• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Observasi

1. Pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di kelas. Aspek yang diamati: a. Langgah-langgah guru dalam proses pembelajaran.

2. Letak Geografis Sekolah Khoireeyah Withaya Mulnithi 3. Keadaan sarana dan prasarana

B. Wawancara

1. Kepala Sekolah

a. Gambaran umum tentang sekolah

b. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah khoireeyah witthaya c. Kapan melai menggunakan kurikulum pendidikan agama Islam

2003 (tahun perbaiki 2012

d. Apakah sekolah mengadakan seminar tentang kurikulum Pendidikan agam islam

e. Apa saja factor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum Pendidikan agama islam 2003 (tahun perbaiki 2012) f. Bagai mana pembelajaran Qira‟ati

2. Guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir a. Profil guru

b. Bagai mana pemahaman guru tentang kurikulum Pendidikan agama islam

d. Bagaimana proses pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir e. Bagaimana persiapan guru sebelum belajar

f. Apakah guru menyusun RPP sendiri

g. Apakah guru memiliki pegangan buku atau sumber untuk mengajar.

h. Bagaimana menghadapi siswa yang tidak memperhatian i. Apakah Al-Qur‟an dan Tafsir berlakukan di luar kelas j. Bagaimana guru melakukan penilaian

k. Bagaimana prosedur guru mengevaluasi peserta didik

l. Apakah pengetahuan, sikap, dan keterampiran peserta didik sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

m. Apa kendala Implementasi kurikulum yang guru hadapi n. Upaya apa saja yang guru lakukan untuk mengatasi kendala 3. Peserta Didik

a. Profil siswa

b. Bagaimana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir

c. Bagaimana cara mengajar ustadz terhadap mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir

d. Apa saja yang siswa ingin guru diperbaiki (terkait cara mengajar) C. Dokumentasi

1. Sejarah berdirinya 2. Struktur Organisasi

3. Visi, Misi, Motto dan Tujuan sekolah 4. Keadaan guru, siswa, dan karyawan 5. Sarana dan prasarana

6. Ekstrakurikuler

7. Kurikulum yang digunakan

Lampiran II

Catatan lapangan 1

Metede pengumpulan data : Dokumentasi

Hari/tanggal : 9 Januari 2019

Jam : 13.30 – 14.30

Lokasi : Rung Akademik

Sumber data : Mrs. Fareeya Hatjee

A. Deskripsi Data

Informan adalah guru yang mengajar di Sekolah Khoireeyah Withaya Mulnithi sekaligus sebagai Sebagian petugas departemen pesonalia. Pengamatan pada kali ini peneliti sekaligus mintak dokumentasi Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi periode 2019 – 2020 sesuai dengan dapat ijin dari kepala sekolah.

Dari hasil pengamatan kali ini peneliti dapat beberapa dokumentasi yang diperlukan untuk penulisan ini.

B. Interpretasi

Dokumentasi yang peneliti dapat ada berbagai data seperti sejarah sekolah, visi, misi, motto dan tujuan, sarana dan prasarana dan lain – lain

Catatan Lapangan 2

Metede pengumpulan data : Wawancara Kepala Sekolah

Hari/tanggal : 20 Januari 2019

Jam : 10.00 – 12.00

Lokasi : Rung Kepala Sekolah

Sumber data : Mrs. Nuria Soree

A. Deskripsi Data

Informan adalah penerima ijin Sekolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi. Wawancara kali ini merupakan kali yang pertama, pertanyaan – pertanyaan yang disampaikan seputar latarbelakan umum yang menyangkup dengan sejarah berdiri dan berkembangan.

Dari hasil wawancara, peneliti dapat hasil bahwa Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi didirikan pada tahun 1959 M. dengan nama “pondok Bukit Takro” oleh Babo Hj. Husen bin Hj. Yakub. Pada tahun 1961 sekolah ini diakui oleh kementian Pendidikan sebagai pondok pertama di daerah Betong dengan nama “Madrasah Al-Khoiriyah Ad-diniyah” kemudian pada tahun 1966 diganti menjadi sekolah SMA

