• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paparan Data Pelaksanaan Tindakan Siklus III

Dalam dokumen BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN (Halaman 47-74)

Berdasarkan analisis dan refleksi pada siklus II, ternyata masih ditemukan beberapa kekurangan sehingga harus diperbaiki pada siklus III. Seperti halnya pada siklus II, siklus III ini terdiri dari empat tahapan, mulai dari perencanaan, proses, hasil, anailsis dan refleksi. Data-data yang telah terkumpul menggunakan instrumen penelitian seperti pedoman observasi perencanaan, pedoman observasi kinerja guru, pedoman observasi aktivitas siswa, Lembar Kerja Siswa (LKS), Soal evaluasi, dan pedoman wawancara, kemudian dilakukan analisis dan validasi pada data tersebut. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan dengan benar.

a. Paparan Data Perencanaan

Berdasarkan target yang telah dicapai pada perencanaan siklus II, perencanaan pembelajaran pada siklus III ini tidak begitu mengalami banyak perubahan, namun untuk mengatasi permasalahan pada pelaksanaan tindakan pada siklus II, peneliti memperbaiki beberapa perencanaan pada siklus III ini, yaitu:

1) Adanya penjelasan secara rinci pada saat menjelaskan kegiatan praktikum pada kegiatan awal.

2) Memberikan teguran yang tegas kepada siswa yang tidak mau memperhatikan guru ketika menjelaskan.

3) Permasalahan yang disajikan dalam tahap penyajian masalah, diganti dengan permasalahan yang lebih berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa.

4) Pada tahap perumusan masalah dan hipotesis guru benar-benar membimbing setiap kelompok dalam merumuskan masalah dan hipotesis.

5) Pada tahap pengumpulan data, guru melakukan pengecekan kepada setiap kelompok dengan membandingkan hasil pengamatan dengan kegiatan praktikum yang telah dilakukan siswa.

99

6) Adanya pemberian apresiasiasi kepada siswa yang mau bertanya atau menjawab pertanyaan dari guru.

Adapun penilaian dari perencanaan tindakan pada siklus III ini, dapat dilihat pada Tabel 4.23.

Tabel 4.23 Hasil Penilaian Perencanaan Pembelajaran Siklus III

No. Komponen Rencana Pembelajaran

Skor

0 1 2 3

I. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Kejelasan rumusan

2. Kelengkapan cakupan rumusan

3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar

Jumlah 9

Persentase (%) 100

II. PEMILIHAN DAN PENGORGANISASIAN MATERI AJAR

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik siswa

3. Keruntutan dan sistematika materi

4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu

Jumlah 11

Persentase (%) 91,6

III. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR/MEDIA PEMBELARAN 1. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran

2. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan materi pembelajaran

3. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan karakteristik siswa

Jumlah 9

Persentase (%) 100

IV. SKENARIO/KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kesesuaian model dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian model dan metode pembelajaran

3. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu

Jumlah 9

Persentase (%) 100

V. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kejelasan prosedur penilaian

3. Kelengkapan instrument

Jumlah 9

Persentase (%) 100

Jumlah keseluruhan 47

Persentase (%) 97,9

100

Berdasarkan Tabel 4.23 persentase perencanaan pembelajaran yang dicapai pada siklus III yaitu sebesar 97,9%, persentase tersebut termasuk pada kriteria sangat baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa hampir seluruh indikator dalam perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan baik. Persentase perencanaan pembelajaran yang dicapai pada siklus III ini sudah memenuhi target perencanaan yaitu sebesar 85%.

Gambar 4.7 Diagram Peningkatan Kinerja Guru Tahap Perencanaan Siklus III Gambar 4.7 merupakan gambaran hasil observasi kinerja guru pada tahap perencanaan pembelajaran siklus III dengan menggunakan model Guided Discovery Learning jika dibandingkan dengan hasil observasi kinerja guru pada tahap perencanaan pembelajaran siklus II, dan I yang disajikan dalam bentuk diagram batang. Dari gambar 4.7 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kinerja guru pada tahap perencanaan pembelajaran dari siklus II yang mencapai 83,3% dan siklus III mencapai 97,9%. Hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan kinerja guru pada tahap perencanaan dari siklus II ke siklus III sebesar 14,6%.

b. Paparan Data Proses

Siklus III dilaksanakan sebanyak satu kali pertemuan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Siklus I ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 6 Juni 2015 di SDN Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang. jumlah siswa yang ada pada saat siklus I ini yaitu sebanyak 25 orang siswa. Proses pembelajaran ini, berlangsung seperti biasa, seperti pada kegiatan pembelajaran sehari-hari.

