• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETUA RAPAT:

F- PDI PERJUANGAN (RANO KARNO, S.IP.):

Oke baik terima kasih Pak Ketua.

Pertama-tama saya ucapkan selamat pada Pak Menteri. Saya tidak ingin masuk ke dalam sebuah perencanaan yang memang sudah direncanakan karena Pak Menteri tahu tahu jauh lebih hebat daripada kita.

Yang saya hanya ingin menyampaikan ada dua poin Pak Menteri yang pertama saya berharap dan saya yakin Pak Menteri akan bijak tapi jangan sampai terjadi diskriminasi masalah bonus ini Pak Menteri. Misalnya bagi atlet kita yang mendapatkan medali di Tokyo karena ini kan Paralympic juga ada yang mendapatkan medali perak.

Ya mudah-mudahan nanti waktu mereka kembali juga harus dijemput itu Pak Menteri. Kalau Pak Menterinya sibuk minimal harus ada dari kementerian dan nanti juga mudah-mudahan bonusnya juga sama itu dengan yang mendapat medali perak. Jadi mudah-mudahan supaya semangat para atlet kita ini walaupun katagorinya menjadi Paralympic tapi menjadi sama.

Mungkin itu yang pertama.

Yang kedua masalah PON Pak Menteri. Kita PON ini tinggal dua bulan lagi. Saya hanya membaca dari jauh dan mendengar beberapa berita memang secara venue sudah banyak yang hampir selesai. Tapi yang saya pernah membaca adalah masalah penginapan. Penginapan sampai hari ini mungkin jumlahnya tidak mungkin bisa meng-cover kunjungan orang.

Diperkirakan yang akan datang hampir 6.000 tapi yang saya baca di koran hotel itu penginapan Cuma hanya bisa buat 2.500.

Nah ini juga segera dipikirkan Pak Menteri karena ujung-ujungnya nanti apabila PON ini gagal saya sangat yakin yang impact yang paling utama adalah Kementerian Pemuda dan Olahraga bukan pada KONI. Jadi Pak Menteri harus membantu memantau ini karena ini menjadi sangat penting. Ya seperti dua hari ini kita membaca di koran di Jakarta misalnya Polri mengirimkan kendaraan dan juga menyiapkan hampir 1.000 pasukan untuk memperkuat keamanan di PON. Nah jadi artinya ini harus mendapatkan perhatian yang khusus.

Kemudian barangkali Pak Menteri kita juga tahu banyak penerbangan-penerbangan ini kan yang sudah tidak terbang lagi. Pesawat-pesawat sudah banyak yang dikembalikan karena sudah tidak bisa disewa. Nah ini juga

menjadi minimal mudah-mudahan PON di Papua ini berjalan sukses, lancar, aman, dan memberi prestasi tapi memang kita sangat tahu titik krusialnya memang sangat berat. Tapi saya sangat yakin Pak Menteri dengan seluruh staf akan sanggup untuk melancarkan membantu Pemda dalam hal ini Papua bisa memperlancar PON.

Jadi barangkali itu Pak Ketua. Terima kasih Pak Ketua.

F-PDI PERJUANGAN (PUTRA NABABAN):

Izin saya lanjutkan Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Kami persilakan. Terima kasih Bang Rano. Bang Putra kami persilakan.

F-PDI PERJUANGAN (PUTRA NABABAN):

Baik terima kasih Ketua.

Bang Menteri terima kasih atas paparannya. Saya ingin menyampaikan dua hal terutama di dua titik ekstrem yakni masalah kepemudaan dan masalah prestasi olahraga. Saya kenal Bang Menteri ini jauh sebelum saya jadi Anggota DPR, sejak saya wartawan tapi saya tahu prestasi-prestasi Beliau setelah kita bermitra. Prestasi awal begitu saya kasih tantangan terkait dengan sosial media dan segala macam Beliau merealisasikan dan Beliau menjadi yang terbaik, prestasi lagi WTP, prestasi lagi dengan olahraga dan lain sebagainya.

Jadi Pak Menteri, Bang Menteri saya biasa panggil Bang ya kita lanjutkan. Masalah kebudayaan ini saya berbeda dengan Teh Ledia, ini bukan masalah pull factor, ini masalah push factor. Apa yang mau saya sampaikan?

