• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

F. KerangkaTeori

F.2. Partai Politik

F.2.1 Definisi Partai Politik

Partai politik berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk wadah organisasi mereka bisa menyatukan orang-orang mempunyai pikiran serupa sehingga pikiran dan orientasi mereka bisa dikonsolidasikan.Dengan begitu pengaruh mereka bisa lebih besar dalam pembuatan dan pelaksanaan keputusan.

Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan programnya. Beberapa ahli mendefinisikan partai politik sebagai berikut :23

23

a. Menurut Carl J.Friedrich Partai Politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pemimpin partainya dan berdasarkan penguasaan ini, memberikan kepada anggota partainya kemanfaatan yang bersifat idiil serta materil.

b. Menurut Sigmund Neumann Partai Politik adalah organisasi dari aktivis-aktivis politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintahan serta merebut dukungan rakyat melalui persaingan dengan suatu golongan atau golongan lain yang mempunyai pandangan yang berbeda.

c. Menurut Giovanni Sartori Partai politik adalah suatu kelompak politik yang mengikuti pemilihan umum dan, melalui pemilihan umum itu, mampu menempatkan calon-calonnya untuk menduduki jabatan-jabatan publik.

F.2.2 Fungsi Partai Politik

Fungsi utama partai politik ialah mencari dan mempertahankan kekuasaan guna mewujudkan program program yang disusun berdasarkan ideologi tertentu. Cara yang digunakan oleh suatu partai politik dalam sistem politik demokrasi untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan ialah ikut serta dalam pemilihan umum, sedangkan cara yang digunakan partai tunggal dalam sistem

politik totaliter berupa paksaan fisik dan psikologik oleh suatu diktatorial kelompok (komunis) maupun oleh diktatorial individu (fasis).

Ketika melakukan fungsi itu, partai politik dalam sistem politik demokrasi melakukan tiga kegiatan.Kegiatan itu meliputi seleksi calon-calon, kampanye dan melaksanakan fungsi pemerintahan (legislative dan/atau eksekutif). Berikutmerupakan penjabaran fungsi partai politik dalam sistem politik demokrasi , diantaranya ialah:24

a. Sebagai Sarana Sosialisasi Politik

Dalam ilmu politik yang dimaksud dengan sosialisasi politik ialah suatu proses pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota ,masyarakat. Melalui proses sosialisasi politik inilah para anggota masyarakat memperoleh sikap dan orientasi terhadap kehidupan politik yang berlangsung dalam masyarakat, misalnya mengenai nasionalisme, kelas sosial, suku bangsa, ideologi, hak dan kewajiban. Proses ini berlangsung seumur hidup yang diperoleh baik secara sengaja melalui pendidikan formal, non formal, dan informal maupun secara tidak sengaja melaui kontak dan pengalaman sehari-hari, baik dalam kehidupan keluarga, tetangga maupun dalam kehidupan masyarakat.

Dimensi lain dari fungsi sosialisasi politik partai adalah upaya menciptakan citra (image) bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum. Ini penting juka dikaitkan dengan tujuan partai untuk menguasai pemerintahan melalui kemenangan dalam pemilihan umum.Karena itu partai harus memperoleh

24

dukungan seluas mungkin, dan partai berkepentingan agar para pendukungnya mempunyai solidaritas yang kuat dengan partainya.

Dari segi metode penyampaian pesan sosialisasi politik dibagi menjadi dua, yakni pendidikan politik dan indoktrinasi politik.Dalam sistem politik demokrasi partai politik melakukan pendidikan politik. Pendidikan politik merupakan suatu proses dialogis diantara pemberi dan penerima pesan. Melalui proses ini, para anggota masyarakat mengenal dan mempelajari nilai-nilai dan norma-norma dan simbol politik negaranya dari berbagai pihak dalam sistem politik seperti sekolah, pemerintah dan partai politik. Pendidikan politik dipandang sebagai proses dialog antara pendidik seperti sekolah, pemerintah dan partai politik dan peserta didik dalam rangka pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai, norma dan simbol politik yang dianggap ideal dan baik. Melalui kegiatan kursus, latihan kepemimpinan, diskusi dan keikutsertaan dalam berbagai forum pertemuan, partai politik dalam sistem politik demokrasi melaksanakan fungsi pendidikan politik.

