• Tidak ada hasil yang ditemukan

oleh: Chita Oktaviani NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "oleh: Chita Oktaviani NIM:"

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

i

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR, PRESTASI AKADEMIK, DAN INTEGRITAS SERTA LOYALITAS BEKERJA DENGAN PENGGUNAAN

PARUH WAKTU MAHASISWA PEKERJA PART TIME DI STARBUCKS YOGYAKARTA DAN IMBA COFFEE

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

oleh:

Chita Oktaviani NIM: 151334073

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2019

(2)

ii

(3)

iii

(4)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Tuhan Yesus Kritus yang telah memberikan hikmat bijaksana, iman keteguhan, akal budi, serta selalu menyertai dan memberkati selama berproses dalam

menyelesaikan skripsi.

Bapak Daniel Okto Bagiyo, Ibu Susi Hariyani selaku orang tua saya yang selalu memberikan doa, dukungan, cinta kasih, serta motivasi dengan tulus.

Sahabat-sahabatku yang selalu menemani, selalu menyemangati, memberi dukungan dan mendengarkan keluh kesah saya dalam menyelesaikan skripsi ini

Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar memberikan saran, bimbingan, dan pengarahan.

Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

(5)

v MOTTO

“it’s not Whether you get knocked down, it’s wehether you get up”

(Vince Lombardi)

“there are no regrets in life just lessons”

(Jennifer Aniston)

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana”

(1 Amsal 19:21)

“there is surely a future hope for you and your hope will not be cut off”

(Proverbs 23:18)

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 29 Agustus 2019

Penulis,

Chita Oktaviani

(7)

vii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Chita Oktaviani Nomor Mahasiswa : 1513340733

Demi pengembagan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

”HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR, PRESTASI AKADEMIK, DAN INTEGRITAS SERTA LOYALITAS BEKERJA DENGAN PENGGUNAAN

PARUH WAKTU MAHASISWA PEKERJA PART TIME DI STARBUCKS YOGYAKARTA DAN IMBA COFFEE”

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalih dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 29 Agustus 2019 Yang menyatakan,

(Chita Oktaviani)

(8)

viii ABSTRAK

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR, PRESTASI AKADEMIK, DAN INTEGRITAS SERTA LOYALITAS BEKERJA DENGAN PENGGUNAAN

PARUH WAKTU MAHASISWA PEKERJA PART TIME DI STARBUCKS YOGYAKARTA DAN IMBA COFFEE

Chita Oktaviani Universitas Sanata Dharma

2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan penggunaan paruh waktu dengan aktivitas belajar mahasiswa (2) hubungan penggunaan paruh waktu dengan prestasi akademik mahasiswa (3) hubungan penggunaan paruh waktu dengan integritas serta loyalitas kerja mahasiswa pekerja part-time. Jenis penelitian ini termasuk penelitian korelasional yang dilaksanakan pada bulan Mei 2019 sampai dengan bulan Juni 2019.

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang bekerja part-time di

“Starbucks” Yogyakarta dan “IMBA Coffee” Yogyakarta. Jumlah responden sebanyak 87 mahasiswa. Hipotesis diuji dengan menggunakan korelasi spearman rank dan pearson product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tidak ada hubungan antara penggunaan paruh waktu dengan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part-time yang ditunjukkan dengan pearson correlation=0,143 dan nilai sig. 2-tailed=0,186 2) tidak ada hubungan antara penggunaan paruh waktu dengan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time yang ditunjukkan dengan correlation coefficient

=0,216 dan nilai sig. 2-tailed=0,045 3 ada hubungan penggunaan paruh waktu dengan loyaitas dan integritas kerja belajar mahasiswa pekerja part-time yang ditunjukkan dengan pearson correlation=0,007 dan nilai sig. 2-tailed=0,950.

Kata kunci : Penggunaan paruh waktu, Aktivitas belajar, Prestasi akademik, dan

Loyalitas serta integritas kerja

(9)

ix

ABSTRACT

THE RELATION BETWEEN LEARNING ACTIVITIES, ACADEMIC ACHIEVEMENTS, INTEGRITY AND THE LOYALTY OF WORKING WITH THE SPARE TIME USE OF PART-TIME WORKER STUDENT OF

STARBUCKS YOGYAKARTA AND IMBA COFFEE Chita Oktaviani

Sanata Dharma University 2019

This study aims to find out ;(1) the use of spare time and the student’s learning activities; (2) the use of spare time and student’s academic achievements;

(3)the use of spare time and integration of the part-time worker student’s work loyalty. This type of research is a correlational research conducted from May 2019 to June 2019.

The subjects of the study were the students who belong to part-time workers at "Starbucks" Yogyakarta and "IMBA Coffee" Yogyakarta. The numbers of respondents were 87 students. The hypothesis was examined by using the Spearman’s rank and Pearson’s product moment theory.

The results show that: 1) there is no relation between the use of the spare time and part-time worker students’ learning activities which is proved by Pearson’s correlation = 0.143 and sig. 2-tailed = 0.186; 2) there is no relation between the use of the spare time and the academic achievement of part-time worker students which is indicated by the correlation coefficient = 0.216 and sig.

2-tailed = 0.045; 3) there is a relation between the use of spare time and part-time worker student’s loyalty and working integrity related to Pearson’s correlation = 0.007 and the value of sig. 2-tailed = 0.950.

Keywords: the use of spare time, learning activities, academic achievement,

loyalty, and working integrity

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Bambang Purnomo S.E., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam membimbing, mendampingi, membantu, dan memberikan saran serta kritik untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Dosen penguji yang telah meluangkan waktu dalam memberikan kritikkan, bimbingan, dan saran, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu Dosen Pengampu mata kuliah Program Studi Pendidikan

Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikam Akuntansi Universitas

(11)

xi

Sanata Dharma yang telah memberikan dan membagikan ilmunya selama proses perkuliahan;

6. Tenaga Administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah membantu dalam kelancaran proses pembelajaran;

7. Kedua orang tua yang saya cintai dan banggakan, Bapak Daniel Okto Bagiyo dan Ibu Susi Hariyani Triwahyuni dengan penuh kesabaran dan cinta kasih mendidik saya hingga saat ini, selalu memberikan doa, kasih sayang, nasehat, serta dukungn moral maupun materi.

8. Adik saya Vanadya yang selalu memberikan doa, mendukung, nasehat, dan motivasi.

9. Sabahatku, Dita dan Citra yang selalu memotivasi, menghibur, dan saling memberikan dukungan dari awal semester hingga akhir.

10. Teman-temanku Jiska, Clara, David, Ema, yang selalu membantu, memberikan semangat, dan saling memberikan dukungan agar penulisan skripsi cepat selesai.

11. Teman-temanku di Starbucks Uttara Yogyakarta yang selalu mendukung saya dalam mengerjakan skripsi.

12. Kak Diony, Dhana, Ichal, kak Helmi dan teman-teman yang lain yang juga

sudah membantu, memberi semangat, mendengar keluh kesah saya dalam

mengerjakan skripsi ini.

(12)

xii

13. Seluruh seperjuangan angkatan 2015 Program Studi Pendidikan Akuntansi yang dari awal semester hingga akhir yang tidak bisa disebutkan Namanya satu persatu yang selalu bantu, saling menyemangati, dan yang selalu kompak.