Masalah kepemudaan ini bukan nominal anggarannya 118 tapi saya melihat Bang Menteri belum rasa ini sesuatu yang urgen. Nah untuk itu Bang Menteri di 2020 dengan outcome yang tadi Abang sampaikan, terwujudnya pemuda kreatif, inovatif, dan ideologi Pancasila itu adalah tiga elemen yang harus diorkestrasikan. Saya bukan tidak percaya sama deputinya Pak Menteri, saya rasa mereka juga sanggup secara normatif.

Tapi kalau namanya kita mau mencapai outcome tadi kan Bang Menteri menyampaikan gunanya untuk rakyat itu apa? Kita Bang Menteri, political appointee kita dipilih rakyat yang kita sama-sama politisi dalam hal ini. Pastilah yang kita tekankan adalah gunanya untuk rakyat itu apa? Kalau bicara gunanya untuk rakyat, menurut saya tahun 2022 Bang Menteri harus turun langsung, turun langsung mengorkestrasi pemberdayaan dan juga pengembangan kepemudaan. Apalagi mau minta alokasi kalau enggak salah sekitar 60 miliar lebih ya perubahan program anggaran kepemudaan menjadi 60 miliar lebih.

Jadi Bang Menteri, saya yakin masalah kepemudaan ini bukan hanya sekedar menyatukan tadi Pak Pimpinan mengatakan soal KONI dan lain sebagainya. Tapi betul-betul program yang terkena, langsung dirasakan rakyat seperti apa. Contohnya yang mau saya sampaikan adalah Bang Menteri yang terkait dalam beberapa program yang bagus tahun ini seperti pemberdayaan pemuda. Pemuda membangun desa dan juga penghargaan terhadap pemuda hebat. Itu adalah program-program hebat tapi diakses rakyat pun susah.

Nah Bang Menteri saya rasa adalah seorang tokoh yang egaliter, yang tidak eksklusif. Tolonglah ini di orkestrasi ini masalah pull factor bukan masalah presidennya, bukan masalah Kemenkeunya, ini adalah bagaimana Bang Menteri merasa ini prioritas. Kalau Bang Menteri prioritas saya yakin bukan hanya ini sukses, WTP tiga itu enggak ada masalah, hattrick itu kita enggak masalah.

Yang terakhir yang kedua tadi adalah yang paling tinggi Bang Menteri, yang paling tinggi anggarannya yakni peningkatan prestasi olahraga, ini kan ada porsi yang cukup besar. Tentunya Bang Menteri di dalam paparan itu 2020 lompat ke 2022 saya rasa perlu ditekankan tentang prestasi yang sudah kita lakukan atau kementerian lakukan di 2021. Sehingga outcome-nya adalah peningkatan prestasi olahraga di regional dan internasional itu kita tahu ada panduannya dalam mencapainya itu ya. Jadi saya minta nanti dalam prestasi olahraga apa yang telah kita lakukan di 2021 itu juga bisa menjadi panduan untuk 2022.

Saya rasa itu Pimpinan. Sudah kedengaran jelas bunyi alarmnya di sini

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Merdeka!

KETUA RAPAT:

Merdeka!

Terima kasih Bang Putra mewakili dari Fraksi PDI Perjuangan sama Bang Rano.

Selanjutnya kami persilakan dari Fraksi PKB. Apakah ada yang bisa mewakili?

F-PKB (Drs. H. ANDI MUAWIYAH RAMLY, M.Si.):

Ya.

KETUA RAPAT:

Bang Andi, kami persilakan Bang.

F-PKB (Drs. H. ANDI MUAWIYAH RAMLY, M.Si.):

Saya harus buka masker dahulu karena pakai masker saja ndak jelas bicaranya.

Assalammu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Pimpinan.

Tentu saja khususkan kepada Pak Menteri dan segenap jajaran.

Alhamdulillah tentu saja saya juga menyimak, mengikuti apa yang disampaikan oleh teman-teman tadi. Alhamdulillah kalau tidak saya pada awal-awal tahun yang lalu kita pernah kunspik tentang PON ini ke Papua, waktu itu dipimpin oleh Ibu Hetifah kalau tidak salah. Alhamdulillah pada waktu itu memang camp-camp itu masih 50%. Mungkin dengan segala ikhtiar, dorongan dari pemerintah, negara selama ini Pak Menteri ternyata itu sudah hampir 100% meskipun ada beberapa kendala tadi tentang dayung itu Pak Menteri.

