Untuk memudahkan dalam memberikan gambaran mengenai pemikiran dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan paradigma penelitian yang digambarkan pada bagan sebagai berikut:
Gambar 1. Hubungan antar Variabel Keterangan :
: Hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat E. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2013: 64), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Dengan demikian pada hakekatnya hipotesis adalah keputusan atau kesimpulan yang bersifat relatif sementara, dan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis diperlukan penelitian dan analisis. Dalam penelitian ini sendiri penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1
Ho: Tidak terdapat hubungan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks
Yogakarta dan IMBA Coffee
Ha: Terdapat hubungan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Hipotesis 2
Ho: Tidak terdapat hubungan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks
Yogakarta dan IMBA Coffee
Ha: Terdapat hubungan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Hipotesis 3
Ho: Tidak terdapat hubungan loalitas dan integritas bekerja mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Ha: Terdapat hubungan loalitas dan integritas bekerja mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee.
39 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2010: 29), analisis deskriptif merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif data yang akan dihasilkan berupa angka-angka sehingga akan diolah dengan statistika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007: 5). Menurut Sugiyono (2010:14) penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode studi kasus. Menurut Robert K Yin (2008) studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komperhensi yang berkaitan dengan berbagai aspek sesorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus juga memiliki pengertian berkaitan dengan penelitian yang terperinci tentang seseorang atau suatu unit sosial dalam kurun waktu tertentu. Studi kasus menurut Yin (2008:18) adalah suatu inuiri empris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana, batas-batas antar fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Starbucks Coffee yang berada di Yogyakarta dan IMBA coffe.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Menurut Arikonto (2016: 26) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang di permasalahkan.
Sehingga subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja part-time sekaligus masih berkuliah yang bekerja di Starbuks Yogyakarta dan IMBA coffee.
2. Objek Penelitian
Menurut Kurniawan (2014:69) objek adalah sifat keadaan (“attributes”) dari sesuatu benda, orang atau keadaan, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan waktu luang Mahasiswa saat tidak bekerja/tidak bekuliah, Aktivitas belajar dan Prestasi akademik mahasiswa dan Integritas serta Loyalitas bekerja mereka saat berada ditempat kerja
D. Populasi Penelitian
Morissan (2012:109) “Populasi dapat dideinisikan sebagai suatu kumpulan subjek, variabel, konsep atau fenomena”. Dengan meneliti anggota populasi kita dapat mengetahui sifat populasi yang bersangkutan. Populasi dalam penelitian ini adalah
mahasiswa yang sedang bekerja part-time di Starbucks Yogyakarta dan IMBA coffee.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Penelitian
E. Variabel Penelitian
Juliansyah (2011:47) menyatakan variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis , yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu Aktivitas belajar, Prestasi Akademik serta Integritas dan Loalitas bekerja. Variabel Prestasi akademik diukur menggunakan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) mahasiswa tersebut.
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional Variabel
Variable penelitian ini merupakan segala sesuatu yang berbentuk apasaja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal yang ingin diketahui kemudian ditarik kesimpulannya. Penelitian ini
No. Coffee Shop Jumlah 1. Starbucks Jogja 83 orang
2. IMBA 4 orang
Jumlah Populasi 87 orang
menggunakan tiga variabel yaitu Aktivitas belajar, Prestasi Akademik, Integritas dan Loyalitas mahasiswa pekerja part-time.
a. Penggunaan Paruh Waktu
Menurut Laksmi (2013) waktu kerja paruh waktu adalah dibawah 40 jam kerja dalam seminggu, menempati posisi non inti dalam organisasi dan memiliki perkembangan terbatas kejenjang yang lebih tinggi. Managemen waktu adalah sebagai kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil maksimal.
Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, mulai dari manajemen waktu antara waktu yang digunakan untuk kuliah dengan pekerjaan, kedisiplinan, baik itu dalam urusan perkuliahan maupun dalam pekerjaan, dan memperhatikan kondisi kesehatan fisik karena mereka harus membagi peran antara menjadi seorang mahasiswa dan karyawan.
Tabel 3.2
Menurut Sardiman (1990;94), bahwa aktifitas belajar adalah segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 17) aktivitas diartikan sebagai ”keaktifan, kegiatan,
kesibukan”. Keaktifan peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar merupakan salah satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.
Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam menjalani proses belajar mengajar dan juga menjadi salah satu usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku.