0 20 40 60 80 100

Siklus II

Siklus III 70.8%

97.9%

Siklus III Siklus II

101

1) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, guru mengarahkan siswa pada situasi pembelajaran yang kondusif, seperti merapihkan tempat duduk dan membaca doa. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang akan diajarkan. Setelah itu, guru memberitahukan tujuan pembelajaran kepada siswa.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, siswa diarahkan untuk belajar sesuai dengan tahapan-tahapan model Guided Discovery Learning.

a) Tahap Observasi Untuk Menemukan Masalah

Pada tahapan pertama ini, guru menjelaskan hubungan antara mendorong meja dengan gaya. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa sebagai langkah awal untuk menemukan suatu permasalahan.

Guru : “Anak-anak pernahkan kalian bermain kelereng?”

Siswa : “pernah”

Guru : “dimanakah kalian bermain kelereng tersebut?”

Siswa : “di halaman rumah” (CL, sabtu, 6 Juni 2015)

Berdasarkan pertanyaan tersebut, siswa mengobservasi permasalahan berdasarkan pengalaman yang telah dilakukannya ketika bermain kelereng.

b) Tahap Perumusan Masalah

Kemudian dilanjutkan dengan tahapan kedua yaitu merumuskan permasalahan berdasarkan kegiatan bermain kelereng yang pernah dilakukan oleh siswa. setiap kelompok wajib memberikan 1 rumusan masalah.

Guru:”coba kalian buat rumusan masalah seperti contoh yang ibu berikan pada pertemuan sebelumnya”

Guru : “coba kalian ingat-ingat, adakah permasalahan pada saat kalian bermain kelereng, yang kaitannya dengan materi gaya? kalian membuat rumusan masalah seperti contoh yang ibu berikan pada pertemuan sebelumnya”

Siswa : “ada bu”

Guru: “coba sebutkan apa saja permasalahannya? Dimulai dari kelompok 1, coba buat rumusan masalah yang ada hubungannya dengan gerakan kelereng”

Siswa : “kenapa kelereng tersebut bergerak ketika didorong?”

Guru: “bagus, kemudian kelompok 2, coba buat rumusan masalah yang ada hubungannya dengan cepat atau lambat gerakan kelereng ”

Siswa :”apabila kelereng tersebut didorong dengan keras apa yang terjadi?”

102

Guru:”ya, kemudian kelompok 3, buat rumusan masalah yang ada hubungannya dengan cepat atau lambat gerakan kelereng”

Siswa:”apabila kelereng tersebut diorong dengan lemah apa yang terjadi?”

Guru:”bagus, kemudian kelompok 4, buat rumusan masalah yang ada hubungannya dengan perubahan arah pada kelereng”

Siswa: “apabila kelereng tersebut didorong ke dinding apa yang terjadi?”

Guru:” bagus, coba kelompok 5, masalah apalagi yang ada hubungannya dengan gaya yang mempengaruhi perubahan bentuk benda?”

Siswa: “mengapa pada saat kelereng dipukul dengan palu, kelereng tersebut pecah?”

Guru:”bagus, setiap kelompok sudah menyebutkan rumusan masalah dengan sangat baik” (CL, sabtu, 6 Juni 2015)

c) Tahap Pengajuan Hipotesis

Pada tahap ketiga ini, siswa diinstruksikan untuk mengajukan jawaban sementara atas pertanyaan yang telah dibuat. Pada tahapan ini, guru membimbing setiap kelompok dalam membuat hipotesis berdasarkan pertanyaan yang telah dibuat oleh masing-masing kelompok. Hipotesis yang diajukan setiap kelompok ditulis di papan tulis. Jawaban sementara yang diajukan siswa yaitu: kelereng bergerak dikarenakan adanya gaya. Ketika kelereng didorong ketembok, maka bola tersebut memantul. Apabila kelereng didorong dengan keras, maka kelereng tersebut bergerak dengan cepat. Apabila kelereng tersebut didorong dengan lemah maka kelereng tersebut bergerak dengan lemah. Kelereng tersebut pecah karena adanya gaya ketika kelereng tersebut dipukul.