14. Semua pihak yang telah terlibat memberikan doa, dukungan, serta membantu kelancaran dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, semoga kasih dan damai sejahterah selalu menyertai setiap saat.

Tak terlepas dari segala kekurangan, oleh karena itu penuulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan berguna sebagaimana mestinya bagi siapapun yang membacanta.

Penulis

(13)

xiii DAFTAR ISI

HALA MAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined. HALAMAN PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifiksi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

(14)

xiv

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II ... 13

A. Kajian Teoritis ... 13

B. Penelitian yang Relevan ... 30

C. Kerangka Berfikir... 33

D. Paradigma Penelitian ... 36

E. Hipotesis ... 36

BAB III ... 39

A. Jenis Penelitian ... 39

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 40

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 41

D. Populasi Penelitian ... 41

E. Variabel Penelitian ... 42

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 42

G. Teknik Pengujian Data ... 52

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 53

I. Teknik Analisis Data ... 65

BAB IV ... 74

(15)

xv

A. Deskripsi Data ... 74

B. Pengujan Prasyarat Analisis Data ... 82

C. Pengujian Hipotesis ... 84

D. Pembahasan ... 88

BAB V ... 98

A. Kesimpulan ... 98

B. Keterbatasan ... 99

C. Saran ... 100

Daftar Pustaka ... 103

(16)

xvi

Daftar tabel

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ...42

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penggunaan Paruh Waktu ...44

Tabel 3.3 Operasional Variabel Aktivitas Belajar ...45

Tabel 3.4 Operasional Variabel Prestasi Akademik ...48

Tabel 3.5 Operasional Variabel Integritas dan Loyalitas Kerja ...49

Tabel 3.6 Nilai Skor Butir Pernyataan ...51

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Penggunaan Paruh Waktu ...55

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Penggunaan Paruh Waktu ...56

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Aktivitas Belajar ...57

Tabel 3.10 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar ...58

Tabel 3.11 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar ...59

Tabel 3.12 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar ...60

Tabel 3.13 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar ...62

Tabel 3.14 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Aktivitas Belajar ...63

Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ...65

Tabel 3.16 Panduan Acuan Patokan (PAP) tipe II ...66

(17)

xvii

Tabel 3.17 Kategori Keenderungan Penggunaan Paruh Waktu ...67

Tabel 3.18 Kategori Kecenderungan Aktivitas belajar ...68

Tabel 3.19 Kategori Kecerendungan Integritas dan Loyalitas Kerja ...69

Tabel 3.20 Tabel korelasi Variabel ...73

Tabel 4.1 Responden Penelitian ...74

Tabel 4.2 Identitas responden berdasarkan prestasi atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ...75

Tabel 4.3 SkorInterval Variabel Penggunaan Paruh Waktu ...76

Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian Variabel Penggunaan Paruh Waktu ..77

Tabel 4.5 Skor Interval Variabel Aktivitas Belajar ...78

Tabel 4.6 Deskripsi Data Penelitian Variabel Aktivitas Belajar ...79

Tabel 4.7 Skor Interval Variabel Integritas dan Loyalitas Kerja ...80

Tabel 4.8 Deskripsi Data Penelitian Integritas dan Loyalitas Kerja ...81

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Bivariat Variabel Aktivitas Belajar dengan penggunaan paruh waktu bekrja ...82

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Bivariat Prestasi Akademik dengan penggunaan paruh waktu bekerja ...83

Tabel 4.11 Hasil Uji Normaltas Bivariat Integritas dan Loyalitas Kerja dengan penggunaan paruh waktu bekerja ...83

Tabel 4.12 Analisis Korelasi Product Moment Uji Hipotesis 1 ...85

Tabel 4.13 Analisi Korelasi Sperman Rank Uji Hipotesis 2 ...86

Tabel 4.14 Analisi Korelasi Product Moment Uji Hipotesis 3 ...87

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I kuesioner penelitian ...107

Lampiran II Data Induk Penelitian ...112

Lampiran III Uji Validitas ...123

Lampiran IV Uji Reliabilitas ...131

Lampiran V Normalitas Bivariat ...133

Lampiran VI Uji Korelasi ...135

Lampiran VII Tabel R ...138

Lampiran VIII Surat Ijin Penelitian ...148

(19)

1 BAB 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengan perkembangan zaman, berbagai jenis kebutuhan semakin meningkat dan kompleks. Kebutuhan yang krusial bagi mahasiswa salah satunya adalah kebutuhan finansial dan juga pendidikan. Sekarang ini banyak mahasiswa dan mahasiswi yang melakukan kerja part-time karna selain ingin menambah penghasilan juga sebagai ajang adu gengsi dengan teman sebayanya. Sekarang ini Coffee Shop berkembang pesat khususnya di Yogyakarta, dan seperti kita ketahui sangat banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang bekerja di Coffee Shop tersebut. Akan tetapi kewajiban mereka dalam pendidikan juga tidak boleh dikesampingkan. Pendidikan sendiri merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita, seperti yang dikemukakan oleh Mudyahrdjo (1998:11) bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,

dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan,

yang berlangsung disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk

mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.”

(20)

Seperti yang sudah dikemukakan di atas kita tau bahwa pendidikan adalah suatu hal yang penting bagi kehidupan kita agar lebih berguna dimasa yang akan datang. Fungsi pendidikan menurut Dwi Siswoyo, dkk (2007: 24), bahwa pendidikan mempunyai fungsi (1) menyiapkan sebagai manusia, (2) menyiapkan tenaga kerja, dan (3) menyiapkan warga negara yang baik. Pada penjelasan yang disampaikan oleh Siswoyo mengenai fungsi pendidikan yang pertama yaitu menyiapkan manusia adalah memanusiakan kaum muda, yang kedua adalah menyiapkan tenaga kerja yaitu bagaimana pendidikan itu sendiri dapat membantu masyarakat untuk mempunyai ilmu yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata yang bermanfaat untuk masyarakat. Maksud dari fungsi yang ketiga, menyiapkan warga negara yang baik yakni dapat melakukan kewajiban dan hak secara seimbang sebgai masyarakat Indonesia.

Seperti yang sudah kita bahas di paragraf-paragraf di atas dapat

dikataka bahwa pendidikan adalah hak setiap individu, akan tetapi dalam

penerapannya untuk mendapatkan pendidikan membutuhkan pengorbanan

salah satunya adalah biaya yang harus dikeluarkan khususnya secara

formal, seperti kebutuhan untuk membayar SKS, UKT, Fotocopy,

membeli alat tulis dan lain lain. Terlebih lagi tambahan biaya hidup bagi

mahasiswa-mahasiswi seperti membeli baju untuk kuliah, nongkrong

dengan teman, membeli makan dan lain lain yang tentunya tidaklah

sedikit. Dengan kebutuhan hidup yang kian meningkat, mahasiwa dan

(21)

mahasiswi ini harus mencari cara untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan mereka dan salah satu caranya dengan mencari kerja part-time.

