• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar persaingan Tidak Sempurna

Dalam dokumen Ringkasan Materi IPS (Halaman 53-62)

POLA-POLA HEREDITAS

2. Pasar persaingan Tidak Sempurna

a. Pasar monopoli:

• Produsen mentapkan sendiri harga yang diinginkan.

• Konsumen mempunyai kebebasan memilih.

b. Pasar Oligopoli:

• Produsen yang satu sangat tergantung pada yang lain.

• Konsumen kurang bebas memilih, karena kurangnya pilihan.

c. Pasar Persaingan Monopolistis.

• Ada merk suatu produk yang mendominasi pasar.

• Konsumen mempunyai kebebasan memilih, tetapi sudah banyak terpengaruh.

d. Pasar Duopoli. e. Pasar Monopsoni. f. Pasar Duopsoni. g. Pasar Oligopsoni.

Golongan Penjual dan Pembeli yang terjadi di pasar:

Macam-macam golongan pembeli:

- Pembeli super marginal: pembeli yang daya belinya di atas harga pasar.

- Pembeli marginal: pembeli yang daya belinya sama dengan harga pasar.

- Pembeli sub marginal: pembeli yang daya belinya di bawah harga pasar. Macam-macam golongan penjual:

- Penjual super marginal: penjual yang harga pokoknya di bawah harga pasar.

- Penjual marginal: penjual yang harga pokoknya sama dengan harga pasar.

harga

premi / surplus pembeli super

konsumen marginal penjual sub marginal penjual / pembeli marginal

penjual

premi / surplus super marginal pembeli sub marginal produsen

jumlah barang Keterangan gambar:

Premi konsumen : keuntungan yang diperoleh oleh pembeli super marginal.

Premi produsen : keuntungan yang diperoleh oleh penjual super marginal.

PE (Price Equilibrium) : harga pasar.

QE (Quantity Equilibrium) : jumlah keseimbangan.

Penawaran dan Permintaan. 1. Penawaran (Supply / S):

Adalah jumlah barang yang dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.

Harga barang berbanding lurus dengan barang yang ditawarkan (Hukum Penawaran). Artinya, jika barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan ikut naik dan apabila harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan ikut turun. 2. Permintaan (demand / D):

Adalah jumlah alat pemuas kebutuhan yang dibeli pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.

Harga barang berbanding terbalik dengan jumlah barang yang diminta (Hukum Permintaan).

Artinya, jika harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan turun dan apabila harga turun, maka jumlah barang yang diminta akan naik.

Kurva permintaan bergerak dari kiri ke kanan bawah dan mempunyai slope / kemiringan garis negative.

Permintaan Elastis dan Permintaan Inelastis.

- Permintaan elastis adalah permintaan terhadap suatu barang / jasa yang dipengaruhi oleh perubahan harga.

- Permintaan inelastis adalah permintaan terhadap suatu barang yang kurang dipengaruhi oleh perubahan harga.

3. Harga pasar atau Harga Keseimbangan.

Adalah harga yang ditentukan oleh kekuatan permintaan dengan kekuatan penawaran. 4. Elastisitas Permintaan.

Elastisitas adalah tingkat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.

Elastisitas penawaran adalah kepekaan perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan yang terjadi.

Elastisitas permintaan adalah kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan yang terjadi.

PE

QE

(

pembeli

)

D

( penjual )

S

Q

P

P

Q

E ×

Δ

Δ

=

Bila: E > 1, permintaan elastis E < 1, permintaan inelastis E = 1, permintaan uniter

E = 0, permintaan inelastis sempurna E = ~, permintaan elastis sempurna

Barang komplementer mempunyai elastisitas silang negative karena harga barang X naik, jumlah permintaan barang Y menurun.

Brang substitusi mempunyai elastisitas silang positif karena barang X naik, jumlah permintaan barang Y turun.

Excess Demand dan Excess Supply.

1. Excess demand adalah kelebihan permintaan daripada penawaran (D > S) akibat penurunan harga (penetapan harga maksimum dari pemerintah).

