• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM KOMUNIKASI DAL.AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM KOMUNIKASI DAL.AM"

Copied!
230
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELAKSANAAN SISTEM KOMUNIKASI DAL.AM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PADA KANTOR PUSAT

PENERANGAN MASYARAKAT KABUPATEN DT. II BOGOR

S K R i P S I

Disjukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujian Negara Dalam Mencapai Geiar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajeman P a d a

Fakuttas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor

Oleh

ENDANG SUHERMAN

NRP : 021184037

NIRM : 85.41040517 NO. UJiAN NEGARA : 87.1043402052

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 19 8 9

(2)

^^i-'-O.-:: -V.> -

;V--K57'-.-7V.:-

iSSiii

s£--"v--'i-ii"--:---

?-?'i'-'S-=7ri-''^

r.-

wss

»- i -:-^;ri:'.*^.-'» •..

(3)

PADA KANTOR PUSAT

PENERANGAN MASYARAKAT KABUPATEN DT. II BOGOR

S K R I P S I

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Ujtan Nagara Dalam Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen P ada

Fakuttas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor

Mengetahul : Dekan Fakuttas Ekonomi

^Universitas Pakuan Bogor

Hari Gursida, Ak )

Mengetahul,

Ketua Jurusan Manajemen

(Drs. Tjep Baden )

Mengetahui, Dqeep Pembimbing

r

■lU ^

^ il

( Dra. Soela^an S. Be. Ak )

(4)

iWiWIppSltlSsSMSi;?!^^ jtjmmmm^'smmMxmmi Wtss!i; ss»«%®iTO:SKS^^

(5)

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor

Pada tanggal stdang 30 JunI 1989

ENDANG SUHERMAN

NRP NIRM

NO. UJIAN NEGARA JURUSAN

YUDISIUM

021184037 85. 41040517 87.1043402052

MANAJEMEN

r Mengatahui, OQseh Pembimbing

: c

1

i

. j :

{Drs. Soelaaman S.Dc.Ak)

Mengetahui.

Dosen Penguji

( Dra. Tjep Baden)

(6)

:-^;ss :H:-:f ;l3Sl^iSiliS;:wS^ ' " """

-.;-C.-'.-

i

- • -I-V . T .. •

T--'- a I

- ** - ^- ," ' * '-• '-*•

•• : ' *.- . ** " -.-' r ' r • •'I • .*.*:^ . r /•"*:.•-** ''*>7.V:r* •i-i" •*^- *.' * '>'.' ^'•:'

■.r -••

- ••••: :so<- -'^A^-v;:'--:';' ■••A.^ -r:

V • -; .• •.? y s'-: -r .•- '-r > • :: -v ;'. - rr -*. , -.y•;, r •'• r ^ ,. •.: •-n • -.V; -,-

t •. - - - ^. — • ' .— ^ ^ . - .*' r -. - .. • -.

' • •? * "- • • V' *.V' Iv.- "i -i'-' • •• •.".. -' V.,'-A . • c~* .*••*-. rr -. -*.. ,,;. • .-V-'-- •* • • . • - /

Ay,.A,';AA-j;;:AAA:A;;SA;"^^Ar'A-- AA-

■:•.■ .••••

- -•^'. V- •■ • '-'

':-?AA::'

--3 "3" ^-r:^--'^^

'-'■''y.y'-

••*'•7.-"^Vr*^-.; ^ ^ ^ ---J

rA-A"-'AA^'-

t a: ;S

'-'.^^j'-'^ ':-:''^ 'i'v

V ••;■•

^A-:-

• '""-VV. • AA^r-'VAi-A'-:

(7)

**£«p«riembshkaB,

•b«al Ayahaada (Ala). Ibsada, Kakaada. larta adikka yaof (erclata e»s«r. 30 April

(8)
(9)

Atas izin Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah dapat me nyelesaikan penyusunan skripsi ini yang mana merupakan sa- lah satu syarat untuk menempuh ujian negara dalam mencapai- gelar Sarjana Ekonorai jurusan Manajemen pada Fakultas Ekono

mi Universitas Pakuan Bogor.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengalami bebera pa kesulitan yang antara lain meliputi pencarian data- data yang up to date, keterbatasan penulis dalam menguasai ilmu Manajemen secara raenyeluruh khususnya raasalah komunikasi &

ilmu-ilrau lain yang raendukung Manajemen dalam rangka menca- pai tujuan.

Dengan adanya hal-hal di atas penulis menyadari de- ngan sedalam-dalamnya, bahwa penyusunan skripsi ini masih kurang sempurna baik dari kalimat, maupun dari segi nilai

ilraiahnya,

Pada keserapatan ini penulis menghaturkan rasa terima- kasih kepada Bapak Drs. Soelaeraan, S,Bc»Ak yang telah me—

neliti dan membicibing dalam penyusunan skripsi ini.

' Disamping itu penulis juga ingin menghaturkan rasa te

I

rima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat ; 1. Bapak Drs. Hari Gursida.Ak. Dekan Fakultas Ekonomi Uni

versitas Pakuan Bogor.

2. Bapak Drs, Tjep Baden, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Pakuan Bogor,

• 1

(10)

» > *

(11)

if. Bapak Kepala Kantor Pusat Penerangan Masyarakat Kab. DT, ' II Bogor beserta staff dan para pegawai yang telah me- luangkan waktu serta raerabantu dalam memperoleh data-data

I

yang dibutuhkan,

5. Seluruh staff Tata Usaha dilingkungan Fakultas Ekonomi -

I

Universitas Pakuan Bogor.

6. Ibimda dan Ayahanda (aim) yang telah mendoakan penulis - dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Juga kepada Kakanda E. Kosasih yang telah ikut serta da lam memberikan dorongan moril raaupun material sehingga

dapat terselesainya skripsi ini.

Demikian juga rasa terima kasih penulis sampaikan ke pada para sobat dan rekan-rekan raahasiswa yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah turut raerabantu penyusun- an skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini ada manfaatnya ba gi para pembaca dan bag! kepentingan ilmu pengetahuan pada

umumnya.

Bogor, April 1989

Endang Suherman

ii

(12)
(13)

Hal.

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL ^

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Identifikasi Masalah h

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 5 l.if. Manfaat/kegunaan Penelitian 6 1.5. Kerangka Peraikiran dan Hipotesa 6

1.6. Metode Penelitian 8

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian 9

1.8. Sistimatika Pembahasan 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen dan Manajeraen

Personalia

2.2. Pengertian Komunikasi dan Prestasi

Kerja ^9

2.3. Si fat dan Sistem Komunikasi 35 'i 2.U. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

I Proses Komunikasi

I 2.5. Indikasi-indikasi Terhadap Menurun

' atau Meningkatnya Prestasi Kerja 56

2.6. Hubungan Komunikasi dengan

Prestasi Kerja 58

I

BAB . III. OBYEK PENELITIAN 61

3.1, Sejarah Singkat Kantor Puspenmas

Kabupaten DT. II Bogor 6l

iii

(14)

' If * i r

^ . t

i

\

,1.

•'l Is'' '^ • "•

* i. ..

