• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Disusun oleh: Miss A-esah Dadeh NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Disusun oleh: Miss A-esah Dadeh NIM:"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MATA PELAJARAN Al-QUR’AN DAN TAFSIR DI SEKOLAH

KHOIREEYAH WITTAYA MULNITHI BETONG YALA SELATAN THAILAND

SKRIPSI

Diajukan kepada Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Univesitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Strata Satu Pendidikan (S.Pd.)

Disusun oleh:

Miss A-esah Dadeh NIM: 16410101

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVESITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

(2)
(3)

i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN

(4)

ii SURAT PERNYATAAN BERJILBAB

(5)

iii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

(6)

iv PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

(7)

v HALAMAN MOTTO

ْﻦَﻣ

َﻚَﻠَﺳ

ًﺎﻘْﻳِﺮَﻃ

ُﺲِﻤَﺘْﻠَﻳ

ِﻪْﻴِﻓ

ًﺎﻤْﻠِﻋ

َﻞَّﻬَﺳ

ُﻪﻠﻟﺍ

ُﻪَﻟ

ًﺎﻘْﻳِﺮَﻃ

ﻰَﻟِﺇ

ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan jalannya menuju surga.”

(HR: Muslim, No.2699)1

1

Ibnu Rajab Al-Hambali. Jami‟ Al - „Ulum wa Al-Hikam. Cetakan kesepuluh, tahun 1432 H, Muassasah Ar-Risalah.

(8)

vi HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya yang penuh pengalaman, dan perjuangan ini untuk:

Almamater Tercinta

Program Studi Pendidikan Bahasa Arab

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegutuan

(9)

vii KATA PENGANTAR ِِنْسِب ِِهـَّللا ِِيٰـَوْح َّزلا ِِني ِح َّزلا ُِدْوَحْلَا َِِّ ِلِل ِِّة َر يْي ِوَلبَعْلا ُِةَلاَّصلا َو ُِمَلاَّسلا َو ًَلَع ِِف َزْشَأ ِِءَبيِبًَْ ْلْا يْيِلَس ْزُوْلا َو ًَلَع َو ِِهِلا ِِهِبْحَص َو يْيِعَوْجَا

Segala puji bagi Allah Dzat yang telah melimpahkan segala karunia – Nya kepada manusia. Dialah yang telah meniggikan langit dengan tanpa penyangga apapun dan yang telah menghamparkan bumi dengan segala kenikmatan yang terkandung di dalamnya. Sholawat dan salam semoga tetap terhaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia. Beliaulah yang membimbing umat manusia.

Sesungguh suatu yang sangat tak ternilai bagi Peneliti bahwa akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini. Meskipun banyak sekali halangan dan rintangan yang peneliti hadapi, namun dengan izin Allah, tugas ini pun dapat peneliti selesaikan walaupun banyak kekurangan di dalamnya. Penyelesaian tugas akhir ini bukanlah hasil kerja keras peneliti semata, tetapi juga karena bantuan berbagai pehak. Oleh karena itu dengan segala untain rasa hormat, peneliti bermaksud menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogya karta yang telah memberikan pengarah yang berguna selama saya menjadi mahasiswa.

(10)

viii

2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Falkutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Muqowim, S.AG., M.AG. selaku dosen penasehat akademik

4. Bapak Dr. Karwadi, M. Ag, selaku dosen pembimbing Skripsi yang telah tulus membimbing mengarah dan memotivasi dalam menyusun dan menyelesaikan penulis skripsi ini.

5. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

6. Dr. Paisol Bantoonampha selaku kepala yayasan dan segenap guru dan karyawan Sekolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi yang telah mendukun dan membantu peneliti hingga selesaikan skripsi ini.

7. Ustadz Samaea Karemo, dan Ustadz Muhammadnazree paenae selaku guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir atas kerjasamnya dengan peneliti selama penelitian di Sikolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi. 8. Siswa/i Sekolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi yang telah berpartisipasi

dan bekerjasama dalam membantu jalannya penelitian ini.

9. Kedua orang tua, Ayah Mahama Dadeh dan Ibu Panida Jeksareh dan saudaraku abang Termeesee Dadeh. Terima kasih atas do‟a yang dipanjatkan setulus hati, mencurahkan kasih sayang, perhatian, yang selalu membimbing dan memotivasi. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan umur yang Panjang, kasih saying, dan selalu berada dalam lindungan-Nya.

(11)

ix

10. Sahabat – sahabat seperjuangn, AL-USWAH-PAI 2016 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta semoga persaudaraan kita tetap terjalin selamanya.

11. Teman-teman keluarga besar Ikatan Persaudaraan Mahasiswa Islam Thailand di Indonesia (IPMITI) yang telah memberi dukungan kepada peneliti.

12. Sahabat-sahabat tercinta, Kernloo yang senantiasa memberikan semangan dan mendukung peneliti dalam keadaan apapun.

13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang telah mendukung skripsi ini.

Akhirnya peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak

Yogyakarta, 5 Mei 2020 Peneliti

Miss A-esah Dadeh NIM 16410101

(12)

x ABSTRAK

Miss A-esah Dadeh, Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Mata Pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir di Sekolah Khoireeyah Withaya Mulnithi Betong Yala Selatan Thailand. Skripsi Yogyakarta: JURUSAN Pendidikan Agama Islam dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2020.

Kurikulum pendidikan agama islam 2003 (tahun perbaiki 2012) Menurut kementian Pendidikan mengumumkan penggunaan kurikulum Pendidikan agama islam pada tahun 2003 (tahun oerbaiki 2012) sebagai kurikulum inti Pendidikan agama islam untuk sekolah – sekolah islam swasta di Thailand. Dengan menentukan tujuan uta

Dalam pengembangan siswa. Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003 (tahun perbaiki 2012) merupakan seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan. Isi, dan bahan pelajaran serta cara yang dikunakan sebagai pendoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui implementasi kurikulum pendidikan agama islam pada mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekilah Khoireeyah Witthaya Mulnithi Betong Yala Thailand 2) Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat Implementasi kurikulum pendidikan agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah Khireeyah Withaya Mulnithi Betong Yala Thailand.

Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawan cara, dan dokumentasi. Selanjutnya Analisa data dilakukan dengan: (1). Analisa selama pengumpulan data yakni secara induktif dengan menggunakan analisis deskriptif, (2). Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber data.

Hasil penelitian menujukan bahwa, Implementasi kurikulum 2003 (tahun perbaiki 2012) pada mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir sudah berjalan dengan baik miskipun pada tataran pelaksanaan pembelajaran belum maksimal ditandai dengan indikator belum jalan dengan sepunuhnya oleh karena dengan berbatasan waktu pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru hanya pakai metode ceramah dan metode tanya jawab yang menjadi metode yang sangat cocok kepada siswa di sebabkan guru tidak biasa melepaskan siswa untuk mencari materi pembelajaran sendiri. Dan dalam penilaian sistem penilaian sudah sesuai dengan kurikulumnya, bagi cara yang di nailaikan adalah sistem evaluasi, yaitu ada tes lisan dan tes tulis dan dinilai juga dengan sikap kepribadian siswa.

