• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1.2. Peer group/ peer unit

Metode Data Envelpoment Analysis (DEA) memiliki kelebihan dalam penyelesaian masalah dengan menetapkan peer group/peer unit untuk masing- masing area operasi yang relatif kurang efisien. Area operasi atau DMU yang kurang efisien akan ditetapkan peer group/peer unit acuan dalam melakukan perbaikan produktivitas pada TELKOMFlexi Divisi Fixed Wireless Network di Sumatera. Berdasarkan nilai yang dihasilkan pada Squared Euclidean, maka pada Flexi Trendy yang berdekatan dengan area operasi NAD adalah area operasi Pekan Baru dan yang berdekatan dengan area operasi Pelambang adalah area operasi Medan, sehingga yang menjadi peer group/peer unit pada Flexi Trendy adalah area operasi Medan dan area operasi Pekan Baru sebagai acuan untuk meningkatkan efisiensi relatif Flexi Trendy yang kurang efisien.Sedangkanpada Flexi Classy yang berdekatan dengan area operasi Medan adalah area operasi NAD dan yang berdekatan dengan area operasi Pelambang adalah area operasi NAD, sehingga yang menjadi peer group/peer unit pada Flexi Classy adalah area

operasi NAD sebagai acuan untuk meningkatkan efisiensi relatif Flexi Classy yang kurang efisien.

Peer group/peer unit yang diperoleh digunakan sebagai acuan dalam menetapkan target perbaikan produktivitas untuk area operasi yang kurang efisien dengan menambahkan atau menurunkan jumlah input dan output pada area operasi yang kurang efisien sehingga dapat meningkatkan nilai efisiensi relatif masing-masing area operasi menjadi sama dengan 1.

6.1.3. Usulan Penetapan Target Perbaikan Produktivitas

Area operasi dapat ditingkatkan efisiensinya dengan cara menetapkan target perbaikan produktivitasnya. Pada metode Data Envelpoment Analysis (DEA) memberikan target yang harus dicapai oleh area operasi sehingga dapat memiliki efisiensi yang lebih baik (relatif efisien). Usulan target yang akan ditetapkan itu diperoleh dari performansi peer group/peer unit untuk masing- masing area operasi. Usulan tersebut dapat berupa penurunan pada jumlah input atau penambahan jumlah output yang dihasilkan saja, atau penambahan pada jumlah input atau penurunan jumlah output yang dihasilkan saja. Jumlah usulan target yang ditetapkan pada DMU merupakan hasil kali dual prices dengan input dan output pada masing-masing peer group/peer unit terhadap DMU yang kurang efisien.

Dengan demikian diperoleh target untuk masing-masing area operasi atau DMU yang kurang efisien untuk Flexi Trendy yaitu area operasi NAD dan Palembang dengan melakukan penurunan atau penambahan jumlah input atau

output dalam produktivitas proses pelayanannya. Flexi Classy yaitu area operasi Medan dan Palembang dengan melakukan penurunan atau penambahan jumlah input atau output dalam produktivitas proses pelayanan untuk Flexi Classy.

6.1. 4. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi peningkatan atau penurunan target perbaikan yang telah dilakukan terhadap peningkatan efisiensi relatif. Analisis ini menggunakan nilai dual price sebagai acuan, dikarenakan suatu fungsi pembatas akan meningkatkan fungsi tujuan jika memikili dual price.

Peningkatan efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi yang kurang efisien yaitu untuk produk Flexi Trendy peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi NAD sebesar 0,1701 dan peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi Palembang sebesar 0,1711.

Peningkatan efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi yang kurang efisien yaitu untuk produk Flexi Classy peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi Medan sebesar 0,2459 dan peningkatan efisiensi relatif untuk area operasi Palembang sebesar 0, 8058.

Peningkatan efisiensi relatif tersebut dapat memperbaiki area operasi yang kurang efisien sehingga produktivitas area operasi tersebut dapat meningkat.

6.2. Pembahasan

6.2.1. DMU (Decission Making Unit) yang Efisien dan yang Kurang Efisien

DMU (Decission Making Unit) atau area operasi dikatakn efisien apabila seluruh rasio ouput yang dihasilkan terhadap ouput yang diharapkan memiliki nilai sama dengan satu. Dalam hal ini dipengaruhi oleh jumlah input dan output yang terdapat pada produktivitas pelayanan.Sedangkan area oprasi yang kurang efisien dapat dilakukan perbaikan produktivitas dari area operasi tersebut baik dalam jumlah inputnya maupun jumlah outputnya. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa area operasi yang kurang efisien untuk Flexi Trendy adalah NAD dan Palembang, sedangkan Flexi Classy area operasi yang kurang efisien adalah Medan dan Palembang. Area operasi yang kurang efisien harus diperbaiki produktivitasnya dengan melakukan penambahan atau penurunan jumlah output atau inputnya. Dengan memperhatikan usulan penetapan tartget perbaikan produktivitas untuk area operasi yang kurang efisien tersebut.

6.2.2. Usulan Penetapan Target Perbaikan Produktivitas

Target perbaikan produktivitas dapat diatasi dengan melakukan penambahan atau penurunan jumlah output dan input. Dalam hal ini dapat dilakukan dengan menambah jumlah BTS (Base Tranceiver Station) atau mengganti BTS yang sudah lama atau yang tidak beroperasi secara optimal lagi pada area operasi yang kurang efisien tersebut.

Pada rata-rata waktu perbaikan dapat diperbaiki atau ditingkatkan dengan melakukan peningkatan kemampuan (skill) dari petugas yang berhubungan dengan perbaikan gangguan dengan cara mengadakan training yang dilakukan secara meratadi setiap area operasi.

