Aspek Teknis
Penyemaian
Benih bayam diperoleh dengan membeli dari toko pertanian karena Parung Farm tidak memproduksi sendiri benih bayam. Benih bayam yang digunakan adalah varietas Amaranth 936 white leaf dengan merk dagang Known-You Seed, Co., Ltd, Taiwan. Benih tersebut memiliki daya berkecambah 80%. Benih bayam berbentuk bulat kecil berwarna ungu kehitaman. Penampilan fisik dari bayam hijau ini yaitu daun berwarna hijau muda, bentuk daunnya oval dan lebar.
Benih bayam disemai selama 13-15 hari hingga tumbuh menjadi bibit. Penyemaian dilakukan dengan menaburkan benih bayam di atas kerikil. Benih bayam yang dibutuhkan sebanyak 200 g/hari untuk 1.5-2 bedeng.
Benih yang telah disemai ditutup dengan plastik selama dua hari agar benih tidak dimakan burung dan cepat berkecambah. Kebun Parung menggunakan sistem rolling dalam membibitkan bayam, tujuannya agar setiap hari ada bibit bayam yang dipanen untuk ditanam di greenhouse pembesaran.
Gambar 9. Greenhouse Penyemaian Bayam
Proses penyemaian dilakukan di greenhouse tipe sawtooth seluas 320 m². Greenhouse penyemaian terdiri dari 16 bedeng, masing-masing berukuran
2 m x 10 m dan sebuah bak penampung nutrisi berkapasitas 1 500 liter. Greenhouse penyemaian bayam dinaungi plastik UV 15 %. Semaian bibit bayam pada greenhouse penyemaian dapat dilihat pada Gambar 9.
Konstruksi bedeng yaitu lapisan yang disemen, terpal, dan batu kerikil. Ketebalan batu kerikil sebagai media tanam adalah 3 cm. Konstruksi bedeng dibuat dengan kemiringan 5%.Lubang pembuangan terletak di antara dua bedeng, yang fungsinya untuk mengalirkan kembali larutan nutrisi ke bak nutrisi.
Pemberian larutan nutrisi dilakukan dengan menggunakan flowrate. Pengaliran larutan nutrisi menggunakan sistem NFT yang dimodifikasi dengan media kerikil. Pupuk yang diberikan adalah pupuk AB Mix dengan konsentrasi 0.5 ml/l. Pupuk yang diberikan memiliki EC 1-1.2 mS/cm dan pH-nya 6.5-6.7. Pengaliran larutan nutrisi dilakukan menggunakan timer 15 menit (15 menit nyala dan 15 menit mati) dari pukul 07.00-15.00 WIB secara rutin setiap hari.
Pemeliharaan di persemaian yaitu pemupukan, pengendalian hama, penyakit, gulma, dan pemerikasaan saluran irigasi. Gulma yang tumbuh di persemaian adalah krokot (Portulaca oleracea), Paspalum conjugatum, dan Euphorbia hirta. Hama yang sering menyerang bibit bayam adalah ulat lompat (Plusia chalsites Esper) dan belalang yang merusak tanaman dengan memakan daun. Penyakit yang sering menyerang bibit bayam disebabkan oleh cendawan. Parung Farm tidak menggunakan pestisida dalam budidaya sayurannya, sehingga pengendalian hama, penyakit, dan gulma dilakukan secara mekanis.
Pembungkusan bibit
Bibit bayam yang sudah berumur 13-15 hari siap untuk dipanen. Bibit kemudian dibungkus dengan rockwool dan jelly cup, dan selanjutnya ditanam di greenhouse pembesaran. Sebelum dibungkus, bibit bayam harus disortir terlebih dahulu untuk mengurangi kematian di greenhouse pembesaran.
