Oleh: Shellanatalia Triyantini NIM :
Teks penuh
(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii.
(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii.
(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iv. PERSEMBAHAN Kupersembahkan Karyaku untuk:. TUHAN YESUS KRISTUS & BUNDA MARIA Terimakasih Tuhan atas segala berkat, rahmat, dan anugerahmu dalam mengerjakan karya ini Yang tercinta, (Alm) Bapak Benediktus Rusdiyanto yang mendidik dan memberikan semangat dalam hidupku, Ibu Benedikta Suhartini yang selalu memberikan motivasi, perhatian dan kasih sayang Kakak-kakakku Valentina Fitri Rusmawati dan Veronica Tatik Setia Rini yang selalu memberikan doa,dukungan, dan semangat. Keponakanku Brigitta Setia Wijaya, Gabriella Setia Wijaya, Matheo Silo Hari Wijaya Yang tersayang , Tarcisius Grahito Rengganis S.P Masa Depanku Terimakasih atas semangat dan dukungan, perhatian dan doa. Sahabatku yang selalu ada untukku Angela Yovita Sekar Anggraeni Temanku Dessy Kris Renatalia Panggabean, Valentina Putri Widya Nolita, Johana Della Lumbanraja, Sri Handayani, Mega Yuniar Christanty, Elisabet Nikki Yessika Donida, Silvia G Santos Uju dan teman-temanku di Pendidikan Akuntansi 2013 Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI v. MOTTO. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). Tuhan tidak memberi apa yang kamu minta tetapi, Tuhan memberi apa yang kamu butuhkan.. Tuhan mendengar lebih dari yang kamu ucapkan, menjawab lebih yang kamu pinta, memberi lebih dari yang kamu bayangkan, dengan waktu & caraNya sendiri.. “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6-7).
(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 25 Januari 2018 Penulis. Shellanatalia Triyantini.
(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vii. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH YNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama. : Shellanatalia Triyantini. Nomor Mahasiswa. : 131334100. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA, BIMBINGAN KARIER DENGAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM MEMILIH KARIER PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 25 Januari 2018 Yang menyatakan. Shellanatalia Triyantini.
(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI viii. ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA, BIMBINGAN KARIER DENGAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM MEMILIH KARIER PADA SISWA KELAS XI JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN. Shellanatalia Triyantini Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2018 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah ada hubungan positif dan signifikan antara bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman; 2) apakah ada hubungan positif dan signifikan bimbingan karier dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman. Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan populasi seluruh siswa SMK kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman. Sampel penelitian sebanyak 159 siswa diambil dengan teknik Cluster Random Sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan teknik analisis ChiSquare. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) ada hubungan yang signifikan antara bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman (X2hitung = 42,386; nilai Sig. = 0,000; nilai Pearson’s R = 0,516). Derajat asosiasi cukup tinggi (C = 0,458; Cmaks = 0,707; C/Cmaks = 0,64 berada pada rentang 0,60 < C/Cmaks ≤ 0,80 ; 2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara bimbingan karier dengan kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman (X2hitung = 60,337; nilai Sig. = 0,000; nilai Pearson’s R= 0,616).
(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ix. ABSTRACT THE RELATION BETWEEN PARENTAL GUIDANCE AND CARRER GUIDANCE WITH STUDENTS’ INDEPENDENCE IN CHOOSING CAREER OF THE ELEVENTH GRADE STUDENTS OF OFFICE ADMINISTRATION DEPARTMENT OF STATE VOCATIONAL HIGH SCHOOL IN SLEMAN REGENCY. Shellanatalia Triyantini Sanata Dharma University Yogyakarta 2018 This research aims to know positive and signifikan relation : 1) parental guidance on students’ independence in choosing career for of the eleventh grade students of Office Administration Department of State Vocational High School in Sleman Regency; 2) career guidance on students’ independence in choosing career of the eleventh grade students of Office Administration Department of State Vocational High School in Sleman Regency. This research is a case study. The population were all students of the eleventh grade students a State Vocational High School of Office Administration Department in Sleman Regency. The samples of this research were 159 students, taken by cluster random sampling technique. The data were obtained by employing questionnaire and was analyzed by chi-square analysis technique. The result of this research shows that: 1) there is a relationship between significant influence between parental guidance towards students’ independence in choosing career of the eleventh grade students of Office Administration Department in Sleman Regency (x2count = 42,386; value sig. = 0,000; pearson’s value r = 0,516)). The degree of association is quite high (c = 0.458; cmax = 0.707; c / cmax = 0.64 is in the range of 0.60 <c / cmax ≤ 0.80; 2) there is a positive and significant influence between career guidance towards students’ independence in choosing career of the eleventh grade students of Office Administration Department in Sleman Regency (x2count = 60,337; value sig. = 0,000; pearson’s value r= 0,616)..
(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI x. KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya, sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian studi kasus yang berjudul Hubungan antara Bimbingan Orang Tua, Bimbingan Karier dengan Kemandirian Pemilihan Karir pada Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman. Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma;. 2.. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma;. 3.. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma;. 4.. Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing, memberi dukungan, waktu, dan kesabaran dalam.
(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xi. mengarahkan, mengoreksi, serta memberi saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini; 5.. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar;. 6.. SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean, SMK Negeri 1 Tempel yang telah bersedia bekerjasama dalam membantu pelaksanaan selama penelitian.. 7.. Orang Tuaku (Alm) Bapak Benediktus Rusdiyanto dan Ibu Bernadeta Suhartini yang senantiasa memberikan doa, nasihat, semangat, kasih sayang dan dukungan selama ini secara moral dan materil.. 8.. Kakak-kakakku Veronica Tatik Setia Rini dan Valntina Fitri Rusmawati yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat.. 9.. Tarcicius Grahito Rengganis S.P yang dengan tulus hati senantiasa selalu setia memberikan semangat, selalu mendengarkan keluh kesah penulis, selalu mendampingi penulis dengan baik, selalu mendoakan yang terbaik, dan selalu menjadi pendengar yang baik untuk penulis.. 10. Angela Yovita Sekar Anggraeni, Simon Potok Tanti, Sri Handayani, Dessy Panggabean, Valentina Putri Widya Nolita, Johana Della Lumbanraja, yang sudah menjadi sahabat selama Kuliah di Universitas Sanata Dharma. 11. Temanku Elisabet Nikki Y. D, Silvia G. Santos Uju, Mega Yuniar Christianty, yang selalu menyemangati dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Semua teman-teman PPL II di Sekolah SMA Negeri 1 Sewon yaitu Cynthianita Septifani Purnomo, Slavian Oktabri, Gervasia Endah Dinasti.
(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xii. Terimakasih banyak untuk pertemuan yang berharga selama kurang lebih 3 bulan bersama mencari sesuatu yang baru dan saling mengenal satu sama lain lebih jauh dan selalu memberikan semangat bagi penulis. 13. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2013 yang telah memberi dukungan selama proses penyusunan skripsi ini; 14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.. Peneliti.
(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiii. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARTA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................................... vii ABSTRAK ..................................................................................................................... viii ABSTRACT ..................................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ...................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................................. xiv DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 6 D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 6 BAB II : LANDASAN TEORI ......................................................................................... 8.
(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xiv. A. Kajian Teori .......................................................................................................... 8 1. Bimbingan Orang Tua ..................................................................................... 8 a. Pengertian Bimbingan Orang Tua ............................................................. 8 b. Orang Tua Adalah Anggota Keluarga....................................................... 8 2. Bimbingan Karier .......................................................................................... 11 a. Pengertian Bimbingan Karier .................................................................. 11 b. Fungsi Bimbingan Karier ........................................................................ 12 c. Tujuan Bimbingan Karier ....................................................................... 13 3. Kemandirian Pemilihan Karier ..................................................................... 18 a. Pengertian Kemandirian Pilihan Karier .................................................. 18 b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Pilihan Karier....................................................................................................... 21 c. Komponen Kemandirian Pilihan Karier.................................................. 23 d. Aspek-Aspek Kemandirian Pilihan Karier.............................................. 32 B. Kerangka Berfikir................................................................................................ 34 C. Hipotesis Penelitian ............................................................................................ 36 D. Paradigma Penelitian ........................................................................................... 36 BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................................... 38 A. Jenis Penelitian .................................................................................................... 38 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................. 38 C. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................................. 39 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel .......................................... 39 E. Operasionalisasi Variabel.................................................................................... 41 1. Bimbingan Orang Tua ................................................................................... 42 2. Bimbingan Karier .......................................................................................... 43 3. Kemandirian Pemilihan karier ...................................................................... 45 F. Skala Pengukuran Data ....................................................................................... 46 G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 46 H. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................................... 47 I. Teknik Analisis Data ........................................................................................... 52.