Kata Kunci: Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003 (tahunperbaiki

(13)

xi DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... i

SURAT PERNYATAAN BERJILBAB... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ... iii

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Kajian Pustaka ... 7

E. Landasan Teori ... 12

F. Metode Penelitian... 24

G. Sistematika Penelitian ... 29

BAB II GAMBARAN UMUM ... 31

A. Letak Geografis ... 31

B. Sejarah singkat ... 33

C. Struktur Organisasi... 38

D. Visi, Misi, Motto dan Tujuan ... 40

E. Proses pembelajaran ... 43

F. Keadaan Guru, siswa dan karyawan ... 44

G. Sarana dan Prasarana ... 50

(14)

xii BAB III IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM ... 55

A. Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam Pada Mata Pembelajaran Al-Qur‟an Dan Tafsir ... 55

1. Struktur kurikulum pendidikan agama islam pada mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir ... 55

2. Standar lulusan ... 61

3. Standar Proses Pembelajaran ... 66

4. Sistem Penilaian ... 75

5. Hasil Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2008 (Tahun Perbaiki 2012) ... 78

B. Faktor Pendukung dan pehambat Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003 (Tahun Perbaiki 2012) Mata Pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir... 80 1. Faktor Pendukung ... 80 2. Faktor penghambat ... 84 BAB IV PENUTUP ... 88 A. Kesimpulan ... 88 B. Saran ... 89 C. Penutup ... 90 DAFTAR PUSTAKA ... 91

(15)

xiii DAFTAR TABEL

TABEL 1: Sejarah Perkembangan Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi ... 34

TABEL 2: Struktur Organisasi sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi ... 39

TABEL 3: Nama – nama Tugas Guru... 45

TABEL 4: Jabatan – jabatan Guru ... 48

TABEL 5: Peserta Didik di Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi ... 49

TABEL 6: Taftar Sarana dan Prasarana ... 51

TABEL 7: Nama Kegiatan Extrakurikuler ... 53

(16)

xiv DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1: Lambang Sekolah ... 32 GAMBAR 2: Kegiatan pembelajaran Al-Qur‟am dan Tafsir Kelas Sanawiyah.71 GAMBAR 3: Kegiatan pembelajaran Al-Qur‟am dan Tafsir Kelas Mutawasit.72

(17)

xv DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I : Pendoman Pengumpulan Data LAMPIRAN II : Catatan Lapangan

LAMPIRAN III : Foto Dokumentasi LAMPIRAN IV : Surat Bukti Penelitian

LAMPIRAN V : Fotokopi Bukti Seminar Proposal LAMPIRAN VI : Fotokopi Kartu Bimbingan Skripsi LAMPIRAN VII : Fotokopi Sertifikat PPL

LAMPIRAN VIII : Fotokopi Sertifikat PPL-KKN Integratif LAMPIRAN IX : Fotokopi Sertifikat SOSPEM

(18)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Thailand (Muangthai) adalah satu Negara terletak di asia Tenggara dan termasuk anggota Association South East Asia Nations. (ASEAN). Pemerintahannya berbentuk kerajaan yang terdiri 77 Provinsi dengan jumlah penduduk sekitar 70 juta jiwa. wilayah Thailand bagian selatan banyak dihuni oleh umat Islam. Jumlah mereka adalah sekitar 4 juta atau sekitar 4.6 ِِِ% dari seluruh penduduk Thailand tetapi Islam menjadi agama mayoritas kedua setelah agama Buddha. Wilayah yang banyak dihuni umat islam ini meliputi Patani, Yala, Narathiwat, dan Satun.2 Mereka mempunyai budaya sendiri jika dibandingkan dengan penduduk Thailand di wilayah lain yang meyoritas beragama Budha.

Sistem Pendidikan Islam di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. Sedangkan sistem non-formal terdiri dari: program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group program. Seiring dengan keberadaan umat islam di Thailand selatan, maka muncul dan berkembang pendidikan islam di daerah yang

2

https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Thailand, Tanggal 23/10/2019 jam 15.55 WIB

(19)

2

banyak ditempati umat islam. Pendidikan islam tumbuh dan berkembang terutama di empat propinsi, yakni Patani, Yala, Narathiwat dan Satun3

Islam adalah syariat allah yang diturunkan kepada umat manusia di muka bumi agar mereka beribadah kepadanya. Penanaman keyakinan terhadap Tuhan hanya bisa dilakukan melalui proses pendidikan baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan.4 Pendidikan islam merupakan kebutuhan manusia, karena sebagai makhluk pedagogis manusia dilahirkan dengan membawa potensi dapat didik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah dibumi, serta pendukung dan pemegang kebudayaan.5

Proses pendidikan islam telah berlangsung lama, yaitu sepanjang sejarah manusia. Dalam ajaran islam pendidikan mendapat posisi yang sangat penting dan tinggi, kerena pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral (centre attention) masyarakat.

Proses pendidikan dalam kegiatan pembelajaran atau dalam kelas, akan berbisa jalan dengan lancar, konduksif, interaktif, dan lain sebagainya apabila dilandasi oleh dasar kurikulum yang baik dan benar. Pendidikan bisa dijalankan dengan baik ketika kurikulum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar. kurikulu, mengadung sekian banyak unsur konstruksif supaya pembelajaran terlaksana dengan optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat

3

Skripsi, Miss Komareeyah Sulong, Dampak Resolusi klonflik terhadap sistem pendidikan agama islam di sekolah Songserm Islam Seksa Patani Thailand Selatan,

4

Jurusan Kependidikan Islam, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yoyakarta 2014.

5

Abdul Majid dan dian Andayani, Pendidikan agama islam berbasis kompetensi, Bandung Remaja Rosdakarya 2005. hal 130

(20)

3

bahwa jantung pendidikan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya hasil pendidikan ditentukan oleh kurikulum.6

kulikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan(sekolah) bagi siswa, berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, dengan program kurikuler tersebut, sekolah/lembaga pendidikan menyediakan lingkungan pendidikan bagi siswa untuk berkembang. Itu sebabnya, kurikulum disusun sedemikian rupa yang memungkinkan siswa melakukan beranekaragam kegiatan belajar. kurikulum tidak terbatas pada sejumlah mata pelajaran, namun meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti: bagusnya sekolah, alat pelajaran, pelengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-gambar halaman sekolah dan lain-lain.7

Sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi adalah salah satu lembaga pendidikan yang sudah diakui oleh Negara Sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi terletak di Betong wilayah Yala Thailand Selatan. Pada Asalnya sekolah تيٌيدلاِتيِزيخلاِتسردولا atau sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi terkenal diatas nama “Pondok Takkro” yang telah didirikan oleh Babo Hj. Husen bin Hj Yakkup, pondok khoireeyah adalah pondok pertama di Betong. Sistem mengajar di pondok

6

Moh. Yamin, Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan, Diva Press Bagutapan Jogjakarta. hal 5

7

Prof. Dr. Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), hal. 10

(21)

4

pada masa itu Babo Hj. Husen mengajar kitab tua dan ngajar Al-Qur‟an di atas Musholla dengan cara yang sederhana.

Pada masa kini terdiri dari Pendidikan Agama dan Pendidikan Umum yang telah menjalankan dua jenjang yaitu Pendidikan agama dan pendidikan umum di jalankan bersama, adapun pelaksanaannya dalam satu hari ada pembelajar pengetahuan umum dan pembelajaran pengetahuan agama,

Kurikulum Pendidikan Umum diambil dari Kurikulum tahun 2008 Adapun tingkat pendidikan, meliputi:

1. Tingkatan Madthayomto (SMP) kelas 1-3 2. Tingkat Madthayomplai (SMA) kelas 4-6

Kurikulum Pendidikan Agama Islam diambil dari Kurikulum tahun 2003 (tahun perbaiki 2012). Adapun tingkat pendidikan meliputi:

1. Tingkatan Mutawassithah kelas 1-3 2. Tingkat Tsanawiyah kelas 1-3

Kurikulum Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari 8 mata pelajaran yaitu:

1. Al-qur‟an dan Tafsir 2. Al-Hadis 3. Al-Akidah 4. Al-Fikh 5. At-Tarikh 6. Al-Akhlak 7. Bahasa Arab

(22)

5

8. Bahasa Melayu

Dari 8 mata pelajaran yang sebut di atas penulis akan memilih satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir. Adapun yang menjadi ketertarikan penulis memilih mata pelajaran Al-Qur‟an dan tafsir adalah dikarenakan pembelajaran Al-Qur‟an dan tafsir merupakan pelajaran wajib yang harus dipelajari untuk mengetahui cara-cara membaca Al-Qur‟an dengan benar dan mengetahui apa saja yang Allah ining sampaikan kepada umatNya.

