• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN

Dalam dokumen LAPORAN AKSI PERUBAHAN (Halaman 24-46)

A. Capaian Aksi Perubahan

1. Percepatan Norma Waktu Pelayanan Sertifikasi

Salah satu capaian keberhasilan yang pertama adalah terwujudnya penyederhanaan waktu pelayanan sertifikasi dari 2 jam 40 menit layanan menjadi 40 menit. Optimalisasi waktu pelayanan sertifikasi dapat dilakukan dengan memangkas waktu pemeriksaan barang/stuffing dari 65 menit menjadi 20 menit. Efisiensi waktu pemeriksaan barang/stuffing sudah dapat dilakukan dengan teknologi IP Camera dari Ruang Kontrol IP Cam Balai KIPM Jakarta II.

Selain waktu pemeriksaan barang/stuffing, optimalisasi pemeriksaan dokumen juga mendapatkan waktu yang cukup signifikan, yaitu dari 70 menit menjadi 10 menit, dengan pemeriksaan dokumen dilakukan secara online di aplikasi Spectra Line.

Perbandingan alur penyederhanaan waktu pelayanan sertifikasi dari 2 jam 40 menit layanan menjadi 40 menit dapat dilihat sesuai gambar 1.

 Eksportir

 PPJK

21 Penjelasan perbandingan alur penyederhanaan waktu pelayanan sertifikasi sesuai Gambar.1. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengguna jasa melakukan permohonan pemeriksaan karantina

Pengguna Jasa mengajukan permohonan pemeriksaan karantina secara online melalui aplikasi PPK (Permohonan Pemeriksaan Karantina Ikan) Online melalui alamat http://ppk.bkipm.kkp.go.id. Berkas PPK Online dicetak dan diserahkan kepada petugas beserta kelengkapan dokumen persyaratan ekspor. (5 menit)

2. Petugas melakukan pemeriksaan dokumen

Pejabat menugaskan kepada petugas pemeriksa dokumen untuk menerima dokumen permohonan dan kelengkapan dokumen ekspor dari pengguna jasa dan melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen. (15 menit)

3. Petugas membuat laporan hasil pemeriksaan dokumen

Apabila dokumen lengkap dan sah, petugas membuat laporan hasil pemeriksaan dokumen kepada pejabat yang menugaskan. (5 menit)

4. Petugas melakukan analisa media pembawa

Pejabat menugaskan kepada petugas analisa media pembawa untuk melakukan

analisa media pembawa berdasarkan kategori risiko. (40 menit) 5. Petugas membuat laporan analisa media pembawa

Petugas melakukan laporan analisa media pembawa kepada pejabat yang menugaskan. (10 menit)

Pada kegiatan 1-5 disederhanakan menjadi kegiatan permohonan pemeriksaan karantina ikan dan (1) verifikasi dokumen pada aplikasi Spectra Line, yang semula 75 menit dioptimalkan menjadi 10 menit, serta tidak ada interaksi antara petugas dan pengguna jasa karena dilakukan secara online.

6. Petugas melakukan pemeriksaan barang/stuffing

Petugas menuju ke lokasi pemuatan barang (Unit Pengolahan Ikan) dan melakukan pemeriksaan barang/stuffing. (60 menit)

7. Petugas membuat laporan hasil pemeriksaan barang/stuffing

22 Apabila jenis dan jumlah barang sesuai dengan dokumen, petugas membuat laporan hasil pemeriksaan barang/stuffing kepada pejabat yang menugaskan. (5 menit)

Pada kegiatan 6-7 disederhanakan menjadi kegiatan (2) Stuffing/Organoleptik pada aplikasi Spectra Line menggunakan kamera pengawas dari Kantor Balai KIPM Jakarta II, yang semula 65 menit dioptimalkan menjadi 20 menit.

8. Petugas melakukan pencetakan sertifikat kesehatan ikan

Petugas melakukan pencetakan sertifikat kesehatan ikan berdasarkan penugasan dari pejabat dan ditandatangani oleh pejabat penandatangan sertifikat ksesehatan ikan. (10 menit)

9. Petugas menyerahkan sertifikat kesehatan ikan

Petugas menyerahkan sertifikat kesehatan ikan kepada pengguna jasa (5 menit). Pada kegiatan 8-9 disederhanakan menjadi kegiatan (3) Persetujuan dan (4) Cetak HC Mandiri oleh Pengguna Jasa pada Aplikasi Spectra Line yang semula 15 menit dioptimalkan menjadi 10 menit, serta tidak ada interaksi antara petugas dan pengguna jasa karena dilakukan secara online.

