• Tidak ada hasil yang ditemukan

TENTANG MUSEUM

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “Museum umum” adalah Museum yang koleksinya berkaitan dengan alam dan manusia.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 3 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “kesenangan” meliputi rasa puas, lega, bahagia, suka, dan gembira.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Cukup jelas.

Pasal 7 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang termasuk dalam pengelolaan antara lain bangunan, sumberdaya manusia, koleksi, program publik, dan pendanaan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 11

Cukup jelas.

Pasal 12 Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Yang termasuk “terkena bencana” apabila Museum mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya.

Huruf d

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14 Ayat (1)

Pengalihan kepemilikan dapat dilakukan dengan jual beli, hibah, ganti rugi, tukar menukar, dan cara lain yang sah.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “peristiwa hukum” misalnya adalah kematian yang menyebabkan pemilik Museum kehilangan statusnya sebagai subjek hukum dan kepemilikannya beralih kepada ahli waris.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

yang dimaksud dengan tidak mampu melakukan pengelolaan dapat disebabkan karena tidak memiliki dana dan sumber daya manusia dalam Pelestarian Koleksi

Ayat (5)

Cukup jelas.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “sertifikat tingkat dasar, menengah dan lanjut” adalah bukti keikutsertaan pelatihan permuseuman yang dikeluarkan oleh instansi Pemerintah yang bertanggung jawab di bidang permuseuman.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4) Huruf a

Sebagai contoh, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memiliki Museum Geologi maka kepala Museum diangkat dan diberhentikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal 20

Cukup jelas.

Pasal 21

Cukup jelas.

Pasal 22 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Pendidikan Diploma 3 misalnya desain interior atau komunikasi visual.

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 23

Cukup jelas Pasal 24

Cukup jelas Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Persyaratan tenaga administrasi Museum yang dimiliki oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan Museum yang dimiliki oleh Setiap Orang dan/atau masyarakat hukum adat didasarkan pada kebijakan masing-masing.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud dengan “benda utuh” meliputi benda, bangunan, dan/atau struktur yang dalam keadaan sempurna sebagaimana adanya atau sebagaimana semula (tidak berubah, tidak rusak, dan tidak berkurang).

Huruf b

Yang dimaksud “fragmen” adalah bagian atau pecahan dari suatu benda yang:

- dapat diidentifikasi bentuk utuhnya; dan

- terdapat ragam hias yang memiliki arti penting bagi ilmu pengetahuan, sejarah, seni, dan/atau kebudayaan.

Huruf c

yang dimaksud dengan replika adalah duplikat atau reproduksi yang serupa benar dengan aslinya untuk tujuan tertentu, seperti untuk pameran atau cenderamata. Misalnya, reproduksi foto, lukisan, dan rekaman suara atau video.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “spesimen” merupakan abiota atau biota (manusia, hewan, atau tumbuhan), baik utuh maupun bagiannya yang memiliki arti penting bagi ilmu pengetahuan).

Huruf e

Yang dimaksud dengan “rekonstruksi” adalah upaya mengembalikan koleksi sebatas kondisi yang diketahui dengan tetap mengutamakan prinsip keaslian bahan dan teknik pengerjaan, termasuk dalam menggunakan bahan baru sebagai pengganti bahan asli dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Yang dimaksud dengan “restorasi” adalah upaya memperbaiki koleksi yang rusak agar mendekati seperti bentuk asli yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

Ayat (3) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Untuk benda yang dikeramatkan oleh masyarakat adat.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 28

Yang dimaksud dengan “konversi” adalah apabila ditemukan koleksi di Museum yang tidak diketahui asal usulnya.

Pasal 29 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3) Huruf a

Yang termasuk kajian ilmiah meliputi nilai historis, bukti material hasil budaya manusia atau unsur alam, atau memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, karya seni, pendidikan, dan/atau kebudayaan.

Huruf b

Yang termasuk kajian legalitas meliputi pembuktian kepemilikan yang sah dan jelas status kepemilikan.

Huruf c

Yang termasuk kajian fisik benda adalah kondisi keterawatan koleksi yang akan diadakan.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 30

Cukup jelas.

Pasal 31

Yang dimaksud “kartu katalog” berisi bahan informasi tentang Koleksi dan latar belakangnya secara lengkap serta dapat dijadikan sumber penelitian dan bahan publikasi.

Huruf e

Yang dimaksud “lembar kerja kuratorial” berisi seluruh informasi mengenai Koleksi.

Yang dimaksud dengan “rusak” adalah mengalami perubahan wujud dan gaya sehingga kehilangan keasliannya.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Dianggap oleh konservator memiliki bahan yang berbahaya sehingga membahayakan bagi manusia dan/atau Koleksi lain.

Ayat (2)

Yang termasuk diperoleh dari hasil perbuatan melanggar hukum, misalnya hasil pencurian, penadahan, atau penipuan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Batas dua tahun untuk sebuah Koleksi sudah harus diperhatikan keterawatannya secara detail dan pada Koleksi yang dimanfaatkan untuk pameran masa dua tahun dianggap sudah cukup memberikan informasi kepada masyarakat.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “menjaga keseimbangan substansi tata pameran tetap museum” adalah tidak memengaruhi alur cerita, tema, dan tujuan pameran tetap Museum.

Huruf e

Pasal 37

Cukup jelas.