d) Tahap Pemecahan masalah

Berdasarkan hipotesis yang telah dibuat, siswa diarahkan untuk merencanakan pembuktian hipotesis tersebut melalui kegiatan percobaan. Adapun kegiatan guru pada tahapan keempat ini yaitu:

(1) Membagi siswa kedalam 5 kelompok (2) Membagikan LKS

(3) Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan percobaan (4) Memberikan arahan terkait kegiatan percobaan yang akan dilakukan e) Tahap Melaksanakan Percobaan

Setelah tahapan keempat ini selesai, tahap selanjutnya adalah tahapan kelima yaitu melaksanakan percobaan. Dalam kegiatan percobaan ini siswa berperan lebih aktif, sedangkan guru hanya bertugas untuk membimbing siswa dalam melakukan percobaan. Kegiatan percobaan ini terdiri dari dua praktikum.

103

Praktikum yang pertama yaitu tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda, sedangkan praktikum yang kedua yaitu tentang pengaruh gaya terhadap bentuk benda.

f) Tahap Pengamatan dan Pengumpulan Data

Setelah kegiatan percobaan selesai, dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap keenam yaitu melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data. Pada tahap ini guru membimbing masing-masing kelompok dalam melakukan pengamatan dan pengumpulan data hasil dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan siswa.

Pada praktikum ke-I siswa bertugas untuk mengamati dan mencatat data hasil pengukuran kedalam Tabel yang telah disediakan dalam LKS. Data yang dicatat adalah jarak yang ditempuh kelereng berdasarkan gaya yang diberikan (lemah, sedang, dan kuat).

g) Tahap Analisis Data

Pada tahap analisis data, siswa diinstruksikan menjawab sejumlah pertanyaan yang tertulis di LKS. Pada praktikum I siswa menjawab pertanyaan seputar kegiatan yang telah dilakukan pada saat menggelindingkan kelereng dengan gaya dorongan yang lemah, sedang, dan kuat, dengan memperhatikan hasil perhitungan jarak yang ditempuh berdasarkan dorongan tersebut. sedangkan pada praktikum II siswa menjawab pertanyaan seputar kegiatan membuat benda dari plastisin. Siswa diinstruksikan untuk memperhatikan bagaimana kondisi sebelum plastisin dibentuk dan sesudah plastisin dibentuk. Guru membimbing setiap kelompok dalam menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan siswa.

h) Tahap Kesimpulan atau Penemuan

Pada tahap terakhir yaitu menarik kesimpulan atau penemuan. Guru membimbing setiap kelompok dalam menyimpulkan hasil dari kegiatan praktikum, yaitu dari kegiatan praktikum I dan dari kegiatan praktikum II.

Kemudian menginstruksikan setiap kelompok untuk menuliskan kesimpulannya di LKS. Setelah itu, guru menghubungkan kesimpulan hasil praktikum dengan hipotesis yang telah dibuat siswa.

104

3) Kegiatan Akhir

Setelah kegiatan inti selesai, guru memberikan soal evaluasi pada siswa, untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran gaya dengan menggunakan model Guided Discovery Learning. Setelah selesai siswa menjawab soal, guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Tabel 4.24 Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Tahap Pelaksanaan Siklus III

No Aspek yang diamati Skor

c. Mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran yang kondusif

d. Memberikan apersepsi atau pemahaman awal bagi siswa

e. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakaukan pada pembelajaran kali ini

Jumlah Skor 14

Persentase Kegiatan Awal (%) 93,3%

2. Kegiatan Inti

Tahap 1 Observasi untuk menemukan masalah

a. Mampu menyajikan masalah atau fenomena yang dapat memacing siswa dalam menemukan masalah

Tahap 2 Merumuskan Masalah

b. Mampu mengarahkan siswa untuk merumuskan masalah dengan baik Tahap 3 Mengajukan hipotesis

c. Mampu membimbing siswa untuk merumuskan hipotesis berdasarkan masalah yang telah ditemukan

