• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN PEMANCANGAN 1. Lingkup Pekerjaan

Dalam dokumen Spesifikasi Umum Dan Teknis Lelang (Halaman 67-71)

Pekerjaan pemancangan meliputi penyediaan material tiang pancang dan pemancangan, pekerjaan pancang disini adalah untuk pekerjaan pondasi bangunan.

Sebelum pekerjaan pondasi bronjong, pondasi beton maupun pondasi sayap dilaksanakan seperti yang tercantum pada gambar rencana maka terlebih dahulu dilakukan pekerjaan pancang, guna memperkokoh kedudukan bangunan..

2. Bahan Material Tiang Pancang Dolken Gelam

2.1. Bahan Material Tiang Pancang Dolken Gelam.

Dalam hal penyediaan dolken, Penyedia Jasa harus memberikan contoh kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

Tiang pancang dolken gelam, harus berkwalitas baik, dalam keadaan masih segar dengan ukuran diameter antara 8 - 10 Cm, serta panjang 3 m.

2.2. Pelaksanaan Pemasangan Dolken Gelam

 Alat untuk pemasangan dolken gelam dipersiapkan oleh Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus membuat gambar methode pelaksanaan pemasangan beserta peralatan dan kapasitasnya. Gambar tersebut diajukan ke Konsultan dan Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

Tiang pancang dolken gelam dipancangkan/dipasang apabila tiang pancang dalam keadaan baik, tidak cacat yang dapat mengurangi kekokohan pekerjaan. Alat pemancanagan dengan drop hammer kapasitas 125 kg dengan tinggi jatuh minimal 3,00 m, atau dengan alat lain yang disetujui Konsultan dan Direksi.

 Apabila pemancangan tidak bisa terbenam seluruhnya (belum sesuai dengan gambar rencana) maka drop hamer harus diganti dengan yang lebih berat sehingga kedalaman tiang pancang dapat dipancangkan sesuai dengan gambar rencana.

Elevasi top (atas) tiang pancang dolken adalah 15 cm, diatas dasar lantai kerja dan untuk bronjong muncul 50 cm diatas permukaan tanah.

 Apabila dari hasil pemancangan tersebut diatas menurut Konsultan dan Direksi hasilnya meragukan, misalnya tiang pancang miring, pecah dan sebagainya maka Penyedia Jasa harus mencabut tiang pancang tersebut dan diharuskan melakukan pemancangan ulang. Segala kerugian yang ditimbulkan akibat hal tersebut diatas adalah menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa sepenuhnya.

2.3. Perhitungan dan Pembayaran

Volume pekerjaan dihitung sesuai dan berdasarkan gambar pelaksanaan bangunan  jadi, yang telah disetujui oleh Konsultan dan Direksi, dan diperhitungkan

dalam satuan batang.

Harga satuan pekerjaan yang ditawarkan oleh Penyedia Jasa sudah harus meliputi upah tenaga, bahan material yang dipakai, peralatan yang dipergunakan,

“o

verhead

dan keuntungan Penyedia Jasa pada analisa harga satuan pekerjaan.

3. Pekerjaan Pengadaan Dan Pemancangan Tiang Pancang Beton 3.1. Bahan Baku

Semua bahan baku tiang pancang beton yang terdiri dari semen, pasir, kerikil, besi tulangan mengikuti persyaratan bahan dan material untuk beton.

Sebelum membeli / memesan tiang pancang Penyedia Jasa harus memberikan informasi tentang kapasitas produk, proses pembuatan dan pabrikan yang membuat secara tertulis untuk mendapatkan persetujuan Konsultan dan Direksi.