Pada umunya, tujuan utama dari seorang mahasiswa adalah belajar dan mengembangkan pola pikir untuk mencapai tujuan belajar, mahasiswa harus menjalankan seluruh proses di perguruan tinggi agar memperoleh indeks prestasi yang baik dan menyelesaikan studi tepat waktu. Menurut Rice dalam (Erviana,dkk, 2015), tugas mahasiswa adalah menuntut ilmu setinggi-tingginya di perguruan tinggi. Hal ini bertujuan guna mempersiapkan diri untuk memiliki karir yang mempunyai konsekuensi ekonomi dan finansil. Salah satu bentuk persiapan karir yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah dengan bekerja part-time.

Fenomena kuliah sambil bekerja dikalangan mahasiswa bukanlah satu hal yang baru, khususnya di Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar. Seperti yang sudah dibahas diatas sekarang ini Coffee Shop sangat berkembang pesat di Yogyakarta, itu juga merupakan salah satu tempat peluang mahasiswa bekerja part-time. Tidak heran jika setiap kita mengunjungi sebuah coffee Shop kebanyakan pekerjanya adalah Part- timer. Tidak hanya di coffee Shop saja, akan tetapi masih banyak lagi

tempat tempat yang membuka lowongan kerja part-time untuk para

mahasiswa. Beragam alasan yang melatar belakangi mahasiswa untuk

kuliah sambil bekerja bisa jadi karena adanya masalah pembayaran-

pembayaran guna membeyar pendidikan atau pun untuk kebutuhan sehari-

hari sekaligus meringankan beban orangtua, untuk mengisi waktu luang

(22)

dikarenakan jadwal perkuliahan yang tidak padat, ingin hidup mandiri agar tidak ketergantungan dengan orang lain ataupun orangtua, mencari pengalaman diluar perkuliahan, menyalurkan hobi dan alasan lainnya.

Seperti yang dikemukakan oleh Daulay (2009,1), bahwa mahasiswa yang bekerja paruh waktu (part-time) dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi, mengis waktu luang, hidup sendiri dan mencari pengalaman.

Latar belakang mahasiswa kuliah sambil kerja adalah karena adanya kebutuhan akan keuangan guna membantu financial keluarga atau yang berhubungan dengan faktor ekonomi. Kemudian kebutuhan sosial reasional yakni dapat berupa kebutuhan bergaul dengan bayak orang dan lingkungan baru sehingga mempunyai pergaulan yang luas dan mengembangkan pola pikir karena bisa bertukar pikiran dengan banyak orang, dan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri yakni dapat menemukan arti hidup yang sesungguhnya. Menurut Kompas Cyber Media, dari mahasiswa bekerja ada beberapa manfaat penting, diantaranya

mahasiswa mampu berbuat praktis, mahasiswa mampu bersikap lebih independen dan konsisten, mahasiswa mampu berfikir lebih kreatif, dan mahasiswa memiliki jiwa profesionalisme. Dengan demikian manfaat dari mahasiswa yang bekerja diharapkan mampu mengaplikasikan diri dalam kehidupan nyata sebagai hasil belajar yang didapat dibangku perkuliahan.

Menurut Yenni (2007), kuliah sambil bekerja bukanlah satu hal yang baru

dikalangan mahasiswa. Beragam alasan melatarbelakangi mulai dari

alasan ekonomi sampai hanya karna mengisi waktu luang.

(23)

Pekerjaan paruh waktu (part-time) sering dilakukan oleh mahasiswa dikarenkan jadwal yang lebih fleksibel dibanding kerja full- time, sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal kuliah dengan

jadwal kerja mereka. Rata-rata pekerja penuh waktu menghabiskan sekitar 40 jam per minggu, sedangkan pekerja paruh waktu perhari hanya membutuhkan waktu sekitar 3-5 jam, tergantung jenis pekerjaan yang diambil. Sekarang kebanyakan pekerjaan paruh waktu yang banyak diambil oleh mahasiswa adalah Barista, Driver Ojek online, Pengajar Les, waiters, dll.

Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik, mulai dari manajemen waktu antara waktu yang digunakan untuk kuliah dengan pekerjaan, kedisiplinan, baik itu dalam urusan perkuliahan maupun dalam pekerjaan, dan memperhatikan kondisi kesehatan fisik karena mereka harus membagi peran antara menjadi seorang mahasiswa dan karyawan.

Menurut Martin dan Osbrne dalam (tim OBM Psikologi Universitas

Indonesia, 2008) salah satu kriteria mahasiswa yang berhasil adalah

mahasiswa yang memiliki kemampuan mengatur waktu yang baik dan

memiliki batas waktu untuk setiap pengerjaan, dimana mahasiswa

diharapkan mampu memakai rentan waktu 24 jam itu dengan sebaik-

baiknya untuk menyelesaikan tugas-tugas studinya sampai pada waktu

pengumpulan tugas tersebut.

(24)

Kuliah sambil bekerja tentunya bukan hal yang mudah untuk dilakukan, karena setiap hal yang dilakukan mempunyai manfaat dan resiko tersendiri. Begitu juga dengan halnya kuliah sambil bekerja pasti memiliki dampak negatif pula bagi mahasiswa. Purwanto (2013:39) menyatakan, mahasiswa yang bekerja cenderung memiliki tingkat lelah yang lebih tinggi dikarenakan padatnya jadwal aktifitas kuliah dan bekerja dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak bekerja.

Namun bekerja sambil kuliah membutuhkan kemampuan dalam membagi waktu antara kuliah dan bekerja, selain itu harus membagi pikiran antara bekerja dan kuliah. Dikarenakan kebanyakan mahasiswa yang melakukan dua kegiatan sekaligus dalam satu waktu akan cenderug tidak fokus dalam satu hal. Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja diharapkan mampu menyelesaikan kegiatan yang dilakukan dengan baik sehingga tidak terbengkalai salah satu yang sedang dikerjakan.

Dari uraian beberapa pendapat teori penelitian sebelumnya,

dampak positif dengan mahasiswa melakukan pekerjaan sambilan adalah

antara lain, dapat membantu orang tua dalam membiayai kuliah,

memperoleh pengalaman kerja serta kemandirian ekonomis, ketrampilan

akan menciptakan mahasiswa menjadi mandiri, namun banyak hal yang

harus dikorbankan mahasiswa yang melakukan kerja part-time seperti,

waktu belajar, sosialisasi dengan teman, dan waktu istirahatnya sehingga,

dampak negatif yang ditimbulkan akhirnya dapat mempengaruhi aktivitas

belajar dan bagaimana penyelesaian studi mereka. Waktu belajar disini

(25)

pengaruhnya terhadap mahasiswa pekerja part-time adalah tersitanya

waktu yang seharusnya untuk belajar digunakan untuk hal lain sehingga

dapat menganggu aktivitas belajar mahasiswa itu sendiri, dapat dilihat dari

kemungkinan banyak mahasiswa yang lalai dalam mengerjakan tugas-

tugas kuliahnya, tidak konsentrasinya mahasiswa saat kegiatan belajar

mengajar, dan lain lain. Yang dikhawatirkan adalah mahasiswa lebih asik

bekerja sehingga kuliah terkesampingkan, kuliah menjadi terbengkalai,

atau bahkan drop-out karena kemungkinan kurangnya motivasi untuk

menyelesaikan studi dan hasil belajar mengalami penurunan atau merasa

pekerjaan yang dijalaninya cukup untuk bekal mereka hidup. Mahasiswa

kuliah sambil bekerja, pengaruhnya dalam prestasi akademik pun mulai

dipertanyakan. National center of Education Statistic (NCES) dalam

Metriyana (2014:10) juga menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja

lebih dari 16 jam keatas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih

rendah dibanding yang tidak bekerja. Menurut Gleason, 1993 dalam

Metriyana (2014:10) bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja

cenderung mendapat gaji akan tinggi, memiliki kesempatan yang lebih

besar untuk memperoleh pekerjaan setelah lulus, namun hal tersebut dapat

menyebabkan mahasiswa kekurangan waktu dan sebagai hasilnya mereka

menerima nilai yang lebih rendah. Menurut Dadgar dalam Metriyana

(2014:6) bahwa dalam hasil wawacara dengan mahasiswa yang putus

kuliah, ditemukan hasil bahwa ketidakmampuan untuk menyeimbangkan

kegiatan kerja dan perkuliahan memainkan peran penting dalam tingkat

(26)

dropout, hal ini menunjukkan adanya pengaruh dalam kegiatan bekerja

pada mahasiswa pada pencapaian prestasi akademik mahasiswa itu sendiri.

Prestasi akademik merupakan istilah yang menunjukkan suatu pencapaian atau tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan sebagai hasil dari usaha belajar yang telah dilakukan oleh serang secara optimal.

Fenomena mengenai mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sangat banyak ditemui di Yogyakarta. Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR, PRESTASI AKADEMIK, DAN INTEGRITAS SERTA LOYALITAS BEKERJA DENGAN PENGGUNAAN PARUH WAKTU BEKERJA MAHASISWA PEKERJA PART-TIME DI STARBUCKS YOGYAKARTA DAN IMBA COFFEE”

B. Identifiksi Masalah

1. Kebutuhan mahasiswa guna kelancaran melaksanakan pendidikan sangat beragam dan harus terpenuhi agar kebutuhannya akan pendidikan tidak terganggu

2. Menjalani kuliah sambil bekerja memiliki manfaat dan resiko tersendiri bagi kelangsungan pendidikan mahasiswa

3. Mahasiswa yang bekerja cenderung memiliki tingkat lelah yang lebih tinggi dikarenakan padatnya jadwal dan aktivitas kuliah dan bekerja 4. Mahasiswa yang keasikan bekerja mengenyampingkan kuliah,

sehingga kuliah menjadi terbengkalai

(27)

5. Ketidakmampuan untuk menyeimbangkan kegiatan kerja dengan perkuliahan

6. Beberapa dampak yang ditimbulkan antara lain, tersitanya waktu belajar mahasiswa yang melakukan kerja part-time, sehingga mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa

7. Adanya gangguan pada ativitas belajar mahasiswa yang lebih mengutamakan bekerja akan mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa yang semakin menurun.

8. Mahasiswa juga harus bisa berkomitmen terhadap loyalitas dan integritas mereka dalam bekerja

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai identifikasi masalah yang ditemukan, peneliti membatasi permasalahan mengenai kerja part-time yang dilakukan oleh mahasiswa yang bekerja di Starbucks dan Imba coffe yang dilihat dari status kerja mahasiswa yang sedang bekerja part-time kemudian mengenai aktivitas belajar mahasiswa, yakni aktivtas belajar mahasiswa secara umum dalam mengikuti proses pembelajaran dikelas, terdiri dati aktivtas jasmanin dan rohani dan prestasi akademik adalah Indeks Prestasi Kumulatif, meskipun IPK bukan merupakan jaminan kualitas mutlak

prestasi belajar, namun IPK yang diperoleh mahasiswa selama kuliah

biasanya menjadi acuan dalam mengukur prestasi mahasiswanya. Serta

Integritas dan loyalitas mahasiswa dalam bekerja di tempat mereka

(28)

bekerja. Apakah mereka mampu tetap disiplin mematuhi aturan yang ada dan tetap loyal di tempat kerja mereka meskipun mereka sedang bekerja dan kuliah

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, peneliti hanya mengambil beberapa permasalahn yang akan dibahas dalam penelitian ini Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah hubungan aktivitas belajar mahasiswa dengan penggunaan paruh waktu bekerja mahasiswa pekerja part-time di Starbucks Yogyakarta dan IMBA Coffee

2. Adakah hubungan prestasi akademik mahasiswa dengan penggunaan paruh waktu bekerja mahasiswa pekerja part-time di Starbucks Yogyakarta dan IMBA Coffee

3. Adakah hubungan Integritas dan Loyalitas bekerja dengan penggunaan paruh waktu bekerja mahasiswa pekerja part-time di Starbucks Yogyakarta dan IMBA Coffee

E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian :

1. Hubungan aktivitas belajar mahasiswa dengan penggunaan paruh

waktu bekerja mahasiswa pekerja part-time di Starbucks Yogyakarta

dan IMBA Coffee

(29)

2. Hubungan aktivitas belajar mahasiswa dengan penggunaan paruh waktu bekerja mahasiswa pekerja part-time di Starbucks Yogyakarta dan IMBA Coffee

3. Hubungan Integritas dan Loyalitas bekerja dengan penggunaan paruh waktu bekerja mahasiswa pekerja part-time di Starbucks Yogyakarta dan IMBA Coffee

F. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik untuk kalangan mahasiswa, masyarakat atau dari kalangan pendidikan:

1. Manfaat Teoritis

a. Dengan adanya penelitin ini diharapkan dapat menabah pengetahuan dalam dunia pendidikan tentang kerja Part-time di kalangan mahasiswa sekarang ini dan bagaimana pengaruhnya terhadap aktivitas dan prestasi akademik mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti, dapat lebih mengerti pandangan mahasiswa

terhadap kerja part-time dan pengaruh apa yang akan dirasakan

oleh para mahasiswa

(30)

b. Bagi mahasiswa, dapat menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk kuliah sambil bekerja

c. Bagi pemerintah, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan

dan masukan dalam mengambil kebijakan serta upaya

meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan daya serap

ketenagakerjaan.

(31)

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis

1. Penggunaan Paruh Waktu

Menurut Laksmi (2013) waktu kerja paruh waktu adalah di bawah 40 jam kerja dalam seminggu, menempati posisi non inti dalam organisasi dan memiliki perkembangan terbatas kejenjang yang lebih tinggi. Managemen waktu adalah sebagai kemampuan menggunakan waktu secara efektif dan efisien untuk memperoleh hasil maksimal.

Dalam UU No. 13 Tahun 2013 pasal 77 dan 85 disebutkan bahwa ketentuan jam kerja adalah selama 40 jam dalam satu minggu.

Pekerja paruh waktu (part-time worker) adalah seseorang yang bekerja hanya dalam sebagian waktu tertentu dari kerja normal.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik yang dimaksud dengan kerja paruh waktu (part-time) adalah kerja dibawah jam normal (kurang dari 35 jam seminggu).