2. Perencanaan Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE)

Dalam membangun system informasi Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) yang baik menggunakan langkah sebagai berikut:

A. Perencanaan

Tahap awal perencanan Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) pada Balai KIPM Jakarta II adalah menentukan sistem yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

A.1. Sistem yang digunakan

Aspek Teknis yang dijadikan dasar pemilihan program berbasis Web dibandingkan dengan program berbasis Desktop yaitu:

23 A.1.1. Aplikasi Berbasis Web

Keunggulan :

1. Kita dapat menjalankan aplikasi berbasis web dimanapun kapanpun tanpa harus melakukan penginstalan.

2. Terkait dengan isu lisensi (hak cipta), kita tidak memerlukan lisensi ketika menggunakan web-based application, sebab lisensi telah menjadi tanggung jawab dari web penyedia aplikasi.

3. Dapat dijalankan di system operasi manapun. Tidak perduli apakah kita menggunakan linux, windows, aplikasi berbasis web dapat dijalankan asalkan kita memiliki browser dan akses internet.

4. Dapat diakses lewat banyak media seperti: computer, handheld dan handphone yang sudah sesuai dengan standard WAP.

5. Tidak perlu spesifikasi computer yang tingggi untuk menggunakan aplikasi berbasis web ini, sebab di beberapa kasus, sebagian besar proses dilakukan di web server penyedia aplikasi berbasis web ini.

Kekurangan

1. Dibutuhkan koneksi intranet dan internet yang handal dan stabil, hal ini bertujuan agar pada saat aplikasi dijalankan akan berjalan dengan baik dan lancer.

2. Dibutuhkan system keamanan yang baik dikarenakan aplikasi dijalankan secara terpusat, sehingga apabila server di pusat down maka system aplikasi tidak bias berjalan.

A.1.2. Aplikasi Berbasis Desktop Keunggulan

1. Dapat berjalan dengan independen, tanpa perlu menggunakan browser.

2. Tidak perlu koneksi internet, karena semua file yang diperlukan untuk menjalankan aplikasinya sudah terinstall sebelumnya.

3. Dapat dengan mudah memodifikasi settingannya.

4. Prosesnya lebih cepat.

Kekurangan

24 1. Apabila akan menjalankan aplikasi, harus diinstal terlebih dahulu di komputer.

2. Bermasalah dengan lisensi. Hal ini membutuhkan lisensi yang banyak pada setiap computer

3. Aplikasi tidak dapat dibuka di computer lain, jika belum diinstall 4. Biasanya memerlukan hardware dengan spesifikasi tinggi.

Selain beberapa kriteria kelebihan diatas, Pemilihan Program berbasis Web sangat sesuai dengan Topografi keberadaan kantor Pelayanan dengan pengguna jasa yang cukup jauh jaraknya.

A.2. Bahasa Pemrograman

Bahasa Pemrograman yang dipilih dalam pembangunan Spectra Line adalah Hypertext Preprocessor (PHP).

Banyak sekali kelebihan yang dimiliki PHP dibandingkan dengan bahasa pemrograman yang lain, Diantaranya :

1. Bisa membuat Web menjadi Dinamis.

2. PHP bersifat Open Source yang berarti dapat digunakan oleh siapa saja secara gratis.

3. Program yang dibuat dengan PHP bisa dijalankan oleh Semua Sistem Operasi karena PHP berjalan secara Web Base yag artinya semua Sistem Operasi bahkan HP yang mempunyai Web Browser dapat menggunakan program PHP.

4. Aplikasi PHP lebih cepat dibandingkan dengan ASP maupun Java.

5. Mendukung banyak paket Database seperti MySQL, Oracle, PostgrSQL, dan lain-lain.

6. Bahasa pemrograman PHP tidak memerlukan Kompilasi / Compile dalam penggunaannya.

7. Banyak Web Server yang mendukung PHP seperti Apache, Lighttpd, IIS dan lain-lain.

8. Pengembangan Aplikasi PHP mudah karena banyak Dokumentasi, Refrensi

& Developer yang membantu dalam pengembangannya.