~ . p. -'

-1

(15)

3.3. Ruang Lingkup Kegiatan Kantor

Puspenmas Kab, DT.II Bogor 68 3,'t, Pelaksanaan Koraunikasi Pada Kan

tor Puspenmas Kab,' DT.II Bogor 73

3.5. Metode dan Teknik Panel!tian 76

BAB VI. PEMBAHASAN .. 83

Pengaruh Pelaksanaan Sistera Komu- nikasi Dalam Meningkatkan Presta- si Kerja Pegawai Pada Kantor Pus

penmas Kab. DT.II Bogor 83

BAB V. RANGKUMAU 101

BAB VI. KESIMPULAN DAK SARAN 105

6.1. Kesimpulan 105

6.1. Saran 107

DAFTAR KEPUSTAKAAN 108

[

iv

(16)

. ,.l ■ ■

(17)

1. Tabel 1

2. Tabel 2

3. Tabel 3

4, Tabel

5. Tabel

6, Tabel

7. Tabel k 5 6 7

8. Tabel 8

9. Tabel 9

10. Tabel 10

11. Tabel 11

12. Tabel 12

Daftar jumlah personil dalara setiap

bidang periode Desember 1988 80 Penilaian prestasi kerja pada Kantor

Puspenmas Kab. DT.II Bogor sebelum - penyempurnaan sistera koraunikasi ku-

run waktu 198^-1986 81

Penilaian prestasi kerja pada Kantor Puspenmas Kab. DT.II Bogor sasudah - penyempurnaan sistem komunikasi ku -

run waktu 1986-1988 82

Keadaan umur responden d'f

Keadaan pangkat responden 85 Keadaan tingkat pendidikan responden ,. 86

Pemahaman responden tentang arti -

komunikasi 67

Pelaksanaan koraunikasi pada Puspen -

mas Kab.DT.II Bogor 88

Pendapat responden mengenai komunika si yang dapat raeningkatkan kemampuan

dalam bekerja 88

Pengaruh pelaksanaan komunikasi pega wai terhadap daya guna dan hasil gu-

na 89

Pengaruh pelaksanaan komunikasi yang

baik terhadap rautu kerja 90 Pengaruh pelaksanaan komunikasi dalam

raencari tata kerja baru untuk raenca-

pai daya guna dan hasil guna 90

V

(18)

-C-"f-

'S..

(19)

kan tugas dan kewajiban 91 lif, Tabel li+ : Pendapat responden raengenai komuni -

kast yang dapat meningkatkan presta-

si kerja 92

15. Tabel 15 : Pendapat responden atas hubungan yang dirasakan setelah adanya pelak

sanaan komunikasi yang balk 92

vi

(20)
(21)

1. Lampiran 1 : Mengenai Angket Ill

[

vii

(22)
(23)

PENDAHULUAN

I

I

1,1, Latar Belakang Penelitlan

Indonesia dewasa ini sedang giat melaksanakan pemba- ngunan dan perbaikan-perbaikan ke berbagai sektor, Antara lain sektor Industri, Pariwisata melalui peningkatan ekspor migas maupun nonmigas dan sektor-sektor lainnya, Karenanya - unsur peranan komunikasi merupakan usaha pemerintah untuk rae ningkatkan taraf kemajuan, kemakmuran dalam menciptakan ke- adilan bagi aasyarakat Indonesia,

Usaha pembangunan yang hampir meliputi keseluruhan sek

tor-sektor seperti yang dimaksud di atas, diraaksudkan agar

tidak dapat adanya ketimpangan di dalam peraerataan hasil pem bangunan. Sebab dengan pemerataan hasil pembangunan dan ke- berhasilan usaha pemerintah dalam raembangun negara ban^anya

dapat menunjang stabilitas ekonorai, dan keamanan negara,

Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan bagi negara

yang sedang mambangun sangat diperlukan, karena merupakan dasar usaha pemerintah daleim membangun, Harobatan, kesulitan akan silih berganti yang dihadapi pemerintah apabila salah satu sektor terganggu stabilitasnya, Seperti sektor pereko- nomian yang tidak stabil, suhu politik yang tidak stabil, jelas bahwa hal ini akan dapat mempengaruhi jalannya roda pemerintahan sehingga dapat menghambat bangsa dan negara pa—

da tahap PELITA nanti.

(24)
(25)

ngan adanya perbaikan dan peningkatan sarana tersebut seper- ti jerabatan-jerabatan, jalan-jalan raya dan Iain-lain, me- raungkinkan dapat memperlancar hubungan daerah satu dengan daefah lainnya. Dengan lancarnya hubungan tersebut, hal ini sangat merabantu tercapainya tujuan sesuai dengan yang telah

ditetapkan,

Begitupun usaha pemerintah di dalain membina usaha-usa- ha yang dilakukan baik sektor swasta raaupun pemerintah.

Dalam bidang perdagangan dan industri, pemerintah telah mem- bentuk lembaga-lembaga sebagai sarana komunikasi seperti KA- DIN (Kamar Dagang dan Industri). Hal ini dimaksudkan agar terciptanya hubungan yang baik antara pemerintah dan para industriawan ataupun para pengusaha. Hubungan yang baik sangat menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Dengan demikian. komunikasi yang baik perlu dicipta- kan oleh seorang manajer di dalam perusahaan. Tanpa komuni kasi yang jelas, kesulitan dan kesukaran akan terus dihada-

pi oleh perusahaan. Dalam dunia perusahaan telah dikenal

sarana komunikasi yang modern, antara lain saluran jarak oa-

uh, bahkan hubungan antar negara dapat dilakukan dengan ce- pat melalui telex, telephon, dan Iain-lain. Hal ini menun- jukan, bahwa peran komunikasi dari waktu ke waktu terus me-

ngalami kemajuan dalam bidang teknologinya.

(26)
(27)

manapun modernnya sistem komunikasl manakala sipenerima ko munlkasi tldak mengerti apa yang dimaksudkan, hal ini akan

menimbulkan kesukaran.

Agar suatu perintah, informasi dan Iain-lain dapat di laksemakan oleh sipenerima diperlukan pengertian yang Jelas

apa yang dimaksud oleh peaberi perintah informasi tersebut.

Jadi jelaslah kiranya tidak terdapat suatu komunikasl yang

balk maka semua rencana, instruksi-instruksi, petunjuk- pe-

tunjuky saran-saran, motivasi-motivasi, dan Iain-lain akan

mengalami kegagalan atau hambatan.

Dengan komunikasl orang dapat memberitahukan raaksud kepada orang lain. Dan sebaliknya apa yang diberitahukan atau yang dimaksud orang lain tersebut dapat dimengerti de ngan Jelas, sebab bagaimanapun baiknya .suatu manajemen peru sahaaUt manakala komunikasl tidak dapat berjalan dengan ef-

fektif maka tidak akan ada manfaatnya.

Tidak dapat disangkal bahwa peranan komunikasl yang balk dalam perusahaan memungkinkan dapat mencapai tujuan - yang telah direncanakan lebih dahulu. Suatu sistem komuni kasl yang tidak balk dapat menimbulkan beberapa masalah

yakni :

1. Tidak tepatnya keputusan yang dibuat.

2. Menimbulkan ketidak puasan dikalangan para pegawai

ataupun para pirapinan.

(28)
(29)

L

ban, atasan, ataupun atasan dengan bawahan.

Untuk melaksanakan komunikasi dapat dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :

1. Tertulis, 2. Lisan.

3* Dengan gambar.

Dari uraian dan penjelasan tersebut di atas, maka da

pat disimpulkan bahwa hampir seluruh kegiatan baik yang di lakukan oleh pemerintah, swasta, perorangan, dan Iain-lain tidak terlepas dari peranan .komunikasi satu sama lain untuk

mencapai tujuan*

I

1.2, Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, per

masalahan yang akan dihadapi sampai sejauh mana peranan ko munikasi dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai. Maka dalam mengadakan penelitian ini masalah yang paling pokok

adaiah :

1, Sampai sejauh manakah pelaksanaan komunikasi pada

Kantor Pusat Penerangan Masyarakat Kab. DT, II Bo-

sor.

2. Hambatan-hambatan apa yang timbul dalam pelaksana

an komunikasi pada Kantor Puspenmas sehingga aKan

I

mengganggu penin^atan prestasi kerja.

(30)
(31)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian ke perusahaan, maka

harus terleblh dahulu dltentukan maksud dan tujuannya de-

ngan jelas agar jalannya penelitian blsa dltangkap langsung

guna untuk menyusun skrlpsl dengan hasll yang sangan dlhar-

rapkan.

