sikap yang mambangun.
I
Walau hal ini tidak dengan mutlak, tapi setidak-tidaknya me
hgurangi. Manusia mempunyai dua macam kebutuhan, yang
per-tama kebutuhan pokok dan yang kedua kebutuhan merasa senang Kebutuhan yang pertama dipenuhi melalui pekerjaan dan yangicedua dipenuhi oleh kondisi-kondisi yang mengelilingi
akti-Vitas-aktivitas seseorang.
Oleh sebab itu manajer hendaknya meraperhatikan ter-hadap keinginan-keinginan anggota organisasinya. Karena kebutuhan-kebutuhan yang dapat mempengaruhl kelakuan manu-sia yang menerimanya,
Adapun kebutuhan-kebutuhan manusia yang dapat mempe-n^ruhinya, misalnya kebutuhan akan pekerjaan, kebutuhan a-kan penghargaan, kebutuhan aa-kan kaslh sayang dan lain se-bagainya. Manajer tanpa memperhatikan faktor kebutuhan inl terhadap anggota kelompok, sudah tentu akan mempengaruhl -proses darl pada manajemen, Sedangkan -proses manajemen Itu sendlrl sangat dlpengaruhl oleh proses darl pada komunlkasl nya. Komunlkasl yang efektlf mencermlnkan manajemennya akan efektlf pula, walaupun tldak mutlak tergantung kepada ma-najernya, Tlngkah laku darl Indlvldu maupun anggota kelom-I)Ok hendaknya dlperhatlkan, kebutuhan-kebutuhan dan kelngl-nan-kelnglnan anggota organlsasl apablla tldak dlpenuhl
•
akan mempengaruhl dalam soal komunlkasl. Mungkln dla tldak mau mendengar, tldak mau tahu, tldak ada loyalltas, terha dap bantuannya kepada organlsasl. Sehlngga arus komunlkasl akan terhambat. Untuk keperluan Inl, maka penulls akan mem-berlkan contoh mengenal hambatan-hambatan komunlkasl yang dltulls oleh Koontz O'Donnell & H. Welhrlch dalam bukunya -sebagal berlkut :
1. Lack of planning to communicate 2. Dnclarlfied assumptions
5. Badly expressed messages k, Semantlcdlstortlon
5. Lost by transmission and poor retention 6, Poor listening and premature evaluation 7, Distrust, threat, and fear
8. Insufficient adjustment period to change. 21)
ad, 1. Lack of planning to communicate
Komunikasi yang baik jarang sekali terjadi pada se—
tiap kesempatan. Pada umumnya orang sering berkata menulis tanpa dipikirkan terlebih dahulu, tanpa pe-renCanaan dan pernyataan dari tujuannya, bahkan tan-pa peraberian alasan-alasan untuk mengarahkan maksud nya. Hal ini akan mempengaruhi saling pengertian dan
penghambat perubahan-perubahan,
ad, 2, Unclarifled assumptions
Yang paling pen ting dalara hal ini adalah. asumsi-asum
si yang tidak dikomunikasikan, Misalnya seorang lang ganan mengirimkan nota bahwa dia akan mengunjungi pa brik barang yang dibutuhkan, Dia di sini akan menak-sirkan bahwa orang pabrik (penjual) akan menjumpai dia dipelabuhan udara di dalam satu ruangan, dan te-lah tersedianya angkutan dan juga membuat acara-aca-ra tentang rencana tersebut.Tapi pada kenyataannya pihak pabrik/penjual menduga bahwa langganan itu yang datang ke kotanya hanya
21) Harold Koontz O'Donnell & H, Weihrich, on - cit..
hal. 702
akan raengunjungi pesta perkawinan dan akan membuat percakapan-percakapan biasa mengenai rencana itu»
Dugaan yang ttdak jelas ini akan mengharabat/mengha-silkan hal yang membingungkan, dan akan menghilang-kan hubungan baik.
ad. 3. Badly expressed messages
i
Bagalmanapun jelasnya ide di dalam pikiran komunlktor, tetapi kalau tidak disertai dengan katkata a-tau kalimat-kalimat yang baik, akan mempengaruhi da lam pengertian bagi para penerima pesan, sehingga a-kan mempengaruhi proses komunikasi.
ad. /f. Semantic distortion
Hal ini adalah merupakan hambatan-hambatan untuk mem buat komunikasi yang tidak efektif yang dapat diper-timbangkan dengan tiba-tiba.
Contoh : Dalam suatu iklan mengatakan akan menjual barangnya lebih rendah. Tentu akan mengandung berbagai pertanyaanpertanyaan, dan hal ini akan mengha -silkan jawabab yang berbeda-beda.
ad, 5* Lost bv transmission and poor retention
Hilangnya di jalanan dan tidak adanya yang menyim -pang atau mengingatkan dengan baik, akan mempengaru
hi dalam berkomunikasi.
Pada waktu raengirirakan sebuah pesan biasanya itu a-kan menjadi kurang jelas, karena raelalui saluran
ko-munikasi yang banyak.
Poor retention, juga mempengaruhi dalam bidang komu-nikasi. Contoh : apabila mendapatkan suatu fakta / bukti yang berbeda dengan informasi, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap komunikasi yang efektif, karena menggunakan saluran komunikasi Isiinnya untuk
mengecek kebenarannya.
ad, 6. Poor listening and premature evaluation
Kurangnya mendengar dan evaluasi yang lebih awal ini Juga akan menghambat komunikasi.
Contoh : pada suatu diskusi banyak pembicaraan- pem-bicaraan yang tidak berhubungan dengan topiknya.
Alasannya biasa kadang-kadang orang mengutarakan ma-salahnya masing-masing, dari pada mendengarkan raasa-lah percakapan yang sebenarnya. Mendengar itu harus raemerlukan perhatian yang penuh, hal ini berarti pu-la menghindarkan penipu-laian/evaluasi yang lebih awal apa yang dikatakan oleh orang lain,
!
ad, 7. Distrust, threat, and fear
Tidak adanya kepercayaan, hal ini bisa menimbulkan dari sikap pimpinan yang tidak berpendirian,
i
Misalnya, ada seorang bawahan memberikan informasi
I
langsung kepada atasan dan tidak secara tersusun.
Otoraatis pimpinan langsung memberikan tanggapan yang kurang baik terhadapnya, sehingga timbul rasa keti -dak percayaannya terhadap bawahannya tersebut,
ad. 8. Insufficient ad.lustment period to change
Tidak cukupnya waktu untuk mengadakan perubahan juga akan menjadikan penghalang dalam berkomunikasi.
Misalnya, sebelum kita memakai sistem yang baru, ki-ta perlu waktu yang cukup untuk mengadakan perubahan perubahan atau penyesuaian terlebih dahulu. Sehingga komunikasi yang akan dipakai dapat berjalan dengan
efektif.
Contoh : apabila suatu perusahaan akan merubah sis-tem/cara administrasinya yang biasa dikerjakan de ngan tidak memakai mesin, akan diganti dengan cara — komputer, Hal ini perlu adanya perubahan dulu di da lam organisasinya, dengan jalan mengembangkan atau mendidik para pegawainya, yang sesuai dengan tujuan, sehingga komunikasi ada pada tempatnya.
Berdasarkan pada uraian di atas ini, maka penulis