Bibit yang dibungkus adalah bibit yang memiliki penampilan fisik yang baik (warna hijau cerah merata, tidak terserang hama dan penyakit, tegak, dan tingginya 8-10 cm). Bibit afkir banyaknya mencapai 30% dalam satu bedeng. Bibit afkir sebagai hasil sortir dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Bibit Bayam Afkir
Bibit yang telah disortir kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran kemudian dibungkus dengan rockwool. Pembungkusan bibit dengan rockwool dilakukan pada bagian bawah dekat akar (di atas akar), kemudian bibit dimasukkan ke dalam jelly cup yang fungsinya untuk menopang rockwool agar bibit bayam dapat tumbuh tegak. Dalam satu jelly cup terdapat 3 bibit bayam.
Pembungkusan bibit bayam dilakukan hari Senin hingga Sabtu dari pukul 07.00-14.00 WIB. Lamanya waktu pembungkusan tergantung pada banyaknya bibit bayam yang dibungkus. Pembungkusan bibit dilakukan oleh tiga orang tenaga kerja wanita.
Prestasi kerja magang pada pembersihan persemaian dapat menyamai karyawan yaitu sebesar 0.72 bed/jam, sedangkan prestasi kerja pada pembungkusan bibit masih di bawah karyawan. Rendahnya prestasi kerja magang karena belum berpengalaman dalam membungkus bibit.
Penanaman
Persiapan Tanam. Kegiatan persiapan sebelum penanaman merupakan
salah satu kegiatan penting, karena akan berpengaruh terhadap kelancaran proses penanaman. Pada persiapan tanam dilakukan pencucian jelly cup dan styrofoam, pemeriksaan saluran irigasi, serta penyiapan larutan nutrisi.
Pencucian jelly cup dilakukan sebelum jelly cup dipakai membungkus bibit. Jelly cup yang telah digunakan pada penanaman sebelumnya dibersihkan, lalu dicuci dengan air bersih. Jelly cup yang digunakan panjangnya 5 cm yang disobek
bagian samping dan dipotong bagian ujungnya. Penyobekan bagian samping bertujuan memudahkan saat panen dan ketika tanaman tumbuh besar jelly cup tidak menghambat pertumbuhan tanaman, sedangkan tujuan pemotongan ujung jelly cup yaitu memudahkan akar menjuntai ke bawah.
Gambar 11. Pencucian Styrofoam
Pencucian styrofoam dilakukan setelah panen. Styrofoam yang dicuci adalah styrofoam yang kotor, sedangkan styrofoam yang masih bersih hanya disapu menggunakan sapu lidi. Pencucian dilakukan dengan cara membasahi stryrofoam dengan air, kemudian digosok dengan kassa hingga kotoran hilang. Proses pencucian styrofoam dapat dilihat pada Gambar 11.
Prestasi kerja magang pada persiapan penanaman yang meliputi pencucian styrofoam, pembuangan sisa rockwool, dan pencucian jelly cup masih di bawah standar karyawan. Tingginya prestasi kerja karyawan dikarenakan karyawan sudah terbiasa dan terampil.
Penanaman. Sistem hidroponik yang digunakan untuk penanaman bayam
adalah aeroponik, deep flow technique (DFT), modifikasi NFT kerikil, dan modifikasi top feeding arang sekam. Sebagian besar sistem yang digunakan adalah aeroponik, sedangkan sistem yang lain diprioritaskan untuk percobaan.
Penanaman bibit bayam dilakukan di atas pukul 14.00 WIB, karena pada sore hari radiasi matahari tidak terlalu kuat dan suhu udara tidak terlalu tinggi
sehingga mengurangi proses penguapan. Bibit yang siap ditanam dapat dilihat pada Gambar 12A.
Gambar 12. Bibit Bayam; (A) Bibit Siap Tanam dan (B) Bibit yang Telah Ditanam di Bed
Luas penanaman bayam dalam sehari berbeda-beda, berkisar 40-45 m² dengan rata-rata luas tanam 42 m²/hari. Luas penanaman bayam mengikuti luas bayam yang dipanen pada pagi harinya. Bedeng yang kosong karena telah dilakukan pemanenan di pagi hari pada sore harinya digunakan untuk penanaman bibit baru. Bibit bayam yang sudah ditanam di bed dapat dilihat pada gambar 12B. Tipe greenhouse pembesaran bayam tipe piggy back system. Greenhouse dibangun menghadap arah barat-timur dengan harapan lebih banyak mendapat sinar matahari. Greenhouse pembesaran memiliki total luas efektif 800 m².