Adapun maksud dan tujuan penelitian adalnh :

1, Untuk mengetahul keadaan yang sebenarnya tentang keglatan yang dllaksanakan pada Kantor Pusat Pene- rangan Masyarakat Kabupaten DT, II Bogor.

2, Untuk mendapatkan Informasl sebagal bahan masukan mengenal komunlkasl sampal sejauh mana peranannya

sehlngga dapat menlngkatkan prestasl kerja pegawai pada Kantor Pusat Penerangan Masyarakat Kabupaten

DT. II Bogor.

3, Menelltl konsep komunlkasl yang dllakukan sehlngga dapat Baling berhubungan dalam rangka menlngkatkan

prestasl kerJa pegawai.

Zf. Menelltl kemungklnan-kemungkinan yang. dapat. meng- atasl terhadap kesulltan-kesulltan dalam berkomuni kasl sehlngga dapat menlngkatkan prestasl kerJa pe

I

gawal.

5. Sebagal salah satu syarat. akhlr pendldikan dalam

menempuh sarjana ekonoml.

Untuk Itu penulls berharap, kiranya skrlpsl Inl dapat

memp^yai manfaat walaupun eedlkit, bagi perkembangan ilmu

pengetahuan khususnya dalam bldang komunlkasl*

(32)
(33)

Balam mengadakan penelitian terhadap obyek yans dite- litlnya harus dapat membawa dampak yang positlf, supaya han

batan yang ada dl perusahaan dapat dihlndarkan.

Adapun manfaat/kegunaan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahul kesulitan-kesulitan yang mungkln mengganggu terhadap kelancaran keglatan kerja pega

I

wal,

2. Untuk mellhat sampal sejauh mana peranan komunlka-

I

si dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai.

3. Bagi pimpinan pada Kantor Pusat Penerangan Masyara

I

kat Kabupaten DT. II Bogor, dapat dijadikan seba- gql bahan masukan untuk meningkatkan prestasi ker- ja pegawai dan keglatan yang disebabkan komunikasi yang balk dan efektif.

1.5; Kerangka.'Pemikiran dan Hipotesa

- .

Setiap pemikiran selalu berhubungan dengan fakta ka- rena penelitian merupakan cara yang ilmiah sistimatis se- hlngga harus logis dalam memecahkan suatu masalah yang. dlha

dapi.

Kerangka pemikiran dalam penelitian ini terdiri atas

anggapan dasar dan hipotesa.

(34)
(35)

juan segala pandangan dan kegiatan terhadap masalah yang di hadapi, postulat ini yang menjadi titik pangkal, titik mana tidak lagi raenjadi keraguan peneliti,

Adapun anggapan dasar yang raenjadi titik pangkal dari

penelitian ini antara lain :

i

1. Komunikasi raerupakan suatu alat dan bukan raerupa-

kan suatu tujuan.

2. Komunikasi dapat berperan dalara meningkatkan pres-

tasi kerja pegawai.

3. Komunikasi dapat berperan dalara menyarapaikan suatu

gagasan,

if, Adanya komunikasi dapat memberikan keleluasaan pa-

da para pegawai dalara menyarapaikan informasi.

Hipotesa

I

Dalara raengadakan suatu penelitian terhadap obyek yang

j

diteliti harus dapat memberikan hasily walaupun hasil ter- sebut belura sepenuhnya benar, raasih dalara perurausan seraenta ra, Sehingga harus diadakan pengolahan kembali \mtuk menca- pai suatu hasil atau jawaban yang sebenarnya.

Dari rumusan masalah yang dihadapi di atas, raaka tira- bul suatu hipotesa yang dihasilkan dalara penelitian yaitu :

(36)
(37)

" Apabila komunikasi dilakukan secara efektif dlharapkan akan dapat memberlkan dampak terhadap penln^atan presta- si kerja pegawai pada Kantor Pusat Penerangan Masyarakat Kabupaten DT, II Bogor",

1.6. Metode Penelitian

Dalam penyusunan skrlpsl ini penulis berusaha me- ngumpulkan data-data dengan merapergunakan metode yaitu anta ra lain :

1. Library reseach (Penelitian kepustakaan) 2. Field reseach (Penelitian lapangan)

adj 1, Yang dimaksud Library reseach yaitu penelitian ke

pustakaan dengan melakukan membaca buku-buku lite- ratur yang erat hubungannya dengan Judul skripsi -

j

penulis, Selain buku-buku literatur, juga ditambah dengan catatan-catatan yang selama ini penulis per

oleh di bangku kuliah.

ad, 2, Yang dimaksud Field reseach yaitu penelitian lapa ngan dengan cara mengumpulkan data-data dengan me lakukan tinjauan secara langsung kepada obyek atau

tu^juan yang ditelitinya.

Untuk kegiatan penelitian tersebut penulis lakukan

dengan cara :

a. Tftknik Interview

Yakni dengan mengadakan pertanyaan secara lisan ke pada salah seorang pejabat atau kepala bagian yang

(38)
(39)

Dengan teknik ini penulis maksudkan agar didapat - keterangan yang lebih jelas, sehingga akan memban- tu kelancarsoi dalam penyusunan skripsl Inl.

b, Teknik Ouistlonaire

Yaitu dengan mengajukan daftar pertanyaan-pertanya an yang; lebih dahulu penulis susun, dengan menggu- nakan angket pertanyaan pada beberapa pegawai,

c, Teknik Observasi

Yaitu suatu teknik penelitian dengan mengadakan pe ngamatan langsung pada obyek yang penulis teliti, Hal ini dimaksudkan untuk lebih melengkapi data - data yang dibutuhkan.

1.7, Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun lokasi- Kantor Pusat Penerangan Masyarakat Kab.

DT. II Bogor yaitu di Jalan Raya Sindangbarang Km,6 Kec. Ci

omas Kabupaten DT.II Bogor Jawa Barat,

Mengenai waktu diadsdcannya penelitian yaitu selama 3 minggu tepatnya pada tanggal 24 Desember 1988 samapai de

ngan 14 Januari 1989.

I

1.8, Sistimatika Pembahasan

Sistimatika dalam pembahasan skripsi ini penulis bagi dalam enam bab ditambah dengan daftar pustaka, Pembaha-

(40)
(41)

sannya hanya menyajlkan gambaran secara garis besarnya saja hal ini dimaksudkan agar dapat diperoleh suatu gambaran ke- seluruhannya, yaitu antara lain ;

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab pertama ini merupakan kata pengantar dalam pembahasan isi skripsi,

i

I

Dalam penyajiannya maka penulis bagi atas dela pan sub bagian ;

Bagian 1.1. Menjelaskan beberapa masalah ten-

I tang yang menjadi latar belakang penelitian -

skripsi, dengan raenguraikan secara singkat ten tang komunikasi serta yang menjadi pertimbang- an penulis dalam menentukan pemilihan judul skripsi.

Bagian l.g. Menjelaskan sedikit tentang yang menjadi masalah yang dihadapi pad'a Kantor Pu»- sat Penerangan Masyarakat Kab, DT.II Bogor,

■ I

Bagian 1. Menjelaskan maksud dan tujuan di- adakannya penelitian,

Bagian l.U. Menjelaskan tentang manfaat/kegu- naan dari basil diadakannya penelitian,

Bagian 1.5. Menjelaskan tentang kerangka pemi kiran dan hipotesa yang menjadi suatu titik - pangkal dari penelitian yang terdiri dari ang- gapan dasar dan hipotesa.

(42)

' '

•*. - . « *

(43)

Baglan 1.6. Henjelaskan metode ysing digunakan dalam penelitian yang diterapkan dalam penyusu- nan karya ilmlah ini.

