• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan dan Ketentuan Kadar Zakat petani nilam terhadap Zakat di Nagari Kinali

BAB IV Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran

HASIL PENELITIAN

B. Pandangan Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Pasaman Barat Kinali Kecamatan Pasaman Barat

2. Pelaksanaan dan Ketentuan Kadar Zakat petani nilam terhadap Zakat di Nagari Kinali

Zakat merupakan suatu amal kebaikan yang bertujuan untuk ibadah kepada Allah SWT dan juga memiliki nilai social yang tinggi antar sesama manusia. Zakat sendiri wajib hukumnya dikeluarkan apabila telah mencapai kadar dan nisab yang telah ditentukan. Menurut pendapat petani nilam yang ada di Kinali, masyarakat disana masih kurang paham tentang cara berzakat tersebut, berapa ketentuan dan kadar yang harus dikeluarkan mereka kurang mengetahui. apalagi masyarakat yang masih awam hanya mengetahui zakat tertentu saja. Contohnya seperti zakat fitrah.

Ketentuan dan kadar zakat merupakan suatu takaran atau ukuran untuk seseorang yang berzakat, dan menentukan berapa zakat yang dikeluarkan seseorang tersebut. Apabila telah mencapai kadar maka itu wajib dizakati.

Dilihat dari penghasilan yang diperoleh oleh setiap petani nilam, maka

31 Wawancara dengan Elvia, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 24 Juni 2021

32 Wawancara dengan Al-Azhar, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada Tanggal 24 Juni 2021

48

sudah bisa di zakatkan bahkan wajib untuk dizakatkan.ketentuan dan kadar zakat yang dikeluarkan oleh petani dilihat dari berapa pendapatan yang diperoleh petani setiap kali panen. Kadar dari zakat nilam sendiri yaitu 2,5

%, maka seberat 85 gram emas, apabila dijadikan tunai maka besar nishab zakat perdagangan pada tahun 2021 adalah sekitar 79 Juta.

Dengan demikian, pelaksanaan zakat yang dilaksanakan oleh masyarakat yang ada di kinali terutama zakat nilam sendiri, mereka kurang memahami bagaimana pelaksanaan dari zakat pertanian tersebut.mereka belum paham betul akan pelaksnaan dari zakat pertanian, bagaimana cara pengeluarannya, semua itu cukup masih awam bagi kebanyakan petani nilam disana.

Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari petani nilam tersebut, mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang zakat. Dari hasil wawancara sendiri yaitu petani nilam di Kinali sebagian dari mereka mengeluarkan zakat sebanyak 2,5% dan sebagian mereka juga tidak mengetahui ketentuan dari berzakat tersebut dan berapa kadar yang hendak dikeluarkan mereka kurang mengetahui. Bahkan ada dari beberapa petani mengeluarkan zakat sesuka hati mereka saja dan juga ada yang tidak mengeluarkan zakat.

Menurut Ibuk Desmawati, berpendapat bahwa zakat merupakan suatu kewajiban umat muslim yang harus ditunaikan jika telah mampu. Ibuk Desmawati sendiri tidak mengetahui berapa kadar zakat dan ketentuan zakat yang dikeluarkan, biasanya ibuk Desmawati mengeluarkan zakat sesuai

kehendak dan ketentuan sendiri. Beliau hanya paham tentang ketentuan membayar zakat pada waktu Idul Fitri saja. Biasanya zakat disalurkan ke mesjid-mesjid dan anak yatim. Dan dilihat dari penghasilan maka ibuk Desmawati telah wajib zakat karena penghasilannya telah mencapai nishab dan kadar yang telah ditentukan.33

Menurut Ibuk Iris, berpendapat bahwa zakat merupakan kewajiban yang dikeluarkan oleh umat muslim, ibuk iris mengeluarkan zakat sebanyak 2,5%, dan setiap kali panen, walau penghasilannya besar ataupun kecil hanya tetap mengeluarkan zakat sebanya 2,5%. Biasanya zakat disalurkan kepada anak-anak yatim. Dan dilihat dari penghasilan ibuk iris maka ibuk iris ini telah wajib zakat.34

Bapak Syahrial berpendapat bahwa beliau tidak mengetahui berapa zakat yang harus dikeluarkan dari hasil yang ia dapatkan, ia hanya berpendapat bahwa apabila hasil dari perkebunannya tersebut keluar, maka beliau langsung memberikan zakatnya tersebut. Beliau menganggap itu sebagai sedekah.Beliau tidak memahami apakah hasil dari panennya tersebut telah mencapai nishab atau tidaknya, bapak syahrial tetap membayar zakatnya tersebut.Dilihat dari pendapatan yang didapat oleh bapak syahrial, maka beliau tidak wajib zakat karena hasil panen yang didapat bapak syahrial sekali panen belum mencapai nishab.35

33 Wawancara dengan Desmawati, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal 19 Juni 2021

34Wawancara dengan Iris, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, pada tanggal 19 Juni 2021

35Wawancara dengan Syahrial, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, Pada tanggal 19 Juni 2021

