UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DIKELAS III SDN NO 11 JERENJANG KECAMATAN SEBERUANG MATERI KERJASAMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN ROLE PLAYING
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXI PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH :
NAMA : VINA OKTRIANA, S.Pd NIP : 19951011 202012 2 016
NO ABSEN : 37
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN KAPUAS HULU
BEKERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL GURU KELAS AHLI PERTAMA
SDN NO 11 JERENJANG KECAMATAN SEBERUANG
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN KAPUAS HULU PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN KE LXXI
JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DIKELAS III SDN NO 11 JERENJANG
KECAMATAN SEBERUANG MATERI
KERJASAMA DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING
NAMA : VINA OKTRIANA, S.Pd
PANGKAT / GOL. RUANG : PENATA MUDA / III a
NIP : 19951011 202012 2 016
NOMOR DAFTAR HADIR : 37
JABATAN : GURU KELAS
UNIT KERJA/INSTANSI : SDN NO 11 JERENJANG KECAMATAN
SEBERUANG
Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari Selasa tanggal 4 Mei 2021
Telah diperiksa/disetujui :
ii
BERITA ACARA
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN LXXI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
TAHUN 2021
Pada hari ini, Selasa tanggal Empat Bulan Mei Tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu bertempat di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu ( Jl. Danau Luar No. 05 Putussibau), telah dilaksanakan Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021, sebagai berikut :
N a m a : Vina Oktriana, S.Pd Pangkat / Gol. Ruang : Penata Muda / III a
NIP : 19951011 202012 2 016
Jabatan : Guru Kelas
Unit kerja/Instansi : SDN No 11 Jerenjang Kecamatan Seberuang
Mentor : Ade Ahadi S.AP.
Coach : Surya Warsa, S.IP, M.Si
Penguji : Uray Feriyuanda, S.S.T.P., M.Ec.Dev
Judul : Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Kecamatan Seberuang Materi Kerjasama Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Role Playing
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh :
PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Danau Luar No.05 Putussibau 78711(0567) 21027 Fax. (0567) 21764 PUTUSSIBAU – KALIMANTAN BARAT 78711
iii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN LXXI PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU
JUDUL : UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DIKELAS III SDN NO 11 JERENJANG KECAMATAN SEBERUANG MATERI KERJASAMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
ROLE PLAYING
NAMA : VINA OKTRIANA, S.Pd PANGKAT / GOL. RUANG : PENATA MUDA / III a NIP : 19951011 202012 2 016 NOMOR DAFTAR HADIR : 37
JABATAN : GURU KELAS
UNIT KERJA / INSTANSI :SDN NO 11 JERENJANG KECAMATAN SEBERUANG
Telah diperbaiki berdasarkan koreksi dan/atau saran Penguji pada
Evaluasi Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan LXXI di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021
pada hari Selasa tanggal 4 Mei 2021
di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu
Telah diperiksa/disetujui :
Putussibau, Mei 2021
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi Calon Pegawai Negeri Sipil dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan LXXI Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu Tahun 2021 dengan baik. Dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini tentunya banyak halangan dan rintangan yang penulis hadapi, namun penulis dapat melewati itu semua karena berkat dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat bantuan dari beberapa pihak yang memotivasi dan memberi arahan kepada penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapakan Terima Kasih kepada:
1. Bapak Fransiskus Diaan, S.H., selaku Bupati Kabupaten Kapuas Hulu.
2. Bapak H. Sarbani, S.E., M.A.P., selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Kapuas Hulu.
3. Bapak Petrus Kusnadi, S.Sos., M.Si., selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kapuas Hulu.
4. Ibu Radiah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SDN NO 11 Jerenjang.
5. Bapak Uray Feriyuanda, S.S.T.P., M.Ec.Dev., selaku penguji yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
6. Bapak Surya Warsa, S.IP, M.Si., selaku Coach yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
7. Bapak Ade Ahadi, S.AP., selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
8. Panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III Angkatan LXXI (71) Tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
9. Rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III Angkatan LXXI (71) Tahun 2021 yang telah memberikan bantuan dan motivasi.
10.
Orangtua yang selalu memberikan doa dan dukungannya.Penulis berupaya agar Laporan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan, sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan ini diterima dengan terbuka. Semoga Laporan Aktualisasi ini dapat bermanfaat.
Putussibau, 3 Mei 2021
v DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
BERITA ACARA ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Ruang Lingkup ... 2
