• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Paparan Desain Pengembangan

Dari hasil analisis kebutuhan yang telah dilakukan, maka penelitian pengembangan yang mengakomodasi karakteristik PMRI ini menjalankan proses berdasarkan prosedur penelitian yang telah ditentukan. Produk yang dihasilkan mengacu pada Kompetensi Dasar 6.3 yaitu menjumlahkan pecahan. Adapun proses yang telah terjadi dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan Perangkat Pembelajaran

Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran setelah menentukan kompetensi dasar dan melakukan analisis kebutuhan. Perangkat pembelajaran dikembangkan dengan menggunakan pendekatan PMRI dan mendukung suasana pembelajaran yang mengaktifkan siswa. Adapun perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti meliputi: a. Silabus

Silabus disusun berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan menggunakan format yang sudah ditentukan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Silabus mengandung kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi. Silabus ini juga mengalami pengembangan dalam penjabaran indikatornya, yaitu dalam indikator terdapat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek dalam indikator ini bertujuan untuk memfasilitasi kenampakan karakteristik PMRI.

Berikut ini contoh indikator yang dapat menunjukkan karakteristik kontribusi siswa: aspek kognitif “Menemukan pola penjumlahan pecahan dengan penyebut yang berbeda.”, aspek afektif “Mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika dengan mengahargai pendapat teman.”, dan aspek psikomotorik “Mendemonstrasikan cara menjumlahkan pecahan dengan media.”

Ketiga contoh indikator tersebut dapat menunjukkan bahwa seluruh kegiatan dilakukan sendiri oleh siswa dan menuntut peran siswa dalam memberikan ide pemecahan masalah. Oleh karena itu, indikator yang

terdapat dalam silabus yang dikembangkan ini sangat mendukung karakteristik kontribusi siswa.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP yang disusun oleh peneliti memiliki kekhasan tersendiri, kekhasan tersebut adalah RPP disusun menggunakan pendekatan PMRI. Proses pembelajaran disusun dengan memunculkan kelima karakteristik PMRI. Sebagai contoh: beberapa kegiatan mengharuskan siswa untuk presentasi dan menyampaikan pendapat. Selain itu, beberapa permainan dimasukkan dalam rancangan pembelajaran untuk mendukung siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan siswa dan membuat pembelajaran menjadi lebih menarik.

RPP ini dilengkapi pula dengan materi ajar untuk guru. Hal ini dimaksudkan supaya dapat lebih mudah menyampaikan materi kepada siswa. Peneliti juga menyiapkan media pembelajaran yang berupa papan pizza, papan pecahan, dan media lain yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang disajikan. Media ini digunakan sebagai sarana untuk membantu siswa dalam pemahaman konsep dan sekaligus untuk alat bantu siswa dalam menyelesaikan soal.

RPP juga dilengkapi dengan rubrik penilaian. Rubrik penilaian disusun sebagai pedoman penilaian jawaban soal, penilaian kegiatan tertentu yang telah ditentukan oleh guru, dan penilaian sikap siswa selama proses pembelajaran. Rubrik penilaian terdiri dari dari rubrik penilaian kognitif, psikomotorik, dan afektif.

c. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa disusun dengan menampilkan petunjuk-petunjuk kegiatan pembelajaran. Selain itu di dalam LKS yang terdiri dari 4 kali pertemuan selalu diberi 2 soal latihan penjumlahan pecahan. Soal kontekstual disajikan lebih banyak dari pada soal yang berbentuk kalimat matematis. Soal kontekstual yang biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari disajikan dalam bentuk soal cerita. Hal ini dimaksudkan supaya siswa dapat membayangkan permasalahan yang diberikan. Hal ini juga bertujuan supaya siswa lebih memaknai pelajaran matematika.

d. Bahan ajar untuk siswa

Bahan ajar disusun untuk diberikan kepada siswa pada saat proses pembelajaran. Bahan ajar ini berisi ringkasan materi, selain itu berisi petunjuk permainan dan lirik lagu. Bahan ajar disusun dengan diberikan gambar-gambar yang menarik untuk membantu siswa memahami materi. Bahan ajar yang diberikan mendukung pengakomodasian karakteristik PMRI.

e. Soal evaluasi

Soal evaluasi disusun berdasarkan sub materi yang telah diajarkan pada setiap pertemuan, sedangkan soal evaluasi akhir disusun dengan menggabungkan sub materi penjumlahan pecahan yang berpenyebut sama dan pecahan yang berpenyebut beda.