Maka, dari pendapat para ahli diatas kerja parttime merupakan pekerjaan dengan masa waktu 40jam dalam satu minggu. Pekerjaan parttime merupakan suatu pekerjaan dimana jam kerjanya di bawah

dari jam kerja normal, maka dari itu seorang pekerja parttime masih

memiliki waktu luang untuk melakukan beberapa kegiatan yang dapat

dikerjakan. Menurut Chotim (2011) menyatakan bahwa penggunaan

(32)

dan pemanfaatan waktu luang untuk kegiatan-kegiatan yang positif terutama kegiatan belajar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dari dalam diri individu dan dari luar individu. Waktu luang dianggap sebagai kesempatan untuk relaksasi dan kesenangan, tetapi sering orang menghabiskan waktu luang mereka di layanan khusus, belajar, pengembangan pribadi atau latihan fisik. Adapun waktu luang itu, yang penting untuk kualitas hidup masyarakat (Taylor 2005:16) Menurut Pettry (2006,6) beberapa cara untuk mengisi waktu luang:

a) Social Activity

Aktivitas yang dilakukan dengan orang lain. Seperti pergi kepesta, bermain papan, piknik dan diskusi, berkumpul, menghabiskan waktu bersama teman dan lain sebagainya.

b) Creative Activity

Aktivitas, dimana sesorang membuat atau menciptakan sesuatu, membuat kesenian dan kerajinan

c) Physical Activity

Aktivitas yang membutuhkan gerakan tubuh. Aktivitas yang dilakukan seseorang untuk tetap fit.

d) Cognitif Activity

Aktivitas yang membutuhkan seseorang untuk berfikir.

Menulis, membaca, dan lain-lain.

(33)

e) Relaxation Activity

Aktivitas, dimana seseorang merasa tenang, bersantai, liburan dan berwisata

f) Spiritual Activity

Aktivitas, dimana seseorang tunduk kepada kekuatan yang lebih tinggi (Tuhan), seperti beribadah.

Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dituntut untuk mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, mulai dari manajemen waktu antara waktu yang digunakan untuk kuliah dengan pekerjaan, kedisiplinan, baik itu dalam urusan perkuliahan maupun dalam pekerjaan, dan memperhatikan kondisi kesehatan fisik karena mereka harus membagi peran antara menjadi seorang mahasiswa dan karyawan.

2. Prestasi Akademik a. Pengertian Prestasi

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (2004;78) “prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)”. Menurut Sardiman (2001;46)

“prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi

antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam

maupun luar individu dalam belajar” dari beberapa pengertian di

atas dapat dikatakan bahwa prestasi sendiri adalah sesuatu yang

(34)

dapat dicapai, diukur dengan cara test atau sebagainya. Dengan adanya hasil test tersebut dapat menjadi cerminan prestasi siswa dalam memahami sampai mana dia menguasai sebuah materi mata kuliah. Dan hasil dari test tersebut dapat berupa Indeks Prestasi Komulatif (IPK)

b. Pengertian Prestasi Akademik

Menurut Bloom dalam (Hipjilah, 2015) prestasi akademik adalah salah satu proses yang dialami oleh siswa untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi, dimana hasil penilaian diberikan berdasakan hasil tes, evaluasi atau ujian dari setiap mata kuliah, hasil tersebut diinterprestasikan secara objektif dan diterapkan dalam bentuk angka maupun kalimat sesuai dengan yang dicapai oleh setiap mahasiswa dalam periode tertentu.

Menurut Kuh, Kinzie, dan Bukley (Mentriyana, 2014: 17)

berpendapat bahwa keberhasilan belajar siswa dapat dinilai

menggunakan pengukuran dan prestasi akademiknya. Terdapat dua

macam outcome keberhasilan belajar mahasiswa, yakni adalah

prestasi akademik yang ditunjukkan IPK dan keuntungan ekonomis

serta kualitas hidup setelah lulus kuliah.

(35)

Menurut Slameto (2010:54), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi 2, yaitu

“faktor intern aktor ekstern”:

1) Faktor Intern:

a) Fakor jasmani, yaitu faktor kesehatan dan cacar tubuh b) Faktor psikologis, yaitu inteligensi, perhatian, minat bakat,

motif, kematangan dan kesiapan

c) Faktor kelelahan, yaitu kelelahan jasmani yang terlihat dengan lemahnya kondisi tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh, sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan akan berkurang.

2) Faktor Ekstern

a) Faktor keluarga, meliputi cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan

b) Faktor sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung,

metode belajar, dan tugas rumah.

(36)

c) Faktor masyarakat, meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat

Menurut Dadgar dalam Metriyana (2014: 6), bahwa dalam hasil wawancara dengan mahasiswa yang putus kuliah, ditemukan hasil bahwa ketidakmampuan untuk menyeimbangkan kegiatan kerja dan perkuliahan memainkan peran penting dalam tingkat dropout, hal ini menunjukan adanya pengaruh dalam kegiatan bekerja pada mahasiswa pada pencapaian prestasi akademik mahasiswa itu sendiri.

Prestasi akademik pun menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan studinya di bangku kuliah.

3. Aktivitas Belajar a. Pengertian Aktivitas

Menurut Sardiman (2001:98), aktivitas merupakan kegiatan yang bersifat fisik maupun mental atau psikis, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan.

Kegiatan yang bersifat fisik berupa kegiatan membaca,

mendengar, menulis, dan lain sebgaianya. Sedangkan kegiatan

yang bersifat mental misalnya berfikir atau meningat kembali isi

pertemuan sebelumnya.

(37)

b. Pengertian Belajar

Menurut Djamara (2002:13), Belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan jiwa raga guna memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afeksi, dan psikomotorik. Dengan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman sendiri.

c. Pengertian Aktifitas Belajar

Menurut Sardiman (1990;94), bahwa aktifitas belajar

adalah segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan

pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan fasilitas yang

diciptakan sendiri baik secara rohani maupun teknis. Jadi

kesimpulannya bahwa aktivitas belajar merupakan segala

kegiatan yang dilakukan seseorang sebagai suatu usaha yang

dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku. Dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997: 17) aktivitas diartikan

sebagai ”keaktifan, kegiatan, kesibukan”. Keaktifan peserta

didik dalam menjalani proses belajar mengajar merupakan salah

satu kunci keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.

(38)

d. Indikator Aktivitas Belajar

Menurut Sudjana (2004;61). Keaktifan mahasiswa dapat dilihat dalam hal:

1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2) Terlibat dalam pemecahan masalah

3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi

4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah

5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru

6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya

7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis

8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya

Aktivita belajar juga dapat diklasifikaikan antara lain

menurut Paul B Diedrich (Sardiman 2001: 172) sebagai berikut

(1) Visual activities, misalnya membaca, memperhatikan

gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan dengan orang lain.

(39)

(2) oral activities seperti: menyatakan, merumuskan bertanya, memberi saran, mengeuarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, intrupsi, dan selanjutnya. (3) learning activities, sebagai contoh, mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi, musil, pidato. (4) writing activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. (5) drawing activities, misalnya: menggambar membuat grafik, peta, diagram. (6) motor activities yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak. (7) mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,

memcahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. Terakhir (8) emotional activities, sepperti misalnya, mearuh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

Berdasarkan uraian di atas aktivitas dapat diklasifikasikan

dalam berbagai macam dan sangat bervariasi. Akan tetapi

dalam penelitian ini indikator aktivitas belajar yang dimaksud

adalah aktivitas belajar mahasiswa secara umum dalam

mengikuti kegiatan perkuliahan terdiri dari aktivitas jasmani

dan aktivitas rohani, yakni: visual activities, oral activities,

learning activities, writing activities, drawing actiities, motor

(40)

activities, mental activities, dan emotional activities yang

sudah diterangkan dalam paragraf seebelumnya.

