BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
E. Aqua Peduli
Kepedulian Aqua dihadirkan melalui tiga kategori utama: konsumen, lingkungan dan masyarakat. Berikut beberapa bentuk kepedulian Aqua terhadap lingkungan :
1. AKSI mendukung program Dinas Kesehatan DKI Jakarta: inisiasi menyusu dini.
2. Penghijauan di Depo kawasan dan pabrik Airmadidi. 3. Penjelasan penarikan produk.
4. Dari Danone untuk bintang kampus.
5. Karyawan AQUA dan petani bersihkan saluran kapiler. 6. Penghijauan di kaki gunung Klabat.
7. Sumbangan karyawan Aqua untuk anak-anak Aceh.
Beberapa kegiatan di atas adalah sebagian dari bentuk tanggung jawab Aqua terhadap lingkungan. Hal ini dilakukan sebagai wujud betapa pedulinya Aqua terhadap lingkungan. Untuk tetap memberikan kepedulian terhadap lingkungan, maka Aqua berkomitmen untuk memperbaiki kualitas perkembangan anak-anak melalui peluncuran program “Satu untuk Sepuluh”.
F. Program 1 Liter Aqua = 10 Liter Air Bersih
Azas dasar Kelompok Usaha DANONE adalah untuk menyediakan produk yang sehat dan mengandung nutrisi tinggi yang dapat terjangkau dan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Sebagai bagian dari Kelompok Usaha DANONE, Aqua juga memiliki komitmen untuk turut berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan Indonesia, tidak hanya melalui produk-produknya namun juga melalui program-program yang diantaranya berkenaan dengan air bersih dan sanitasi. Komitmen dari Aqua tersebut diwujudkan secara nyata melalui program “Satu untuk Sepuluh”. Program pemberdayaan masyarakat ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang Aqua untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Program yang dijalankan oleh Aqua dilakukan dengan mekanisme yang unik dan inovatif yang mendorong keikutsertaan konsumen, karena kunci keberhasilan program ini adalah konsumen. Program “Satu untuk Sepuluh” dilakukan dengan meluncurkan produk Aqua dengan menggunakan label khusus. Produk Aqua dengan label khusus ini diluncurkan pada periode Juli hingga Oktober 2007, dimana setiap satu liter Aqua botol 600 ml dan 1500 ml berlabel khusus yang terjual selama periode tersebut Aqua akan menyediakan 10 liter air bersih untuk daerah yang kesulitan air yang dapat digunakan untuk masak, mandi dan sebagainya. Pada periode promosi ini, 172.743.897 liter telah terjual (telah direview oleh (Pricewaterhouse Coopers). Untuk lebih meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di kawasan yang kesulitan akan akses air, maka Aqua berkomitmen untuk menyediakan 1,7 milyar air bersih untuk anak-anak Indonesia di daerah yang kekurangan air bersih.
Program satu untuk sepuluh bertujuan untuk membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia yang memerlukan dengan cara:
1. Memfasilitasi akses yang lebih baik pada air bersih. 2. Menyelenggarakan edukasi tentang gaya hidup sehat.
3. Melibatkan program pemberdayaan masyarakat demi kesinambungan program
1. Satu untuk Sepuluh Tahun Pertama
Pada tahap pertama, Aqua bekerjasama dengan Action Contre Faim (ACF), sebuah LSM Internasional, dimana lembaga ini bertujuan pada :
a. Fokus ACF seputar permasalahan penyediaan air bersih dan edukasi higiene dan sanitasi telah diaplikasikan diseluruh dunia selama lebih dari 25 tahun.
b. Metode dan aplikasiACF seringkali menjadi acuan bagi LSM lain dalam mengatasi masalah serupa.
Karena kesamaan fokus ACF dan tujuan Satu untuk Sepuluh inilah Aqua dan ACF berhasil menjalin hubungan kemitraan yang handal.
2. Hasil Tahun Pertama
a. Peningkatan Akses Pada Air Bersih
Setelah berjalan selama satu tahun, kini lebih dari 12.000 jiwa penduduk daerah Amanatun Utara dan Boking di NTT kini dapat menikmati akses yang lebih baik pada air bersih yang diharapkan dapat bertahan hingga setidaknya sepuluh tahun mendatang.