Tabel 3.3
NO Variabel Indikator No.Item Jumlah
NO Variabel Indikator No.Item Jumlah (Emotional
activities)
menerima pelajaran dikelas
2.8.2 Tingkat kejenuhan atau kebosanan mahasiswa dalam
menerima pelajaran 21 1
Jumlah Item 21
c. Prestasi Akademik
Menurut Bloom dalam (Hipjilah, 2015) prestasi akademik adalah salah satu proses yang dialami oleh siswa untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi, dimana hasil penilaian diberikan berdasakan hasil tes, evaluasi atau ujian dari setiap mata kuliah, hasil tersebut diinterprestasikan secara objektif dan diterapkan dalam bentuk angka maupun kalimat sesuai dengan yang dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode tertentu. Terdapat dua macam outcome keberhasilan belajar mahasiswa, yakni adalah prestasi akademik yang ditunjukkan IPK dan keuntungan ekonomis serta kualitas hidup setelah lulus kuliah.
Tabel 3.4
Operasional Variabel Prestasi Akademik
No Prestasi Skor
1. 0,00 – 0,99 Skor 1 2. 1,00 – 1,99 Skor 2 3. 2,00 – 2,99 Skor 3 4. 3,00 – 4,00 Skor 4
d. Integritas dan Loyalitas Kerja
Menurut Zahra (2011 : 123), integritas adalah komitmen untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan prinsip yang benar dan etis, sesuai dengan nilai dan norma, dan ada konsistensi untuk tetap melakukan komitmen tersebut pada setiap situasi tanpa melihat adanya peluang atau paksaan untuk keluar dari prinsip.
Menurut Eko B Suriyanto (2006) mendefinisikan integritas sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan kejujuran seseorang. Integritas berbeda dengan kejujuran, Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata. Integritas bersifat aktif sedangkan Kejujuran bersifat pasif.
Hasibuan (2011 : 58), mengemukakan bahwa loyalitas atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam penilaian karyawan yang mencakup
kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi didalam maupun diluar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab. Poerwopoespito (2004) loyalitas merupakan sikap karyawan dalam mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin, serta jujur dalam bekerja. Steers dan Porter (2005) loyalitas di artikan sebagai commitmen, yaitu sejauh mana karyawan mengindentifikasi tempat kerjanya dan mempertahankan keanggotaannya dalam perusahaan tersebut.
Tabel 3.5
NO Variabel Indikator No.
NO Variabel Indikator No.
Item Jumlah pekerjaan
Jumlah Item 15
e. Pengukuran
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah sikap anak, pendapat anak, persepsi anak terhadap fenomena yang ada sehingga pengukuran yang dipakai adalah dengan menggunakan skala Likert. Menurut Sudaryono (2015:100) dengan adanya skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi di jabarkan menjadi subvariabel kemudian subvariabel dijabarkan menjadi indikator-indikator yang dapat diukur kemudian indikator tersebut di jadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu di jawab oleh responden. Menurut Sugiyono (2010:135) Jawaban yang ada dalam skala likert merupakan gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif.
Tabel 3.6
Nilai skor butir pernyataan Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Selalu 5 Selalu 1
Sering 4 Sering 2
Jarang 3 Jarang 3
Pernah 2 Pernah 4
Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 5
G. Teknik Pengujian Data
Variabel independen dalam penelitian ini adalah aktivitas belajar, prestasi akademik dan Integritas serta loyalitas kerja sedangkan variabel dependen adalah penggunaan paruh waktu sehingga teknik pengumpulan data yang dipakai adalah teknik kuesioner dan dokumentasi.
1. Teknik Kuesioner
Menurut Sugiyono (2015, 142), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket atau kuesioner adalah seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab (Arikunto, 2013).
Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data tentang variabel penggunaan waktu luang, variabel aktivitas belajar, variabel prestasi akademik dan variabel integritas serta loyalitas kerja. Kuesioner yang
digunakan yaitu angket langsung dan terstruktur yang diperoleh langsung dari responden dengan membagikan beberapa pertanyaan/pernyataan yang sudah dibuat oleh peneliti.
2. Teknik Dokumentasi
Sugiyono (2015: 329) adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
H. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mengetahui kevalidan instrumen, maka peneliti menggunakan analisis sebagai berikut :
1. Analisis Validitas
Menurut Azwar (2000), dalam teori skor-murni klasikal, pengertian validitas dapat dinyatakan sebagai sejauhmana skor tampak atau skor perolehan mendekati besar skor murni. Skor tampak tidak akan sama dengan skor murni kecuali alat ukur yang bersangkutan mempunyai validitas yang sempurna. Semakin skor perolehan mendekati skor murni maka semakin tinggi validitasnya, dan sebaliknya semakin rendah validitas maka semakin besar perbedaan skor perolehan dan skor murni.
