

Harmonis : Membangun lingkungan kerja yang kondusif dengan Kepala sekolah/mentor saat berkonsultasi

Kolaboratif : Menerima masukan dari kepala sekolah /mentor untuk kegiatan aktualisasi.

3. Mencatat saran dan arahan

Adanya catatan saran dan arahan kepala sekolah/

Berorientasi Pelayanan : Mencatat saran dan arahan kepala sekolah/mentor dengan sikap

(43)

kepala sekolah/

mentor

mentor hormat dan sopan.

Kompeten : Menerima saran dan arahan dari kepala sekolah/mentor demi meningkatkan kompetensi diri agar rencana aktualisasi berhasil terlaksana

Harmonis: Menghargai saran dan arahan yang diberikan oleh mentor Kolaboratif : Menerima masukan yang baik dari atasan untuk kegiatan aktualisasi

4. Mendiskusikan rencana

aktualisasi dengan teman- teman Guru

 Terlaksananya diskusi dengan teman-teman guru

Berorientasi Pelayanan : meminta dukungan dan menyampaikan rencana kegiatan kepada teman-teman guru secara sjujur, sopan dan ramah

Kompoten : Bersedia menerima respon sesama rekan guru untuk mengembangkan kompetensi diri Harmonis : Peduli dan menghargai perbedaan pendapat dan masukan dari rekan guru.

5. Membuat surat persetujuan pelaksanaan

 Adanya surat persetujuan pelaksanaan

Akuntabel : Mempersiapkan surat persetujuan dengan format yang tepat..

Referensi

Dokumen terkait

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi Misi Organisasi Penguatan Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1

: Pada saat memindahkan arsip yang telah discan pada masing-masing folder di dalam laptop/komputer, nilai dasar yang diterapkan adalah : Manajemen ASN: Saya telah

Dalam proses aktualisasi penulis menggunakan media kartu huruf sebagai solusi untuk meningkatkan kemampuan baca tulis siswa sekolah dasar kelas 2. Melalui gagasan

Hasan Sadikin Bandung Konsultasi dan koordinasi pembuatan media edukasi Terlaksana video dan poster tentang Penguatan Implementasi SOP Pemantauan Akses Intravena Perifer

Keberhasilan penanggulangan penderita gawat darurat antara lain ditentukan oleh tersedianya sumber daya yang sesuai dengan standar dan terlaksananya sistem penangulangan

Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 menyelesaikan tugas dengan baik Membuat montase termasuk

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Visi Dan Misi Organisasi Penguatan Nilai-Nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6

Sadikin Kota Pariaman No Standar Kompetensi Jenis Penguatan Kompetensi Tujuan Penguatan Strategi/metode Penguatan Mata Pelatihan Jumlah JP/hari Tempat Pelaksanaan Nilai Kompetensi