Tahap 4 Merencanakan pemecahan masalah melalui percobaan atau cara lain

d. Mampu membimbing siswa untuk mempersiapkan hal-hal mengenai kegiatan percobaan yang akan dilakukan

Tahap 5 Melaksanakan percobaan

e. Mampu mengawasi dan membimbing siswa dalam melakukan kegiatan percobaan

Tahap 6 Melaksanakan pengamatan dan pengumpulan data f. Melakukan penilaian aktivitas siswa

g. Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan dan pengumpulan data

Tahap 7 Analisis data

h. Memberikan arahan kepada siswa dalam menganalisis data hasil percobaan

105

Tabel 4.24 menjelaskan pencapaian kinerja guru untuk kegiatan awal yaitu sebesar 91,6% dan kegiatan inti sebesar 96,2%, dan kegiatan akhir 100%

persentase tersebut menunjukkan kriteria sangat baik. Dengan demikian dapat diinterpretasikan bahwa kinerja guru pada kegiatan awal, inti, dan akhir pembelajaran seluruh indikator keberhasilan kinerja guru dalam proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Secara keseluruhan persentase yang didapat dari penilaian kinerja guru pada proses pembelajaran siklus III ini yaitu sebesar 95,8%, dengan kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar indikator keberhasilan kinerja guru sudah terlaksana dengan baik. Dengan demikian pencapaian kinerja guru pada siklus III ini telah memenuhi target dalam pelaksanaan kinerja guru yaitu sebesar 85%.

No Aspek yang diamati Skor

0 1 2 3

Tahap 8 Menarik kesimpulan atas percobaan yang telah dilakukan atau penemuan

i. Membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan berdasarkan kegiatan percobaan yang telah dilakukan

Jumlah Skor 26

Persentase Kegiatan Inti (%) 96,2%

3. Kegiatan Akhir

a. Melaksanakan penilaian hasil belajar siswa

b. Merefleksikan aktivitas yang telah dilakukan pada kegiatan pembelajaran

Jumlah Skor 9

Persentase Kegiatan Akhir (%) 100%

Jumlah skor keseluruhan 49

Persentase keseluruhan (%) 96%

Kriteria (SB/B/C/K) SB

Interpretasi Seluruhnya Terlaksana

106

Gambar 4.8 Diagram Peningkatan Kinerja Guru Pada Tahap Pelaksanaan Siklus III

Gambar 4.8 merupakan gambaran hasil observasi kinerja guru siklus III dengan menggunakan model Guided Discovery Learning jika dibandingkan dengan hasil observasi kinerja guru siklus II, yang disajikan dalam bentuk diagram batang. Dari Gambar 4.8 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kinerja guru dari siklus II yang hanya mencapai 79,1%, sedangkan pada siklus III mencapai 95,8%. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kinerja guru sebesar 16,7%.

Keberhasilan belajar mengajar tidak hanya dilihat dari kinerja guru saja, tetapi juga dari aktivitas siswa. Berikut adalah data hasil observasi aktivitas siswa yang telah dilakukan pada saat pembelajaran dengan menggunakan model Guided Discovery pada siklus III.

Tabel 4.25 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Pelaksanaan Siklus III

No. Nama Perhatian Keaktifan Ketekunan Kerjasama

0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3

107 Perhatian Keaktifan Ketekunan Kerjasama

0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3 0 1 2 3

Persentase Keseluruhan (%) 94,3

Tabel 4.25 menjelaskan tentang nilai aktivitas dari 25 orang siswa. Dari Tabel 4.25 dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa apabila dibandingkan dengan siklus II. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang memperoleh nilai dengan kriteria sangat baik. Sedangkan hanya sedikit siswa yang memperoleh nilai baik, dan tidak ada seorangpun yang memperoleh nilai cukup dan kurang.

