PENERAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT. INALUM DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
C. Pelaksanaan CSR PT. Inalum di Lingkungan Perusahaan
Berdasarkan hasil indepth interview dengan manajemen perusahaan dapat disimpulkan bahwa kebijakan pelaksanaan CSR disusun atas dasar dua hal, yaitu:
1. Bisnis Inalum harus berjalan tumbuh dan berkembang tanpa ada gangguan (konflik), oleh sebab itu CSR yang diimplementasikan harus memberi manfaatbagi perusahaan.
2. Masyarakat sekitar perusahaan PT. Inalum Divisi PLTA tidak terganggu dengan berjalannya operasionalisasi perusahaan, aman, terjaga dan saling memberi timbal balik yang menguntungkan, masyarakat merasakan ada manfaat.
Sejak berdirinya PT. Inalum dan operasional berjalan CSR secara internal telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan fasilitas fisik dan sosial kepada karyawan telah diberikan secara memadai dengan kualitas dan kualifikasi di atas standar. Dalam menjalankan CSR eksternalnya PT. Inalum Divisi PLTA di Kecamatan Pintu Pohan Meranti masih memerlukan penjabaran visi dan misi yang dapat menciptakan hubungan saling menguntungkan (benefit mutualisma) yakni mengatasi masalahnya dengan kemampuan dan potensi sendiri.118
Belum adanya dokumen perencanaan dan strategi dalam mencapai target yang ingin dicapai untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, terutama
exit strategi menunjukkan program CSR belum memiliki program yang
118
Hasil Wawancara Dengan Neng Rahmawati, Sekretaris Hubungan Masyarakat dan CSR PT. INALUM, pada Tanggal 2 Mei 2012.
memandirikan dan memberdayakan masyarakat dengan perencanaan program CSR yang lebih tepat. Melalui perumuskan masalah, mendeteksi potensi yang dimiliki oleh masyarakat merupakan kunci utama perencanaan program CSR. Melalui tahap ini maka perencanaan dengan perumusan bersama yaitu antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat akan mampu menggali dan kekuatan yang ada pada masyarakat.
Dalam kebijakan pelaksanaan CSR-nya, PT. Inalum Divisi PLTA juga belum memiliki strategi yang jelas dan sistematis untuk mensejahterakan masyarakat melalui program CSR-nya, program CSR sejak tahun 2007 dilaksanakan masih sebatas melaksanakan program saja di beberapa bidang yang direncanakan saja, belum dimaknai dengan sungguh-sungguh dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa stakeholder sebagai informan kunci (key informan) dan alat bantu kuisioner yang disebar kepada responden ditemukan fakta bahwa masyarakat belum dilibatkan dalam perencanaan aktivitas CSR-nya. Fakta tersebut didukung hasil indepth interview yang dilakukan dengan manajemen PT. Inalum Divisi PLTA diperoleh fakta bahwa tahap perencanaan program CSR belum melibatkan masyarakat dan pemerintah setempat. Hal ini yang mendorong belum sinerginya pelaksanaan program CSR dengan dengan stakeholder yang ada.119
Perencanaan masih dilakukan secara internal dan setiap tahun yang disebut tahun fiskal, semua divisi merencanakan program yang akan dilakukan dan didiskusikan dengan internal perusahaan program mana yang diprioritaskan untuk dilaksanakan, dan relatif belum ada keterlibatan (hearing) dengan stakeholder dan
119
kalaupun ada hanya bersifat koordinasi. Sebagian besar bantuan dari pelaksanaan program CSR langsung diberikan kepada sasaran seperti ke sekolah-sekolah, guru atau murid. Dalam bidang kesehatan misalnya langsung dilaksanakan dengan puskesmas.
Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dilaksanakan sendiri oleh PT. Inalum dan dalam melakukan evaluasi masih terbatas pada evaluasi keuangan saja. Evaluasi
out put, out comes, benefit sampai impact di tingkat masyarakat belum pernah dilakukan, belum melibatkan stakeholder dan pihak terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan program. Publikasi pelaksanaan CSR juga minim sekali dilakukan baik melalui media massa maupun tampil dalam kegiatan publikasi atau expo pembangunan.