C. Tujuan ... 3
D. Manfaat ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 4
A. Keadaan Umum ... 4
B. Visi, Misi dan Tujuan SDN No 11 Jerenjang ... 6
C. Nilai-nilai Organisasi di SDN No 11 Jerenjang ... 7
D. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi ... 7
E. Uraian Tugas Guru Kelas ... 11
BAB III NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN ... 12
A. Identifikasi Nilai-nilai Dasar ASN ... 12
B. Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI ... 16
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ... 19
A. Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan ... 19
B. Keterkaitan Substanti Mata Pelajaran ... 25
BAB V HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 42
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ... 42
B. Strategi Pembimbingan ... 51
1. Jadwal Implementasi Aktualisasi ... 51
2. Jadwal konsultasi dengan Coach ... 53
3. Jadwal konsultasi dengan Mentor ... 54
BAB VI PENUTUP ... 55
vi
B. SARAN ... 55 LAMPIRAN ... 58 DAFTAR PUSTAKA ... BIODATA...
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Profil Kepala Sekolah Dan Guru SDN No 11 Jerenjang ... 5
Tabel 2.2 Data Siswa SDN No 11 Jerenjang ... 6
Tabel 2.3 Tabel Keadaan Gedung SDN No 11 Jerenjang ... 6
Tabel 2.4 Tabel Struktur Organisasi SDN No 11 Jerenjang ... 9
Tabel 4.1 Analisa Isu Teknik APKL di SDN No 11 Jerenjang ... 20
Tabel 4.2 Analisa Isu Teknik USG di SDN No 11 Jerenjang ... 22
Tabel 4.3 Rancangan Aktualisasi ... 25
Tabel 5.1 Membuat model pembelajaran Role Playing ... 42
Tabel 5.2 Membuat Karikatur ... 44
Tabel 5.3 Membuat Miniatur ... 46
Tabel 5.4 Membuat Kuis Tebak Kata ... 48
Tabel 5.5 Membuat Montase ... 49
Tabel 5.6 Jadwal Implementasi Aktualisasi ... 51
Tabel 5.7 Jadwal konsultasi dengan Coach ... 53
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kegiatan 1 Membuat Model Pembelajaran Role Playing... 58
Lampiran 2 Kegiatan 2 Membuat Karikatur ... 60
Lampiran 3 Kegiatan 3 Membuat Miniatur ... 63
Lampiran 4 Kegiatan 4 Membuat kuis tebak kata ... 64
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Menurut KBBI pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan: proses, cara, perbuatan mendidik. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pendidikan anak yang berusia antara 7 sampai dengan 13 tahun sebagai pendidikan ditingkat dasar yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah atau karakteristik daerah, dan sosial budaya masyarakat setempat bagi siswa.
Pendidikan disekolah dasar titik tekannya terpusat pada siswa kelas dasar antara kelas 1 sampai dengan kelas 6. Dalam pelaksanaannya, pendidikan disekolah dasar diberikan kepada siswa dengan sejumlah materi atau mata pelajaran yang harus dikuasainya. Pendidikan disekolah dasar benar-benar mendidik dan menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan pada siswa sekolah dasar untuk memiliki sikap kebersamaan dalam upaya mencetak generasi yang bertanggung jawab.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan pendidikan nasional secara efektif dan efisien diperlukan pendidikan yang berkualitas. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat mengembangkan potensi peserta didik sehingga membentuk insan yang berkarakter, manusia yang cerdas baik secara intelektual, emosional maupun spiritual. Hal ini tentunya diperlukan tenaga pendidik yang juga memiliki kompetensi yang berkualiatas.
Undang-Undang no 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil negara mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi calon pegawai negeri sipil selama 1 (satu) tahun masa percobaan, dengan mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam mencetak PNS.
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
2
ASN melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang pofesional dan berkualitas, memperert persatuan dan kesatuan NKRI. Setelah disahkannya undang-undang (UU) ASN aparatur negara memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia, berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas, berbudaya tinggi dan kesejahteraan tinggi serta dipercaya publik dengan dukungan SDM. Peraturan baru tentang ASN tertuang dalam UU No 5 Tahun 2014 sudah secara implisit mengehendaki bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Sesuai peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI nomor 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I, II, dan III, maka penyelenggaran pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan dengan pola baru. Adanya DIKLAT Prajabatan pola baru ini dihaarapkan juga diharapkan dapat mebentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan Anti korupsi yang dapat disebut dengan ANEKA.
Dengan demikian peserta DIKLAT Prajabatan dapat menjadi Aparatur Sipil Negara yang profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. Sistem pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan prajabatan pola baru menuntut setiap peserta prajabatan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi. Melalui proses pembelajaran aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan Diklat Prajabatan, setiap peserta harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai dasar tersebut pada setiap pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang oleh peserta Diklat Prajabatan ditempat tugas.
B. Ruang Lingkup
“Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Kerjasama Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing” dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Membuat model pembelajaran Role Playing. 2. Membuat karikatur mengenai materi kerjasama. 3. Membuat miniatur mengenai materi kerjasama. 4. Membuat kuis tebak kata.
3 5. Membuat montase.
C. Tujuan
Tujuan dari kegiatan aktulisasi nilai-nilai dasar adalah:
1. Memahami nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang aparatur sipil negara (ASN).
2. Mengaktulisasikan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam kegiatan pendidik di Sekolah Dasar.
D. Manfaat
Kegiatan aktualiasi memberikan manfaat antara lain: 1. Bagi peserta Pelatihan Dasar
Untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme didalam diri peserta pelatihan dasar. Selain itu, kegiatan aktualisasi bermanfaat bagi peserta dalam upaya memperkuat kompetensi bidang yang dimiliki. Diharapkan rancangan ini menjadi pengalaman yang bermanfaat serta pembelajaran bagi peserta untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu dimasyarakat.
2. Bagi pihak sekolah
Untuk memberikan kontribusi bagi tercapainya visi, misi, dan tujuan sekolah. Rancangan aktualisasi ini dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang gambaran faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas III SDN No 11 Jerenjang.
3. Bagi peserta didik di SDN No 11 Jerenjang
Untuk memberikan pengalaman bagi siswa dalam pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik di SDN No 11 Jerenjang Kecamatan Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu.
4 BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI A. Keadaan Umum
1. Profil SDN No 11 Jerenjang
Berikut adalah profil SDN No 11 Jerenjang Kecamatan Seberuang: PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah : SDN No 11 Jerenjang
NPSN : 30102857
Bentuk Pendidikan : SD Status Sekolah : Negeri
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah SK Izin Operasional : -
Tanggal SK : 1910-01-01
Alamat : Jl. Banda Behujan No. 10 Desa/Kelurahan : Jerenjang
Kecamatan : Seberuang Kabupaten/Kota : Kapuas Hulu Propinsi : Kalimantan Barat
RT : 1
RW : 1
Nama Dusun : Mulia Baru Kode Pos : 78772
Lintang : 0.818900000000 Bujur : 112.999300000000 Layanan Keb.Khusus : Tidak ada
SK Pendirian Sekolah : 5510 Rekening BOS : 6525193878
Nama Bank : BPD Kalimantan Barat
NamaKCP/Unit : BPD Kalimantan Barat Cabang 065 Semitau Atas Nama : BosSDNNomor11Jerenjang
Mbs : Ya
Nomor telepon : - Nomor Fax : -
5
Email : sdnjerenjang11@gmail.com Website : http://www.sdnjerenjang11.com
2. Kondisi Geografi, Demografi dan Tenaga Pengajar
SDN No11 Jerenjang merupakan unit kerja pemerintah di bidang pendidikan dasar yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu. SDN No 11 Jerenjang berada di Jalan Banda Behujan No. 10 Kecamatan Seberuang Kabupaten Kapuas Hulu.