Baglan 1.7. Menerangkan mengenai lokasi dan

waktu yang tepat dalam mengadakan penelitian.

Baglan 1.8. Menguraikan sistimatika pembahasan

dari bab ke bab sehingga merupakan gambaran se-

cara keseluruhan.

BAB II. TINJADAH PUSTAKA

Dalam Bab kedua ini penulis menjelaskan tentan&

teori-teori yang diarabil dari beberapa litera- tur yang uraiannya di bagi dalam enam sub bagi an yaitu :

Bflglan g.l. Penulis menguraikan secara singkat tentang teori manajemen dan manajemen persona lia dengan mengutip dari pendapat para abli ma- na^emen dan manajemen personalia.

Bflglan 2.2, Menguraikan secara singkat tentang, teori komunikasi dan prestasi kerja yang diku - tip dari beberapa abli.

Baglan 2."^. Menjelaskan secara singkat mengena i sifat dan sietem komunikasi.

Bflglan ?.h. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang dapat merapengaruhi proses komunikasi.

(44)

^ -ii

i' • . ■;riK"i ' -• >■ ii- 'i "H

•' t.. . r V.

C' .-.-'t -

oi;;r , 1 i .*<•

S f ^

n i- •:■ •■-

> * • .irf O 'i. .i • ' m4 • y,n , • y !' • ^

l-"' -ii' . 1;:.

(45)

Bagian 2.5, Menjelaskan raengenai indikasi-indlka si terhadap menurun/meningkatnya prestasi kerja.

Bagian 2.6. Menjelaskan apakah ada hubungannya - komunikasi dengan prestasi kerja.

BAB III. OBYEK PEKELITIAN

Dalam Bab ketiga ini terdiri dari lima sub bagi

an yang uraiannya :

Bflgian ^.1. Menjelaskan mengenai sejarah singkat berdirinya Kantor Pusat Penerangan Masyarakat Ka

bupaten DT.II Bogor, dari mulai berdirinya hing-

ga sekarang.

I Bagian ^.2. Mengenai keadaan struktur organisasi

serta bagian-bagian yang ada pada Kantor Puspen-

mas Kabupaten DT.II Bogor,

Bagian Menjelaskan tentang ruang lingkup ke

' giatan yang ada pada Kantor Pusat Penerangan Ma-

' syarakat Kabupaten DT, II Bogor.

Raglan Menguraikan tentang pelaksanaan komu

nikasi pada Kantor Puspenmas Kab. DT.II Bogor,

Bagian "^.5. Menguraikan tentang metode dan tek.- nik penelitian yang digunakan.

(46)
(47)

BAB IV. PEMBAIIASAN

Dalam Bab keempat ini penulis menguraikan ten- tang masalah yang raenjadi pembahsan yaitu penga ' ruh komunikasi dalam raeningkatkan prestasi ker-

' ja pegawai pada Kantor Pusat Penerangan Masyara

! kat Kabupaten DT. II Bogor,

bah - V, RANGKUMAN

Dalam Bab kelima ini penulis menguraikan sedi - kit inti sari yang diambil dari bab ke bab seca ra garis besarnya saja.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam Bab keenam/terakhir ini penulis mengete- ngahkan suatu kesimpulan dari hasil pembahasan bab-bab terdahulu, yang kemudian mencoba pula memberikan sedikit saran-saran yang mungkin da-

pat berguna, baik untuk dunia ilmu pengetahuan, maupun bagi Kantor Pusat Penerangan Masyarakat

Kabupaten DT. Bogor.

(48)
(49)

I TINJAUAK PUSTAKA

I

2,1. Pengertian Hanajemen dan Manaoemen Personalia

I

2.1.1. Pen£rertian Manaiemen

I Bila kita membicarakan tentang komunikasi ti- ' dak dapat lepas permasalahannya pada pengertian mana-

I

I jemen, sebab komunikasi merupakan alat dari manajemen

dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien.

I Perkembangan ilmu manajemen di Indonesia sesu-

I dah perang dunia ke II, mulai nampak peranannya dalam

menunjang perobangunan di sektor ekonorai, Di negara

I

Indonesia ilmu manajemen mendapat sambutan yang baik

dikalangan masyarakat, baik perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun para pengusaha. Hal ini dapat ki ta lihat dengan tumbuhnya bermacam-raacam perlatan /

fasilitas mnnajemen, misalnya :

a. Banyaknya majalah-majalah atau surat khabar yang merabahas mengenai manajemen,

i <

I b, Timbulnya kursus-kursus dan seminar (loka - ' karya) yang merabahas manajemen pada suatu

I perusahaan, baik secara teori maupun prak -

tek, dan penerapan kursus-kursus atau se-

1^

(50)

;.v»5' *

V-

iT>

I. '

t

(51)

I

I tninar tersebuf disponsori oleh Fakultas Ekonomi pada suatu Universitas atau lembaga-lerabaga raanaje

I men.

Berdasarkan pada uraian di atas, dapat dikemukakan be

berapa definisi atau batasan raanajemen dari para ahli mana-

I

Oemen, sekalipun rumusan manajemen yang dikemukakan adalah

masih berbeda-beda,

Perbedaan ini disebabkan oleh karena para sarjana (ah li) meninjaunya dari sudut yang berbeda-beda pula (berlai - nan). Untuk menjelaskan definisi manajemen tersebut di atas

penulis mengutip pendapat para ahli manajemen diantaranya

menurut George R. Terry sebagai berikut :

I

" Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determine and accomplish stated of obyective by the use of human beings and other

resources 1)

Sedangkan menurut James A.F. Stoner, manajemen diru-

muskan sebagai berikut :

" Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisa - sian, kepemirapinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya orga- nisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetap - kan " 2)

1) George R. Terry, Principles of Management. Richard D.

Irwin inc.. Seventh Edition, Homewood, Illinois, 1977 ' hal. k

2) James A.F. Stoner, Manaiemen. Jilid 1, Penerbit Erlangga, 1986 hal. 9

(52)
(53)

Adapun pengertian raanajemen menurut Dr. Panglaykim &

Drs, Hazil, sebagai berikut :

" Manajemen adalah seni yang menjarain diperolehnya basil yang sebanyak-banyaknya dengan raelalui usaha sekecil-kecilnya untuk kesejahtraan karyawan balk para pegawai maupun pelayanan kepada masyarakat yang sebaik roungkin 3)

Sedangkan Joseph L, Massie, raengemukakan pengertian

manajemen adalah :

" Manajemen adalah sebagai kelompok.khusus orang- orang yang tugasnya raengarahkan daya upaya dan aktivitas orang lain pada sasaran yang sama k) Dari pendapat-pendapat para ahli tersebut di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai pengertian manajemen adalah sebagai berikut :

1, Manajemen mempunyai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain,

2, Untuk mencapai tujuan itu meraerlukan suatu tenaga

penggerak yaitu seorang pemimpin yang mempunyai

watak kepemimpinan.

3, Manajemen merupakan suatu proses dari suatu tinda

kan yang berurutan, dimulai dari perencanaan, un tuk mencapai suatu tujuan.

5) Dr, Panglaykim dan Drs, Hazil, Manaiemen suatu

pengantar. Ghalia Indonesia, Jakarta, Cetakan ke II

1981 hal, 27

If) Joseph L, Massie, Dasar-dasar manaiemen. Penerbit Erlangga - Jakarta, 1985, Edisi ketiga, hal k

(54)
(55)

Manajemen adalah merupakan suatu alat yang efek- tif untuk raenyelesaikan suatu pek^rjaan yang di- perlukan.

5. Manajemen adalah merupakan kesatuan aktivitas a-

tau kegiatan.

6. Manajemen dapat mengadakan pembaharuan dalam sega la kegiatan untuk mencapai suatu tujuan,

7, Proses tlndakan dalam manajemen raeraerlukan suatu ilmu pengetahuan dan suatu keahlian.