Dana pengembangan masyarakat dari keuntungan perusahaan diserahkan oleh PT. Inalum belum melibatkan Pemerintah Kabupaten dan juga belum dimaknai secara
koordinatif dan integratif oleh PT. Inalum. Belum ada upaya untuk duduk bersama membicarakan permasalahan mendasar pada masyarakat dalam menyalurkan dana bantuan berupa modal usaha tersebut, serta belum ada prinsip saling dukung dalam sebuah tanggung jawab sosial bersama membina dan membangun masyarakat meski sebuah konsensus telah diciptakan, lisensi investasi telah diberikan melalui regulasi dari pemerintah ke perusahaan.
Dalam hal PT. Inalum (dan Otorita Asahan) dalam menggunakan dana CD/CSR tidak pernah melibatkan Pemerintah Kabupaten, ketika bantuan modal usaha (kredit lunak) yang diberikan oleh perusahaan bermasalah dalam hal
pengembalian pinjaman maka pihak perusahaan (dan Otorita Asahan) baru akan mengundang pihak Pemerintah Kabupaten.120
Berdasar kepada pada hasil wawancara dengan stakeholder (pemangku kepentingan) dan masyarakat serta alat bantu kuisioner ditemukan bahwa kebijakan program CSR PT. Inalum belum sepenuhnya mendukung peningkatan perekonomian rakyat karena modal usaha yang diberikan PT. Inalum masih sangat terbatas jumlahnya, belum sesuai dengan keinginan masyarakat dan belum disalurkan kepada orang yang tepat menerimanya tetapi masih diberikan kepada orang-orang tertentu yang berperan untuk kepentingan politis.
Hal ini menunjukkan Pembangunan Masyarakat (Comunity Development) dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang tidak melibatkan masyarakat dan menggalang partisipasi dari masyarakat menyebabkan masyarakat tidak memiliki rasa memiliki (sense of belonging) terhadap pembangunan tersebut, akibatnya masyarakat tidak akan mampu untuk diberdayakan dan memberdayakan diri sendiri dalam sebuah program pengembangan masyarakat itu sendiri. Karena konsepsi sebuah pembangunan yang merekomendasikan agar pembangunan dilaksanakan dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya lokal dengan mengacu kepada karakteristik yang spesifik yang dimiliki akan menciptakan sebuah kemandirian lokal.
Pembangunan seyogyanya diarahkan untuk meningkatkan kualitas tatanan yang indikator utamanya adalah terjaganya keadilan berpartisipasi bagi semua komponen. Dalam hal ini melibatkan pemerintah dan masyarakat setempat.
120
Dari peristiwa diatas informasi yang diberikan oleh Divisi PLTA yang mengatakan PT. Inalum sudah pernah mencoba untuk memberdayakan masyarakat melalui program pengembangan lahan jahe dan kentang masing-masing satu hektar, karena di Kecamatan Pintupohan Meranti jahe dan kentang sangat bagus untuk dikembangkan. Lahan disewa untuk digunakan kelompok, bibit dan pupuk serta saprodi juga disiapkan oleh PT. Inalum, masyarakat hanya menyiapkan tenaga kerja untuk mengolah lahan, hasilnya dibagi (sharing) untuk pengembalian modal kepada perusahaan agar dana dapat digulirkan kepada kelompok lain, ternyata masyarakat tidak mau melanjutkan lagi. Jadi perusahaan saat ini lebih fokus kepada program pendidikan karena pada program pendidikan masyarakat sangat antusias menerima dan sangat siap mendukung pelaksanaannya, meskipun pada saat ini PT. Inalum dalam menjalankan program CSR bidang pendidikan belum melibatkan pihak komite sekolah.121
Berdasarkan indepth interview dengan manajemen PT. Inalum yang dilakukan juga ditemukan bahwa bahwa CSR masih dianggap biaya (cost) oleh perusahaan, dalam arti setiap rupiah yang dikeluarkan harus mendatangkan keuntungan bagi perusahaan, kondisi ini menunjukkan bahwa CSR PT. Inalum Divisi PLTA belum memiliki dan memenuhi aspek kerelaan (volutarism) dalam mengimplementasikan
CSR-nya, karena pelaksanaan CSR bukan sekedar kewajiban tetapi Investasi Sosial (Social Investment) yang keuntungannya tidak dapat dilihat secara langsung dalam bentuk material, tetapi kepentingan bersama antara perusahaan dan stakeholders dan
121
Hasil Wawancara Alpiter Simanjuntak, Assistant Manager-Power General Affair Public Relation Sub.Section PT. Inalum
Sosial License dari masyarakat adalah hal yang penting dalam mempertahankan eksistensi perusahaan. 122
Konsep pembangunan kesejahteraan masyarakat yang terintegrasi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat belum ada, bahwa upaya pemerintah untuk melibatkan dunia usaha berpartisipasi dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat, juga belum dilakukan dan upaya memfasilitasi dan membuat kebijakan untuk membangun kemitraan dan pembangunan ekonomi yang berbasis pedesaan dengan PT. Inalum.
