• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab V Kriteria Perencanaan

26. Pengelasan adalah merupakan proses penyambungan pipa dengan dilakukan pemanasan dan penambahan bahan penyambungan

5.3.11. Pekerjaan Pemasangan Alat Pelengkap;

1. Katup udara

Harus dipasang semua titik tinggi 2. Katup

Pemasangan pipa, katup dan accesoriesnya dilakukan setelah pengecoran beton lantai bak kontrol, dan sebagian pipa tertanam dalam dinding bak control;

3. Washout

a. Harus dipasang pada semua titik rendah atau ujung pipa.

b. Tidak boleh dihubungkan kesuatu roil atau saluran benam yang menyebabkan aliran kembali ke system distribusi;

4. Bend

Digunakan untuk perubahan arah vertical dan horizontal yang mendadak dan tidak dapat dihindari;

5. Penutup ujung pipa;

a. Harus menggunakan fitting yang sesuai dengan jenis pipa yang digunakan misal : ƒ Pipa DCIP, menggunakan balank flange untuk flange socket, untuk rubbering

joint atau bind flange dengan konstruksi penguat sementara;

ƒ Pipa PVC menggunakan cap flange socket, untuk rubbering joint atau blind flange dengan konstruksi penguat sementara;

b. Jika pekerjaan tidak diteruskan harus bersih konstruksi penguat yang permanent atau trust block dengan adukan 1 : 2 : 3

c. Material yang digunakan, harus bersih dan bebas dari minyak, oli, ter, aspal atau bahan minyak pelumas lainnya;

d. jika air masuk ke dalam parit galian, sebelum pemasangan pipa dilanjutkan maka tutup kedua ujung pipa jangan dibuka sebelum parit galian dipompa sampai kering; 6. Bak Katup

1. Konstruksi dari beton bertulang; 2. Dinding luar di cat dengan aspal cair;

3. Untuk dibawah trotoar, tutup manhole harus terbuat dari beton pra cetak;

4. Pemutar katup harus dapat dioperasikan melalui satr pot yang dicor dalam beton; 5. Untuk lokasi dibawah jalan digunakan tutup manhole dari ductile cast iron; 6. Tutup manhole harus dapat menahan beban test di atas 40 ton;

7. Tutup manhole harus dipasang dengan menggunakan baut dan mur stainless; 8. Jika tutup manhole tidak dari bahan ductile cast iron, maka dapat digunakan bahan

pengganti berupa beton bertulang pra cetak dengan mutu beton K-500; 7. Surface box

5.3.12. Kriteria Perencanaan.

Dalam membangun suatu penyediaan air bersih sistem perpipaan diper1ukan suatu kriteria perencanaan untuk mempermudah menghitung besaran sistem jaringan transmisi, jaringan distribusi maupun bangunan penunjang.

Kriteria perencanaan untuk sistem perpipaan adalah sebagai berikut :

• Sistim pelayanan Kran Umum/Hydran Umum dan Sambungan rumah ( SR ). • Cakupan pelayanan 60 - 100 % daerah pelayanan

• Jarak minimum antara kran umum/hydran umum 200 meter • Kebutuhan air : 30-120 lt/orang/hari

• Kebutuhan non domestik : 5-10 % dari kebutuhan domestik • Faktor kehilangan air : 20 % dari total kebutuhan.

• Faktor hari maksimum : 1,1. • Faktor jam puncak : 15-20 %.

• Kapasitas reservoir : 2 x hari maksimum. • Periode Design : 10 Tahun

• Koefisien Kekasaran Pipa GI 110 dan PVC : 130 1. Bak Pelepas Tekanan ( BPT )

a. Fungsi dari bak pelepas tekanan ini adalah untuk menurunkan tekanan hidrostatis menjadi nol pada lokasi dimana bak ini dipasang pada jalur pelayanan.

Bak ini diperlukan bilamana beda tinggi antara sumber air dengan daerah pelayanan lebih besar dari 80 m.

b. Jumlah bak ini pada suatu sistim perpipaan bisa lebih dari satu, yang mana jumlah tersebut tergantung pada beda tinggi seperti yang disebutkan diatas. Sebagai standar dari bak ini, dengan ukuran sebagai berikut :

- Panjang bersih 1,6 m - Lebar bersih 1 m - Kedalaman 1 rn

c. Bak pelepas tekanan harus dilengkapi dengan pipa penguras, pipa masuk, pipa keluar dan pipa peluap.

d. Konstruksi dari bak pelepas tekanan ini adalah sebagaimana yang diperlihatkan pada gambar.

2. Valve

Valve berfungsi menghentikan aliran dan mengatur aliran. Valve harus ditempatkan pada tempat-tempat tertentu sehingga jika ada kebocoran pipa, tidak semua sistim terganggu tetapi dengan menutup satu atau beberapa valve, daerah yang terganggu akibat kebocoran tersebut dapat diperkecil.

Jika terdapat perbedaan ketinggian yang cukup besar antara jalur-jalur pipa/perbedaan sisa tekanan yang cukup besar, valve perlu ditempatkan pada persimpangan jalur pipa tersebut.

3. Air Release Valve.

Air release valve berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam pipa sehingga aliran air tidak terganggu. Air release valve harus ditempatkan pada tempat-tempat tertinggi dari jalur pipa.

Pada jaringan distribusi, tidak perlu digunakan air release valve karena kran umum sudah berfungsi sebagai air release valve setiap saat kran dibuka.

