• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Uji Coba Instrumen Pengumpul Data 1.Uji Kelayakan Instrumen 1.Uji Kelayakan Instrumen

4. Pedoman Skoring

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

= varians skor total

Untuk mencari varians akan digunakan rumus:

Titik tolak ukur koefisien reliabilitas menggunakan pedoman koefisien korelasi dari Sugiyono (Siregar, 2013:82) yang disajikan dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Tinggi

0,80-1,00 Sangat Tinggi

Berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Excell 2010 dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach, uji reliabilitas instrumen empati memiliki skor 0,945 artinya derajat kestabilan tergolong sangat tinggi.

4. Pedoman Skoring

Instrumen pengungkap kemampuan empati ini menggunakan skala sikap

dengan tiga skala penilaian yaitu “Sangat sesuai”, “Kadang-Kadang” dan “Sangat

Tidak Sesuai” (Brigen dalam Chang, 1994:205). Tiga skala penilaian tersebut memperhatikan perkembangan kognitif anak yang dianggap sulit membedakan

kata “Tidak Selalu” dan “Seringkali” (Siregar, 2013:77). Semakin tinggi suatu skor, semakin tinggi kemampuan empati peserta didik. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah suatu skor, semakin rendah pula kemampuan empati peserta didik. Adapun pedoman skoring instrumen empati terdapat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Pedoman Skoring Instrumen Empati � = 2 2

44

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PRNYATAAN SKOR

STS KK SS

1 2 3

Langkah berikutnya adalah menetapkan konversi skor sebagai standardisasi dalam menafsirkan skor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui makna skor yang dicapai individu dalam pendistribusian responsnya terhadap instrumen dan untuk menentukan pengelompokkan tingkat kemampuan empati siswa Kelas IV SD. Konversi skor disusun berdasarkan skor yang diperoleh subjek uji coba pada setiap aspek maupun skor total instrumen yang kemudian dikonversikan menjadi tiga kategori yaitu kemampuan empati tinggi, sedang, dan rendah. Adapun langkah-langkah penetapan konversi skor adalah sebagai berikut.

a. Menghitung skor total masing-masing responden. b. Menghitung rata-rata dari skor total responden. c. Menentukan standar deviasi dari skor total responden.

d. Mengelompokkan data menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah dengan pedoman seperti pada Tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Konversi Skor Mentah Menjadi Skor Matang dengan Batas Aktual

Skala Skor Mentah Kategori Skor

X ≥ X + 0.5 SD Tinggi

X ≥ X - 0.5 SD Sedang

X ≥ X - 1.5 SD Rendah

Dari rumusan di atas, maka diperoleh hasil perhitungan sebagai berikut. Tabel 3.8

Hasil Perhitungan Batas Aktual

X ideal Nilai Z SDideal Skala Skor

Mentah

101,77 + 0.5 10,44 107

45

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

101,77 - 1.5 10,44 86

Tabel 3.9

Kategorisasi Tingkat Kemampuan Empati

Kategori Rentang

Tinggi X ≥ 107

Sedang 96 < X < 107

Rendah X ≤ 96

Tabel 3.10

Hasil Perhitungan Batas Aktual Aspek Afektif

X ideal Nilai Z SDideal Skala Skor

Mentah

72 + 0.5 7,2 75,6

72 - 0.5 7,2 68,4

72 - 1.5 7,2 61,2

Tabel 3.11

Hasil Perhitungan Batas Aktual Aspek Kognitif

X ideal Nilai Z SDideal Skala Skor

Mentah

26 + 0.5 4 28

26 - 0.5 4 24

26 - 1.5 4 20

Tabel 3.12

Kategorisasi Per Aspek Empati

Aspek Empati Kategori Rentang

Afektif

Tinggi X ≥ 76

Sedang 68 < X < 76

46

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kognitif

Tinggi X ≥ 28

Sedang 24 < X < 28

Rendah X ≤ 24

Tabel 3.13

Hasil Perhitungan Batas Aktual Per Indikator

Aspek Empati Indikator Kategori Rataideal Nilai Z SDideal Skala Skor Mentah Rentang Afektif 1. Kemampuan merasakan

perasaan orang lain

Tinggi 15 + 0.5 2,5 16 X ≥ 16

Sedang 15 - 0.5 2,5 14 14 < X < 16

Rendah 15 - 1.5 2,5 11 X ≤ 14

2. Kemampuan menyesuaikan dirinya dengan perasaan atau kondisi orang lain.

Tinggi 18 + 0.5 2,65 19 X ≥ 19

Sedang 18 - 0.5 2,65 17 17 < X < 19

Rendah 18 - 1.5 2,65 14 X ≤ 17

3. Kemampuan

mengkomunikasi-kan perasaan secara verbal.