Selama peneliti mengadakan observasi pada kegiatan PLP-KKN integratif di Thailand pada tanggal 18 juli – 28 Agustus 2019 di Sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi peneliti berkesimpulan bahwa sudah mengimplementasikan pembelajaran Al-Qur‟an dan tafsir dengan Kurikulum 2003 (tahun perbaiki 2012). Implementasi pelajaran Al-Qur‟an dan tafsir dengan Kurikulum 2003 (tahun perbaiki 2012) pada dasarnya tidak selalu berjalan dengan lancar, ada beberapa kendala yang dirasakan oleh guru mata pelajaran, baik dari segi media pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2003(tahun perbaiki 2012) yaitu guru hanya menggunakan media yang berdasarkan dari buku saja, begitu juga kendala dalam pembuatan RPP jadi guru tidak menyusun RPP oleh karena kekurangan guru dalam menggunakan koputer. serta pemahaman guru tentang kurikulum 2003 (tahun perbaiki 2012) masih minim. Walaupun ada beberapa kendala tetapi guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir tidak patah semangat, guru selalu berusaha memberikan

(23)

6

pembelajaran dan pemahaman yang terbaik untuk siswanya sesuai dengan kurikulum 2003 (tahun perbaiki 2012)

Mengingat pentingnya Kulikulim Pendidikan Agama dalam meningkatan kualitas pembelajaran pendidikan agama tersebut. maka dari latar belakang inilah peneliti merasa tertarik untuk meneliti secara mendalam tentang implementasi Kulikulum Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi yang terletak di Betong provensi Yala Thailand selatan sebagai lokasi penelitian. dan sejauh mana keberhasilan yang di capai peserta didik serta kesulitan apa yang dihadapi oleh garu mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir dan Sekolah bagaimana cara mengatasinya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagai mana Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di Sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi Betong Yala Thailand?

2. Apa saja factor pendukung dan penghambat Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di Sekolah Khireeyah Withaya Mulnithi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Untuk mengetahui Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi Betong Yala Thailand.

(24)

7

b. Untuk mengetahui factor pendukung dan penghambat Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di Sekolah Khireeyah Withaya Mulnithi Betong Yala Thailand.

c. Manfaat

1) Secara teoritis, temuan dalam penelitian ini dapat menjadi rujukan teoritis bagi Implementasi Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir 2) Secara praktis, diharapkan dapat menjadi bahan bagi

Sekolah Khoreeyah Witthaya Mulnithi Betong Yala Thailand pada umumnya untuk melakukan pembenahan dalam penerapan kurikulum sehingga tercipta suasana baru yang lebih kondusif bagi pendidik dan peserta didik

D. Kajian Pustaka

Berdasarkan hasil pengamatan dan pencarian literature yang dilakukan penulis, terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan dengan topic penelitian. Beberapa tema tersebut diantaranya:

1. Skripsi yang di susun oleh Puji Wuri Istanti berjudul “implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD N Jetis I Saptosari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014-2015”. Fokus pembahasan yang dikaji Puji Wuri Istanti adalah analisis Implementasi kurikulum

(25)

8

2013 di SD N Jetis I Saptosari Gunungkidul Yogyakarta. Analisis yang dilakukan ditunjukan pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan Budi Pekerti. Hasil penelitian menunjukan bahwa SD N Jetis I Saptosari menyambut baik konsep pembelajaran kulikulm 2013 yang dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014. Konsep pembelajaran kurikulum 2013 sudah sesuai dengan konsep kurikulum 2013 yang diatur oleh pemerintah. Pelaksanaan pembelajartan Pendidikan Agama Isalm dan Budi Pekerti telah dilaksanakan berdasarkan konsep kurikulum 2013. Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sudah menerapkan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran dengan media pembelajaran yang terbatas. Terdapat tiga problem utama dalam implementasi Kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SD N Jetis I Saptosari Gunungkidul. Problem tersebut berasal dari sumber belajar, sarana prasarana dan guru.8

2. Skripdi yang disusun oleh Muhammad Mu‟adz berjudul “implementasi kurikulum pendidikan agama islam di sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Gamping Slemam”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Field research. Adapun pengumpulan data mengunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.

8

Skripsi Puji Wuri Istanti berjudul, implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD N Jetis I Saptosari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014-2015, Jurusan Pendidikan agama Islam, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan

(26)

9

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kerikulum PAI di SLB Muhammadiyah Gamping Sleman mengunakan 1. kurikulum yang disusun oleh sekolah dan dengan dasar kurikulum dari pemerintah serta Muhammadiyah, 2. Implementasi yang dilakukan sekolah dan guru sudah cukup baik. Para guru menyusun bersama mulai dari jadwal, tema materi, media, metode, strategi, evaluasi serta penanggung jawab dalam sebuah kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam, 3. Sekolah telah melakukan upaya agar implementasi bisa melakukan kerjasama, mencari sesuatu yang baru dan cocok untuk diterapkan di sekolah serta penyediaan sarana serta prasarana penunjang pembelajaran. Adapun saran untuk mengembangkan kurikulum kedepan serta memudahkan implementasi kurikulum.9

3. Skripsi yang disusun oleh Al Makkawi syukron Syabana berjudul “Implementasi Pembelajaran bahasa Arab Kerikulum 2013 di MTs Mu‟Allimin Sruweng Kebumen Tahun pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi pembelajaran bahasa arab kurikulum 2013, serta upaya yang dilakukan guru bahasa Arab dalam mengembangkan pembelajaran bahasa Arab kurikulum 2013 di MTs Mu‟Allimin Sruweng Kebumen Tahun pelajaran 2015/2016. Hasil penelitian ini adalah implementasi bahasa Arab Kurikulum 2013 di di MTs Mu‟Allimin

9

Skripdi Muhammad Mu‟adz berjudul , implementasi kurikulum pendidikan agama islam

di sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Gamping Slemam, Jurusan Pendidikan agama Islam,

(27)

10

Sruweng Kebumen sudah berjalan namun belum maksimal. Ditandai dengan adanya perencanaan RPP yang belum sesuai dengan struktuk kurikulum 2013, pembelajaran yang belum sesuai dengan RPP yang ada, media pembelajaran belum lengkap. Factor pendukung pendidikan selalu berusaha menambah pengetahuan tentang kurikulum 2013 dengan mengikuti kegiatan worksgop bintek, dan diskusi tentang kurikulum 2013 serta adanya buku pegangan guru dan buku siswa sedangkan factor penghambatanya yaitu pemahaman pendidik dalam kurikulum 2013 masih terbatas, perlunya adaptasi terhadap kurikulum 2013, kurangnya sarana dan prasarana seperti LCD, laboratorium bahasa Arab dan ketersediaan buku penunjangb yang kurang lengkap,seperti kamus bahasa Arab serta penyusunan RPP yang belum konsisten.10

4. Skripsi yang disusun oleh M. Khozinul Huda berjudul “Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas MYsN Sleman kota Yogyakarta” penelirtian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum tentang implementasi KTSP dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelaas IX MTsN Slemen kota Yogyakarta terkait dengan alasan penerapan KTSP di MTsN Slemen kota Yogyakarta, pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas

10

Skripsi Al Makkawi syukron Syabana berjudul, Implementasi Pembelajaran bahasa

Arab Kerikulum 2013 di MTs Mu‟Allimin Sruweng Kebumen Tahun pelajaran 2015/2016, Jurusan

Pendidikan Bahasa Arab, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yoyakarta 2016.

(28)

11

IX, dan problematika dalam implementasi KTSP dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits tersebut

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1. Implementasi KTSP dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas IX MTsN Slemen ini masih cenderung menggunakan konsep KTSP (Silabus dan RPP) yang telah di buat oleh pemerintah yang semestinya dijadikan pedoman atau tolok ukur saja, bukan sebagai panduan utama, sehingga kondisi tersebut berimbaspada kurang maksimalmya proses pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas IX tersebut. Hal ini disebabkan keterbatasan beberapa factor seperti kualitas guru, karakteristik siswa, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki madrasah menjadikan implementasi pembelajaran maksimal 2. Problematika implementasi KTSP dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas IX disebutkan banyak factor, diantaranya; factor Guru, dan siswa, dan prasarana yang mendukung pembelajaran yang kemudian dapat memaksimalkan implementasi KTSP dalam mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas IX terdebut.11

Dari hasil tinjauan pustaka diatas peneliti dapat mengetahui persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dan penelitian yang penulis akan lakukan. Selain itu penelitian belum pernah menemukan penelitian

11

Skripsi M. Khozinul Huda berjudul, Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas MYsN Sleman kota Yogyakarta,

(29)

12

yang membahas tentang implementasi kurikulum pendidikan agama islam pada mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di Sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi Betong Yala Thailand Selatan. Disini penulis memposisikan diri dari keempat tinjauan pustaka di atas sebagai pengembangan penelitian yang pernah ada sebelumnya.

