• Tidak ada hasil yang ditemukan

Partai Politik adalah organisasi yang

bersifat nasional dan dibentuk oleh

sekolompok WNI secara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan

cita-cita untuk memperjuangkan dan

membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara serta memelihara keutuhan NKRI

Organisasi poitik terdiri atas organisasi di tingkat pusat, tingkat propinsi dan tingkat kabupaten, jika diperlukan

sampai ke tingkat kelurahan/desa

Sumber keuangan : iuran anggota,

sumbangan yang sah menurut hukum, bantuan keuangan dari APBN/APBD

Sumbangan yang diterima :

perseorangan anggota, perseorangan bukan anggota (paling banyak 1 m per orang/th anggaran), perusahaan atau badan (paling banyak 1 m per

QUIZ

1. Jelaskan organisasi perangkat daerah di level provinsi dan perbedaannya dengan

yang ada pada level kabupaten / kotamadya !

2. Bagaimana konsep penyelenggaraan

universitas (perbandingan swasta dan negri) 3. Sebutkan dan jelaskan jenis rumah sakit

milik pemerintah !

4. Apa yang dimaksud dengan yayasan ? Sebutkan perraturan yang terkait !

5. Sebutkan sumber-sumber keuangan dari partai !

Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik.

Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara kelembagaan, domain publik antara lain : badan-badan

pemerintahan (pusat dan daerah), BUMN dan BUMD, yayasan, organisasi politik, LSM, Universitas dan organisasi nirlaba lainnya.

Istilah “Sektor Publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya : layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya. Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta, misalnya : fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

SIFAT DAN KARATERISTIK

SIFAT DAN KARATERISTIK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu dan hasil

tersebut harus memiliki manfaat. Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda dengan

akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi.

Komponen lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi:

Faktor ekonomi

Faktor politik

Faktor kultural

Pertumbuhan ekonomi

Tingkat infasi

Tenaga kerja

Nilai tukar mata uang

Infrastruktur

Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

Hubungan negara dan masyarakat

Legitimasi pemerintah

Tipe rezim yang berkuasa

Ideologi negara

Elit politik dan massa

Jaringan Internasional

Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya

Sistem nilai di masyarakat

Historis

Sosiologi masyarakat

Karakteristik masyarakat

Pertumbuhan penduduk

Struktur usia penduduk

Migrasi

REFORMASI POLITIK (1998)

Tuntutan Clean Governance, Transparence dan

Public Accountability REFORMASI EKONOMI REFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN NEGARA REFORMASI AKUNTANSI PEMERINTAHAN

Sektor Negara, Usaha-usaha Negara, Organisasi Nirlaba Negara (Joedono, 2000)

Pemerintah dan unit-unit organisasinya yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak, e.g. Pendidikan, Kesehatan,

Keamanan, dll. (Abdullah, 1996) Sektor Publik >< Sektor

Privat/Bisnis/Swasta – sektor publik dari perspektif

kepemilikan (ownership), pengendalian (control), dan akuntabilitas (accountability) Sektor Publik Akuntan Publik (di AS, Akuntan yang bekerja untuk masyarakat. Di Eropa, Akuntan yang bekerja untuk organisasi pemerintah) (Jones dan Pendlebury, 1996)

Badan-badan Pemerintah; meliputi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta Unit Kerja Pemerintah

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daereah (BUMD)

Yayasan, Organisasi Massa,

Organisasi Politik, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Universitas/Pendidikan Tinggi Negeri (PT. BHMN), Organisasi Nirlaba

American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993)

menyatakan bahwa tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :

Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen

(Management Control).

Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan

Sejarah sektpr publik telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi (Vernon Karn;1998 dalam Indra Bastian;2001).

Kemunculannya dipengaruh interaksi yang terjadi di dalam masyarakat dan kekuatan sosial dalam masyarakat

(semangat kapitalistik, peristiwa ekonomi dan politik, serta inovasi teknologi)

Praktik pencatatan tela dilakukan di zaman Mesir Kuno, dalam bentuk laporan bulanan oleh Mentri kerjaan terkait dengan hasil pungutan pajak.

Di masa Babilonia, pencatatan untuk setiap pendapatan dan produksi

Di masa Yunani, pemerintah (“phartenon”) yang berkuasa membagi berbagai sumber pendapatan yang diterima secara adil

Diakhir abad ke-14, ditemukan bukti

transaksi keuangan antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat di Genoa.

Pemerintah Indonesia telah melakukan pencatatan atas keuangan negara mengikuti tatacara Pemerntahan Hindia Belanda. Masih berdasarkan sistem kameral

(pengendalian kas belaka).

Reformasi keuangan negara melalui UU No. 17 Tahun

2003 tentang Keuangan Negara, tidak hanya

pengembangan SAK yang lebuh baku, tetapi juga pada pengembangan teknik dan sistem yang lebih handal.

Akuntabilitas Adalah

kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi taggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban untuk meminta pertaggungjawaban tersebut.

Akuntabilitas publik terdiri atas 2 macam, yaitu :

1. Akuntabilitas vertikal

Privatisasi adalah merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk meningkatkan efsiensi dan efektivitas perusahaan publik.