Dalam implementasi pelaksanaan aktivitas CSR idealnya dunia usaha memiliki sinergitas dengan program peningkatan kesejahteraan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat maupun stakeholders lainnya. Hal ini dilatarbelakangi bahwa upaya tanggung jawab sosial sebuah perusahaan harus mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat dan tugas ini adalah tugas dan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, pemerintah dan dunia usaha sehingga diperlukan sebuah kemitraan antara ketiganya
1. Pelaksanaan CSR PT. Inalum secara internal
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) secara Internal adalah tanggung jawab sosial yang diberikan perusahaan kepada lingkungan internalnya yaitu kepada karyawan (tenaga kerja langsung di perusahaan) dengan menyediakan lokasi perumahan kepada karyawan. Saat ini ada sebanyak 271 orang karyawan dan beserta keluarganya tinggal di lokasi perumahan PT. Inalum yaitu di Desa Pintupohan. Lokasi perumahan menempati 3 (tiga) dusun yakni di Dusun 4 yaitu Residen E,
122
Dusun 5 yaitu Residen C dan D dan Dusun 6 yaitu Old House dan Guest House dari6 (enam) dusun yang ada di Desa Pintupohan dan telah dibebaskan oleh PT. Inalum menjadi milik perusahaan.123
a. Tunjangan Karyawan
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan ataulingkungan internalnya adalah:
1) Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kriteria-kriteria dan cara perhitungan yang khusus di luar gaji pokok. Tunjangan tetap dibayarkan secara teratur bersama gaji pokok sebagai gaji bulanan. Adapun tunjangan tetap yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut: tunjangan pangkat, tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, tunjangan perumahan, tunjangan pengangkutan, tunjangan lokasi kerja dan area khusus dan bantuan khusus untuk perumahan.
2) Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang diberikan oleh perusahaan sebagai perangsang bagi karyawan yang melakukan tugas-tugas tertentu, bekerjapada lokasi tertentu ataupun yang mencapai prestasi tertentu. Penetapan tunjangan tidak tetap ditentukan dengan mempertimbangkan tugas, kinerja, beban kerja dan lingkungan kerja. Adapun tunjangan tidak tetap yang diberikan kepada karyawan
123
Hasil Wawancara dengan Julian Faisal Amirsal, Seksi Hubungan Masyarakat dan CSR PT INALUM, Pada Tanggal 2 Mei 2012.
adalah sebagai berikut: tunjangan kerja gilir, tunjangan pekerjaan khusus, tunjangan siaga, tunjangan panggilan darurat dan penghargaan evaluasi.124
Apabila karyawan shift/non shift melakukan pekerjaan di luar jam kerja normal, maka kepada yang bersangkutan dikenakan penghitungan lembur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan batasan jumlah lembur adalah 66 jam perbulan, terkecuali terdapat instruksi dari seksi terkait dan upah lembur tidak diberikan kepada Manajerial Staff (M/S)125
b. Program Kesejahteraan Karyawan
1) Dana Pensiun melalui Lembaga Keuangan resmi
Merupakan program pensiun yang diberikan kepada karyawan untuk menjamin kesejahteraan mereka pasca pensiun.
2) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
Seluruh karyawan diikutkan dalam 3 program JAMSOSTEK, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja, dan Jaminan Kematian (JKM), yang metode pembayarannya diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3) Pemeliharaan Kesehatan dan Pengobatan
Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan secara berkala, yaitu 6 (enam) bulan sekali kepada seluruh karyawan dengan kriteria: karyawan dan keluarga mendapatkan budget perawatan kesehatan dari perusahaan berdasarkan jabatan, bila karyawan/keluarga dirawat dirumah sakit, maka biaya rawat
124
Ibid
125
inap ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan, untuk pengobatan dan perawatan gigi ditanggung oleh perusahaan berdasarkan peraturan yang berlaku sertap embelian kacamata ditanggung oleh perusahaan dengan batasan yang diatur oleh peraturan perusahaan.