4. Integritas dan Loyalitas Bekerja a. Integritas

1) Pengertian Integritas

Menurut Zahra (2011 : 123), integritas adalah komitmen untuk melakukan segala sesuatu sesuai dengan prinsip yang benar dan etis, sesuai dengan nilai dan norma, dan ada konsistensi untuk tetap melakukan komitmen tersebut pada setiap situasi tanpa melihat adanya peluang atau paksaan untuk keluar dari prinsip. Menurut Eko B Suriyanto (2006) mendefinisikan integritas sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan kejujuran seseorang. Integritas berbeda dengan kejujuran, Integritas adalah menyesuaikan realitas dengan kata-kata. Integritas bersifat aktif sedangkan Kejujuran bersifat pasif.

Sedangkan menurut Prijaksono dan Sembel (2004)

Integritas merupakan hasil dari suatu proses interaksi

antara pribadi/ individu manusia dengan lingkungan sosial

bersasarkan suatu nilai dasar yang diyakni. Menurut

Atosokhi (2014) untuk dapat menghasilkan kinerja baik di

tempat kerja, seseorang harus memiliki dalam dirinya

(41)

harus bersifat jujur, berani, berdaya juang, membangun hubungan baik, pandai mengorganisasikan diri sendiri, teratur, dan terencana dengan baik.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi Integritas

Schlenker (2008) mengungkapkan ada aspek yang digunakan dalam pengukuran integritas yaitu:

a) Perilaku Berprinsip

Perilaku yang berdasarkan pada prinsip-prinsip yang etis dan sesuai dengan nilai moral.

b) Komitmen teguh pada prinsip-prinsip meski ada keuntungan maupun tekanan

Adanya komitmen untuk tetap berpegang pada prinsip yang telah dipegang meskipun ada tekanan dari pihak lain maupun keuntungan pribadi

c) Keengganan untuk merasionalisasikan prilaku berprinsip

Tetap berkomitmen dan tidak melakukan tawar menawar terhadap prinsip yang telah dipegang meski dalam situasi dan kondisi tertentu.

b. Loyalitas

1) Pengertian Loyalitas

Hasibuan (2011 : 58), mengemukakan bahwa loyalitas

atau kesetiaan merupakan salah satu unsur yang digunakan

(42)

dalam penilaian karyawan yang mencakup kesetiaan terhadap pekerjaannya, jabatannya dan organisasi.

Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang yang tidak bertanggungjawab. Poerwopoespito (2004) loyalitas merupakan sikap karyawan dalam mencurahkan kemampuan dan keahlian yang dimiliki, melaksanakan tugas dengan bertanggung jawab, disiplin, serta jujur dalam bekerja. Faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas

Aspek-aspek loyalitas kerja yang terdapat pada individu dikemukakan oleh Siswanto (2010 : 112), yang menitik beratkan pada pelaksanaan kerja yang dilakukan karyawan antara lain. :

a) Taat pada peraturan. Setiap kebijakan yang diterapkan dalam perusahaan untuk memperlancar dan mengatur jalannya pelaksanaan tugas oleh manajemen perusahaan ditaati dan dilaksanakan dengan baik.

Keadaan ini akan menimbulkan kedisiplinan yang menguntungkan perusahaan agar dapat mencapai tujuan.

b) Tanggung jawab pada perusahaan. Karakteristik

pekerjaan dan pelaksanaan tugasnya mempunyai

(43)

konsekuensi yang dibebankan karyawan. Kesanggupan karyawan untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan kesadaran akan setiap resiko pelaksanaan tugasnya akan memberikan pengertian tentang keberanian dan kesadaran bertanggungjawab terhadap resiko atas apa yang telah dilaksanakan.

c) Kemauan untuk bekerja sama. Bekerja sama dengan orang-orang dalam suatu kelompok akan memungkinkan perusahaan dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai oleh orang-orang secara invidual.

d) Rasa memiliki, Adanya rasa ikut memiliki karyawan terhadap perusahaan akan membuat karyawan memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab terhadap perusahaan sehingga pada akhirnya akan menimbulkan loyalitas demi tercapainya tujuan perusahaan.

e) Kesukaan terhadap pekerjaan, Perusahaan harus dapat

menghadapi kenyataan bahwa karyawannya tiap hari

datang untuk bekerjasama sebagai manusia seutuhnya

dalam hal melakukan pekerjaan.

(44)

4. Kerja Part-time

a. Pengertian kerja part-time

Undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan (UUTK) sendiri tidak membedakan antara pekerja penuh, pekerja paruh waktu, pekerja sementara maupun pekerja pengganti. Pekerja atau buruh di Indonesia menurut UU No.13 Tahun 2013 pasal 77 dan 85 disebutkan bahwa ketentuan jam kerja adalah selama 40 jam dalam seminggu. Pekerja paruh waktu (part-time worker) adalah seorang yang bekerja hanya dalam sebagian waktu tertentu dari kerja normal. Berdasarkan badan pusat statistik yang dimaksud dengan kerja paruh waktu (part-time) adalah kerja dibawah jam normal (kurang dari 35 jam dalam satu minggu).

Dalam penelitan yang akan saya lakukan, yang dimaksud dengan kerja part-time adalah mahasiswa yang mempunyai kerja sampingan atau kerja paruh waktu (kurang dari jumlah jam kerja normal) sebagai pekerjaan sambilan disamping tugasnya untuk belajar diperguruan tinggi.

b. Mahasiswa

Pengertian mahasiswa menurut knopfemacher dalam

(suwono, 1978) adalah merupakan insan-insan sebagai calon

sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang

makin menyatu dengan masyarakat) dididik dan diharapkan

menjadi calon-calon intelektual.

(45)

Mahasiswa disebutkan memiliki kemampuan mendekati kapasitas maksimum dalam memperoleh dan mengolah pengetahuan, dan dalam masa ini pula menjadi waktu bagi penyelesaian masalahh secara sistematis dan pencapaian tingkat kearifan yang baru. Melalui kuliah individu mengalami tantangan akademis dan sosial yang mengarahkannya pada pengembangan intelektuatitas dan moral (Jayanti, 2012). Saat ini mahasiswa diharapkan tidak hanya belajar dibangku kuliah saja akan tetapi juga perlu menambah ilmunya dalam hal lain dengan bersosialisasi, berorganisasi dan bekerja. Dengan cara seperti itu mahasiswa akan bisa lebih berkembang dan memiliki banyak peluang untuk mengeksplorasi berbagai gaya hidup dan nilai, bisa lebih mandiri dan bersosialisasi dengan dunia luar yang lebih luas.

