• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paradigma Penelitian

Dalam dokumen Oleh: Shellanatalia Triyantini NIM : (Halaman 54-200)

BAB II : LANDASAN TEORI

D. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Bimbingan Orang Tua(X1)

Bimbingan Karier(X2)

Kemandirian siswa dalam memilih karier

pada siswa Kelas XI SMK N Jurusan

Administrasi Perkantoran (Y)

57 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode Studi Kasus Bimo Walgito (2010:92) mengatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup) sehingga diperlukan banyak informasi.

Menurut Hasan (2004:10), penelitian studi kasus adalah penelitian mengenai studi subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di tiga SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta yaitu: SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel Kabupaten Sleman Yogyakarta.

2. Waktu

Penelitian ini di laksanakan pada September 2017 sampai dengan November 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau faktor-faktor yang berperan sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005: 2). Subjek penelitian disini adalah siswa siswi kelas XI SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicara penelitian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah bimbingan orang tua, bimbingan karier dan kemandirian siswa dalam memilih karier.

D. Populasi Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian

Menurut Sangadji, Etta mamang (2010:185), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek dengan kualitas dan kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman. Alasan pemilihan kelas XI sebagai

subyek penelitian dengan mempertimbangkan bahwa siswa kelas XI sudah menempuh mata pelajaran sesuai dengan program studinya dan telah mencapai tingkat usia yang cukup mempunyai kematangan mental psikologis dan fisik.

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Populasi Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran

No. Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SMK Negeri 1 Depok 90

2 SMK Negeri 1 Godean 96

3 SMK Negeri 1 Tempel 90

Jumlah 276

2. Sampel Penelitian

Endang Mulyatiningsih mengatakan sampel adalah bagian atau cuplikan dari populasi (2011:10). Menurut Furchan (2005:139) sampel juga berarti sebagian dari populasi atau kelompok kecil yang diamati.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman khususnya di 3 sekolah yang terdapat Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman. Data sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Sampel Sekolah Yang Diteliti

No. Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SMK Negeri 1 Depok 89

2 SMK Negeri 1 Godean 30

3 SMK Negeri 1 Tempel 40

Jumlah 159

Dari populasi dalam penelitian ini sebesar 276 responden, perhitungan sampel dengan menggunakan Teori Gay yaitu: minimal 10%

dari populasi. Dalam penelitian ini terdapat 276 responden, maka sampel nominal 10% (276 x 10% = 27,6). Variabel koesioner yang diedarkan dan dikembalikan sebanyak 159 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah dengan menggunakan teknik Cluster Random sampling, yaitu pengambilan dilakukan terhadap sampel unit (individu), dimana sampling unitnya berada dalam satu kelompok (Cluster). Anggota sampel SMK dipilih berdasarkan kriteria sekolah yang telah ditentukan yaitu memiliki program keahlian/jurusan bisnis dan manajemen (Administrasi Perkantoran). Dari delapan SMK Negeri se-Kabupaten Sleman yang menjadi sampel adalah 3 SMK Negeri Kabupaten Sleman yang terdapat Jurusan Administrasi Perkantoran terdiri dari 159 siswa.

E. Oprasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam konsep variabel, indikator, dan skala pengukuran.

Operasionalisasi variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variabel-variabel penelitian. Penulis mengemukakan dua variabel

yang akan diteliti. Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2012:39) adalah:

1. Variabel bebas / Independent Variable (Variabel X1 dan X2)

Variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bimbingan Orang Tua dan Bimbingan Karier.

2. Variabel terikat / Dependent Variable (Variabel Y)

Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.

Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemandirian siswa dalam memilih karier.

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto (1998:99). Penelitian ini ada dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel-variabel tersebut adalah:

1. Bimbingan Orang Tua (Variabel X1)

Bimbingan adalah proses pemberian batuan terhadap individu yang mengalami kesulitan dalam hal belajar supaya individu tersebut

dapat menemukan cara yang efisien dan efektif. Selain itu individu tersebut dapat mencapai tujuan yang sesuai harapan. Tujuan bimbingan secara umum adalah membantu individu agar dapat peneysuaian yang baik di dalam situasi belajar yang nyaman, sehingga dapat belajar secara efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya.