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan pada pembesaran bayam yaitu pemupukan, sortasi, pengendalian hama dan penyakit, pemeriksaan saluran irigasi, dan sanitasi lingkungan.
Pemupukan dilakukan bersamaan dengan penyiraman (fertigation). Pupuk yang digunakan adalah AB Mix dengan konsentrasi 0.8 ml/l. EC yang digunakan 2.2-2.5 mS/cm dan pH-nya 6.5-6.7.
Sortasi dilakukan dengan membuang tanaman yang rusak dan terserang hama penyakit. Tanaman yang masih hidup dikelompokkan menjadi satu agar tumbuh seragam dan memudahkan saat panen. Tanaman yang disortasi sekitar
B A
135 jelly cup/bed (populasi 1 296 jelly cup/bed) atau 10%. Sortasi dilakukan 5-7 hari setelah tanam. Tanaman yang dibuang saat sortasi disajikan pada Gambar 13.
Gambar 13. Tanaman yang Dibuang Saat Sortasi
Pengendalian hama, gulma, dan penyakit dilakukan secara manual, yaitu dengan membuang hama yang menempel pada tanaman dan membuang tanaman yang terkena serangan agar tidak menular ke tanaman lain. Hama yang sering menyerang tanaman bayam adalah ulat grayak (Spodoptera litura F.), ulat penggulung daun (Lamprosema indica F) yang menyebabkan daun menjadi berlubang, kepik, dan belalang. Penyakit yang sering menyerang tanaman adalah bercak daun yang disebabkan oleh cendawan dan penyakit keriting daun. Gambar 14A menunjukkan tanaman yang terserang ulat grayak dan Gambar 14B menunjukkan tanaman terserang bercak daun.
Gambar 14. Tanaman Terserang Hama dan Penyakit; (A) Daun Berlubang karena Terserang Ulat Grayak, dan (B) Tanaman Terserang Bercak Daun
B A
Pemeliharaan saluran irigasi yang dilakukan meliputi pemeriksaan jets pray, pencucian filter, dan pengurasan bak penampung. Pengurasan dilakukan untuk menghilangkan kotoran serta endapan yang ada di bak penampung yang dilakukan setiap satu minggu sekali, sedangkan pencucian filter dilakukan setiap hari. Sanitasi lingkungan yang dilakukan di kebun Parung yaitu mencabut gulma yang ada di sekitar bed serta membuang sampah yang mengotori greenhouse.
Panen
Pemanenan yang dilakukan di Kebun Parung adalah petik pilih, yaitu panen dilakukan pada bayam yang sudah layak jual sedangkan bayam yang masih kecil dibiarkan dahulu dan dipanen beberapa hari kemudian. Kebun Parung memiliki kriteria tertentu dalam pemanenan. Kriteria panen bayam di Kebun Parung dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Kriteria Panen Bayam di Kebun Parung Tahun 2010
Kriteria Panen Keterangan
Umur (hari) 15-18 Bobot (g/tanaman) 7-10 Tinggi (cm) 15-30 Luas (m²) 40-45 Bobot panen (kg) ± 76.8 Waktu 07.00 - 09.00
Umur bayam yang dipanen tergantung pada penampilan optimal dan bobot maksimal. Pada musim kemarau dengan intensitas cahaya matahari lebih banyak bayam dapat dipanen lebih cepat karena laju fotosintesis lebih tinggi. Jika bayam terlalu tua, batang akan mengeras dan tumbuh bunga yang menjadikan tanaman tidak layak jual karena menurunkan kualitas.
Jumlah bobot dan luas panen bayam setiap hari tidak sama, yaitu tergantung pada permintaan pasar. Semakin banyak permintaan bayam, maka luas dan bobot bayam yang dipanen juga semakin banyak. Rata-rata luas panen bayam per hari adalah 42 m², sedangkan rata-rata bobot bayam yang dipanen per hari sebanyak 76.8 kg dengan bobot 7-10 g/tanaman. Gambar luas panen dan bobot bayam yang dipanen setiap hari disajikan pada Gambar 15.