TABEL 2.1
PROFIL KEPALA SEKOLAH DAN GURU SDN NO 11 JERENJANG
NO NAMA/NIP GOL JABATAN TUGAS
1. RADIAH
196901121993022004
III/d Guru Dewasa Tk.1
Guru Kelas I
2. DISMAS, S.Pd 196705021993031012
IV/a Guru Pembina Guru Kelas V
3. PITRUS, S.Pd.SD 196403132006041005
III/a Guru Pertama Guru Kelas VI
4. BEATA
196606052000032002
III/c Guru Agama Katolik Guru Agama Katolik Kelas I-VI 5. VINA OKTRIANA, S.Pd 199510112020122016
III/a Guru Pertama Guru Kelas IV
6. MARIA OKTAVIANI, S.Pd - Honorer Guru Kelas III
6
Kelas Siswa Perempuan Siswa Laki – Laki Jumlah
I 4 Orang 2 Orang 6
II 5 Orang 5 Orang 10
III 3 Orang 3 Orang 6
IV 3 Orang 12 Orang 15
V 7 Orang 7 Orang 14
VI 5 Orang 4 Orang 9
Jumlah 27 33 60
TABEL 2.2
DATA SISWA SDN NO 11 JERENJANG
TABEL 2.3
TABEL KEADAAN GEDUNG DI SDN NO 11 JERENJANG
Nama Ruangan Jumlah
Ruang Kelas 8 Ruang
Ruang Guru 1 Ruang
Perpustakaan 1 Ruang
WC siswa 2 Ruang
WC guru 2 Ruang
B. Visi, Misi dan Tujuan SDN No 11 Jerenjang 1. Visi SDN No 11 Jerenjang
VISI
“Terwujudnya Kapuas Hulu Yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah, Dan Terampil”
Misi:
a. Mewujudkan masyarakat kapuas hulu yang harmonis dalam kerukunan kehidupan beragama, budaya, dan keamanan.
7
b. Mewujudkan kapuas hulu yang kreatif menuju desa mandiri, pengembangan aktifitas ekonomi yang adil dan pro rakyat, serta ramah investasi.
c. Mewujudkan masyarakat kapuas hulu yang berbudaya, mandiri, cerdas, dan inovatif dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing.
d. Mewujudkan masyarakat kapuas hulu yang sejahtera dalam pelayanan kesehatan dasar yang bermutu bagi masyarakat.
Tujuan Sekolah:
a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia.
b. Siswa sehat jasmani dan rohani.
c. Mengenal dan mencintai masyarakat dan kebudayaanya. d. Meningkatkan nilai siswa siswi setiap tahun ajaran baru. C. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai nilai organisasi yang ada di SDN No 11 Jerenjang adalah sebagai berikut: 1. Religius 2. Sopan 3. Disiplin 4. Jujur 5. Kerjasama 6. Tanggung jawab 7. Percaya diri 8. Mandiri
D. Struktur Organisasi, Tugas, dan Fungsi 1. Struktur Organisasi
Sekolah merupakan organisasi yang besar. Oleh karena itu, adanya struktur organisasi menjadi hal yang pokok. Hal ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan proses belajar menagajar yang terjadi disekolah. Selain itu, adanya posisi seperti kepala sekolah dn staff TU berfungsi untuk meningkatkan kinerja sekolah agar menjadi lebih baik. Pada dasarnya, setiap lembaga memiliki struktur organisasi yang sama. Baik itu MI/SD, SMP/MTS, SMK/SMA/MA dan masih banyak lagi. Struktur organisasi ini sebenarnya juga
8
mencerminkan adanya hubungan antara pemimpin dan orang yang dipimpin. Kepala sekolah adalah pimpinan utama, sedangkan guru, siswa dan staff karyawan berisi orang-orang yang dipimpin.
Struktur organisasi SDN NO 11 Jerenjang terdiri dari kepala sekolah, guru kelas, guru mata pelajaran, petugas operator, serta guru yang diberi tugas tambahan lain (tenaga administrasi, bendahara BOS).
9
TABEL 2.4
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH
Sekolah: SDN 11 Jerenjang Tahun Pelajaran: 2020/2021
UNIT PERPUSTAKAAN DISMAS, S.Pd TATA USAHA BOBBY PUTRAMA KEPALA SEKOLAH RADIAH DEWAN/KOMITE FASIANUS FENDI WALI KLS I BEATA WALI KLS II RATNA D.A WALI KLS III MARIA.O, S.Pd WALI KLS IV VINA.O, S.Pd WALI KLS V DISMAS, S.Pd WALI KLS VI PITRUS, S.Pd.SD
GURU AGAMA KATOLIK
BEATA SISWA
10 2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah
Berdasarkan Permendikbud No. 6 tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah pada pasal 15, Tugas pokok kepala sekolah adalah melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan dalam rangka mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan. Selain itu, kepala sekolah dapat melakukan tugas pembelajaran atau pembimbingan pada satuan pendidikan yang bersangkutan apabila terjadi kekurangan guru agar proses pembelajaran atau pembimbingan tetap berlangsung.
