• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode etik profesi dapat dilihat berdasarkan :

1. Sekretaris Profesional Internasional

Menyadari bahwa posisi kepercayaan etis membebankan kewajiban kepada sekretaris untuk bertindak untuk kepentingan perusahaan, klien dan publik, anggota Sekretaris Profesional Internasional telah dibentuk dan diresmikan empat standar perilaku profesional dan tekad untuk dibimbing oleh mereka

sebagai mewujudkan cita-cita etika profesi mereka.

a. Standard I: The secretary shall act as a trusted agent in professional

relations, implementing responsibilities in the most competent manner and exercising knowledge and skill to promote the interests of the immediate and corporate employer : sekretaris harus bertindak sebagai agen terpercaya

paling kompeten dan melatih pengetahuan dan keterampilan untuk memajukan kepentingan langsung dan majikan perusahaan.

b. Standard II: The secretary shall strive to maintain and enhance the dignity,

status, competence, and standards of the profession and its practitioner.:

Sekretaris akan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan martabat, status, kompetensi, dan standar profesi dan praktisi.

c. Standard III:

1) The secretary shall insists that judgments concerning continued

employment, compensation, and promotions be based upon professional knowledge, ability, experience, and performance : sekretaris harus menegaskan bahwa penilaian tentang pekerjaan terus, kompensasi, dan promosi harus didasarkan pada pengetahuan profesional, kemampuan, pengalaman, dan kinerja.

2) The secretary shall refuse to cooperate with or condone by silence the

actions of co-workers or employers who misuse their positions for personal, non-professional advantages : sekretaris akan menolak untuk bekerja sama dengan atau memaafkan oleh keheningan tindakan rekan kerja atau majikan yang menyalahgunakan posisi mereka untuk pribadi dan non-profesional keuntungan.

3) The secretary shall resist, and if necessary report to the proper authority, instances in the workplace of harassment for reasons of sex, creed, race, or age : sekretaris akan menolak, dan jika perlu laporan kepada otoritas

yang tepat, kasus di tempat kerja karena alasan pelecehan seks, kepercayaan, ras, atau usia.

4) The secretary shall inform the employer concerning any changes in conditions of employment, including fringe benefits, which encourage inefficiency, or make difficult the proper performance of prescribed assignments : sekretaris memberitahukan kepada majikan mengenai

perubahan-perubahan kondisi kerja, termasuk tunjangan, yang mendorong inefisiensi, atau membuat sulit kinerja yang tepat ditentukan tugas.

d. Standard IV: The secretary must consider the promotion and preservation of the safety and welfare of the public to be paramount duty : sekretaris harus mempertimbangkan promosi dan pelestarian keselamatan dan kesejahteraan

masyarakat untuk tugas penting (Sekretaris Profesional Internasional: 

http://courses.cs.vt.edu)   

2. Kode Etik Sekretaris

Mengingat bahwa profesi sekretaris adalah suatu jabatan yang mengutamakan kejujuran, kepercayaan, keluhuran budi dan keahlian, IKATAN SEKRETARIS

INDONESIA (ISI) menetapkan suatu kode etik bagi anggotanya untuk dapat mempertinggi pengabdiannya kepada lingkungannya, masyarakat dan Negara

Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Dengan menjunjung tinggi profesi sekretaris dan menghormati Kode Etik ISI sebagai dasar untuk melaksanakan tugas pengabdiannya kepada lingkungannya, masyarakat dan

Negara, maka tiap anggota ISI wajib:

a. Menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi sekretaris

1)Anggota ISI akan berusaha keras untuk menjaga wibawa dan status serta

menunjukan kemampuannya dengan berpegang pada pedoman-pedoman dasar profesi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

2)Anggota ISI wajib untuk saling mengingatkan akan tingkah laku yang

3)Anggota ISI tidak mengadakan kegiatan-kegiatan yang langsung atau tidak langsung merugikan dan mencemarkan nama baik ISI.

b. Bertindak jujur dan sopan dalam tingkah lakunya, baik dalam melaksanakan

tugasnya maupun melayani lingkungan dan masyarakat.

1)Anggota ISI tidak akan ikut serta dalam tingkah lakunya, baik dalam

melaksanakan tugasnya maupun melayani lingkungan dan masyarakat.

2)Anggota ISI selalu bertindak demi kepentingan pemberi tugas dengan setia

dan jujur.

3)Anggota ISI tidak bekerjasama dengan rekan-rekan atau pemberi tugas

yang menyalahgunakan kedudukan mereka untuk kepentingan pribadi.

c. Menjaga kerahasiaan segala informasi yang didapatnya dalam melaksanakan

tugas dan tidak mempergunakan kerahasiaan informasi itu demi kepentingan pribadi.

1)Anggota ISI bertindak sebagai orang yang dapat dipercaya dalam

hubungan professional, melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang paling kompeten, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilannya untuk memajukan kepentingan pemberi kerja (tugas)

2)Anggota ISI tidak menggunakan dengan cara apapun, kerahasiaan

informasi yang didapatnya yang dapat menimbulkan pertentangan bagi perusahaan dimana ia bekerja atau di tempat kerja yang telah ditinggalkannya.

d. Meningkatkan mutu profesi melalui pendidikan atau melalui kerjasama dengan rekan-rekan seprofesi baik pada tingkat nasional maupun internasional

1)Tukar menukar pengetahuan dalam bidang keahliannya pada tingkat

nasional maupun internasional secara wajar dengan rekan-rekan ISI dan kelompok profesi lain, serta meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap profesi sekretaris

2)Anggota ISI memberikan nasehat, dorongan dan bimbingan kepada

sesama anggota jika diminta, kalau permasalahannya berada dalam pengetahuan dan pengalamannya.