4. Wash out.

Wash out berfungsi untuk mengeluarkan kotoran-kotoran endapan yang ada di dalam pipa. Pada umumuya endapan akan terkumpul pada tempat-tempat terendah dan jalur-jalur pipa sehingga wash out harus ditempatkan pada tempat-tempat terendah dari jalur-jalur pipa.

5. Reservoir (Bak Penampung)

a. Bak penampung berfungsi sebagai penampung / penyimpanan air untuk mengatasi problem naik turunnya kebutuhan air dan kecilnya sumber, juga dapat memperbaiki mutu air melalui pengendapan. Bak ini dapat pula berfungsi sebagai pelepas tekanan.

b. Semua sudut dinding harus dibuat lengkung untuk memudahkan pembersihan. c. Pipa keluar harus dipasang kira-k.ira 5 - 20 cm diatas bak.

d. Pipa lubang peluap harus dipasang sedikit lebih tinggi dari pada pipa masukan. Pipa peluap sekaligus bisa berfungsi sebagai lubang hawa.

e. Pipa peluap harus berdiameter cukup besar untuk melayani aliran maksimum yang sudah diperhitungkan.

f. Pipa peluap dan pipa keluaran ke jaringan distribusi harus memakai saringan. g. Pada bak penampung harus ada lubang (manhole) yang besarnya cukup untuk

h. Atap/plafon bak penampung harus mempunyai kemiringan yang cukup sehingga air hujan tidak tergenang di atasnya.

6. Sambungan Rurnah.

Pelayanan dengan cara ini hanya mungkin dilakukan apabila debit air dapat mencukupi kebutuhan seluruh penduduk yang dilayani, serta tingkat penghasilan masyarakat yang sudah cukup tinggi bagi pembayaran retribusi sambungan rumah. Dalam merencanakan penggunaan sambungan langsung sebagai sistim pelayanan hal utama yang perlu diperhitungkan selain masalah tingkat pendapatan penduduk adalah kapasitas debit sumber diproyeksikan terhadap jumlah penduduk yang dilayani.

7. Hydran Umum/Kran Umum.

Kran umum / Hidran umum terdiri dari suatu peralatan yang dilengkapi dengan saluran drainase. Sebuah bangunan dibuat sebagai penyangga untuk pipa dan kran dimana biasanya bangunan ini dilengkapi pula dengan stop kran sebagai pengatur aliran atau penggunaan air. Bangunan penyangga dapat dibuat dari pasangan bata, batu kali bahkan apabila keadaan memaksa, dapat menggunakan balok kayu. Umumnya kran umum/hidran umum ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan sebanyak mungkin rumah, mudah dicapai oleh pemakai, namun aman dari lalu lintas kendaraan.

Jarak dari rumah pemakai yang terjauh tidak lebih dari 200 meter. Jarak yang paling baik adalah 100 meter dari pemakai terjauh.

8. Menghitung Kebutuhan Air dan Proyeksi Penduduk

Kebutuhan air dihitung berdasarkan jumlah pemakai air yang telah diproyeksikan untuk sepuluh tahun yang akan datang dan kebutuhan rata-rata setiap pemakai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table

9. Menentukan Jenis Pipa

Untuk sistim penyediaan air bersih pedesaan, jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC dan GI. Pada prinsipnya pada semua sistim perpipaan, pipa PVC harus digunakan, Pipa GI hanya bisa digunakan apabila :

Pipa tidak bisa ditanam karena dipasang pada daerah berbatu keras, pada jembatan pipa dan kran umum

10. Menentukan Diameter Pipa dan perhitungan Hydraulik

Untuk memudahkan perhitungan dan pemeriksaan disain, harus dibuat gambar skema distribusi dan skema hydraulis, kemudian ditentukan node pada jalur pipa dan diberi

nomor. Gambar skema distribusi menggambarkan seluruh jaringan pipa dengan semua node, elevasi node, panjang pipa dan kran umum yang akan dipasang dalam daerah tersebut. Untuk lebih memepercepat perhitungan maka dapat menggunakan program Epanet.

11. Menghitung kecepatan aliran dalarn pipa.

V = Q / A

Dimana:

V = Kecepatan aliran dalam pipa. Q = Debit air yang mengalir A = Luas penampang pipa

12. Hitung kehilangan tekanan per 1000 m (hf/1000) dengan menggunakan rumus Hazen William atau tabel Hazen William.

Q = 0,282 x C x D2,63x S0,54

Dimana :

Q = debit dalam m/s

C = koefesien kekasaran pipa ( 130 ) D = diameter pipa dalam m.

S = slope

13. Detail Sambungan

Dalam membuat detail sambungan antara jalur-jalur pipa diperlukan accessories / perlengkapan pipa. Jenis dan ukuran accesories yang disediakan dapat dilihat dalam lampiran. Standard sambungan dan kebutuhan accesories untuk bronkaptering, pelepas tekanan, dan taping untuk kran umum.

14. Jembatan Pipa

a. Merupakan bagian dari pipa distribusi yang menyeberang sungai/saluran atau sejenis, di atas permukaan tanah/sungai.

b. Pipa yang digunakan untuk jembatan pipa disarankan menggunakan pipa L

c. Jika diijinkan oleh instansi yang berwenang, jembatan pipa ditempatkan pada jembatan yang ada dengan ketentuan mengikuti peraturan yang dikeluarkan oleh instansi tersebut.

5.4. Perencanaan Sanitasi/Sistim Air kotor