(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xv. 1. Analisis Deskriptif ........................................................................................ 52 2. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 53 3. Penarikan kesimpulan ................................................................................... 56 BAB IV : GAMBARAN UMUM ................................................................................... 57 A. SMK N 1 Depok ................................................................................................. 57 B. SMK N 1 Godean ................................................................................................ 58 C. SMK N 1 Tempel ................................................................................................ 59 BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................................... 60 A. Deskripsi Data ..................................................................................................... 60 1. Deskripsi Data Responden Penelitian ........................................................... 60 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian .................................................................... 61 B. Analisis Data ....................................................................................................... 68 C. Pembahasan ......................................................................................................... 76 BAB VI : PENUTUP ...................................................................................................... 81 A. Kesimpulan ................................................................................................... 81 B. Saran .............................................................................................................. 82 C. Keterbatasan .................................................................................................. 82.
(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvi. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Populasi Penelitian .................................................................................40 Tabel 3.2 Sampel Penelitian ...................................................................................40 Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner Bimbingan Orang Tua ............................................43 Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Bimbingan Karier ..................................................44 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian Pilihan karier ....................................45 Tabel 3.6 Penilaian Skala Likert ............................................................................46 Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Reliabilitas ...............................................................50 Tabel 3.8 Penilaian Acuan Patokan .......................................................................52 Tabel 3.9 Kriteria Keeratan ....................................................................................55 Tabel 5.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................60 Tabel 5.2 Data Responden Berdasarkan Asal Sekolah ..........................................61 Tabel 5.3 Deskripsi Variabel Bimbingan Orang Tua.............................................62 Tabel 5.4 Nilai-nilai Statistik Variabel Bimbingan Orang Tua .............................63 Tabel 5.5 Deskripsi Variabel Bimbingan Karier....................................................65 Tabel 5.6 Nilai-nilai Statistik Variabel Bimbingan Karier ....................................65 Tabel 5.7 Deskripsi Variabel Kemandirian Memilih Karier ..................................67 Tabel 5.8 Nilai-nilai Statistik Kemandirian Memilih Karier ................................67 Tabel 5.9 Tabel Kontigensi dan frekuensi Harapan Pengaruh Bimbingan Orang Tua terhadap Kemandirian Memilih Karier ................................70 Tabel 5.10 Hasil Uji Chi-Square Bimbingan Orang Tua terhadap Kemandirian Memilih Karier ......................................................................................71 Tabel 5.11 Tabel Kontigensi pengaruh Bimbingan Orang Tua terhadap Kemandirian Memilih Karier ................................................................71 Tabel 5.12 Tabel Kontigensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Bimbingan Karier terhadap kemandirian Memilih Karier ..................................................74 Tabel 5.13 Hasil Uji Chi-Square Bimbingan Karier terhadap Kemandirian Memilih Karier ......................................................................................75.
(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xvii. Tabel 5.14 Tabel Kontigensi Pengaruh Bimbingan Karier terhadap Kemandirian Memilih Karier ......................................................................................75.
(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI xviii. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran ......................................................................................................................... 84 Lampiran 1 Instrumen Penelitian .................................................................................... 87 Lampiran 2 Data Induk Penelitian .................................................................................. 99 Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 112 Lampiran 4 Hasil Perhitungan Chi-Square ................................................................... 116 Lampiran 5 Tabel Chi-Square ....................................................................................... 121 Lampiran 6 Surat Izin Penelitian................................................................................... 123.
(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Mudyahardjo (2006), definisi secara luas dari pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dimana pendidikan ini merupakan situasi hidup yang memengaruhi (2006:6),. pertumbuhan. definisi. sempit. hidup. dari. Sedangkan. pendidikan. menurut. adalah. Mudyahardjo. pengajaran. yang. diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Sehingga, segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepada sekolah mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka demi tercapainya cita-cita yang diharapkan. Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Berbicara tentang pendidikan menyangkut pula tentang lingkungan pendidikan salah satunya yaitu lingkungan keluarga yakni bimbingan orang tua. Lingkungan keluarga mempunyai peran yang paling utama. Keluarga menjadi wahana terbaik dalam proses sosialisasi dan pendidikan bagi anak-anak. Menurut Arifah (2005:17) Pemerintah menciptakan kebijakan dalam pendidikan sebagai sarana pengembangan bangsa, meliputi kemanusiaan dan. 1.
(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan bangsa dan negara di masa yang akan datang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa sehingga benar-benar selaras dengan program pembangunan nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional. Pendidikan nasional akan ditingkatkan menuju pengembangan kualitas dan kesepadanan kompetensi dasar dan kejuruan dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan di bidang pendidikan sekaligus mengantisipasi ketidakmampuan menjawab tantangan zaman. Salah satu wahana yang dijadikan penyiap tenaga terampil adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu (PP No 29 Tahun 1990). Program pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan terhadap faktor-faktor non psikologis telah banyak dilakukan, tetapi pembenahan tersebut kurang diimbangi dengan usaha pengembangan faktor-faktor psikologis pada siswa yang tidak kalah pentingnya, seperti: kemandirian, motivasi, minat, kreativitas, kepercayaan diri dan lain-lain. Pengembangan faktor-faktor psikologis tersebut seharusnya lebih mendapatkan perhatian dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya. Hal yang paling penting dalam pengembangan manusia dalam situasi belajar dan juga dalam persiapan memasuki lapangan pekerjaan adalah faktor psikologis.
(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. tersebut. Menurut Nolker (2005:1), kegiatan belajar dapat di lakukan dimana saja, belajar dapat terjadi diruang kelas, laboratorium, bengkel dan pabrik. Bedasarkan pendapat tersebut maka belajar dapat dilakukan di sekolah maupun diluar sekolah, yang artinya mereka dapat menimba ilmu dan mencari pengalaman di luar sekolah guna kelanjutan masa depan mereka setelah menyelesaikan sekolah. Kemandirian merupakan salah satu faktor psikologis yang penting bagi siswa, dalam hal ini menggambarkan bentuk sikap dimana seorang siswa mampu untuk memahami diri dan kemampuannya, menemukan sendiri apa yang dilakukan, menentukan dalam memilih kemungkinan- kemungkinan dari hasil perbuatannya dan akan memecahkan sendiri masalah- masalah yang dihadapinya oleh dirinya sendiri dan tidak akan terpengaruh apalagi meminta bantuan kepada orang lain, (Smart and Smart dalam Khabib Thoha; 1993:121). Dalam hal ini sikap kemandirian siswa SMK adalah kemandirian dalam memilih karier yang akan menjadi pilihan dan jalan hidupnya di masa depan. (Arifah, 2005:19) Pemilihan jabatan merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari pekerjaannya. Pemilihan karier yang dibuat pada awal proses perkembangan vokasinya sangat berpengaruh terhadap pilihan-pilihan selanjutnya. Berdasarkan fenomena yang ada, banyak ditemukan bahwa siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan ketika mencari pekerjaan tidak.