4) Hadiah-hadiah (Condolance & Gift)
Perusahaan memberikan bantuan bagi peristiwa gembira (menikah, anak lahir dan lain-lain) serta peristiwa duka cita (meninggal) bagi karyawan dan keluarga intinya, pemberian didasarkan pada rank jabatan dari karyawan yang bersangkutan, dan diberikan berdasarkan peraturan kesejahteraan karyawan yang berlaku.
5) Bantuan Pemondokan (Boarding Assistance)
Bagi anak karyawan perusahaan yang bersekolah dan bertempat tinggal terpisah dari orang tua (karyawan), maka diberikan bantuan pemondokan, dimana syarat dan ketentuan yang berlaku diatur dalam peraturan perusahaan.
6) Bantuan bagi Anak Karyawan yang Berprestasi. Bagi anak karyawan yang berprestasi diberikan secara khusus, bantuan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku, dan pemberian bantuan dilakukan pada setiap semester pada kelas terakhir (SMA/SMU) dan Universitas/Diploma. c. Fasilitas-Fasilitas yang disediakan perusahaan bagi karyawan PT. Inalum
Divisi PLTA.
Klinik ini dibangun oleh perusahaan bagi keperluan karyawan perusahaan dengan fasilitas medis dan infrastruktur yang sangat memadai. Untuk penyakit tertentu yang memerlukan penanganan khusus karyawan akan dirujuk dari rumah sakit yang lebih besar dan memadai. Klinik ini juga terbuka dan memfasilitasi masyarakat sekitar perusahaan atau masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti yang ingin berobat.
2) Fasilitas Olahraga
Fasilitas dan lapangan serta gedung olahraga seperti lapangan golf, bola kaki, badminton dan lain-lain disediakan oleh perusahaan kepada karyawan dengan tidak dibatasi oleh rank dan jabatan tertentu saja, sehingga seluruh karyawan dapat berolahraga bersama tanpa terjadi batasan (gap) tercipta di lingkungan ini. Tetapi masyarakat umum sekitar perusahaan tidak pernah menggunakan fasilitas lapangan ini kecuali pejabat-pejabat pemerintah dari kantor kecamatan dan kabupaten.
3) Transportasi Bus dan Mobil
Transportasi difasilitasi oleh perusahaan untuk keperluan karyawan dengan menyediakan bus besar (executive) sebanyak 6 buah, bus sedang (middle) sebanyak 10 buah dan bus mikro (L-300) 10 buah serta fasilitas mobil kijang bagi semua staf senior dan manejer (manager). Karyawan yang ingin menggunakan bagi keperluan tertentu atau weekend keluar kota dengan membuat permintaan (request) kepada perusahaan. Khusus untuk transport jenis bus khusus disiapkan bagi anak karyawan dan masyarakat yang bersekolah ke Sekolah Menengah Atas (SMA) ke ibukota
Kecamatan Porsea setiap hari dan bus juga dapat digunakan oleh masyarakat untuk keperluan pesta/adat dari kelompok marga/elemen adat dan lain-lain. Masyarakat juga dapat bergabung dengan karyawan berbelanja setiap hari rabu (hari pekan) ke Kota Porsea, berlibur (week end) atau keperluan belanja keluar kota (Kota Siantar, Tebing Tinggi, Medan dll). Untuk semua kegiatan tersebut semua karyawan atau masyarakat dapat membuat permintaan pada perusahaan untuk keperluan tertentu dengan diketahui kepala desa atau camat.
4) Fasilitas Pulang Kampung (Home Returning Trip/HRT)
Fasilitas pulang kampung hanya diberikan kepada karyawan untuk jabatan tertentu yaitu level Staff Senior dan level Manager.
5) Taman Kanak-kanak dan Play Group
Taman Kanak-Kanak dan Play Group disiapkan bagi anak karyawan di sekitar lokasi lapangan olahraga dan perumahan PT. Inalum tersebut. Setiap anak karyawan dan masyarakat sekitar lokasi dapat menyekolahkan anaknya di tempat tersebut.
