• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSPEKTIF PETANI NILAM TERHADAP PENGELUARAN ZAKAT NILAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSPEKTIF PETANI NILAM TERHADAP PENGELUARAN ZAKAT NILAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM SKRIPSI"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERSPEKTIF PETANI NILAM TERHADAP PENGELUARAN ZAKAT NILAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

(Studi Kasus di Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Untuk Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Oleh:

EGIS FERIANA NIM. 1217033

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH (MUAMALAH)

FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)BUKITTINGGI

TAHUN 2021 M/1442 H

(2)

i

(3)

ii SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama : Egis Feriana

Nim : 1217033

Tempat/ Tanggal Lahir : Koto Tinggi Mahat/ 04 Maret 1998 Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

Fakultas : Syariah

Judul Skripsi : Perspektif Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam ditinjau dari Hukum Islam (Studi Kasus di Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat)

Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa karya ilmiah ini (skripsi) penulis dengan judul diatas adalah benar asli karya penulis. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini bukan karya sendiri, maka penulis bersedia diproses sesuai hukum yang berlaku dan gelar kesarjanaan penulis dicopot hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bukittinggi, 15 Juli 2021 Yang menyatakan

Egis Feriana

Nim. 1217.033

(4)

iii Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh sistem pengeluaran zakat yang dilakukan petani nilam di Nagari Kinali kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.Dimana di Nagari Kinali terdapat suatu tanaman nilam yang dikeluarkan zakatnya oleh petani setelah petani memanen hasil pertaniannya. Dalam pengeluaran zakat para petani sendiri harus tahu berapa kadar dan ketentuan dalam zakat tersebut.

Menurut ketentuan Hukum Islam memberikan penjelasan tentang ketentuan dan kadar zakat yang bisa dikeluarkan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam mengeluarkan zakat.Persoalan yang muncul adalah bagaimana perspektif petani Nilam terhadap pengeluaran zakat nilam di tinjau dari hukum Islam di Nagari Kianali Kecamtan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian field reseach (penelitian lapangan), objek penelitian field reseach yaitu di lahan tanaman nilam di Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara pada petani tanaman nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.Data sekunder yaitu data dari buku profil di Nagari Kinali.Metode pengumpulan data terdiri dari observasi, wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, penulis berkesimpulan bahwa pandangan petani nilam terhadap pengeluaran zakat para petani nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat belum sesuai dengan ketentuan Hukum Islam.Karena petani mengeluarkan zakat menurut aturan mereka sendiri.

Adapun yang sesuai dengan hukum Islam menurut pandangan penulis pengeluaran zakat petani Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat dapat diqiyaskan dengan zakat tijarah (Zakat Perdagangan) yaitu sebesar 2,5%

dengan melihat bahwa hasil panen tanaman nilam ini untuk memperoleh keuntungan

dengan dijualbelikan.

(5)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam disampaikan agar tercurah buat Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah IAIN Bukittinggi.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.Oleh karena itu, penulis pertama mempersembahkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda BARULIS dan Almarhum Ibunda ENIT tercinta yang begitu tulus mendidik, membesarkan, serta memberikan motivasi kepada penulis. Kepada Kakak saya ARIFAN GUSTIA RAHMATyang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi iniserta kepada keluarga lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.Selanjutnya kepada para pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, kepada yang terhormat:

1. Rektor Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Ibu Dr. Ridha Ahida,

M.Hum beserta Bapak-Bapak wakil Rektor, Bapak Dr, Asyari, M.Si, Bapak Dr.

(6)

v Dr. H. Ismail, M.Ag, beserta Bapak-Bapak Wakil Dekan, Bapak Dr. Nofiardi, M.Ag, Bapak Dr. Busyro, M.Ag, dan Bapak Fajrul Wadi, S.Ag, M.Hum, serta Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Bapak Beni Firdaus, S.HI, MA yang telah memfasilitasi penulis dalam menjalani pendidikan dan bimbingan skripsi ini.

3. Pembimbing Skripsi penulis, Dr. Edi Rosman, S.Ag M.Hum yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Pimpinan beserta Staf perpustakaan yang telah mengijinkan penulis untuk mengakses buku-buku dan referensi yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data- data dan informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

5. Teman-teman fakultas syari‟ah terkusus kepada rekan-rekan Hukum Ekonomi Syari‟ah Angkatan 2017 yang telah sama-sama berjuang dari semester awal sampai sekarang.

6. Seluruh pihak yang telah membantu, baik berupa moril maupun materil yang telah ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu.Semoga skripsi ini membawa

(7)

vi manfaat bagi penulis dan civitas kampus Akademik Fakultas Syariah IAIN Bukittinggi.

Bukittinggi, 15 Juli 2021 Penulis

Egis Feriana

1217033

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ……….. ... v

DAFTAR ISI ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 2

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 7

D. Tinjauan Kepustakaan ... 8

E. Penjelasan Judul ... 9

F. Metode Penelitian ... 11

G. Sistematika penulisan ... 12

BAB II LANDASAN TEORI ... 14

A. Pengertian Zakat ... 14

B. Dasar Hukum Zakat ... 15

C. Zakat Pertanian ... 19

D. Nisab dan Kadar Zakat Pertanian ………...20

E. Pendapat Ulama tentang Zakat Pertanian ... 23

F. Cara Mengeluarkan zakat Pertanian ... 25

G. Hikmah dan Manfaat Zakat ………25

BAB III HASIL PENELITIAN……… ... 28

A. Monografi Nagari Kinali Kecamatan Kinali ………28

B. Pandangan Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di

Nagari Kinali Kecamatan Kinali ... 41

(9)

viii

C. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pengeluaran zakat Nilam di

Nagari Kinali Kecamatan Kinali ... 53 BAB IV PENUTUP ...

A. Kesimpulan ...

B. Saran ….………

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam dalam konteks sejarahnya sendiri telah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan tidak terlepas dari sebuah sistem perekonomian.Sistem perekonomian tersebut lazimnya telah dijalankan oleh Rasulullah SAW.Dan Hukum Islam sendiri merupakan sekumpulan aturan keagamaan yang mengatur tentang perilaku kaum muslimdalam segala aspek. setiap manusia sangat mendambakan kehidupan yang makmur, untuk itu mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. kebanyakan manusia kurang menyadari bahwa semua itu pada hakikatnyadatang dari Allah SWT.Dan juga semua harta yang mereka dapatkanbisa menolong mereka disisi Allah SWT kelak kalau harta yang mereka punya yaitu harta yang dibelanjakan dijalan Allah SWT, bukan dibelanjakan atau dinikmati sendiri. Padahal semua pencaharian yang diperoleh, ada hak orang lain pada harta itu, sebab apapun bentuk rezki yang didapat sebagiannya harus diinfakkan ataupun dizakatkan sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT.