Tinggi 13 + 0.5 1,77 14 X ≥ 14

Sedang 13 - 0.5 1,77 12 12 < X < 14

Rendah 13 - 1.5 1,77 10 X ≤ 12

4. Kemampuan mengkomunikasikan perasaan secara non verbal.

Tinggi 26 + 0.5 3,73 28 X ≥ 28

Sedang 26 - 0.5 3,73 24 24 < X < 28

Rendah 26 - 1.5 3,73 20 X ≤ 24

Kognitif

4. Kemampuan untuk

memahami sesuatu hal yang dialami orang lain.

Tinggi 12 + 0.5 1,97 13 X ≥ 13

Sedang 12 - 0.5 1,97 11 11 < X < 13

Rendah 12 - 1.5 1,97 9 X ≤ 11

5. Kemampuan memikirkan

sesuatu hal yang dialami dari sudut pandang orang lain.

Tinggi 7 + 0.5 1,68 8 X ≥ 8

Sedang 7 - 0.5 1,68 6 6 < X < 8

Rendah 7 - 1.5 1,68 4 X ≤ 6

6. Kemampuan memberikan

solusi terhadap masalah teman/orang lain.

Tinggi 7 + 0.5 1,85 8 X ≥ 8

Sedang 7 - 0.5 1,85 6 6 < X < 8

Rendah 7 - 1.5 1,85 4 X ≤ 6

Tabel 3.14

Kategorisasi Per Indikator

Aspek Empati

Indikator Kategori Rentang

Afektif

1. Kemampuan merasakan perasaan orang lain

Tinggi X ≥ 16

Sedang 14 < X < 16

Rendah X ≤ 14

2. Kemampuan menyesuaikan dirinya dengan perasaan atau

Tinggi X ≥ 19

47

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kondisi orang lain. Rendah X ≤ 17

3. Kemampuan mengkomunikasi-kan perasaan secara verbal.

Tinggi X ≥ 14

Sedang 12 < X < 14

Rendah X ≤ 12

4. Kemampuan

mengkomunikasikan perasaan secara non verbal.

Tinggi X ≥ 28

Sedang 24 < X < 28

Rendah X ≤ 24

Kognitif

1. Kemampuan untuk memahami sesuatu hal yang dialami orang lain.

Tinggi X ≥ 13

Sedang 11 < X < 13

Rendah X ≤ 11

2. Kemampuan memikirkan sesuatu hal yang dialami dari sudut pandang orang lain.

Tinggi X ≥ 8

Sedang 6 < X < 8

Rendah X ≤ 6

3. Kemampuan memberikan solusi terhadap masalah teman/orang lain.

Tinggi X ≥ 8

Sedang 6 < X < 8

Rendah X ≤ 6

Setiap kategori interval mengandung pengertian sebagai berikut.

Kategori Rentang Deskripsi

Tinggi X ≥ 107 Peserta didik yang masuk kategori tinggi telah menunjukkan kemampuan empati yang ditandai dengan:

a. peserta didik mampu merasakan dan menyesuaikan dengan perasaan atau kondisi orang lain,

b. peserta didik mampu

mengkomunikasikan perasaannya baik secara verbal maupun non verbal, seperti menunjukkan mimik muka, perilaku, dan cara berpakaian yang sesuai dengan kondisi orang lain,

c. peserta didik mampu memahami dan memikirkan yang dialami orang lain serta memberikan solusi terhadap permasalahan orang lain.

Sedang 96 < X < 107 Peserta didik yang masuk kategori sedang telah menunjukkan kemampuan empati tetapi belum teraktualisasikan secara konsisten baik dalam kognitif, afektif maupun psikomotornya. Indikator yang

48

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

muncul pada kategori ini adalah:

a. peserta didik terkadang mampu merasakan dan menyesuaikan dengan perasaan atau kondisi orang lain,

b. peserta didik terkadang berucap atau bertingkah laku yang menunjukkan empati.

c. peserta didik terkadang mampu memahami dan memikirkan yang dialami orang lain serta mampu memberikan solusi terhadap permasalahan orang lain. Rendah X ≤ 96 Peserta didik yang masuk kategori rendah

belum menunjukkan kemampuan empati. Indikator yang muncul pada kategori ini adalah:

a. peserta didik bersikap acuh tak acuh terhadap perasaan atau kondisi orang lain.

b. peserta didik belum mampu merasakan dan menyesuaikan dirinya dengan perasaan atau kondisi orang lain,

c. peserta didik belum mampu mengkomunikasikan perasaannya baik secara verbal maupun non verbal,

d. peserta didik belum mampu memahami dan memikirkan yang dialami orang lain serta belum mampu memberikan solusi terhadap permasalahan orang lain.

Dokumen terkait