Kisi-kisi variabel bimbingan orang tua yang dikembangkan oleh Oktarima Panca Lestari Ningsih (2014). Variabel bimbingan orang tua sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-kisi kuesioner bimbingan orang tua

Variabel Indikator No. Pertanyaan

+ -

Bimbingan Orang Tua

a. Pemberian bimbingan oleh orang tua

Pengaruh Pelaksanaan bimbingan karier terhadap kesiapan mental kerja siswa.

Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel pengaruh siswa terhadap pelaksanaan bimbingan karier dikembangkan menjadi instrumen penelitian, meliputi: bantuan kepada siswa dalam memahami dirinya, memahami lingkungan kerja,

mengenal informasi pekerjaan, pengarahan untuk meningkatkan karier di dunia kerja.

Kisi-kisi variabel bimbingan karier yang dikembangkan oleh Agata Aderita Vena Purdianti (2016). Variabel bimbingan karier

Variabel Dimensi Indikator Jenis Pertanyaan

memasuki lowongan

Sumber: Agata Aderita Vena Purdianti (2016) 3. Kemandirian Pilihan Karier (Variabel Y)

Kuesioner dikonstruk berdasarkan aspek-aspek Kemandirian Pilihan Karier Siswa SMK Oprasionalisasi objek penelitian ini dijabarkan lebih jauh dalam konstruk instrumen Kisi-kisi variabel kemandirian siswa memilih karier yang dikembangkan oleh Utari Widowati (2016). Variabel kemandirian siswa memilih karier sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Kemandirian Pilihan Karier Siswa SMK

Aspek Indikator No Pertanyaan

Menguasai

untuk mencapai tujuan karier

43,44,45, 46,47 Sumber:Utari Widowati (2016)

F. Skala Pengukuran Data

Skala pengukuran data merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono 2016:92).

Tipe skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono 2016:93).

Jawaban setiap instrument pada kuesioner diukur dengan menggunakan teknik skala likert yaitu berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu dan mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, sedangkan score jawaban untuk keperluan analisis kuantitatif.

Tabel 3.6

Jawaban Setiap Item Instrumen Menggunakan Teknik Skala Likert dari Sangat Positif Sampai Sangat Negatif

Kriteria Jawaban Skor Positif Skor Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

Sumber : Sugiyono (2016:94)

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dalam kuesioner terdapat beberapa macam pertanyaan yang

berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan.

Pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pertanyaan berstruktur. Menurut Nazir (2014:18) pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada alternatif saja ataupun kepada satu jawaban saja.

Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertimbangan yaitu:

1. Pengumpulan data lebih mudah karena banyak variabel penelitian yang ingin diteliti

2. Dapat menghemat tenaga, waktu, dan biaya

3. Tidak terlalu mengganggu responden karena dapat dijawab sesuai dengan waktu yang ada.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Arikunto (2010:203) mengatakan instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang tidak baik dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid dan reliabel.

(Arikunto, 2010:211).

Peneliti tidak melakukan pengujian validitas dan reliabilitas ulang karena instrumen yang diuji sudah valid dan reliabel.

1. Validitas Instrumen

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang berasal dari penelitian Oktarima Panca Lestari Ningsih (2014) pada variabel Bimbingan Orang Tua, penelitian Agata Aderita Vena Purdianti (2016) pada variabel Bimbingan Karier, dan penelitian Utari Widowati (2016) pada variabel Kemandirian Siswa Memilih Karier. Validitas dari variabel bimbingan orang tua, bimbingan karier dan kemandirian siswa memilih karier adalah sebagai berikut:

a. Validitas Bimbingan Orang Tua

No. Item

r

hitung

r

tabel Keterangan

1 0,643 0,361 Valid b. Validitas Bimbingan Karier

No. Item

r

hitung

r

tabel Keterangan

1 0,783 0,2369 Valid

10 0,786 0,2369 Valid c. Validitas Kemandirian

No. Item

r

hitung

r

tabel Keterangan

1. 0,511 0,339 Valid

33 0,707 0,339 Valid d. Siswa Memilih Karier

Instrumen penelitian tersebut telah diuji validitasnya maka dapat diketahui butir-butir mana yang sahih, selanjutnya butir-butir yang sahih tersebut yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.

1. Reliabilitas Instrumen

Arikunto (2010:221) mengatakan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu dengan menggunakan kriteria koefisien reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Koefisien Reliabilitas Nilai Reliabilitas Kriteria

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi

0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Sedang

0,200 – 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat Rendah

Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian dari 3 penelitian . Oktarima Panca Lestari Ningsih (2014), Agata Aderita Vena Purdianti (2016), dan Utari Widowati (2016) Instrumen penelitian tersebut telah diuji reliabilitasnya sehingga ketiga variabel yang digunakan dapat dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) karena nilai Cronbach’s Alpha masing-masing variabel lebih besar dari 0,60.