Dalam rukun islam sendiri, kita wajib menunaikan zakat. Jadi Zakat

berasal dari kata bahasa Arab “zaka” yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik

dan bertambah. Secara etimologis zakat artinya suci, bersih, tumbuh dan

berkah. Jika zakat ditujukan kepada seseorang, itu berarti untuk meningkat,

untuk menjadi lebih baik. Maka, orang berzakat dimaknai orang tersebut

diberkahi, tumbuh, bersih dan baik. Sedangkan menurut istilah zakat diartikan

(11)

2 sebagai sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu.

1

Adapun menurut istilah lain zakat adalah suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT dengan cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib di keluarkan menurut syariat Islam dan diberikan kepada golongan atau pihak tertentu.

2

Dengan demikian zakat adalah membersihkan diri seseorang dan hartanya. Sesudah mengeluarkan zakat seseorang telah suci dirinya dari penyakit kikir dan tamak, hartanya juga telah bersih, karena tidak ada lagi hak orang lain pada hartanya tersebut.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah 103 dan QS. Al- Baqarah 267

Firman Allah dalam surah At-taubah 103



















 







 







Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS. At-Taubah: 103)

1Ilyas Supena dan Darmuin, Manajemen Zakat, (Semarang: Walisongo Press, 2009), Hal.1

2Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-tsmani, Fatwa-fatwa Zakat, (Jakarta: Darussunah Pres, 2008), Hal. 2

(12)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umatnya agar mengeluarkan zakat, untuk membersihkan dan mensucikan harta yang kita miliki serta agar kehidupan menjadi tentram dan sejahtera.

Firman Allah dalam surah Al-Baqarah 267



























 





















 











Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”(QS. Al-Baqarah 267)

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya yang pertama digaris bawahi adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Tetapi, tidak harus semua dinafkahkan, cukup sebagian saja. Ada yang berbentuk wajib ada juga yang anjuran. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang dinafkahkan itu adalah dari hasil usaha kamu, yakni Allah keluarkan dari bumi

.

zakat hasil pertanian merupakan zakat yang unik dan berbeda dengan

beberapa kategori zakat harta lainnya, diantara zakatnya dikeluarkan langsung

ketika panen dan nishab-nya relative lebih kecil dari pada zakat harta lainnya

namun kadar pengeluarannya lebih besar. Sedangkan zakat pertanian dalam

islam merupakan salah satu jenis zakat yang memiliki tuntutan langsung dari

(13)

4

Al-Qur‟an dan Hadis Rasulullah dan juga merupakan hasil pertanian yang wajib dikeluarkan zakatnya.

3

Nisab dari hasil pertanian sendiri yaitu 5 wasq apabila hasil pertanian tersebut termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma dll.Menurut ketentuan dari zakat pertanian sendiri, tanaman yang bergantung dengan air hujan atau diairi dengan air sungai, zakatnya 10%. Sedangkan tanaman yang memerlukan biaya dalam pemeliharaannya, maka zakatnya 5%. Begitu juga zakat dari tanaman nilam, apakah dikenai zakat pertanian sebesar 10% atau 5%, ataukah dikenakan zakat perdagangan sebanyak 2,5%? Walaupun persentasenya masih dipertanyakan apakah 2,5% 10% atau 5%. Tetapi yang jelas, semua tanaman yang sifatnya menghasilkan wajib dikeluarkan zakatnya.

Seluruh ulama sepakat bahwasanya terdapat kewajiban zakat dari tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian. Hanya saja mereka berbeda pendapat dalam menggambarkan jenis tumbuhan dan biji-bjian apa saja yang diwajibkan untuk ditunaikan zakat atasnya. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan corak pemikiran mereka dalam mengambil, menghukum dan meng-istinbat hukum.

Menurut pendapat mazhab yang empat berpendapat tentang jenis-jenis tanaman yang wajib dikeluarkan zakat sebagai berikut, yaitu mazhab Maliki dan Mazhab Syafi‟i mengatakan jenis tanaman yang dapat dizakatkan yaitu pada tanaman yang bias disimpan dan merupakan makanan pokok. Seperti gandum, padi, jagung, kurma dan apapun yang menjadi makanan pokok daerah setempat.Mazhab Hambali mengatakan jenis tanaman yang dapat di

3 Ainiah Abdullah, Model Perhitungan Zakat Pertanian, At-Tawassuth, Vol. II, No. 1, 2017: 69-93

(14)

zakatkan yaitu pada tanaman yang kering, biasa ditimbang dan ditakar juga tahan lama.Dan tidak diwajibkan pada sayur-sayuran dan buah-buahan yang cair.Sedangkan menurut Mazhab Hanafi berpendapat bahwa jenis tanaman yang dapat di zakatkan yaitu semua jenis tanaman yang diniatkan untuk diambil hasilnya.

4

Penunaian zakat merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap umatmuslim yang telah memenuhi syarat-syarat untuk menunaikan zakat. Sesuai pengamatan penulis pelaksanaan zakat oleh setiapumat muslim terkukus di Negara Republik Indonesia masih jauh dari kata sempurna dalam menunaikan kewajibanmengeluarkan zakat pada harta pencaharian mereka.Tidak semua dari kalangan umat muslim tersebut dapat memahami pelaksanaan anjuran zakat yang sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan dalam syari‟at agama Islam. Sebagaimana dari pengamatan penulis pelaksanaan zakat di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, pemahaman masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai aturan syariat islam.Jadi zakat dalam tanaman nilam ini tidak dapat diketahui bahwa apakah termasuk kedalam zakat pertanian atau zakat lainnya.Untuk itu perlu untuk memecahkan masalah tersebut karena para petani tanaman nilam di Nagari Kinali tersebut kurang paham tentang pengeluaran zakat tersebut dan tidak sesuai nishab yang ditentukan dalam ketentuan Islam.