c. Status bekerja

Status kerja mahasiswa dibagi menjadi dua yaitu mahasiswa

bekerja dan mahasiswa tidak bekerja. Menurut Badan Pusat

statistik bekerja yaitu melakukan kegiatan atau pekerjaan paling

sedikit satu jam berturut-turut selama seminggu dengan maksud

untuk memperoleh pendapatan dan keuntungan. Menurut Hipjilah

(2015) mahasiwa yang bekerja adalah mahasiswa yang mengambil

peran sebagai orang yang sedang mempersiapkan diri pada

keahlian tertentu dengan tingkat pendidikan tinggi sambil

melakukan suatu aktivitas yang dilakukan untuk orang lain dengan

(46)

memberikan talenta atau keahlian mereka kepada majikan untuk mendapatkan imbalan atau upah. Sedangkan mahasiswa tidak bekerja merupakan mahasiswa yang benar-benar menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi tanpa melakukan kegiatan apapun yang berhubungan dengan pekerjaan yang sifatnya komersil (Dudija, 2011).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, mahasiswa pekerja part-time adalah mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan tetapi dia juga bekerja dan mendapatkan upah sedangkan mahasiswa yang tidak bekerja adalah mahasiswa yang hanya berfokus pada kegiatan belajarnya di perguruan tinggi dan tidak melakukan kegiatan lain di luar aktivitas belajarnya.

d. Manfaat kerja Part-time

Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan melakukan kerja part-time, di antaranya adalah:

1) Mendapatkan upah

Memperoleh pendapatan tambahan dengan bekerja sambilan dapat membantu dalam masalah perekonomian.

2) Mempelajari hal baru

Banyak hal yang didapat dari tempat kerja atau pun dengan

kegiatan bekerja, salah satu diantaranya adalah menambah

wawasan yang lebih luas diluar studi diperkuliahan.

(47)

3) Mengasah keahlian sebelum mendapatkan pekerjaan tetap Sebagai aktualisasi diri, keahlian seseorang akan semakin berkembang dan meningkat dengan terjun langsung ke masyarakat, yakni dengan bekerja keampuan akan berbagai hal pun dapat ditimba dan diasah pada saat bekerja sambilan sebelum akhirnya mendapatkan pekerjaan tetap.

4) Membuat pintar dalam mengatur waktu

Bekerja sambilan khususnya bagi mahasiswa disamping tugasnya untuk belajar, dia juga akan dapat dapat mengatur waktu agar antara belajar dan bekerja serta istirahat seimbang.

5) Memperbanyak jaringan dan kenalan

Relasi baru dapat terbentuk dan bekerja. Semakin banyak teman dan kenalan dapat memperluas jaringan seseorang e. Kekurangan Kerja Part-time

Tidak dapat dipungkiri bahwa kerja part-time memiliki kekurangan. Berikut kekurangan kerja part-time, antara lain adalah:

1) Tidak ada perlindungan terhadap pekerja

Seorang pekerja part-time tidak memiliki perlindungan yang baik terhadap penipuan.

2) Disepelekan dan dianggap tidak profesional

Banyak orang yang beranggapan jika seorang pekerja

part-time adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan

(48)

unggul. Akhirnya banyak yang menyepelekan. Padahal bisa jadi kemampuan yang dimiliki seserang pekerja tersebut, diatas rata-rata, atau bahkan bisa jadi lebih profesional dalam bekerja ketimbang mereka yang berada dikantor dan bekerja dari pagi hingga malam.

3) Kadang bayaran tidak sesuai

Meski memiliki kemampuan yang bisa dibilang hebat, namun seorang pekerja part-time banyak tidak dihargai.

Mereka biasanya dibayar tidak sesuai dengan upah standar, padahal apa yang dikerjakan sama bagusnya dengan pekerja tetap, bahkan dapat lebih dari itu.

4) Tidak ada jenjang karier yang jelas

Seorang pekerja part-time, tidak memiliki kontrak dengan lembaga atau perusahaan apapun. Jadi jenjang karier tidak ada. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat menjadi seorang pekerja part-time yang profesional, hingga untuk masalah pekerjaan tidak perlu merasa khawatir.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Wilda Shifa Fauziah pada tahun 2015

dalam skripsinya yang berjudul, “Hubungan Motivasi Belajar

Mahasiswa yang Bekerja dan Tidak Bekerja terhadap Prestasi

Akademik (IPK)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

(49)

hubungan motivasi belajar mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja

terhadap prestasi akademik mahasiswa/IPK. Data dikumpulkan dari

50 mahasiswa Pendidikan IPS, 25 dari mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja dan 25 dari mahasiswa yang hanya kuliah saja. Penelitian ini

menggunakan sampel purposive sampling dengan variabel yang

diukur adalah motivasi belajar dan prestasi akademik (IPK). Untuk

variabel motivasi belajar dengan menggunakan angket yang diberikan

kepada 50 mahasiswa. Sedangkan variabel prestasi akademik (IPK) di

dapat data IPK mahasiswa yang diambil dari data Akademik Pusat

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini juga

menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi,

dengan hasil dari penelitian ini menunjukan r (hasil korelasi)

mahasiswa yang kuliah sambil bekerja sebesar 0,128 dan motivasi

mahasiswa yang hanya kuliah saja 0,08 dimana ini

menginterpretasikan bahwa sumbangan motivasi belajar terhadap hasil

belajar rendah dan motivasi belajar mahasiswa yang kuliah sambil

bekerja lebih besar dibandingkan dengan mahasiswa yang hanya

kuliah saja. Jadi, persamaan dengan penelitian ini adalah pada variabel

IPK dan pengambilan sampel dimana dalam penelitian ini mengambil

sampel dari mahasiswa yang bekerja dan mahasiswa yang tidak

bekerja.

(50)

2. Penelitian yang dilakukan Maya Metriyana pada tahun 2014 dalam skripsi yang berjudul, “Studi Komparatif Pengaruh Motivasi, Perilaku Belajar, Self-Efficacy dan Status Kerja terhadap Prestasi Akademik antara Mahasiswa Bekerja dan Mahasiswa Tidak Bekerja”. Penelitian ini menggunakan data primer dari penyebaran kuesioner kepada masing masing 100 mahasiswa bekerja dan mahasiswa tidak bekerja.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proportional

random sampling. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

teknik regresi linier berganda dan independent sample t-test. Hasil

penelitian menunjukan bahwa motivasi, perilaku belajar dan self-

efficacy berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi

akademik, sedangkan status kerja tidak berpengaru terhadap prestasi

akademik mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Diponegoro. Selain itu, terdapat perbedaan prestasi akademik antara

mahasiswa bekerja dan mahasiswa tidak bekerja dimana IPK

mahasiswa bekerja lebih tinggi dibandingkan IPK mahasiswa tidak

bekerja. Jadi persamaan dengan penelitian ini adalah pada

pengambilan sampel berdasarkan status kerja mahasiswa, dan salah

satu variabel yang sama yakni menggunakan IPK.

