• Tidak ada hasil yang ditemukan

PASAL DEMI PASAL

Dalam dokumen Peraturan Perundangan PP NO 8 TH 1990 (Halaman 24-39)

Pasal 1

Ist ilah-ist ilah yang dirumuskan dalam Pasal ini dimaksudkan agar supaya t erdapat keseragaman pengert ian at as isi Perat uran Pemerint ah ini, sehingga dapat menghindarkan kesalahpahaman dalam penaf sirannya.

Angka 1 Cukup j elas Angka 2 Cukup j elas Angka 3 Cukup j elas Angka 4 Cukup j elas Angka 5

Yang dimaksud dengan perwuj udan sasaran adalah perwuj udan sasaran sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 t ent ang Jalan.

Angka 6 Cukup j elas Angka 7

Yang dimaksud dengan usaha lain yang sesuai dengan maksud dan t uj uan penyelenggaraan Jalan Tol adalah kegiat an yang

menunj ang penyelenggaraan j alan Tol ant ara lain mengusahakan st asiun pengisian bahan bakar, t elepon umum, rest oran dan t empat ist irahat (rest area).

Angka 8

Yang dimaksud dengan Badan Usaha Milik Negara Jalan Tol adalah Badan Hukum Usaha Negara Jalan Tol sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 t ent ang Jalan.

Angka 9 Cukup j elas Pasal 2 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)

Tingkat perkembangan yang t inggi t ercermin dari t ingginya t ingkat kepadat an j asa dist ribusi.

Pasal 3 Huruf a

Dengan adanya j alan bebas hambat an maka pemborosan penggunaan sumber daya dan wakt u dapat dihindari.

Huruf b

Dengan dibangunnya Jalan Tol di wilayah t ert ent u maka t ercipt a kemudahan-kemudahan bagi pelayanan j asa dist ribusi sehingga memacu pert umbuhan perekonomian ant ar daerah. Dengan demikian suat u daerah dapat mengej ar t ingkat perkembangan daerah lain yang lebih t inggi.

Pasal 4 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan merupakan alt ernat if adalah bahwa selain Jalan Tol, sebelumnya harus ada lint as j alan umum lain yang mempunyai asal dan t uj uan yang sama unt uk menggunakan at au t idak menggunakan Jalan Tol.

Pembangunan Jalan Tol yang merupakan sat u kesat uan sist em dengan pembangunan j alan umum, adalah kegiat an mewuj udkan ruas j alan baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 Perat uran Pemerint ah Nomor 26 Tahun 1985 t ent ang Jalan. Dalam kondisi t ert ent u, pembangunan Jalan Tol dapat dilakukan dengan menggunakan j alan yang sudah ada.

Ayat (2)

Kecepat an rencana Jalan Tol di wilayah perkot aan lebih rendah dari pada di luar kot a mengingat adanya ket erbat asan dalam menent ukan lint asan j alan (alignment ) di wilayah t ersebut yang pada umumnya padat dengan bangunan permanen.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan muat an sumbu t erpusat t unggal kendaraan adalah muat an t erpusat kendaraan yang dipikul oleh sat u sumbu. Yang dimaksud dengan muat an sumbu t erpusat t andem kendaraan adalah muat an t erpusat kendaraan yang dipikul oleh dua sumbu yang bekerj a sebagai sat u kesat uan. Ayat (4)

Jalan masuk t erkendali ialah j alan masuk yang dilengkapi dengan j alur peralihan (t aper) agar kendaraan yang masuk dapat menyesuaikan kecepat annya dengan kecepat an kendaraan di Jalan Tol. Jalan masuk (access) adalah j alan yang diperunt ukkan kendaraan unt uk masuk ke dan keluar dari Jalan Tol.

Pasal 5 Ayat (1)

Cukup j elas Ayat (2)

Huruf a dan b

Sif at Jalan Tol t ersebut harus dicapai pada t ahap akhir sesuai dengan kebut uhan lalu lint as menurut krit eria umum yang berlaku didasari at as keamanan kendaraan, kelancaran lalu lint as, dan kenyamanan yang waj ar dari pemakai Jalan Tol.

Pelaksanaan secara bert ahap unt uk mencapai t ingkat akhir ini harus dilandasi at as kepadat an lalu lint as. Pada j embat an t ol apabila lalu lint as masih dapat dit ampung dengan baik, maka j umlah laj ur cukup sat u unt uk masing- masing arah. Huruf c Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4) Cukup j elas Ayat (5) Cukup j elas Pasal 6 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)

Tempat ist irahat dimaksud sekurang-kurangnya t erdiri dari sarana t empat parkir, j amban, dan pet urasan. Jenis t empat

ist irahat dapat dilengkapi dengan ant ara lain st asiun pengisian bahan bakar, rest oran, t oko kecil, dan bengkel.

Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4)

Cukup j elas Pasal 7

Program pengadaan dan program pemeliharaan j alan Tol yang disusun dengan memperhat ikan Rencana Pembangunan Lima Tahunan adalah merupakan gabungan susunan j adwal wakt u pelaksanaan masing-masing rencana individual pengadaan dan pemeliharaan Jalan Tol disert ai biaya yang diperlukan set iap t ahun, sebagai pedoman evaluasi dana dan kegiat an pelaksanaan t ahunan.

Program pengadaan dan program pemeliharaan Jalan Tol dapat disusun oleh Badan dan diusulkan kepada Pembina Jalan unt uk dit et apkan.

Yang dimaksud Pembina Jalan dalam pasal ini adalah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 but ir 4 Perat uran Pemerint ah Nomor 26 Tahun 1985 t ent ang Jalan.

Pasal 8 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Yang dimaksud dengan prarencana t eknik adalah suat u kumpulan dokumen t eknik yang memberikan gambaran produk

yang t erdiri dari gambar t eknik dan analisa perkiraan biaya konst ruksi yang bersif at pendahuluan, sebelum rencana t eknik dilaksanakan. Ayat (4) Cukup j elas Pasal 9 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Selain memperhat ikan ket ent uan-ket ent uan pelest arian lingkungan hidup, dalam membuat rencana t eknik harus ada koordinasi dengan inst ansi t erkait .

Ayat (4) Cukup j elas Pasal 10 Cukup j elas Pasal 11 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)

Jalan penghubung adalah j alan yang hanya berf ungsi menghubungkan lalu lint as j alan umum dengan Jalan Tol, yang pembangunannya dilakukan dengan memperhat ikan inst ansi

t erkait . Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4) Cukup j elas Pasal 12 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4)

Ket ent uan ini dimaksudkan agar lalu lint as di j alan umum t et ap lancar selama pelaksanaan pembangunan di Jalan Tol.

Ayat (5) Cukup j elas Pasal 13 Cukup j elas Pasal 14 Ayat (1)

Dalam hal lalu lint as pada j alan yang ada t erganggu oleh pembangunan Jalan Tol, maka sudah selayaknya Badan menyediakan j alan penggant i sement ara (det our) agar gangguan t erhadap lalu lint as sekecil mungkin.

Inst ansi yang t erkait ant ara lain Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), Depart emen Perhubungan dan Pemerint ah Daerah set empat .

Pasal 15 Cukup j elas Pasal 16 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Pasal 17 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Pasal 18

Yang dimaksud dengan ut ilit as adalah sarana pelayanan umum berupa ant ara lain saluran list rik, saluran t elepon, pipa-pipa gas, air minum, sanit asi kot a.

Bangunan ut ilit as adalah prasarana pelayanan umum berupa bangunan/ konst ruksi yang dibuat unt uk mendukung sarana pelayanan umum t ersebut .

Pasal 19 Ayat (1)

Pemindahan dimaksud dalam ayat ini dilakukan dengan memperhat ikan syarat -syarat yang dit et apkan dalam Pasal 18. Ayat (2)

Cukup j elas Pasal 20

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan t idak mengganggu penyelenggaraan Jalan Tol ant ara lain t idak mengganggu keamanan, konst ruksi, dan kelancaran lalu lint as Jalan Tol.

Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Cukup j elas Pasal 21

Pada dasarnya pengumpulan t ol ada dua sist em, yait u sist em pengumpulan t ol t erbuka dan sist em pengumpulan t ol t ert ut up. Yang dimaksud dengan sist em pengumpulan t ol t erbuka adalah sist em pengumpulan t ol yang kepada pemakainya diwaj ibkan membayar t ol pada saat melewat i gerbang t ol. Yang dimaksud dengan sist em pengumpulan t ol t ert ut up adalah sist em pengumpulan t ol yang kepada pemakainya diwaj ibkan mengambil t anda masuk pada gerbang masuk dan membayar t ol pada gerbang keluar.

Pasal 22 Ayat (1)

membeli karcis langganan t ol unt uk sej umlah pemakaian dan at au unt uk j angka wakt u t ert ent u.

Ayat (2) Cukup j elas Pasal 23 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah keadaan yang sebagian at au seluruh j alur lalu lint as t idak dapat berf ungsi karena ant ara lain kej adian kecelakaan lalu lint as, pekerj aan pemeliharaan.

Huruf b

Pada dasarnya kendaraan t idak diperkenankan berhent i disepanj ang j alur bahu j alan. Yang dimaksud dengan kendaraan berhent i darurat adalah kendaraan yang berhent i sebent ar karena keadaan darurat yang disebabkan ant ara lain kendaraan mogok, menert ibkan muat an, gangguan lalu lint as, gangguan f isik pengemudi.

Huruf c Cukup j elas Huruf d Cukup j elas Ayat (3) Huruf a Cukup j elas

Huruf b

Yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah keadaan yang sebagian at au seluruh j alur lalu lint as dan j alur bahu j alan t idak dapat berf ungsi karena ant ara lain kej adian kecelakaan lalu lint as, pekerj aan pemeliharaan. Pengat uran memot ong/ melint as median t ersebut diat ur oleh Badan. Ayat (4)

Cukup j elas Ayat (5)

Tempat berhent i sement ara sebagaimana dimaksud dalam ayat ini ant ara lain digunakan unt uk ist irahat , menambah bahan bakar, memperbaiki kendaraan.