Dari hasil pengamatan penulis di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat tersebut adanya suatu mata pencaharian berupa

4Ibid, Hal. 69-93

(15)

6

pertanian sebuah tumbuhan yang berama tanaman nilam. Tanaman nilam

merupakan salah satu objek mata pencaharaian masyarakat yang ada di Nagari

Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat.Tanaman Nilam ini

diolah menjadi minyak nilam, yang kemudian bisa dijadikan sebagai parfum,

kosmetik dan untuk kegunaan lainnya.Petani tanaman nilamini telah berhasil

memperoleh hasil dari usaha pertanian mereka dengan hasil yangtinggi.Fakta

yang terjadi dimasyarakat tersebut, bahwa hasil perkebunannya rata-rata sudah

mencapai nisab.karena harga perkilo dari minyak nilam ini mencapai 620

ribu.Dan tanaman nilam ini dipanen sekali 6 bulan, berarti dalam 1 tahunnya 2

kali panen.Tentunya dengan melihat hasil dari pertanian tanaman nilam

tersebut, sudah seharusnya para petani yang penghasilannya sudah mencapai

nisab untuk mengeluarkan zakat dari harta pencaharian mereka. Tetapi, yang

banyak penulis temukan di Nagari Kinali, kecamatan Kinali, Kabupaten

Pasaman Barat tersebut masih banyaknya para petani yang memiliki mata

pencaharian hasil dari tanaman nilam masih belum menunaikan zakat mal

mereka sesuai aturan syari‟at Islam. Kebanyakan dari petani tersebut

menunaikan zakat ketika hari-hari tertentu saja, seperti hanya pada hari raya

Idul Fitri dan Idul Adha dan berapa kadar atau jumlah yang harus dikeluarkan

pun tidak ada ketentuan yang mereka pahami. Kebanyakan dari mereka

mengeluarkan zakat tersebut sesuai dengan keinginan mereka masing-masing

tanpa adanya landasan yang jelas. Penulis juga banyak menemukan masih

minimnya kesadaran masyarakat di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali,

Kabupaten Pasaman Barat dalam menunaikan zakat, masih kurangnya

(16)

pemahaman masyarakat akan kewajiban berzakat sebagai umat muslim yang memiliki harta pencaharian telah mencapainisab.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kaupaten Pasaman Barat, penulis termotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut da menuangkannya lebih luas dalam sebuah karya ilmiah dengan judul: PERSPEKTIF PETANI NILAM terhadap PENGELUARAN ZAKAT NILAM di TINJAU dari HUKUM ISLAM( Studi Kasus di Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupten Pasaman Barat).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pandangan petani nilam terhadap pengeluaran zakat nilam di Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,Kabupaten Pasaman Barat?

2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadappengeluaran zakat nilam Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,Kabupaten Pasaman Barat?

C. Tujuan dan kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana pandangan petani nilam terhadap pengeluaran zakat nilam Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,Kabupaten Pasaman Barat.

b. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap

pengeluaran zakat nilamKenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,

Kabupaten Pasaman Barat.

(17)

8

2. Kegunaan Penelitian

a. untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang pelaksanaan zakat yang dilakukan oleh para petani dan masyarakat dan juga pelaksanan zakat yang ditinjau dari hukum Islam (studi Kasus di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat).

b. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana hukum di program studi Hukum Ekonomi Syari‟ah IAIN Bukittinggi.

D. Tinjauan Kepustakaan

Di beberapa tulisan yang telah saat ini ada beberapa penelitian ilmiah yang berkaitan tentang perspektif Petani nilam terhadap pengeluaran zakat nilam di tinjau dari Hukum islamsebagai pembanding diantaranya:

PertamaSkripsi berjudul Potensi dan Praktek Zakat pada Perkebunan kelapa sawit di kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Tahun 2010 Skripsi Oleh Rusyja Rustam. Adapun yang menjadi Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimanakah implementasi Undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat oleh BAZNAS Kabupaten Pasaman Barat.

Sedangkan yang menjadi kesimpulannya adalah para petani secara umum

belum membayarkanzakatnya. Hal itu dikarenakan mereka tidak tahu atau

belum tahu bahwa kelapa sawit hasilnya wajib dizakatkan, disamping itu tidak

ada penyuluhan dari lembaga zakat yang ada di setiap kabupaten. Berdasarkan

kenyataan yang ada perlu ditingkatkan penerangan dan bimbingan di masa

yang akan datang, sehingga petani perkebunan terpanggil untuk membayar

(18)

zakat hasil perkebunan mereka, dengan cara itu secara bertahap kemiskinan akan bisa dikurangi.

Kedua Skripsi yang berjudul Pemahaman Masyarakat dalam Pembayaran Zakat Hasil Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Air Hitam Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir oleh Iqra Annisa Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) tahun 2019, adapun yang menjadi rumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana pemahaman masyarakat dalam pembayaran zakat hasil perkebunan kelapa sawit. Sedangkan yang menjadi kesimpulannya adalah para pekebun tidak membayarkan zakatnya, hal itu dikarenakan mereka tidak tahu dengan adanya zakat kelapa sawit. Disamping itu juga dikarenakan faktor-faktor tertentu, seperti kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat mengenai zakat perkebunan, tidak adanya lembaga yang mengatur masalah zakat perkebunan di kabupaten tersebut. Berdasarkan kenyataan yang ada perlu ditingkatkan penerangan dan bimbingan di masa yang akan dating, sehingga petani perkebunan terpanggil untuk membayar zakat hasil perkebunan mereka, dengan cara itu secara bertahap kemiskinan akan bias dikurangi.

E. Penjelasan Judul

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan bagi pembaca, serta

untuk mempermudah memahami maksud dari judul ini, maka penulis akan

menjelaskan terhadap kata-kata atau istilah yang terdapat dalam judul, sebagai

berikut:

(19)

10

Perspektif : suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan dalam melihat suatu fenomena.

Tanaman Nilam : tanaman yang menghasilkan minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan bakuuntuk pembuatan parfum, sabun dan kosmetik.

5

Zakat : suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT dengn cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan menurut syariat islam dan diberikan kepada golongan atau pihak tertentu.

Tinjauan : Secara garis umum tinjauan adalah pemeriksaan yang teliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan data, pengolahan, analisa dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objek untuk memecahkan suatu persoalan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tinjauan adalah mempelajari dengan cermat, memeriksa (untuk memahami), pandangan, pendapat (sesudah menyelidiki, mempelajari, dan sebagainya).

6

Hukum Islam : sekumpulan aturan keagamaan, perintah Allah yang

mengatur perilaku kehidupan orang islam dalam seluruh aspeknya. Hukum Islam adalah representasi pemikiran

5 Wawan Haryudin dan Sri Suhesti, karakteristik Morfologi, Produksi dan Mutu Aksesi Nilam, Bul.

Littro, Volume , Nomor, Mei, 2014, Hal. 2

6Tinjau (Def.1) (n.d), Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Diakses melalui http://kbbi.web.id/tinjau, 18 Agustus 2020.

(20)

islam, manifestasi pandangan hidup islam dan inti sari dari islam itu sendiri.

7

F. Metode Penelitian

Adapun penelitian ini penulis lakukan secara kualitatif yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jenis penelitian

Jenis penulisan penelitian ini adalah studi lapangan (Field Researh), yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan wawancara atau hasil observasi penulis sendiri, serta kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan dan menggali secara luas tentang pengeluaran zakat yang dilakukan oleh petani nilam di Nagari Kinali.

