• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengujian efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati

87

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peserta didik Kelas IV SDN Pindad Tahun Ajaran 2013-2014, merekomendasikan kepada pihak-pihak terkait agar menjadi masukan bagi pelaksanaan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan aspek bidang pribadi dan sosial, yaitu sebagai berikut ini.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor

Hasil penelitian menunjukkan bimbingan kelompok melalui teknik role

playing untuk meningkatkan kemampuan empati menunjukkan hasil yang efektif

untuk membantu meningkatkan kedua aspek empati yaitu aspek kognitif dan afektif. Adapun rekomendasi bagi guru bimbingan dan konseling/konselor diharapkan:

a. mengimplementasikan layanan bimbingan kelompok melalui teknik role

playing sebagai salah satu layanan dasar bidang pribadi dan sosial, khususnya

dalam meningkatkan kemampuan empati;

b. melaksanakan layanan bimbingan kelompok melalui teknik role playing dengan tetap memperhatikan usia peserta didik yang diberi intervensi, karena usia berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam memahami, melihat dari sudut pandang seseorang, kesadaran terhadap kemampuan, karakteristik, ekspektasi, perasaan serta reaksi yang akan dilakukan seseorang.

2. Bagi Guru Kelas/Guru Bidang Studi

Sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang memiliki sistem tematik dalam meyampaikan bidang studi dan bimbingan ketika kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut, seyogyanya:

a. guru kelas/guru bidang studi selain memberikan materi pelajaran, dapat pula membimbing peserta didik agar aspek pribadi dan sosialnya dapat berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan yang harus dilalui, salah

88

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

satunya kemampuan empati sebagai kemampuan yang harus dimiliki peserta didik agar dapat berinteraksi dengan temannya;

b. guru kelas/guru bidang studi mampu mengidentifikasi peserta didik yang membutuhkan pelayanan bimbingan dan konseling khususnya mengenai kemampuan empati;

c. guru kelas/guru bidang studi mampu memberikan layanan bimbingan kelompok melalui teknik role playing yang terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan empati yang disajikan terpadu atau terintegrasi dalam bidang studi tertentu seperti PAI dan PKn.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Rekomendasi bagi peneliti selanjutnya, sebagai berikut.

a. Masalah penelitian hanya pada pengujian keefektivan bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati, sehingga peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan tema penelitian yang dianggap relevan dengan penelitian ini dan mencari variabel- variabel lain yang diduga mempunyai hubungan maupun kontribusi dengan variabel kemampuan empati seperti dengan meningkatkan kemampuan empati akan mereduksi perilaku bullying, ataupun meningkatkan perilaku prososial lainnya.

b. Penggunaan alat pengumpulan data berupa kuesioner terkadang tidak menjamin skor yang didapat menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan observasi, wawancara dengan orang tua dan guru untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

c. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil sampel penelitian secara acak sehingga dapat mengeneralisasikan hasil penelitian terhadap populasi. d. Peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan jumlah populasi yang

89

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kemampuan empati antar satu sekolah dengan sekolah lainya misalnya antara sekolah di perkotaan dan pedesaan, antar sekolah negeri dan swasta, atau anatar madrasah ibtidaiah dan sekolah dasar umum.

89

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Agni. (2011). Perjalanan Empati. (Online). Tersedia: http://agni2x.blogspot.com/2013/06/perjalanan-empati.html [29 Noember 2013].

Baron & Byrne. (2004). Psikologi Sosial Jilid 2 (Terjemah). Jakarta: Erlangga. Bar-Tal, D., Raviv, A., & Goldberg, M. (1982). Helping Behavior Among

Preschool Children: An Obsevational Study. Child Development, 53 (2),

396-402.

Beaty, Janice J. (1998). Observing Development of The Young Child. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Blatner, A. (2002). Using Role Playing in Teaching Empathy. (Online). Tersedia: http//www.blatner.com/adam/pdntbk [5 Desember 2013].

Blatner, A. & Blatner, A. (1997). The art of play: Helping adults reclaim

imagination and spontaneity. New York: Brunner-Routledge.

Boswell, M.K. (2009). Social Norms, Empathy, and Attitudes Toward Aggression

as Predictors of Bullying in School Children. Nothern Illnois Unversity.

Ann Arbor. Proquest LLC.

Brown, H.D. (1994). Principles of Language Learning and Teaching. London: Prentice-Hall, Inc.

Clarke, D. (2003). Prosocial and Anti Social Behavior. New York: Routledge.

Cotton. (1995). Developing Emphaty in Children and Youth. School Improvement Research Series.

Cress, S.W., & Holm, D. T. (2000). Developing Empathy Through Children’s

Literature. Education, 593-597.

Cresswell, John W. (2008). Educational Research (Third Edition). California: Pearson Prentice Hall.

Desmita. (2012). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

90

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Einsenberg, N., & Miller, P. A. (1987). The Relation of Empathy to Prosocial and

Related Behavior. Psychological Bulletin, 101 (1), 91-119.

Einsberg, N., & Mussen, P.M. (2001). The Roots of Prosocial and Related

Behavior. New York: Cambridge University Press.

Engelen, E. & Birgitt, R. (2012). Current Disciplinary and Interdisciplinary

Debates on Empathy. Emotion Review. 4, (1), 3-8.