Tentang dayung itu kami punya pendalaman yang ingin saya sampaikan. Waktu kami menjadi pengawas Bulog Pusat kita pernah membangun gudang. Pertama kita selesai semua demi satu suku tapi begitu selesai dibangun datang suku lain mengklaim dan itu sampai hampir 3 tahun kita enggak bisa pakai gedung itu karena masih konflik terus. Saya pikir masalah ini terulang di dalam hal PON dayung tadi itu, klaim tentang teluk itu saya pikir pendalaman-pendalaman.

Kalau kita melakukan intervensi kegiatan di Papua tapi kita sungguh berharap, harapannya bahwa ini sukses nantinya dengan kendala-kendala.

Tentu saja saya melihat di samping berlangsung dengan baik olahraganya tentu saja Pak Menteri tentang politiknya. Politiknya nanti (suara terputus).

KETUA RAPAT:

Bang Andi? Ke mute Bang.

F-PKB (Drs. H. ANDI MUAWIYAH RAMLY, M.Si.):

Saya harus awali dari awal ini kalau begitu?

Baik Pak Menteri, satu hal yang ingin saya sampaikan bahwa kita di Komisi X pernah kunspik tentang PON ini di Papua yang dipimpin oleh Ibu Hetifah. Tentu saja pada saat itu camp-camp yang kita lihat masih 50%.

Alhamdulillah sampai sekarang sudah disampaikan tadi sudah hampir 100%

semuanya kecuali masalah teluk itu tadi, dayung. Saya punya pengalaman waktu menjadi pengawas di Bulog Pusat sebelum di DPR ini. Kita membangun sebuah gudang di sana dan selesai dengan satu suku tapi begitu selesai dibangun itu datang suku lain mengklaim dan itu harus meminta kompensasi berikutnya. Itu bisa selesai dan sampai berapa saat

bulan itu tidak bisa kita gunakan. Nah terulang lagi di masalah klaim teluk tadi itu, mudah-mudahan ini bisa selesai nantinya Pak Menteri.

Satu hal lain lagi saat saya sedang di dapil dan emas itu diperoleh di bulu tangkis di Tokyo sana dan alhamdulillah saya ingin sampaikan berita baik hampir semua teman-teman saya pada saat itu melakukan, satu menit lagi Pak. Melakukan sujud syukur, kebanggaan kita luar biasa, sujud syukur tentang olahraga prestasi emas ini. Oleh karenanya satu hal lagi saya ingin sampaikan yang kedua tentang pemuda. Mungkin berikutnya dalam perencanaan ini pemuda ini diberikan porsi tentang pendidikan pemuda itu.

Mungkin porsinya tentang wawasan kebangsaan pemuda, sekolah kebangsaan pemuda, dan diklat orientasi bela negara misalnya.

Karena itu sebetulnya saya tercenung dengan apa yang disampaikan kemarin. Pak Ketua ini saya 5 menit juga karena bukan karena virtualnya tapi karena mewakili Kapoksi. Itu karena saya tercenung dengan anggaran kita yang tak sampai 2 triliun itu. Sementara misalnya anggaran pendidikan ini perlu saya membanding-dibandingkan 508 triliun yang hanya ke pendidikan itu, Kementerian Pendidikan Ristek itu 75,7 triliun dan ini katanya terbagi semua yang lainnya di samping transfer ke daerah 300 triliun itu juga terbagi ke semua kementerian dan lembaga. Apakah dalam hal ini Pak Menteri, itu juga tidak ada negosiasi tentang kuah pendidikan kita yang ada kita di pemuda di Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Saya pikir apa yang disampaikan oleh teman-teman tadi menjadi relevan untuk kita, tidak hanya berhenti dengan anggaran yang ada tapi susah sekali mencapai prestasi bangunan pemuda yang ideal kalau memang kita dalam hal ini anggarannya ya pas-pasan tahun ke tahun. Meskipun dalam ini juga yang ketiga yang ingin saya sampaikan Pak Menteri, kami dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa menganggap sangat relevan untuk menyampaikan selamat kepada Bapak dua tahun berturut-turut WTP meskipun pembandingnya sebelumnya itu dianggap sebagai kementerian gagal dalam hal ini banyak disclaimer dan sebagainya. Oleh karenanya ini prestasi layak dipertahankan untuk WTP tahun berikutnya.