2. Sumber Data

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari objek yang diteliti. Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini yaitu Petani Nilam atau masyarakat umum.

b. Data Sekunder, yaitu data dari buku profil di Nagari Kinali.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung kelapangan terhadap pandangan petani nilam atas pengeluaran zakat nilam.

b. Wawancara, Tanya jawab kepada petani nilam. Wawancara berlangsung secara lisan sekaligus mendengarkan jawaban dan

7 Rohidin, Pengantar Hukum Islam, (Yogyakarta : Lintang Rasi Aksara Books, 2016), Hal. 4

(21)

12

informasi-informasi serta keterangan-keterangan dari pihak yang terlibat di dalam persoalan tanaman nilam.

4. Teknik pengolahan data

Data yang telah terkumpul, selanjutnya penulis analisa dengan teknik kualitatif dengan jalan mengklarifikasikan data-data berdasarkan kategori- kategori atas dasar persamaan jenis dari data tersebut, kemudian data-data diuraikan sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran umum tentang masalah yang akan diteliti.

Dalam penyajikan data penelitian, penulis menyajikan data dalam bentuk eskriptif, yaitu menggambarkan fakta-fakta dan data-data yang diperoleh dengan menggunakan kalimat dalam bentuk paragraf, setelah itu baru dilakukan penarikan kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih jelas dan terarahnya skripsi ini, maka penulis membuat outline, penulisannya sebagai berikut :

Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab dan pada tiap-tiap bab dapat dirinci ke dalam beberapa sub bab yaitu :

Bab I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Kepustakaan, Penjelasan Judul, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II Landasan Teori, yang meliputi Pengertian Zakat, Dasar Hukum

Zakat, Zakat Pertanian, Pendapat Ulama tentang Zakat Pertanian, Cara

Mengeluarkan Zakat pertanian.

(22)

BAB III Hasil Penelitian, yang meliputi Monografi Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali, Pandangan Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali, Tinjauan Hukum Islam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali.

BAB IV Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.

(23)

14 BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Zakat

Ditinjau dari segi bahasa, zakat berasal dari kata dasar (masdar) dari zaka yang berartiberka, tumbuh dan berkah.Zakat secara bahasa juga memiliki banyak arti, yaitu al-barakatu yang mempunyai arti keberkahan dan juga ath- thaharatu yang memiliki arti kesucian, al-namaa yang berarti pertumbuhan dan perkembangan, dan juga ash-shalahu berarti keberesan.

Secara istilah zakat merupakan suatu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim dengan memberikan sejumlah harta tertentu kepada golongan yang membutuhkan atau kepada golongan yang berhak menerima zakat tersebut apabila mencapai nisab. Dan juga zakat merupakan suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT dengan cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib di keluarkan menurut syariat Islam apabila telah mencapai nisab.

Dari pengertian diatas, zakat berarti suatu harta yang wajib dikeluarkan umat muslimapabila telah mencapai nisabnya, dan dari harta yang dizakatkan tesebut akan dapat menambah kesuburan hartanya, mendapatkan kesucian diri dari hartanya dan juga memperoleh keberkahan dari Allah SWT.

8

Berikut adalah dasar hukum tentang zakat, yaitu : 1. Al-Qur’an

a. QS. At-Taubah 103

8 Ali Ridlo, Zakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Al-‘Adl, Vol. 7 No. 1, Januari 2014, Hal : 120-121.

(24)

 

















 







 







Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS. At- Taubah: 103)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada umatnya agar mengeluarkan zakat, untuk membersihkan dan mensucikan harta yang kita miliki serta agar kehidupan menjadi tentram dan sejahtera.

b. QS. Al-Baqarah 267



























 





















 











Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”(QS. Al-Baqarah 267)

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya yang pertama digaris bawahi

adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Tetapi, tidak

(25)

16

harus semua dinafkahkan, cukup sebagian saja. Ada yang berbentuk wajib ada juga yang anjuran. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang dinafkahkan itu adalah dari hasil usaha kamu, yakni Allah keluarkan dari bumi

.

c. QS. An-Nur 56



















“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.”(QS. An-Nur 56)

2. Hadits

Hadits Rasulullah SAW. Salah satunya Hadits riwayat Imam Bukhari : Adapun dasar zakat dalam Hadis Nabi secara umum sebagaimana disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut:

رك ذف .. نيمالا لا هنع الله ضير اذاعم ثعب صلى الله عليه وسلم بيّنلا ّن أ : مانهع الله ضير ساَبَع نْبا ْنَع ,هيلع قفتم .مئه اينغ أ نم ذخؤت ,مله اوما في ةكدص ميهلع ض ترفا دك الله ّنا أ :هيفو , ثيدلحا ىراخبلل ظفللاو

Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi Saw mengutus Muadz ke Yaman, lalu menuturkan isi hadisnya, dan di dalamnya disebutkan,

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan zakat kepada mereka pada harta mereka yag diambil dari orang kaya mereka dan diberikan kepada orang- orang miskin mereka.” (HR. BukhariMuslim, dan lafal milik Bukhari).

Makna yang dapat diambil dari hadis Nabi di atas adalah perintah agar

mengeluarkan zakat(shadaqah) yang dikenakan pada kekayaan orang-orang

kaya”.Yang dimaksud dengan shodaqoh disana adalah zakat. Terdapat pula

(26)

penggunaan istilah mushadiq untuk amil, oleh karena ia bertugas mengumpulkan dan membagi-bagikan shadaqah tersebut. Namun dalam penggunaan sehari-hari kata shadaqah itu disalahartikan, yaitu hanya berarti shadaqah yang diberikan kepada pengemis dan peminta-minta. Tetapi hal ini tidak boleh membuat kita lupa bagaimana sebenarnya pengertian satu kata dalam bahasa arab pada zaman al-qur‟an turun.

Kata shadaqah sesungguhnya berasal dari katashidq yang berarti benar. Terkait dengan istilah shodaqoh sebagai zakat adalah pendapat Qadhi Abu Bakar bin Arabi yang sangat berharga tentang mengapa zakat dinamakan shadaqah. Kata shadaqah berasal dari kata shidq, benar dalam hubungan dengan sejalannya perbuatan dan ucapan dan keyakinan.Oleh karenanya wajar jika Allah menyebut istilah zakat dengan shodaqoh karena adanya kebenaran antara ucapan dengan amal perbuatan.

Menurut hukum zakat sendiri, zakat merupakan rukun islam, dan menjadi salah satu pokok bagi tegaknya agama islam. Oleh sebsb itu hokum zakat adalah wajib fardhu atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat- syarat tertentu. Abdullah bin Mas‟ud RA menyebutkan : “Anda sekalian diperintahkan menegakkan sholat dan membayar zakat, siapa yang tidak membayar zakat,maka sholatnya tidak diterima.