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Kelas
Berdasarkan Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Adapun tugas pokok dan fungsi guru semuanya saling bersinergi dalam mencapai tujuan pembelajaran dalam setiap pertemuannya. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana proses pembelajaran bisa berjalan dengan efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan). Adapun tugas pokok dan fungsi guru secara kongkrit adalah sebagai berikut:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3. Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian. 4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 6. Mengisi daftar nilai anak didik
7. Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
8. Membuat alat pelajaran/alat peraga
9. Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum 11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
11
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik 14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran 15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat 17. Mengadakan penelitian tindakan kelas
E. Uraian Tugas Guru Kelas
Seorang guru tentunya memiliki rincian kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok jabatannya. Rincian kegiatan guru kelas tertuang dalam Permendiknas No. 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Adapun rincian kegiatan tersebut antara lain:
1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan 2. Menyusun silabus pembelajaran
3. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran 4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran dikelasnya
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran 13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif 15. Presentasi ilmiah.
12 BAB III
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN A. Identifikasi Nilai-Nilai Dasar ASN
Untuk dapat mewujudkan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa, maka diperlukan ASN yang profesional, kompeten dan berintegritas yang berkarakter ANEKA. Karakter ANEKA yaitu mempunyai nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi. Adapun inti penjelasan terkait nilai-nilai ANEKA adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas hampir memiliki kesamaan makna dengan responsibilitas atau tanggung jawab. Namun, keduanya memiliki konsep yang berbeda. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai, sedangkan responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggungjawab.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
Akuntabilitas publik memiliki tiga fungsi utama, yaitu menyediakan kontrol demokratis, mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Pengambilan keputusan secara akuntabel dan beretika berarti dapat membuat keputusan dan tindakan yang tepat dan akurat. Sebuah keputusan yang akuntabel dan beretika sangat penting dalam menjaga kepercayaan dan keyakinan terhadap masyarakat dalam pekerjaan pemerintahan. Dalam praktiknya, penempatan kepentingan umum berarti bahwa memastikan tindakan dan keputusan yang berimbang dan tidak bias, bertindak adil dan mematuhi prinsip-prinsip due process, Akuntabel dan transparan, melakukan pekerjaan secara penuh, efektif dan efisien, berperilaku sesuai dengan standar sektor publik, kode sektor publik etika sesuai dengan organisasinya, serta mendeklarasikan secara terbuka bila terjadi adanya potensi konflik kepentingan.
Untuk menciptakan lingkungan organisasi yang akuntabel, maka diperlukan beberapa aspek yang merupakan indikator dari nilai dasar
13
akuntabilitas, antara lain kepemimpinan, integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan, dan konsistensi.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan. Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Seorang PNS dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia (nasionalisme) dan mengedepankan kepentingan nasional. Nasionalisme merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, PNS harus berpegang pada prinsip adil dan netral. Adil dalam artian tidak boleh berperilaku diskriminatif serta harus obyektif, jujur, transparan. Sementara bersikap netral adalah tidak memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasnya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram di lingkungan kerja dan masyarakat sekitar.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa; menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
14 3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Etika merupakan sistem penilaian perilaku serta keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara dalam pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan yang buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nilai-nilai yang dianut. Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis.
Kode etik dan kode perilaku sesuai dengan pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan. Setiap jenjang Pemerintahan memiliki lingkup kekuasaan masing-masing yang dipegang oleh pejabatnya. Semakin tinggi dan luas kekuasaan seorang pejabat, semakin besar juga implikasi dari penggunaan kekuasaan bagi warga masyarakat. Oleh sebab itu, azas etika publik mensyaratkan agar setiap bentuk kekuasaan pejabat dibatasi dengan norma etika maupun norma hukum.
4. Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good and clean
governance) sudah menjadi keniscayaan di era reformasi saat ini. Berbagai upaya
telah dilakukan untuk mewujudkan keniscayaan tersebut, namun dalam implementasinya masih belum sesuai dengan harapan. Penyelengaraan pemerintahan yang berorientasi pada layanan prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik.
Paradigma pemerintah harus segera berubah, dari pola paternalisitik dan feodal yang selalu minta dilayani, menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Bidang apapun yang menjadi tanggungjawab PNS, semua harus dilaksanakan secara optimal agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat. Aspek utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada mutu, melalui penyelenggaraan tugas secara efektif, efisien dan inovatif.
15
Komitmen mutu merupakan pemahaman konsep mengenai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan mutu penyelenggaraan Pemerintah. Ekeftivitas merupakan sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Sementara efisien merupakan jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Efisien ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, biaya, dan tenaga yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan. Dari kedua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa karakterisitik utama yang dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga dapat memberikan kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan. Sementara inovasi, muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Di sisi lain, mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu.
5. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa latin coruptio dan corruptus yang berarti perbuatan yang tidak baik, buruk, dapat disuap dan tidak bermoral. Sedangkan tidak pidana korupsi berarti tindakan melanggar hukum yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peraturan perundang-undangan. Berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, bahwa korupsi adalah tindakan melawan hukum dengan melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Sedangkan pada UU No. 20 Tahun 2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi antara lain: (1) Kerugian Keuangan Negara, (2) suap-menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, dan (7) gratifikasi.
Untuk menjadi PNS yang professional, hendaknya kita memiliki karakter ANEKA. Marilah kita implementasikan nilai-nilai ANEKA dalam kehidupan kita
16
sehari-hari. Penulis berharap, melalui tulisan yang sederhana ini, nilai-nilai ANEKA dapat tersosialisasikan kepada seluruh pegawai ASN, sehingga dapat diaktualisasikan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
B. Kedudukan dan Peran ASN 1. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
Kedudukan Dan Peran Pegawai Negerisipil Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu dapat dilihat dari segi manjemen ASN, pelayan publik, dan whole of government (WOG).