3)Menyelenggarakan/mengikuti seminar, panel diskusi dan ceramah dengan

rekan-rekan seprofesi, secara bebas, mengenai masalah-masalah yang bertalian dengan praktek kesekretarisan.

e. Menghormati dan menghargai reputasi rekan seprofesi baik didalam maupun

di luar negeri

1)Anggota ISI memberikan bantuan dalam praktek kesekretarisan kepada

sesama rekan baik di dalam maupun di luar negeri jika diminta.

2)Anggota ISI tidak berbuat sesuatu dengan sengaja atau tidak sengaja

merugikan nama baik sesama rekan ISI maupun sesama rekan seprofesi di luar negeri.

Ditinjau dari kode etik Sekretaris Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dalam melaksanakan tugas pengabdiannya maka dapat

disimpulkan bahwa Sekretaris Dekan dapat bekerja dengan baik dan professional hal ini dapat dilihat dari sikap Sekretaris Dekan yang mampu menjunjung tinggi kehormatan, kemuliaan dan nama baik profesi sekretaris,

maksudnya sekretaris Dekan menjaga sikap yang baik dalam bertutur kata baik, berbusana yang sopan dan menjaga nama baik dan wibawa dirinya dari

pandangan miring orang-orang. Sekretaris Dekan menjadi mitra yang baik untuk dekan. Sekretaris Dekan juga eningkatkan mutu profesi melalui pendidikan dan non formal dengan cara menyelenggarakan/mengikuti

seminar, panel diskusi dan ceramah.

Apabila ditinjau dari ketaatan Sekretaris Dekan dalam tingkat keprofesionalan kerja maka dapat disimpulkan bahwa Sekretaris Dekan dapat

bekerja secara professional hal ini dilihat dari ketepatan waktu dalam memenuhi jam kerja, Sekretaris Dekan cukup baik dalam melaksanakannya, ini terlihat dari kedatangan sekretaris pada waktu jam masuk, jam istirahat dan

jam keluar yang ditetapkan. Jika ada sesuatu yang ingin dikerjakan di luar kantor sebelum jam pulang maka mereka terlebih dahulu minta izin kepada atasannya dan setelah itu kembali pada jam yang telah ditentukan. Jam kerja

yang telah ditentukan tidak boleh dilanggar, jika dilanggar akan diberi peringatan. Kebanyakan sekretaris memberi jawaban yang sama yaitu dalam

memenuhi jam kerja mereka baik. Ini menunjukkan bahwa cukup tingginya kedisiplinan waktu yang dilakukan oleh sekretaris.

Ketepatan Sekretaris Dekan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Dalam menyelesaikan tugas yang diberikan Sekretaris Dekan dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu karena mereka saling membantu satu sama lain. Jika ada pekerjaan yang diberikan mereka akan

langsung mengerjakan dengan waktu yang telah ditentukan dapat selesai dengan baik. Pekerjaan itu dilakukan dengan terlebih dahulu mengerjakan pekerjaan yang penting dan harus diselesaikan dalam beberapa waktu, setelah itu mengerjakan pekerjaan yang biasa. Ketepatan ini juga menunjukkan bahwa

mereka tahu dan paham apa yang mereka kerjakan dengan menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan seperti computer dan alat teknologi

lainnya yang dapat mempermudah dan mempercepat mereka dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya.

Tingkat keseriusan sekretaris Dekan dalam menyelesaikan tugas atau pekerjaan Sekretaris Dekan kelihatan sangat serius, ini terlihat dari bagaimana

mereka mengerjakannya seperti yang dikatakan diatas, mereka terlebih dahulu mengerjakan hal yang penting dengan tepat waktu, ketepatan waktu itu menunjukkan bahwa mereka benar-benar serius dalam bekerja. Setelah pekerjaan mereka selesai baru mereka boleh santai dalam mengerjakan yang lainnya. Banyaknya aktivitas yang mereka kerjakan juga menunjukkan bahwa

mereka bekerja dengan sungguh-sungguh, kadang-kadang jika ada suatu pekerjaan yang harus cepat diselesaikan, mereka akan memakai waktu istirahat makan siang mereka untuk menyelesaikan tugas tersebut. Pekerjaan yang diberikan kepada sekretaris adalah pekerjaan yang berhubungan dengan urusan kantor dan kampus, tidak ada pekerjaan yang diberikan dari atasan

yang bersifat pribadi.

Kemampuan sekretaris perusahaan bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan, tidak ada seorangpun di dunia ini yang mampu bekerja dengan dirinya sendiri, pasti setiap orang memerlukan bantuan orang

lain untuk menolong dirinya. Hubungan sekretaris Dekan dengan pegawai bagian lain juga terjalin dengan baik. Sekretaris Dekan tidak hanya bekerjasama dengan sesama sekretaris saja tetapi mereka juga membutuhkan

bantuan bagian lain. Pekerjaan yang mereka kerjakan tidak hanya berhubungan dengan sekretaris atau administrasi dan surat menyurat saja tetapi juga hal lain yang berhubungan dengan kondisi kampus. Hubungan ini

terlihat ketika adanya pegawai lain yang datang keruangan sekretaris untuk meminta bantuan atau menanyakan informasi kepada sekretaris atau ingin

berhubungan langsung dengan atasan mereka. Pegawai yang masuk ke ruangan itu juga mereka sambut dengan baik dan terlihat mereka saling mengenal. Begitu juga sebaliknya, jika mereka ada keperluan dengan pegawai

lain maka mereka akan disambut dengan baik dan adanya sapaan ketika mereka bertemu dan berpapasan dengan pegawai lain di tengah jalan, bukan hanya ketika ada perlu saja. Itu menunjukkan adanya hubungan yang mereka

BAB IV

Dokumen terkait