• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut Risza (1994), panen merupakan suatu kegiatan memotong tandan buah yang sudah matang kemudian mengutip tandan dan brondolan yang tercecer didalam dan diluar piringan. Selanjutnya menyusun tandan buah di tempat pengumpulan hasil (TPH).

24

1. Sensus Produksi

a. Tujuan

Sensus pokok sawit dilakukan untuk mendapatkan data dilapangan yang akan digunakan sebagai taksasi panen untuk 7 hari kedepan (buah merah), 4 bulan kedepan ( buah hitam ), 6 bulan kedepan ( bunga ), dan untuk mengetahui kerapatan buah.

b. Dasar teori

Menurut mangoensoekarjo (2003), produksi tandan buah segar (TBS) ditentukan oleh jumlah tandan bunga yang dapat berkembang menjadi tandan buah. Tandan ini dapat diramalkan lebih awal, yakni enam bulan sebelumnya.

c. Alat

Alat yang digunakan adalahpena dan kertas form d. Prosedur kerja

1) Mempersiapkan alat yang akan digunakan

2) Menentukan blok yang akan dilakukan sensus pokok

3) Melihat dan menghitung jumlah buah, bunga dan pokok istirahat

4) Mengambil sempel sebanyak 10% dari jumlah keseluruhan pokok sawit pada setiap blok yang disensus

5) Pengambilan sampel dilakukan secara acak

6) Menghitung jumlah buah, bunga dan pokok istirahat dari sampel yang sudah didapat

7) Kemudian catat pada form sensus dan menjumlahkan seluruh buah merah, buah hitam, bunga dan pokok istirahat

25

e. Hasil yang dicapai

Hasil dari melakukan sensus produksi dalam 1 HK mendapatkan 10% sampel dari jumlah pokok pada setiap blok yang disensus.Sensus produksi dilakukan dengan rotasi 4 bulan sekali.

f. Pembahasan

Sensus produksi dilakukan setiap 4 bulan untuk mengetahui taksasi 6 bulan ke depan. Hasil perhitungan berupa jumlah bunga dan buah hitam dikalikan dengan berat janjang rata-rata (BJR) akan didapatkan produksi selama 6 bulan kedepan.

2. Panen dan langsir

a. Tujuan

Untuk mendapatkan tandan buah segar yang telah matang dan memperoleh keuntungan dari penjualan minyak kelapa sawit dengan rendemen tinggi.

b. Dasar teori

Menurut Fadli, dkk (2006), panen adalah kegiatan berurutan yang meliputi pemotongan tandan buah segar (TBS), pengutipan brondolan, pemotongan dan penyusunan tandan dan brondolan ke tempat pengumpulan hasil (TPH).

c. Alat dan bahan

Alat yangdigunakan adalah egrek, parang, ganco, tojok, angkong,wintor ( alat langsir mekanis ), pengeruk brondolan dankampak.

Bahan yang digunakan adalah karung dan solar. d. Prosedur kerja

26

a) Mempersiapkan peralatan panen

b) Menentukanblok yang akan dipanen buahnya

c) Pemanen berjalan memasuki baris tanaman dengan memperhatikan brondolan dalam piringan danapabila terdapat10 brondolan atau lebih di piringan berarti buah siap untuk dipanen d) Pemotongan pelepah terlebih dahulu apabila buah terselip atau

susah untuk diturunkan

e) Setelah buah turun, pemanen menyusun pelepah terlebih dahulu pada gawangan mati sebelum pindah pada pokok berikutnya

2) Langsir buah ke TPH :

a) Pelangsir (orang yang melangsir buah) menaikan buah beserta brondolannya ke atasangkong atau wintordan melangsirnya ke TPH b) Buah disusun 5 janjang per baris dengan tangkai menghadap ke

jalan untuk memudahkan dalam penghitungan

c) Tangkai panjang pada buah dipotong membentuk huruf V (cangkem kodok).

d) Kemudian pelangsir menuliskan kupon panen. e. Hasil yang dicapai

Pemanen dalam 1 HK dapat menyelesaikan 2-2,5 ha dan Apabila berpasangan dengan pelangsir maka ditargetkan dapat menyelesaikan 4-5 ha dengan basis yang berbeda pada setiap blok, basis ditentukan dengan jumlah berat janjang rata-rata pada setiap blok.Sedangkan apabila pelangsiran buah dilakukan dengan menggunakan wintor, operator wintor dapat mengangkut buah dengan basis 2250 kg per HK dan menghabiskan solar 3 l selama 7 jam kerja.