6) Taman Bermain
Taman bermain bagi anak-anak karyawan disediakan oleh perusahaan bagi anak-anak yang sedang belajar di Taman Kanak-Kanak dan Play Group maupun bagi anak-anak karyawan dan masyarakat sekitar di luar
jam belajar dengan fasilitas memadai dan standard kualifikasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).126
2. Pelaksanaan secara eksternal
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) secara eksternal kepada masyarakat sekitar lokasi perusahaan adalah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat lokal sekitar perusahaan agar dapat menciptakan hubungan timbal-balik menguntungkan dan masyarakat merasakan ada manfaatnya.Belajar dari pengalaman yang dialami oleh industri tetangga PT. Inti Indorayon Utama (PT. IIU) di Kecamatan Porsea yang mengalami konflik terus menerus dengan masyarakat sekitar sampai keputusan moratorium oleh pemerintah. Konflik masih terus terjadi pasca Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. IIU yang telah mendeklerasikan paradigma perusahaan sehingga operasi perusahaan harus dihentikan dan akhirnya operasional pabrik mulai berjalan efektif pada awal Maret 2003 dengan perubahan nama perusahaan dari PT. Inti Indo Rayon Utama menjadi PT. Toba Pulp Lestari Tbk (PT.TPL) dengan melakukan perubahan-perubahan melalui paradigma barunya. Pelaksanaan CSR PT. Inalum mulai dilaksanakan sejak tahun 2001 meskipada awalnya masih bersifat memenuhi permintaan (request) yang masuk dari masyarakat yang membutuhkan dengan alokasi dana anggaran sebesar 634 juta rupiah, dan meningkat menjadi Rp. 1,482 milyar pada tahun 2002. Pada tahun 2002 mulai direncanakan program untuk tahun 2003 dengan anggaran sebesar Rp. 1,602 milyar dan tahun-tahun berikutnya terjadi penurunan jumlah anggaran di
126
sub Divisi Public Relation pada tahun fiskal dan pada tahun 2006 dan 2007 alokasi dana yangdiajukan untuk program CSR meningkat mencapai Rp. 1,8 milyar. 127
Tanggung Jawab Sosial (CSR) Perusahaan yang telah dilaksanakan oleh PT. Inalum adalah sebagai berikut:
a. Bidang Pembangunan Infrastruktur, yaitu:
Pembangunan pembukaan jalan baru ke beberapa desa yaitu pembangunan jalan penghubung Desa ke Desa yang telah dilaksanakan dalambeberapa tahap dan sudah memasuki tahap kelima serta pengaspalan jalan ke Desa Kuala Indah. Pembangunan dan pembuatan parit jalan di Desa perkebunan Sipare Pare. dan beberapa jembatan yang menghubungkan jalan antar desa dan lain-lain serta perbaikan beberapa buah irigasi di Desa Barohol. Pembangunan sarana olahraga seperti lapangan volley dan badminton sudah dibangun oleh PT. Inalum serta penyediaan alat bermain di desa-desa tersebut.128
Pembangunan pasar dilakukan oleh PT. Inalum di ibukota Kecamatan Sei Suka.Pembangunan Mesjid di lokasi perumahan dan lapangan milik PT. Inalum dan Gereja 4 (empat) buah di ibukota kecamatan yaitu Desa Deras untuk karyawan dan masyarakat Kecamatan Sei Suka telah dibangun pada tahun 1990-an, tetapi biaya bantuan dalam perawatan fisik bangunan (maintenance) telah mulai diberikan tahun 2001 meski sebatas permintaan (request).
127
Hasil Wawancara dengan Julian Faisal Amirsal, Seksi Hubungan Masyarakat dan CSR PT INALUM, Pada Tanggal 2 Mei 2012.
128
Hasil Wawancara dengan Adil Hasibuan, SH. Sekretaris Kecamatan Sei Suka, Kab. Batu Bara, Pada Tanggal 2 Mei 2012.
Sejak tahun 2002 telah direncanakan biaya bantuan dalam perawatan fisik bangunan (maintenance) pada tahun fiskal untuk anggaran CSR tahun 2003 serta bantuan pembangunan mesjid dan gereja di beberapa desa di Kecamatan Sei Suka. Pembangunan 1 (satu) buah Sekolah Dasar dan 1 (satu) buah Sekolah Menengah Pertama (SMP) juga telah dibangun oleh PT. Inalum setelah operasionalisasi perusahaan telah berjalan dan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten. Tetapi bantuan rehabilitasi bangunan sekolah juga mulai diberikan sejak tahun 2001 dan telah dianggarkan kebeberapa sekolah sejak tahun 2002 untuk anggaran CSR 2003 sampai sekarang.