8, Juga manajemen selain untuk meraperoleh hasil pun- dapat mengarahkan daya upaya dalam aktivitas atau

kegiatan pada sasaran yang sama,

2.1.2. Pengertian Manaiemen Personalia

Dari pengertian manajemen yang telah diuraikan di atas sudah jelas, untuk selanjutnya sekarang pe- nulis menjelaskan mengenai pengertian manajemen per

sonalia yang juga dikemukakan oleh para ahli manaje

men diantaranya menurut Edwin B, Flippo dalam buku- nya personnel management mengemukakan sebagai beri -

kut :

•' Personnel management is the planning, orga nizing, directing, and controlling of the

procurePi^nt, development, compensation, in

tegration, maintenance, and separation of - human resources to the end that individual.

(56)

■'

(57)

organizational, and societal objectives are accom plished 5)

Sedangkan menurut Drs. M. Manullang, dalam bukunya manajemen personalia adalah sebagai berikut :

" Manajemen personalia adalah merupakan seni dan ilmu raemperoleh, memajukan, dan memanfaatkan tenaga ker- ja sehingga tujuan organisasi dapat direalisir se- cara daya guna sekaligus adanya kegairahan bekerja dari para pekerja 6)

Adapun pengertian manajemen personalia yang dikemuka- kan oleh Drs. ec, Alex S, Nitisemito dalam bukunya manaje - men personalia adalah :

" Manajemen personalia adalah merupakan suatu ilmu se ni untuk melaksanakan antara lain planning, organi

zing, controlling, sehingga effektifitas dan effe- siensi personalia dapat dltingkatkan semaksimal mungkin dalam mencapai tujuan 7)

Dengan demikian jelaslah bahwa peranan manajemen per sonalia sangat penting di perusahaan atau instansl dalam me

I

laksanakan kegiatan dan tugas-tugasnya, Meskipun telah ada fasilitas mesin-mesin yang dapat menunjang terhadap kegia - tan tersebut, tetapi bagi suatu perusahaan atau instansl , hingga sekarang masih belum dapat melaksanakan kegiatan &

tugasnya tanpa memerlukan personalia.

5) Edwin B, Flippo, Personnel Management. Sixth Edition, International Student Edition, New York, 19Sk hal, 5 6) Drs. M. Manullang, Manaiemen personalia. Jakarta,

Ghalia Indonesia, Cetakan ke - 10, 1985 hal. Ik

I

7) Drs. ec. Alex S. Nitisemito, Manaiemen personalia.

Jakarta, Ghalia Indonesia, Cetakan ke-6, 1986 hal.10

(58)
(59)

Dari definisi-definisi yang telah diuraikan di atas dapatlah diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :

1, Manajeraen personalia raerupakan suatu seni dan juga ilmu yang dapat raereallsir secara daya guna.

2« Manajemen personalia adalah manajeraen yang mengkhu suskan diri dalara bidang personalia atau kepegawai

an.

3« Manajeraen personalia selain untuk mencapai suatu tujuan, juga dapat raeraperhatikan mengenai kegaira- han para pekerja dalara raelakukan pekerjaannya.

2.2. Pengertian Koraunikasi dan Prestasi Kerja

2.2.1. Pengertian Koraunikasi

Dalara sub bab ini penulis akan merabahas penger tian koraunikasi secara teori. Maksud pembahasan ini tiada lain sebagai"dasar untuk raenguraikan bagairaana pengaruh koraunikasi dalara raeningkatkan prestasi kerja pada Pusat Penerangan Masyarakat Kabupaten DT. II

Bogor.

Komimikasi dalara arti uraura mempunyai pengerti an yang luas, meliputi segenap kegiatan koraunikasi di

dalara dan di luar perusahaan. Dalara hal ini hanya akan dibahas pengertian koraunikasi ditinjau dari segi

raanajemen. Para ahli manajeraen ra'eraberikan batasan /

definisi koraunikasi dalara penyajian kaliraat yang ber- beda-beda, akan tetapi pada prinsipnya raerapunyai raak- sud atau tujuan dan pengertian yang sama.

(60)

20

Dalam uraian lebih Ianjut akan dikutip pendapat-penda- pat beberapa penulis antara lain :

Edwin B. Flippo dalam bukunya memberikan pengertian komunikasi sebagai berikut :

" Communication is the act of inducing other to

interpret an idea in the manner intended by the speaker or writer 8)

Dr. Phil Astrid S. Susanto memberikan artl sebagai be

rikut :

" Komunikasi adalah proses pengoperan lambang yang raengandung arti 9)

i

Sedangkan menurut Saul W. Gellerraan yang diterjemahkan oleh Ny, Rochmulyati Hamzah dalam seri manajemen no. 85 ®e -

nyebutkan :

" Komunikasi merupakan setiap sistem yang digunakan orang untuk mendapatkan informasi guna mempengaruhi prilaku mereka dipekerjakan. Oleh karena itu komu nikasi adalah semacam proses "memotivasi" (mempenga ruhi prilaku), walaupun itu sering kali tidak senga- ja dan tidak positif dipandang dari sudut keorgani-

sasian 10)

8) 9)

10)

Edwin B, Flippo, op - cit. hal. 495

Dr. Phil Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam teorl dan praktek. Penerbit Bina Cipta, Ganaco, Cetakan pertama, 1974, Bandung, hal. 3

Ny. Rochmulyati Hamzah, Manaier dan bawahan. seri

manajemen no, 83, Lppm, Cetakan pertama, PT. Jaya Pirusa, 1983, hal. 57

(61)

T, Hani Handoko dalam bukunya manajemen, memberikan pengertian bahv/a :

" Koraunikasi adalah proses pemindahan penger};ian da lam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain 11)

Dari definisi-definisi tersebut di atas dapat disim- pulkan bahwa ;

1, Komunikasi merupakan suatu usaha untuk mencapai pengertian bersama antara si pengirim dan si pene-

rima.

2, Komunikasi merupakan alat dalam melakukan kegiatan

manajemen,

5. Komunikasi merupakan tindakan pertaraa sebelum me

lakukan tindakan selanjutnya.

If, Komunikasi merupakan proses sosial,

5, Dan juga koraunikasi merupakan suatu kegiatan untuk

membuat seseorang mengerti dalam mengalirkan in for

masi diantara individu.

Sedangkan dalam prosesnya sebagai aktivitas komunika

si memberikan ciri-ciri sebagai berikut ; a, Adanva unaur nelaku

Dalam kegiatan komunikasi diperlukan dua pelaku yaitu

si pengirim pesan/berita dan si penerima pesan/berita.

11) T. Hani Handoko, Mana.iemen, Dosen Fak. UGAMA, BPFE, Yogyakarta, Edisi pertama, Cetakan pertama, ISQkt

hal. 268

(62)

22

Di dalam melakukan komunikasi si pengirim berita biasanya disebut dengan koraunikan, dan si pengirim berita disebut

komunikator.

b, Adanva •penvampaian

Yaitu pesan yang disampaikan atau dikirim dari fihak

komunikator harus diterima oleh komunikan*

I

Untuk keperluan ini dibutuhkan syarat-syarat dan tingkah la

ku dari pelaksanaannya,

Adapun peralatan-peralatan yang dipergunakan adalah

sebagai berikut :

b,l, Dengan bahasa atau kata :

- lisan - tertulis.

George R. Terry dalam bukunya mengklasifikasikan kata

kata dalam dua macam yaitu sebagai berikut ;

" The are two classification of word : (1), Extensional and

(2), Intensional. The former includes words 12;

ad. b.1.1. Kata-kata extensional

Yaitu mencakup kata-kata untuk orang-orang, tem-

i

pat, obyek, bahan-bahan, konsep tanda yang tetap seperti : Jam tangan, tembaga, sentimeter dan

sebagainya.