Dalam memfasilitasi akses yang lebih baik pada air bersih, keberhasilan Program Satu untuk Sepuluh meliputi:
1. Peningkatan jumlah air bersih yang dikonsumsi per penduduk per hari pada tingkat rumah tangga.
2. Pembangunan titik-titik air baru atau rehabilitasi titik-titik air yang sudah ada.
3. Jarak yang lebih dekat dari pemukiman penduduk ke titik-titik air yang juga berarti berkurangnya waktu yang diperlukan untuk mengambil air.
Berikut tabel perwujudan program berdasarkan hasil survey KAP (Kantor Akuntan Publik) pada peningkatan akses pada air bersih
Tabel 4.1
Perwujudan Program Peningkatan Akses Pada air bersih
Indikator Hasil Survey
Awal
Hasil Survey KAP Tahun
Pertama Jumlahairbersihyangdikonsumsi
per individuper hari pada tingkat rumah tangga
11 Liter 15 Liter
Jarak tempuhrata-ratadari tempat tinggal penduduk menuju titik pengambilanair terdekat
680 Meter 199 Meter
Waktu rata-rata yang diperlukan untuk mengambil air
46 Menit 20 Menit
Berkat pencapaian-pencapaian ini, maka taraf hidup dan tingkat kesehatan penduduk di desa-desa yang berpartisipasi dalam program satu untuk sepuluh telah membaik dibandingkan sebelumnya.
b. Kebiasaan Hidup Sehat
Bagian penting dari Program Satu untuk Sepuluh adalah penataran tentang gaya hidup sehat, karena dalam rangka meningkatkan kesehatan, selain perbaikan akses terhadap air bersih, gaya hidup sehat juga memegang peranan yang penting.
Beberapa kebiasaan hidup sehat yang kini semakin menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat desa-desa yang berpartisipasi adalah:
1. Merebus air minum hingga mendidih sebelum dikonsumsi 2. Menyimpan air dalam wadah tertutup
3. Mandi dengan sabun
4. Mencuci tangan sebelum makan dan setelah beraktivitas.
Berikut tabel perwujudan program berdasarkan hasil survey KAP pada kebiasaan hidup sehat.
Tabel 4.2
Perwujudan Program Pada Kebisaan Hidup Sehat
Indikator Hasil Survey
Awal
Hasil Survey KAP Tahun
Pertama Persentase rumah tangga yang selalu
merebus air sebelum diminum
Persentase rumah tanggayang
menggunakan wadah penyimpananair yang terlindungi
78% 90%
Persentase rumah tangga yang menggunakan sabun ketika mencuci piring
58% 98%
Persentase rumah tangga yang mencuci tangan sebelum makan
60% 69%
Berkat kebiasaan-kebiasaan hidup sehat ini, maka resiko terjangkit penyakit yang disebabkan karena konsumsi air kurang bersih dan kebiasaan yang kurang sehat dapat dikurangi.
c. Pemberdayaan Masyarakat
Untuk mengoptimalkan kelangsungan dan efek jangka panjang program Satu untuk Sepuluh, maka pemberdayaan masyarakat setempat menjadi bagian yang tak terpisahkan. ACF, mitra LSM Aqua, telah membentuk “Komite Air” yang anggotanya adalah wakil penduduk setempat, untuk merawat infrastruktur dan fasilitas yang telah didirikan.
Komite Air ini telah menjalani pelatihan dan telah diperlengkapi untuk dapat mengemban tugasnya dengan baik, seperti yang telah dibuktikan dengan hasil evaluasi setelah pelatihan.
3. Rencana Tahun Kedua
Pada tahun kedua Aqua akan terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan dengan terus mewujudkan program Satu untuk Sepuluh pada beberapa daerah yang masih mengalami kesulitan akan akses air bersih. Berikut adalah proyeksi untuk tahun kedua :
1. Tambahan sebesar 6.900 jiwa yang akan menerima bantuan.
2. Penambahan dan pemberdayaan komite air, yang akan menjaga kelangsungan setiap titik pengambilan air.
3. Program edukasi perilaku sehat yang tetap berjalan.
4. Pelatihan LSM lokal untuk membantu memonitor proyek ini dalam jangka panjang.
72
Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang identitas responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, umur, jurusan atau program studi, usia, dan informasi responden tentang seberapa sering menggunakan produk Aqua. Analisis kuantiatif terdiri dari uji instrumen (Validitas dan Reliabilitas instrumen), analisis uji Asumsi Klasik, Regresi Linier Berganda, Regresi Linier Sederhana, dan Uji-t. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana “Pengaruh Program Corporate Sosial Responsibility pada Sikap Konsumen Terhadap Aqua”. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS (Statistical Product and Service Solution) 15.0 for Windows (Evaluation Version) dan Microsoft Office Excel ‘2007.