25 A.3. Basis Data (Database) menggunakan My SQL

Fungsi serta Kelebihan dan Kekurangan utama dari MySQL, Kelebihan MySQL

Sebagai salah satu software yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan, MySQL memiliki banyak sekali keunggulan. Berikut ini adalah beberapa keunggulan dan juga kelebihan DBMS MySQL :

1. Merupakan salah satu software yang portable

MySQL memiliki keunggulan yang pertama, yaitu merupakan salah satu jenis software yang protable, Software portable ini berarti MySQL bisa dijalankan untuk mengolah database multi platform. Sistem operasi Windows, Linux, Mac, dan sebagainya bisa menggunakan DBMS MySQL ini, sehingga hal ini membuat MySQL menjadi lebih baik dari segi efisiesnsi dan juga fungsionalitas yang lebih baik.

2. MySQL merupakan salah satu DBMS yang opensource

Keunggulan utama dari MySQL adalah gratis. MySQL dengan versi paling basic atau sederhana dijual dengan harga yang gratis, karena merupakan software Open source. Namun demikian, meskipun merupakan software opensource, MySQL sudah memiliki liosensi GPL, sehingga tidak perlu lagi diragukan kualitasnya. Selain itu, bagi anda yang membutuhkan fungsi lebih dari MySQL, anda bisa membeli versi enterprise, ataupun membeli source code yang ditawarkan oleh MySQL dengan harga yang cukup terjangkau, apabila dibandingkan dengan Oracle.

3. Multi-User

Sama seperti program DBMS lainnya, meskipun merupakan software yang open source, MySQL memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mendukung kepentingan mulstiuser, dimana bisa dijalankan oleh banyak user dalam satu waktu tanpa perlu mengalami kendala seperti crash, dan semacamnya.

4. Memiliki tipe data yang bervariasi

Tipe data yang ditawarkan oleh MySQL juga sangat bervariasi. bebrapa tipe data yang ditawarkan oleh MySQL adalah integer, float, double, char, text,

26 date, timestamp dan masih banyak lagi. Dengan beragam tipe data yang didukung oleh MySQL, maka software ini merupakan salah satu jenis software yang sangat berguna untuk kebutuhan DBMS.

5. Memilki fitur keamanan yang baik

Kelebihan lainnya dari MySQL adalah fitur keamananya yang cukup baik, apalagi dengan statusnya yang open source, alias gratis, fitur keamanan yang ditawarkan oleh software ini sudah sanga mumpuni.

6. Administrative tools yang lengkap

Administrative tools yang terdapat di dalam software ini pun sudah terbilang lengkap. User dan juga programmer dapat menggunakan MySQL dengan mudah, tanpa perlu harus repot – repot mempelajari MySQL secara detil.

7. Struktur tabel yang lebih fleksibel

Struktur data yang dimiliki oleh MySQL juga dinilai lebih fleksibel dan juga mudah untuk digunakan. Hal ini terutama untuk menangani table berupa ALter Table.

8. Dapat diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemrograman

MySQL juga dapat diintegrasikan dengan berbagai macam bahasa pemrograman yang ada. Dengan begitu, MySQL bisa membantu pembangunan dari sebuah sistem dengan mudah dan juga efektif, karena dapat terintegrasi dengan berbagai macam bahasa pemrograman standar yang baisa digunakan dalam pembangunan suatu sistem.

9. Tidak membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi

Salah satu hal penting yang menarik yang ada pada MySQL adalah spesifikasi. Untuk dapat menjalankan program MySQL ini, maka tidak dibutuhkan spesifikasi minimal komputer yang tinggi, sehingga PC ataupun laptop sekalipun masih bisa menggunakan software MySQL ini dengan baik tanpa menemui kendala dan masalah mengenai spesifikasinya.

10. RAM Kecil dapat menggunakannya

DBMS yang satu ini memiliki kelebihan yaitu dapat di install di ram yang relatif kecil bila di bandingkan dengan database lain. Tak ayal, hanya dengan memory < 1gb pun anda dapat menggunakan DBMS ini.

27 Salah satu cara agar laptop tidak lemot saat anda sedang belajar programming adalah dengan menggunakan DBMS ini sebagai solusi.