2. Excess supply adalah kelebihan penawaran daripada permintaan (S > D) akibat kenaikan harga atau penetapan harga minimum dari pemerintah.

Badan Usaha.

• Badan usaha adalah kesatuan organisasi (yuridis dan ekonomi) terdiri dari modal dan tenaga dengan tujuan mencapai keuntungan.

• Perusahaan adalah sarana dari badan usaha untuk mendapatkan keuntungan tersebut.

Pembagian Badan Usaha dari kepemilikannya. 1. Bada usaha milik Negara.

• Perusahaan Jawatan (Perjan).

Adalah Badan Usaha Milik Negara yang bernaung di bawah departemen dan modalnya dari anggaran departemen yang bersangkutan. Mengutamakan

pelayanan kepada masyarakat. Dipimpin Dirjen dan Departemen Pemerintahan. Status pegawai negeri sipil.

• Perusahaan Umum

Adalah Badan Usaha Milik Negara yang modalnya sebagian besar milik

pemerintah, merupakan kekayaan negara yang dipisahkan, dipimpin oleh direksi dan melayani kepentingan umum serta mencari laba. Status pegawai perusahaan.

• Perusahaan Perseroan (persero).

Adalah Badan Usaha Milik Negara yang modalnya seluruh atau sebagian dikuasai pemerintah dari kekayaan negara yang dipisahkan dan usahanya memupuk keuntungan, dipimpin Direktur Persero. Status pegawai swasta.

2. Badan usaha milik swasta (badan usaha dilihat dari yuridis ekonomi).

• Firma (Fa).

Adalah persekutuan dua orang / lebih untuk mendirikan dan menjalankan usaha atas nama bersama dan masing-masing sekutu atas hutang-hutang perusahaan.

• Persekutuan Comanditer (CV).

Adalah persekutuan dua orang / lebih untuk menjalankan usaha dimana seorang / lebih bertanggung jawab atas jalannya usaha dan sekutu lainnya bertanggung jawab sebatas modal yang disetor.

• Perseroan Terbatas (PT).

Adalah suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham dimana masing-masing sekutu turut memiliki saham.

• Perusahaan Perseorangan.

Adalah usaha milik perorangan dimana modalnya, resikonya dan tanggung jawabnya ditanggung sendiri.

Bentuk-bentuk Gabungan Usaha. 1. Trust.

Yaitu peleburan beberapa perusahaan sehingga terbentuk perusahaan yang lebih besar. 2. Pool.

Yaitu kerja sama antara badan-badan usaha untuk mengumpulkan hasil perusahaan anggota-anggotanya dalam sebuah badan perjalanan.

3. Holding Company.

Yaitu suatu perusahaan yang menguasai perusahaan lainnya dengan memiliki sebagian terbesar saham-saham perusahaan saingannya.

4. Kartel.

Yaitu bentuk kerja sama antar beberapa perusahaan yang sejenis mereka masih tetap berdiri sendiri.

BANK

dan

KREDIT

UANG ,

Uang.

Uang adalah alat tukar menukar yang dapat diterima oleh masyarakat umum, dapat digunakan sebagai alat membayar berbagai barang dari jasa serta merupakan alat pembayar utang. Syarat-syarat uang meliputi :

1. dapat diterima oleh umum (acceptability).

2. dapat dibagi-bagi dan tidak mengurangi nilai (divisibility). 3. mempunyai nilai yang stabil atau tetap (stability of value). 4. mudak disimpan dan dipindah tangankan (portability). 5. tahan lama dan tidak cepat rusak (durability).

Fungsi uang :

A. fungsi teknis:

• fungsi primer:

- sebagai alat tukar

- sebagai alat pengukur nilai

• fungsi sekunder:

- alat pembayaran

- sebagai pengalih nilai

- sebagai pemudah kekayaan B. fungsi dinamis (pendorong perekonomian). Macam-macam nilai uang:

1. Dilihat dari asalnya:

• Nilai nominal: yaitu nilai yang tercantum pada mata uang. Uang ini biasa disebut uang Fiduclair (uang kepercayaan).