Berikut ini disajikan tabel hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen setiap variabel penelitian:

a. Variabel Bimbingan Orang Tua

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keputusan 1. Bimbingan Orang

Tua

0,777 Tinggi

b. Variabel Bimbingan Karier

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keputusan 1. Bimbingan Karier 0,940 Sangat Tinggi c. Variabel Kemandirian Siswa dalam Pemilihan Karier

No. Variabel Cronbach’s Alpha Keputusan 1. Kemandirian siswa 0,881 Sangat Tinggi

dalam Pemilihan Karier

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan satu sampel.

Analisis dedkriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif.

(Siregar, 2010:221). Penarikan kesimpulan dari masalah dalam penelitian ini menggunakan suatu penilaian untuk ketiga variabel yaitu variabel bimbingan orang tua, variabel bimbingan karier dan variabel kemandirian siswa dalam memilih karier. Penelitian Acuan Patokan (PAP) tipe II merupakan penilaian yang digunakan oleh peneliti dalam menarik kesimpulan. Berikut ini adalah tabel PAP tipe II (Masidjo, 1995:157):

Tabel 3.8

Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Tingkat Penguasaan

Kompetensi

Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

46% - 55% Rendah

< 46% Sangat Rendah

(Sumber: Masidjo, 1995:157)

2. Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementaara terhadap rumusan masalah penelitian. Dalam pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 22.0 For Windows.

a. Rumusan Hipotesis

Untuk menguji hipotesis menggunakan uji Chi-Square

Ha1: Ada hubungan yang positif signifikan antara bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

Ha2: Ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan karier dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

Ho1: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

Ho2: Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara bimbingan karier dengan kemandirian memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

b. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian hipotesis menggunakan uji Chi-Square (X2). Berikut langkah-langkah pengujian hipotesis menggunakan Chi-Square (X2) (Sudjana.2005:279):

X

2

= ∑

Keterangan:

X2 : Chi- Squarehitung : Observasi

E : Frekuensi yang diharapkan n : Jumlah data

2. pengujian besarnya ketergantungan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan variabel independen berpengaruh dengan variabel dependen. Dengan menggunakan cara ini niai Chi Square diuji dengan koefisien kontigensi dengan rumus sebagai berikut:

C =

Keterangan:

C = Koefisien kontigensi X2 = Chi-Square

n = Jumlah sampel

3. menghitung derajat asosiasi

Derajat hubungan asosiasi antara faktor dinilai dengan membandingkan ninai C dengan kontigensi maksimum, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

Cmaks =

r = C/Cmax

Keterangan:

Cmax = Koefisien kontigensi maksimum

m = harga minimum antara baris dan banyaknya kolom

Semakin dekat nilai Cmaks maka semakin besar hubungan antara faktor. Denagn kata lain, faktor yang satu makin berkaitan dengan faktor lain.

Tabel 3.9

Kriteria nilai C/Cmaks

C/Cmaks Derajat Asosiasi

0,80 < C/Cmaks < 1 Sangat Tinggi 0,60 < C/Cmaks ≤ 0,80 Tinggi 0,40 < C/Cmaks ≤ 0,60 Sedang 0,20 < C/Cmaks ≤ 0,40 Rendah 0,00 < C/Cmaks ≤ 0,20 Sangat Rendah

C/Cmaks =1 Asosiasi Sempurna C/Cmaks = 0 Tidak Berasosiasi

Menurut Santosa (2015:234-237) pengambilan keputusan dalam uji Chi-square adalah apabila X2hitung > X2 tabel dan nilai probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan sebaliknya

jika X2 hitung < X2tabel dan nilai probabilitas > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam penelitian untuk menguji Chi-Square (X2) digunakan bantuan SPSS 22.0 For Windows.

3. Penarikan Kesimpulan

1) Jika X2 hitung > X2 tabel dan nilai probabilitas < 0,05 maka H01

ditolak. Artinya ada hubungan bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

Sebaliknya jika X2 hitung < X2 tabel dan nilai probabilitas > 0,05, maka H01 diterima. Artinya tidak ada hubungan bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

2) Jika X2 hitung > X2 tabel dan nilai probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak. Artinya ada hubungan bimbingan karier dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

Sebaliknya jika X2 hitung < X2 tabel dan nilai probabilitas > 0,05, maka H01 diterima. Artinya tidak ada hubungan bimbingan karier dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman.