E. Landasan Teori

1. Implementasi kurikulum

Implementasi di artikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Implementasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan keterampiran maupun nilai sikap.12

Definisi kurikulum dapat diketahui, bahwa istilah kurikurikulum mempunyai dimensi yang sangat luas. Mulai dari dokumen perencanaan, materi, pengalaman belajar evaluasi sampai dengan implementasinya dalam pembelajaran. Kesimpulan yang dapat diambil mengenai definisi kurikulum yaitu seperangkat rencana pembelajaran yang mencakup proses tujuan yang akan dicapai, materi, cara menyampaikan tujuan evaluasi dan implementasi dalam kegiatan pembelajaran. Istilah kurikulum pada dasarnyatidak hanya terbatas pada sejumlah mata pelajaran saja

12

Skripsi Al makkawi ayukron syahbana, implementasi pembelajaran bahasa arab

kurikulum 2013 di Mts Mu‟allimin Sruweng Kebumen, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016),

(30)

13

tapi menjakup semua pengalaman belajar (Learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangannya13

Jadi Implemenrasi Kurikulum secara sederhana yaitu untuk menguasai isi bidang, pemahaman karekter peserta didik, melakukan pembelajaran yang mendidik dan menyenangkan serta mengembangkan profesionalisme dan kepribadian guru secara terus menerus dan berkesimanbuangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta pembangunan ilmu pengetahuan.14

2. Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003

a. Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam

Secara hafiah kurikulum berasal dari Bahasa latin, curriculum yang berarti bahan pengajaran. Ada pula yang mengatakan kata tersebut berasal dari bahasa perancis courier yang berarti berlari15 untuk menunjukan pada sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai suatu gelar atau ijazah. Pengertian ini sejalan dengan pendapat Crow and Crow yang mengatakan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran yang isinya sejumlah sejumlah mata pelajaran yang disusun secara

13

Skripdi Muhammad Mu‟adz berjudul , implementasi kurikulum pendidikan agama

islam di sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Gamping Slemam, Jurusan Pendidikan agama

Islam, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga 2018, hlm. 10-11

14

Ibid. hal 13

15

(31)

14

sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk menyelesaikan suatu program Pendidikan tertentu.16

Kurikulum Pendidikan Agama Islam adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan, pendidikan tertentu yang terfokus pada mata pelajaran pendidikan agama islam.17

Dalam kontek Pendidikan Islam, tujuan Pendidikan Islam diarahkan pada pengembangan nilai-nilai Islam yang bertungku pada tiga deminsi hubungngan manusia sebagau khalifah dimuka bumi. Dalam konteks ini maka tujuan Pendidikan Islam dirahkan pada usaha sebagai berikut: 1) menambahkan sikap hubungan yang seimbang dan selaras dengan Tuhannya; 2) membentuk sikap hubungn yang hormani, selaras, dan seimbang dengan masyarakatnya untuk menggali, mengelola dan memafaatkan kekayaan alam ciptaan Allah bagi kepentingan kesejahteraan hidupnya dan hidup sesamanya

16

Crow and Crow, pengatar ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Rake Sarasin 1990, edisi III, hlm 75

17

Jurnal Rofik, Budaya local dalam pendidikan agama islam sebagai kurikulum muatan

(32)

15

serta bagi kepentingan ubudiyah kepada Allah dilandasi sikap dan hubungn yang harmonis.18

b. Kurikulum Pendidikan Agama Islam 2003

Menurut kementrian Pendidikan mengumumkan penggunaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam pada tahun 2003 sebagai kurikulum inti pendidikan Islam untuk sekolah Islam swasta di Thailand. Dengan menentukan tujuan dan standar pembelajaran untuk menjadi tujuan utama dalam pengembangan siswa.19

c. Visi

Kurikulum Pendidikan Islam tahun 2003, bertujuan untuk mempromosikan siswa menjadi Muslim yang baik, beriman dan takwa kepada Allah, memiliki sifat kepribadian seperti Nabi Muhammad saw., Memiliki keseimbangan fisik, mental, pengetahuan, moralitas dan etika, Memiliki kesadaran dalam pengembangan diri, keluarga, dan masyarakat untuk kedamaian di dunia dan akirat20

d. Prinsip-prinsip

18 Muzayyin Arifin, filsafat Islam, cet.ke-5 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010). hlm 109

19 ส านักงานคณะกรรมการการศึกษาขั้นพื้นฐานกระทรวงศึกษาธิการ

(Kementianpendidikan dan Departemen Pendidikan), การจัดการการเรียนรู้อิสลามศึกษาตามหลักสูตรปี 2546 (Buku pendoman

kurikulum pendidikan Agama Islam tahun 2003), กรุงเทพการพิมพ์ 2546 (Bankok ketik 2003) . hlm 1

20

(33)

16

Untuk memastikan bahwa manajemen pendidikan Islam konsisten dengan undang - undang Pendidikan Nasional tahun 1999, yang menentukan pendidikan untuk menekankan pengetahuan dan moralitas. Oleh karena itu menetapkan prinsip - prinsip Kurikulum Pendidikan Agama Islam sebagai berikut:

1) Pendidikan Agama Islam yang bertujuan untuk semua Muslim menerima pendidikan Islam yang berkualitas, dimana masyarakat terlibat dalam manajemen pendidikan

2) Mendorong siswa untuk mempraktikkan prinsip – prinsip Islam dalam kehidupan 3) Mendorong siswa untuk berkembang dan

belajar terus menerus.

4) Kurikulum yang memiliki struktur yang fleksibel dalam hal konten, waktu, dan manajemen pembelajaran

5) Merupakan kurikulum dari semua bentuk pendidikan yang mencakup semua kelompok sasaran dan dapat dibandingkan dengan mentransfer hasil dan pengalaman pembelajaran21

21

(34)

17

e. Tujuan

Kurikulum Pendidikan Agama Islam Tahun 2003 bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan peserta didik untuk menjadi orang yang baik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baik terhadap agama Islam.

1) Beriman kepada Allah SWT. dan Rasulullah SAW. mengikuti ajaran Islam serta mempunyai moralitas dan etika.

2) Mampu memberi pandangan dan alasan dalam menyelesaikan masaalah dengan tanpa kredibilitas, mempunyai kreaktif, memperbaiki kepribadian untuk mengembangkan diri agar sesuai dalam masyarakat, Negara dan komunitas dunia

3) Memiliki pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam substansi dan berbagai ilmu pengetahuan untuk dapat meningkatkan kehidupan masyarakat Muslin untuk lebih maju

4) Rasa bangganya menjadi seorang muslim yang baik, disiplin, jujur, sabar dan mempunyai pengorbanan terhadap masayarakat

5) Memiliki sifat kreaktif, ingin tahu, suka belajar, suka membaca, suka menulis dan suka meneliti

(35)

18

6) Hargai diri, disiplin dan mampu bertindak sesuai dengan ajaran Islam dengan benar.