67 Ukuran tiang pancang prestress terdiri dari

:

- Tiang Pancang  40 cm x 1200 ~ 1300 cm dengan kekuatan tiang pancang pada umur 28 hari minimal harus 500 kg/cm2, dengan kekuatan tahanan bending momen minimal 8,91 ton m. sedang tulangan harus mengikuti ketentuan :

a. Prestress steel breaking strength 160 kg/cm2

b. Reinforcement steel bar quality SD

 –

 40

- Tiang Pancang  35 cm x 800 ~ 1000 cm dengan kekuatan tiang pancang pada umur 28 hari minimal harus 500 kg/cm2, dengan kekuatan tahanan bending momen minimal 8,91 ton m. sedang tulangan harus mengikuti ketentuan :

a. Prestress steel breaking strength 160 kg/cm2

b. Reinforcement steel bar quality SD

 –

 40

- Tiang Pancang

  40 cm x 40 cm x 1200 cm atau sesuai gambar rencana dengan kekuatan tiang pancang pada umur 28 hari minimal harus 500 Kg/cm2, dan tulangan harus mengikuti ketentuan :

a. Prestress steel breaking strength 160 kg/cm2

b. Reinforcement steel bar quality SD

 –

 40 3.2. Pengangkutan

Penyedia Jasa harus sudah mempertimbangkan kekuatan tiang pancang selama pengangkutan dari pabrik ke lokasi pekerjaan.

Bila terjadi kerusakan selama pengangkutan yang dapat menyebabkan penurunan kekuatan tiang pancang, Direksi berhak menolak tiang pancang tersebut. Penggunaan  jalan masuk ke lokasi pekerjaan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pengamanan guna mencegah

kerusakan pada tiang pancang dan

komponen-komponennya mulai saat pengangkatan, pengangkutan, penyimpanan, pemasangan sampai dengan pemancangan. Tiang pancang yang rusak harus diganti baru oleh Kontraktor dengan biaya Kontraktor sendiri.

3.3. Pada umumnya, tiang pancang dengan panjang maksimum harus dipergunakan. Dalam keadaan tertentu penyambungan (

splice

”) ti

ang pancang akan diperbolehkan. Metode penyambungan (

splice

”)

harus seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti petunjuk Direksi.

3.4. Pancang beton untuk pintu air yang sederhana terbuat dari tiang pancang beton bertulang presstress segi empat dengan kuat tekan minimum 400 Kg/Cm2 yang mempunyai ukuran 0.20 x 0.20 m, panjang antara 3.00 sampai dengan 4.00 m.

3.5. Pancang beton untuk pekerjaan penguat ikatan bronjong terbuat dari pancang beton bertulang presstress segi tiga (triangle concrete pile) dengan kuat tekan minimum 225 Kg/Cm2 yang mempunyai ukuran 0.20 x 0.20 x 0.20 m, panjang 3.00 m. 3.6. Sebelum mendatangkan peralatan pemancangan ke lokasi. Kontraktor harus

menyerahkan terlebih dahulu kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan  jenis peralatan dan motode pemancangan yang diusulkan oleh Kontraktor yang

akan dipergunakan.

3.7. Tiang-tiang pancang harus dipancang dengan pemukul yang digerakkan dengan uap, udara, getaran atau mesin diesel. Bila pemukul dengan diesel atau tipe lain yang memerlukan kalibrasi dipergunakan, maka peralatan tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu dengan peralatan kalibrasi yang benar dan disetujui Direksi.

3.8. Pemukul yang dipergunakan untuk pemancangan tiang pancang baja harus berbobot tidak boleh kurang dari berat kombinasi dari kepala-pemancang dan tiang pancang. Pemukul tiang pancang, pemukul uap, udara atau diesel yang disetujui Direksi yang menghasilkan cukup tenaga untuk menggerakkan tiang-tiang pancang pada kecepatan penetrasi tidak kurang dari 3.2 mm setiap pukulan.

3.9. Pada tiap akhir dari pemancangan harus disisakan 1.0 m untuk dikupas dan besi dari tiang pancang harus dimasukkan dalam lantai kontruksi parapet, revetment, sluice way atau pintu air yang akan dibangun.