Sedangkan pengertian zakat menurut para ulamayaitu :

1. Menurut Syafi‟iyah, zakat adalah nama bagi sesuatu yang dikeluarkan

untuk harta atau badan (diri manusia untuk zakat fitrah) kepada pihak

tertentu.

(27)

18

2. Menurut Malikiyah, zakat adalah mengeluarkan bagian yang khusus dari harta yag telah mencapai nishabnya untuk yang berhak menerimanya (mustahiq)nya, jika milik sempurna dan mencapai haul selain barang tambang, tanaman dan rikaz.

3. Menurut Hanafiyah, zakat adalah kepemilikan bagian harta tertentu untuk orang atau pihak tertentu yang telah ditentukan oleh Syari‟ (Allah SWT) untuk mengharapkan keridhaan-Nya.

4. Menurut Hanabilah, zakat adalah hak yang wajib dalam harta tertentu untuk kelompok tertentu. Klompok yang dimaksud adalah kedelapan kelompok tertentu.

Menurut hukum zakat sendiri, zakat merupakan rukun islam, dan menjadi salah satu pokok bagi tegaknya agama islam. Oleh sebsb itu hokum zakat adalah wajib fardhu atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat- syarat tertentu. Abdullah bin Mas‟ud RA menyebutkan : “Anda sekalian diperintahkan menegakkan sholat dan membayar zakat, siapa yang tidak membayar zakat, maka sholatnya tidak diterima.

Zakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah yaitu zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang idul fitri pada bulan suci Ramadhan. Besar zakatnya setara dengan 3,5 liter (2,7 kg) makanan pokok yang ada di daerah yang bersangkutan.

2. Zakat Maal (harta)

Zakat mal merupakan zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang

(28)

mencakup hasil perniagaan, pertanian, perambangan, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.

Golongan orang yang berhak menerima zakat yaitu :

1. Orang miskin, adalah mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.

2. Amil, adalah mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.

3. Muallaf, mereka yang baru masuk islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.

4. Hamba sahaya, yang ingin memerdekakan dirinya.

5. Gharimin, yaitu mereka yang terlilit hutang dan belum bisa memenuhi kebutuhan pokoknya.

6. Fisabilillah, mereka yang berjuang dijalan Allah ( missal dakwah atau berperang dll).

7. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.

B. Zakat Pertanian

Zakat pertanian adalah salah satu zakat maal, objeknya meliputi hasil

tumbuh-tumbuhan atau tanaman yag bernilai ekonomis seperti biji-bijian,

sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, tanaman hias dan dedaunan, dan

lain-lain.Jika kita membahas tenang zakat pertanian maka pengeluaran harta

yang dilakukan masuk dalam kategori zakat mall. Intinya zakat dalam bidag

pertanian sendiri masuk dalam zakat mall dan pengeluarannya tidak sama

dengan zakat fitrah, dimana zakat fitrah dikeluarkan setiap satu tahun sekali

yang harus dikelurkan semua orang.

(29)

20

Zakat pertanian dalam islam, mengajarkan bahwa zakat pertanian tersebut menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim yang beriman. Adanya zakat dalam bidang pertanian yang dilakukan bertujuan untuk dapat memurnikan hasil pertanian yang didapatkan nantinya.Sebagaimanatertera dalam Al-Qur‟an surah Al-Baqarah ayat 267.

Dasar Hukum Zakat Pertania, yaitu : 1. QS. Al-An‟am 141

 































 





















 









Artinya :“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam- macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih- lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

(QS. Al-An‟am 141)

Dari ayat ini dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya Allah SWT telah menjadikan kebun-kebun manusia menjadi berjunjung dan tidak berjunjung.

2. QS. Al-Baqarah 267

(30)



























 





















 











Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”(QS. Al-Baqarah 267)

Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya yang pertama digaris bawahi adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Tetapi, tidak harus semua dinafkahkan, cukup sebagian saja. Ada yang berbentuk wajib ada juga yang anjuran. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang dinafkahkan itu adalah dari hasil usaha kamu, yakni Allah keluarkan dari bumi

.

Adanya penjelasan tersebut tentunya perlu disadari bahwa pada dasarnya mengeluarkan zakat dari hasil pertnian yang dijalankan wajib hukumnya untuk dilakukan.

C. Nisab dan Kadar Zakat Pertanian 1. Nisab Zakat Pertanian

Nisab dari zakat pertanian ialah 5 wasaq, Wasaq tersebut merupakan

salah satu bentuk ukuran.Satu wasaq sama dengan 60 Sha‟. Pada zaman

Rasulullah, satu sha‟ sama dengan 4 mud, yaitu 4 takaran dua telapak

tangan orang dewasa. 5 wasaq setara dengan750 kg.Apabila hasil pertanian

(31)

22

termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma dan lain- lain, maka nisabnya adalah 750 kg.dan jika beras, 5 wasaq setara dengan 653 kg.

2. Kadar zakat pertanian

Kadar dari zakat pertanian yaitu apabila menggunakan irigasi (mengeluarkan biaya) maka kadar zakatnya 5%, sedangkan apabila dengan pengairan alami (tadah hujan) dan tidak mengeluarkan biaya, maka kadar zakatnya 10%.

Jadi, ukuran yang dapat dikeluarkan dari zakat pertanian itu yaitu jika pengairannya oleh air hujan atau mata air, dan tanpa ada biaya yang dikeluarkan, maka ukuran zakat yang dikeluarkan yaitu 10%. Sedangakan yang disirami dengan air(irigasi) maka zakat yang dikeluarkan 5%.

D. Pendapat Ulama tentang Zakat Pertanian

Para ulama sepakat bahwa zakat pertanian wajib dizakatkan apabila telah mencapai nishab. Dan hasil pertanian yang wajib dizakati ada empat macam, yaitu :

1. Imam Abu hanifah berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada segala sesuatu yang ditanam baik biji-bijian, stimar (buah-buahan) dan sayur-sayuran.

2. Imam Malik dan Imam Syafi‟i berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada tanaman yang merupakan kebutuhan pokok dan dapat disimpan.

Seperti gandum, padi, jagung, kurma dan apapun yang menjadi makanan

pokok daerah setempat.

(32)

3. Imam Ahmad berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada tanaman yang dapat disimpan dan ditakar.

4. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada tanaman yang dapat disimpan.

9

E. Cara Mengeluarkan Zakat Pertanian ketentuan zakat pertanian yaitu:

1. Nisab zakat pertanian adalah 5 wasaq= 653 kg beras.

Dari jabir Rasulullah saw bersabda :

ُةَق دص َّقُس ْوًا ِةَسْمَخ ْنِم َّلقَا اَمْيِف َسْيَل

“Tidak wajib dibayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 wasaq.” (HR.