Khoireeyah Wittaya. Dan pada tahun 1995 SMA Khoireyah Wittaya mengembangkan mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa Mutawasit kelas 1 – 3 dengan mata pelajaran umum yang pada awalnya hanya mengajar mata pelajaran agama. Seiring berjalanya waktu, SMA Khoiriyah pun berada di bawah Yayasan Thai Muslim Betong pada tahun 1999. 6 tahun berselang sekolah ini pun mampu mengembangkan pelajaran umum kepada semua tingkat yaitu dari tingkat Mutawisit kelas 1 – 3 dan tingakat Sanawiyah 1 – 3. Sekaligus diijinkan untuk mengambil beberapa data atau dokumentasi untuk memudahkan dalam penelitian. B. Interpersentasi

Dari wawancara peneliti peroleh data tentang perkembangan Sekolah Khoiyiyah Wittaya Mulnithi sejak awal bangun sekolah. Sekolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi adalah salah satu Lembaga yang diakui oleh Negara. Pada awalnya sekolah hanya mengadakan belajar agama dengan menggunakan kitab tua dan ngajar Al-Qur‟an di Musholla dengan cara yang sederhana. Pada masa kini terdiri dari Pendidikan agama dan Pendidikan umum yang telah menjalankan Bersama.

Catatan Lapangan 3 Metoder Pengumpulan Data : wawancara

Hari/Tanggal : 23 Febuari 2020

Jam : 10:30 WIB

Lokasi : Kawasan Sekolah

Sumber Data : Ustadz Ismail karaemo

A. Deskripsi Data:

1. Informan adalah guru mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir 2. Hasil wawancara tersebut adalah:

Untuk pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah pada tingkat Sanawiyah dilaksanakan setiap minggu dalam satu minggu ada 3 kali pertemuan dalam satu pertemuan waktunya 45 menit. Untuk tujuan dalam mata pelajaran Al-Qur‟an dan tafsir menurut ustazd adalah untazd ingin siswa lebih mengenal Allah, mengenal Agamanya, dan mengenal dirisendirinya sebab dalam Al-qur‟an meliputi semua ilmu, yaitu ilmua agama maupun ilmu akademik dan Al-qur‟an juga adalah pendoman hisup bagi umat islam Ketika seseorang manusia tidak memahami Al-qur‟an bearti tidak memahami cara hidup dan tidak bisa menjalani cara hidupnya sesuai dengan ajaran Islam dan ustazd ingin anak-anak memberi kepentinggan kepada madah Al-Qur‟an sebab kebanyakan orang berfikir mata pembelajaran umum dan mata pelajaran agama dipisah –

pisah sedangkan dalam Al-qur‟an itu meliputi semua mata pembelajaran.

Untuk proses pembelajaran Ustazd hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja karena metode ceramah dan tanya jawab adalah metode yang sangat cocok bagi siswa. Untuk persiapan pembelajaranya ustazd tidak menyusun RPP, ustazd hanya baca buku sama menyiapkan materi dan cari makna-makna yang berbahasa thai untuk siswanya lebih memahami sebab yang yang di pakai adalah buku yang berbahasa arab.

Untuk penilaian dan hasil belajar dalam kurikulum akan membagi menjadi 8 tingkat, bagi pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir ustazd akan dinilai dengan mengunakan system evaluasi melalui tes, yaitu tes lisan, dan tes tulis. Tas lisan adalah menghafal Al-qur‟an serta memberi makna surat, untuk system tes tengah semester dan akhir semester pada mata pelajaran Al-qur‟an dan tafsir harus meliputi tes sambung ayat, tes pilihan ganda, dan tes tulis. Dan ustazd dinilai juga dengan sikap siswa di kelas, yaitu Ketika di dalam kelas siswa sudah ada perubahan tidak, sejak pata awal kali pertemuan, akhlak siswa Ketika belajar, siswa lebih sopan dengan guru dan teman sebaya.

Factor pendukung pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Kerja sama antara guru dengan kepala sekplah adalah

2. Kerja sama Antara guru mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir dengan guru mata pelajaran yang lain, yaitu antara guru saling tolong menolong jika banding dengan masa yang lalu, dan setiap akhir bulan di sekolah akan mengadakan acara ชุมชน แห่งการเรียนรู้ yaitu setiap guru boleh curhat beberapa masalah dalam mengajar dan yang ada pengalamat bisa memberijalan untuk menukarkan masalah yang telah menepuhi.