Selain itu, dari tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa rata-rata persentase nilai aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus III yaitu sebesar 94,3 %. Dari tabel tersebut diketahui bahwa pada aspek perhatian, siswa paling banyak memperoleh kualifikasi tiga, yaitu sejumlah 24 orang atau 96%. Hal tersebut menunjukkan bahwa perhatian siswa dalam pembelajaran sudah sangat baik. Demikian pula pada aspek keaktifan, siswa paling banyak memperoleh kualifikasi tiga, yaitu sejumlah 18 orang atau 64%. Hal tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran sudah cukup baik, apabila dibandingkan dengan siklus II.

Pada aspek ketekunan, pada aspek ini siswa paling banyak memperoleh kualifikasi tiga, yaitu sejumlah 20 orang atau 80%. Hal ini menunjukkan bahwa

108

sebagian besar siswa tidak bercanda atau mengobrol pada saat pembelajaran, kemudian mengerjakan tugas kelompok dengan baik, dan serius dalam melakukan percobaan. Aspek yang terakhir adalah kerjasama, dalam kerjasama siswa paling banyak memperoleh kualifikasi tiga, yaitu sejumlah 23 orang atau 92%. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama yang ditunjukkan siswa dalam pembelajaran sudah sangat baik.

Gambar 4.9 Diagram Peningkatan Nilai Rata-rata Aktivitas Siswa Pada Siklus III Pada Gambar 4.9 dapat diketahui adanya peningkatan nilai rata-rata aktivitas siswa sebanyak 11.1%, dengan persentase pada siklus II yang mencapai 83,2% dan siklus III yang mencapai 94,3%.

Berdasarkan penilaian aktivitas siswa pada Tabel 4.25, maka persentase interpretasi aktivitas siswa pada pelaksanaan siklus III dapat diketahui pada Tabel 4.26 berikut:

Tabel 4.26 Persentase Interpretasi Data Observasi Aktivitas Siswa Pada Pelaksanaan Siklus III

Interpretasi Jumlah Siswa Persentase

Sangat Baik (SB) 22 88%

Baik (B) 3 12%

Cukup (C) - -

Kurang (K) - -

Dari Tabel 4.26 tampak bahwa dalam setiap aspek yang diamati, 88% siswa benar-benar mengikuti pembelajaran gaya dengan menggunakan model Guided Discovery dengan sangat baik. Sebanyak 12% siswa mengikuti pembelajaran gaya dengan menggunakan model Guided Discovery, namun sesekali mengobrol,

0 20 40 60 80 100

Siklus II

Siklus III 83.2% 94.3%

Siklus III Siklus II

109

kurang antusias terhadap pembelajaran, kurang aktif dalam menjawab pertanyaan guru. Berdasarkan data tersebut terlihat adanya kemajuan sebesar 40% dari siklus II yaitu sebesar 48%. Sehingga target yang diharapkan dapat terpenuhi yaitu pencapaian 85% interpretasi aktivitas siswa dengan kriteria sangat baik.

Selain dilihat dari aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, namun dilihat juga dari aktivitas siswa pada saat melakukan kegiatan percobaan dan diskusi kelompok. Berikut ini adalah data hasil penilaian proses kegiatan praktikum pada siklus III dalam bentuk Tabel.

Tabel 4.27 Hasil Penilaian Aktivitas Kelompok Pada Siklus III

No. Nama Siswa

110

No. Nama Siswa

Kelom-pok

ke-

Aspek yang dinilai

Skor Nilai

Pre- sen-tase (%)