Gambar 15.Bobot dan Luas Pemanenan Bayam per Hari
Pemanenan dilakukan setiap pagi pukul 07.00-09.00 WIB, agar hasil tidak mengalami fluktuasi suhu yang besar yang dapat mengakibatkan penurunan kadar air dan penurunan kualitas hasil panen.
Pemanenan dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Cara pemanenannya yaitu dengan memegang bagian bawah tanaman tepat di atas styrofoam kemudian dicabut dan jelly cup dilepas. Bayam ditata di dalam tray dan diangkut ke ruang pengemasan menggunakan gerobak (gambar 18A). Proses pemanenan bayam dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Proses Pemanenan Bayam
Prestasi kerja magang pada pemanenan bayam masih di bawah standar karyawan, prestasi kerja karyawan mencapai 2.6 bed/jam, sedangkan prestasi
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ulangan ke (hari) Luas panen (m²) Bobot panen (kg)
magang hanya 2.1 bed/jam. Rendahnya prestasi kerja magang dikarenakan belum terampil dalam memanen.
Pasca Panen
Bayam yang sudah diangkut ke ruang pengemasan tidak langsung diproses, tetapi didiamkan terlebih dahulu di tempat yang teduh untuk menghilangkan panas lapang (field heat). Proses awal yaitu sortasi untuk memilih bayam yang layak jual. Seleksi dilakukan dengan membuang daun tua, kuning, berlubang, dan robek. Daun yang disisakan pada tanaman sekitar 3-6 pucuk daun teratas.
Bayam yang telah disortir kemudian dicuci, tetapi pencucian tidak dilakukan pada semua bayam. Pencucian hanya dilakukan pada bayam yang kotor dan bayam yang ditanam pada media arang sekam. Bayam yang ditanam pada media arang sekam dicuci menggunakan air dengan cara membersihkan bagian akar untuk menghilangkan arang sekam yang masih menempel pada akar.
Bayam yang sudah bersih kemudian ditimbang dengan bobot sekitar 277 g dengan jumlah 29 tanaman. Parung Farm menjual bayam dalam satu kemasan dengan bobot 250 g tetapi dalam pengemasan sengaja dilebihkan karena jika sudah di pasar kandungan air sayuran menyusut sehingga bobot berkurang.
Pengemasan disertakan akar dan rockwool, karena akar dan rockwool merupakan ciri tanaman yang ditanam secara hidroponik. Pengemasan akar dan rockwool juga menambah bobot kemasan sehingga menguntungkan produsen.
Rata-rata dalam satu kemasan bayam terdapat sekitar 13 rockwool dengan bobot 3.68 g/rockwool, sehingga bobot total rockwool dalam satu kemasan adalah 47.84 g. Berdasarkan 59 sampel yang diambil, rata-rata bobot bayam yang sudah disortir adalah 7.75 g/tanaman, yang terdiri dari 3.49 g batang, 1.75 g daun, dan 2.49 g akar. Bobot total akar bayam dalam satu kemasan adalah 72.2 g. Jadi rata-rata bobot bersih bayam yang dapat dikonsumsi dalam satu kemasan adalah 156.96 g yang terdiri dari 25% daun dan 46% batang bayam.
Rata-rata bobot kering bayam per kemasan adalah 10.02 g, yang terdiri dari bobot kering daun 1.7 g (20%), batang 3.89 g (39%), dan akar 4.43 g (41%). Rata-rata kadar air bayam dalam satu kemasan adalah 25.86%.
Gambar 17. Jenis Plastik Kemasan Bayam; (A) Parung Farm, (B) First Choice, dan (C) Carrefour Brand
Bayam dikemas menggunakan tiga jenis plastik kemas (Gambar 17), yaitu kemasan Parung Farm, First Choice, dan Carrefour Brand. Ukuran plastik kemasan yang digunakan yaitu 25 cm x 45 cm dan 25 cm x 50 cm.