BAB IV

GAMBARAN UMUM A. SMK N 1 Depok Sleman

SMK N 1 Depok Sleman beralamatkan di Ringroad Utara, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 885663, Indonesia. Sekolah ini memiliki visi yaitu Menghasilkan tamatan yang profesional, berkarakter dan berakhlak mulia.

Sekolah ini memiliki misi yaitu mengembangkan budaya sekolah yang berakhlak mulia, mengembangkan suasana belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, melaksanakan KBM dengan pendekatan Competence Based Training (CBT) yang berorientasi pada peningkatan mutu dan keunggulan sesuia dengan tuntutan dunia kerja, mengimplementasikan system managemen mutu ISO 90001:2008. Sekolah ini juga memiliki tujuan yaitu menjadikan SMK N 1 Depok Sleman sebagai lembaga pendidikan yang berkualitas sesuai Standar Nasional Pendidikan;

mewujudkan tamatan yang mampu mandiri, produktif, kreatif dan profesional dalam menembangkan kariernya masing- masing; meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik melalui pembinaan agama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing; menigkatkan keunggulan kompetitif di bidang akademis dan non akademis. Saat ini sekolah memiliki siswa keseluruhan sebanyak 848 siswa, yang terdiri dari: kelas X 9 siswa laki-laki dan 277 siswa perempuan, kelas XI 4 siswa laki-laki dan 283 siswa perempuan, dan kelas XII 5 siswa laki-laki dan 270 siswa perempuan.

B. SMK N 1 Godean Sleman

SMK N 1 Godean Sleman beralamatkan di Desa Kowanan, Kelurahan Sidoagung, Kecamatan Godean, Sidoagung, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55564, Indonesia. Sekolah ini memiliki visi yaitu menghasilkan tamatan yang kompeten, siap mengembangkan diri, serta berbudi pekerti luhur. Sekolah ini memiliki misi yaitu meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan, meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan dan latihan, mengembangkan kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri/dunia kerja, mengembangkan nilai-nilai moral dan estetika, mengembangkan sikap kompetiti. Sekolah ini juga memiliki tujuan yaitu mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai program keahlian pilihannya selama 3 tahun; membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri dan mampu beradaptasi di lingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat; membekali peserta didik sikap profesional untuk mengembangkan diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan internasional; mempersiapkan tamatan yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang kompeten sesuai program keahlian pilihannya selama 3 tahun; membekali peserta didik untuk berkarir, mandiri yang mampu beradaptasi dilingkungan kerja sesuai bidangnya dan mampu menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat; membekali peserta didik sikap profesional untuk

mengembangkan diri dan mampu berkompetisi di tingkat nasional, regional dan internasional. Saat ini sekolah ini memiliki siswa keseluruhan sebanyak 937 siswa, yang terdiri dari: kelas X 20 siswa laki-laki dan 289 siswa perempuan, kelas XI 15 siswa laki-laki dan 302 siswa perempuan, dan kelas XII 14 siswa laki-laki dan 297 siswa perempuan.

C. SMK N 1 TEMPEL

SMK N 1 Tempel beralamatkan di Jl.Magelang km 17, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55552, Indonesia. Sekolah ini memiliki visi yaitu Menghasilkan tamatan yang kompeten, berkarakter dan berwawasan lingkungan. Sekolah ini memiliki misi yaitu Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan scientific learning, Menciptakan semangat meraih prestasi secara kompetitif dan komparatif,Membentuk tamatan yang inovatif, kreatif dan responsif, Menanamkan jiwa disiplin, mandiri, bertanggung jawab dan berakhlak mulia, Meningkatkan pendayagunaan sarana dan prasarana sesuai Standar Nasional Pendidikan, Mengoptimalkan peran serta masyarakat dan Institusi Pasangan dalam pengembangan sekolah, Menanamkan adat budaya jawa, kebangsaan, gemar membaca, pola hidup bersih dan sehat serta peduli terhadap lingkungan alam sekitar dengan merawat tanaman, mengelola sampah, menghemat air, energi dan kertas, serta melaksanakan 3R (Reuse, Reduce, Recycle).