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin profesional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan untuk membangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manejemen ASN lebih meneknkan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agarselalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman (Elly dan Erna, 2017:16). Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1. Kepastian hukum 2. Profesionalitas 3. Proporsionalitas
17 4. Keterpaduan
5. Delegasi 6. Netralitas 7. Akuntabilitas 8. Efektif dan efisien 9. Keterbukaan 10. Non diskriminatif 11. Persatuan 12. Kesetaraan 13. Keadilan 14. Kesejahteraan b. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menuut lembaga administrasi negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, daerah dan lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang barang tau jasa baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima (erwan, dkk 2017: 35-36) adalah:
1. Partisipatif, dalam pelayan publik pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merncanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2. Transparan, dalam pelayan publik pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan dengan pelayanan publik yang akan dilaksanakan tersebut.
3. Responsif, dalam pelayan publik pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya.
4. Tidak diskriminatif, dalam pelayan publik pemerintah yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga negara seperti status sosial,agama, dan profesi.
5. Mudah dan murah, dalam pelayan publik pemerintah harus menerapkan prinsip layanan yang mudah, artinya berbagai persyaratan yang ibutuhkan tersebut masuk akal dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya
18
yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga negara.
6. Efektif dan efisien, dalam pelayan publik pemerintah harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah. 7. Aksesibel, dalam pelayan publik pemerintah harus dapat dijangkau oleh
warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik seperti dekat, trjangkau dengan kendaraan publik, mudah dilihat dan ditemukan.
8. Akuntabel, dalam pelayan publik pemerintah dengan menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga negara melalui pajak yang mereka bayar.
9. Berkeadilan, dalam pelayan publik pemerintah memiliki brbagai tujuan. Dijadikan sebagai alat untuk melindungi kelompok rentan.
c. Whole Of Government (WOG)
Whole Of Government (WOG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manejemen program dan pelayana publik (Yogi dan Tri, 2017: 01). Pendekatan wog dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat (Perri, 2004: 130-138) sebagai berikut: 1. Koordinasi, 2. Integrasi, 3. Kedekatan dan pelibatan.
19 BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI A. Identifikasi Isu Dan Gagasan Pemecahan
Tugas guru yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar bukan hanya guru yang berperan didalamnya tapi juga siswa sebagai subjek/sasaran pendidikan, agar tercapainya tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan anak bangsa, berbudi pekerti, beakhlak mulia, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses dimana guru dan siswa berinteraksi timbal balik satu sama lain yang bersifat mempengaruhi dan dipengaruhi.
Keberhasilan suatu KBM ditentukan dari banyak faktor terutama dari dalam guru dan siswa itu sendiri. Inti dari proses belajar mengajar adalah tingkat keefektifan dari pelaksanaan KBM tersebut. Tingkat efektivitas pembelajaran dipengaruhi oleh perilaku guru dan siswa. Perilaku guru yang efektif adalah mengajar dengan jelas, menggunakan variasi metode/media pembelajaran, memperdayakan peserta didik dan lain sebagainya. Sedangkan perilaku siswa antara lain disiplin belajar, semangat belajar, kemandirian belajar, aktif belajar, dan sikap belajar yang positif. Salah satu indikator tingkat keefektifan dan keberhasilan suatu KBM dapat dilihat dari besar kecilnya prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah kemampuan yang meliputi semua ranah psikologi (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar peserta didik. Prestasi belajar akan terlihat berdasarkan perubahan perilaku sebelum dan sesudah belajar peserta didik.
Guru pasti menemukan masalah dalam kegiatan belajar mengajar apalagi jika pembelajaran tidak bisa tersampaikan dengan baik dan berjalan lancar. Sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah. Prestasi belajar sangat penting didunia pendidikan, karena menjadi salah satu alat ukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam memahami suatu materi. Apabila hasil belajar peserta didik menunjukkan hasil yang baik maka dapat dikatakan kegiatan belajar mengajar telah berjalan dengan baik, begitu pula sebaliknya. Isu adalah masalah yang harus segera ditanggapi karena dapat mempengaruhi pekerjaan di berbagai oganisasi.
Pada SDN No 11 Jerenjang permasalahan dapat diidentifikasi melalui dua cara analisa seperti Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau yang biasa disebut
20
analisis APKL, dan Urgent, seriously, dan Growth atau yang biasa disebut Analisis USG.