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan Correted Item-Total Correlation dengan bantuan SPSS 17. Menurut
Kurniawan (2014:90) Pengujian validitas instrumen dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment.
r = (∑ ) (∑ )(∑ )
*( ∑ (∑ )+*( ∑ (∑ )
keterangan : r= korelasi n=jumlah data
X=variabel independent Y=variabel dependen
Dasar pengambilan keputusan valid tidaknya instrumen adalah jika r hitung ≥ r tabel maka butir pernyataan tersebut valid dan jika sebaliknya maka item pernyataan tersebut tidak valid.
Pengujian validitas ini dilakukan pada semua item pernyataan.
Nilai Rtabel dengan nilai n=87 responden dan derajat kebebasan (df = n-2) sebesar 85 (df = 87-2) pada taraf signifikansi 5% maka r tabel sebesar 0,210
a. Penggunaan Paruh Waktu
Pada kuesioner yang telah diuji terdapat 14 item pernyataan yang akan diuji validitasnya. Hasil uji validitasnya adalah.
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Penggunaan Paruh Waktu
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.591 0,210 Valid pernyataan. Terdapat 12 item ang dinyatakan valid sedangkan terdapat 2 item yang dinyatakan tidak valid yaitu item 4 dan 9.
Hal tersebut karena Rhitung pada 12 item tersebut lebih besar daripada Rtabel sedangkan item no 4 dan 9 lebih kecil daripada Rhitung. Oleh karena terdapat 2 item yang tidak valid maka akan dilakukan pengujian ulang validitas. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.8
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Penggunaan Paruh Waktu
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.589 0,210 Valid
2. 0.562 0,210 Valid
3. 0.613 0,210 Valid
5. 0.514 0,210 Valid
6. 0.376 0,210 Valid
7.. 0.576 0,210 Valid
8. 0.551 0,210 Valid
10. 0.569 0,210 Valid
11. 0.542 0,210 Valid
12. 0.493 0,210 Valid
13. 0.499 0,210 Valid
14. 0.462 0,210 Valid
Berdasarkan tabel 3.8 menunjukkan bahwa terdapat 12 butir pernyataan yang valid. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Rhitung pada 12 item tersebut lebih besar daripada Rtabel.
b. Aktivitas Belajar
Pada kuesioner terdapat 21 butir pernyataan yang akan diuji validitasnya. Berikut adalah hasil uji validitas variabel aktivitas belajar
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Aktivitas Belajar
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.379 0,210 Valid pernyataan. Terdapat 19 item yang dinyatakan valid sedangkan
terdapat 2 item yang dinyatakan tidak valid. Item yang tidak valid adalah item 3 dan 14. Hal tersebut dikarenakan Rhitung pada 12 item tersebut lebih besar daripada Rtabel. Sedangkan pada item 3 dan 14 Rtabel lebih kecil daripada Rhitung. Oleh karena terdapat dua item yang tidak valid maka akan dilakukan pengujian ulang validitas. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.375 0,210 Valid
Item Rhitung Rtabel Keterangan
20. 0.236 0,210 Valid
21. 0.224 0,210 Valid
Bersadarkan tabel 3.10 di atas, total ada 19 item pernyataan. Terdapat 18 item yang dinyatakan valid sedangkan 1 item yang tidak valid. Item yang tidak valid adalah pernyataan nomor 5. Hal tersebut karena Rhitung pada 18 item tersebut lebih besar daripada Rtabel. Sedangkan item no 5 Rtabel lebih kecil dibanding Rhitung. Oleh karena terdapat satu item yang tidak valid maka akan dillakukan pengujian ulang validitas. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.400 0,210 Valid
2. 0.316 0,210 Valid
4. 0.210 0,210 Valid
6. 0.192 0,210 Tidak Valid
7. 0.303 0,210 Valid
8. 0.327 0,210 Valid
9. 0.231 0,210 Valid
10. 0.467 0,210 Valid
11. 0.382 0,210 Valid
12. 0.503 0,210 Valid
Item Rhitung Rtabel Keterangan pernyataan. Terdapat 17 item yang dinyatakan valid sedangkan terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid. Item yang tidak valid adalah item no 6. Hal tersebut karena Rhitung pada 17 item tersebut lebih besar daripada Rtabel. Sedangkan pada item 6 Rtabel lebih kecil daripada Rhitung. Oleh karena terdapat enam item yang tidak valid maka akan dilakukan pengujian ulang validitas. Hasilnya sebagai berikut
Tabel 3.12