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober – November 2017 dengan subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas XI SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 1 Tempel. Jumlah responden penelitian ini adalah sebanyak 159 siswa, dari jumlah keseluruhan responden telah mengisi kuisioner secara lengkap dan apa adanya sehingga jumlah sumber data penelitian ini adalah 159 kuesioner.

1. Deskripsi Data Responden Penelitian a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Data responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

Perempuan 151 94,96 %

Laki-laki 8 5 %

Total 159 100 %

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah responden penelitian ini sebanyak 159 dengan 8 siswa (5%) berjenis kelamin laki-laki dan 151 siswi (94,96%) berjenis kelamin perempuan. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan.

b. Berdasarkan Asal Sekolah

Data responden berdasarkan asal sekolah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2

Data Responden Berdasarkan Asal Sekolah Asal Sekolah Frekuensi Presentase

SMK N 1 Depok 89 55,97 %

SMK N 1 Godean

30 18,86 %

SMK N 1 Tempel

40 25,15 %

Total 159 100

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa jumlah responden penelitian ini sebanyak 159 siswa. Rinciannya sebagai berikut: 89 siswa (55,97%) dari SMK N 1 Depok, 30 siswa (18,86%) dari SMK N 1 Godean dan 40 siswa (25,15%) dari SMK N 1 Tempel.

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data variabel penelitian dideskripsikan berdasarkan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) II sebagai berikut:

a. Bimbingan Orang Tua

Jumlah pertanyaan = 7 ; jumlah opsi = 4 Skor maksimal = 4 ; skor terendah = 1 Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 7 = 28

Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 7 = 7

Perhitungan rentang skor untuk variabel bimbingan orang tua:

Kategori Sangat Tinggi : 7 + 81% (28 – 7) = 24 – 28 Kategori Tinggi : 7 + 66% (28 – 7) = 20 - <23 Kategori Sedang : 7 + 56% (28 – 7) = 18 - <19 Kategori Rendah : 7 + 46% (28 – 7) = 16 - <17 Kategori Sangat Rendah : 7 + 0% (28 – 7) = 7 - <15

Deskripsi data variabel bimbingan orang tua yang dideskripsikan berdasarkan pedoman (PAP) II:

Tabel 5.3

Deskripsi Variabel Bimbingan Orang Tua Interval

Bimbingan Orang Tua

Frekuensi Presentase kategori

24 – 28 86 54% Sangat Tinggi

20 – 23 55 34,5% Tinggi

18 – 19 16 10% Sedang

15 – 17 1 0,6% Rendah

7 – 14 1 0,6% Sangat rendah

Total 159 100

Tabel 5.3 menunjukkan sebanyak 86 siswa (54%) mempunyai bimbingan orang tua dengan kategori sangat tinggi, 55 siswa (34,5%) mempunyai bimbingan orang tua dengan kategori tinggi, 16 siswa (10%) mempunyai bimbingan orang tua dengan kategori sedang, 1 siswa (0,6%) mempunyai

bimbingan orang tua dengan kategori rendah, 1 siswa (0,6%) mempunyai bimbingan orang tua dengan kategori sangat rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai bimbingan orang tua dengan kategori sangat tinggi.

Tabel 5.4

Nilai – Nilai Statistik Variabel Bimbingan Orang Tua Statistics

N Valid 159

Missing 0

Mean 23,74

Median 24,00

Modus 24

Std. Deviation 2,651

Minimum 15

Maximum 28

Sum 3775

Tabel 5.4 menunjukkan nilai statistik variabel bimbingan orang tua yaitu mean (rata-rata) dengan skor 23,74 masuk kategori tinggi, standar deviasi sebesar 2,651, median (nilai tengah) dengan skor 28 masuk kategori sangat tinggi, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 24 masuk kategori sangat tinggi. Skor minimumnya adalah 15 sedangkan skor maksimumnya adalah 28. Dengan demikian skor mean,masuk

Tabel 5.4 menunjukkan nilai statistik variabel bimbingan orang tua yaitu mean (rata-rata) dengan skor 23,74 masuk kategori tinggi, standar deviasi sebesar 2,651, median (nilai tengah) dengan skor 28 masuk kategori sangat tinggi, modus (nilai yang sering muncul) dengan skor 24 masuk kategori sangat tinggi. Skor minimumnya adalah 15 sedangkan skor maksimumnya adalah 28. Dengan demikian skor mean,masuk

Dalam dokumen Oleh: Shellanatalia Triyantini NIM : (Halaman 54-200)

Dokumen terkait