Dalam melaksanakan proses pembelajaran disekolah, terdapat berbagai isu/masalah yang aktual yang dihadapi, yang berpengaruh pada warga sekolah di SDN No 11 Jerenjang, berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor dan rekan guru diantaranya :
1. Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Kerjasama
2. Rendahnya Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Lingkungan dan Kesehatan
3. Rendahnya Minat Baca Siswa Dikelas IV SDN No 11 Jerenjang
4. Rendahnya Keaktifan Siswa Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dikelas IV SDN No 11 Jerenjang
Dalam upaya menyikapi isu-isu aktual serta tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi berdasarkan tugas pokok dan fungsi guru kelas, perlu ditentukan prioritas yang akan ditangani. Penentuan isu aktual prioritas dilakukan dengan menggunakan skala dengan rentang angka dari 1 - 5 yang menyatakan bahwa isu tersebut : “(1) Tidak Penting”, “(2) Kurang Penting”, “(3) Cukup Penting”, “(4) Penting” dan “(5) Sangat Penting”. Skala penilaian ini berpedoman pada 4 (empat) kriteria isu yaitu isu yang bersifat Aktual, Problematik, Khalayak dan Layak atau biasa di singkat APKL. Adapun penentuan isu aktualnya dengan Skala Likert sebagai berikut :
TABEL 4.1
ANALISA ISU DENGAN TEKNIK APKL
NO ISU AKTUAL LIKERT SCALE RANK
A P K L ∑
1. Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11
21 2. Rendahnya Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPA Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Lingkungan dan Kesehatan
4 3 3 3 13 IV
3. Rendahnya Minat Baca Siswa Dikelas IV SDN No 11 Jerenjang
5 4 3 5 17 II
4. Rendahnya Keaktifan Siswa Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dikelas IV
SDN No 11 Jerenjang 5 3 3 4 15 III
Berdasarkan tabel tersebut, maka isu aktual yang menjadi prioritas adalah “Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Kerjasama”. Apabila isu tersebut tidak diselesaikan maka akan berdampak pada peserta didik, guru dan sekolah antara lain :
a. Terhadap peserta didik
1. Rendahnya prestasi belajar siswa
2. Menghambat proses belajar pada mata pelajaran IPS b. Terhadap guru
1. Tidak tercapainya tujuan pembelajaran 2. Menimbulkan masalah baru
3. Kemampuan guru tidak akan maju c. Terhadap sekolah
1. Tidak tercapainya Visi dan Misi sekolah 2. Tingkat kelulusan sekolah rendah
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan munculnya isu yang diangkat, “Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Kerjasama”. Berdasarkan hasil konsultasi dengan mentor yaitu: 1. Belum Optimalnya Penggunaan Model Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS
Dikelas III SDN No 11 Jerenjang
2. Masih Rendahnya Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPA Dikelas III SDN No 11 Jerenjang
22
4. Masih Rendahnya Keaktifan Siswa Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dikelas III SDN No 11 Jerenjang
Untuk menentukan penyebab isu, maka dilakukan analisis dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, growth) dengan skala penilaian 1-5, sebagai berikut:
TABEL 4.2
ANALISA ISU DENGAN TEKNIK USG
NO PENYEBAB ISU KRITERIA RANK
U S G ∑
1. Belum Optimalnya Penggunaan Model Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang
5 4 4 13 I
2. Masih Rendahnya Penggunaan Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPA Dikelas III SDN No 11 Jerenjang
4 2 1 7 IV
3. Masih Rendahnya Minat Baca Siswa Dikelas III SDN No 11 Jerenjang
4 2 3 9 II
4. Masih Rendahnya Keaktifan Siswa Dalam Melaksanakan Pembelajaran Dikelas III SDN No 11 Jerenjang 4 2 2 8 III Keterangan: 1 : Sangat Rendah 2 : Rendah 3 : Sedang 4 : Tinggi 5 : Sangat Tinggi
Dari analisis menggunakan metode USG maka didapatlah penyebab utama dari isu adalah “Belum Optimalnya Penggunaan Model Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang”. Dari hasil dua sistem analisa tersebut, ditetapkan judul penulisan yaitu: “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Kecamatan Seberuang Materi Kerjasama Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role
23
Guru mempunyai tugas yaitu mengajar, membimbing, mendidik, melatih, dan mengevaluasi pembelajaran. Agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik guru harus melakukan perubahan dengan cara menggunakan metode, media, atau model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa agar siswa mendapatkan hasil yang sesuai dengan Kriteria ketuntasan minimal (KKM). Salah satu model pembelajaran yang diterapkan adalah model pembelajaran Role Playing. Role
Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan
imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup maupun benda mati.
Menurut Akhmad Sudrajad dalam artikel Pendekatan Pembelajaran (Gogel: 2010) bermain peran merupakan salah satu model pembelajaran yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan hubungan antar manusia (interpersonal relationship), terutama yang menyangkut kehidupan peserta didik. Pada dasarnya penggunaan model belajar konvensional seperti ceramah kurang mampu merangsang siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Suasana belajar seperti itu menjauhkan peran pendidikan IPS dalam upaya mempersiapkan warga negara yang baik dan memasyarakat. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan tersebut adalah model belajar Role Playing. Dengan demikian, diharapkan penerapan model belajar Role Playing dapat membawa dampak positif bagi proses dan peningkatan hasil pembelajaran. Secara umum, langkah-langkah yang dilakukan dalam pembelajaran dengan model Role Playing antara lain:
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.
2. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
3. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang/lebih. 4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.
5. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.
6. Masing-masing siswa berada diklompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan.
7. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas/memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok. 8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.
24 9. Guru memberikan kesimpulan secara umum. 10. Evaluasi
11. Penutup.
Adapun gagasan penanganan isu dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan berikut:
1. Membuat Model pembelajaran Role Playing 2. Membuat karikatur
3. Membuat miniatur 4. Membuat kuis tebak kata 5. Membuat montase
25 B. KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PELATIHAN
Penerapan nilai-nilai dasar profesi ASN, kedudukan dan peran ASN dalam NKRI terkait dengan kegiatan yang dilakukan di unit kerja tertera pada tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3
Rancangan Aktualisasi Unit kerja : SDN No 11 Jerenjang
Identifikasi isu : 1. Rendahnya Motivasi Belajar Siswa 2. Rendahnya Hasil Belajar Siswa 3. Rendahnya Minat Baca Siswa 4. Rendahnya Keaktifan Siswa
Isu yang di angkat : Rendahnya Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Kerjasama
Gagasan pemecahan masalah : Upaya meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dikelas III SDN No 11 Jerenjang Materi Kerjasama dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing
26
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 1 Membuat Model Pembelajaran Role Playing 1. Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah menggunakan penampilan rapi, sopan santun, dan tepat waktu.