Inter-pretasi Keantusiasan

Partisipasi dalam praktikum

Ketepatan 1 2 3 1 2 3 1 2 3

24. Deffa 5    8 88 88 SB

25. Remaldi 5    9 100 100 SB

Jumlah 0 4 21 0 3 22 0 0 25 218 2417 2417

Persentase (%) 0 16 84 0 12 88 0 0 100 96,8 96,6 96,6 SB Persentase

Tiap Aspek 94,6 96 100

Persentase Keseluruhan (%) 96,6 SB

Keterangan: Sangat Baik (SB) : 85%-100%

Baik (B) : 70%-84%

Cukup (C) : 60%-69%

Kurang (K) : 0%-59%

Tabel 4.27 dapat diketahui rata-rata nilai yang diperoleh dalam aktivitas kelompok pada siklus III sebesar 96,6%. Nilai rata-rata tersebut terjadi peningkatan dari siklus II. Dari Tabel 4.27 tersebut dapat diketahui bahwa pada aspek keantusiasan, siswa paling banyak memperoleh skor tiga, yaitu sejumlah 21 siswa atau 84%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian siswa berinteraksi dengan temannya dan saling membantu dalam melakukan praktikum. Pada aspek partisipasi dalam praktikum, siswa paling banyak memperoleh skor tiga, yaitu sejumlah 22 siswa atau 88%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berpartisipasi dalm melakukan seluruh prosedur praktikum. Sedangkan pada aspek ketepatan, siswa paling banyak memperoleh skor tiga, yaitu sejumlah 25 siswa atau 100%. Hal teresebut menunjukkan bahwa seluruh siswa memperoleh skor 16 dalam menjawab pertanyaan di LKS.

111

Gambar 4.10 Diagram Perkembangan Nilai Rata-rata Hasil Penilaian Kelompok

Gambar 4.10 dapat diketahui adanya kemajuan nilai rata-rata penilaian kelompok pada siklus III yaitu sebesar 8,4%, dengan persentase pada siklus II yang mencapai 88,2% dan pada siklus III mencapai 96,6%.

Tabel 4.28 Persentase Data Kriteria Penilaian Kelompok Siklus III Kriteria Penilaian Jumlah Siswa Persentase

Sangat Baik (SB) 24 96%

Baik (B) 1 4%

Cukup (C) - -

Kurang (K) - -

Jumlah 25 100%

Berdasarkan pada kegiatan kelompok pada saat praktikum dan diskusi mengisi LKS, pada Tabel 4.28 tampak bahwa 96% siswa memiliki aktivitas yang yang sangat baik dalam kaitannya dengan keantusiasan partisipasi dalam praktikum, dan ketepatan dalam proses kerja kelompok. Hal tersebut menunjukkan bahwa target 85% aktivitas siswa dengan kriteria penilaian sangat baik pada proses kerja kelompok telah terpenuhi.

0 20 40 60 80 100

Siklus II

Siklus III 88.2% 96.6%

Siklus III Siklus II

112

c. Paparan Data Hasil

Pada bagian berikut ini akan dipaparkan mengenai data hasil pelaksanaan tindakan siklus III. Data yang disajikan yaitu penilaian hasil tes belajar dalam memahami konsep gaya.

Tabel 4.29 Data Penilaian Hasil Tes Pada Pelaksanaan Siklus III

No. Nama Siswa

Nomor Soal

Skor Nilai

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 Tuntas Belum

Tuntas 1. Adi Saputra 2 1 1 1 1 0 2 9 81 

2. Ai Hana Y. 3 1 1 1 1 0 2 9 81 

3. Alya Atiah 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

4. Andini O. 3 1 1 1 0 2 2 9 81 

5. Anisa Sopiani 3 1 1 1 0 2 2 10 90 

6. Aurel 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

7. Bambang S. 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

8. Busrol Karim 3 1 1 1 1 2 2 11 100  9. Deffa Rifky 3 1 1 1 1 2 2 11 100  10. Dian Jaelani 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

11. Eva Dwi N. 3 1 1 0 1 2 2 10 90 

12. Habibullah S. 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

13. Hasfir 2 1 1 1 0 2 2 9 81 

14. Ilham 2 1 1 1 1 2 2 10 90 

15. Intan Awallia 3 1 1 1 1 2 2 11 100  16. Laisya Arianty 3 1 1 1 1 2 2 11 100  17. Mega Suryana 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

18. M. Fajri 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

19. Remaldy G. 2 1 1 1 1 2 2 10 90 

20. Rio Lingga 2 1 1 1 1 2 2 9 81 

21. Rita Nur S. 3 1 1 1 1 2 2 11 100 

22. Rizky P. 2 1 1 1 1 2 0 8 73 

23. Rosmawati 3 1 1 1 0 2 2 10 90 

24. Salman 1 1 1 1 1 2 0 7 63 

25. Sindi Aulia 3 1 1 1 1 2 2 10 100 

Jumlah 67 25 25 24 21 46 46 252 2291 24 1

Rata-rata 10,08 91,64

Persentase 89,3 100 100 96 84 92 92 91,6 91,6 96% 4%

Dari Tabel 4.29 diketahui jumlah siswa yang memenuhi kriteria tuntas pada siklus III adalah sebanyak 96%. Hal ini menandakan adanya peningkatan ketuntasan sebanyak 12% siswa jika dibandingkan dengan siklus II yaitu sebanyak 84% siswa yang memenuhi kriteria tuntas. Untuk lebih jelasnya,