7) Suka olahraga, jaga diri untuk badan yang sehat 8) Cinta tanah air, bertujuan untuk memberi manfaat

dan menciptakan hal-hal yang baik bagi masyarakat 9) Bersatu padu, kerjasama dan mampu membangun

hubungan yang baik antara sesama manusia berdampingan dalam masyarakat dengan damai.22 f. Fitur yang diinginkan

Kurikulum pendidikan agama Islam Tahun 2003, bertujuan mengembangkan siswa untuk memiliki karakteristik yang diinginkan. Memiliki moralitas, etika, sadar dan mampu hidup bersama orang lain dengan bahagia di masyarakat baik sebagai warga negara umum dan warga negara Thailand yang berdasarkan iman kepada Allah. Berbuat sebagai mana Nabi lakukan dan memiliki moralitas dan etika sesuai dengan pedoman Islam yakni:

1) Menjadi orang yang beriman

2) Melakukan ibadah secara teratur dan benar 3) Berkomitmen untuk mecari ilmu

4) Memiliki akhlak yang baik

5) Jadilah pemenang dalam diri sendiri

22

(36)

19

6) Manfaatkan waktu dengan baik 7) Disiplin

8) Memiliki badan yang sehat

9) Memiliki sifat dolong menolong sesame manusia23 g. Peran Guru

Manajemen pembelajaran agar peserta didik memiliki kualitas sesuai dengan tujuan kursus, guru harus memiliki peran sebagai berikut:

1) Pelajari dan analisis peserta didik secara individu dan kelompok, kemudian ambil informasi tersebut untuk merencanakan manajemen pembelajaran. 2) Tetapkan tujuan yang harus dicapai oleh siswa

dengan pengetahuan, keterampiran, prinsip dan hubungan. Termasuk karakteristik yang diinginkan. 3) Disain pembelajaran dan manajemen pembelajaran

yang merespons perbedaan individu dan perkembangan otak untuk mengarahkan peserta didik mencapai tujuan.

4) Berikan suasana yang kondusif untuk ngaja belajar dan selalu mendukung siswa dalam ngaja belajar. 5) Persiapkan dan gunakan media yang sesuai dengan

kegiatan ngaja belajar.

23

(37)

20

6) Menilai kemapuan siswa dengan mengunakan berbagai metode.

7) Menganalisis penilaian untuk digunakan dalam mengembangkan siswa, meningkatkan pengajaran dan pembelajaran mereka.

3. Tinjauan kurikulum Al-Qur‟an dan Tafsir a. Pengertian Al-Qur‟an

Manusia lahir kedunia tanpa dibekali ilmu pengetahuan, baik untuk kepertingan dirinya maupun pihak lain di luar dirinya, seperti masyarakat dan alam sekitarnya sebagai mana ditegaskan Allah di dalam ayat 78 dari surat al-Nahl sebagai berikut:

بًئْيَشِ َى ْىُوَلْعَحَِلاِْنُكِحبَهَّهُأِِى ْىُطُبِ ْيِهِْنُكَج َزْخَأُِ َّاللَّ َو

(Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui suatu apa pun…). Namun Allah yang maha bijak sana tidak menyia-nyiakan manusia dan juga makhluk lain yang telah diciptakan-Nya. Dari itu diturunkan-Nya Al-Qur‟an untuk menuntut mereka ke jalan yang benar sebgai mana di tegaskan-Nya dalam ayat 185 dari surah al-Baqarah

َِب َوِ ِسبٌَّلِلِيًدُهُِىآ ْزُقْلاِِهْيِفَِل ِزًُْأٌِِذَّلاَِىبَضَه َرِ ُزْهَش ِِىبَق ْزُفْلا َوِيَدُهْلاَِيِهٍِثبٌَِّي

(beberapa hari yang ditentukan itu ialah balan Ramadhan bulan yang di dalamnya diturunkan al-Qur‟an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-pejelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda {antara yang hak dan dan yang bathil…}

(38)

21

Jadi fungsi Al-Qur‟an sangat penting bagi manusia di dunia ini untuk menuntun kehidupan mereka ke jalan yang benar demi memperoleh kebahagiaan yang abadi kelak di akhirat. Barabf siapa yang berpegang teguh kepadanya niscaya tidak akan sesat selama-lamanya sesuai dengan penegasan Nabi Muhammad SAW. (shalla Allah‟ alaihi wa sallam) sebagai mana diriwayatkan al-Hakim dari Abu Hurairah:

"ًِخٌَُّس َوِ َّاللَِّ َةبَخِكِبَوُهَدَعَبِاىُّل ِصَحِْيَلِِيْيَئْيَشِْنُكْيِفِ ُجْك َزَح"

(saya telah meninggalkan dua pusaka padamu. Kamu tidak akan sesat selama keduanya {dijadikan pedoman}, yaitu kotab Allah dan Sunnah ku…).

Quraish Shihab berpendapat bahwa tujuan Pendidikan Al-Qur‟an (Islam) adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba dan khalifah-Nya, guna membangun dunia ini sesui dengn konsep yang ditetapkan Allah. Atau dengan kata yang lebih singkat dan sering digunakan oleh Al-Qur‟an, untuk bertaqwa kepada-Nya.24

b. Pengertian Tafsir

Didalam kamus nagasa bahasa Indonesia, kata „Tafsir‟ diartikan dengan “keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-Qur‟an”. Terjemah Al-Qur‟an masuk kedalam kelompok ini. Jadi tafsir Al-Qur‟an ialah

24

(39)

22

penjelasan atau keterangan untuk memperjelas maksud yang sukar memahamimya dari ayat-ayat Al-Qur‟an dengan demikian menafsirkan Al-Qur‟an ialah menjelaskan atau menerangkan makna-makna yang sulit pemahamannya dari ayat-ayat tersebut.

c. Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah

Al-Qur‟an merupakan sumber utama ajaran islam yang menurunkan kepada nabi Muhammad SAW. melalui malaikat Jibril. Al-Qur‟an merupakan sumber akidah-akhlak, syari‟ah/fikih (ibadah, muamalah), sehingga kajian berada di setiap unsur tersebut. Al-Qur‟an menekankan kepada kemampuan baca yang baik dan benar, memahami makna secara telektualdan kontekstual, serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.25

d. Standar Pembelajaran

1) Ketahui dan memahami cara-cara membaca, mampu menghafal Al-Qur‟an, memahami isi kandungan serta mengamalkan kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.

2) Mengingat pentingnya belajar, membaca, menulis, dan menghafal Al-Qur‟an dan dapat menerapkan

25

(40)

23

ajaran untuk berlatih dan mampu memecahkan masalah diri sendiri untuk hidup dalam masyarikat dengan bahagia

3) Memiliki keterampilan membaca, menghafal dan memberi makna dari ayat Al-Qur‟an untuk di gunakan dalam beberapa kegiatan dengan sepenuhhati.26

e. Tujuan pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir

1) Mampu membaca dan menghafal Al-Qur‟an dengan benar

2) Mampu mengetahui isi kandungan dalam Al-Qur‟an secara mendalam

3) Dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari

f. Standar penilaian

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpuan dan pengolahan informasi untukl mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian dalam pengertian ini mencakup: Sistem evaluasi melalui tes, yakni tes lisan dan tes tulis. Sistem ujian tengah semester dan akhir semester, dan penilaian sikap siswa.

26

(41)

24 F. Metode Penelitian

1. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dalam bentuk penelitian Lapangan (field Research). Penelitian kualitatif adalah penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata dan perbuatan-perbuatan manusia.27 karena jenis data yang dikaji menganalisis implementasi kurikulum pendidikan agama islam pada mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir.