Muslim)

2. Kadarnya sebanyak 5% jika menggunakan irigasi (mengeluarkan biaya) atau 10% dengan pengairan alami( tadah hujan) dan tidak mengeluarkan biaya. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Ibnu Umar, Rasulullahu „alaihi wasallam bersabda,

ِرْشُعلا اُفْصِن ِةَيِن اَّسل اِب َيِقُس اَمْيِف َو ُرْشَع ُمْيَغلا َو ُراَهْنَ ْلْا ِتَقَس اَمْيِف

Artinya :“Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air tada hujan, maka dikenai zakat 10%. Sedangkan tanaman yang diairi dengan mengeluarkan biaya, maka dikenai zakat 5%.” (HR. Bukhari).

Jadi, ukuran yang dapat dikeluarkan dari zakat pertanian itu yaitu jika pengairannya oleh air hujan atau mata air, dan tanpa ada biaya yang dikeluarkan, maka ukuran zakat yang dikeluarkan yaitu 10%. Sedangakan yang disirami dengan air (irigasi) maka zakat yang dikeluarkan 5%.

9 Ainiah Abdullah, Model Perhitungan Zakat Pertanian, At-Tawassuth, Vol. II, No. 1, 2017: 69-93

(33)

24

3. Dikeluarkan ketika panen

Setiap kali panen harus dikeluarkan zakatnya tersebut apabila telah mencapai nisab.

Syarat-syarat dari zakat yaitu : a. Islam

b. Merdeka

c. Tanaman tersebut halal d. Sempurna milik

e. Cukup nisab

f. makanan yang tahan disimpan lama.

g. Tanaman tersebut adalah hasil usaha manusia dan bukannya tumbuh sendiri seperti tumbuhan liar, dihanyutkan air dan sebagainya.

10

Dalam zakat hasil pertanian tidak menunggu haul, setiap kali panen ada kewajiban zakat. Dalam zakat pertanian sendiri tidak berlaku haul. Kewajiban zakat disyaratkan ketika biji tanaman telah keras (matang).Jadi ketentuan zakat dari hasil pertanian yaitu:

Missal nisab 653 kg beras, tarifnya 5%, waktunya ketika menghasilkan ( panen). Jika hasil panen 10 ton = 10.000 kg (melebihi nisab) 10.000 x 5% = 500 kg.

Contohnya yaitu missal seorang petani berhasil menuai hasil panennya sebanyak 1000 kg, maka ukuran zakat yang dikeluarkan bila dengan pemgaira (alat siram tanaman) ialah 1000 x 5% =50 kg. bila tadah hujan, sebanyak 1000

10 Alpin Birri, Potensi Zakat Pertanian, Jurnal Fiqh, Vol. 13, No. 2, 2019 : 15-18

(34)

x 10% = 100 kg.

Perniagaan zakat pertanian tidak menunggu haul, akan tetapi secara langsung setelah panen, dibersihkan dan dikeringkan. Pada system pertanian saat ini, biaya tidak seskedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk dan insektisida. Untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, insektisida dan sebagaimana diambil dari hasil panen, kemudian sisanya dikeluarkan zakay 10% atau 5% tergantung system pengairannya.

F. Hikmah dan Manfaat Zakat 1. Hikmah Zakat

Adapun hikmah zakat dari segi akhlak, segi perorangan maupun masyarakat.

Yang pertama yaitu dari segi agama, yaitu:

a. Dengan kita berzakat maka kita telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat.

b. Orang yang membayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda.

c. Dengan membayar zakat merupakan sarana bagi hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabb-Nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan.

d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.

Kedua dari segi akhlak, yaitu :

a. Menambah rasa toleran, sifatkemuliaan, kelapangan dada kepada pribadi

(35)

26

yang menambah zakat.

b. Orang yang membayar zakat biasanya identik dengan ramah, belas kasih dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya.

c. Orang yang menyumbangkan sesuatu yang bermanfat baik berupa harta maupun raga bagi kaum muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.

d. Didalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.

Ketiga dari segi perorangan dan masyarakat, yaitu:

a. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri, sifat mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat islam.

b. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

c. Mendidik jiwa manusia untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil.

2. Manfaat Zakat

a. Menyempurnakan iman b. Membersihkan hati dan diri c. Bukti keimanan dan ketaatan d. Menenangkan hati

e. Membawa kewajiban

f. Mencapai keimanan yang sempurna g. Menghapus dosa

h. Menghilangkan rasa iri dan prasangka

(36)

i. Merendahkan hati j. Membersihkan harta k. Meningkatkan rezeki

l. Meningkatkan keberkahan harta

m. Memperluas peredaran harta

(37)

28 BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Monografi Nagari Kinali Kecamatan Kinali 1. Desrkipsi Singkat Monografi Nagari Kinali a. Sejarah singkat Nagari Kinali

Nagari Kinali berada pada sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatra Barat, Indonesia.Nagari Kinali terdiri dari 17 jorong.

11

Berikut nama-nama jorong di Nagari Kinali, yaitu:

1) Ampek Koto Barat 2) Ampek Koto 3) Mudiak Labuah 4) Bancah Kariang 5) Tandikek

6) Langgam Sepakat 7) Langgam

8) Langgam Saiyo 9) Sigunanti

10) Anam Koto Utara 11) Anam Koto Selatan 12) Bandua Balai

11 Bagus, Kepala Seksi Pemerintahan Nagari Kinali, wawancara dan data file monografi Nagari Kinali, pada tanggal 22 Desember 2020

(38)

13) Limpato 14) Bunuik

15) Padang Canduah 16) Limau Puruik 17) Koto Gadang

Penduduk Nagari Kinali bersifat heterogen bila ditinjau dari latar belakang etnik budaya.Ada tiga asal usul etnik utama yang menempati daerah ini, yaitu ada suku Minang, suku Jawa, dan suku Batak/Mandailing. Suku Minang adalah penduduk asli yang sudah lama mendiami daerah Nagari Kinali yang bertempat tinggal di kampung-kampung komunitas lokal, seperti jorong Langgam, jorong Ampek Koto, jorong Anam Koto Utara, jorong Anam Koto, dan Jorong Sigunanti.

12

Keberadaan suku Jawa sebagian besar datang melalui program transmigrasi yang terjadi pada tahun 1960-an sampai dengan tahun 1970-an di Nagari Kinali.