Kekurangan MySQL

Meskipun memiliki banyak kelebihan, terutama karena merupakan salah satu program atau software yang opensource, ternyata MySQL juga memiliki beberapa kekurangan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan MySQL : 1. Sulit untuk diaplikasikan pada intansi atau perusahan dengan database

yang besar

Karena merupakan salah sau jenis DBMS yang ramah terhadap spesifikasi komputer, maka MySQL pun memiliki fitur yang tidak selengkap Oracle.

Hal ini berhubungan dengan implementasi dari DBMS yang dilakukan, dimana MySQL tidak mampu atau diragukan kemampuannya untuk melakukan manajemen database degan jumlah data yang sangat besar.

Sehingga tidak cocok untuk diterapkan pada instansi atau perusahaan besar.

2. Support yang kurang

Technical support dari MySQL juga dianggap kurang baik. Hal ini mungkin berhubungan dengan status open source yang dimiliki oleh MySQL. Hal ini membuat user akan mengalami kesulitan dalam menghubungi technical support cari MySQL ketika dihadapkan pada suatu kendala atau permasalahan saat menggunakan software ini.

3. Tidak populer untuk aplikasi game dan mobile

Sayangnya adalah DBMS mysql ini sangat kurang digunakan untuk aplikasi Game dan Mobile application. Jadi jika anda ingin mengembangkan dua jenis aplikasi ini, MYSQL bukan teman yang tepat.

B. Analisa

Setelah perencanaan selesai, langkah berikutnya adalah membuat analisa (analyst). Analisa adalah menganalisa workflow sistem informasi yang sedang berjalan dan mengindentifikasi apakah workflow telah efisien dan sesuai standar tertentu. Setelah dilakukan Analisa maka ditetapkan diagram alur Sistem

28 Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) adalah sebagai berikut:

C. Desain

Setelah proses analisa selesai, selanjutnya adalah membuat desain (desgin). Desain adalah langkah yang sangat penting dalam pembuatan aplikasi karena langkah ini menentukan fondasi sistem informasi, kesalahan dalam desain dapat menimbulkan hambatan bahkan kegagalan proyek.

29 C.1 Desain Proses Bisnis

a. Modul Login

b. Modul Registrasi

30 c. Modul Halaman Utama

d. Modul Verifikasi Dokumen

31 e. Modul Stuffing/Organoleptik

f. Modul Persetujuan

32 g. Modul Cetak HC

D. Implementasi Penerapan Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE)

Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama.

Proses Implementasi : a. Memberitahu user

Dalam tahap awal pelaksanaan implementasi Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) masing-masing petugas mendapatkan user untuk login.

b. Melatih user

Melakukan pelatihan kepada petugas dalam rangka memberitahukan cara penggunaan Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE), sehingga para petugas memahami tugas masing-masing terampil dalam melakukan input data.

c. Memasang sistem (install system)

Memasang (Install) program Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) dalam

33 jaringan agar dapat diakses menggunakan media internet berbasis web base.

d. Entri/Konversi data

Petugas yang sudah mempunyai User Login sesuai level yang di izinkan mulai melakukan entri data pada Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE)

e. Siapkan user ID

Selain User Login untuk petugas, Operator juga menyiapakan User ID untuk Petugas yang mengelola Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) sebagai Administrator. Yang diberikan akses ke seluruh Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) dalam rangka mengelola laman Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE), Melakukan Backup Database dan Maintenance Server.

E. Pengoperasian dan Pemeliharaan

Langkah Paling akhir adalah pengoperasian dan pemeliharaan. selama sistem informasi beroperasi, terdapat beberapa pekerjaan rutin yang perlu dilakukan terhadap sistem informasi, antara lain :

a. System Maintenance

Pemeliharaan sistim dilakukan oleh Petugas Administrator, untuk menjaga sistim dapat berjalan dengan stabil, cepat serta mecegah kerusakan Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE), dalam rangka menunjang ketetapan dan kecepatan layanan di Balai KIPM Jakarta II.

b. Backup & Recovery

Pemeliharaan Backup dan Restore Database Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) dilakukan tiap minggu sekali oleh Petugas Administrator untuk memastikan keamanan dan keselamatan database Sistem Pelayanan

34 Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE).

c. Data Archive

Arsip data disimpan dalam eksternal Hard Disk untuk mencegah kerusakan data yang diakibatkan oleh Virus maupun kerusakan sistim dan server Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE).