2. Memperkenalkan masalah dan memilih peran
3. Mempersiapkan skenario
role playing terbaik yang
bertemakan kerjasama 4. Membentuk siswa kedalam
2 kelompok belajar secara adil tanpa membedakan gender, suku, agama, dan latar belakang siswa. 5. Menjelaskan kepada siswa
Terlaksananya pembelajaran dengan model
role playing
Nilai-Nilai ANEKA yang termasuk dalam kegiatan adalah sebagai berikut: a. Etika publik
Sopan santun dalam berkomunikasi dengan kepala sekolah Cermat yaitu menyesuaikan penampilan jika berhadapan dengan pimpinan b. Komitmen mutu Efektivitas yaitu menghadiri konsultasi sesuai dengan
Dengan membuat model pembelajaran role playing maka saya memberikan kontribusi pada visi misi sekolah yaitu Terwujudnya
Kapuas Hulu Yang
Harmonis, Energik,
Berdaya Saing, Amanah Dan Terampil
Dan misi sekolah pada point 3 yaitu
Mewujudkan
masyarakat kapuas hulu
yang berbudaya,
mandiri, cerdas, dan
inovatif dalam
Terlaksananya
pembelajaran dengan model role playing maka saya berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai organisasi yaitu sopan dan kerjasama.
27
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
tentang kompetensi yang akan dicapai dengan bahasa yang jelas.
6. Melaksanakan role playing
7. Diskusi dan evaluasi 8. Tindak lanjut waktu/perjanjian Cermat dalam menyiapkan skenario terbaik c. Akuntabilitas Transparan yaitu mengenalkan masalah kepada siswa
Adil dan netral yaitu memilih peran tanpa membeda-bedakan siswa
Kejelasan target menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai oleh siswa
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing.
Tujuan organisasi yang ada dalam kegiatan ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengenal dan mencintai masyarakat dan kebudayaanya
28
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 d. Nasionalisme
Adil dan tidak diskriminatif
ditunjukkan melalui pembagian kelompok belajar secara merata dan adil
e. Anti korupsi Berani dengan memainkan peran masing-masing Kegiatan membuat model pembelajaran role playing termasuk dalam kedudukan dan peran ASN yaitu Manajemen ASN dengan indikator Efektif dan Efisien. Pelayanan publik
29
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
yang termasuk adalah mudah dan murah. Nilai WoG dengan indikator
komunikasi dan
kolaborasi.
Analisis Dampak : Apabila kegiatan membuat model pembelajaran Role
Playing tidak didasari nilai
ANEKA terutama
Akuntabilitas (Kejelasan
Target) maka
pembelajaran tidak akan terlaksana dengan baik sesuai waktu.
2 Membuat Karikatur
1. Mencari referensi contoh karikatur bertemakan
Terciptanya alat peraga karikatur
Nilai-nilai ANEKA yang termasuk alam kegiatan ini
Dengan kegiatan membuat alat peraga karikatur maka
Dengan membuat alat peraga maka saya akan
30
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 kerjasama
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Memotong kertas yang digunakan untuk menggambar karikatur orang melakukan kerjasama di sekolah 4. Memetakan posisi yang
pas untuk menggambar 5. Menggambar karikatur
orang yang sedang melakukan kegiatan kerjasama di sekolah 6. Mengecat karikatur
dengan warna yang menarik
bertemakan kerjasama
sebagai berikut: a. Etika Publik
Cermat : Saya akan menyiapkan alat dan bahan untuk membuat karikatur dengan menggunakan bahan seperti kertas karton, gunting, lem, dan pensil warna.
b. Komitmen Mutu Efektivitas yaitu tercapainya tujuan pembelajaran dengan alat peraga karikatur. Efisiensi yaitu menggunakan alat
saya memberikan kontribusi pada visi sekolah yaitu
Terwujudnya Kapuas
Hulu Yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah Dan Terampil.
Dan misi sekolah pada point 3 yaitu:
Mewujudkan
masyarakat kapuas hulu
yang berbudaya,
mandiri, cerdas, dan
inovatif dalam
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya
berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai organisasi yaitu tanggung jawab.
31
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
peraga yang murah dan mudah c. Anti Korupsi Mandiri yaitu mengerjakan karikatur sendiri d. Akuntabilitas
Tanggung jawab yaitu teliti dalam membuat karikatur
e. Nasionalisme
Rela berkorban
mengenai biaya untuk keperluan bahan dalam membuat karikatur. Membuat alat peraga karikatur termasuk dalam
saing.
Tujuan organisasi yang ada dalam kegiatan ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengenal dan mencintai masyarakat dan kebudayaanya
2. Meningkatkan nilai siswa siswi setiap tahun ajaran baru
32
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
nilai dasar ASN yaitu Manajemen ASN dengan indikator Profesionalitas. Pelayanan publik yang termasuk adalah mudah dan murah. Nilai WoG dengan indikator kerjasama.
Analisis Dampak : Apabila kegiatan membuat Karikatur tidak didasari nilai ANEKA terutama
Komitmen Mutu
(Efektivitas dan Efisiensi) maka tidak akan tercipta alat peraga yang sesuai dengan siswa.
33
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
3 Membuat miniatur 1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mencari contoh-contoh miniatur yang baik dan sesuai dengan materi kerjasama
3. Mengukur bahan yang akan digunakan untuk kegiatan kerjasama di rumah
4. Menggambar kegiatan orang yang melakukan kerjasama di rumah 5. Menggunting bahan 6. Memberikan lem 7. Menempelkan gambar
yang sudah dibuat
Terciptanya alat peraga miniatur bertemakan kerjasama
Nilai-nilai ANEKA yang termasuk dalam kegiatan membuat miniatur adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab yaitu teliti dalam memilih alat dan bahan sesuai kebutuhan
b. Komitmen Mutu Inovasi yaitu membuat miniatur yang merupakan sesuatu yang baru c. Nasionalisme Kerjasama dengan siswa untuk
Dengan kegiatan membuat miniatur maka saya memberikan kontribusi pada visi sekolah yaitu
Terwujudnya Kapuas
Hulu Yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah Dan Terampil.