Saya pikir itu yang ingin saya sampaikan Pak Pimpinan. Memang saya lebih dari 5 menit tapi memang mewakili tadi Kapoksi disampaikan kepada saya dalam hal ini. Terima kasih.

Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Bang Andi mewakili dari Fraksi PKB.

Bapak/Ibu sekalian.

Masih ada dua fraksi lagi sebelum nanti ke Pimpinan. Kami persilakan dari Fraksi PAN? Fraksi PAN belum. Kami persilakan dari Fraksi PPP.

F-PPP (Hj. ILLIZA SA’ADUDDIN DJAMAL, S.E.):

Baik Pak Ketua.

KETUA RAPAT:

Ibu Illiza kami persilakan.

F-PPP (Hj. ILLIZA SA’ADUDDIN DJAMAL, S.E.):

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Syukur pada Allah dan selawat kepada Rasulullah.

Pak Ketua, seluruh Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi X yang saya muliakan.

Pak Menteri, Pak Sesmen, dan seluruh jajaran.

Yang pertama saya ingin mengapresiasi atas kinerja Kemenpora dalam hal ini tata kelola anggaran sehingga terus berturut-turut bisa mendapatkan predikat opini wajar tanpa pengecualian. Tentu ini sesuatu hal yang sangat penting komitmen Pak Menteri yang sangat kami apresiasi sehingga semua kami merasa dalam penataan keolahragaan organisasi olahraga, saya sebagai Ketua Cabor Panahan juga merasa perubahan demi perubahan dari tata kelola ini terus berubah bahkan sudah menggunakan sistem elektronik. Ini tentu sangat baik dalam hal ini.

Kami ingin menyampaikan dalam hal ini tentu kalau kita bicara tentang temuan BPK, kita semua Anggota Komisi X telah mendapatkan laporan tersebut dan apresiasi kami begitu tidak ada kerugian negara hasil kinerja dan mungkin berbeda dengan kementerian lainnya temuan-temuan yang didapat adalah secara administratif dan mudah-mudahan itu bisa segera diselesaikan dan.

Sukses bulu tangkis ini apresiasi untuk Olimpiade dan Paralympic yang telah ditorehkan secara internasional. Mudah-mudahan ke depan terus Paralympic ini dapat mengukir prestasi di bidang lainnya dan angkat besi kemarin di ajang sangat bergengsi ini juga harus menjadi pelajaran berharga bagi cabang olahraga lain yang belum menoreh medali pada multievent tersebut Pak Menteri. Karena pola pembinaan cabor yang telah sukses harus dibukukan dan di analisa sehingga menjadi formula bagi pembinaan cabang olahraga yang belum mendapatkan prestasi tersebut.

Kemudian pemerintahan itu benar-benar harus punya political will terhadap implementasi olahraga ini, sistem keolahragaan nasional nantinya ketika kita melakukan revisi karena anggaran ini sangat-sangat kecil begitu.

Kalau kita evaluasi dengan negara-negara lain itu persentase anggaran

cukup besar dari keolahragaan ini, tapi Indonesia masih belum mencapai 1%

atau 0,1% tapi masih 0,00 sekian persen begitu. Jadi masih jauh sekali, jadi sebetulnya bagaimana pemerintah Indonesia melihat olahraga ini, seberapa penting itu.

Sementara kalau kita lihat ini kan sangat euforia ketika kita dapat emas rasanya semua senang sampai menangis dan sebagainya tapi hanya cukup sampai di situ jadi enggak bisa tetapi cukup sampai di situ. Komitmen, political will pemerintah itu benar-benar harus hadir. Ini kita sampaikan di Komis X mudah-mudahan sampai kepada Pak Presiden. Kan kasihan sudah dapat menteri yang bagus, punya komitmen yang cukup kemudian sampai juga menyusun grand design dan bagaimana kalau dengan anggaran seperti ini.