3.10. Kepala dari semua tiang pancang beton bila keadaan pemancangan sedemikian rupa sehingga cenderung akan mengakibatkan rusak yang tidak semestinya harus diberi pelindung tambahan dengan suatu penutup dan bantalan yang sesuai di atas kepala tiang pancang dan disetujui oleh Direksi.

3.11. Untuk semua tipe tiang pancang, kepala tiang, sendi atau peralatan lain yang sesuai dengan rekomendasi dari pabrik harus disediakan sehingga tiang-tiang pancang dapat dipancang tanpa mengakibatkan kerusakan pada tiang.

3.12. Metode/cara pemancangan tiang pancang tidak boleh berlebihan dan tidak sewajarnya, sehingga mengakibatkan hancur dan rusaknya beton atau perubahan bentuk. Usaha-usaha yang dilaksanakan pada tiang pancang untuk memaksanya dalam posisi yang benar bila atas pertimbangan Direksi terlalu berlebihan tidak akan diperbolehkan. Tiang pancang yang rusak karena cacat pada saat atau karena kesalahan pemancangan atau dipancang tidak pada lokasi yang benar atau dipancang di bawah elevasi yang diterapkan dalam gambar atau yang diperintahkan oleh Direksi, harus diperbaiki atas biaya Kontraktor sendiri dengan salah satu dari metode berikut yang disetujui oleh Direksi untuk tiang pancang yang diragukan :

3.12.1. Tiang pancang harus ditarik kembali dan diganti dengan yang baru dan bila perlu dengan yang lebih panjang

3.12.2. Tiang pancang kedua harus dipancangkan dekat dengan tiang pancang yang rusak

.

3.12.3. Tiang pancang harus disambung (

splice

”)

  atau dirakit (

built-up

), bila tidak ditentukan disini atau suatu bagian dari kaki pondasi yang ditambahkan untuk menanam tiang pancang dengan benar. Semua tiang pancang yang terdorong ke atas disebabkan pemasangan tiang pancang didekatkan atau oleh sebab lainnya harus dipancang ke bawah lagi.

3.12.4. Tiang pancang akan dianggap rusak bila terdapat retak yang tampak atau retak memanjang sekitar seluruh permukaan tiang pancang atau suatu cacat yang menurut pendapat Direksi mempengaruhi kekuatan atau umur tiang pancang. 3.13. Pencatatan pukulan tiang pancang, jumlah pukulan pemukul (

“h

ammer 

) pada tiang

pancang beton dan kedalaman penetrasi setiap pukulan harus dicatat untuk memastikan daya dukung lapisan tanah. Bila tidak ditentukan oleh Direksi. Kontraktor harus menyediakan alat pancang yang sesuai untuk mencatat tiang pancang beton pada setiap pukulan

“h

ammer 

. Untuk menghitung jumlah pukulan, penghitung digital atau suatu alat lain yang disetujui untuk mencatat harus disediakan. Tempat-tempat yang elastis dan plastis sebagai hasil dari setiap pukulan dapat dicatat dengan mempergunakan penggaris yang lurus dan kuat di atas selembar kertas yang ditaruh di atas tiang pancang dan menggoreskan sebuah pensil sepanjang penggaris pada saat pukulan untuk mencatat pada kertas tempat-tempat, yang elastis dan plastis sebagai hasil pukulan. Berdasarkan pemancangan yang dibuat, Kontraktor harus menghitung daya dukung lapisan tanah, yang dijumpai dan membuat laporan kepada Direksi. Direksi

66 akan memberi petunjuk kepada Kontraktor untuk mengakhiri atau meneruskan pemancangan sampai daya dukung yang dikehendaki tercapai.

