• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Dalam dokumen METODE PELAKSANAAN (Halaman 55-59)

Ruang lingkup pada pekerjaan ini adalah :

‐ Pekerjaan instalasi listrik ‐ Pekerjaan air bersih dan kotor ‐ Pekerjaan pemasangan sanitair

Instalasi Air Bersih

 Hal yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah denah Plumbing serta Diagram Isometri dimana dapat diketahui jalur‐jalur instalasi pipa itu diletakkan.

 Pemasangan pipa dilaksanakan setelah pasangan bata dan sebelum pekerjaan plesteran dan acian, fungsi untuk menghindari bobokan yang menyebabkan keretakan dinding. (Untuk instalasi dalam bangunan).

 Untuk pemasangan di luar bangunan seperti pipa saluran air hujan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran diselesaikan.

 Pipa yang melewati plat dak atau balok atau kolom beton harus dipasang sparing atau pemipaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan pengecoran.

 Pipa yang posisi/letaknya sudah betul segera ditutup dengan plug/dop yang tidak mudah lepas (menghindari kotoran/adukan masuk sehingga terjadi penyumbatan).

 Hindari belokan pipa/ knik pipa dengan pembakaran.

 Posisi pipa pada kamar mandi harus disesuaikan dengan saniter

 Rencana instalasi air bersih diletakkan pada perempatan nat keramik / as keramik, simetris dengan luas keramik.

 Setelah instalasi terpasang segera diadakan test tekanan pipa : Untuk pipa Gip maximum 10 Bar Untuk pipa PVC maximum 6 Bar

Instalasi Air Kotor

‐ Hal yang perlu diketahui :Denah instalasi dan diagram isometris pipa air kotor serta jalur

pembuangan.

‐ Hindari /jangan terlalu banyak percabangan. ‐ Sambungan harus betul‐betul rapat.

‐ Untuk air bekas (mandi/cuci) harus dibuat Manhole untuk kontrol pembersihan (bak kontrol) pada tempat‐tempat tertentu.

‐ Untuk lubang saluran pembuang harus diberi saringan.

‐ Sparing harus melebihi rencana peil lantai beton & tebal beton. ( diatas plat = 25 cm, dibawah plat =

15 cm ), bagian atas supaya ditekuk atau digepengkan / ditutup dengan cara dipanaskan. ‐ Posisi sparing harus sesuai dengan type saniter (jika saniter telah ditentukan).

‐ Jika saniter belum ditentukan , dipakai sistem Block Out.

‐ Sparing Clean out harus dipasang bersamaan dengan sparing closet (bila ada), dimana letak sparing clean out berada di samping atau dekat dengan sparing closet, fungsinya adalah untuk pembersihan apabila closet terjadi penyumbatan.

‐ Fan out dipasang bila dalam instalasi saluran kotor banyak percabangan dengan saluran pembuangannya lewat shaft. Fungsinya untuk mengurangi tekanan udara pada pipa pada saat closet di gelontor dengan air.

‐ Floor drain supaya diletakkan jauh dari pintu dan dekat dengan kurasan bak

Saluran Air Hujan

‐ Pipa diletakkan persis dibawah lobang talang yang telah diberi torong talang.

‐ Pipa saluran air hujan dapat dipasang menempel di dinding luar dengan menggunakan lem atau dapat ditanam di dinding bila berukuran < 2 “.

‐ Bila saluran pembuang air hujan berupa saluran tertutup harus dibuat bak kontrol pada pertemuan pipa air hujan dengan saluran pembuang.

‐ Bila terdapat sambungan, arah shock harus sebelah atas, dan penyambungannya harus benar‐ benar kuat.

Saluran Pipa WC ke Septictank

‐ Pipa saluran dari closet menuju ke septictank harus diperhatikan kemiringannya, karena kemiringan pipa dapat memperlancar penyaluran kotoran apabila digelontor dengan air, kemiringan minimal 2 %.

‐ Pipa sebaiknya dipergunakan kwalitas yang baik atau minimal type D.

‐ Jangan ada percabangan untuk pipa yang ditanam di tanah (bangunan 1 lantai), karena bila ada penyumbatan susah untuk perbaikannya. Untuk bangunan bertingkat (ada shaft) harus dibuat clean out dan fan out.

Penyambungan Pipa

‐ Alat : Gergaji, Amplas, Lem PVC, Shell tape, Kunci Pipa

‐ Untuk pipa PVC, dipotong sesuai dengan ukuran ujungnya diamplas terlebih dahulu dan dibersihkan oleskan lem pada ujung dan dalam shock (penyambung) segera masukkan gerakan arah lurus jangan diputar, tunggu sampai kering. Apabila belum kering betul posisi sambungan jangan digerakkan, karena akan menyebabkan lem yang telah dioles menjadi tidak rekat.

‐ Pada sambungan pipa yang mempunyai drat terlebih dulu dibungkus sheeltape secukupnya pada drat sisi luar baru dimasukkan drat dalam dan diputar sampai kencang dan rapat.

‐ Pada penyambungan pipa besi lebih banyak dipakai sistem drat dan las. Untuk penyenaian pipa minimum 4 baris/alur/drat.

Peralatan dan Bahan :

‐ Panel dan kotak pembagi ‐ Saklar dan zekering‐zekering

‐ Alat‐alat ukur (voltmeter & Ampre meter) ‐ MCB

‐ Stop kontak / stop kontak daya ‐ Lampu penerangan

‐ Grounding atau pentanahan Tahap Pelaksanaan :

‐ Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan tidak tampak dari luar (tertanam).

‐ Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.

Pemasangan sparing‐sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk‐kan bersamaan dengan pemasangan sparing.

‐ Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran dan acian dikerjakan. ‐ Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah dicapai untuk

perbaikan (perawatan)

‐ Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan baik sehingga tidak

tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada Te Dos

‐ Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk memudahkan penarikan kabel).

‐ Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir. a. tidak boleh ada sambungan

b. dihubungkan dengan elektroda pentanahan c. ditanam sampai minimal mencapai air tanah

‐ Pada hantaran di atas langit‐langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok atau pada balok

kayu rangka langit‐langit. Stop kontak dan saklar.

Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi 150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya). Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.

‐ Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.

Pemasangan Sanitair

Setelah seluruh instalasi pemipaan selesai maka selanjutnya dilaksanakan pemasangan alat‐alat sanitair

seperti Closet Duduk, Closet Jongkok, Kran Air, wastafel , Urinoir dan Floor Drain Pemasangan Closet Duduk

‐ Pembuatan shopdrawing (gambar setting) ‐ Persiapan titik air bersih dan air kotor ‐ Pemasangan seal gasket

‐ Pemasangan tank trim ‐ Pemasangan handle lever ‐ Pemasangan body closet

‐ Pemsangan tanki closet ‐ Pemasangan seat cover ‐ Pemasangan stop valve ‐ Pemeriksaan kebocoran Pemasangan Wastafel

‐ Pembuatan shopdrawing (gambar setting) ‐ Persiapan titik air bersih dan air kotor ‐ Pemasangan spout

‐ Pemasangan set pipa ‐ Pemasangan handle

‐ Pemasangan siphon/waste body ‐ Pemasangan hanger

‐ Pemasangan screw ‐ Pemasangan kick box

‐ Pemasangan lift rod Pemasangan supply ‐ Pemasangan siphone/valve pipe ‐ Pengecekan kebocoran

BAB IV

Dalam dokumen METODE PELAKSANAAN (Halaman 55-59)

Dokumen terkait