(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Mereka cenderung memilih pekerjaan/usaha yang banyak mengeluarkan tenaga namun upahnya sedikit daripada harus memilih pekerjaan yang membutuhkan kerja otak dan bergaji cukup. Bagi mereka, mendapatkan uang dari pekerjaannya sendiri memberi keputusan yang lebih secara materi. Akibatnya dalam kondisi demikian banyak lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan yang tidak optimal dalam mengeluarkan kemampuan yang dimiliki karena kurangnya pemahaman diri terhadap. kemampuan. yang. dimiliki. dalam. kariernya,. adanya. rasa. ketidakpuasan dalam bekerja dan cenderung semuanya saja (Arifah,2005:19). Sehingga untuk membentuk sikap tersebut secara optimal, di SMK diadakan program bimbingan karier. Menurut suharsimi arikunto (1998:55) bahwa melalui bimbingan karier di SMK diharapkan siswa mampu untuk memahami dirinya, tingkat kemampuannya serta mampu mengetahui gambaran yang lengkap tentang karakteristik karirnya. Dengan adanya bimbingan karier disekolah, diharpkan dapat menumbuhkan profesionlisme dalam menghadapi dunia kerja dan kemandirian siswa dalam memilih karier yang akan dijalaninya nanti berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Menurut Prayitno, (1997:45) hakekat kerier kejuruan pada kurikulum SMK memberi tekanan utama pada penyiapan siswa untuk berkarier dan memasuki dunia kerja, disamping tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Peran orang tua dalam dunia pendidikan anak tidak sebatas menyediakan pendidikan yang layak bagi anak, akan tetapi juga ikut membimbing anak..
(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Memberikan pengetahuan dan memberikan pemahaman mengenai beberapa nilai yang sangat jarang menjadi fokus pendidikan di sekolah adalah kewajiban orang tua terhadap anaknya. Pendidikan adalah sebuah proses multidimensi yang tidak hanya memberikan pengetahuan akan tetapi mengajarkan banyak nilai yang digunakan dalam mengimplementasikan ilmu yang telah didapatkan sifat pendidikan yang dapat diperoleh dimana saja memberikan gambaran bahwa pendidikan seorang anak juga melibatkan orang tua sebagai pelaku aktif dalam mendidik anak. Orang tua dapat menjadi motivator pertama bagi seorang anak untuk menentukan tujuan dari hidupnya. Bimbingan karier adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya setiap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuikan diri dengan berbagi tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karier merupakan suatu proses bantuan yang diberikan pada individu melalui berbagai cara dan bentuk layanan agar ia mampu merencanakan kariernya dengan mantap sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan,. pengetahuan. dan. kepribadian. serta. faktor-faktor. yang. mendukung kemajuan dirinya. Bimbingan karier sebagai jembatan bagi siswa dalam mengetahui informasi karier yang ingin ditekuni oleh siswa agar siswa mandiri dalam memilih karier sesuai dengan kondisi diri siswa. Kemandirian siswa ini penting, mengingat kehidupan karier merupakan kehidupan yang akan dijalani siswa setelah lulus. Agar masa depan karier yang akan dijalani memberikan hasil yang memuaskan..
(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh antara bimbingan orang tua terhadap kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman ? 2. Apakah ada pengaruh antara bimbingan karier terhadap kemandirian siswa dalam memilih karier siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman ? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada pengaruh yang positif dan signifikan antara bimbingan orang tua dan pemilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman 2. Untuk mengetahui ada pengaruh yang positif dan signifikan antara bimbingan karier dan kemandirian siswa dalam pemilihan karier siswa kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Sebagai acuan untuk mengetahui bimbingan karier dan bimbingan orang tua terhadap kemandirian siswa dalam memilih karier pada siswa bagi sekolah dalam mengembangkan metode pembelajaran yang lebih optimal. 2. Bagi Peneliti Sebagai calon pengajar, peneliti dapat memanfaatkan dan pelatihan pengembangan ilmu yang telah didapat melalui penelitian ini..
(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan/menambah refrensi penelitan yang berhubungan dengan bimbingan orang tua, bimbingan karier, kemandirian siswa dan memilih karier..
(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1.. Bimbingan Orang Tua a.. Pengertian Bimbingan Orang Tua Drs.. Kartini. Kartono(1985:103). dalam. bukunya. "Bimbingan dan Dasar-dasar Pelaksanaannya" yang berbunyi berikut: Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu,. agar. ia. memahami. kemampuan-kemampuan. dan. kelemahan-kelemahan serta mempergunakan pengetahuan tersebut secara efektif di dalam menghadapi masalah-masalah hidupnya secara bertanggung jawab Merupakan bantuan atau tuntunan, yang mengandung pengertian berikan bantuan kepada yang dibimbingnya. Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial). b. Orang Tua adalah anggota dari keluarga Sedangkan keluarga adalah unit social terkecil dalam masyarakat. Orang tua adalah seseorang yang melahirkan kita serta. 8.
(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. bertugas membimbing anaknya untuk menjalani kehidupan terutama pendidik. Orang tua atau ibu dan bapak memegang peranan terpenting terutama dalam hal pendidikan. Sehingga baik buruknya prestasi anak ditentukan oleh bimbingan orang tua. Tujuan dari seorang orang tua membimbing anaknya karena kewajaran selain itu juga karena orang tua mencintainya, sehingga akan menjadikannya berprestasi. Dengan prestasi tersebut maka dapat mengangkat nama baik orang tua yang telah menyayangi serta membimbingnya. Tujuan bimbingan secara umum adalah membantu individu agar mendapat penyesuaian yang baik didalam situasi belajar yang nyaman, sehingga dapat belajar secara efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya. Tujuan bimbingan orang tua secara terperinci yaitu: 1.. Mencarikan cara-cara yang efisien dan afektif bagi anak-anak. 2.. Menunjukan. cara-cara. mempelajari. sesuatu. dengan. menggunakan buku pelajaran. 3.. Menunjukan cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi. Dengan demikian bimbingan orang tua. diharapkan. paraanak-anaknya dapat melakukan penyesuaian dengan baik dalam situasi belajar yang optimal sesuai dengan bakat dan minat serta kemampuan yang dimilikinya. Dalam hal ini orang tua.
(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. sebagai pendamping atau pembimbing yang dapat memberikan perhatian dan motivasi kepada anaknya untuk dapat bersemangat dalam melakukan kegiatan belajarnya supaya mendapatkan prestasi yang ingin diraihnya. Bimbingan dalam penelitian ini adalah bimbingan yang dilakukan orang tua untuk membantu anaknya untuk lebih meluangkan banyak waktunya untuk belajar dengan giat. Karena untuk bekal masa depan yang lebih cerah. Bimbingan itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar bagi anaknya. Indikator-indikator bimbingan orang tua adalah sebagai berikut: a). Pemberian bimbingan oleh orang tua. b) Prilaku orang tua pada saat memberikan bimbingan c). Prilaku anak terhadap bimbingan orang tua Bimbingan adalah suatu proses yang digunakan untuk. membantu seorang individu untuk menjadi lebih baik. Dalam melakukan pembimbingan hal-hal yang dilakukan orang tua adalah: 1) Harus disertai kasih sayang. 2) Menanamkan sikap disiplin yang membangun. 3) Mengerjakan tentang sesuatu yang salah dan benar. 4) Membantu mengatasi masalah anak. 5) Melatih anak mengenal diri dan lingkungan..
(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. 6) Memahami keterbatasan pada anak. 2.. Bimbingan Karier a.. Pengertian Bimbingan Karier (Prof. Dr. Ny. Cony Semiawan, 1983). Mendefinisikan bimbingan sebagai pelayanan bantuan terhadap keseluruhan populasi dalam perwujudan hidupnya sebagai pernyataan bermakna daripada kualitas. individualnya. dalam. keseimbangan. interaksi. dengan. masyarakat di mana ia hidup. Bimbingan karier adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar dapat memahami diri, memahami niali-nilai, memahami lingkungan, mengenal masalah dan cara mengatasi, serta dapat merencanakan masa depan (Depdikbud Provinsi Jateng; 1991:4). Dalam. bukunya. Dewa. Ketut. Sukardi. (1987:22),. Mendefinisikan bimbingan karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menciptakan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan dari padanya. Berkaitan dengan sekolah bimbingan karier dapat dipandang sebagai suatu proses perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal perencanaan karier, pembuatan keputusan, perkembangan keterampilan/keahlian informasi karier, dan pemahaman diri..