Khusus untuk daerah Sidomulyo merupakan pemukiman suku Jawa yang penduduknya berasal dari bekas buruh kontrak perkebunan Ophir milik Belanda.Setelah masa kontrak habis sebagian besar dari mereka tidak pulang ke Jawa dan memilih tinggal di berbagai desa wilayah Pasaman Barat, termasuk di Nagari Kinali.

Adapun suku Batak/Mandailing mendiami berbagai wilayah dalam jorong Ampek Koto.Suku Batak/Mandailing di Nagari Kinali umumnya bekerja dalam usaha pertanian, ladang dan memelihara ternak.Mereka yang berasal dari Tapanuli

12Ibid

(39)

30

Utara dan Tapanuli Tengah dan beragama Kristen kebanyakan ditemukan di kampung Lapau Tampuruang, sementera yang berasal dari Tapanuli Selatan yang beragama Islam sebagian besar tinggal di Padang Lapai-Lapai dan Aia Putiah.

Kondisi perekonomian masyarakat Nagari Kinali pada umumnya bergantung kepada sektor ekonomi pertanian dan perkebunan, terutama kelapa sawit, nilam, jagung, padi, padi gogo, kedele, singkong, cabe, kakao, kelapa, dan kacang tanah. Dari luas wilayah Nagari Kinali lebih dari separuhnya merupakan areal perkebunan kelapa sawit, baik yang dimiliki oleh perusahaan swasta (PT), KUD, maupun kebun milik rakyat.Ada beberapa pabrik sawit yang beroperasi untuk menampung TBS masyarakat.

Nagari Kinali memiliki empat pasar tradisional, yaitu pasar Durian Kilangan (hari Senin), pasar Tampurung (hari Minggu), pasar Padang Canduah (hari Sabtu), dan pasar Koto Padang (hari Kamis). Pasar bagi masyarakat Nagari Kinali merupakan salah satu sarana social yang dianggap amat sangat penting, karenanya pasar merupakan tempat sebagian besar penjualan hasil panen produk pertanian dan perkebunan masyarakat Nagari Kinali, dari hasil jual di pasar masyarakat dapat memperoleh bahan-bahan konsumsi untuk kebutuhan sehari- hari. Hari-hari pasar di Nagari Kinali juga memiliki makna bagi Sebagian besar masyarakat Nagari Kinali, yakni di setiap hari pasar merupakan waktu istirahat bagi masyarakat yang berpropesi sebagai petani atau kebun, hal ini tidak mengherankan lagi apabila hari pasar maka pemukiman penduduk akan sepi dan pasar akan jauh lebih ramai.

13

13Ibid

(40)

b. Geografis dan Toprografis Nagari Kinali

Nagari Kinali memiliki kondisi geografis yang bervariasi yaitu terdiri dari desa dataran rendah, desa berbukit-bukit, desa dataran tinggi / pegunungan, desa lereng gunung, desa kawasan gambut, dan desa aliran sungai.Nagari Kinali memiliki luas wilayah 48.978, 97 Ha yang terdiri dari 17 jorong yaitu, jorong Ampek Koto Barat, jorong Ampek Koto, jorong Mudiak Labuah, jorong Bancah Kariang, jorong Tandikek, jorong Langgam Sepakat, jorong Langgam, jorong Langgam Saiyo, jorong Sigunanti, jorong Anam Koto Utara, jorong Anam Koto Selatan, jorong Bandua Balai, jorong Limpato, jorong Bunuik, jorong Padang Canduah, jorong Limau Puruik, dan jorong Koto Gadang.

Batas wilayah Nagari Kinali meliputi:

Batas Desa/Nagari Kecamatan Kabupaten

Sebelah Utara Koto Baru, Aur Kuning, Kajai

Luhak Nan Duo, Pasaman, Talamau

Pasaman Barat

Sebelah Selatan Binjai, Nagari Salareh Aia

Tigo Nagari, Palembayan

Pasaman, Agam

Sebelah Timur Katiagan Kinali Pasaman

Barat

Sebelah Barat Ladang Panjang Tigo Nagari Pasaman

(41)

32

Secara topografi Nagari Kinali memiliki suhu rata-rata bekisar 29

0

C dengan jumlah hujan 4.093 Mm, adapun jumlah bulan hujan di Nagari Kinali sebanyak 4 bulan, dan tinggi tempat dari permukaan laut adalah 46 Mdl. Jenis tanah di Nagari Kinali adalah berwarna abu kehitaman dengan tekstur tanah lempungan. Tingkat tanah erosi ringan 21 Ha, luas tanah erosi sedang 11 Ha, dan luas tanah erosi berat adalah 24 Ha.Jenis tanah yang ada di Nagari Kinali sangat cocok digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan.Dalam hal pembangunan kondisi tanah ini juga aman, karena jenis tanah yang padat dan tidak mudah erosi, kecuali tanah yang berada di lokasi perbukitan.

14

c. Penduduk Nagari Kinali

Jumlah penduduk di Nagari Kinali adalah 47.804 orang, yang terdiri dari jumlah kepala keluarga 13.690 KK, dengan jumlah laki-laki 24.190 orang dan jumlah perempuan 23.614 orang.Data ini sudah berdasarkan jumlah penduduk pada 17 jorong di Ngari Kinali.

15

d. Pendidikan

Dalam hal Pendidikan di Nagari Kinali, riwayat Pendidikan masyarakat Nagari Kinali berbeda-beda pada umumnya. Riwayat Pendidikan yang dilalui ada yang hanya sampai SD, SMP, SMA, dan sampai Sarjana, bahkan ada masyarakat di Nagari Kinali yang tidak mengenyam bangku sekolah sama sekali.

14Ibid

15Ibid

(42)

Berikut data Riwayat Pendidikan masyarakat Nagari Kinali, yaitu sebagai berikut:

16

No Pendidikan

Jenis Kelamin

Jumlah

L P

1 Tidak Sekolah

2.292

2.243 4.535

2

Sedang TK/Kelompok Bermain

690

706 1.396

3 Sedang SD

3.231

2.990 6.221

4 Sedang SMP

1.577

1.538 3.115

5 Sedang SMA

1.440

1.398 2.838

6 Sedang SLB (A)

1

1

7 Sedang SLB (B)

1

1

8 Sedang D1 2 2

9 Sedang D2

4

6 10

16Ibid

(43)

34

10 Sedang D3

14

14

11 Sedang S-1

601

765 1.366

12 Sedang S-2

3

11 14

13 Sedang S-3

1

4 5

14 Tamat SD/ Sederajat

7.218

7.300 14.518

15 Tamat SMP/ Sederajat

2.820

2.586 5.406

16 Tamat SMA/ Sederajat

3.279

2.548 5.827

17 Tamat Diploma

182

361 543

18 Tamat S-1

483

644 1.127

19 Tamat S-2

15

5 20

20 Tamat S-3

2

4 6

21 Tamat SLB 2

(44)