2. Metode Penelitian Subyek

Subyek penelitian ini adalah sumber utama dalam penelitian yang memiliki data mengenai variable-variabel yang diteliti. Untuk itu yang dijadikan subjek oleh penelitian adalah:

a. Kepala Selah Khoireeyah Witthaya Mulnithi b. 2 orang Guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir c. 6 orang Peserta didik

3. Metode Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan beberapa Metode, agar saling mendukung dan saling mendekapi satu metode dengan metode lainnya. Adapun metode yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Metode Observasi

27

Prof. Dr. Afrizal, M.A., Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajsgrafido,2014), hlm. 13

(42)

25

Observasi adalah metode ilmiah yang biasa diartikan sebagai mengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenimena yang diselidiki.28 Pada metode ini penulis menggunakan untuk mengumpulkan data dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an dan tafsir menggunakan implementasi kurikum 2003 (tahun perbaiki 2012) yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah khoireeyah witthaya Mulnithi. Pengamatan dilakukan tiga kompenen yang pertama adalah: space (ruang tempat), yang kedua actor (pelaku), dan yang terakhir aktivitas (kegiatan).

b. Metode Wawancara

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasin dan ide melalui tanya jawab, sehungga dapatr dikonstruksikan makna dalam suatu topic tertentu.29 Pada metode ini penulis dilakukan untuk mengetahui sejauh mana implementasi kurikulum pendidikan agama islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah khoireeyah witthaya mulnithi. Wawancara kali ini peneliti akan wawancara sama ketua kurikulum, guru mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir,

28

Sutisno Hadi, Metodelogi Research, jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001), hlm. 136

29

Prof Dr. Sugiyono metode penelitian pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2012), hal 317

(43)

26

sebagian siswa di sekolah khoireeyah withaya mulnithi. Dalam pelaksanakan wawancara, pewawancara akan membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.

c. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berllalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.30 Dalam metode ini dokumentasi yang diperoleh yaitu: gambaran umum sekolah, kurikulum, data guru, data siswa, kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah, sarana prasarana dan fasilitas-fasilitas sekolah.

4. Uji Keabsahan Data

Untuk menguji keabsahan data peneliti menggunakan traingulasi. Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengempulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti menggumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai

30

(44)

27

teknik pengumpulan data dan berbagai sumberdata. Triangulasi bagi mencadi 2 macam

Triangulasi teknik berarti peneliti mengunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan obserfasi partisipatif, , wawan cara mendam dan dokumentasi untuk data yang sama secara serempak.

Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.31

Untuk mendapatkan kredibilitas data yang diperoleh penulis menggunakan teknik trianggulasi sumber, dimana peneliti mengecek hasil wawancara dengan melalui beberapa sumber yaitu hasil wawancara dengan ketua kurikulum, guru mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir dan peserta didik.

5. Metode Analisis data

Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data

dilakukan dengan mengorganisasikan data,

31

(45)

28

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih nama yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.32 Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan sejak selama di lapangan, dan setelah semua data terkumpul atau setelah selesai dari lapangan. Langkah-langkah analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Menelaah data yang berhasil dikumpulkan dari hasil dokumentasi, observasi dan wawancara

b. Mengadakan reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, mengfoguskan hal-hal yang penting.

c. Setelah data direduksi, maka langkah selanjudnya adalah menyajikan data agar terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga akan semakin mudah difaham.

d. Setelah data terkumpul, direduksi dan disajikan dengan rapi dan teratur. Langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan. Peneliti memeriksa keabsahan data yang diperoleh di lapanga dari hasil observasi,

wawancara, dan dokumentasi, dengan

32

(46)

29

membandingkan hasil-hasil tersebut sehingga diperoleh data yang valid.

G. Sistematika Penelitian

Sistematika pembahasan dalamj skripsi ini di bagi jadi empat bab yang mana antara bab saling berkaitan.

BAB I adalah Bab pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, Kajian pustaka, Landasan teori, Metode penelitian, dan sistematika pembahasan. Pada Bab ini untuk memberikan gay6tgmbaran kepada pembaca itentang substansi penelitian.

BAB II adalah menjelaskan gambaran umum tentang sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi. Pembahasan pada bagian ini difokuskan letak Geografi sekolah, sejarah berdiri, perkembangan visimisi kekolah, tujuan sekolah, kurikulum struktur organisasi, keadaan guru, keadaan peserta didik, dan keadaan sarana prasarana sekolah.

BAB III adalah Membahas serta menganalisis semua uraian yang ada dalam hasil penelitian ini. Sekaligus permasalahan terkait dengan Implementasi kurikulum pendidikan agama islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi, efektifitas pembelajaran, problematika dalam implementasi kurikulum pendidikan agama islam pada mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah Witthaya Mulnithi, serta mengidentifikasikan hasil dari proses tersebut.

(47)

30

BAB yang terakhir adalah BAB IV merupakan Bab penutup yang berisi kesimpulan hasil penelitian, dan saran-saran oiperasional berdasarkan hasil penelitian.

(48)

88 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di sekolah khoiriyah withaya mulnithi dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokomentasi, peneliti memperoleh hasil penelitian yang dapat menjawab rumusan masalah-masalah yang telah disusun dan dapat menyimpulkan hasil Analisa dan pembahasan sebafai berikut:

1. Implementasi kurikulum 2003 (tahun perbaiki 2012) pada mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir sudah berjalan dengan baik miskipun pada tataran pelaksanaan pembelajaran belum maksimal ditandai dengan indikator belum jalan dengan sepunuhnya oleh karena dengan berbatasan waktu pembelajaran. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan metode tanya jawab yang menjadi metode yang sangat cocok kepada siswa di sebabkan guru tidak bisa melepaskan siswa untuk mencari materi pembelajaran sendiri. Bagi sistem penilaian sudah sesuai dengan kurikulumnya, untuk penilaian yang telah dinailaikan oleh adalah sistem evaluasi, yaitu melalui tes lisan dan tes tulis dan dinilai juga dengan sikap kepribadian siswa.

(49)

89

2. Factor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum Pendidikan agama islam 2003 (tahun perbaiki 2012) adalah sebagai berikut:

e. Factor pendukung

1) Guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran yang lain dan, siswa sudah berkomunikasi dengan baik dan selalu saling tolong menolong dan kerjasaman.

2) Setiap tahun, disekolah akan mengadakan acara seminar tentang kurikulum untuk menambah pemahaman guru tentang kurikulum

f. Factor penghambat

1) Sebagain siswa tidak mempunyai buku pembelajaran 2) Sebagian siswa tidak bis baca dan menulis

3) Kurangnya metode dan media pembelajaran 4) Kurangnya persiapan sebelum belajar 5) Guru tidak menyusun RPP

B. Saran

Saran untuk sekolah, untuk membagikan buku Pendidikan Agama Islam kepada semua siswa sebab dengan siswa tidak mempunyai buku akan membuat proses pembelajalan berjalan tidak lancer.

Saran untuk guru, sebelun mengaja guru harus persiapan materi dan alat belajara untuk proses belajar berjalan dengan baik dan tidak

(50)

90

mesia-siakan waktu. Memafaatkan media pembelajaran dan megunakan LCD untuk menyenakan sehingga membangkitkan motivasi siswa untuk belajar

C. Penutup

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan karuniaNya yang telah di berikan sehingga peneliti dapat melancarkan membuat skripsi dan akhrinya menyelesaikan skripsi ini dengan lancer walaupun banyak kendala dan ringtangan namun semua itu dapat dilewati. Dengan demilian peneliti sadar masih banyak kesalahan menyusun skripsi ini, oleh karenanya peneliti harap kritik dan saran untuk membangun peneliti dan pembaca. Semoga skripsi dapat bermanfaat bagi peneliti dan pembaca.

Kepada semua pihak yang membantu dalam dalam penyusunan skripsi ini, penulis ucapkan banyak terimakasih. Semogam bantuannya menjadi amal soleh dan mendapat pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

(51)

91 DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Islam_di_Thailand

Skripsi, Miss Komareeyah Sulong, Dampak Resolusi klonflik terhadap sistem pendidikan agama islam di sekolah Songserm Islam Seksa PataniThailand Selatan

Abdul Majid dan dian Andayani, Pendidikan agama islam berbasis kompetensi, Bandung Remaja Rosdakarya 2005

Moh. Yamin Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Diva Press Bagutapan Jogjakarta

Prof. Dr. Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006)

Skripsi Puji Wuri Istanti berjudul, implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SD N Jetis I Saptosari Gunungkidul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2014-2015, Jurusan Pendidikan agama Islam, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yoyakarta 2015

Skripsi Muhammad Mu‟adz berjudul , implementasi kurikulum pendidikan agama islam di sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Gamping Slemam, Jurusan Pendidikan agama Islam, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yoyakarta 2018

Skripsi Al Makkawi syukron Syabana berjudul, Implementasi Pembelajaran bahasa Arab Kerikulum 2013 di MTs Mu‟Allimin Sruweng Kebumen Tahun pelajaran 2015/2016, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga Yoyakarta 2016.