12) George R. Terry, op - cit. hal. 437

(63)

ad. b.1,2. Kata-kata intensional

Yaitu kata-kata yang tidak selalu menunjukan ar- ti identik (samai) dengan orang yang berada atau raemiliki arti yang sama begi setiap orang,

Seperti: mudah, sukar, bulan, dan sebagainya.

Selain dari itu kata-kata adalah raerupakan kumpulan-

dari pada abjad (alfabet), dimana abjad/alfabet adalah me- rupakan simbol, sesuai dengan apa yang dituliskan oleh

George R, Terry dalam bukunya sebagai berikut :

" Alphabettical letters arranged into word are among the most common symbol used. A word is

simply a symbol of an idea or object 13)

Berdasarkan kepada tulisan George R. Terry tersebut di atas, raaka alat penyampaian informasi (pesan) adalah berupa simbol-simbol. Adapun mengenai simbol-simbol penulis akah uraikan/jelaskan raenuriit apa yang dituliskan oleh

Edwin B. Plippo dimana ia membagi simbol dalam empat golo -

ngan besar yaitu sebagai berikut :

" The major symbol of communication are

(1). Word, (2). Actions,

(3), Pictures, and (if). Numbers ". lif)

13) George R. Terry, Ibid, hal.

lif) Edwin B. Flippo, on - cit. hal. 503

(64)

2/f

ad. (1), Communication symbol word

Dalam raelakukan komunikasi dengan kata-kata, harus tepat mengenai obyek tempatnya. Gontoh :

" KLlarang merokok Simbol ini kurang jelas, ka- rena tidak menunjukan tempatnya. Dalam hal ini ki- ta juga hendaknya melihat latar belakang dari pada orang atau raasyarakat yang kita ajak berkomunikasi.

Karena tingkat pendidikan dan pengalaman akan mem- pengaruhi dalam melakukan komunikasi. Kata-kata me rupakan simbol yang sangat penting untuk digunakan dalam proses komunikasi. Karena kata-kata dapat di sampsikan dengan cara lisan maupun tertulis.

Dengan perkataan lain pembicaraan tulisan mende - ngarkan dan roembaca, membentuk fundamental dari

pada komunikasi.

ad. (2). Communication symbol actions

Bahwa actions (gerak) dari seseorang adalah raerupakan wakil dari pada kata-kata baik itu seca- ra lisan maupun secara tulisan. Contoh : seorang manajer memindahkan mesin-mesin dari lanftal dua ke lantai tiga secara sendirian. Hal ini sudah merupa kan tindakan berkomunikasi, hanya bagaimana me- nafsirkan tergantung kepada faktor latar belakang (back ground) dari pada yang menerimanya.

(65)

ad. (3), Communication symbol pictures

Gambar-gambar adalah merupakan simbol dalam melakukan komunikasi, Gambar adalah merupakan alat

yang effektif untuk dibaca dan ditafsirkan oleh

komunikan Contoh : G^bar-gambar di maJsJ.ah, di - layar TV, layar putih dan lain—lain.

ad. Communication symbol numbers

Berkomunikasi dengan menggimakan numbers L

nomer adalah sangat baik atau effektif, karena no—

raer yang tertera akan mudah untuk diingat. Contoh:

dengan grafik atau statistik pada umumnya orang mendapat kesan dengan data yang berisikan ang

ka-angka, sebab orang akan lebih percaya dengan ke benarannya. Dengan melihat angka-angka yang ditu- liskan, orang akan dapat melihat perkembangannya

dengan mudah.

Di samping simbol-simbol merupakan alat komunikasi akan tetapi simbol itu hendaknya dapat diwujudkan

dengan Jelas.

Dan sudah tentu harus ada alat-alat lainnya yang

dapat membantu agar simbol-simbol tersebut terwu-

jud, hingga komunikasi effektif adanya.

(66)

26

c. Media komunlkasl

Sebagalfflana yang telah disebutkan di atas, bahwa sim- bol saja belum cukup mamadai di dalam melakukan komunikasii hendaknya diikut sertakan alat-alat lainnya seperti : TV, Video i' Telphon, Radio dan lain eebagainya.

Salah satu peralatan yang digunakan secara efektif - oleh para psikolog, pembimbing, dan orang-orang yang profe- - sinya memerlukan pemahaman yang mendalam tentemg karir me-

reka, yaitu active listening, dapat dipergunakan untuk me-

ngembangkan dimensi baru ketrampilan manajemen para manajen;

Prinsip dasar penggunaan peralatan ini adalah pernyataan ba

i

lik oleh pendengar. Bagaimanapun juga, posisi kunci para ma najer dalam proses komunikasi, membuat kebutuhan mendesak - .

bagi pengembangan diri untuk menjadi .komunikator yang lebih

efektif.

d, Adanva tuiuan

d.l. Dntuk memulai tindakan, misalnya berupa perintah

dan sebagainya.

d,2. Untuk memberikan data atau informasi kepada orang-orang tertentu dalam organisasi.

d.3. Untuk memenuhi kebutuhan akan hubungan sosial,

seperti konsultasi dan lain sebagainya.

i

d.if. Untuk melaporkan kembali pelaksanaan dari pa da tindakan-tindakan atau perintah-perintah ( feed

back).

(67)

e. Adanva proses

Komunikasi sebagai suatu proses dimana orang-orang bermaksud memberikan pengertian-pengertian melalui pengiri- man berita secara simbolis, dapat menghubungkan para anggo- ta berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula, sehingga sering disebut adanya rantai pertu- karan informasi, Konsep ini inerapunyai unsur-unsur yaitu :

1. Suatu kegiatan untuk raerabuat seseorang raengerti,

I

i 2, Suatu sarana pengaliran informasi, dan

3, Suatu sistem bagi terjalinnya komunikasi diantara

individu-individu,

Pandangan tradisional tentang komunikasi telah banyak di- ubah oleh perkembangan teknologi, yaitu bahwa komunikasi ti

!

dak hanya terjadi antara dua atau lebih individu, tetapi, mencakup juga komunikasi antara orang-orang dan roesin-mesin

dan bahkan antara mesin dengan mesin lainnya.

I Agar dalam berkomunikasi itu berjalan secara efektif,

!

maka dalam proses komunikasi harus ada kegiatan pengulangan yang secara rutin dan tidak ada jemunya. Komunikasi melipu- ti kegiatan dimana yang lain selalu dipengaruhi, meskipun demikian komunikasi adalah penting dalam tindakan manaje-

men,

Seorang manajer melaksanakan proses manajemen dengan melalui fungsi-fungsi manajemen, dimana komunikasi ikut ser ta membantunya sebagai pelancar terhadap proses maoiajemen

tersebut.

(68)

28

Dapat dibayaagkan bila seseorang raungkin adalah koraunikator tetapi mungkin dia adalah seorang manajer yang bodoh (poor- manager),

Karenanya seorang manajer harus cakap dan harus me- rupakan seorang komunikator yang cakap pula. Sesungguhnya seorang manajer janganlah menganggap bahwa komunikasi ada - lah merupakan tugas yang berat, tetapi komunikasi adalah me rupakan bagian kecil saja dari seluruh tugas manajer. Atau- pun menganggap sebagai tugas tambahan dalam manajemen.

Komimikasi adalah merupakan atau sebagai landasan/dasar pem bentuk pengertian bersaraa, pembentuk kelompok kerja sama yang meliputi penyampaian maksud tujuan bersama, menunjukan bagairaana cara kerja yang efektif dalam kelompok tersebut.

j

Oleli karena itulah perlunya raenjalin suatu pengertian ber saraa pula. Mengingat adanya pengertian bersama, perlu ada - nya pengulangsm dalam berkomunikasi) sehingga tujuan yauig sebenarnya dari hasil berkomunikasi tercapai. Pengulangan- pengulangan ini raaksudnya agar sebuah pesan sesuai dengan

aslinya, mengingat bahwa sebuah pesan datangnya belum tentu

dari pengirim yang pertama, mungkin pesan itu datangnya da ri pengirim yang sekian kalinya. Sedangkan pengirim yang

kesiskian kalinya adalah merupakan koraunikan sebeluranya,

yang mungkin hilangnya pesan di perjalanan atau dengan per- katkan lain pembelokan pesan.