3. Penetapan indikator pelaksanaan optimalisasi sertifikasi kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan produk ekspor melalui Sistem Pelayanan Ekspor Cepat, Terintegrasi Akuntabel Dan Berbasis Online (SPECTRA LINE) di Balai KIPM Jakarta II dapat diukur (measurable) menggunakan Key Performance Indicators (KPI)

Key Performance Indicator (KPI) KPI pada dasarnya adalah bagian dari Performance Indicators atau indikator kinerja organisasi. Keunggulan KPI dibandingkan dengan indikator-indikator kinerja lainnya, adalah bahwa KPI merupakan indikator kunci yang benar-benar mampu mempresentasikan kinerja organisasi secara keseluruhan. Jumlah indikator kinerja yang dipilih sebagai KPI ini biasanya tidak banyak, namun demikian hasil pengukuran melalui indikator tersebut dapat digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Adapun KPI, merujuk pada definisi yang dirumuskan dalam “Performance Indicator Resource Catalogue” yang diterbitkan oleh Australian Government, Department of Finance and administration (2006), adalah ukuran spesifik tentang kinerja organisasi dalam wilayah bisnisnya. Ukuran tersebut dapat berupa financial dan non-financial yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja strategis organisasi. Sebagai alat ukur kinerja strategis organisasi, KPI dapat mengindikasikan kesehatan dan perkembangan organisasi, dan atau keberhasilan kegiatan, program atau penyampaian pelayanan untuk mewujudkan target-target atau sasaran organisasi. KPI dapat berbentuk ukuran kuantitatif maupun kualitatif. Namun demikkian, dalam praktek penyusunan

35 KPI oleh berbagai organisasi public dan private, sebagaian besar KPI berupa ukuran kuantitatif. Hal ini dikarenakan, ukuran kuantitatif relatif lebih mudah digunakan dalam proses penggalian data maupun pada saat pengukuran dan evaluasi. Sedangkan untuk ukuran kualitatif, biasanya memerlukan survey atau kegiatan penelitian sebagai upaya untuk memperoleh data kinerja yang diperlukan. Proses penggalian data untuk ukuran kualitatif ini seringkali memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pemilihan terhadap bentuk KPI, apakah kuantitatif atau kualitatif, tergantung pada kebutuhan dan karakter organisasi. Tidak dapat dipaksakan bahwa semua KPI harus kuantitatif atau harus kualitatif. Adapun pertimbangan utama yang harus menjadi dasar dalam pemilihan KPI adalah bahwa indikator tersebut dapat diukur (measurable). Hal ini berarti bahwa untuk setiap KPI baik ukuran kuantitatif maupun kualitatif - sudah tersedia informasi tentang jenis data-data yang akan digali, sumber data, dan cara mendapatkan data tersebut.

Selain kriteria ”dapat diukur” tersebut, KPI juga harus memiliki sejumlah kriteria lain. Pada beberapa literatur disebutkan kriteria-kriteria KPI yang antara lain meliputi: Specific, Achievable, Realistic, dan Timely, yang jika digabungkan dengan kriteria Measurable dapat diringkas dalam akronim SMART. Dengan bahasa yang berbeda, Schiavo-Campo (1999) juga menguraikan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh KPI, yang kemudian dirumuskannya dalam akronim “CREAM”. Kriteria tersebut meliputi:

a. Clear; KPI terdefinisikan secara jelas dan tidak memiliki makna ganda.

b. Relevant: mencukupi untuk pencapaian tujuan, atau menangani aspek-aspek obyektif yang relevan.

c. Economic: data/informasi yang diperlukan akan dapat dikumpulkan, diolah, dan dianalisis dengan biaya yang tersedia.

d. Adequate: oleh dirinya sendiri atau melalui kombinasi dengan yang lain, pengukuran harus menyediakan dasar yang mencukupi untuk menaksir kinerja, dan

e. Monitorable: dalam rangka kejelasan dan ketersediaan informasi, indikator harus dapat diterima bagi penilai atau evaluator kinerja yang independent.