Dan misi sekolah pada point 3 yaitu:
Mewujudkan
masyarakat kapuas hulu
yang berbudaya,
mandiri, cerdas, dan
inovatif dalam
meningkatkan kualitas
Dengan membuat alat peraga maka saya akan berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai organisasi yaitu mandiri.
34
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 mengidentifikasi perilaku kerjasama dalam menyelesaikan miniatur materi kerjasama d. Etika publik
Cermat yaitu yaitu teliti dan cermat dalam mencari contoh-contoh e. Anti Korupsi
Sederhana yaitu menggunakan bahan dan alat yang mudah dicari.
Membuat alat peraga miniatur termasuk dalam nilai dasar ASN yaitu
dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing.
Tujuan organisasi yang ada dalam kegiatan ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengenal dan mencintai masyarakat dan kebudayaanya
2. Meningkatkan nilai siswa siswi setiap tahun ajaran baru
35
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
Manajemen ASN dengan indikator Profesionalitas. Pelayanan publik yang termasuk adalah mudah dan murah. Nilai WoG dengan indikator kerjasama.
Analisis Dampak : Apabila kegiatan membuat Miniatur tidak didasari nilai
ANEKA terutama
Komitmen Mutu (Inovasi) maka tidak akan tercipta pembelajaran yang memiliki nilai kreatifitas.
36
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 4 Membuat kuis tebak kata 1. Buat 2 kelompok 2. Diskusikan beberapa
gestur umum dengan seluruh peserta 3. Ekspresikan kategori
dengan gestur yang standar
4. Dorong tebakan agar tetap berada dijalan yang benar
5. Tuntun teman satu tim ke bentuk kata yang benar
6. Manfaatkan kata yang terdengar serupa. 7. Melakukan kemampuan
bermain dengan berlatih
Terciptanya pembelajaran yang aktif dan menyenangkan siswa dengan tersedianya kuis tebak kata tema kerjasama disekolah
Nilai-nilai ANEKA yang termasuk dalam kegiatan membuat miniatur adalah sebagai berikut:
a. Anti Korupsi
Berani yaitu
mempraktekkan kuis tebak kata dengan temannya
b. Nasionalisme
Kerjasama melakukan permainan dengan cara bersama-sama
c. Akuntabilitas
Tanggung jawab
melaksanakan
Dengan kegiatan membuat miniatur maka saya memberikan kontribusi pada visi sekolah yaitu
Terwujudnya Kapuas
Hulu Yang Harmonis, Energik, Berdaya Saing, Amanah Dan Terampil.
Dan misi sekolah pada point 3 yaitu:
Mewujudkan
masyarakat kapuas hulu
yang berbudaya,
mandiri, cerdas, dan
inovatif dalam
meningkatkan kualitas
Dengan membuat kuis tebak kata maka saya akan berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai organisasi yaitu tanggung jawab.
37
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7 dan menambah kecepatan
permainan dengan baik d. Etika publik
Cermat yaitu teliti dalam melakukan permainan e. Komitmen mutu Efektivitas yaitu tercapai tujuan pembelajaran
Membuat kuis tebak kata termasuk dalam nilai dasar ASN yaitu Manajemen ASN dengan indikator efektif dan efisien. Pelayanan publik yang termasuk adalah mudah
dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing.
Tujuan organisasi yang ada dalam kegiatan ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengenal dan mencintai masyarakat dan kebudayaanya
2. Meningkatkan nilai siswa siswi setiap tahun ajaran baru
38
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
dan murah. Nilai WoG dengan indikator partisipasi.
Analisis Dampak : Apabila kegiatan membuat Kuis Tebak Kata tidak didasari nilai ANEKA terutama Nasionalisme (Kerjasama) maka tidak akan tercipta tujuan pembelajaran dengan baik. 5. Membuat montase 1. Membagi siswa
kedalam kelompok 2. Menyiapkan alat dan
bahan
3. Menggunting gambar yang ada di majalah
Tersedianya montase
Nilai-Nilai ANEKA yang termasuk dalam kegiatan adalah sebagai berikut: a. Akuntabilitas
Tanggung jawab yaitu teliti dalam memilih alat
Dengan kegiatan membuat montase maka saya memberikan kontribusi pada visi sekolah yaitu
Terwujudnya Kapuas
Hulu Yang Harmonis,
Dengan membuat montase saya akan berkontribusi terhadap penguatan nilai-nilai organisasi yaitu mandiri.
39
No Nama Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil/
Kegiatan
Proses Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan Nilai
Dasar ANEKA
Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi Misi dan
Tujuan Organisasi Kontribusi Output/Hasil Kegiatan terhadap Penguatan Nilai-nilai Organisasi 1 2 3 4 5 6 7
bekas sesuai materi kerjasama
4. Menyusun gambar yang telah digunting 5. Menempel gambar 6. Mengecat gambar menggunakan pensil warna 7. Menulis judul/tema montase
dan bahan sesuai kebutuhan
b. Etika Publik
Cermat yaitu teliti membuat montase c. Komitmen mutu
Inovasi yaitu membuat proses pmbelajaran dengan sesuatu yang baru
d. Nasionalisme
Rela berkorban yaitu biaya yang dibutukan untuk alat dan bahan e. Anti korupsi
Kerja keras yaitu berusaha
Energik, Berdaya Saing, Amanah Dan Terampil.
Dan misi sekolah pada point 3 yaitu:
Mewujudkan
masyarakat kapuas hulu
yang berbudaya,
mandiri, cerdas, dan
inovatif dalam
meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan yang memiliki daya saing.
Tujuan organisasi yang ada dalam kegiatan ini adalah,