(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan dan pendekatan terhadap individu/kelompok. individu. agar. dapat. mengenal. dan. memahamidirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya. Dalam penelitian ini penulis membatasi pengertian dari bimbingan karir yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan sebagai suatu proses bantuan, layanan informasi dan konsultasi siswa dalam mendeteksi siswa dalam memberikan informasi tentang lingkungan karier dan layanan konsultasi dalam merencanakan karier siswa, agar siswa mampu untuk menciptakan sikap kemandirian dalam kebebasan memilih karier, kemantapan diri dalam memilih karier dan bertanggungjawab terhadap karier yang akan dipilihnya. b. Fungsi Bimbingan Karier Fungsi bimbingan karier(Depdikbud, 1993): 1.. Fungsi penyaluran Memberikan layanan bimbingan agar siswa memperoleh program pendidikan yang benar-benar sesuai sehingga dapat berkembang secara optimal, serta melayani tamatan agar dapat.
(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. memanfaatkan hasil belajarnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kebahagiaannya. 2. Fungsi penyesuaian Memberikan layanan bimbingan agar siswa dan tamatan dapat melakukan penyesuian secara kreatif-positif (wealladjusted) terhadap situasi dan kondisi tertentu, baik dalam rangka belajar maupun bekerja. 3. Fungsi pencegahan Memberikan. layanan. bimbingan. agar. siswa. dapat. mengantisipasi dan mengatasi kondisi dan situasi intern dan ekstern yang dapat menghambat perkembangan dirinya. c. Tujuan Bimbingan Karier Bimbingan menunjukan pada dua hal yang masing-masing berdiri. sendiri. yaitu. memberikan. informasi. dan. menentukan/mengarahkan kearah satu tujuan. Tujuan bimbingan dapat dibedakan dalam tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara adalah supaya orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang ini. Tujuan akhir adalah supaya orangorang mampu mengatur kehidupannya sendiri, mengambil sikap sendiri,. mempunyai. pandangan. dan. menanggung. sendiri(konsekuensi/resiko) dari tindakan-tindakan (winkel 1981). Bimbingan, pada satu pihak, tidak diragukan lagi penting kehadiran dan perkembangannya dalam menyediakan pelayanan.
(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. bantuan bagi individu dalam kondisi tertentu sifat pencegahan dan pengembangan bimbingan membantu individu terutama dalam memperoleh keterampilan dan kemampuan optimal yang dituntut oleh pekerjaan (Drs. Andi Mappiare 1984). Bimbingan berusaha agar setiap individu mengenal dengan baik berbagai informasi tentang dirinya sendiri, minat-minatnya, kemampuannya, perkembangannya pada saat ini dalam berbagai bidang kehidupan dan rencana-rencananya atau ambisi-ambisinya untuk masa depan (Alberty: 1957, dalam Prayitno:1976). Bimbingan itu adalah bagian dari pendidikan dimana proses bantuan diberikan secara terus menerus dan sistematis dari seseorang baik petugas khusus maupun orang yang diberi wewenang kepada individu/kelompok agar menyesuaikan diri dalam memecahkan masalah sehingga terhindar dan dapat mengatasi kesulitan pada akhirnya tercapai kebahagiaan hidupnya (Fitri A:2004). Sedangkan tujuan itu sendiri untuk membawa anak didik yang dibimbing dapat mengembangkan hidupnya, dapat membuat pilihannya dan dapat bertanggungjawab atas pilihannya. Dengan kata lain tujuan bimbingan merupakan bantuan kepada individu agar individu tersebut dengan kemampuan sendiri dapat mengarahkan dirinya, mengatasi kesulitan-kesulitannya, membuat keputusan dalam menentukan pilihannya serta mendapatkan kehidupan yang layak dalam hidupnya(Fitri A:2004).
(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. Tujuan bimbingan karier dibagi menjadi dua: 1) Bimbingan dalam sekolah menurut Yusuf G. (1992:100) a) Siswa. dapat. membedakan. lebih. terinci. sifat-sifat. kepribadiannya (kemampuan, bakat khusus, minat, nilai dan sifat-sifat kepribadiannya) dan mampu melihat perbedaanya dengan orang lain. Selanjutnya ia dapat mengidentifikasikan daerah dan tingkat pekerjaan yang mungkin sesuai dengan dirinya. b) Siswa dapat membedakan antara beberapa daerah pekerjaan yang luas dalam pengertian: 3.. Yang mungkin memberikan kepuasan potensinya,. 4.. Sifat pekerjaan dan tugas-tugas pekerjaan yang harus dilakukan,. 5.. Dampak masa depan diri perkembangan teknologi terhadap daerah pekerjaan tertentu,. 6.. Sumbangan yang berarti dari suatu daerah pekerjaan tertentu terhadap perkembangan masyarakat sekitarnya,. 7.. Tuntutan masa depan terhadap para pekerja dalam dunia pekerjaan tertentu,. 8.. Siswa dapat membedakan bermacam-macam dunia pendidikan yang tersedia, yang dapat memeberikan latihan persiapan untuk pekerjaan mendatang,.
(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. 9.. Siswa. mampu. mengidentifikasikan. keputusan. mendatang yang iya harus putuskan dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berbeda, 10. Siswa dapat memilih pekerjaan dari lingkup pekerjaan yang luas dan mempelajarinya secara mendalam, 11. Siswa dapat membedakan di antara banyak pekerjaan dalam pengertian: a. Sejumlah jenis pendidikan yang dibutuhkan untuk persiapan memasuki dunia pekerjan, b. Isi, alat, letak, produksi atau pelayanan pekerjaanpekerjaan itu, c. Nilai pekerjaan itu bagi masyarakat. 12. Siswa dapat memilih atau menyelesaikan pendidikan atau latihan dengan dasar pilihan karirnya. 2) Tujuan bimbingan karier di luar sekolah Menurut Roosdi A.S.(1988) tujuan intervensi dalam proses bimbingan dapat dibedakan menjadi tiga macam,. yaitu. penyembuhan, pencegahan, rehabilitasi. Hershenson dan power 1987 (dalam Roosdi A.S.;1988). Mengemukakan bimbingan meliputi: pencegahan, pemberian fasilitas, penyembuhan, rehabilitasi dan peningkatan. Lebih jauh dikemukakan bahwa pada lima macam tujuan intervensi bimbingan itu melibatkan:.
(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. a) Menggerakan dan menerapkan modal-modal yang telah dimiliki klien untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, b) Mengembangkan keterampilan-keterampilan lain klien yang diperlukan untuk mengatasi masalah yang ia hadapi itu, c) Merubah lingkungan klien untuk mengurangi masalah yang dihadapi danatau memberikan kemudahan-kemudahan dalam memecahkan masalah. Siswa-siswa SMK agak berbeda dengan siswa-siswa lainnya di sekolah umum seperti SMA. Siswa SMK sudah terarah pada suatu jenis pekerjaan tertentu sesuai dengan jurusan yang dipilihnya. Dengan demikian bimbingan yang telah dikemukakan diatas harus membutuhkan pengkajian lebih lanjut sesuai dengan keadaan dan tuntutan bimbingan karir di SMK dewasa ini. Tujuan bimbingan karir adalah menekankan tentang pentingnya informasi dunia kerja terhadap perkembangan dewasa ini , sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan sesuai dengan tuntutan pekerjaan, dapat menentukan pekerjaan serta dapat bekerja secara produktif. Bagi SMK sebagai lembaga pendidikan yang mempersiapkan anak didik sebagai calon tenaga kerja untuk bekerja pada bidang tertentu sangat diperlukan adanya bimbingan karier, walaupun bimbingan individu dan bimbingan akademik yang dikemas.
(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan masih mutlak diperlukan. Bertolak dari uraian diatas maka bimbingan karier dalam penelitian ini dibatasi seberapa efektif bimbingan karier yang dilakukan oleh sekolah ditinjau dari pendapat siswa. 3. Kemandirian Pilihan Karier a. Pengertian Kemandirian Pilihan Karier Kemandirian berarti dapat berdiri sendiri, tanpa bergantung pada orang lain (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1989:555) Menurut Mungin Eddy Wibowo (1992:69) kemandirian diartikan sebagai tingkat perkembangan seseorang dimana ia mampu berdiri sendiri. dan. mengandalkan. kemampuan. dirinya. sendiri. dalam. melakukan berbagai kegiatan dan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi. Purwodarminto dan Eri Erawati (1992:555), kemandirian diartikan hal atau keadaan yang dapat berdiri sendiri tanpa tergantung pada orang lain, sedangkan menurut Sukadji dalam Eri Erawati (1986:19) yang dimaksud kemandirian adalah mampu mengatur diri sendiri sesuai dengan hak-hak dan kewajiban yang dimiliki; mampu menentukan nasib sendiri; tidak tergantung pada orang lain sampai batas kemampuannya; mampu bertanggung jawab atas keputusan, tindakan dan perasaannya sendiri..
