• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEKERJAAN STRUKTUR RANGKA ATAP

Dalam dokumen Contoh Metode Pelaksanaan PEMELIHARAAN G (Halaman 24-33)

PEMELIHARAAN GEDUNG BLOK B DAN GEDUNG BLOK C A. PEKERJAAN BONGKARAN

B. PEKERJAAN STRUKTUR RANGKA ATAP

Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapis an anti karat. Rangka batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :

1. Rangka utama atas (top chord) 2. Rangka utama bawah (bottom chord)

3. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.

4. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng.

Pekerjaan rangka atap baja ringan meliputi:

1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi

2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi), 3. Pengiriman kuda -kuda dan bahan lain yang terkai t ke lokasi proyek

4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan

5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)

6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter) Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi: 1. Pemasangan penutup atap

2. Pemasangan kap finishing atap 3. Talang selain jurai dalam 4. Accesories atap

Pekerjaan rangka atap baja ringan zincalume adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan struktur atap berupa rangka batang ( t r u s s ) yang telah dilapisi bahan zincalume untuk ketahanan terhadap karat.

Pemilihan rangka atap baja ringan (zincalume) didasarkan didapatkan antara lain : 1. Material yang tahan lama dan tahan terhadap segala kondisi cuaca .

2. Bahan zincalume adalah bahan yang kuat terhadapa air, tahan bakar dan tidak mudah berkarat.

3. Dengan berat bersih hanya 8kg/m2 terpasang sehingga sangat effisien dan tidak akan membebani konstruksi dan pondasi rumah. Rangka Baja ringan adalah material dengan berat yang cukup ringan bila dibandingkan dengan rangka kayu ataupun rangka baja.

4. Dari segi pemasangan , rangka atap baja ringan adalah bahan yang mudah, flexible dan cepat dikerjakan.

5. Jenis profile yang digunakan adalah ideal sehingga memudahkan perakitan yang sesuai dengan bentuk bangunan , rangka dapat dirakit dipabrik maupun dilokasi.

6. Penggunaan baja ringan bisa diaplikasikan dalam bentuk atap datar, miring, dan melengkung 7. Rangka atap bergaransi 15 tahun

Penggunaan jenis dan dimensi harus berdasarkan petunjuk dari pabrikator yang menyediakan material, dimana jarak maksimum bentang dan jenis atap yang digunakan berdasarkan dimensi jenis C Canal yang digunakan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya.

Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di antaranya adalah :

1. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada kedua tumpuannya. 2. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.

3. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata. 4. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).

5. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.

6. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan pekerjaan.

Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Dipasang langsung di atas ringbalk.

Penggunaan sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari, karena tumpuan dengan wall -plate hanya ditujukan untuk meratakan (leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi berkurang.

Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudur tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus menggunakan talang dalam (Valley Gutter mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas.

Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:

1. Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2 2. Panjang (termasuk kepala baut) 16mm 3. Kepadatan Alur 16 alurlinci

4. Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm 5. Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm Kekuatan Mekanikal

1. Gaya geser satu baut 5,10 KN 2. Gaya aksial 8,60 KN

3. Gaya Torsi 6,90 KN

Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai berikut :

a. Langkah : Persiapan kerja

1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakan kuda-kuda, dan tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.

2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatandan kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan diatas ketinggian.

3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain: bordan hexagonal socket, meteran, selangair (waterpass), alat penyiku, mesin pemotong, gergajibesi, palu, dan sebagainya.

b. Langkah 2 : Leveling dan marking

1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku, dengan menggunakan selangair (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.

2. 3. 4.

Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada dibawahnya.

Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar rencana atap. Mengukur jarak antar kuda-kuda

c. Langkah 3: Pengangkatandanpemasangankuda-kuda

1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.

3.

Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian disebelah kiri pekerja disebutsisi kiri, sedangkan yang berada disebelah kanannya adalah sisi kanan.

4. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurusdenganringbalok menggunakan benang dan lot (unting-unting)

5. Mengencangkan kuda-kuda denganp lat L (L bracket), dengan menggunakan 4 buah screw 12 –14 x 20 HEX.

6. 7. 8. 9.

Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.

Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.

Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum1,2 meter).

Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)

10. Memasang balok nok.

11. Memasangbracing (pengikat) sebagaiperkuatan, jikabekerjabebanangin. Bracing dipasang diatastop-chord dan dibawah reng.

13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak2 (dua) buah

14. Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang menumpuring balk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda-kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

15. Memasang ceiling battens dengan jarak antar masing-masing ceiling battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceiling battens dengan ring balok diberibantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceiling battens adalah untuk memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceiling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harusdi-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan

TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN Mandor/Pengawas Pekerja Tukang Besi Tukang Las Bar Cutter Bar Bender Mesin Las Meteran Waterpass/lot Pensil

Mesin Bor Kayu/Besi Kunci Pas, reng, inggris Obeng ( + - ) Tambang Takel Scafoolding Jaring Pengaman Steger Mesin Gurinda Compressor Meteran Waterpass/lot

Dan alat bantu lainnya

Galvanized (Hot Deep Zinc – Z 220)

Profil Z dipergunakan sebagai Top Chord, Bottom Chord dan Rafter

Profil W dipergunakan sebagai Top Plate, Walling Plate, dan Webs

Profil C dipergunakan sebagai Webs.

Profil B50 (Ώ) dipergunakan sebagai reng/Top Chord Bracing, Bottom Chord Bracing, Diagonal Webs Bracing dan Lateral Tie.

Self Drilling Screw (SDS)

Baut dengan lapisan anti karat galvanis (class 2–Zinc plated)

Connector MGN Connector Strap Brace

Waktu Pelaksanaan : Sesuai dengan Jadwal waktu pelaksanaan

Dokumen Kerja : Gambar Kerja

TENAGA KERJA PERALATAN BAHAN Mandor/Pengawas Pekerja Tukang kayu Tukang batu Takel Jaring Pengaman Steger Sendok semen Ember Cangkul Takaran Pengaduk Drum

Genteng Kanmuri Type Espanica Cisangkan

Nok Genteng Bulat Kanmuri Pasir Pasang

Dalam dokumen Contoh Metode Pelaksanaan PEMELIHARAAN G (Halaman 24-33)

Dokumen terkait