Belum lagi apa yang Teh Ledia sampaikan tentang kepemudaan tadi ya. Jadi memang ini penting sekali untuk mendapatkan perhatian dari keuangan negara. Jadi Menteri Keuangan harus melihat ini sesuatu hal yang sangat penting. Jadi kemudian juga dalam terkait tata kelola olahraga di Indonesia kami bisa melihat memang masih jadi persoalan besar bagi Pak Menteri jadi kami tidak bisa menyalahkan Pak Menteri saat ini. Ya mudah-mudahan RUU SKN ini nantinya, revisi RUU SKN ini bisa menjadi jawaban dari persoalan-persoalan yang terjadi sekarang ini di Indonesia.

Jadi mudah-mudahan prestasi ini terus bisa ditoreh dan kita paham betul bahwasanya untuk mendapatkan olahragawan atlet yang profesional itu butuh anggaran tidak kecil ya. Membentuk seorang atlet dunia yaitu 5 sampai 7 miliar setahun itu per atlet. Jadi ya mungkin bagaimana kita bisa bergerak ke arah sana sehingga mudah-mudahan kita bisa lebih fokus dalam pembinaan insan yang berprestasi dengan political will yang kuat yang hadir dari penentu kebijakan yaitu Presiden Republik Indonesia.

Terima kasih atas segala perhatian. Mohon maaf atas kekurangan.

Waafamikum waastagfirullahi walakum.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Terima kasih Ibu Illiza dari Fraksi PPP.

Saya persilakan Fraksi PAN sudah ada yang bisa menyampaikan pandangannya? Kalau tidak ada saya persilakan Pak Fikri sebelum nanti Ibu Hetifah. Kami persilakan.

PIMPINAN KOMISI / F-PKS (Dr. H. ABDUL FIKRI FAQIH, M.M.):

Terima kasih Pak ketua.

Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak Menteri, Sesmen, Pak Deputi ada satu Pak Chandra.

Bapak/Ibu Pimpinan dan Anggota Komisi X yang saya hormati.

Langsung saja tampaknya harus ada diskusi teknis Pak ya karena ini menyelamatkan bangsa kita. Saya sudah berbuih-buih, saya sudah berapa kali ya. Artinya kita tadi Ibu Illiza menyampaikan kan harus ada bandingan Pak, enggak kemudian terima tok 1,7 juga sudah narimo ing pandum saya kira enggak bisa begitu. Kita harus bisa diskusi dengan Kemenkeu dan Bappenas barangkali, trilateral meeting. Karena ada satu kalau orang politik diskusinya jumlah ya artinya dari segi jumlah kan ini Pak Menteri ini kan membawahi masyarakat yang besar.

Gen Z misalnya 75,49 juta. Ini kan ada unit cost-nya yang bisa mendapatkan manfaat dari program Kemenpora ada berapa persen? 27,9%

dari penduduk Indonesia atau kalau membidik milenial ada 69,38 juta 25,87%. Mau membidik yang mana? Ini berbicara pemuda ya Pak, pemuda saja. Kemudian yang agak tua, Gen X itu 58,65%. Yang lahir 1965 sampai 1980 itu 21,88%. Ini komposisi penduduk dan pemuda mau di apa kan? Mau karakteristik dan seterusnya yang menempel dengan Kemendikbud dan seterusnya itu kan juga tidak bisa diam saja Pak. Harus ada program pendamping yang tadi pendidikan, kebudayaan, dan seterusnya.

Kemenporanya ada di mana? Berarti kan harus ada programnya. Satu.

Kemudian tadi membangun dari desa misalnya. Saya tadi membaca panjang lebar Pak Menteri ternyata pernah ceramah tentang strategisnya lapangan desa dan seterusnya. Tapi kan kita sekarang enggak bisa bicara apa-apa tadi. Kalau DAK diambil sama sekali, tadi saya enggak tahu Prof.