2

22 Tidak Tamat Sekolah

339

498 837

Jumlah

24.195

23.609

47.804

e. Agama

Dalam hal agama, masyarakat Nagari Kinali memiliki kepercayaan yang berbeda-beda. Ada 3 agama yang dianut oleh masyarakat Nagari Kinali, sebagaimana data berikut ini:

Agama Laki-laki Perempuan

Islam 25.657 Orang 22.816 Orang

Kristen 64 Orang 91 Orang

Katholik 239 Orang 262 Orang

f. Kewarganegaraan

Dalam hal kewarganegaraan, masyarakat Nagari Kinali pada umumnya merupakan kewarganegaraan Negara Indonesia, tetapi juga ada kewarganegaraan Asing, sebagaimana berikut ini:

17

17Ibid

(45)

36

Kewarganegaraan Laki-laki Perempuan

Warga Negara Indonesia 30.580 Orang 30.824 Orang

Warga Negara asing 1 Orang Orang

Jumlah 30.581 Orang 30.824 Orang

g. Pekerjaan

Masyarakat Nagari Kinali memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, namun kondisi alam yang memungkinkan membuat masyarakat Nagari Kinali berprofesi sebagai petani. Hal ini karena Nagari Kinali memiliki lokasi atau lahan pertanian atau perkebunan yang sangat baik untuk menghasilkan hasil panen yang menjanjikan di masyarakat Nagari Kinali. Disamping pekerjaan sebagai petani, masyarakat Nagari Kinali juga memiliki pekerjaan yang lain, meliputi:

Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

Petani 1838 Orang 1663 Orang

Pedagang keliling 430 Orang 521 Orang

Peternak 1.205 Orang 871 Orang

Karyawan perusahaan swasta 1.402 Orang 1.100 Orang

h. Pariwisata

(46)

Nagari Kinali memilik Sumber Daya Alam yang melimpah, hal ini tentunya tidak dibiarkan begitu saja oleh masyarakat Nagari Kinali beserta pemerintah setempat. Kekayaan alam yang ada di Nagari Kinali sudah berhasil di perkenalkan kepada kalayak umum, hal ini dapat di buktikan dengan adanya dukungan dari pemerintah untuk menjadikan kekayaan alam tersebut menjadi objek-objek wisata di Nagari Kinali, berikut data terkait objek wisata di Nagari Kinali:

Lokasi/Tempat/Area Wisata Keberadaan Luas

Laut (wisata pulau, taman laut, situs sejarah bahari dll)

Muaro bingung

Ada -

Danau (wisata air, hutan wisata, situs purbakala dll)

Tabek gadang

Ada 35Ha -

Air terjun

Air Terjun Siburai-burai

Ada

Agrowisata

Ikan Larangan Silambau

Ada aH 1

(47)

38

Batu Balipek Kain Ada 0,5 ha

2. Sarana Prasarana a. Fisik

1) Sarana Transportasi

Transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat Nagari Kinali dalam menjalani setiap aktivitas sehari-hari adalah sepeda motor dan mobil. Adapun transportasi umum yang ada di Nagari Kinali hanyalah Ojek sepeda motor.Ojek adalah alat transportasi umum satu-satunya di Nagari Kinali, yang dapat digunakan bagi masyarakat Nagari Kinali yang hendak berpergian menjalani aktivitas sehari-hari.Untuk kepentingan pertanian masih ada sebagian masyarakat yang menggunakan jasa dari hewan kerbau untuk mengangkut hasil pertanian maupun untuk kepentingan penggarapan sawah.

18

2) Prasarana Transportasi

Prasarana transportasi di Nagari Kinali sudah cukup dan baik.Ada jalan raya yang bagus untuk mencapai akses ke pusat Nagari ataupun Kota, dan sebagai penghubung jalan-jalan antar jorong.Jalan menuju perkebunan masyarakat juga sudah cukup bagus untuk ditempuh karena sudah ada jalan cor, sehingga dapat memudahkan masyarakat menuju kebun tempat mereka bekerja.

b. Sosial

1) Sarana peribadatan

18Ibid

(48)

Berhubung masyarakat Nagari Kinali memiliki 3 kepercayaan yang dianut, maka sarana peribadatan yang ada di Nagari Kinali meliputi Masjid dan Musalla bagi masyarakat yang memeluk agama Islam. Akan tetapi bagi masyarakat yang menganut agama Kristen dan Katolik tempat peribadatan mereka adalah gereja.Tempat peribadatan ini merupakan tempat bagi masyarakat tempat melakukan kegiatan keagamaan masing-masing di Nagari Kinali.

19

2) Jaringan Listrik

Jaringan listrik di Nagari Kinali sudah memadai dan cukup baik yaitu dengan menggunakan PLN sebagai tenaga listrik di setiap rumah masyarakat di Nagari Kinali.

3) Jaringan Air

Nagari Kinali memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti air.Perairan yang melimpah dimanfaatkan untuk air minum bersih masyarakat Nagari Kinali. Jenis air bersih yang ada di Nagri Kinali yaitu, PDAM, PAMSIMAS, dan PAM PEDESAAN. Ketiga jenis air bersih yang ada di Nagari Kinali tersebut bersumber dari mata air lereng gunung pasaman dan mata air meruap yang ada di Nagari Kinali.

4) Sarana Kesehatan

Di Nagari Kinali Kinali pada sektor kesehatan, peningkatang kualitas Kesehatan masyarakat serta Kesehatan lingkungan merupakan salah satu hal terpenting dalam proses pembangunan kesehatan masyarakat di Nagari Kinali. Di Nagari Kinali terdapat 3 unit PUSKESMAS, disetiap jorong terdapat POLINDES

19Ibid

(49)

40

beserta bidan jorong, dan terdapat kelompok posyandu di setiap jorong yang ada di Nagari Kinali.

5) Ekonomi

Sehubung dengan mata pencaharian mayoritas masyarakat Nagari Kinali adalah sebagai petani atau berkebun.Maka dalam hal menjual hasil panen masyarakat dimudahkan dengan adanya pasar-pasar tempat menjual dan membeli kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Nagari Kinali. Melalui pasar ini, nilai ekonomi di Nagari Kinali dapat hidup karena akses penjualan dan pembelian terhadap suatu produk sama-sama saling dibutuhkan, sehingganya proses ekonomi

berjalan lancar

20

20Ibid

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kepercayaan tersebut, ternyata membuat warga memiliki rasa percaya apa lagi peristiwa tersebut sudah pernah dialami oleh salah satu warga Desa Purwoasri Kecamatan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan zakat hasil perkebunan jambu citra di Desa Tambang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang tidak