(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993:5) pemilihan setiap jabatan adalah. suatu. tindakan. ekspresif. yang. memantulkan. motivasi,. pengetahuan, kepribadian dan kemampuan orang seseorang. Jabatanjabatan menggambarkan suatu pandangan hidup, suatu lingkungan daripada menetapkan fungsi-fungsi atau keterampilan kerja secara terpisah. Teori Jhon L Holland (dalam Dewa Ketut Sukardi, 1994:72) mengungkapkan bahwa pemilihan pekerjaan atau jabatan adalah merupakan hasil dari interaksi antara factor hereditas dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul orang tua, orang dewasa yang dianggap memiliki peranan yang penting. Menurut Happock dalam Dewa Ketut Sukardi (1994:70), pekerjaan jabatan/karier yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan itu paling baik untuk memenuhi kebutuhannya. Pilihan karier siswa juga dapat diartikan tingkat kemampuan siswa dalam menentukan karier. Jadi pilihan karier adalah jabatan/karier yang dipilih menurut tingkat kemampuan siswa dan diyakini bahwa jabatan yang dipilih adalah jabatan paling baik untuk memenuhi kebutuhannya. Pemilihan karier merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung sepanjang hayat bagi mereka yang mencari banyak kepuasan dari pekerjaannya. Pemilihan karier yang dibuat pada awal proses perkembangan vokasionalnya sangat berpengaruh terhadap pilihan-pilihan selanjutnya. Perkembangan karir seorang dewasa masih.
(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. harus. membuat. pilihan-pilihan. diantara. kemungkinan. untuk. meningkatkan kariernya dan memperoleh kepuasan pribadi yang mendalam. Menurut Ginzberg (dalam program bimbingan karier di sekolah, 1998:92) pilihan karier merupakan suatu proses dengan kompromi yang dinamis dan berlangsung seumur hidup yang mengharuskan mereka berulang-ulang melakukan penilaian kembali, dengan maksud dapat lebih mencocokan tujuan-tujuan karier yang terus berubah sesuai kenyataan kerja. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa kemandirian siswa dalam memilih karir dapat diartikan sebagai sikap psikologi siswa yang tumbuh pada masa perkembangan dimana dirinya mampu untuk memahami diri dari kemampuannya agar dapat memecahkan dan mengambil keputusan yang menyangkut pekerjaan, jabatan dan masa depannya terhadap karier yang menjadi pilihan yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa bergantung dari orang lain. Dalam penelitian ini penulis membatasi pengertian kemandirian siswa SMK dalam memilih karier yang diartikan sebagai kondisi siswa yang mampu untuk memilih karier atas kemampuan diri dan tidak bergantung pada orang lain, memiliki rasa kemantapan diri dalam memilih karier yang menjadi pilihannya, dan memiliki rasa tanggung.
(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. jawab terhadap karier yang akan ditekuninya agar masa depan kariernya sesuai dengan yang diharapkan siswa. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Pilihan Karier Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan karier menurut Holland (dalam Sukardi, 1994) yaitu: 1) Faktor pengetahuan diri Faktor pengetahuan diri, artinya pengaruh pengetahuan diri ini, lebih mengacu pada pengetahuan individu tentang dirinya dan orang lain. Pengetahuan diri sendiri mempunyai peran untuk meningkatkan (increase) dan (decrease) ketepatan pemilihan seseorang. Pengetahuan diri diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk membedakan berbagai kemungkinan lingkungan dipandang sari sudut kemampuan-kemampuannya sendiri, namun ada perbedaan mendasar antara penilaian diri dan pengetahuan diri. Penilaian diri menitik beratkan penghargaan terhadap dirinya, sedangkan pengetahuan diri berisikan sejumlah informasi yang dimiliki oleh individu tentang dirinya seperti, usia dan jenis kelamin. 2) Orang tua Orang tua berperan dalam penentuan arah pemilihan karier pada anak remajanya, walaupun pada akhirnya keberhasilan dalam menjalankan karier selanjutnya sangat tergantung pada kecakapan dan profesionalitasme anak yang menjalaninya. Karena hal ini.
(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. berkaitan dengan pembiayaan pendidikan, masa depan anaknya agar terarah dengan baik, orang turut ikut campur agar anaknya memilih program studi yang mampu menjamin kehidupan kariernya. Biasanya orang tua yang berkecukupan secara ekonomi, menghendaki anaknya untuk memilih program studi yang cepat menghasilkan materi, misalnya fakultas ekonomi (akuntansi, manajemen), teknik, farmasi, kedokteran (umum dan gigi) dan lain-lain. Anggapan orang tua anak yang mampu memasuki program ini tentu akan terjamin masa depannya. Dalam kenyataannya tak selamanya yang menjadi pilihan orang tua akan berhasil dijalankan oleh anaknya, kalau tidak disertai oleh bakat minat, kemampuan, kecerdasan, motifasi internal dari anak yang bersangkutan. Inilah yang perlu diperhatikan. 3) Teman (Peer grup) Tidak dipungkiri bahwa dalam kelompok pergaulan remaja cukup memberi pengaruh bagi individu dalam menentukan pemilihan program studi mereka baik di SMA maupun diperguruan tinggi, mereka mungkin merasa tidak enak jika tidak sama dalam pemilihan jurusan atau program studi. Pengaruh kelompok teman sebaya ini bersifat eksternal, bila remaja tidak mempunyai dorongan internal, minat bakat dan kemampuan yang dibutuhkan.
(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. untuk menyelesaikan suatu tugas atau tuntutan maka kemungkinan remaja ini akan mengalami kegagalan.. 4) Peran Jenis Gender Stereotype masyarakat sering kali menilai terhadap jenis kelamin seseorang. Masyarakat menghendaki agar jenis tugas atau pekerjaan tertentu, dilakukan oleh jenis kelamin tertentu juga. Memang baik diakui atau tidak jenis kelamin kadang-kadang menentukan seseorang dalam menentukan pekerjaan. 5) Karakteristik Individu Keberhasilan dalam memilih dan menjalankan program studi serta karir pekerjaan, sangat ditentukan oleh karakteristik kepribadian individu yang bersangkutan. Individu yang memiliki minat, kemampuan,kecerdasan, motivasi internal, tanpa ada paksaan dari orang lain, biasanya akan mencapai keberhasilan dengan baik. Keberhasilan tidak dapat diukur secara finansial yang melimpah, akan tetapi seberapa besar nilai kepuasan hidup yang diperoleh melalui pilihan-pilihan tersebut. c.. Komponen Kemandirian Pilihan Karier Komponen-komponen yang ada dalam kemandirian, sehubungan dengan pemilihan terhadap karier yang sesuai dengan kondisi siswa dikutip dari tugas akhir yang berjudul Pengaruh Bimbingan Karier.
(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. Terhadap Kemandirian Siswa dalam Memilih Karier (Arifah,2001), yaitu: 1. Kebebasan dalam Memilih Karier. Merupakan sikap siswa dimana tidak adanya rasa terkekang, rasa terbebani dan tidak adanya pengaruh orang lain dalam menentukan karier mana yang harus dipilih karena pada dasarnya siswa telah memahami dirinya dan kemampuannya. Dalam hal ini siswa mampu menunjukan kebebasan dirinya dalam menentukan karir mana yang sesuai dengan kondisi dirinya. Melalui bimbingan karier siswa telah mengetahui bakat, minat, cita-cita, kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya, sehingga dengan pemahaman diri tersebut siswa mampu untuk menentukan dan memilih karier apa yang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Karier yang dipilih merupakan hasil keputusan sendiri berdasarkan pemahaman dirinya tanpa adanya kekangan dan paksaan. Hal ini menunjukan adanya kemandirian bagi siswa dalam memilih karier sebagai langkah awal dalam mewujudkan masa depan kehidupan kariernya yang lebih baik. Ciri-ciri siswa yang memiliki kebebasan dalam memilih karier adalah: a.. Siswa tersebut memilih karier atas bakat, minat, cita-cita, kekuatan dan kekurangan yang ada pada dirinya..