Factor penghambat pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Ustadz tidak bisa mengajar menurut kurikulum dengan

sempurna oleh karena siswa tidak ada antusiasme dalam belajar dan kurang perhatian dalam belajar. Jadi proses pembelajaran berjalan tidak semperna dengan kurikulum sebab ustasd harus ulang berkali-kali untuk siswa lebih memahami dengan makna ayat.

B. Intepretasi:

Dari wawancara tersebut, peneliti memperoleh data tentang proses pelencanaan, pelaksanaan, proses penilaian dan factor pendukung dan faktok penghambat dalam pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir sudah sesuai denganh kurikulum Pendidikan agama islam walaupun ada sedikit yang belum sempuna dengan kurikulum. Untuk proses pembelajaran guru tidak menyusus RPP dan hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Bagi proses penilaian, disini guru akan nilai dengan sistem evaluasi melalui tes yaitu tes lisan dan tes tulis, dinilai juga dengan sikap siswa.

Catatan Lapangan 4 Metoder Pengumpulan Data : wawancara

Hari/Tanggal : 27 Febuari 2020

Jam : 10:30 WIB

Lokasi : Lingkungan sekolah

Sumber Data : Ustadz Muhammad nazree Paenae

A. Deskripsi Data:

1. Informan adalah guru mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir 2. Hasil wawancara tersebut adalah:

Untuk pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah pada tingkat Mutawasit dilaksanakan setiap minggu dalam satu minggu ada 3 kali pertemuan dalam satu pertemuan waktunya 45 menit. Untuk harapan ustadz terhadap siswa dalam mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir yaitu ustadz harap siswa dapat membaca dan memahami makna-makna ayat

Untuk proses pembelajaran, ustadz masih pakai metode yang dulu yaitu medode ceramah dan tanya jawab saja. Dan bagi media pembelajaran ustadz hanya guna buku pembelajaran dan papan tulis saja. Untuk RPPnya awal-awal ustadz buat tapi sekarang sudah tidak buat ataupun buat Ketika pihak sekolah minta.

Untuk proses penilaian ustadz adalah 100 skor bagi menjadi 2 yaitu skor qira‟ati 20 skor dan Al-qur‟an dan Tafsir 80 skor untuk al-qur‟an

dan tafsir di nilai dengan cara hafal beberapa ayat yang di tetap dalam kurikulum, buat Latihan, kehadiran di atas pelajar, dan sikap siswa,

Factor pendukung pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Diantara guru dan siswa selalu komunikasi dalam proses

pembelajaran dan bukan hanya dalam proses pembelajaran saja di luar kelas juga dan guru selalu memberi nasehat dan semangat kepada siswa, membuat siswa selalu aktif dalam kelas.

Factor penghambat pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Sebagian siswa belum lancar membaca dan menulis, oleh

sebab itu membuat proses pembelajaran berjalan tidak lancer, membuat waktu tidak cukup untuk belajar.

2. Kurangnya media pembelajaran sebab media yang ustadz guna hanya buku pembelajaran saja.

B. Intepretasi:

Dari wawancara tersebut peniliti memperolehkan data tentang proses pembelajaran pada tingkat Mutawasit pada mata pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir yaitu dalam satu minggu ada tiga kali pertemuana, dalam satu pertemuan waktunya 45 menit, harapan ustas bagi siswa adalam siswanya dapat menbaca dan memahami Al-qur‟an. Untuk proses penilaiannya bagi menjadi dua yaitu penialaian qira‟ati dan penilaian dalam mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir yaitu nilai dengan hafal beberapa ayat, Latihan, kehadiran dan sikap siwa.

Untuk factor pendukung adalah antara guru dan siswa selalu komunikasi, selalu memberi nasehat dan semangat kepada siswa, bagi factor pehambat diantaranya adalah sebagian siswa tidak lancer dalam menbaca dan menulis dan untuk media pembelajarannya guru hanya menggunakan buku pakat saja.

Catatan Lapangan 5 Metoder Pengumpulan Data : wawancara

Hari/Tanggal : 19 Febuari 2020.