Pasal 24 Huruf a Cukup j elas Huruf b Cukup j elas Pasal 25 Huruf a Cukup j elas Huruf b

Dalam rangka memperhat ikan keamanan lalu lint as dan konst ruksi Jalan Tol t ersebut . maka dalam pemasangan iklan dan bangunan lain di Daerah Pengawasan Jalan Tol harus t erlebih dahulu mendapat rekomendasi t eknis dari Badan.

Pasal 26 Ayat ( 1)

Dalam keadaan sebagaimana dimaksud dalam ayat ini Badan waj ib membuat Berit a Acara pert anggungj awaban mengenai t idak adanya pemasukan pendapat an t ol sert a melaporkan keadaan dimaksud kepada Ment eri.

Ayat (2) Cukup j elas Pasal 27

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan keadaan darurat adalah apabila sebagian at au seluruh lebar j alur Jalan Tol t idak dapat dilalui kendaraan akibat adanya kecelakaan/ kebakaran/ f orce maj eure at au keadaan lainnya yang dapat membahayakan pemakai Jalan Tol. Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Ayat (4) Cukup j elas Pasal 28 Cukup j elas Pasal 29 Cukup j elas Pasal 30 Huruf a Cukup j elas Huruf b

Yang dimaksud dengan kerusakan karcis t anda masuk adalah kerusakan f isik karcis t anda masuk sehingga t idak dapat dibaca oleh alat pembaca karcis at au diragukan dat a dan ident it as pint u gerbang masuk oleh alat pembaca karcis

Huruf c

Cukup j elas Pasal 31

Ayat (1)

Pemenuhan gant i rugi oleh pemakai Jalan Tol kepada Badan t idak melepaskan t unt ut an t indak pidana yang dilakukannya. Ayat (2)

Jalan penghubung disini adalah j alan penghubung yang menj adi t anggung j awab Badan.

Pasal 32

Yang dimaksud dengan kesalahan dari Badan dalam penyelenggaraan Jalan Tol adalah apabila Badan nyat a-nyat a t idak memenuhi kewaj iban-kewaj ibannya dalam penyelenggaraan Jalan Tol.

Pasal 33 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Pasal 34

Yang dimaksud dengan memenuhi syarat unt uk dioperasikan adalah ant ara lain:

perencanaan t eknik yang disyarat kan.

b. Memenuhi kelengkapan rambu-rambu lalu lint as, t anda-t anda j alan dan perlengkapan j alan lainnya.

c. Memant au dan menert ibkan lalu lint as unt uk menj aga keamanan, kelancaran dan keselamat an pemakai j alan. Pasal 35 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Pasal 36 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Pasal 37 Ayat (1)

Pemasangan iklan di Daerah Milik Jalan Tol yang dit et apkan oleh Badan harus memperhat ikan ket ent uan Pasal 24 huruf b Perat uran Pemerint ah ini.

Ayat (2)

Hak-hak Pemerint ah Daerah dalam ayat ini ant ara lain pemberian izin unt uk pemasangan iklan.

Cukup j elas Pasal 38

Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2)

Yang dimaksud kerj a sama ant ara lain berbent uk Usaha Pat ungan (Joint Vent ure) at au Usaha Gabungan (Join Operat ion). Yang dimaksud dengan pihak lain ant ara lain BUMN/ BUMD, Perusahaan Swast a Nasional at au dan Koperasi. Bagian-bagian penyelenggaraan Jalan Tol yang menj adi obyek kerj a sama dengan pihak lain dapat berupa pembangunan, pemeliharaan, dan pengoperasian Jalan Tol.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan t idak melepaskan wewenang penyelenggaraan Jalan Tol adalah bahwa ket ent uan st andar dalam pembangunan, pemeliharaan dan pengoperasian Jalan Tol t et ap berada dan menj adi t anggung j awab Badan sepenuhnya. Ayat (4) Cukup j elas Pasal 39 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3)

Yang dimaksud dengan f ungsi j alan t ol sebagai alt ernat if j alan umum t idak berperan lagi adalah bilamana j alan umum t anpa

t ol yang mempunyai asal dan t uj uan yang sama dengan Jalan Tol t idak dapat berf ungsi lagi. Dengan demikian Jalan Tol menj adi j alan umum t anpa t ol.

Pasal 40

Cukup j elas Pasal 41

Pembebasan t anah sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini sudah t ermasuk pembebasan dari hak-hak lain yang berada di at as, sepanj ang dan di bawah t anah t ersebut

Pasal 42 Cukup j elas Pasal 43 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Pasal 44 Ayat (1) Cukup j elas Ayat (2) Cukup j elas Ayat (3) Cukup j elas Pasal 45 Cukup j elas

Dalam dokumen Peraturan Perundangan PP NO 8 TH 1990 (Halaman 24-39)

Dokumen terkait