(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Siswa. yang. mengetahui. kemampuan/potensinya,. mengetahui tingkat kegemarannya/rasa senangnya, sadar dengan harapan-harapan yang ingin diwujudkannya dimasa depan, mengetahui nilai-nilai positif dan negatif dalam dirinya sehubungan dengan bidang kejuruan yang ditekuni saat ini dan bidang karier yang akan ditekuninya nanti, maka siswa tersebut dalam memilih karirnya dengan dasar pemahaman tersebut. Hal ini dilakukan dengan kesadaran dari diri siswa, tanpa adanya paksaan dari pihak lain. b.. Siswa tersebut memilih karier dengan tidak bergantung pada orang lain. Siswa yang memahami diri dan lingkungan kariernya serta mampu merencanakan masa depan kariernya melalui bimbingan karier, mampu dalam memilih karier yang sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam memilih kariernya siswa tidak lagi harus mengikuti kehendak dan kemauan orang lain. Pemilihan itu dilakukan dengan pertimbangan sendiri dan merupakan hasil keputusan yang telah dipikirkan dengan matang dari diri siswa. Siswa yang memiliki kemandirian dalam memilih kariernya, tidak akan menggantungkan nasib kariernya kepada orang lain.. 2. Kemantapan Diri dalam Memilih Karier. Merupakan suatu bentuk sikap siswa yang menunjukan rasa percaya terhadap kemampuan yang dimiliki, merasa senang dalam.
(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. menekuni bidang kejuruan dan bidang karier yang akan dipilih serta mempunyai harapan yang maju terhadap bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan pilihan karier yang diinginkan. Dalam hal ini siswa telah mempunyai keyakinan bahwa dengan mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya, akan mampu untuk memilih karier yang diinginkannya. Keyakinan tersebut melarikan perasaan senang/minat terhadap bidang karier yang akan dipilihnya karena sesuai dengan minat yang ada pada dirinya. Perasaan yakin dan rasa senang terhadap bidang karir yang dipilih mampu mendorong rasa percaya diri siswa terhadap karier yang akan dipilihnya. Rasa optimis ini dapat terlihat dari adanya keinginan untuk maju dengan karir yang ditekuninya, tidak mudah putus asa dalam menekuni bidang karier yang akan menjadi pilihannya. Ciri-ciri siswa yang memiliki kemantapan diri dalam memilih karier adalah: a) Percaya terhadap kemampuan yang ada pada dirinya. Perasaan. yakni. dimiliki,membuat. terhadap. siswa. kemampuan. menjadi. mantap. yang dalam. menekunibidang kejuruan yang ditekuni dan bidang karir yangakan. dipilih.. doronganpositifkepada. Bimbingan siswanya. karier dalam. memberikan menumbuhkan. rasapercaya dengan kemampuan diri ini. Rasa percayatersebut.
(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. menunjukan adanya sikap kemandirian diri siswa yang telah memahami diri dan kemampuannya.Dengan rasa percaya diri mampu memberikan dorongan yang positif kepada siswa dalam memilihbidang karier yang sesuai dengan keinginannya. b) Merasa senang dengan karier yang akan dipilihnya. Perasaan senang, ringan dan penuh minat yangtumbuh dalam diri siswa ketika memilih bidangkejuruan sedang ditekuni, membuat siswa mudahdalam mendalaminya. Dengan perasaan ini siswamampu dalam menyekesaikan segala konsekwensiyang. ada. pada. jurusan. tersebut.. Melalui. bimbingankarier, siswa diselaraskan antara kemampuan yangdimiliki. dengan. mampudalam citanyaterhadap. minat. menyelaraskan bidang. yang. ada.. bakat,. kejuruannya,. Siswa. yang. dan. cita-. minat akan. mampu. dalammemilih karier yang sesuai dengan kondisinyatersebut. Rasa senang dan penuh minat siswa dalammemilih bidang karier yang akan ditekuni,menandakan bahwa siswa tersebut telah memilikikemandirian dalam memilih karier yang mampumemenuhi kebutuhannya. c) Memiliki rasa optimis terhadap karier yang akan dipilihnya. Keinginan siswa untuk berhasil dan memiliki keyakinan untuk maju terhadap karier yang akan dipilihnya, mendorong siswa untuk berfikir maju dan mengembangkan kariernya..
(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Bimbingan karier memberikan arahan dan dorongan yang positif kepada siswa untuk menumbuhkan rasa optimis dalam merencanakan karier yang akan ditekuni. Dengan rasa optimis menjadikan diri siswa semakin berani dan yakin dalam menentukan pilihan karier yang sesuai dengan dirinya. Rasa optimis inilah sebagai bentuk sikap kemandirian siswa dalam memilih kariernya yang diharapkan mampu memberikan apa yang dibutuhkan dan menjadi kebutuhannya. 3.. Tanggung Jawab terhadap karier yang akan dipilihnya. Merupakan suatu bentuk sikap siswa dimana menunjukan usaha yang sungguh-sungguh dalam menekuni bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan karier yang akan dipilih karena sadar akan diri dan masa depannya agar kehidupan yang akan dijalani sesuai dengan harapan yang diinginkan. Dalam hal ini siswa menunjukan suatu usaha yang keras san sungguh-sungguh dalam menekuni bidang karier yang saat ini ditekuni dengan belajar dan selalu berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang kejuruannya. Siswa bersedia melakukan usaha yang berhubungan dengan bidang karier kejuruannya karena sadar akan tujuan/cita-cita yang ingin diwujudkan sesuai dengan harapannya. Karena kesadaran tersebut mampu melahirkan dorongan dan semangat yang tentunya akan memberikan dampak yang positif.
(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. terhadap bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan terhadap bidang karier yang akan dipilihnya. Karena adanya motivasi yang positif terhadap. karier. yang. akan. ditekuni. menunjukan. adanya. tanggungjawab terhadap bidang karier yang akan dipilihnya. Kondisi tersebut jelas menunjukan adanya kemandirian siswa dalam memilih karier yang sesuai dengan kondisi diri dan harapannya agar kehidupan karier yan diinginkan akan menjadi lebih baik. Ciri-ciri siswa yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap karier yang akan ditekuninya adalah: a). Berusaha keras dalam menekuni bidang kejuruan Dalam menekuni bidang karier yang sedang dijalani maupun yang akan dipilih diperlukan adanya usaha yang sungguh-sungguh dan konsentrasi. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Melalui bimbingan karier siswa dilatih untuk memahami diri dan kemampuannya, setelah itu siswa diarahkan supaya bila hasil yang memuaskan ingin tercapai, maka hendaknya siswa harus mau untuk berusaha dengan sungguh-sungguh. Dengan usaha yang keras, siswa mampu dalam menentukan karier yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkannya. Sikap ini menunjukan adanya kemandirian siswa dalam memilih karier yang diinginkannya.. b) Tekun dalam belajar memahami bidang kejuruan.
(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. Ketelatenan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam memahami bidang karier yang sedang dijalani, akan menjadikan siswa berhasil dalam berkarier. Hal ini menjadi penting ketika siswa yang sedang menekuni bidang kariernya mampu mencapai tingkat prestasi yang menyebabkan siswa memiliki nilai lebih. Melalui bimbingan karier siswa diarahkan untuk selau sabar, telaten dan rajin dalam mendalami ilmu kejuruannya dan bidang karier yang akan ditekuninya nanti. Dengan ketekunan ini, menjadikan siswa mampu untuk memilih karier yang sesuai dengan harapannya. Sikap ini menunjukan kemandirian siswa dalam memilih kariernya. Karena dengan ketekunan ini menjadikan siswa mampu dalam menentukan pilihan karier yang diinginkan sendiri oleh siswa. c). Sadar tujuan/cita-cita terhadap karier yang akan dipilih Kesadaran diri siswa terhadap cita-cita dan tujuan yang menjadi harapannya dimasa depan mampu mendorong siswa dalam menentukan langkah yang tepat dlam merencanakan kariernya. Hal ini dilakukan agar siswa selalu sadar akan tujuan dari kariernya agar selalu berpedoman dan tidak berusaha untuk keluar dari yang tidak diinginkan dalam kariernya. Melalui bimbingan karier siswa diarahkan untuk selalu berorientasi terhadap tujuan akhir dari harapan kariernya..
