BAB II DASAR TEORI
2.7 Parameter Kinerja Jaringan
Salah satu lembaga yang menetapkan standardisasi kinerja jaringan adalah
Telecommunication and Internet Protocol Harmonization Over Network (TIPHON). TIPHON mendefinisikan Quality of Service (QoS) sebagai pengaruh
1. Throughput
Throughput adalah kemampuan sebenarnya dari suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data diukur dalam satuan bit per second (bps) dan
selalu dikaitkan dengan bandwidth karna throughput dapat disebut sebagai
bandwidth sebenarnya yang dipengaruhi oleh trafik yang sedang terjadi. Persamaan untuk menghitung throughput[14]:
(3.1) 2. Delay (latency)
Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau waktu proses
yang lama[14]. Delay yang diperhitungkan pada penelitian ini ialah pada
proses look up terhadap header label pada tiap paket data. Ada beberapa
komponen waktu tunda yang terjadi di jaringan. Berikut ini penjelasan
mengenai beberapa jenis waktu tunda yang dapat mempengaruhi kualitas
layanan ialah[11]:
a. Waktu tunda pemrosesan, yakni waktu tunda yang terjadi akibat proses
pengumpulan dan pengkodean sampel analog menjadi digital.
b. Waktu tunda paketisasi, yakni waktu tunda ini terjadi akibat proses
paketisasi sinyal suara menjadi paket-paket yang siap ditransmisikan ke
d. Waktu tunda propagasi, yakni waktu tunda ini disebabkan oleh medium
fisik jaringan dan jarak yang harus dilalui olah sinyal suara pada media
transmisi data antara pengirim dan penerima.
e. Serialization delay, yakni waktu tunda ini terjadi karena adanya waktu
dibutuhkan untuk pentrasmisian paket IP dari sisi pengirim.
Persamaan untuk menghitung delay[14]:
(3.2) Nilai delay pada suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan standardisasi
TIPHON pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Delay versi TIPHON[15]
Kategori Delay (ms) Sangat Bagus < 150 Bagus 150 s/d 300 Sedang 300 s/d 450 Buruk >450 3. Packet Loss
Packet Loss adalah parameter yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss terjadi karena sejumlah faktor,seperti penurunan kualitas
sinyal dalam jaringan, melebihi batas saturasi jaringan dan paket yang
corrupt yang menolak untuk transit serta kesalahan pada hardware jaringan. Persamaan untuk menghitung packet loss[14]:
Nilai packet loss pada suatu jaringan dapat dikategorikan berdasarkan
standardisasi TIPHON pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Kategori Jaringan Berdasarkan Nilai Packet Loss versi TIPHON[15]
Kategori Packet Loss (%)
Sangat Bagus 0
Bagus 3
Sedang 15
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengembangan teknologi jaringan komputer hingga saat ini semakin
menuntut kebutuhan adanya kualitas koneksi jaringan yang handal, efisien, mudah
dalam skalabilitas serta peningkatan kualitas dengan kecepatan akses yang lebih
cepat tanpa mengurangi keutuhan dalam pertukaran data dan informasi. Kualitas
koneksi jaringan dari backbone USUNETA di Universitas Sumatera Utara (USU)
sebagai jalur utama komunikasi jaringan komputer perlu ditingkatkan dalam
melayani dan mengantisipasi seluruh keperluan akademis yang semakin
berkembang. Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja jaringan backbone
USUNETA, seperti penggunaan access point yang tidak dikelola oleh pihak PSI,
beban trafik yang tinggi dan penggunaan mekanisme forwarding paket data
berdasarkan alamat IP sehingga router harus melakukan proses IP look up dari
setiap paket data yang membutuhkan banyak waktu saat melakukan forwarding
paket data.
Salah satu solusi yang dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja
jaringan backbone USUNETA adalah mengimplementasikan jenis mekanisme
forwarding paket data yang berbeda, yakni mekanisme forwarding paket data berdasarkan label dari teknologi Multi Protocol Label Switching (MPLS). MPLS
merupakan teknologi komunikasi data yang melakukan forwarding data dengan
pengiriman data dan informasi[1]. MPLS membantu mengurangi banyaknya
routing lookup dengan mengubah kriteria mekanisme forwarding dan menghapus kebutuhan untuk menjalankan routing protocol pada semua perangkat jaringan[2].
Pada Tugas Akhir ini dilakukan penelitian untuk menganalisis
perbandingan antara kinerja jaringan, yaitu throughput, delay dan packet loss dari
backbone USUNETA yang menggunakan teknologi MPLS dengan kinerja jaringan backbone USUNETA yang tidak menggunakan teknologi MPLS melalui
simulasi yang memodelkan jaringan backbone tersebut dengan menggunakan
software simulator jaringan Graphical Network Simulator 3 (GNS3).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan pada Tugas Akhir ini antara lain adalah :
1. Mengetahui desain jaringan backbone USUNETA.
2. Menjelaskan prinsip kerja teknologi MPLS.
3. Mengimplementasikan teknologi Multi Protocol Label Switching pada
jaringan yang USUNETA.
4. Menganalisis kinerja dari jaringan backbone USUNETA.
1.3 Tujuan Penulisan
membuat beberapa batasan masalah yang akan dibahas, yaitu:
1. Bentuk jaringan backbone USUNETA yang digunakan dimodelkan secara
one line yang didapatkan dari Pusat Sistem Informasi USU. 2. Operasi teknologi MPLS diterapkan pada protokol IP.
3. Teknologi MPLS yang diimplementasikan pada jaringan backbone
USUNETA menggunakan protokol distribusi Label Distribution Protocol
(LDP).
4. Parameter kinerja jaringan yang dianalisis ialah throughput, delay dan packet
loss.
5. Simulasi dan pengujian kinerja jaringan menggunakan software simulator
GNS3 versi 0.86 dan Wireshark.
6. Perangkat jaringan backbone, konfigurasi jaringan dan pembangkitan trafik
jaringan menggunakan Internetworking Operating System (IOS) dari
perangkat jaringan Cisco Systems.
7. Pengujian kinerja jaringan dilakukan menggunakan protokol ICMP (Internet
Control Message Protocol).
8. Kondisi jaringan yang dianalisis yakni kondisi jaringan dengan trafik rendah,
sedang dan tinggi yang memiliki kepadatan trafik yang berbeda.
satu referensi dalam meningkatkan kinerja jaringan backbone USUNETA di
Universitas Sumatera Utara.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini berisi tentang teori-teori dari hasil studi pustaka yang berkaitan
dengan penelitian dan akan menjadi pedoman dalam penelitian.