BKI DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF ANAK YANG TIDAK MENERIMA AYAH TIRINYA
B. Hasil Pelaksanaan Konseling dalam Menangani Depresi Seorang Anak yang Tidak Menerima Ayah Tirinya yang Tidak Menerima Ayah Tirinya
84 tirinya seperti menyayangi ayah kandungnya terdahulu, karena tidak semua ayah tiri itu jahat terhadap anak tirinya.
B.Hasil Pelaksanaan Konseling dalam Menangani Depresi Seorang Anak yang Tidak Menerima Ayah Tirinya
Untuk lebih jelas tentang analisis data hasil akhir proses pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam yang dilakukan dari awal konselor hingga tahap akhir proses konseling, apakah ada perubahan perilaku pada diri klien antara sebelum dan sesudah dilaksanakan Bimbingan dan Konseling Islam dapat digambarkan pada table di bawah ini:
Gejala yang nampak pada diri konseli sebelum dan sesudah bimbingan konseling islam
NO. Gejala yang Nampak Sebelum Sesudah
A B C A B C
1. Selalu menyendiri didalam kamar
√ √
2. Sering marah-marah √
3. Mudah tersinggung √ √
4. Enggan berbicara
5. Pesimis menghadapi masa depan
6. Memandang dirinya rendah
Keterangan: A : Tidak pernah B : Kadang-kadang C : Masih dilakukan
Melihat dari table diatas, keadaan klien yang semula selalu menyendiri didalam kamar, mudah marah dan mudah tersinggung, enggan berbicara,
85 pesimis menghadapi masa depan dan memandang dirinya rendah. Sudah Nampak kelihatan perubahannya.
Disamping telah terjadi perubahan pada klien juga terdapat kesesuaian harapan-harapan dalam kiteria keberhasilan Bimbingan Konseling Islam. Perubahannya tidak hanya pada sikap klien saja, akan tetapi pada pola pandang klien juga, hal ini dibuktikan diantaranya klien sudah bisa menerima ayah tirinya, sudah tidak merasa malu kepada teman-temannya kalau klien mempunyai ayah tiri dan juga sudah bisa mengurangi marah, menyendiri di dalam kamar dan mudah tersinggung.
Dari hasil analisis tersebut diatas maka diketahui bahwa pelaksanaan bimbingan dan konseling Islam dalam menangani seorang anak yang depresi karena tidak bisa menerima ayah tirinya di Desa Tlasih Tulangan Sidoarjo yang dilakukan oleh konselor cukup berhasil, karena sebagian besar kriteria keberhasilan bimbingan dan konseling islam dengan terapi rasional emotif terpenuhi.
BAB V PENUTUP
A.KESIMPULAN
Peneliti mengambil beberapa kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan di Desa Tlasih Tulangan Sidoarjo yang dipaparkan sebagai berikut:
1. Proses Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Depresi Seorang Anak yang Tidak Menerima Ayah Tirinya. Langkah yang diambil konselor dalam terapi rasional emotif yaitu mengubah cara berfikir klien yang irrasioanal menjadi rasional dan menentang pikiran yang irasional. Konselor mengarahkan kepada klien bahwa tidak semua ayah tiri jahat, dan ayah yang dinikahi oleh ibu klien itu baik dan mau merawat klien seperti anak kandungnnya sendiri. Dan disini klien sudah bisa menerima ayah tirinya sebagai pengganti dari ayah kandungnnya.
2. Hasil Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rasional Emotif dalam Menangani Depresi Seorang Anak yang Tidak Menerima Ayah Tirinya. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan pada klien yang sudah Nampak setelah melakukan bimbingan konseling islam menuju arah yang lebih positif yaitu klien sudah tidak megurung dirinya didalam kamar kalau ayahnya ada dirumah, klien juga sudah mau
87 mencium tangan ayahnya dan menyapanya, dank lien juga tidak urung-uringan atau marah-marah dan juga tidak mudah tersinggung.
A.SARAN
1. Bagi konselor apabila menghadapi kasus seperti penelitian ini, hendaknya diperlukan waktu yang lebih lama, tidak cukup satu bulan untuk melaksanakan proses konseling, agar hasil yang didapat atau tingkat keberhasilan lebih efektif. Disamping itu, apabila menghadapi konseli jangan terlalu kaku/serius, karena akan membuat suasana tegang. Dan lebih meningkatkan profesi anda untuk membantu kesuksesan diri sendiri dan orang lainyang meminta bantuan.
2. Bagi konseli, hendaknya selalu berusaha untuk bersikap yang baik dan sewajarnya, jika ingin mendapatkan perhatian dari ibu dan kakaknya. Selain itu hendaknya selalu berfikir positif karena hal yang sekiranya irrasional atau perilaku yang tidak baik dilakukan, jangan sampai dilakukan, harus bisa lebih memilih apa yang seharusnya dilakukan dan mana yang seharusnya dijalankan.
3. Bagi pembaca pada umumya, janganlah menjadikan masalah sebagai beban hidup yang harus disimpan sendiri, cobalah untuk sedikit terbuka dengan orang disekitar anda yang sanggup untuk membantu anda.
88 DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir, Bimbingan dan Konseling Islam,Jakarta: Amzah, 2010 Corey, Gerald, Teori dan Praktek Konseling dan Psikologi, Bandung: Refika
Aditama, 2007
Denim, Sudarwan, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung : CV Pustaka Setia, 2002 Djumhur & Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Bandung: CV.
Ilmu, 1980
Faqih, Aunur Rahim, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press, 2001
Harwood, Janet, Penghibur Bagi Orang yang Mengalami Depresi, Jakarta: BinaRupa Aksara
Lubis, Namora Lumongga, Depresi Tinjauan Psikologis, Jakarta: Kencana, 2009 Lubis, Namora Lumongga, Memahami Dasar-Dasar Konseling, Jakarta:
Kencana, 2011
Margono, S, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998 Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif (edisi revisi), Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005
Muis, Saludin, Kenali Kepribadian Anda dan Permasalahannya dari sudut
pandang Teori Psikoanalisa, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009
Mujib, Abdul, Kepribadian dalam Psikologi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006
Musnamar, Thohari, Dasar-dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islam, Yogyakarta: UII Press, 1992
Ningsih,Yusria, Kesehatan Mental, Surabaya: IAIN Sunan Ampel Press, 2011 Safaria, Triantoro, Autisme, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005
89 Soehartono, Irawan. Metode penelitian sosial suatu teknik penelitian Bidang
kesejahteraan sosial dal ilmu sosial lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya,
1999
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, R & D, Bandung: Alfabeta Ikapi, 2008
Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008
Suryabrata, Sumadi, Metodologi penellitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1998
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007
Usman, Husaidi dan Purnomo Setiady Akbar, metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi aksara, 1995
Walgito, Bimo, Bimbingan dan Penyuluhan Di Sekolah,Yogyakarta: Andi Offset, 1986
Winkel, W.S, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Menengah, Jakarta: Gramedia, 1989
Wulandari, Tri Ayu, “Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Terapi Realitas Untuk Menangani Seorang Ibu Yang Memiliki Anak Penyandang Autis Di
Gang Salafiyah Wonocolo” (Skripsi Fakultas Dakwah UIN Sunan Ampel