Skripsi M. Khozinul Huda berjudul, Implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits di kelas MYsN Sleman kota Yogyakarta, Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga, 2009)

(52)

92

Skripsi Al makkawi ayukron syahbana, implementasi pembelajaran bahasa arab kurikulum 2013 di Mts Mu‟allimin Sruweng Kebumen, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016)

Skripdi Muhammad Mu‟adz berjudul, implementasi kurikulum pendidikan agama islam di sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Gamping Slemam, Jurusan Pendidikan agama Islam, Fakulta ilmu Tarbiayah dan keguruan UIN Sunan Kalijaga 2018

Jurnal Rofik, Budaya local dalam pendidikan agama islam sebagai kurikulum muatan local

Buku pendoman kurikulum pendidikan Agama Islam tahun 2003 (tahun perbaiki 2012)

Prof. Dr. Afrizal, M.A., Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rajsgrafido,2014)

Sutisno Hadi, Metodelogi Research, jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 2001)

Prof Dr. Sugiyono metode penelitian pendidikan, (Bandung: ALFABETA, 2012)

Dokumentasin sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi pada tahun 2018-2019 M

Jurnal Yanti Budiasih, struktur organisasi desain kerja budaya organisasi dan pengaruhnya terhadap produktifitas karyawan

Dokumentasi struktur organisasi sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi pada tahun 2018-2019

ส านักงานคณะกรรมการการศึกษาขั้นพื้นฐานกระทรวงศึกษาธิการ (Kementianpendidikan dan Departemen Pendidikan), การจัดการการเรียนรู้อิสลามศึกษาตามหลักสูตรปี 2546 (Buku pendoman kurikulum pendidikan Agama Islam tahun 2003),

กรุงเทพการพิมพ์ 2546 (Bankok ketik 2003) .

Crow and Crow, pengatar ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Rake Sarasin 1990, edisi III,

Muzayyin Arifin, filsafat Islam, cet.ke-5 (Jakarta: Bumi Aksara, 2010).

(53)
(54)

Lampiran I

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

A. Observasi

1. Pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir di kelas. Aspek yang diamati: a. Langgah-langgah guru dalam proses pembelajaran.

2. Letak Geografis Sekolah Khoireeyah Withaya Mulnithi 3. Keadaan sarana dan prasarana

B. Wawancara

1. Kepala Sekolah

a. Gambaran umum tentang sekolah

b. Kurikulum apa yang digunakan di sekolah khoireeyah witthaya c. Kapan melai menggunakan kurikulum pendidikan agama Islam

2003 (tahun perbaiki 2012

d. Apakah sekolah mengadakan seminar tentang kurikulum Pendidikan agam islam

e. Apa saja factor pendukung dan penghambat implementasi kurikulum Pendidikan agama islam 2003 (tahun perbaiki 2012) f. Bagai mana pembelajaran Qira‟ati

2. Guru mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir a. Profil guru

b. Bagai mana pemahaman guru tentang kurikulum Pendidikan agama islam

(55)

d. Bagaimana proses pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir e. Bagaimana persiapan guru sebelum belajar

f. Apakah guru menyusun RPP sendiri

g. Apakah guru memiliki pegangan buku atau sumber untuk mengajar.

h. Bagaimana menghadapi siswa yang tidak memperhatian i. Apakah Al-Qur‟an dan Tafsir berlakukan di luar kelas j. Bagaimana guru melakukan penilaian

k. Bagaimana prosedur guru mengevaluasi peserta didik

l. Apakah pengetahuan, sikap, dan keterampiran peserta didik sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran

m. Apa kendala Implementasi kurikulum yang guru hadapi n. Upaya apa saja yang guru lakukan untuk mengatasi kendala 3. Peserta Didik

a. Profil siswa

b. Bagaimana pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir

c. Bagaimana cara mengajar ustadz terhadap mata pelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir

d. Apa saja yang siswa ingin guru diperbaiki (terkait cara mengajar) C. Dokumentasi

1. Sejarah berdirinya 2. Struktur Organisasi

(56)

3. Visi, Misi, Motto dan Tujuan sekolah 4. Keadaan guru, siswa, dan karyawan 5. Sarana dan prasarana

6. Ekstrakurikuler

7. Kurikulum yang digunakan

Lampiran II

Catatan lapangan 1

Metede pengumpulan data : Dokumentasi

Hari/tanggal : 9 Januari 2019

Jam : 13.30 – 14.30

Lokasi : Rung Akademik

Sumber data : Mrs. Fareeya Hatjee

A. Deskripsi Data

Informan adalah guru yang mengajar di Sekolah Khoireeyah Withaya Mulnithi sekaligus sebagai Sebagian petugas departemen pesonalia. Pengamatan pada kali ini peneliti sekaligus mintak dokumentasi Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi periode 2019 – 2020 sesuai dengan dapat ijin dari kepala sekolah.

Dari hasil pengamatan kali ini peneliti dapat beberapa dokumentasi yang diperlukan untuk penulisan ini.

(57)

B. Interpretasi

Dokumentasi yang peneliti dapat ada berbagai data seperti sejarah sekolah, visi, misi, motto dan tujuan, sarana dan prasarana dan lain – lain

Catatan Lapangan 2

Metede pengumpulan data : Wawancara Kepala Sekolah

Hari/tanggal : 20 Januari 2019

Jam : 10.00 – 12.00

Lokasi : Rung Kepala Sekolah

Sumber data : Mrs. Nuria Soree

A. Deskripsi Data

Informan adalah penerima ijin Sekolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi. Wawancara kali ini merupakan kali yang pertama, pertanyaan – pertanyaan yang disampaikan seputar latarbelakan umum yang menyangkup dengan sejarah berdiri dan berkembangan.

Dari hasil wawancara, peneliti dapat hasil bahwa Sekolah Khoireeyah Wittaya Mulnithi didirikan pada tahun 1959 M. dengan nama “pondok Bukit Takro” oleh Babo Hj. Husen bin Hj. Yakub. Pada tahun 1961 sekolah ini diakui oleh kementian Pendidikan sebagai pondok pertama di daerah Betong dengan nama “Madrasah Al-Khoiriyah Ad-diniyah” kemudian pada tahun 1966 diganti menjadi sekolah SMA

(58)

Khoireeyah Wittaya. Dan pada tahun 1995 SMA Khoireyah Wittaya mengembangkan mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa Mutawasit kelas 1 – 3 dengan mata pelajaran umum yang pada awalnya hanya mengajar mata pelajaran agama. Seiring berjalanya waktu, SMA Khoiriyah pun berada di bawah Yayasan Thai Muslim Betong pada tahun 1999. 6 tahun berselang sekolah ini pun mampu mengembangkan pelajaran umum kepada semua tingkat yaitu dari tingkat Mutawisit kelas 1 – 3 dan tingakat Sanawiyah 1 – 3. Sekaligus diijinkan untuk mengambil beberapa data atau dokumentasi untuk memudahkan dalam penelitian. B. Interpersentasi

Dari wawancara peneliti peroleh data tentang perkembangan Sekolah Khoiyiyah Wittaya Mulnithi sejak awal bangun sekolah. Sekolah Khoiriyah Wittaya Mulnithi adalah salah satu Lembaga yang diakui oleh Negara. Pada awalnya sekolah hanya mengadakan belajar agama dengan menggunakan kitab tua dan ngajar Al-Qur‟an di Musholla dengan cara yang sederhana. Pada masa kini terdiri dari Pendidikan agama dan Pendidikan umum yang telah menjalankan Bersama.