(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. Dengan kesadaran ini siswa mampu untuk memilih karier yang sesuai dengan harapan dan cita-citanya semula. Sikap ini menunjukan kemandirian siswa dalam menentukan pilihan yang tepat untuk cita-cita kariernya, karena siswa selalu sadar akan kebutuhan dan harapan yang diinginkannya. d) Termotivasi dengan karier yang akan dipilih. Dorongan yang timbul dari dalam diri siswa yang menyebabkan adanya kemauan untuk bersemangat dalam menekuni bidang karier yang akan dipilih. Hal ini dilakukan agar dalam menekuni bidang karier yang akan dipilihnya nanti, siswa. akan. merasa. terdorong. dan. bersemangat. dalam. mendukung bidang karier yang akan menjadi pilihannya. Melalui bimbingan karier siswa diarahkan untuk terdorong dan menumbuhkan rasa senang terlebih dulu dengan bidang karier yang akan dipilih agar dalam menekuninya nanti terasa ringan tanpa beban. Dorongan yang timbul dari dalam diri siswa ini, menyebabkan siswa mampu memilih karier yang sesuai dengan. keinginannya.. Dorongan. ini. merupakan. bentuk. kemandirian siswa dalam memilih karier, karena dengan dorongan tersebut siswa mampu untuk menumbuhkan rasa senang, ringan bersemangat dalam menekuni bidang kariernya..
(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. d. Aspek-aspek kemandirian pilihan karier Menurut standar Nasional ASCA (American School Counselor Association) aspek-aspek dalam kemandirian pilihan karier adalah sebagai berikut: 1) Siswa menguasai keterampilan untuk menggali informasi kerja yang sesuai dengan pengetahuan diri sebagai dasar pengambilan keputusan karier. Diantaranya dengan bertanya kepada orang lain, mencari informasi menggunakan internet, khursus, dll untuk mendapatkan informasi pekerjaan yang diinginkan sebagai dasar pengambilan keputusan karier yang tepat dengan kemampuan diri. Contohnya seorang siswa memiliki skill dalam bidang TI. Dia sangat mahir dalam bidang tersebut dan menyadari kemampuan yang di milikinya. Kemudian siswa tersebut mengikuti khursus untuk memperdalam kemampuannya dan mencari informasi tentang jenis pekerjaan yang berhubungan dengan TI menggunakan internet, koran, televisi dan lain-lain. Setelah mendapatkan banyak referensi tentang jenis pekerjaan yang berhubungan dengan TI kemudian siswa memilih salah satu bidang pekerjaan yang sangat cocok untuk dirinya. 2) Siswa menggunakan strategi untuk mencapai tujuan karier yang sesuai dengan potensi diri..
(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. Siswa tersebut memiliki strategi untuk mendapatkan informasi karier yang diinginkan kemudian mencocokan apakah pendidikan yang diambil sudah sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan atau tidak. Contohnya seorang siswa menggali informasi tentang pekerjaan yang ada diminatinya dengan bertanya kepada orang tua, mengikuti job fair, membaca buku, bertanya kepada orang lain yang telah bekerja dibidang tersebut, membaca surat kabar, radio, televisi dll. Setelah. siswa. mendapatkan. banyak. informasi. siswa. dapat. mencocokan apakah jurusan yang dipilihnya sekarang sudah sesuai dengan bidang pekerjaan yang dia cita-citakan atau belum. Setelah siswa mantap dengan pilihannya kemudian siswa mengikuti pelatihan-pelatihan pekerjaan yang sesuai dengan minatnya sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja. 3) Siswa memahami hubungan antara kompetensi diri dengan dunia kerja. Siswa paham bahwa kompetensi diri berpengaruh dengan pekerjaan yang akan diambil. Pekerjaan akan berjalan baik ketika seseorang bekerja sesuai dengan kemampuan dirinya. Contohnya seorang siswa mendapatkan tawaran pekerjaan diri sebuah perusahaan swasta ternama. Siswa tersebut awalnya sangat tertarik dengan pekerjaan itu karena gaji yang ditawarkan cukup tinggi. Tetapi setelah ditelusuri bidang pekerjaan yang ditawarkan.
(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Kemudian siswa memutuskan untuk tidak mengambil tawaran pekerjaan tersebut karena itu tidak sesuai dengan minatnya dan potensi dirinya.. B. Kerangka Berfikir Layanan dan informasi tentang karier di berikan oleh guru di sekolah melalui bimbingan karier. Siswa dapat bertanya seputar informasi tentang karier melalui program bimbingan karier tersebut. Informasi maupun ceramah yang diberikan oleh guru tentang karier mungkin bisa mempengaruhi kemandirian siswa dalam memilih kariernya sendiri. Hubungan dan komunikasi dalam keluarga juga merupakan faktor penting untuk karier seorang anak. Pola asuh dari orang tua yang diterapkan mungkin saja mempengaruhi pilihan karier yang akan diambil oleh anak. 1. Hubungan bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam. memilih karir Pengaruh keluarga terhadap pendidikan anak itu berbeda-beda. Begitu juga pengaruhnya terhadap karier anak itu sendiri. Sebagian orang tua mendidik. anak-anaknya. menurut. pendirian-pendirian modern,. sedangkan sebagian lagi menganut pendirian-pendirian yang kuno atau kolot. Keadaan tiap-tiap keluarga berlainan pula satu sama lain. Ada keluarga yang kaya, ada keluarga yang kurang mampu. Ada keluarga yang besar (banyak anggota keluarganya), dan ada pula keluarga kecil, ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tenang dan tentram, ada pula.
(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. yang selalu gaduh, ramai dan sebagainya. Keadaan dalam keluarga yang bermacam-macam coraknya itu diduga akan membawa pengaruh yang berbeda-beda. pula. terhadap. pendidikan. siswa. dan. menghambat. perkembangan sikap kemandirian siswa memilih karier.. 2. Hubungan bimbingan karier dengan kemandirian siswa dalam memilih karier Layanan bimbingan karier yang diselenggarakan di SMK khususnya bidang Jurusan Administrasi Perkantoran, menitik beratkan kepada layanan informasi terhadap diri siswa, layanan informasi dunia karier dan layanan dalam merencanakan karier. Hal tersebut diharapkan mampu untuk memberikan pengarahan dan pemahaman terhadap siswa-siswanya dalam mengarahkan diri agar mandiri dalam memilih karier yang sesuai dengan keadaan diri dan harapan siswa. Diharapkan dengan menekuni bidang karier yang disesuaikan dengan kemampuan diri maka dalam menjalaninya akan terasa ringan, tanpa beban dan bertanggung jawab terhadap masa depan kariernya agar diperoleh kehidupan yang lebih baik. Kemandirian siswa dalam memilih karier menunjukkan adanya sikap dimana siswa memiliki kebebasan dalam memilih karier atas kemampuan diri dan tidak bergantung pada orang lain; memiliki rasa percaya diri, rasa senang dan rasa optimis terhadap bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan bidang karier yang akan dipilihnya dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap bidang karier yang akan menjadi pilihannya nanti. Berdasarkan pemahaman tersebut, penulis menduga bahwa dengan adanya bimbingan karier mampu.
(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. menciptakan kemandirian siswa dalam memilih karir yang sesuai, tepat dan mampu memenuhi kebutuhan hidup dimasa depannya.. C. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berpikir diatas, maka pada penelitian ini akan diajukan tiga buah hipotesis sebagai berikut: 1. Ha1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan bimbingan orang tua dengan kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman. 2. Ha2 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan bimbingan karir dengan kemandirian siswa dalam memilih karir pada siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman. D. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian dapat dilihat dari gambar di bawah ini: Bimbingan Orang Tua(X1). Bimbingan Karier(X2). Kemandirian siswa dalam memilih karier pada siswa Kelas XI SMK N Jurusan Administrasi Perkantoran (Y).