27

f. Pembahasan

Dalam 1 HK pemanen harus dapat memenuhi basis dan apabila sudah melebihi basis, maka pemanen akan mendapatkan premi.Langsir TBS yang dilakukan dengan menggunakan angkong dapat dilakukan pada areal tanam yang tidak berteras, sedangkankan langsir yang dilakukan dengan menggunakan wintor hanya dapat dilakukan pada areal tanam yang berteras.

3. Pengangkutan

a. Tujuan

Kegiatan pengangkutan bertujuan untuk mengangkut tandan buah segar (TBS) beserta berondolanya untuk dikirim kepabrik.

b. Dasar teori

Menurut Risza (1994), Pengangkutan buah (TBS dan brondolan) dari lapangan ke pabrik harus segera dilakukan pada hari itu juga setelah buah dipanen. Operasi pengangkutan saling mendukaung dengan operasi panen dan pengolahan, karena sifat pengoperasiannya merupaka 3 sub sistem induk yaitu Panen-Angkut-Olah (PAO). Buah yang sudah ada di TPH harus segera mungkin diangkut ke pabrik karena kalau buah sampai bermalam di kebun akan menyebabkan asam lemak bebas (ALB) meningkat dan kandungan rendemen minyak menurun.

Menurut Pahan (2008), dalam pengelolaan kebun kelapa sawit, faktor transportasi harus mendapatkan perhatian khusus. Keterlambatan (restan) pengangkutan TBS ke pabrik kelapa sawitakan mempengaruhi proses pengolahan, kapasitas olah, dan mutu produk akhir.

28

c. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah truk, tojok, ganco, dan pengeruk brondolan. Bahan yang digunakan adalah karung.

d. Prosedur kerja

1) Mempersiapkan alat dan bahan pengangkutan

2) Menentukan blok yang akan diangkut tandan buah segarnya

3) Penukaran kupon panen warna putih dengan kupon panen warnamerah yang dilakukan oleh krani

4) Dua orang helper melakukan pengangkutan TBS dengan menggunakan tojok kedalam truk

5) Pengangkutan brondolan dengan menggunakan karung dan pengeruk brondolan agar lebih cepat dan mudah

6) TBS yang telah diangkut kedalam truk kemudian disusun

7) Krani membuat surat angkut buah ( SAB ) yang di berikan ke supir truk untuk dibawa ke pabrik.

e. Hasil yang dicapai

Pengangkutan dilakukan selama 2,5-3 jam untuk satu truk dengan jumlah janjang kurang lebih 350 buah dan berat janjang yang diangkut dalam satu truk kurang lebih 8 ton.

f. Pembahasan

Pengangkutan yang dilakukan oleh unit milik perusahaaan dihitung berdasarkan basis, 1 helper basisnya adalah 3500 kg. Dan jika menggunakan unit luar (kontraktor) biaya angkut dihitung per kg.

29

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan disalah satu perusahaan perkebunan PT. Sukses Tani Nusasubur (STN) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tahapan-tahapan praktek (PKL) yang dilakukan adalah : a) Pemeliharaan tanaman menghasilkan

Tanaman kelapa sawit akan berproduksi optimal jika dipelihara dengan baik. Pemeliharaan pada tanaman menghasilkan meliputi pengendalian gulma, rawat gawangan, rawat piringan, infus epifit, penunasan pelepah dan pemupukan.

b) Panen dan Pengangkutan

Persiapan panen perlu dilakukan dengan baik dan harus berorientasi terhadap kematangan buah yang optimum agar pada saat panen dimulai produksi dapat dikumpulkan dan buah tidak menginap serta angkutan ke pabrik lancar.

2. Antara teori diperkuliahan tentang budidaya tanaman kelapa sawit dengan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di perusahaan tidak jauh berbeda.

Dokumen terkait