Untuk itulah di dalam melakukan komunikasi hendaknya

ada pengulangan-pengulangan terhadap pesan yang dikomunika- sikan, hingga efektif hasilnya.

(69)

Dengan deraikian maka di dalam proses komunikasi senan

tlasa terdapat adanya : 1. Sumber (source)

Sumber atau.penglrim berita memainkan langkah

pertama dalam proses komunikasi. Sumber mengendali

kan macam berita yang dikirim, susunan yang diguna lean dan sering saluran melalui mana berita dikirim kan. Dalam organisasi, sumber merupakan pihak yang

mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk mengkomuni

kasikan sesuatu gagasan, pemikiran, informasi, dan

sebagainya kepada pihak lain.

2. Pengubahan berita ke dalam sandi/kode (encoding)

Langkah kedua ini mengubah berita ke dalam ber-

bagai bentuk simbol-simbol verbal atau nonverbal - yang mampu memindahkan pengertian, seperti kata- kata percakapan atau tulisan, angka, gerakan, atau

pun kegiatan.

3. Penglrim berita (transmitting the message)

Langkah ketiga mencerminkan pilihan komunikator

terhadap media atau "saluran distribusi". Komuni - kasi lisan mungkin disampaikan melalui berbagai saluran, telphone, mesin pendikte, orang atau vi - deotape. Hal ini mungkin dilakukan secara pribadi

atau dalam pertemuan kelompok dengan banyak orang.

(70)
(71)

Dalam kenyataannya, salah satu keputusan panting yang harus dibuat pengirim adalah-dalam penentuan saluran yang tepat atau seeuai bagi pengiriman be-

rita tertentu.

If, Penerimaan berlta

Langkah keempat adalah penerimaan berita oleh pihak penerima. Pada dasarnya, orang-orang meneri- ma berita melalui kelima panca indra» penglihatan, pendengaran, pengecap, perabaam, dan penciuman, Pengiriman berita belum lengkap atau tidak terjadl bila suatu pihak belum menerima berita, Banyak komunikasi penting gagal karena seseorang tidak

pernah menerima berita,

5, Pengartian atau penteriemahan kembali berita (de-

coding)

Lan^ah kelima proses komunikasi adalah deco-!-.

ding, Hal ini menyangkut pengartian simbol-simbol

oleh sipenerima. Proses ini dipengaruhi oleh latar

belakang, kebudayaan, pendidikan, lingkungan, pra-

duga, dan gangguan disekitarnya, Selalui.ada kemung

kinan bahwa berita dari sumber, ketika diartikan oleh penerima, akan menghasilkan pengertian yang

jauh berbeda dengan yang dimaksud oleh pengirim, Jadi penerima mempunyai tanggung jawab besar untuk efektifitas komunikasi, dalam hal ini dua arah.

(72)
(73)

Manajer dan bawahannya dapat berperan baik sebagai sumber maupun penerima dalam suatu Interaksi. Ber- bagai macam interaksi dapat dilakukan dengan ruang lingkup, tingkat kepentingan dan periods waktu

yang berbeda-beda.

6. Umpan balik (feedback)

Setelah berita diterima dan diterjemahkan, pe nerima mungkin menyampaikan berita balasan yang di tujukan kepada pengirim mula-mula.atau orang lain, Jadi, komunikasi adalah proses yang berkesinambung an dan tak pernah berakhir. Seseorang berkomunika- si, penerima menanggapinya melalui komunikasi se- lanjutnya dengan pengirim atau orang lain, dan se-

terusnya. Tanggapan ini disebut umpan balik,

2.2.2. Pengertian Prestasi Ker1a

Pada dasarnya setiap organisasi atau perusaha- an selalu berusaha untuk raeningkatkan prestasi kerja dari para pegawainya.

Untuk dapat meningkatkan prestasi kerja yang lebih

tinggi, maka suatu organisasi atau perusahasm harus

dapat memberikan suasana yang dapat menimbulkan sema- ngat dan kegairahan kerja, Untuk itu setiap organisa si atau perusahaan harus selalu berusaha agar para pe gawainya mempunyai moral kerja yang tinggi.

(74)
(75)

Sebab dengan moral kerja yang tlnggi diharapkan semangat kerja dapat menlngkat dan prestasl kerja akan menlngkat pu-

la*

Menurut Alexander Leighten yang dikutip oleh Drs. Mukljat mengatakan bahwa :

I

" Semangat atau morll kerja adalah kemampuan sekelom—

pok orang-orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekwen dalam mengejar tujuan bersama 15)

Drs, I.G. Wursanto mengatakan bahwa :

" Moral yang .tlnggi berarti orang tersebut berada da lam keadaan yang mentalnya seeuai dengan syarat yang ditentukan darinya "• 16)

Sedangkan Drs. ec. Alex S. Nitisemito dalam bukunya

I

manajemen personalia memberlkan pengertlan sebagal berlkut:

" Semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara lebih cepat dan balk.

Kegalrahan kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dllakukan ". 17)

!

Jadl dengan adanya morll kerja yang menlngkat, maka prestasl kerja pegawal akan menlngkat pula.

Pada umumnya prestasl kerja seorang pegawal antara la In dlpengaruhl oleh kecakapan, keterampllan, pengalaman dan kesungguhan darl tenaga kerja atau pegawal yang bersangkui*

tan.

15) Drs. Mukljat, Manaiemen kenegawalan. Alumni Cetakan keempat, Bandung, 1983. 185

I

16) Drs. I.G. Wursanto, Pokok-pokok pengertlan Human

Relation dalam manaiemen. Pustaka Dlan, Jakarta 1988, hal. 32

17) Drs. ec. Alex S. Nitisemito, op - clt. hal. 160

■A'-

(76)
(77)

Adapun pengertian preetasi kerja menurut Drs. Siswan- to, adalah sebagal berlkut :

" Prestasi kerja adalah basil kerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas peker jaan yang dibebankan kepadanya 18)

Dari ulasan di atas arti semangat mengandung dua un - sur, yaitu semangat indlvidu dan semangat kelompok yang ke- duanya sangat penting dalam suatu perusahaan.

Para pimpinan perusahaan diharapkan selalu memelihara semangat kerja yang tinggi dari para pegawainya. Sebab de- ngan adanya semangat kerja yang tinggi akan diperoleh keun-

timgan-keuntungan seperti, pekerjaan lebih cepat, kerusakan dapat diperkecil, menurunnya tingkat absensi, labour turn -

over dapat diperkecil seminimal. mungkin«

Gambaran dari pada pegawai yang mempunyai semangat kerja yang tinggi dapat ditunjuksui apabila merasa baik, ba- hagia, senang, mempunyai rasa optimis, dan lain sebagainya, Dengan semangat kerja yang tinggi dari pada pegawai banyak meinberikan sikap-sikap yang positif seperti ketaatan terha-

i

dap kewajiban, kerja sama yang baik, kebanggaan akan peker jaan, dan lain sebagainya. Akibat dari tindakan-tindakan - yang positif tersebut cenderung akan menin^atkan prestasi

dan efesiensi yang tinggi.

18) Drs. Bed jo Siswanto, Manfliemen tenaga Penerbit Sinar Baru, Bandung, Cetakan ke satu, 1987, hal. 195

V' -

(78)
(79)

Seperti telah dikemukakan dalara pengertian semangat kerja dapat dikenal adanya semangat individu dan semangat kelorapok.