Pembangunan gapura baru yang permanen di gerbang perbatasan Kecamatan Sei Suka oleh PT. Inalum. Pembangunan gapura baru di pintu gerbang kecamatan untuk anggaran CSR tahun 2008 sedang berjalan saat ini serta pembangunan poskamling di beberapa beberapa desa telah dilakukan Bantuan fasilitas penyaluran arus listrik melalui arus listrik PLN baru mulai dianggarkan pada tahun 2007 dan akan dilaksanakan pada tahun 2008. Desa yang belum memiliki listrik adalah Desa Pintu Pohan Dolok, padahal PT. Inalum DivisiPLTA yang beroperasi di Kecamatan Pintupohan Meranti memanfaatkan arus Sungai Asahan dengan membangun dan mengandalkan Benteng DAM (DAM Simorea), juga letak kantor utama dan turbin pembangkit listrik yang semuanya berlokasi di DesaPintupohan Dolok.129
b. Bidang Pembangunan Sosial dan Lingkungan
Pembangunan bidang sosial CSR PT. Inalum adalah dengan memberikan bantuan sosial masyarakat sekitar proyek dan bantuan sembako untuk warga sekitar.
129
Dari aktivitas karitas (charity) yang dilakukan oleh PT. Inalum Divisi PLTA yang menjadi program prioritas CSR bidang sosial yaitu program bidang pendidikan yang sedang gencar dilakukan oleh PT. Inalum. Didukung oleh pembangunan infrastruktur yaitu penambahan ruang-ruang untuk gedung sekolah, PT. Inalum juga memberikan bantuan pendidikan berupa insentif guru setiap bulan di Kecamatan Pintupohan Meranti dan beasiswa untuk murid berprestasi (teladan) di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas Bantuan komputer untuk sekolah-sekolah terus diprogramkan, bantuan bukubuku tulis, alat-alat tulis sekolah pada seluruh desa setiap tahun ajaran baru untuk seluruh siswa dan bantuan buku-buku pelajaran pada sekolah yang dibangun oleh PT. Inalum serta bantuan buku perpustakaan untuk anak-anak sekolah dibeberapa desa di Desa Pintupohan, Desa Ambarhalim dan Desa Meranti Utara serta bantuan transportasi bus khusus pulang pergi setiap hari bagi anak-anak masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti yang melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Porsea Program pendidikan dan pelatihan juga diberikan kepada para guru dan kepalasekolah seperti pelatihan peningkatan SDM guru dan Pelatihan Manajemen Kepala Sekolah serta mendukung para murid di Kecamatan Pintupohan Meranti dalam melakukan kegiatan-kegiatan di luar jam sekolah untuk mengikuti perlombaan dan peningkatan ketrampilan dengan menyiapkan transport antar jemput bagi siswa.130
Bantuan bidang kepemudaan dan olahraga dilaksanakan dengan mendukung perlombaan-perlombaan dan pertandingan olahraga dan kegiatan kepemudaan setiap
130
Hasil Wawancara dengan Julian Faisal Amirsal, Seksi Hubungan Masyarakat dan CSR PT INALUM, Pada Tanggal 2 Mei 2012.
tahun di Kecamatan Pintupohan Meranti dan Kabupaten Toba Samosir. Kegiatan ini didukung dengan pembangunan fasilitas olahraga lapangan badminton dan bola volley pada di Desa Pintupohan serta memberi bantuan dana dan fasilitas pada beberapa organisasi kepemudaan secara rutin di Kecamatan Pintupohan Meranti dan Kabupaten Toba Samosir.
Bantuan bidang keagamaan terus dilaksanakan sejak tahun 2001 sampai sekarang tidak hanya terbatas pada bantuan fisik dan infrastruktur tetapi juga pada bidang kerohanian (pendidikan, penyuluhan dan dakwah) dan bantuan-bantuan ke panti asuhan yang disalurkan melalui mesjid dan gereja, serta bantuan ternak untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru bagi masyarakat miskin dan santunan khusus bagi anak yatim piatu.
Fasilitas-fasilitas sosial lainnya yaitu pasar murah di Kecamatan Pintupohan Meranti menjelang hari raya Idul Fitri dan hari Natal, sunatan massal serta bantuan pendanaan hari-hari besar keagamaan, HUT RI, HUT Kabupaten Toba Samosir dan hari Korpri di Kecamatan Pintupohan Meranti dan Kabupaten Toba Samosir Fasilitas Jaringan Transmisi berupa dana kesejahteraan untuk 11 (sebelas)camat dan 50 kepala desa dan salah satunya adalah Camat Kecamatan Pintupohan Meranti dan 5 (lima) kepala desa di wilayah penelitian mendapat dana sebesar 360 ribu rupiah untuk kesejahteraan dalam bentuk dana bulanan yang tugasnya adalah memeriksa,