• Nilai instrinsik: yaitu nilai bahan atau biaya pembuatan uang. Uang ini biasa disebut dengan Full Bodied Money (uang penuh).

2. Dilihat dari ukurannya:

• Nilai internal: yaitu nilai uang yang diukur dengan kemampuan untuk mendapatkan sejumlah barang dan jasa.

• Nilai eksternal: yaitu nilai yang diukur dengan sejumlah mata uang luar negeri. Jenis uang.

1. Uang Kartal.

Adalah alat pembayaran yang sah dan diterima secara umum. Meliputi uang kertas dan uang logam dikeluarkan oleh Bank Sentral.

2. Uang Giral.

Saldo yang tersedia di bank yang dapat diambil sewaktu-waktu. Meliputi cek, bilyet, giro, telegraphic transfer. Dikeluarkan Bank Umum.

Terjadinya uang giral.

- penyerahan uang kartal di bank

- penjualan saham perusahaan melalui bank

Teori Nilai Uang.

1. Teori Transaksi dari Irving Fisher.

T

P

V

M =

Dengan: M (money) = jumlah uang ; V (Velocity) = kecepatan ; P (Price) = harga ; T (Trade) = volume barang

2. Teori Kuantitas Uang.

P

K

M = ⋅

Dengan: M (money) = uang ; K = konstanta ; P (Price) = harga 3. Teori Pendapatan.

Menurut JM. Keyness bahwa yang akan mempengaruhi tingkat harga adalah lebih banyak ditentukan oleh pendapatan.

Kalau seseorang mempunyai uang (pendapatan) maka akan dipergunakan untuk:

• motif transaksi

• motif berjaga-jaga

• motif spekulasi

Uang yang nilai instrinsiknya lebih rendah daripada nilai nominalnya akan selalu

menghilangkan uang yang nilai instrinsiknya sama atau lebih besar daripada nilai nominal dari peredaran (Bad money always drives out good money) ⇒ Hukum Gresham. Istilah tentang uang.

1. Inflasi.

Bila nilai uang yang beredar lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia, maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya inflasi.

2. Deflasi.

Jika nilai uang yang beredar lebih sedikit daripada jumlah uang barang dan jasa yang tersedia, maka hal ini dapat menyebabkan deflasi.

3. Devaluasi.

Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing atas kebijasanaan pemerintah.

4. Revaluasi.

Penurunan nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing atas kebijaksanaan pemerintah.

5. Apresiasi.

Proses peningkatan nilai mata uang dalam negeri yang disebabkan oleh adanya mekanisme perdagangan (valuta asing).

6. Depresiasi.

Proses penurunan nilai mata uang dalam negeri yang disebabkan adanya mekanisme perdagangan (valuta asing).

Bank.

Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (UU No. 7 tahun 1992).

Fungsi Bank:

1. Fungsi utama:

• Pengumpulan dan pengeluaran dana dari dan kepada masyarakat.

• Menanggung resiko dana masyarakat dari berbagai kemungkinan (hilang, rusak, inflasi, dan deflasi)

• Menanggung balas jasa (bunga). Fungsi tambahan:

1. memberikan garansi bank. 2. menerima pencairan cek.

3. memberikan fasilitas pengiriman uang. Jenis-jenis bank:

1. Bank sentral: mencetak dan mengedarkan uang.

2. Bank umum: menghimpun dana dari masyarakat berupa giro, deposito, dan kredit jangka pendek.

3. Bank pembangunan: simpanan dalam bentuk deposito, jual beli kertas berharga, kredit jangka menengah dan panjang.

4. Bank tabungan: menarik dana dari tabungan, penabungan uang, dan jual beli saham. Tugas bank sentral:

• Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

• Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

• Mengkoordinasikan bank-bank lain. Menurut kepemilikannya:

• Bank Pemerintah : Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan.

• Bank Swasta Nasional : Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank Tabungan.