Semangat dipandang sebagai masalah Individu, dlmana semangat merupakan peraturan-peraturan yang timbul dari se- seorang, karyawan atau seorang raanajer terhadap karyawannya serta semangat adalah juga menyangkut masalah kepuasan ker- ja. Jadi pengertian ini menghubun^an semangat dan kebutu-

h^-kebutuhan individu dengan kepuasannya . Dari sudut pan-

dangan lain mengenai semangat,. adalah memusatkan perhatlan

I

lebih banyak kepada kelompok dari pada individu, Agar

i

tujuan perusahaan dapat tercapai, pimpinan perusahaan harus lah memperhatikan masalah semangat kerja yang tinggi, baik individu maupun kelompok, karena prestasi kerja itu tak akan tercapai tanpa adanya semangat kerja,

I

Bagi seorang manajer harus bisa mengembangkan dan me- ningkatkan semangat kerja terhadap para karyawannya, dan juga mehgetahui akan adanya gejala-gejala yang dapat meng-

I

akibatkan terhadap turunnya semangat kerja, sehingga dengan

i

demikian apabila terjadi adanya penurunan, seorang pimpinan

I

perusahaan dapat mengambil tindakan-tindakan atau pencega- han-pencegahan sedini mungkin dengan meneliti kebenarannya

I

terlebih dahulu.

(80)
(81)

2.3* SIfat dan Sistern Komunlkasi

2.3.1. Si fat Komunlkasi

Berdasarkan pada pengertlan komunlkasi yang te

I

lah dljelaskan pada sub bab 2.2. dl atas, komunlkasi dapat dlgambarkan, dlperagakan (action), dan pemberl- rlan nomer-nomer, hal Inl merupakan slmbol-slmbol da-

lam melaksanakan komunlkasi. Slmbol Inl sangat pen -

I

ting dalam proses komunlkasi, tetapl tldaklah berman- faat untuk menclptakan komunlkasi yang efektlf.

Dl dalam slmbol hendaknya mengandung artl yang tepat dengan kehendak slpemberl, hlngga hasllnya efektlf.

Suatu jallnan pengertlan antara komunlkasi dengan ko- komunlkan terhadap suatu pesan akan menjamln komunlka

si yang sempurna. Untuk Itulah perlunya mengetahul ba

galmana suatu pesan supaya ada satu persamaan penger-

tlan/pendapat, antara komunkator dan komunlkan.

Dengan keterangan uralan dl atas, dapatlah dl- slmpulkan bahwa komunlkasi dapat dlbagl dalam dua si-

I

fat, penggolongannya yaltu : 1. Komunlkasi tertulls

I

2. Komunlkasi tldak tertulls.

Adapun keburukan dan kebalkan komunlkasi terse

but dl atas adalah sebagal berlkut :

(82)
(83)

ad, 1, Keburukan komunlkasl tertulis

a. Memakan waktu yang cukup lama, karena harus melalul prosedur, yaitu informasl harus me- lalui tlngkatan.

b. Komunlkasl tertulis kurang memperhatlkan si tuasl terhadap yang menerlmanya kurang su- pel.

c. Kemun^lnan dapat menghllangkan nama balk organlsaslnya. Mlsalnya ada peraturan menge nal kepegawalan untuk menjadl kepala seksl harus paling rendah golongan II/C, dan un-?

tuk kepala baglan harus golongan III/A, Ta- pl kenyataannya banyak golongan yang maslh

dl bawah standard sudah dlangkat dalam jaba tan tersebut. Hal Inl akan menlmbulkan rasa Irl hatl kepada anggota lalnnya, sehlngga

menganggap organlsasl tempat mereka bekerja

kurang menyenangkan,

Kflbfllkan Wnmunlkflsl tertulis

a. Banyak pekerja (karyawan) tergantung pada

kata-kata yang memakal tullsan, mlsalnya de

ngan peraturan—peraturan, leblh jelas kalau

dltullskan dan mudah dlbacanya, Laporan-la-

poran, Instruksl, hal yang dlcetak, adalah penting dalam menyelenggarakan pekerjaan.

■;v .

(84)
(85)

b, Informasl dapat dlpertahankan lama tidak mu dah hllang,

c« Mudah disebar luaskan sesual dengan pedls- tribusiannya,

ad, 2. Keburukan komunlkasl tidak tertulls

a. Informasl yang diterima tidak dapat dlsim- pan lama dan cepat dllupakan,

b. Informasl yang diterima jarang sesual de ngan asllnya, karena berbeda penafslrannya.

c. Informasl llsan sukar untuk dlpertanggung -

ja wabkan, karena tidak otentlk/nyata.

Kebalkan komunlkasl tidak tertulls

a, Arus komunlkasl leblh cepat diterima, komu- nlkator langsung memberlkan Informasl kepa-

da komunlkan.

b, Komunlkan dapat langsung menanyakan menge- nal Informasl yang kurang Jelas,

c, Dapat cepat mengetahul apakah Informaslnya

diterima atau tidak,

d, Informasl blasanya berslfat actual (sebenar nya),

2.3.2, Ststem komunlkasl

Komunlkasl dapat dlbagl dalam dua slstem yaltu

antara lain :

r,. » .

(86)
(87)

1. Formal Communication (komunikasi formil) 2. Informal Communication (komunikasi informil)

ad.l. Formal Communication atau komunikasi formil

Saluran-saluran komunikasi formil ini

terdapat dalam setiap organisasi. Perintah-pe- rintah, petunjuk-petunjuk mengalir melalui ja- rak tertentu yang telah ditetapkan.

Inti informasi formil yang demikian san^t di- perlukan agar dapat menjamin b'ahwa suatu in for masi sampai ditempatnya yang dikehendaki, dan tepat pada waktunya untuk dipergunakan. Seper- ti untuk menetapkan struktur organisasi, struk tur perencanaan pengawasan serta penelitian yang efektif. Saluran komunikasi formil menja- min pula, bahwa perintah-perintah hanya diberi kan kepada anggota yang wajar untuk menerima - nya dan wewenang tidak berpautan.

Di dalam organisasi formil arus komunikasi ha- rus dapat berjalan ketiga arah, yaitu :

a. Arus ke bawah (downward communication) b. Arus ke atas (upward communication)

c. Arus menyilang (crosswise communication)

a. Arus ke bawah (downward communication) Arus komunikasi dari atas ke bawah, yai

tu yang berasal dari manajer menuju bawahannya

(88)

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi untuk tentor dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Tentor harus membuat lesson plan, bersama-sama dengan pembelajar dan/atau sendiri membuat

Tidak terdapat hubungan antara akses media massa dengan pengetahuan kesehatan reproduksi pada remaja khususnya pada siswa SMK yang dapat terjadi karena remaja tidak

Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan, peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian dengan judul “Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Bentuk saluran drainase yang melayani Kawasan perkotaan di Kabupaten Tana Tidung adalah saluran terbuka yang belum diperkeras (berupa tanah) dan umumnya terletak di tepi

Hasil penelitian menemukan bahwa anggota komunitas yang memiliki persepsi negatif terhadap perusahaan lebih banyak dari yang bersikap positif, sehingga dari keragaan persepsi

Artikel meningkatkan peran Akuntan Indonesia di Era Globalisasi, menggambarkan perkembang- an perdagangan yang sangat pesat sebagai akibat timbulnya revolusi informasi dan

Peradilan Adat Laot Lhok berwenang menyelesaikan sengketa nelayan yang terjadi di wilayah kerjanya (wilayah Lhoknya) sedangkan Peradilan Adat Laot Kabupaten/kota

Serupa dengan hasil penelitian yang diperoleh Rusdyi dan Martani (2014), bahwa di Indonesia perusahaan keluarga memiliki aggresive tax avoidanceyang lebih kecil dari