113

persentase kelulusan siswa digambarkan dalam bentuk diagram batang pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Diagram Peningkatan Jumlah Ketuntasan Pada Siklus III Dari Gambar 4.11 tersebut terlihat jelas bahwa terdapat peningkatan jumlah ketuntasan sebesar 12% dari siklus II. Perbandingan setiap nilai yang diperoleh siswa pada data awal, siklus I, dan siklus II, dapat dilihat pada Tabel 4.30.

Tabel 4.30 Perbandingan Frekuensi Persentase Jumlah Skor Data Awal, Data Siklus I, Data Siklus II, dan Data Siklus III

No. Nilai

Frekuensi Data Awal Data

Siklus I

Data Siklus II

Data Siklus III

1. 100 - - 2 13

2. 90-99 - 3 10 5

3. 80-89 3 5 7 5

4. 70-79 - 5 2 1

5. 60-69 2 7 4 1

6. 50-59 6 3 - -

7. 40-49 5 2 - -

8. 30-39 8 - - -

9. 20-29 1 - - -

10. 10-19 - - - -

Jumlah 25 25 25 25

Pada Tabel 4.30 dapat diketahui peningkatan jumlah perolehan nilai siswa pada data siklus II jika dibandingkan dengan data siklus I dan data awal. Nilai siswa pada katergori tinggi (90-100) di siklus II mengalami peningkatan menjadi 18 orang, jika dibandingkan pada siklus II sebanyak 12 orang siswa, dan siklus I hanya 3 orang siswa saja, sedangkan pada data awal tidak ada siswa yang

0 20 40 60 80 100

Siklus II

Siklus III 84%

96%

Siklus III Siklus II

114

memperoleh nilai dalam kategori tinggi. Nilai siswa pada siklus III dalam kategori sedang (60-89) yaitu sebanyak 7 siswa, dan pada siklus II sebanyak 13 siswa, sedangkan pada siklus I sebanyak 17 siswa, pada data awal sebanyak 5 siswa yang mendapat nilai dalam kategori sedang. Pada siklus III dan siklus II tidak ada siswa yang mendapat nilai dalam kategori rendah (≤ 59), sedangkan pada siklus I sebanyak 5 siswa mendapat nilai dalam kategori rendah, dan pada data awal sebanyak 20 siswa mendapat nilai dalam kategori rendah.

d. Analisis dan Refleksi

Berdasarkan hasil yang telah dicapai siswa pada siklus III, dalam pembelajaran gaya di kelas IV SDN Licin, ternyata mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan hasil tes pada siklus II. Pencapaian hasil tes pada siklus III ini sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 85% siswa memperoleh ketuntasan.

Berikut adalah analisis dan refleksi terhadap temuan dan hasil pengamatan observer dan praktikan secara keseluruhan yaitu hasil pengamatan perencanaan dan pelaksanaan siklus III, dilihat dari segi kinerja guru, aktivitas siswa, dan hasil, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.31 Hasil Analisis dan Refleksi Pada Siklus III

No. Aktivitas Analisis Refleksi

1. Perencanaan 1) Hampir seluruh indikator perencanaan terlaksana dengan baik dengan persentase 97,9% dari 85% target perencanaan yang diharapkan.

1) Kinerja guru pada tahap perencanaan sudah mencapai

target yang

ditentukan.

2. Pelaksanaan

a. Kinerja Guru Hampir seluruh indikator kinerja guru tahap pelaksanaan terlaksana dengan baik dengan persentase 96% dari 85%

target perencanaan yang diharapkan.

Kinerja guru pada tahap pelaksanaan sudah mencapai target yang ditentukan.

b. Aktivitas siswa pada saat

Hasil observasi aktivitas siswa saat pembelajaran pada

aktivitas siswa pada

aktivitas siswa pada

Dalam dokumen BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN (Halaman 47-74)

Dokumen terkait