• Bank Swasta Asing: Bank asing yang ada di Indonesia. Menurut Institusi penciptaan uang:

• Bank Primer: dapat menciptakan uang kartal atau uang giral.

• Bank Sekunder: tidak dapat menciptakan uang melainkan hanya sebagai perantara kredit.

Bonafiditas suatu bank ditentukan oleh:

• Rentabilitas: kemampuan bank untuk menghasilkan laba.

• Solvabilitas: kemampuan bank untk menutup seluruh kewajibannya.

Kredit.

Menurut jangka waktunya kredit dibedakan menjadi:

1. Kredit jangka pendek (kurang dari 1 tahun) : kredit, gadai, KCK. 2. Kredit jangka menengah (1 – 3 tanu) : obligasi, KMKP.

3. Kredit jangka panjang (lebih dari 3 tahun) : hipotek, KIK. Yang termasuk kredit berprioritas tinggi dari pemerintah:

1. Kredit Modal Kerja Permanen : untuk perluasan dan rehabilitasi. 2. Kredit Investasi Kecil : untuk industri kecil yang baru.

3. Kredit Candak Kulak : untuk pedagang kecil. 4. Kredit Bimas dan Inmas : untuk petani kecil.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kredibilitas seseorang : 1. Character : sifat, watak, hobi, dan kebiasaan. 2. Capacity : kemampuan membayar kembali. 3. Capital : jumlah modal dan pengalokasian modal. 4. Condition : kondisi ekonomi disekitar debitur.

.

APBN

dan

NASIONAL

PENDAPATAN

Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam waktu satu tahun atas penyerahan factor produksi.

1. Pendapatan Nasional menurut Pendapatan Nilai Produksi:

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi dalam satu tahun yang diukur dengan uang.

E

P

I

J

A

Y = + + + +

Dengan: A = agraris P = perdagangan J = jasa E = ekstraktif

I = industri Y = pendapatan nasional 2. Pendapatan Nasional menurut Metode Pengeluaran:

Pendapatan nasional adalah merupakan penjulahan seluruh pengeluaran konsumsi, investasi, government expenditure dan ekspor netto.

( X M )

G

I

C

Y = + + + −

Dengan: Y = pendapatan nasional

I = pengeluaran Investasi Rumah Tangga Produsen

G = pengeluaran Pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah.

impor M ekspor X = =

⇒ Pengeluaran Netto Rumah Tangga Pemerintah.

3. Pendapatan Nasional menurut metode Penerimaan / Pendapatan.

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh pendapatan yang diterima oleh pemilik factor produksi dalam suatu masyarakat selama satu tahun. Penddapatan tersebut berupa: sewa, upah / gaji, bunga, dan laba.

p

i

w

r

Y = + + +

Dengan:

Y = pendapatan nasional i (interest) = bunga modal r (rent) = sewa p (profit) = laba pengusaha w (wage) = upah / gaji

Macam-macam Komponen Pendapatan Nasional. 1. Gross Domestic Product (GDP).

GDP sering disebut juga dengan Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu Negara, termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang berada di dalam negara tersebut.

2. Gross National Product (GNP)

GNP sering disebut juga dengan Produk Nasional Bruto (PNB) adalah jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu Negara termasuk produk masyarakat yang berada di luar negeri, tetapi tanpa menghitung produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalam negeri dalam waktu satu tahun.

negeri

luar

terhadap

netto

oduk

GDP

GNP = − Pr

INVESTASI

dan

KONSUMSI

TABUNGAN ,

1. TABUNGAN.

Adalah bagian pendapatan yang itdak dikonsumsi dan disimpan di bank ataupun di rumah dalam bentuk “hoarding

Hubungan antara Konsumsi (C) dan Tabungan (S) dengan Pendapatan (Y)

S

C

Y = +

) (y f

C = dengan persamaan linear

bY

a

Y = +

Dengan: a = konsumsi otonom Y C

Dalam dokumen Ringkasan Materi IPS (Halaman 53-62)

Dokumen terkait