3.14. Uji Tiang Pancang (Percobaan Pembebanan)

Bila dikehendaki dalam spesifikasi atau diperintahkan oleh Direksi, Kontraktor harus memancang tiang pemancang sepanjang yang ditentukan pada lokasi yang diperintahkan oleh Direksi untuk memastikan jumlah dan panjang dari tiang pancang. Tiang pancang tersebut harus lebih panjang dari pada panjang perkiraan yang didesain untuk menampung adanya variasi di dalam kondisi tanah. Jumlah dari tiang pancang uji harus diputuskan oleh Direksi, tetapi tidak boleh kurang dari satu dan tidak lebih dari tiga untuk setiap pondasi. Beban uji pada tiang pancang akan ditentukan oleh Direksi. Kontraktor tidak boleh mengadakan tiang-tiang pancang tersebut sebelum Direksi menyetujui jumlah dan panjang dari tiang-tiang pancang yang diusulkan berdasar hasil uji tiang pancang oleh Kontraktor

3.15. Penilaian dan pembayaran untuk pengadaan tiang pancang didasarkan atas harga satuan m

dari tiang pancang yang terpasang (material on site tidak dapat diprogresskan dan dibayarkan), sedang penilaian dan pembayaran untuk pemancangan didasarkan atas harga satuan m

dari tiang pancang yang terpancang tersebut. Penilaian tersebut sudah termasuk bahan, pengadaan alat pancang, pemancangan, pemotongan / penyambungan, peralatan bantu, upah tenaga kerja dan sebagainya.

4. Pekerjaan Pengadaan dan Pemancangan Steel Sheet Pile (SSP)

Steel sheet pile (SSP) dipakai tipe FSP-IIA yang mempunyai sertifikat SNI 0052-87-A atau standart lain yang setara yang berlaku dan ditetapkan oleh instansi terkait yang sudah teragreditasi dengan dilampiri spesifikasi dari pabrik yang mengeluarkan untuk mendapat persetujuan dari Direksi.

SSP yang digunakan harus baru, tidak boleh bengkok, cacat atau rusak dan mempunyai ukuran yang seragam.

Pemancangan dilaksanakan dengan alat pancang mekanik (vibro hammer atau pile hammer) dengan beban tertentu yang disetujui oleh Direksi.

Penilaian dan pembayaran pekerjaan pengadaan SSP didasarkan atas satuan m2 yang terpasang (material on site tidak dapat diprogresskan dan dibayarkan), sedang pemancangan SSP dibayarkan atas dasar m2 dari SSP yang tertanam. Penilaian tersebut sudah termasuk bahan, pengadaan alat pancang, pemancangan, pemotongan / penyambungan, peralatan bantu, upah tenaga kerja dan sebagainya.

5. Pekerjaan Pengadaan Dan Pemancangan Flate Concrete Sheet Pile (FCSP), dan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP)

FCSP yang dipakai tipe flat dengan ukuran lebar 0.50 m, tebal 0.32 m, Mcr 10.91 Tm dan panjang sesuai dengan bill of quantity, sedangkan CCSP yang digunakan adalah type W 450 A 1000, Mcr 30.40 Tm, terbuat dari beton bertulang presstress yang mempunyai kuat tekan beton 700 kg/cm2 yang mendapat persetujuan dari Direksi.

FCSP dan CCSP yang digunakan harus baru, tidak boleh bengkok, cacat atau rusak dan mempunyai ukuran yang seragam.

Pemancangan dilaksanakan dengan alat pancang mekanik (vibro hammer atau pile hammer) dengan beban tertentu yang disetujui oleh Direksi.

Penilaian dan pembayaran pekerjaan pengadaan FCSP dan CCSP didasarkan atas satuan m2 yang terpasang (material on site tidak dapat diprogresskan dan dibayarkan) sedang pemancangan FCSP dan CCSP dibayarkan atas dasar m2 dari FCSP dan CCSP yang tertanam. Penilaian tersebut sudah termasuk bahan, pengadaan alat pancang, pemancangan, pemotongan / penyambungan, peralatan bantu, upah tenaga kerja dan sebagainya.

VIII. PEKERJAAN LAIN-LAIN

Dalam dokumen Spesifikasi Umum Dan Teknis Lelang (Halaman 67-71)

Dokumen terkait