Djohar mau kasih proposal apa. Kalau dari daerah nanti malu kita sebagai ini kalau bermitra dengan Kemenpora tapi kita enggak bisa apa-apa, DAK hilang sama sekali. Memang enggak ada potensi dari desa, dari daerah dan seterusnya padahal kita mengobrol sama cabor-cabor yang penting di daerah itu ada pusat kegiatan yang untuk semua, milik semua dan kita bisa latihan apa saja. Semua cabor bisa di situ , misalnya begitu. Ada daerah-daerah yang mengeluh tapi Kemenpora enggak bisa merespons kan saya kira malu Pak.

Kemudian tadi, kita kan bukan makhluk aneh, Indonesia bagian dari dunia. Mungkin bisa dikaji misalnya Paris Agreement for Young People, kemudian di UNFCCC itu juga ada Youth Programm, kemudian dari UNESCO Project Planner, TikTok For Beyours dan seterusnya dan seterunya bagaimana cara menghitung semua kegiatan untuk pemuda dan seterusnya.

Kan kita bukan menjadi makhluk aneh, Indonesia itu kan misalnya nusantara kemudian kita malah jadi eksklusif, kita katanya inklusif tapi faktanya kita cara menghitung anggaran saja aneh-aneh saja, 1,7 ini pantas apa ndak? Jangan-jangan itu ditertawakan sama yang lain.

Atau mungkin kita enggak punya program, kita enggak punya apa-apa.

Kalau saya berulang mengatakan bahwa (suara tidak jelas) streaming kemudian nanti perencanaan pembangunan itu harus mendengarkan mereka dari pemuda dan seterusnya. Jangan iri dengan misalnya negara kecil tapi memimpin banyak di kawasan ini misalnya Singapura karena yang berkuasa, yang menentukan policy adalah yang YUP (Young Urban Professional) sekarang yang Young Urban Professional di sini mungkin atau di sini yang rural profesional mungkin bisa diajak. Tapi young atau youth itu menjadi diskusi yang menarik dan sampai kepada anggaran dan seterusnya dan seterusnya.

Itu saja Pak. Matur nuwun.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih Pak Fikri, pas ini 5 menit kurang 2 detik ini.

Selanjutnya kami persilakan Ibu Hetifah. Kami persilakan Ibu.

PIMPINAN KOMISI / F-P. GOLKAR (Dr. Ir. HETIFAH SJAIFUDIAN, MPP.):

Terima kasih. Terima kasih Pak Ketua.

Teman-teman Pimpinan dan Anggota Komisi X.

Bang Menteri ZA. Lengkap ini.

Pak Sekjen kemudian juga saya lihat para Deputi juga hadir semuanya di virtual bahkan Sesdep, Asdep, Kapus PON ya, kemudian juga Pak Karo juga luar biasa.

Ya saya pikir dari sisi tata kelola anggaran Pak Ketua ini kami melihat kemajuan demi kemajuan dicapai ya di dalam perbaikan tata kelola ini. Jadi lanjutkan dan tentang PON juga memang tidak mudah ya tadi banyak catatan dari Anggota Komisi X. Namun kami yakin dengan kerajinan dari Bang Menteri ini melakukan rakor dengan berbagai stakeholders Insya Allah ya dengan bersama-sama solusi-solusi terkait dengan permasalahan itu tadi diperolehlah Insya Allah.

Terkait dengan rencana 2022 begitu ya kami juga mengapresiasi peningkatan yang signifikan anggaran di bidang kepemudaan. Tadi teman-teman juga menyambut baik adanya kenaikan ini namun rasanya masih penginnya ditingkatkan lagi soalnya kami melihat banyak memang program-program dan rasakan sendiri ya seperti program-program yang terkait dengan kewirausahaan itu waduh responsnya sangat luar biasa. Karena banyak sekali mahasiswa yang baru lulus, susah mendapat pekerjaan jadi antusiasme mereka mengikuti kegiatan ini sangat besar ya di kampus-kampus maupun juga secara umum pelatihan pendampingan apa pun yang terkait dengan kewirausahaan pemuda ini banyak ingin ikut serta.

Juga stimulus-stimulus seperti Innovation Grand sampai ke desa-desa itu ternyata juga sangat direspons positif ya. Jadi yang ada sekarang itu

Juga stimulus-stimulus seperti Innovation Grand sampai ke desa-desa itu ternyata juga sangat direspons positif ya. Jadi yang ada sekarang itu

Dokumen terkait