A.Identitas Responden
Data identitas responden diperoleh melalui perhitungan statistik deskriptif, yaitu sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin Responden
Identitas responden berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 49 49%
Wanita 51 51%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa responden berjenis kelamin pria yaitu sebanyak 49 orang atau sebesar 49% dan responden berjenis kelamin wanita sebanyak 51 orang atau sebesar 51%.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.2 berikut ini :
Tabel 5.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
16 tahun -18 tahun 11 11%
19 tahun - 21 tahun 65 65%
22 tahun - 24 tahun 20 20%
>24 tahun 4 4 %
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh kelompok umur 19 tahun - 21 tahun, yaitu 65 responden, yang disusul oleh kelompok umur 22 tahun - 24 tahun, yaitu 20 responden, kemudian disusul oleh kelompok umur 16 tahun -18 tahun, yaitu sebesar 11 responden dan lebih dari 24 tahun yaitu 4 responden.
3. Program Studi atau Jurusan Responden
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil responden dari kampus I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan latar belakang program studi atau jurusan yang ada di kampus I tersebut. Hasil analisis data berdasarkan program studi atau jurusan dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.3
Identitas Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan
Program Studi Jumlah Persentase
Manajemen 25 25%
Akuntansi 22 22%
Sastra Inggris 14 14%
Sastra Indonesia 3 3%
Pendidikan Bahasa Inggris 13 13%
Pendidikan Ekonomi 3 3% Pendidikan Akuntansi 4 4% Pendidikan Sejarah 12 12% PBSID 2 2% Bimbingan Konseling 2 2% Total 100 100%
Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden banyak berasal dari program studi Manajemen yang berjumlah 25 responden (25%), disusul program studi Akuntansi yang berjumlan 22 responden (22%), progam studi Sastra Inggris sebanyak 14 responden (14%), program studi Pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 13 responden (13%), proram studi Pendidikan Sejarah 12 responden (12%), program studi Pendidikan Akuntansi sebanyak 3 responden (3%), program studi Sastra Indonesia sebanyak 3 responden (3%), program studi PBSID sebanyak 2 responden (2%), dan program studi Bimbingan Konseling sebanyak 2 responden (2%).
4. Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden
Berdasarkan besar uang saku rata-rata perbulan, responden dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4 berikut ini :
Tabel 5.4
Identitas Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden
Uang Saku Rata-Rata Perbulan Jumlah Persentase
Kurang dari Rp. 500.000,- 35 35%
Rp.500.000,- - Rp.800.000,- 50 50%
Lebih dari Rp. 800.000,- 15 15%
Total 100 100%
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp.500.000,- - Rp.800.000,- yaitu 50 (50%) responden, yang disusul oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan kurang dari Rp.500.000,- yaitu 35 (35%) responden, dan uang saku lebih dari Rp.800.000,- yaitu 15 (15%) responden.
5. Informasi Tentang Seberapa Sering Menggunakan Produk Aqua
Berdasarkan seberapa sering menggunakan produk aqua, responden dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.5 berikut ini:
Tabel 5.5
Identitas Responden Berdasarkan Seberapa Sering Menggunakan Produk Aqua
Seberapa Sering Jumlah Persentase
Setiap hari 61 61%
Jarang 25 25%
Untuk acara khusus saja 4 4%
Untuk acara di luar rumah saja 5 5%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan, seberapa sering menggunakan produk Aqua, responden didominasi oleh kelompok yang menggunakan produk Aqua setiap hari, yaitu 61 (61%)
responden, disusul kelompok yang mengunakan produk Aqua dengan jarang, yaitu 25 (25%) responden, kemudian kelompok yang menggunakan produk Aqua untuk acara khusus saja sebanyak 4 (4%) responden, dan kelompok yang menggunakan produk Aqua untuk acara di luar rumah saja, yaitu 5 (5%).
B. Analisis Kuantitatif