Sebagai salah satu sarana demokrasi pemilu merupakan salah satu bentuk pendidikan politik yang tebuka dan bersifat masal. Sehingga diharapkan dapat berfungsi dalam proses pendewasaan dan pencerdasan pemahaman politik masyarakat. Melalui pemilu akan terwujud suatu infarstruktur dan mekanisme demokrasi serta membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai demokrasi. Masyarakat diharapkan pula bisa memahami bahwa fungsi pemilu itu adalah

sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat, keabsahan pemerintahan dan pergiliran pemerintahan secara teratur.25

b. Sebagai Sarana Komunikasi Politik

Di masyarakat modern dan kompleks, banyak ragam pendapat dan aspirasi yang berkembang. Pendapat dan aspirasi seseorang atau suatu kelompok akan hilang apabila tidak ditampung dan digabung dengan pendapat dan aspirasi orang lain yang senada. Proses ini dinamakan penggabungan kepentingan (interest agregation) kemudian pendapat dan aspirasi tersebut dirumuskan dalam bentuk yang lebih teratur, hal ini disebut dengan perumusan kepentingan. (interest articulation). Agregasi dan artikulasi itulah salah satu fungsi komunikasi politik.26

Setelah itu partai politik merumuskannya menjadi usul kebijakan.Usul kebijakan ini dimasukkan dalm program (platform) partai (goal fomulation) untuk diperjuangkan atau disampaikan melaui parlemen kepada pemerintah agar dijadikan kebijakan umum (public policy).Demikianlah tuntutan dan kepentingan masyarakat disampaikan kepada pemerintah melalui partai politik.Dalam menjalankan fungsi inilah partai politik sering disebut perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide (clearing house of ideas).Kadang-kadang juga dikatakanbahwa partai politik bagi pemerintah bertindak sebagai alat pendengar, dan sedangkan bagi warga masyarakat sebagai “pengeras suara”.27

25

Haris Syansuddin dkk. 1998. Menggugat Pemilihan Umum Orde Baru. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. hal 151

26

Miriam Budiardjo. Op. Cit. hal 406 27

Sehingga dapat dikatakan bahwa komunikasi politik ialah proses penyampaian informasi mengenai politik dari pemerintah kepada masyarakat, dari masyarakat kepada pemerintah. Dalam hal ini partai politik berfungsi sebagai komunikator politik yang tidak hanya menyampaikan segala keputusan dan penjelasan pemerintah kepada masyarakat tetapi juga menyampaikan aspirasi dan kepentingan berbagai kelompok masyarakat kepada pemerintah.

c. Sebagai Sarana Rekrutmen Politik

Rekrutmen politik ialah sarana seleksi dan pemilihan atau seleksi dan pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan sejumlah peranan dalam sistem politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya.Fungsi ini berkaitan erat dengan masalah seleksi kepemimpinan, baik kepemimpinan internal partai maupun kepemimpinan nasional yang lebih luas. Untuk kepentingan internalnya, setiap partai butuh kader-kader yang berkualitas, karena hanya dengan kader yang demikian ia dapat menjadi partai yang mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mengembangkan diri. Dengan mempunyai kader-kader yang baik, partai tidak akan sulit menentukanpemimpinnya sendiri dan mempunyai peluang untuk mengajukan calon untuk ke bursa kepemimpinnan nasional.28

d. Sebagai Sarana Pengatur Konflik (Conflict Management)

Potensi konflik selalu ada di setiap masyarakat, apalagi di masyarakat yang bersifat heterogen.Konflik yang dimaksud disini adalah dalam artian luas,

28

mulai dari perbedaan pendapat sampai pada pertikaian fisik antar-individu atau kelompok dalam masyarakat.Dalam negara demokrasi, setiap warga negara atau kelompok masyarakat berhak menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingannya sehingga konflik merupakan gejala yang sulit dielakkan.29

Partai politik sebagai salah satu lembaga demokrasi berfungsi untuk mengendalikan konflifk melalui cara berdialog dengan pihak-pihak yang berkonflik, menampung dan memadukan pelbagai aspirasi dan kepentingan dari pihak-pihak yang berkonflik dan membawa permasalahan ke dalam musyawarah badan perwakilan rakyat untuk mendapatkan penyelesaian berupa keputusan politik. Untuk mencapai penyelesaian berupa keputusan itu, diperlukan kesediaan berkompromi diantara para wakil rakyat, yang berasal dari partai politik.