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.400 0,210 Valid
2. 0.314 0,210 Valid
4. 0.190 0,210 Tidak Valid
7. 0.284 0,210 Valid
8. 0.323 0,210 Valid
Item Rhitung Rtabel Keterangan
9. 0.227 0,210 Valid
10. 0.461 0,210 Valid
11. 0.369 0,210 Valid
12. 0.533 0,210 Valid
13. 0.354 0,210 Valid
15. 0.286 0,210 Valid
16. 0.211 0,210 Valid
17. 0.243 0,210 Valid
18 0.261 0,210 Valid
19. 0.292 0,210 Valid
20. 0.292 0,210 Valid
21. 0.208 0,210 Tidak Valid
Menurut tabel 3.12 di atas, total semua adalah 17 item pernyataan. Terdapat 15 item yang dinyatakan valid sedangkan 2 item yang dinyatakan tidak valid. Item yang tidak valid adalah item 4 dan 21. Hal tersebut karena Rhitung pada 15 item tersebut lebih besar daripada Rtabel. Sedangkan pada item 4 dan 21 Rtabel lebih kecil daripada Rhitung. Oleh karena terdapat dua item yang tidak valid maka akan dilakukan pengujian ulang validitas. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.13
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.391 0,210 Valid penyataan. Terdapat 14 item dinyatakan valid sedangkan terdapat 1 item yang dinyatakan tidak valid. Item yang tidak valid adalah item no 9. Hal tersebut karena Rhitung pada 14 item tersebut lebih besar daripada Rtabel. Sedangkan pada item no 9 Rtabel lebih kecil daripada Rhitung. Oleh karena terdapat 1 item yang tidak valid maka akan dilakukan pengujian ulang validitas. Hasilnya adalah sebagai berikut.
Tabel 3.14
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar
Item Rhitung Rtabel Keterangan
1. 0.420 0,210 Valid
2. 0.330 0,210 Valid
7. 0.293 0,210 Valid
8. 0.314 0,210 Valid
10. 0.427 0,210 Valid
11. 0.340 0,210 Valid
12. 0.507 0,210 Valid
13. 0.386 0,210 Valid
15. 0.272 0,210 Valid
16. 0.251 0,210 Valid
17. 0.267 0,210 Valid
18 0.314 0,210 Valid
19. 0.240 0,210 Valid
20. 0.277 0,210 Valid
Berdasarkan tabel 3.14 di atas menunjukkan bahwa terdapat 14 butir peryataan yang valid. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya Rhitung pada 14 item tersebut lebih besar daripada Rtabel.
2. Uji Reliabilitas
Anastasi dan Urbina (1997), dalam konteks ini reliabilitas alat tes akan menunjuk kepada sejauh mana
perbedaan-perbedaan individual dalam skor tes dapat dianggap disebabkan oleh perbedaan-perbedaan sesungguhnya dalam karakteristik yang dipertimbangkan dan sejauh mana dapat dianggap disebabkan oleh kesalahan peluang. Senada dengan pendapat tersebut, Suryabrata (2000) menyatakan bahwa dalam arti yang paling luas, reliabilitas alat ukur menunjuk kepada sejauh mana perbedaan-perbedaan skor perolehan mencerminkan perbedaan-perbedaan atribut yang sebenarnya.
Pada peneliian ini, peneliti menggunakan teknik one shot yaitu pengukuran hanya sekali dan dibandingkan dengan pernyataan lainnya. Ada suatu nilai ketentuan untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Conbach Alpha.
Nunnally dalam Kurniwan (2014:103) Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memiliki Crobach Alpha>0,60.
[
] [ ∑ ]
Dimana :
k = banyaknya item pertanyaan ∑ = jumlah varians butir
= varians total
Suatu pernyataan dikatakan reliabel apabila nilai koefisien cronbach’s alpha >0,6. Uji reliabel variabel
aktivitas belajar dan integritas serta loyalitas kerja diuji menggunakan program SPSS 17. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas untuk aktivitas belajar dan Integritas serta Loyalitas kerja.
Tabel 3.15
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No Variabel Corbanch’s
Alpha penggunaan paruh waktu, aktivitas belajar, dan integritas serta loyalitas kerja dinyatakan reliabel atau dapat dipercaya karena Cronbach’s alpha yang dihasilkan masingmasing variabel
lebih besar dari 0,6.
I. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah metode-metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan data yang telah dikumpulkan (Mason, 1996). Analisis deskriptif pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aktivitas belajar,
Prestasi Akademik, dan Integritas serta Loyalitas kerja mahasiswa pekerja parttime.