2. Validasi Ahli

Hal yang dilakukan oleh peneliti setelah selesai menyelesaikan penyusunan perangkat pembelajaran adalah melakukan validasi bersama 3 dosen ahli dan 1 guru. Validasi ini dilakukan supaya perangkat pembelajaran ini menjadi valid dan untuk memastikan bahwa perangkat pembelajaran ini memang sudah sesuai dan dapat mengakomodasi karakteristik PMRI. Hasil validasi perangkat pembelajaran dengan 3 dosen ahli dan 1 guru mendapatkan skor rata-rata adalah 3,54. Skor ini menunjukkan bahwa kualitas produk perangkat pembelajaran ini sangat baik. Rincian skor dari masing-masing perangkat pembelajaran sebagai berikut dan hasil olah data dapat dilihat pada tabel 7 halaman 102.

Tabel 2. Hasil validasi perangkat oleh para ahli No Perangkat Skor Rata-rata Kategori

1 Silabus 3,53 Sangat baik

2 RPP 3.58 Sangat baik

3 LKS 3,59 Sangat baik

4 Bahan Ajar 3,45 Sangat baik 5 Soal evaluasi 3,56 Sangat baik

Total Skor 14,13

rata-rata skor 3,54

3. Revisi Desain

Dalam proses validasi bersama 3 dosen ahli terdapat beberapa kekurangan pada perangkat pembelajaran yang telah disusun. Dalam tahap revisi ini peneliti berusaha memperbaiki sesuai dengan masukan-masukan yang diberikan oleh ahli supaya perangkat pembelajaran menjadi lebih baik. Revisi yang diberikan oleh ahli antara lain: mencantumkan contoh instrumen

penilaian pada silabus, mengganti gambar yang lebih relevan, mengganti beberapa kata yang lebih dekat dengan siswa, dan memperbaiki tulisan yang masih salah. Berdasarkan validasi bersama guru, guru hanya menanyakan bagian-bagian tertentu yang dirasa kurang jelas oleh guru secara lisan. Guru menyatakan perangkat pembelajaran yang disusun sudah baik, jelas, runtut, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dan menarik.

Setelah perangkat pembelajaran di revisi, untuk meyakinkan peneliti bahwa bahan ajar, LKS, dan soal evaluasi dapat dipahami oleh siswa peneliti melakukan uji keterbacaan di kelas IVB SD Negeri Adisucipto 1 dengan 34 siswa. Sebelum implementasi pada sampel terbatas, kelas IVB melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan PMRI terlebih dahulu. Pada akhir proses pembelajaran siswa diminta untuk mengisi angket yang berfungsi untuk uji keterbacaan. Hasil uji keterbacaan menunjukkan skor 3,55 dan hasil olah data dapat dilihat pada tabel 9 halaman 106. Skor tersebut dapat diinterpretasikan bahwa memiliki kategori yang sangat baik. Hal ini membuktikan bahwa LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi untuk siswa sudah layak untuk diimplementasikan.

Setelah dilakukan uji keterbacaan, tahap selanjutnya yang dilakukan adalah revisi produk berdasarkan hasil uji keterbacaan. Berdasarkan hasil uji keterbacaan yang menunjukkan kategori sangat baik, maka tidak dilakukan revisi lagi pada LKS, bahan ajar, dan soal evaluasi yang dibagikan kepada siswa.

4. Implementasi Pada Sampel Terbatas

Setelah semua prosedur dapat terlampaui dengan baik, maka peneliti semakin yakin akan kelayakan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Namun, untuk lebih meyakinkan peneliti bahwa produk perangkat pembelajaran dapat digunakan di sekolah sehingga layak untuk diuji cobakan, peneliti melaksanakan implementasi pada sampel terbatas di kelas IVA SD Negeri Adisucipto 1. Pelaksanaan pembelajaran berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Paparan dari hasil dan analisis implementasi ini dijelaskan secara lengkap pada sub bab selanjutnya di bawah ini.

C. Paparan Hasil Implementasi Produk Pada Sampel Terbatas

Dokumen terkait