(59)

Catatan Lapangan 3 Metoder Pengumpulan Data : wawancara

Hari/Tanggal : 23 Febuari 2020

Jam : 10:30 WIB

Lokasi : Kawasan Sekolah

Sumber Data : Ustadz Ismail karaemo

A. Deskripsi Data:

1. Informan adalah guru mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir 2. Hasil wawancara tersebut adalah:

Untuk pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah pada tingkat Sanawiyah dilaksanakan setiap minggu dalam satu minggu ada 3 kali pertemuan dalam satu pertemuan waktunya 45 menit. Untuk tujuan dalam mata pelajaran Al-Qur‟an dan tafsir menurut ustazd adalah untazd ingin siswa lebih mengenal Allah, mengenal Agamanya, dan mengenal dirisendirinya sebab dalam Al-qur‟an meliputi semua ilmu, yaitu ilmua agama maupun ilmu akademik dan Al-qur‟an juga adalah pendoman hisup bagi umat islam Ketika seseorang manusia tidak memahami Al-qur‟an bearti tidak memahami cara hidup dan tidak bisa menjalani cara hidupnya sesuai dengan ajaran Islam dan ustazd ingin anak-anak memberi kepentinggan kepada madah Al-Qur‟an sebab kebanyakan orang berfikir mata pembelajaran umum dan mata pelajaran agama dipisah –

(60)

pisah sedangkan dalam Al-qur‟an itu meliputi semua mata pembelajaran.

Untuk proses pembelajaran Ustazd hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja karena metode ceramah dan tanya jawab adalah metode yang sangat cocok bagi siswa. Untuk persiapan pembelajaranya ustazd tidak menyusun RPP, ustazd hanya baca buku sama menyiapkan materi dan cari makna-makna yang berbahasa thai untuk siswanya lebih memahami sebab yang yang di pakai adalah buku yang berbahasa arab.

Untuk penilaian dan hasil belajar dalam kurikulum akan membagi menjadi 8 tingkat, bagi pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir ustazd akan dinilai dengan mengunakan system evaluasi melalui tes, yaitu tes lisan, dan tes tulis. Tas lisan adalah menghafal Al-qur‟an serta memberi makna surat, untuk system tes tengah semester dan akhir semester pada mata pelajaran Al-qur‟an dan tafsir harus meliputi tes sambung ayat, tes pilihan ganda, dan tes tulis. Dan ustazd dinilai juga dengan sikap siswa di kelas, yaitu Ketika di dalam kelas siswa sudah ada perubahan tidak, sejak pata awal kali pertemuan, akhlak siswa Ketika belajar, siswa lebih sopan dengan guru dan teman sebaya.

Factor pendukung pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Kerja sama antara guru dengan kepala sekplah adalah

(61)

2. Kerja sama Antara guru mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir dengan guru mata pelajaran yang lain, yaitu antara guru saling tolong menolong jika banding dengan masa yang lalu, dan setiap akhir bulan di sekolah akan mengadakan acara ชุมชน แห่งการเรียนรู้ yaitu setiap guru boleh curhat beberapa masalah dalam mengajar dan yang ada pengalamat bisa memberijalan untuk menukarkan masalah yang telah menepuhi.

Factor penghambat pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Ustadz tidak bisa mengajar menurut kurikulum dengan

sempurna oleh karena siswa tidak ada antusiasme dalam belajar dan kurang perhatian dalam belajar. Jadi proses pembelajaran berjalan tidak semperna dengan kurikulum sebab ustasd harus ulang berkali-kali untuk siswa lebih memahami dengan makna ayat.

B. Intepretasi:

Dari wawancara tersebut, peneliti memperoleh data tentang proses pelencanaan, pelaksanaan, proses penilaian dan factor pendukung dan faktok penghambat dalam pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir sudah sesuai denganh kurikulum Pendidikan agama islam walaupun ada sedikit yang belum sempuna dengan kurikulum. Untuk proses pembelajaran guru tidak menyusus RPP dan hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Bagi proses penilaian, disini guru akan nilai dengan sistem evaluasi melalui tes yaitu tes lisan dan tes tulis, dinilai juga dengan sikap siswa.

(62)

Catatan Lapangan 4 Metoder Pengumpulan Data : wawancara

Hari/Tanggal : 27 Febuari 2020

Jam : 10:30 WIB

Lokasi : Lingkungan sekolah

Sumber Data : Ustadz Muhammad nazree Paenae

A. Deskripsi Data:

1. Informan adalah guru mata pembelajaran Al-Qur‟an dan Tafsir 2. Hasil wawancara tersebut adalah:

Untuk pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir di sekolah Khoireeyah pada tingkat Mutawasit dilaksanakan setiap minggu dalam satu minggu ada 3 kali pertemuan dalam satu pertemuan waktunya 45 menit. Untuk harapan ustadz terhadap siswa dalam mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir yaitu ustadz harap siswa dapat membaca dan memahami makna-makna ayat

Untuk proses pembelajaran, ustadz masih pakai metode yang dulu yaitu medode ceramah dan tanya jawab saja. Dan bagi media pembelajaran ustadz hanya guna buku pembelajaran dan papan tulis saja. Untuk RPPnya awal-awal ustadz buat tapi sekarang sudah tidak buat ataupun buat Ketika pihak sekolah minta.

Untuk proses penilaian ustadz adalah 100 skor bagi menjadi 2 yaitu skor qira‟ati 20 skor dan Al-qur‟an dan Tafsir 80 skor untuk al-qur‟an

(63)

dan tafsir di nilai dengan cara hafal beberapa ayat yang di tetap dalam kurikulum, buat Latihan, kehadiran di atas pelajar, dan sikap siswa,

Factor pendukung pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Diantara guru dan siswa selalu komunikasi dalam proses

pembelajaran dan bukan hanya dalam proses pembelajaran saja di luar kelas juga dan guru selalu memberi nasehat dan semangat kepada siswa, membuat siswa selalu aktif dalam kelas.

Factor penghambat pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir adalah: 1. Sebagian siswa belum lancar membaca dan menulis, oleh

sebab itu membuat proses pembelajaran berjalan tidak lancer, membuat waktu tidak cukup untuk belajar.

2. Kurangnya media pembelajaran sebab media yang ustadz guna hanya buku pembelajaran saja.

B. Intepretasi:

Dari wawancara tersebut peniliti memperolehkan data tentang proses pembelajaran pada tingkat Mutawasit pada mata pembelajaran Al-qur‟an dan Tafsir yaitu dalam satu minggu ada tiga kali pertemuana, dalam satu pertemuan waktunya 45 menit, harapan ustas bagi siswa adalam siswanya dapat menbaca dan memahami Al-qur‟an. Untuk proses penilaiannya bagi menjadi dua yaitu penialaian qira‟ati dan penilaian dalam mata pelajaran Al-qur‟an dan Tafsir yaitu nilai dengan hafal beberapa ayat, Latihan, kehadiran dan sikap siwa.

Gambar

GAMBAR 1: Lambang Sekolah .....................................................................
Foto Dokumentasi

Referensi

Dokumen terkait

berhasil guna diperlukan suatu pengelolaan yang sebaik-baiknya. Khusus pada proses pendinginan atau sebaliknya agar pada proses perpindahan panas tidak banyak

Terlepas dari kenyataan bahwa banyak penelitian telah difokuskan pada perilaku konsumen online, topik-topik berikut tidak benar-benar dijelaskan dan perlu

Maksud dari “Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Mengatasi Kesulitan Siswa Madrasah Tsanawiah (MTs) 6 Negri Karangrejo Tulungagung Dalam Membaca

3.2.2 Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan dan Jenis Kegiatan Selama Seminggu yang Lalu di Kabupaten Sukabumi, 2015/ Population

Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami

Sejalan dengan pendapat di atas, Depdiknas (2006:1) mengatakan sebagian besar siswa SD tidak mampu menghubungkan antara pengetahuan yang dipelajari dengan cara

dengan isi pikiran yang lebih realistis dan positif serta adanya perubahan dalam penggunaan cara coping dengan lebih banyak memilih bentuk coping religious. Selain

kembali anjangsana ke Surakarta lagi. Tuan Minister Ingglar memberitahu kepada Tuan Gubemur Jenderal bahwa Yogya karta bersiap-siap untuk berperang. Para putra dan kerabat