50

Bapak Hendra berpendapat bahwa penghasilan yang didapat dari hasil panen disalurkan zakatnya kepada anak-anak yatim.Dan beliau tidak mengetahui berapa zakat yang harus dikeluarkan dari penghasilan yang didapat.Sedangkan dilihat dari penghasilan bapak Hendra tidak wajib zakat, karena penghasilan pak hendra tidak mencapai nisab. Akan tetapi beliau kurang mengetahui bagaimana ketentuan dan kadar dalam berzakat tersebut.36

Bapak Rio Saputra berpendapat membayarkan zakat sesukanya saja, bahkan ia hanya membuat aturan menurut diri mereka sendiri. Padahal penghasilan mereka sudah lebih dari kadar dan nisabnya dan itu wajib dizakatkan.37

Sedangkan Bapak Erianto dan bapak Al-Azhar hanya mengeluarkan zakat sebesar 2,5%, tetapi bapak erianto hanya mengetahui ketentuan tentang hal tersebut saja. Dan kurang mengetahui tentang ketentuan-ketentuan yang lain tentang zakat. Dilihat dari pendapatannya sendiri, pak Erianto sudah wajib zakat.Dan zakat yang disalurkan kepada mesjid-mesjid.38

35 Wawancara dengan Erianto, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada Tanggal 19 Juni 2021

36Wawancara dengan Hendra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 22 Juni 2021

37Wawancara dengan Rio Saputra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal 23 Juni 2021

38 Wawancara dengan Erianto, Al-Azhar, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada Tanggal 19 Juni 2021

Bapak Budiman berpendapat bahwa ketentuan zakat yang dikeluarkan 2,5%. Dilihat dari pendapatan yang didapatkan oleh bapak Budiman, maka bapak Budiman sudah wajib zakat.Zakat yang disalurkan yaitu ke yatim piatu, mesjid dan orang yang kurang mampu.Tetapi Bapak Budiman kurang mengetahui tentang pemahaman tentang zakat tersebut.39

Bapak sudarma berpendapat bahwa beliau hanya membayarkan zakat hanya menurut ketentuannya saja dan tidak menurut ketentuan kadar zakat yang ditentukan. Bapak Sudarma sendiri hanya membayar zakat pada hari-hari tertentu saja, kadang dari hasil panennya ia berzakat terkadang tidak berzakat. Biasanya zakat diberikan kepada orang yang kurang mampu.Jika dilihat dari pendapatannya pak sudarma sudah wajib zakat.40

Bapak Gusti Anto, Bapak Ijon, dan Ibuk Elvia hanya mengeluarkan zakat sebesar 2,5%. Mereka hanya mengetahui bahwa setiap hasil pertanian yang didapat pengeluaran zakatnya 2,5%. Menurut mereka yang terpenting dikeluarkan zakatnya, berapa ketentuan dan kadarnya itu menurut aturan mereka masing-masing, dan tidak mereka kaji tentang hal tersebut.Dalil dan nashnya saja mereka tidak mengetahui karena tidak ada yang menjelaskan tentang hal tersebut kepada masyarakat yang ada di Nagari Kinali.Biasanya zakat disalurkan ke Mesjid, anak-anak yatim dan orang-orang yang kurang

39Wawancara dengan Budiman, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, Pada tanggal 22 Juni 2021

40Wawancara dengan Sudarma, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal 22 Juni 2021

52

mampu.Jadi dilihat dari penghasilan masing-masing dari petani Nilam tersebut, mereka sudah wajib zakat.41

Jadi dari hasil penelitian tersebut, dalam 12 orang yang diteliti maka hanya 10 orang yang wajib zakat karena telah mencapai nishabnya, dan 2 orang lain tidak wajib zakat karena dilihat dari pendapatannya belum mencapai nishabnya.

Berdasarkan penghasilan yang didapatkan oleh petani nilam tersebut, mereka banyak yang tidak mengetahui pelaksanaan zakat tersebut dan berapa yang seharusnya dikeluarkan mereka kurang paham akan semua itu.

Sebagian mereka belum memiliki kesadaran untuk membayarkan zakat dari hasil yang didapat, dan sebagian dari petani nilam juga kurang paham bagaimana ketentuan, fungsi dari zakat tersebut.Dan itu sebagian dari petani nilam yang ada di Nagari Kinali sudah menjadi kebiasaan bagi mereka tentang zakat seperti itu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa anggapan masyarakat tentang zakat yang ada di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat bahwa kebanyakan dari petani disana hanya membuat aturan sendiri tentang zakat tersebut dan sebagian tidak disesuaikan dengan aturan syariat islam. Hal ini dilihat dari cara mereka yang mengeluarkan zakat berbeda-beda pendapat, padahal setiap zakat yang telah dikeluarkan di atur dalam syariat islam tentang ketentuan dari kadar dan nisabnya.

41Wawancara dengan Gusri Anto, Ijon, Elvia selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 23 Juni 2021

C. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari

Dokumen terkait