Pada penelitan ini di analisis dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. PAP tipe II di hitung dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Peneliti menggunakan PAP tipe II di bandingkan dengan PAP tipe I karena PAP tipe II memiliki passing score sebesar 56% dari total skor yang harus di capai di bandingkan dengan PAP tipe I yang memiliki passsing score sebesar 65%. PAP tipe II biasanya batas yang paling rendah adalah 56% dari total skor yang seharusnya di capai dan diberi nilai cukup.
Skor : nilai terendah + % (nilai tertinggi-nilai terendah)
Tabel 3.16
Panduan Acuan Patokan (PAP) tipe II
Nilai Presentil Kategori 81%-100% Sangat tinggi
66%-80% Tinggi
56%-65% Cukup
46%-55% Rendah
<45% Sangat rendah
Perhitungan untuk setiap variabel a. Variabel penggunaan paruh waktu
Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 5 x 12 = 60 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 12 = 12 Skor :
12 + 81% (60-12) = 50,88 dibulatkan 51 12 + 66% (60-12) = 43,68 dibulakan 44 12 + 56% (60-12) = 38,88 dibulatkan 39 12 + 46% (60-12) = 34,08 dibulatkan 34 12 + 0% (60-12) = 12
Dari perhitungan data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel penggunaan paruh waktu
Tabel 3.17
Kategori Keenderungan Penggunaan Paruh Waktu
Kelas Interval Keterangan
51-60 Sangat Tinggi
44-50 Tinggi
39-43 Sedang
34-38 Rendah
12-33 Sangat Rendah
b. Variabel Aktivitas Belajar
Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 5 x 14 = 70 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 14 = 14 Skor :
14 + 81% (70-14) = 59,36 dibulatkan 60 14 + 66% (70-14) = 50,96 dibulatkan 51 14 + 56% (70-14) = 45,36 dibulatkan 45 14 + 46% (70-14) = 39,76 dibulatkan 40 14 + 0% (70-14) = 14
Dari perhitungan data di atas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel aktivitas belajar sebagai berikut:
Tabel 3.18
Kategori Kecenderungan Aktivitas belajar
Kelas Interval Keterangan
60-70 Sangat Tinggi
51-59 Tinggi
45-50 Sedang
40-44 Rendah
14-39 Sangat Rendah
c. Variabel integritas dan loyalitas
Skor tertinggi yang mungkin dapat dicapai : 5 x 15 = 75 Skor terendah yang mungkin dapat dicapai : 1 x 15 = 15
Skor :
15 + 81% (75-15) = 63,6 dibulatkan 64 15 + 66% (75-15) = 54,6 dibulatkan 55 15 + 56% (75-15) = 48,6 dibulatkan 49 15 + 46% (75-15) = 42,6 dibulatkan 43 15 + 0% (75-15) = 15
Dari perhitungan data diatas dapat disimpulkan bahwa kategori kecenderungan variabel integritas dan loyalitas kerja sebagai berikut:
Tabel 3.19
Kategori Kecerendungan Integritas dan Loyalitas Kerja
Kelas Interval Keterangan
64-75 Sangat Tinggi
55-63 Tinggi
49-54 Sedang
43-48 Rendah
15-42 Sangat Rendah
2. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas
Menurut Umar (2008:77), uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak. Menurut (Gujarati, 1997) uji normalitas adalah suatu metode yang digunakan adalah dengan menggunakan statistik Kolmogorov-Smirnov.
Model regresi yang baik adalah memiliki residual yang berdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan di lakukan pada masing-masing variabel tetapi pada masing-masing residualnya. Pengujian tersebut di dasarkan pada pengujian normalitas bivariate. Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal memiliki dua varians dan berdistribusi normal.
Pengujian tersebut dapat di lakukan dengan bantuan aplikasi SPSS 21.
b. Merumuskan Hipotesis Hipotesis 1
Ho: Tidak terdapat hubungan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Ha: Terdapat hubungan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Hipotesis 2
Ho: Tidak terdapat hubungan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Ha: Terdapat hubungan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Hipotesis 3
Ho: Tidak terdapat hubungan loalitas dan integritas bekerja mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee
Ha: Terdapat hubungan loalitas dan integritas bekerja mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee.
c. Penentuan taraf signifikansi
Penelitian ini menggunakan taraf signifikansi sebesar 5%
d. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan dapat di lakukan dengan pengujian hipotesis untuk korelasi yang menggunakan uji T dengan rumus :
t = r √
pengambilan keputusan menggunakan angka pembanding t tabel dengan kriteria sebagai berikut :
Jika t hitung > t tabel HO di tolak; H1 di terima
Jika t hitung < t tabel HO di terima ; H1 di tolak
Jika t hitung < t tabel HO di terima ; H1 di tolak