36 Kriteria-kriteria tersebut diatas adalah alat bantu yang efektive untuk memilih KPI. Indikator kinerja yang memenuhi kriteria tersebut, sudah barang tentu akan menjadi alat ukur yang memadai untuk mengukur perkembangan pencapaian tujuan organisasi. Adapun indikator kinerja yang tidak memenuhi keseluruhan kriteria tersebut, lebih baik tidak dijadikan KPI bahkan tidak perlu digunakan sebagai indikator kinerja. Adalah sangat penting untuk mendefinisikan secara jelas masing-masing KPI, dan menjadikan definisi tetap selama beberapa tahun. Tiap definisi KPI harus memuat judul, definisi, dan cara mengukur. Selanjutnya, setelah KPI didefinisikan dan siap digunakan untuk mengukur, target yang jelas harus dirumuskan dan dapat difahami oleh seluruh orang. Target tersebut juga harus spesifik sehingga setiap individu dalam organisasi dapat mengambil tindakan dalam rangka pemenuhan target tersebut.

Jika dipandang perlu, target tersebut juga dilengkapi dengan time frame, yang memberikan informasi waktu kapan target tersebut harus sudah diwujudkan.

Penyelenggara pelayanan publik saat ini masih condong untuk melakukan control terhadap input dan prosedur, atau meminjam istilah Osborne (1992) lembaga pelayanan publik yang masih “rule driven”. Sebagai akibatnya kritik terhadap kinerja lembaga pelayanan publik, juga belum beralih dari penyakit tradisional birokrasi seperti berbelit-belit, tidak efisien, lama, dan mahal.

Tantangan ketiga dalam penerapan KPI pada lembaga pelayanan publik, dapat disebut “paling berat” karena melekat pada KPI sendiri. Hal ini karena penetapan KPI sebagai proses identifikasi, pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja atau ukuran keberhasilan sasaran, kegiatan dan program-program instansi, dalam prakteknya bukan kegiatan yang mudah. Penetapan KPI memerlukan banyak pertimbangan atas sejumlah pilihan, sementara KPI yang terpilih tersebut harus benar-benar mampu mengindikasikan kinerja instansi secara baik. Data dan informasi kinerja yang baik mengikuti perumusan KPI yang terdefinisikan dengan baik.

Sebaliknya, ketika data kurang memadai, pengukuran kinerja melalui KPI hanya permainan dan cenderung mengada- ada. Sehubungan dengan data dan informasi kinerja tersebut, pemilihan terhadap indikator kinerja perlu

37 mempertimbangkan kemampuan anggaran dalam proses pengumpulan dan analisis data kinerja. Indikator kinerja meskipun sangat relevan untuk mengukur kinerja instansi, dapat saja tidak mampu mengukur kinerja nyata dari instansi ketika tidak didukung anggaran yang cukup untuk pengumpulan datanya.

Terhadap indikator kinerja yang demikian, maka instansi perlu mengganti dengan indikator kinerja yang lain atau menyediakan anggaran khusus sehingga memadai untuk pengumpulan data-data dan informasi relevan.

Kriteria yang digunakan untuk menentukan indikator KPI pelaksanaan sertifikasi mengacu pada tujuan atau sasaran yang ingin dicapai yaitu:

1. Peningkatan pelaksanaan sertifikasi kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan untuk produk ekspor, dengan target percepatan waktu pelaksanaan sertifikasi dari 2 jam 40 menit menjadi 40 menit layanan;

2. Identifikasi data/informasi yang dapat dijadikan atau dikembangkan menjadi indikator kinerja dimulai dari waktu pengguna jasa mengajukan Permohonan Pemeriksaan Karantina (PPK) sampai penerbitan Sertifikat Kesehatan Ikan/

Health Certificate;

3. Pengukuran tingkat keberhasilan menggunakan ukuran kuantitatif yaitu menggunakan data operasional pelaksanaan sertifikasi berbasis Teknologi Informasi (TI).

4. Pengukuran KPI di Balai KIPM Jakarta II menggunakan KPI elektronik yang sudah terintegrasi langsung dengan Inhouse Karantina yang sudah mengadopsi standar ISO 9001:2008. Hasil pengukuran KPI digunakan sebagai bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan sertifikasi kesehatan ikan, mutu, dan keamanan hasil perikanan untuk produk ekspor.

4. Capaian target kinerja pelaksanaan sertifikasi berdasarkan KPI

Pengukuran capaian target kinerja percepatan norma waktu pelayanan sertifikasi dilakukan dengan menetapkan indicator yang dapat diukur

Pengukuran capaian target kinerja percepatan norma waktu pelayanan sertifikasi dilakukan dengan menetapkan indicator yang dapat diukur

Dalam dokumen LAPORAN AKSI PERUBAHAN (Halaman 24-46)

Dokumen terkait