Erford, Bradley T. (2011). Group Work Processes and Applications. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Furqon. (Ed.). (2005). Konsep dan aplikasi Bimbingan Konseling di Sekolah

Dasar. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gribble, J. & Graham O. (1973)). Empathy and Education. Studies In Philosophy and Education. 8, (1). 3-29.

Harris, P. (1996). Violence and The School. Hawker Brownlow, Ed.

Haryani. (2013). Landasan Dasar Bimbingan dan Konseling untuk Mengembangkan Empati Peserta didik Sekolah Dasar (Studi Kuasi di SD Negeri Nogotirto Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2011-2012). (Tesis).

Bandung: PPS UPI. (Tidak Diterbitkan).

Hodges, S.D., & Klein, K. J. (2001). Regulating The Costs of Emphaty: The Price

of Being Human.

Hoffman, M.L. (2000). Empathy and moral development: Implications for caring

and justice. New York: Cambridge University Press.

Hurlock, E. (1978). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Karr-Morse, R., & Wiley, M.S. (1997). Ghosts from The Nursery-Tracing The

Roots of Violence. New York: The Atlantic Monthly Press.

91

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kerem, E., Fishman, N. & Ruthellen J. (2001). The Experience of Empathy in

Everiday Relationship: Cognitive and Affective Elements. Journal of Social

and Personal Relationships. 18, (5), 709-729.

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan

Implementasi. Bandung : P.T. Remaja Rosdakarya.

Musnandar, A. (2011). Akar-Akar Empati. (Online). Tersedia: http://www.uin- malang.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=2540:akar- akar-empati&catid=35:artikel&Itemid=210 [30 November 2013].

Nugraha, B. A. (2012). Pengertian Bermain Peran (Role Play). (Online). Tersedia: http://psikologibebas.blogspot.com/2012/06/pengertian-bermain- peran-role-play.html [10 Desember 2013].

Nurihsan, A. Juntika. (2011). Bimbingan dan Konseling dalam Berbagai Latar

Kehidupan. Bandung: Refika Aditama.

Oswald, P.A. (1996). The Effects of Cognitive and Affective Perspective-Taking

on Emathic Concern and Altruistic Helping. The Journal of Social

Psychology, 136, 613-624.

Pacifica, C. (2013). ‘Bullying’ Mengganggu Masa Depan. (Online). Tersedia: http://www.tempo.co/read/news/2013/08/26/205507528/Bullying-

Mengganggu-Masa-Depan [5 Desember 2013].

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.

Rajasa, A. (2013). Kekerasan Terhadap Anak. (Online). Tersedia: http://www.antaranews.com/foto/52409/kekerasan-terhadap-anak [5 Desember 2013].

Reichl, K. (2011). Promoting Empathy in School-Aged Children: Current State of

the Field and Implications for Research and Practice. Early Preventive

Interventions. New York: Routledge.

Robert, W., &Strayer, J. (1996). Empathy, Emotional Expressiveness, and

Prosocial Behavior. Child Development, 67, 449-470.

Romlah, T. (2001). Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: Penerbit UM.

92

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rusmana, N. (2009). Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah (Metode,

Teknik dan Aplikasi). Bandung: Rizqi Press.

Santrock, J. (2010). Child Development. (Thirtenth edition). New York: McGraw Hill.

Saripah, I. (2010). Model Konseling Kognitif Perilaku untuk Menanggulangi Bullying Peserta didik (Studi Pengembangan Model Konseling pada Peserta didik Sekolah Dasar di Beberapa Kabupaten dan Kota di Jawa Barat).

(Disertasi). Bandung: PPS UPI. (Tidak Ditertibkan).

Setiawati, T. M. (2012). Efektivitas Bimbingan Kelompok Mellaui Teknik Role Playing untuk Menangani Perilaku Bullying (Studi Kuasi Eksperimen terhada Siswa Sekolah Dasar Laboratorium Percontohan UPI Bandung). (Tesis). Bandung: PPS UPI. (Tidak Diterbitkan).

Shaffer, D. R. (2009). Developmental Psychology. Belmont: Wadsworth Cengage Learning.

Siregar, Ernie C. (2013). Efektivitas Program Bimbingan Keterampilan Sosial untuk Meningkatkan Empati dan Disability Awareness Peserta Didik Non ABK. (Tesis). Bandung: PPS UPI. (Tidak Diterbitkan).

Strayer, J., & Robert, W. (2004). Empathy and Observed Anger and Agression in

Five Year Olds. Social Development, 13 (1), 1-13.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.

Sundari. (2013). Tiap Bulan, 100 Anak Alami Kekerasan Seksual. (Online). Tersedia: http://www.tempo.co/read/news/2013/07/18/173497543/Tiap- Bulan-100-Anak-Alami-Kekerasan-Seksual [5 Desember 2013]

Surya, M. (2009). Psikologi Konseling. Bandung: Maestro.

Surya, Moh. & Natawidjaja, R. (1986). Pengantar Bimbingan dan Penyluhan

93

Rina Kurnia, 2014

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. (2003). Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Taufik. (2012). Empati Pendekatan Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Willis, S. (2011). Konseling Individual Teori dan Praktek. Bandung: Alfabeta.

Winkel. W.S. (1997). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, Syamsu & Nurihsan, A. Juntika. (2011). Landasan Bimbingan dan

Dokumen terkait