(51)

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Aktivitas Belajar Mahasiswa dengan penggunaan paruh waktu bekerja

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, mengenai motivasi dan

alasan yang beragam yang melatar belakangi mahasiswa kuliah sambil

bekerja. Sejalan dengan hal ini hubungan dari mahasiswa yang kuliah

sambil bekerja dalam penelitian ini kerja part-time dapat menambah

luas pandangan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku

perkualiahan serta menunjang mata kuliah di kelas, akan tetapi juga

dengan bekerja bisa jadi justru mengurangi pembagian waktu antara

bekerja, kuliah dan istirahat, sehingga fokus mahasiswa akan

bercabang dan menjadikan mahasiswa terkadang kurang

berkonsentrasi pada saat pembelajaran berlangsung karena tersitanya

waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan istirahat. Hal

inilah yang mengindikasikan adanya hubungan penurunan aktivitas

belajar pada mahasiswa dikarenakan mahasiswa tersebut memainkan

peran ganda, yakni sebagai pelajar dan pekerja. Pada aktivitas belajar

sendiri apabila mahasiswa yang bekerja mampu menjadikan bekerja

sebagai batu loncatan mempelajari sesuatu yang tidak diajarkan di

dalam kelas dan sebagai penunjang mata kuliah dikelas maka akan

memiliki dampak positif terhadap aktivitas belajarnya, akan tetapi bisa

jadi pula adanya kerja part-time menyebabkan pembagian waktu yang

(52)

kurang optimal dan kurang efisien sehingga dimungkinkan terganggunya aktivitas belajar mahasiswa.

2. Hubungan Prestasi Akademik Mahasiswa dengan penggunaan paruh waktu bekerja

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa mahasiswa yang kuliah sambil bekerja dikhawatirkan malah keasikan bekerja sehingga mengenyampingkan kuliah, kuliahnya menjadi terbengkalai, atau bahkan dropout karena kemungkinan kurangnya motivasi untuk menyelesaikan studi dan hasil belajar mengalami penurunan atau merasa pekerjaan yang dijalaninya sudah cukup untuk bekal mereka hidup. Mahasiswa kuliah sambil bekerja ini, pengaruhnya dalam prestasi akademik pun mulai dipertanyakan.

Ketidakmampuan untuk menyeimbangkan antara kegiatan kerja dan dalam perkuliahan memainkan peran penting dalam tingkat dropout.

Ini menunjukan adanya pengaruh dalam kegiatan bekerja pada mahasiswa pada pencapaian prestasi akademik mahasiswa itu sendiri.

Mengetahui hal tersebut, maka mahasiswa yang melakukan kerja part-

time akan dapat mempengaruhi prestasi belajar yang dalam penelitian

ini ditunjukan dari nilai IPK mahasiswa. melihat pengaruhnya secara

bersama-sama dari pengaruh kerja parttime terhadap prestasi

akademik yang juga dapat menunjang semakin baik hasil

belajar/prestasi akademik mahasiswa atau justru menganggu prestasi

(53)

akademiknya dikarenkan kegiatan bekerja yang dilakukan oleh mahasiswa tidak dapat mengoptimalkan hasil belajarnya.

3. Hubungan Loyalitas dan Integritas bekerja mahasiswa dengan penggunaan paruh waktu bekerja

Seorang mahasiswa yang sudah memutuskan untuk melakukan kerja part-time disebuah perusahaan atau dimana tempat mereka bekerja, mahasiswa tetap harus memiliki loyalitas dan integritas bekerja terhadap perusahaan tersebut. Karena untuk menghasilkan kinerja yang baik ditempat kerja, seseorang harus memiliki dalam dirinya bersifat jujur, berani, berdaya juang, membangun hubungan baik, pandai mengorganisasikan diri sendiri teratur dan terencana dengan baik. Karena mahasiswa sudah mengambil keputusan untuk melakukan kerja part-time, mereka juga harus bisa melakukan kinerja yang baik ditempat mereka bekerja dan sebaiknya tidak mencampurkan urusan kuliah kedalam urusan pekejaan mereka.

Dengan adanya loyalitas dan integritas dalam bekerja juga dapat

membuktikan bahwa mahasiswa dapat bekerja dengan baik di tempat

kerja akan tetapi juga tetap bagus didalam urusan kuliah mereka.

(54)

D. Paradigma Penelitian

Untuk memudahkan dalam memberikan gambaran mengenai pemikiran dalam penelitian ini, maka dapat dikemukakan paradigma penelitian yang digambarkan pada bagan sebagai berikut:

Gambar 1. Hubungan antar Variabel Keterangan :

: Hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat E. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013: 64), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Dengan demikian pada hakekatnya hipotesis adalah keputusan atau kesimpulan yang bersifat relatif sementara, dan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis diperlukan penelitian dan analisis. Dalam penelitian ini sendiri penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut:

Integritas dan Loyalitas

(X3)

Paruh waktu bekerja

(y) Aktivitas

Belajar (X1) Prestasi Akademik

(X2)

(55)

Hipotesis 1

Ho: Tidak terdapat hubungan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part- time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks

Yogakarta dan IMBA Coffee

Ha: Terdapat hubungan aktivitas belajar mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee

Hipotesis 2

Ho: Tidak terdapat hubungan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks

Yogakarta dan IMBA Coffee

Ha: Terdapat hubungan prestasi akademik mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee

Hipotesis 3

Ho: Tidak terdapat hubungan loalitas dan integritas bekerja mahasiswa pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee

Ha: Terdapat hubungan loalitas dan integritas bekerja mahasiswa

pekerja part-time dengan penggunaan paruh waktu bekerja di

Starbucks Yogakarta dan IMBA Coffee.

(56)

39 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 29), analisis deskriptif merupakan analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif data yang akan

dihasilkan berupa angka-angka sehingga akan diolah dengan

statistika. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu

penelitian yang menekankan pada data-data numerikal (angka)

yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2007: 5). Menurut

Sugiyono (2010:14) penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,

teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara

random, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.

(57)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode studi kasus. Menurut Robert K Yin (2008) studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komperhensi yang berkaitan dengan berbagai aspek sesorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program, atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus juga memiliki pengertian berkaitan dengan penelitian yang terperinci tentang seseorang atau suatu unit sosial dalam kurun waktu tertentu. Studi kasus menurut Yin (2008:18) adalah suatu inuiri empris yang menyelidiki fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana, batas-batas antar fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Starbucks Coffee yang berada di Yogyakarta dan IMBA coffe.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Juni

Gambar

Gambar 1. Hubungan antar Variabel  Keterangan :
Tabel 3.20  Tabel korelasi variabel
Tabel 4.1  Responden Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Menurut beberapa pendapat di atas dapat diberikan pengertian secara umum tentang permainan bolavoli adalah cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing

Berdasarkan dari uraian tersebut dan perbedaan dalam hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya membuat penulis tertarik untuk menganalisa pengaruh PDRB, pengeluaran

Berdasarkan persamaan regresi dapat dianalisis bahwa pengaruh dari minat baca terhadap peningkatan kompetensi mahasiswa adalah positif, artinya mengidentifikasi bahwa

Pratik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan matakuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S-1. Matakuliah ini ditempuh setelah sebelumnya menempuh matakuliah

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Setyawati (2012) bahwa tidak diberikannya ASI Eksklusif pada bayi dipengaruhi beberapa faktor

Dan teori dalam buku Arens, Elder, Beasley (2006) tujuan utama dari audit operasional adalah membantu manajemen dari organisasi yang diaudit untuk memperbaiki

Berdasarkan uraian diatas, maka pada penelitian ini akan dilakukan pengukuran kinerja dari pola supply chain proyek konstruksi bangunan gedung yang telah teridentifikasi

Penerapan pembelajaran online bisa berdampak negatif juga pada sikap atau perilaku Mahasiswa itu sendiri salah satu dampak negatif dari pembelajaran online (Daring)