Pasal 38 Ayat (1)

Yang dimaksud “keterawatan” adalah usaha untuk menjaga dan memelihara koleksi yang dipinjam dari kerusakan, baik yang disebabkan oleh alam maupun manusia.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 39 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “sarana dan prasarana” misalnya ruang pameran menyediakan perlengkapan, seperti alarm, lemari penyimpanan, alat pengatur suhu, atau alat pengatur kelembapan.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 40 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3) Huruf a

Yang dimaksud dengan “didokumentasikan” adalah proses pencatatan ke dalam dokumen yang meliputi registrasi dan inventarisasi.

Huruf b

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan “zona nonpublik” adalah area tertutup yang tidak dapat diakses secara bebas tanpa izin pengelola Museum.

Pasal 41 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan di dalam ruangan adalah di dalam bangunan.

Adapaun yang dimaksud dengan di luar ruangan adalah pada Situs Cagar Budaya atau Kawasan Cagar Budaya dengan batas kewenangan pengelolaan yang jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan “lembaga lain” misalnya Arsip Nasional untuk Konservator naskah, Perpustakaan Nasional untuk Konservator buku, dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi untuk Konservator koleksi spesimen.

Pemeliharaan Koleksi di lokasi dilakukan tanpa memindahkan koleksi. Pemeliharaan koleksi di tempat lain dilakukan, misalnya, di laboratorium Museum, instansi, atau lembaga lain.

Ayat (4)

Cukup jelas Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Yang dimaksud dengan “didokumentasi secara lengkap” adalah informasi kondisi Koleksi yang mencakup jenis penyakit, penyebab kerusakan, rekomendasi tindakan pemeliharaan, dan aktivitas pemeliharaan.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal 47 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Yang dimaksud dengan “area terbuka” adalah area yang bebas diakses oleh masyarakat.

Huruf b

Yang dimaksud dengan “area terbatas” adalah area yang dapat diakses oleh masyarakat dengan batasan yang ditetapkan oleh Museum.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “area tertutup” adalah area yang hanya dapat diakses oleh Pengelola Museum dan masyarakat yang telah mendapat izin dari Pengelola Museum.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 48 Ayat (1)

Sanksi disiplin dikenakan terhadap pengelola Museum yang berstatus pegawai negeri. Sanksi berupa penggantian kerugian dikenakan terhadap pengelola Museum baik yang pegawai negeri maupun yang bukan pegawai negeri.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 49 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Penyedia jasa pengamanan tidak dapat melakukan pengamanan di ruang penyimpanan dan ruang pamer.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

yang dimaksud dengan “alat pemantau keadaan” dapat berupa cctv, alarm, pendeteksi asap, pendeteksi getar.

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57 Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

yang termasuk penyuluhan mengenai museum antara lain dengan melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap masyarakat yang memiliki koleksi dalam melakukan perawatan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan ”memfungsikan kembali Koleksi sebagaimana fungsi aslinya” adalah menggunakan Koleksi sebagaimana fungsinya sebelum menjadi Koleksi. Contohnya, Koleksi berupa mahkota kerajaan dipakai pada upacara kerajaan.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 58

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

yang dimaksud dengan “sumber lain yang sah dan tidak mengikat”

dapat berupa sponsor atau dukungan pihak lain, dan fundraising atau penggalangan dana melalui pihak lain.

Pasal 61

Yang dimaksud dengan “keadaan darurat” adalah kondisi yang mengancam kelestarian Museum dan/atau Koleksi, seperti terjadinya kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusuhan, dan perang.

Pasal 62 Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Cukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf j

Yang dimaksud dengan “pengeluaran lain” misalnya gaji karyawan untuk Museum yang dimiliki oleh Setiap Orang atau masyarakat hukum adat.

Pasal 63 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan “asas transparansi dan akuntabilitas” adalah wujud peran serta yang harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat secara transparan dan terbuka dengan memberikan informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif.

Pasal 64

Cukup jelas.

Pasal 65 Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Koleksi yang diserahkan pada Museum harus mempunyai arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, karya seni, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Peran serta berupa tenaga, misalnya, berupa penelitian koleksi, advokasi, dan/atau pekerjaan teknis di Museum.

Huruf f

Pendanaan Museum dapat diberikan oleh masyarakat secara langsung kepada Museum atau dapat dikelola sendiri oleh masyarakat untuk kepentingan Museum.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas Pasal 67

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2) Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Advokasi dapat berupa pendampingan dalam penyelesaian sengketa hukum baik melalui pengadilan maupun di luar pengadilan atau pengurusan administratif yang berkaitan dengan Museum.

Huruf d, e, dan f

Insentif yang berupa tenaga teknis, tenaga ahli, dan/atau sarana dan prasarana yang diberikan berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Koleksi yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Sebagai contoh: pada waktu pendirian Museum sudah mempunyai tenaga teknis yang memadai, akan tetapi seiring berjalannya waktu ada Koleksi yang memerlukan penanganan khusus dalam perawatan.

Huruf g

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Pasal 68

Cukup jelas.

Pasal 69

Cukup jelas.

Pasal 70

Cukup jelas.

Pasal 71

Cukup jelas.

Pasal 72 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Hubungan istimewa dianggap ada apabila :

a. penyumbang mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25% (dua puluh lima persen) pada pemilik Museum atau sebaliknya;

b. penyumbang menguasai pemilik Museum atau antara keduanya berada di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung atau sebaliknya; atau

c. terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan atau ke samping satu derajat.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 73 Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Tanda penghargaan misalnya ucapan terima kasih, sertifikat, nama penyumbang ditulis di Museum yang telah disumbang, dan sebagainya.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 74

Cukup jelas.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Pasal 77

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR...

Dokumen terkait