Sayuran yang sudah dikemas kemudian ditata rapi di dalam tray untuk didistribusikan. Pendistribusian bayam dilakukan pada sore hari menggunakan mobil boks tertutup yang dilengkapi pendingin dengan suhu 15-20°C. Gambar 18 menunjukkan alat pengangkut sayuran yang digunakan Kebun Parung.
Gambar 18. Alat Pengangkut Sayuran di Kebun Parung; (A) Gerobak Pengangkut Sayuran dari Lahan, (B) Mobil Boks Tertutup Berpendingin.
Tenaga kerja yang digunakan untuk sortasi dan pengemasan adalah tenaga kerja wanita, karena tenaga kerja wanita lebih teliti dan rapi. Prestasi kerja magang pada sortasi dan pengemasan masih di bawah prestasi karyawan. Prestasi kerja magang pada kegiatan sortasi adalah 5.53 kg/jam, dan prestasi kerja pada pengemasan adalah 4.87 kg/jam. Rendahnya prestasi kerja magang karena belum terampil dalam melakukan sortasi dan pengemasan bayam.
C B
A
B A
Pemasaran
Sistem penjualan yang diterapkan Parung Farm yaitu sistem terputus. Perusahaan mengirimkan produk berdasarkan pesanan kemudian pihak pemesan menyeleksi dan melakukan penghitungan ulang terhadap produk. Produk yang mengalami kerusakan selama transportasi akan dikembalikan sehingga total harga yang harus dibayarkan akan dikurangi jumlah produk yang rusak.
Saluran pemasaran yang dimiliki Parung Farm yaitu rantai pemasaran yang pendek. Penggunaan rantai pemasaran pendek lebih menguntungkan karena proses pendistribusian produk cepat dan harga dari produsen ke konsumen tidak terlampau jauh. Produk Parung Farm disalurkan ke pengecer yang terdiri dari agen, supermarket, restoran dan hotel. Pasar tujuan pengiriman produk Parung Farm disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Pasar Tujuan Parung Farm
Hipermarket Supermarket Supermarket Korea dan Jepang Hotel, Restoran, dan Kafe Toko Buah
Carrefour Sogo Cosmo Bintang Duta Buah
Giant Hero Papaya Sari Pizza Dunia Buah
Hypermart Matahari Company Warung Daun All Fresh
Makro Diamond New Seoul Pepper Lunch Jakarta buah segar
Ranch Kamone Tomodachi Serpong buah segar
Superindo Mahi-Mahi Total buah segar
Hari-Hari Citrus Cafe
Ramayana Kemchick Maxim Grand Lucky Rejeki
Sumber: Parung Farm, 2010
Harga bayam produk Parung Farm adalah Rp 8 500/250 g. Harga tersebut sama untuk agen, supermarket, hotel, restoran maupun konsumen langsung. Volume penjualan bayam dalam satu bulan mencapai 4 000 kemasan yang terdiri dari 3 jenis kemasan. Penjualan terbanyak adalah kemasan Parung Farm. Volume penjualan bayam selama bulan April 2010 dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Volume Penjualan Bayam Berdasarkan Jenis Kemasan pada Bulan April 2010
Aspek Manajerial
Kegiatan Parung Farm terbagi menjadi dua bagian, yaitu kegiatan produksi dan kegiatan pengembangan pendidikan.
1. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi dan pemasaran sayuran berada di bawah PT Kebun Sayur Segar yang dipimpin oleh seorang general manager. Tugas general manager adalah mengelola semua unit produksi dan pemasaran serta melaksanakan keputusan direktur. General manager membawahi tiga bagian yaitu:
a. Bagian Administrasi dan Keuangan
Bagian administrasi dan keuangan bertugas menangani semua masalah yang berhubungan dengan administrasi, keuangan, ketenagakerjaan, penyediaan barang-barang untuk produksi dengan jumlah dan kualitas yang dibutuhkan perusahaan, serta mengendalikan persediaan barang. Semua bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi disediakan oleh bagian administrasi. b. Bagian Pemasaran
Bagian pemasaran bertugas mencari pasar dan pelanggan, melakukan promosi serta menerima berbagai pesanan dari konsumen. Produk yang telah dihasilkan oleh bagian produksi dan siap dipasarkan, pertanggungjawaban produknya berpindah dari bagian produksi ke bagian pemasaran.