(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis. penelitian. yang. digunakan. oleh. peneliti. adalah. dengan. menggunakan metode Studi Kasus Bimo Walgito (2010:92) mengatakan bahwa penelitian studi kasus merupakan suatu metode untuk menyelidiki atau mempelajari suatu kejadian mengenai perseorangan (riwayat hidup) sehingga diperlukan banyak informasi. Menurut Hasan (2004:10), penelitian studi kasus adalah penelitian mengenai studi subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di tiga SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta yaitu: SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel Kabupaten Sleman Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian ini di laksanakan pada September 2017 sampai dengan November 2017.. 57.
(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau faktor-faktor yang berperan sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2005: 2). Subjek penelitian disini adalah siswa siswi kelas XI SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean, SMK N 1 Tempel Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman. 2. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok pembicara penelitian. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah bimbingan orang tua, bimbingan karier dan kemandirian siswa dalam memilih karier.. D. Populasi Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Penelitian Menurut Sangadji, Etta mamang (2010:185), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek dengan kualitas dan kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lain. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman. Alasan pemilihan kelas XI sebagai.
(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59. subyek penelitian dengan mempertimbangkan bahwa siswa kelas XI sudah menempuh mata pelajaran sesuai dengan program studinya dan telah mencapai tingkat usia yang cukup mempunyai kematangan mental psikologis dan fisik. Tabel 3.1 Daftar Jumlah Populasi Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran No. Nama Sekolah Jumlah Siswa 1 SMK Negeri 1 Depok 90 2 SMK Negeri 1 Godean 96 3 SMK Negeri 1 Tempel 90 Jumlah 276. 2. Sampel Penelitian Endang Mulyatiningsih mengatakan sampel adalah bagian atau cuplikan dari populasi (2011:10). Menurut Furchan (2005:139) sampel juga berarti sebagian dari populasi atau kelompok kecil yang diamati. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri di Kabupaten Sleman khususnya di 3 sekolah yang terdapat Jurusan Administrasi Perkantoran di Kabupaten Sleman. Data sampel dalam penelitian adalah sebagai berikut:. No. 1 2 3. Tabel 3.2 Sampel Sekolah Yang Diteliti Nama Sekolah Jumlah Siswa SMK Negeri 1 Depok 89 SMK Negeri 1 Godean 30 SMK Negeri 1 Tempel 40 Jumlah 159.
(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60. Dari populasi dalam penelitian ini sebesar 276 responden, perhitungan sampel dengan menggunakan Teori Gay yaitu: minimal 10% dari populasi. Dalam penelitian ini terdapat 276 responden, maka sampel nominal 10% (276 x 10% = 27,6). Variabel koesioner yang diedarkan dan dikembalikan sebanyak 159 responden.. 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah dengan menggunakan teknik Cluster Random sampling, yaitu pengambilan dilakukan terhadap sampel unit (individu), dimana sampling unitnya berada dalam satu kelompok (Cluster). Anggota sampel SMK dipilih berdasarkan kriteria sekolah yang telah ditentukan yaitu memiliki program keahlian/jurusan bisnis dan manajemen (Administrasi Perkantoran). Dari delapan SMK Negeri se-Kabupaten Sleman yang menjadi sampel adalah 3 SMK Negeri Kabupaten Sleman yang terdapat Jurusan Administrasi Perkantoran terdiri dari 159 siswa.. E. Oprasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan proses penguraian variabel penelitian ke dalam konsep variabel, indikator, dan skala pengukuran. Operasionalisasi. variabel. dimaksudkan. untuk. mengetahui. pengaruh. pengukuran variabel-variabel penelitian. Penulis mengemukakan dua variabel.
(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61. yang akan diteliti. Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini menurut Sugiyono (2012:39) adalah:. 1. Variabel bebas / Independent Variable (Variabel X1 dan X2) Variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan. variabel. yang. mempengaruhi. atau. menjadi. sebab. perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bimbingan Orang Tua dan Bimbingan Karier. 2. Variabel terikat / Dependent Variable (Variabel Y) Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kemandirian siswa dalam memilih karier. Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto (1998:99). Penelitian ini ada dua macam variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel-variabel tersebut adalah: 1. Bimbingan Orang Tua (Variabel X1) Bimbingan adalah proses pemberian batuan terhadap individu yang mengalami kesulitan dalam hal belajar supaya individu tersebut.
(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62. dapat menemukan cara yang efisien dan efektif. Selain itu individu tersebut dapat mencapai tujuan yang sesuai harapan. Tujuan bimbingan secara umum adalah membantu individu agar dapat peneysuaian yang baik di dalam situasi belajar yang nyaman, sehingga dapat belajar secara efisien sesuai kemampuan yang dimilikinya. Kisi-kisi variabel bimbingan orang tua yang dikembangkan oleh Oktarima Panca Lestari Ningsih (2014). Variabel bimbingan orang tua sebagai berikut: Tabel 3.3 Kisi-kisi kuesioner bimbingan orang tua Variabel. Indikator. Bimbingan Orang Tua. a. Pemberian bimbingan oleh orang tua b. Prilaku orang tua pada saat memberikan bimbingan c. Prilaku anak terhadap bimbingan orang tua Sumber: Oktarima Panca Lestari Ningsih (2014). No. Pertanyaan + 1,3,5 7 2,4. 6. 8,10. 9. 2. Bimbingan Karier (Variabel X2) Pengaruh Pelaksanaan bimbingan karier terhadap kesiapan mental kerja siswa. Kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel pengaruh. siswa. terhadap. pelaksanaan. bimbingan. karier. dikembangkan menjadi instrumen penelitian, meliputi: bantuan kepada siswa dalam memahami dirinya, memahami lingkungan kerja,.
(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63. mengenal informasi pekerjaan, pengarahan untuk meningkatkan karier di dunia kerja. Kisi-kisi variabel bimbingan karier yang dikembangkan oleh Agata. Aderita Vena Purdianti (2016). Variabel bimbingan karier. sebagai berikut: Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner bimbingan karier No . 1. Variabel. Dimensi. Bimbingan karier. Bantuan kepada siswa dalam memahami dirinya. Indikator. Mengenal dan memahami potensi diri Pemilihan jurusan Kelemahan diri sendiri dan masalah Pemilihan karier Persiapan mental Pengambilan keputusan karier Bantuan Gambaran dunia kepada kerja siswa dalam Kondisi memahami lingkungan dunia lingkungan kerja kerja Perkembangan dunia kerja Pengetahuan dunia kerja Bantuan Pekerjaan yang kepada sesuai dengan siswa dalam jurusan mengenal Pekerjaan yang informasi dapat dimasuki pekerjaan SMK Bantuan Praktik kerja kepada lapangan siswa dalam. Jenis Pertanyaan + 36. 37 38 39 40 41 42 43 44. 45 46 47. 48. 49 50.
Garis besar
Dokumen terkait
Pranitasari. “Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Motivasi Berprestasi Pada Siswa Kelas XI Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Tegal”. Skripsi,
PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF SISWA KELAS XI PADA PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SANGKURIANG
Dari beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian siswa dalam memilih karier, antara lain motivasi belajar, kepercayaan diri siswa, minat belajar rendah, keterampilan
Bila konsep kemandirian dipadukan dengan konsep pemilihan jabatan atau memilih karier, maka penulis menyimpulkan kemandirian dalam memilih karier adalah kondisi siswa
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK SANGKURIANG 1 KOTA CIMAHI Universitas
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN KONSEP DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOGNITIF SISWA JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS XI DI SMK SANGKURIANG 1 KOTA CIMAHI Universitas
Topik-topik Bimbingan Karier Secara umum yang melandasi pendampingan karier siswa SMK adalah “persiapan dan kematangan karier”.Siswa SMK harus diberikan topik-topik bimbingan
Hubungan Antara Adversity Quotient Dengan Kemandirian Dalam Mengambil Keputusan Karier Pada Siswa Kelas XI SMK Negri 2 Surabaya.. Jurnal Penelitian Psikologi,