Jam : 11:30 WIB

Lokasi : Lingkungan sekolah

Sumber Data : Mr. Lutfi Luding siswa kelas 6/2

A. Deskripsi Data:

1. Informan adalah Mr. Lutfi Luding siswa kelas 6/2 2. Hasil wawancara tersebut adalah:

Untuk proses belajara Alhamdulillah sudah baik tapi juga ada kekurangan yaitu dalam prosesnya ustadz hanya jelas materi saja setelah menjelas ustadz akan tanya siswa bersatu-satu terkai materi yang sudah dijelaskan, kadang- kadang membuat saya kurang fogus dalam materi juga, oleh karena ustas hanya jelas saja tidak ada game untuk mengaktifkan semangat dalam belajar jadi saya dengan tapi tidak fogus kepada matarinya.

proses pembelajaran pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir Alhamdulillah sudah jalan dengan baik tapi ada juga kekurangan yaitu setiap kali belajar ustadz hanya pakai metode ceramah dan tanya jawab dan tidak ada metode yang lain terkadang membuat siswa itu bosan seperti ketika belajar kami dengar apa yang ustadz telah disampaikan tapi kami kurang fogus.

Catatan Lapangan 6

Metede pengumpulan data : Wawancara Kepala Sekolah

Hari/tanggal : 27 Fabuari 2020

Jam : 10.00 – 12.00 WIB

Lokasi : Rung Kepala Sekolah

Sumber data : Mrs. Nuria Soree

A. Deskripsi Data:

3. Informan adalah Mr. Lutfi Luding siswa kelas 6/2

4. Hasil wawancara tersebut adalah:

Sekolah Khoiriyah Withaya Mulnithi adalah sekolah swasta yang berada di bawa naungan Yayasan Thai Muslim Betong, bagaimana yang berada dibawah kementrianan Pendidikan untuk kurikulum yang telah di pakai adalah kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003 tahun perbaiki 2012 yang ambil dari kementian Pendidikan dan sekolah baiki

untuk menyesuaikan dengan tuntutan keadaan siswa keadaan sekolah dan kondisi masyarakat. Kurikulum adalah hal yang pendidikng untuk membentukan proses Pendidikan. Dan di Setiap semester di sekolah akan mengadakan seminar tentang kurikulum, seminar ini merupakan seminar yang menambah pemahaman kurikulum kepada setiap guru sebab tidak semua guru yang memahami tentang kurikulum

Untuk program qira‟ati adalah bukan salah satu dalam kurikulum tetapi sekolah menetapkan sebagai program yang mengajarkan siswa untuk dapat membaca al-qur‟an sesuai dengan tajwidnya, sebab kalua qira‟ati cuman ada dalam mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir, kira-kira waktunya tidak cukup dan ada sebagian siswa yang tidak bisa baca Al-qur‟an walaupun sudah ada dikelas sanawi jadi sebelum siswa masuk belajar di sekolah, pihak sekolah akan mengadakan tes membaca al-Qur‟an untuk memilih tingkat kelas qiraati yang terbagi menjadi 6 tingkat,

dan Ketika siswa bisa membaca Al-qur‟an jadi otomatis siswa bisa membaca Bahasa arab dan ketika belajar mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir akan membuat siswanya lebih memahami, ide yang telah sebuat di awal adalah ide dari orang tua siswa, sebab kalua ada program qira‟ti siswa aka ada waktu sepunuhnya untuk belajar cara membaca Al-qur‟an dan sebelum memulai belajar dapat dimulai dengan membaca Al-qur‟an. Dalam satuminggu ada 5 kali pertemuan untuk waktunya 45 menit,

B. Intepretasi:

Sekolah Khoiriyah Withaya Mulnithi adalah sekolah swasta yang berada di bawa naungan Yayasan Thai Muslim Betong, bagaimana yang berada dibawah kementrianan Pendidikan untuk kurikulum yang telah di pakai adalah kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003 tahun perbaiki 2012 yang ambil dari kementian Pendidikan dan sekolah baiki untuk menyesuaikan dengan tuntutan keadaan siswa keadaan sekolah dan kondisi masyarakat.

Untuk program qira‟ati adalah bukan salah satu dalam kurikulum tetapi sekolah menetapkan sebagai program yang mengajarkan siswa untuk dapat membaca al-qur‟an sesuai dengan tajwidnya, sebab kalua qira‟ati cuman ada dalam mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir, kira-kira waktunya tidak cukup. Untuk waktunya dalam satu minggu ada 5 kali pertemuan untuk waktunya 45 menit,

Lampiran III

Lampiran X

Dokumen terkait