• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN ·······························································

3.1 Metode Pelaksanaan ··························································

3.1.1 Pekerjaan Geotextile dan Pembuatan Drainase ····················

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata 1. Pekerjaan Geotextile

Pekerjaan Urugan dan pemadatan tanah merupakan pekerjaan yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga dapat meningkatkan daya dukung yang diterima tanah akibat beban bangunan diatasnya. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan. Penambahan bahan Geotextile juga berguna untuk menambah daya dukung tanah.Geotextile digunakan pada kondisi tanah dasar yang tidak baik sebagai dasar struktur perkerasan yang mempunyai daya dukung rendah yang secara visual terdapat pada daerah rawa, dengan dengan muara sungai, tanah gambut, tanah humus, atau tanah yang mempunyai muka air tinggi.

Gambar 3.1 Denah lokasi pekerjaan Timbunan dan pemadatan tanah (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Tahapan pelaksanaan pekerjaan pemasangan Geotextilepada tanah rawa : a. Persiapan (pengukuran, pembuatan gambar kerja, pembersihan lahan)

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

b. Dilakukan penggalian terlebih dahulu dengan Excavatorsedalam 80 cm untuk menggali tanah rawa. Penggalian dilakukan secara bertahap sesuai jangkauan maksimum Excavator.

c. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan lapisan Geotextile sesuai spesifikasi yang sudah di tentukan.

(a) (b)

Gambar 3.2 (a) Contoh bahan Geotextile yang digunakan. (b) pekerjaan Pemasangan Geotextile

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

d. Setelah pemasangan lapisan Geotextile langkah selanjutnya adalah penghamparan material urugan. Penghamparan material tanah timbunan perlapisan lebih dari 20 cm dan di padatkan dengan alat VibroRoller

minimal 6 kali gilasan atau lebih sampai kepadatan 95%. Untuk lebih jelasnya bisa di lihat hasil test pada Lampiran-03 dan Lampiran-04.

2. Pekerjaan Drainase

Drainasee adalah system pembuangan air hujan yang menampung dan mengalirkan air hujan yang berasal dari bangunan atau konstruksi dan dibuang ke daerah terbuka. Fungsi utama dari drainase adalah menampung, mengalirkan dan memindahkan air hujan secepat mungkin ke badan penerima seperti saluran induk, sungai, laut , danau, dll.

Pada suatu bandar udara sistim drainase sangat diperlukan untuk mendukung aktifitas bandara. Apabila ketika hujan drainase dalam bandar udara memegang peranan penting pada saat Take off maupun

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Landingpesawat. ini di karenakan apabila air memenuhi landasan Runoff

maka aktifitas Take off maupun Landing pesawat tidak bisa dilakukan dengan alasan keamanan.

Pada Konstruksi Drainase pada Proyek PPSRG ada beberapa tahapan yang harus di lakukan yaitu :

a. Pekerjaan galian drainase

b. Pekerjaan pemancangan terucuk bambu dan pemasangan sesek bambu. c. Pekerjaan pasangan batu belah dasar saluran dan dinding saluran.

Gambar 3.3 Denah lokasi pekerjaan drainase (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

a. Pekerjaan Galian Drainase

Pekerjaan galian adalah suatu pekerjaan untuk membuat lubang pada tanah. Pekerjaan galian tanah biasanya menggunakan alat untuk proses pekerjaaanya, untuk pekerjaan galian ringan bisa menggunakan cangkul, linggis, maupun sekop. Sedangkan untuk pekerjaan berat menggunakan

Excavator.

Pekerjaan drainase memiliki beberapa lokasi seperti Box Colvert 1 yang berada di antara Exit Taxiway yang memiliki panjang 532,7 m,Box Colvert

2A berada dizona 2 disebelah Exit Taxiwaytimur dan zona 1 yang mempunyai panjang 624,9 m, Box Colvert 2B berada pada zona 2 dan 3 disebelah Exit Taxiwaybarat (zona 2) dan zona 3 dengan panjang 12246 m,

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Box Colvert 3 disebelah barat Apron memiliki panjang 148,5 m. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar dibawah ini :

Keterangan :

: Box Colvert 1 : Box Colvert 2A

: Box Colvert 2B :Box Colvert 3

Gambar 3.4 Pembagian lokasi sistem drainase proyek PPSRG (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Urutan Pelaksanaan :

1. Pekerjaan diawali dengan pemasangan bowplank atau acuan konstruksi pada saluran drainase.

2. Pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan galian dengan Excavator dan hasil galian diletakkan disebelah galian. Pekerjaan galian yang adalah sedalam ± 2 m dengan lebar ±5 m.