Otonomi Daerah dilakukan melalui desentralisasi yang menghasilkan 2 manfaat : (1) mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa dan krativitas masyarakat dalam pembangunan ; (2) mendorong pemerataan hasilbnya.

Tujuan : memperbaiki alokasi sumber daya produktif

melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap.

Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.

Menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka

jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut.

Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis,

dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas.

“Sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuantitatif

terutama yang bersifat keuangan dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan ekonomi yang nalar dari

pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan.”

1. Karena keinginan mengejar laba tidak inklusif di dalam usaha dan kegiatan lembaga pemerintahan, maka

dalam akuntansi pemerintahan pencatatan rugi laba tidak perlu dilakukan

2. Karena lembaga pemerintahan tidak dimiliki secara pribadi sebagaimana halnya perusahaan, maka dalam akuntansi pemerintahan pencatatan pemilikan pribadi juga tidak perlu dilakukan

3. Karena sistem akuntansi pemerintahan suatu negara sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan negara yang bersangkutan, maka bentuk akuntansi pemerintahan berbeda antara suatu negara dengan negara yang lain – tergantung pada sistem pemerintahannya.

4. Karena fungsi akuntansi pemerintahan adalah untuk mencatat, menggolong-golongkan, meringkas dan melaporkan realisasi pelaksanaan anggaran suatu negara, maka penyelenggaraan akuntansi pemerintahan tidak bisa dipisahkan dari mekanisme pengurusan keuangan dan sistem anggaran tiap-tiap negara.

FAKTOR EKONOMI

·   Pertumbuhan ekonomi

·   Tingkat infasi

·   Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

·   Struktur produksi

·   Tenaga kerja

·   Arus modal dalam negeri

·   Cadangan devisa

·   Nilai tukar mata uang

·   Utang dan bantuan luar negeri

·   Infrastruktur

·   Teknologi

·   Kemiskinan dan kesenjangan ekonomi

LATAR BELAKANG 1969/1970 = Rp 334,7 miliar 1988/1989 = Rp 36,5 triliun 2000/2001 = Rp 194,1 triliun 2001/2002 = Rp 286 triliun 2002/2003 = Rp 289,4 triliun Peningkatan Anggaran Negara

Tuntutan institusi luar negeri; seperti IMF dan Bank Dunia dan/atau institusi donor lainnya bagi Indonesia (Faktor Eksternal)

Gerakan reformasi nasional yang

menuntut clean government dan good governance dalam kinerja

VISI Pengembangan ASP : Mewujudkan good

governance pada sektor pemerintahan untuk

mensukseskan pembangunan nasional.

MISI :

Peningkatan Profesionalisme SDM

Pembenahan Sistem Akuntansi Pemerintahan

Perangkat Hukum dan Perundang-undang

Sistem Akuntansi Pemerintahan Kebijaksanaan Otonomi Daerah Sumberdaya Manusia

Lingkup Pekerjaan dan Jenjang Karir

Tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran utama sebagai pembuat dan pelaksana strategi pembangunan

Istilah “SEKTOR PUBLIK” mulai dipakai pertama kali pada tahun 1952

Pada tahun 1970-an, adanya kritikan dan serangan dari pendukung teori pembangunan radikal menunjukan kesan ingin mempertanyakan kembali peran sektor publik dalam pembangunan

Tahun 1980-an reformasi sektor publik dilakukan di negara-negara industri maju – terutama negara Anglo-Saxon, sebagai jawaban atas berbagai kritikan, mengadopsi pendekatan New Public Management

(NPM) dan reinventing government, mengadopsi (dari sektor swasta) mekanisme pasar, kompetisi tender (Compulsory Competitive

Tendering-CCT), dan privatisasi perusahaan-perusahaan publik

Perubahan akuntansi dari BASIS KAS menjadi akuntansi BERBASIS AKRUAL merupakan bagian penting dari proses reformasi sektor publik di negara-negara Anglo-Saxon

Tujuan memperkenalkan sistem akuntansi akrual adalah untuk

mambantu meningkatkan transparansi dan memperbaiki efsiensi dan efektiftas sektor publik

Penggunaan single entry dan cash basis dalam sistem

akuntansi yang selama ini digunakan tidak memungkinkan disusunnya laporan keuangan daerah yang akuntabel

Perlu adanya standar akuntansi keuangan yang mengatur sistem, prosedur dan mekanisme pengelolaan keuangan daerah, sehingga dapat dihasilkan laporan

pertanggungjawaban yang akuntabel, transparan dan dapat diperbandingkan karena menggunakan dasar yang sama

Laporan keuangan sebagaimana disebut di atas

memungkinkan untuk digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pemerintah

Karena adanya hubungan yang erat dalam hal kewenangan, fungsi, keterkaitan program dan anggaran antara

pemerintah pusat dengan darah, maka strategi

pengembangan akuntansi pemerintah pusat dan daerah harus dilakukan secara terintegrasi dan mencerminkan keadilan

Wassalaamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

Dokumen terkait