2593 732 617 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Parung Farm (PF) First Choice (FC) Carrefour Brand (CB) Ju m la h k em a sa n Jenis Kemasan
c. Bagian Produksi
Bagian produksi bertanggung jawab terhadap semua kegiatan dalam proses produksi dan melakukan pengawasan terhadap kelancaran produksi. Kegiatan produksi di bawah tanggung jawab seorang asisten manajer produksi.
2. Kegiatan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Bagian pelatihan pendidikan dipimpin oleh seorang direktur pendidikan. Direktur pendidikan bertugas mencari peserta pelatihan dengan melakukan promosi dan bertanggung jawab dalam penyelenggaraan kegiatan pelatihan.
PEMBAHASAN
Budidaya Bayam Secara Hidroponik
Budidaya bayam secara hidroponik yang dilakukan Kebun Parung dibedakan menjadi dua tahap, yaitu penyemaian dan pembesaran bayam. Sistem hidroponik yang digunakan pada penyemaian bayam adalah modifikasi NFT dengan media kerikil, sedangkan di pembesaran bayam menggunakan sistem aeroponik. Sistem deep flow technique (DFT), modifikasi NFT dengan kerikil, dan modifikasi top feeding dengan arang sekam juga digunakan pada pembesaran bayam, tetapi sistem tersebut lebih diutamakan untuk percobaan dan masing-masing sistem jumlahnya hanya satu bedeng.
Teknik budidaya pada beragam sistem hidroponik yang digunakan untuk pembesaran bayam tidak sama. Perbedaan tersebut terlihat pada media tanam, irigasi, bibit, jarak tanam hingga produk bayam yang dihasilkan, akan tetapi umur tanaman sama untuk semua sistem hidroponik yaitu 13-15 hari di persemaian dan 15-18 hari di pembesaran. Perbedaan teknik budidaya bayam pada beragam sistem hidroponik di Kebun Parung dapat dilihat pada Tabel 5.
Sistem Aeroponik. Bayam yang ditanam dengan sistem aeroponik
menggunakan udara sebagai media tanam. Ketinggian bedeng untuk penanaman adalah 50 cm. Bibit bayam yang akan ditanam dibungkus menggunakan rockwool dan jelly cup yang fungsinya untuk menopang bibit agar tidak jatuh saat ditanam pada styrofoam. Banyaknya bibit yang digunakan adalah 3 bibit/jelly cup.
Pemberian larutan nutrisi pada sistem aeroponik diberikan dengan cara pengabutan secara otomatis setiap satu menit selama 24 jam. Pengabutan secara otomatis menyebabkan tingginya biaya produksi dan proses produksi sangat bergantung pada listrik. Ketika terjadi listrik padam di siang hari maksimal selama setengah jam tanaman akan layu, sehingga harus segera diatasi dengan penggunaan genset untuk pengabutan larutan nutrisi.
Bayam yang ditanam secara aeroponik memiliki akar panjang berwarna coklat. Akar panjang disebabkan oleh perakaran yang menggantung, sedangkan
akar berwarna coklat dapat disebabkan oleh penggunaan timer dengan frekuensi satu menit sehingga akar kering dan diduga kekurangan oksigen. Oksigen pada sistem aeroponik diperoleh dari penyemprotan larutan nutrisi, semakin halus semprotan maka oksigen yang dikandung juga semakin banyak (Sutiyoso, 2004). Perakaran bayam yang berwarna coklat dapat menurunkan kualitas produk.