(a) (b)

Gambar 3.5(a) Pekerjaan Galian saluran Baru Drainase di Box Colvert2A (b)Pekerjaan Galian saluran lama Drainase di Box Colvert3

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.6Hasil Galian tanah disaluran Baru DrainaseBox Colvert 2A (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Hasil galian kemudian diangkut oleh truck yang kemudian ditimbun ke lokasi yang sudah di tentukan.

b. Pekerjaan Pemancangan trucuk Bambu dan pemasangan sesek bambu Trucuk bambu adalah susunan tiang kayu yang dimasukkan ke dalam tanah secara vertical yang bertujuan untuk mempekuat daya dukung terhadap beban diatasnya. Trucuk bambu merupakan salah satu jenis pondasi yang diaplikasikan pada daerah yang memiliki kondisi tanah yang kurang stabil dimana umumnya memiliki elevasi muka air yang cukup tinggi.

Sesek bambu adalah bambu lembaran yang disusun menyerupai anyaman yang nantinya akan diletakkan setelah pondasi terucuk bambu. Pada Proyek PPSRG Terucuk bambu yang di gunakan

ø

10 cm – 2 m dengan jarak pasang @55 cm. sedangkan sesek bambu yang di gunakan adalah 1 x 2,5 m. Untuk mengetahui dimana saja pekerjaan trucuk bambu bisa dilihat dari gambar dibawah ini :

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Pada gambar dibawah adalah detail pemasangan terucuk bambu.

Gambar 3.7Denah Pemasangan Terucuk bambu (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Gambar 3.8 Detail pemasangan Profil Hilir diBC-2A (Sumber : PT. Adhiyasa Desicon)

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata Urutan Pekerjaan :

1. Setelah pekerjaan galian dan pemindahan tanah selesai maka langkah selanjutnya adalah pemancangan trucuk bambu dan pemasangan sesek bambu

2. Sebelum memulai pekerjaan pertama adalah menentukan titik mana saja yang akan dipancang. Lebar galian adalah 5 m sedangkan untuk jarak antar pancang adalah 0,3 m pada bagian pinggir saluran dan 0,55 m pada tengah saluran. Pekerjaan pancang bambu sampai kedalaman 2 m. 3. Pemancangan dilaksanakan dengan menggunakan alat excavator atau

alat lain sesuai persetujuan pengawas lapangan yang mempunyai kemampuan untuk memancang.

(a) (b)

Gambar 3.9 (a) Pekerjaan pancang bambu ø10 cm (b) Pekerjaan pancang bambu dimasukkan ke dalam tanah

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4. Pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan sesek bambu yang diletakkan diatas pancang bambu yang sudah selesai dikerjakan.

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

Gambar 3.10 Pekerjaan pemasangan sesek bambu disaluran baru

box colvert 2B (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

c. Pekerjaan pasangan batu belah dasar saluran dan dinding saluran

Pasangan batu belah adalahpasangan batu belah saluran atau talud adalah pekerjaan yang menggunakan batu belah atau batu kali yang disusun dengan campuran semen dan agregat. Pekerjaan talud jangan dikerjaakan pada saat musim hujan karena akan mengganggu proses pengeringan. Apabila dalam proses pengerjaan terdapat genangan air maka pekerjaan talud harus dihentikan. Agar pekerjaan talud dapat langsung dikerjakan maka air yang tergenang harus di keluarkan dengan mesin pompa dan membuat dinding penahan sementara.

Urutan pekerjaan :

1. Pekerjaan pasangan batu baru bisa dimulai setelah pekerjaan pancang bambu dan sesek bambu selesai.

2. Pekerjaan dimulai dari pembuatan profil dasar saluran setinggi 40 cm dengan komposisi 1:4. Setelah itu pekerjaan dilanjutkan dengan pemasangan batu belah yang dibagi menjadi 2 layer masing masing layer adalah 20 cm dengan jarak spesi adalah 3 cm.

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

(a) (b)

Gambar 3.11 (a) Pekerjaan pemasangan batu belah dasar saluran layer 1 (b) Pekerjaan pemasangan Batu belah dasar saluran layer 2

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

3. Setelah dasar saluran selesai pekerjaan selanjutnya adalah dinding saluran. Awal pekerjaan sama dengan dasar saluran yaitu pemasangan profil dinding saluran dengan ketebalan40 cm dengan komposisi 1:4dengan jarak spesi antar baru 3 cm.

Gambar 3.12 Pekerjaan pasangan batu belah dengan tebal 40 cm (Sumber : Dokumentasi Pribadi)

4. Pekerjaan terakhir adalah pekerjaan plesteran saluran setinggi 3 cm dengan komposisi 1:2. Pekerjaan ini dikerjakan pada pekerjaan dasar saluran dan dinding saluran.

5. Profil plesteran dibuat terlebih dahulu agar memudahkan proses pengerjaan. Profil terbuat dari bahan pesteran yang berbentuk persegi

Profil batu belah

Antoni Yuliana (12.12.0037)

Teknik Sipil Universitas Katolik Soegijapranata

panjang setebal 3 cm dengan jarak 1 m. Setelah profil dibuat maka pekerjaan plesteran bisa dikerjakan.

(a) (b)

Gambar 3.13 (a) Pekerjaan profil plesteran dengan jarak atar profil 1 m (b) Hasil pekerjaan plesteran pada dinding saluran

(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Dokumen terkait