F.2.3 Tipologi Partai politik

Tipologi partai politik ialah pengklasifikasian berbagai partai politik berdasatkan kriteria tertentu, seperti asas dan orientasi, komposisi dan fungsi anggota, basis sosial dan tujuan.Klasifikasi ini cenderung bersifat ideal karena dalam kenyataan tidak sepenuhnya demikian.Untuk tujuan memudahkan pemahaman, tipologi ini sangat berguna.Dibawah ini, diuraiakan sejumlah tipologi partai politik menurut kriteria-kriteria tersebut.30

a. Asas dan Orientasi

29

Ibid . hal 409

30

Berdasarkan asas dan orientasinya partai politik diklasifikasikan menjadi tiga tipe. Tipe pertama yaitu partai politik pragmatis, yang dimaksud dengan partai politik pragmatis adalah suatu partai yang mempunyai program dan kegiatan yang tidak terikat kaku pada doktrin dan ideologi tertentu. Artinya perubahan waktu, situasi dan kepemimpinan juga akan merubah program, kegiatan dan penampilan partai politik tersebut. Tipe keduayaitu Partai doktiner yang merupakan partai politik yang memiliki sejumlah program dan kegiatan konkret sebagai penjabaran ideologi. Ideologi yang dimaksud ialah seperangkat nilai politik yang dirumuskan secara konkret dan sistematis dalam bentuk program-program kegiatan yang pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh aparat partai. Pergantian kepemimpinan mengubah gaya kepemimpinan pada tingkat tertentu, tetapi tidak mengubah prinsip dan program dasar partai karena ideologi partai sudah dirumuskan secara konkret dan partai ini terorganisasikan secara ketat. Dan yang ketiga adalah partai kepentingan yang merupakan partai politik yang dibentuk dan dikelola atas dasar kepentingan tertentu seperti petani, buruh, etnis, agama atau lingkungan hidup yang secara langsung ingin berpartisipasi dalam pemerintahan.

b. Komposisi dan Fungsi Anggota

Menurut komposisi dan fungsi anggotanya, partai politik dapat digolongkan menjadi dua, yaitu massa atau lindungan (patronage) dan partai kader. Partai massa ialah partai politik yang mengandalkan kekuatan pada keunggulan jumlah anggota dengan cara memobilisasi massa

sebanyak-banyaknya dan mengembangkan diri sebagai pelindung bagi pelbagai kelompok dalam masyarakat sehingga pemilihan umum dapat dipelihara, tetapi juga masyarakat dapat dimobilisasi untuk mendukung dan melaksanakan kebijkan tertentu. Partai ini seringkali merupakan gabungan berbagai aliran politik yang sepakat untuk berada dalam lindungan partai guna memperjuangkan dana melaksanakan program-program yang pada umumnya bersifat sangat umum. Sedangkan partai kader merupakan suatu partai yang mengandalkan kualitas anggota, keketatan organisasi, dan disiplin anggota sebagai sumber kekuatan utama.Seleksi keanggotaan dalam partai kader biasanya sangat ketat, yaitu melaluikaderisasi yang berjenjang dan intensif, serta penegakan disiplin partai yang konsisten tanpa pandang bulu.

c. Basis Sosialdan Tujuan

Almond menggolongkan partai politik berdasarkan basis sosial dan tujuannya .menurut basis sosialnya partai politik dibagi menjadi empat tipe, yaitu:

31

1. Partai politik yang beranggotakan lapisan-lapisan sosial dalam masyarakat, seperti kelas atas, menengah, dan bawah,

2. Partai politik yang anggotanya berasal dari kalangan kelompok kepentingan tertentu, seperti petani, buruh dan pengusaha,

3. Partai politik yang anggota-anggotanya berasal dari pemeluk agama tertentu seperti, Islam, Katolik, Protestan,Hindu dan

31

4. Partai poitik yang anggota-anggotanya berasal dari kelompok budaya tertentu , seperti suku bangsa, bahasa dan daerah tertentu.

Berdasarkan tujuannya partai politik dibagi menjadi tiga tipe, yaitu:

1. Partai perwakilan kelompok, yang menghimpun berbagai kelompok masyarakat untuk memenangkan sebanyak mungkin kursi di parlemen. 2. Partai pembinaan bangsa, partai yang bertujuan mencipatakn kesatuan

nasional dan biasanya menindas kepentingan-kepentingan sempit.

3. Partai mobilisasi, partai berusaha memobilisasi masyarakat kearah pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan partai, sedangkan partisipasi dan dan perwakilan kelompok cenderung diabaikan.

Dokumen terkait