Tabel 5. Perbedaan Budidaya Bayam pada Beragam Sistem Hidroponik di Kebun Parung Keterangan Aeroponik Deep Flow Technique (DFT) Modifikasi NFT Kerikil Modifikasi Top Feeding Arang Sekam Media
tanam Udara Air Kerikil Arang sekam
Irigasi Pengabutan (otomatis) Menggenang dan mengalir (otomatis) Manual Flowrate (otomatis) Waktu penyiraman Tiap 1 menit,
selama 24 jam 24 jam
Setiap 15 menit, dari pagi hingga sore 2-3 kali dalam sehari Bibit Dibungkus menggunakan rockwool dan jelly cup Dibungkus menggunakan rockwool dan jelly cup Tanpa dibungkus rockwool dan jelly cup
Tanpa dibungkus rockwool dan jelly cup Bibit per lubang tanam 3 3 2 2 Jarak tanam (cm) 10 x 10 10 x 10 15 x 15 15 x 15 Populasi/m² 81 lubang tanam (243 tanaman) 81 lubang tanam (243 tanaman) 44 lubang tanam (88tanaman) 44 lubang tanam (88 tanaman) Perakaran Panjang * Sedang ** Pendek *** Panjang * Warna akar Coklat
*** Putih * Putih * Agak coklat ** Keterangan : * : Baik ** : Sedang *** : Kurang baik
Sistem Deep Flow Technique (DFT). Bayam yang ditanam dengan sistem
DFT menggunakan air sebagai media tanam. Air yang digunakan sebagai media tanam kondisinya menggenang dan mengalir. Air yang selalu mengalir dapat
menjadi sumber oksigen bagi tanaman, jika oksigen kurang dapat digunakan aerator untuk penambah oksigen (Sutiyoso, 2004). Ketinggian bed tanam sistem DFT adalah 15 cm dengan kedalaman larutan nutrisi 7 cm.
Bibit bayam yang ditanam pada sistem DFT dibungkus menggunakan rockwool dan jelly cup. Rockwool dan jelly cup berfungsi untuk menopang bibit agar tidak jatuh saat ditanam pada styrofoam. Jumlah bibit yang ditanam adalah 3 bibit/jelly cup.
Nutrisi yang diberikan dicampur pada media tanam (air), sehingga air yang kondisinya menggenang dan mengalir pada bedeng sudah mengandung nutrisi yang dapat diserap tanaman untuk proses pertumbuhan. Jika terjadi listrik padam kondisi air hanya menggenang tetapi tidak mengalir, oleh sebab itu saat listrik padam tanaman tidak layu karena masih ada larutan nutrisi yang menggenang di bedeng yang dapat diserap tanaman (Sutiyoso, 2004).
Bayam yang ditanam dengan sistem DFT memiliki warna akar putih dan warna batang pucat. Warna akar putih dapat disebabkan oleh perakaran yang selalu tergenang air, sedangkan warna batang pucat diduga karena kandungan airnya tinggi.
Modifikasi NFT dan Kerikil. Media tanam yang digunakan pada sistem
modifikasi NFT kerikil adalah kerikil. Kedalaman media tanam adalah 3 cm. Bentuk kerikil yang tidak sama dapat menjadi celah untuk masuknya oksigen. Jika terjadi penurunan produksi akibat kotornya kerikil (berlumut), kerikil tidak perlu diganti tetapi dapat diatasi dengan pencucian menggunakan air bersih (Lingga, 1999)
Bibit yang digunakan pada sistem modifikasi NFT dan kerikil sebanyak 2 bibit per lubang tanam, dengan jarak tanam 15 cm x 15 cm. Bibit tidak perlu dibungkus dengan rockwool dan jelly cup, karena tanpa penggunaan rockwool dan jelly cup bibit sudah dapat ditanam tegak.
Kerikil sebagai media tanam tidak mampu menyerap air dengan baik sehingga untuk mengatasinya pengaliran nutrisi dilakukan secara terus menerus (Lingga, 1999). Pengaliran larutan nutrisi dilakukan secara otomatis
menggunakan flowrate yang diatur setiap 15 menit. Pengaliran larutan nutrisi