Pada kuantitas pelayanan dapat dilakukan dengan meminimalisasi jumlah claim atau dengan memaksimalkan jumlah customer. Meminimalisasi jumlah claim dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah BTS pada wilayah yang tidak terjangkau signal, meminimalisasi jumlah claim mengenai jaringan, kegagalan pengiriman SMS, dan kegagalan panggilan maupun penerimaan panggilan .

Dalam perbaikan nilai CSI (Customer Statisfaction Index) dengan mengarah lebih pada peningkatan pelayanan disetiap area operasi dengan

meminimalisasi ganggungan, memperkuat jaringan, dan menggali dan memenuhi harapan dari customer. Pada umumnya harapan utama dari customer adalah tariff dan harga murah, jangkauan area yang luas, jaringan yang kuat serta suara yang jernih. Selain itu, customer juga mengharapkan pelayanan yang lebih yang diberikan oleh operator pelayanan seperti customer service melayani customer dengan senyum dan ramah. Kejelasan informasi yang diberikan, kelengkapan fitur dan informasi yang baik.

Kapasitas jaringan di setiap area operasi dapat ditingkakan dengan meningkatkan jumlah call success dengan melakukan penambahan BTS yang dapat memperkuat signal sehingga dapat menjangkau sekuruh area operasi dan meminimalisasikan kegagalan panggilan atau call attempt.

Average Revenue Per Unit (ARPU) sebagai rata–rata pemakaian pulsa dapat ditingkatkan dengan memerikan pelayanan yang baik seperti member tawaran tarif dan harga murah dengan suara yang dihasilkan jernih dan jangkauan yang luas serta promosi yang baik terhadap customer.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Uraian mengenai produktivitas proses pelayanan TELKOMFelxi pada PT. TelkomFlexi Indonesia (persero) Tbk. Divisi Fixed Wireless Network dapat pada penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa produktivitas untuk masing- masing area operasi sudah cukup baik, dilihat dari nilai efisiensi relatif masing-masing area operasi.

2. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam meningkatkan produktivitas proses pelayanan untuk input dan outputnya yaitu Jumlah Base Tranceiver Station (BTS), Rata–rata waktu perbaikan di setiap area operasi, Kuantitas pelayanan, Customer Satification Index (CSI), Kemampuan Jaringan, Average Revenue Per Unit (ARPU).

3. Hasil pengukuran efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi Flexi Trendy dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga area operasi yang efisien yaitu area operasi Medan, area operasi Batam dan area operasi Pekan Baru.

4. Hasil pengukuran efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi Flexi Classy dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga area operasi yang efisien yaitu area operasi NAD, area operasi Batam dan area operasi Pekan Baru.

5. Hasil pengukuran efisiensi relatif untuk masing-masing area operasi Flexi Trendy dapat disimpulkan bahwa terdapat dua area operasi yang kurang efisien yaitu area operasi NAD dan area operasi Pelambang.

6. Hasil pengukuran efisiensi relatif untuk masing-masing DMU (Decission Making Unit) atau area operasi Flexi Classy dapat disimpulkan bahwa terdapat dua area operasi yang kurang efisien yaitu area operasi Medan dan area operasi Pelambang.

7. Usulan penetapan target perbaikan produktivitas dengan menambah atau menurunkan nilai input dan output pada produktivitas proses pelayanan di TELKOMFlexi sehingga efisiensi relatif untuk masing-masing DMU atau area operasi yang kurang efisien dapat ditingkatkan.

7.2. Saran

Saran yang dapat diberikan pada penenlitian yang dilakukan di PT. TelkomFlexi Indonesia (persero) Tbk. Divisi Fixed Wireless Network adalah sebagai berikut:

1. Dalam pembangungan Base Tranceiver Station (BTS) untuk setiap area operasi sebaiknya dilihat dari kualitas jaringan yang diperoleh dari call success dengan call attempt yang dihasilkan setiap area operasi sehingga BTS dapat beroperasi secara optimal.

2. Kualitas pelayanan sebaiknya ditingkatkan, sehingga dapat meningkatkan jumlah customer dan pendapatan perusahaan secara bertahap.

DAFTAR PUSTAKA

Umar, Drs. Husein. S.E.,M.M., M.B.A. 1998, Metodologi Penelitian untuk skripsi dan tesis bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Uma, Sekaran. 2004. Research Methods For Business. Jakarta : PT. Salemba Empat.

Siswanto, Drs. MSc. Opertion Research Jilid 1. 2004. Jakarta : Erlangga.

Sumanth, David J. (1985). Productivity Engineering and Management. Mc Graw Hill Book Company

Schroeder, Roger G. 1994. Manajemen Operasi Jilid 2. Jakarta: Erlangga Kottler, Phillip. 2005, Manajemen Pemasaran jilid 1&2, Prehallindo, Jakarta. Kavaldar, Krishana. 2005. Industrial Marketing 2nd Edition, Singapore: Mc.

Graw-Hill

Lovelock, Chistopher and Jochen Wirtz. 2004. Service Marketing: People, Technology, Strategy. Fifth Edition. Pearson Education

William W. Cooper, lawrence m. Seifordand joe zhu. Data envelopment analysis history, models and interpretations department of industrial and operations engineering, university of Michigan.

Moses L. Singgih & Muhamad Zakaria. Analisa Produktivitas Proses Pelayanan Telkomflexi Trendy Dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis. Jurusan teknik industri FTI. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Dokumen terkait