• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Pelaksanaan Lapangan dan Penyempurnaan Produk Akhir (Operational FieldTesting and Final Product Revision)

Dalam dokumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 41-45)

a. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operational FieldTesting)

Ujicoba pelaksanaan lapangan adalah ujicoba tahap akhir. Tentunya produk multimedia yang akan diujicobakan sudah direvisi dari ujicoba sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, siswa diminta untuk mengoperasikan multimedia. Hasil ujicoba lapangan ini dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 90 siswa dari 3 sekolah di wilayah Boyolali. 32 siswa dari SMA N 1 Boyolali, 29 siswa SMA N 3 Boyolali dan 29 siswa SMA N 1 Ngemplak Boyolali. Hasil penilaian siswa pada uji coba lapangan beserta persentase keidealannya dapat dilihat pada Tabel 4.8.

commit to user

Tabel 4.8. Rangkuman Penilaian Siswa pada Uji Coba pelaksanaan lapangan dan Persentase Keidealannya

Aspek Penilaian Perolehan Skor Skor Maksi-mum Persentase Keidealan (%) Persentase Keidealan Maksimum (%) Pengoperasian Media 46,04 50 92,08 100 Kemudahan Pemahaman 53,36 60 88,93 100 Kemenarikan Tampilan 59,02 65 90,8 100

Berdasarkan angket penilaian media yang meliputi aspek pengoperasian media, kemudahan pemahaman, dan kemenarikan tampilan diperoleh rata-rata skor keseluruhan aspek penilaian sebesar 158,42 dari skor rata-rata maksimal 175 dengan presentase keidealan sebesar 90,52%. Skor tersebut menunjukkan bahwa media memiliki kualitas yang sangat baik menurut siswa sebagai pengguna. Dari hasil analisis di atas secara umum dapat disimpulkan bahwa pada uji coba awal multimedia yang dikembangkan mudah digunakan, memiliki isi materi yang mudah dipahami siswa memiliki tampilan yang menarik, dan memiliki tampilan yang menarik.

b. Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision)

Berdasarkan hasil analisis uji coba lapangan, diperoleh komentar dari siswa terhadap media sebagai berikut:

1) Multimedia pembelajaran yang dikembangkan sangat menarik dan menambah motivasi siswa dalam belajar.

2) Media dapat digunakan dengan mudah, suara backsound dan tampilannya bagus.

3) Media ini sangat interaktif sehingga sangat membantu siswa dalam memahami materi.

4) Materi dan soal-soal latihan jelas, runtut, dan mudah dipahami. 5) Siswa tertarik pada video latihan soal.

commit to user

Dalam uji pelaksanaan lapangan ini multimedia yang dibuat sudah tidak perlu direvisi kembali karena sudah melalui serangkaian revisi dan dianggap layak untuk digunakan. Multimedia pembelajaran yang dikembangkan telah dikatakan layak karena telah memiliki kualitas dan respon yang baik ketika digunakan sebagai sumber belajar mandiri khususnya pada materi Hidrolisi Garam kelas XI SMA.

B. Pembahasan

Penelitian pengembangan ini mengacu pada metode pengembangan

Research and Development (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan

dan mengembangkan produk pembelajaran berbasis multimedia dengan menggunakan software Adobe Flash untuk materi Hidrolisis Garam, yang layak digunakan guru sebagai bahan ajar di kelas dan juga sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran individual siswa. Penelitian dan Pengembangan yang dilakukan mengacu pada model pengembangan Borg dan Gall yang telah disederhanakan oleh Puslitjaknov. Produk atau multimedia yang dihasilkan telah memenuhi prosedur yang ditetapkan dengan revisi yang memperhatikan saran dan komentar dari ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas XI SMA N 1 Boyolali, SMA N 3 Boyolali serta SMA N 1 Ngemplak Boyolali. Hasil akhir produk penelitian ini adalah multimedia pembelajaran dalam bentuk

flash dengan materi Hidrolisis Garam.

Setelah melalui berbagai tahap pengembangan maka dihasilkan sebuah multimedia pembelajaran untuk materi Hidrolisis Garam yang dapat ditayangkan di kelas maupun untuk belajar di rumah menggunakan perangkat komputer maupun laptop. Dalam media materi disajikan dalam bentuk teks, gambar, video dan animasi. Animasi dan video lebih ditonjolkan dalam media ini dimaksudkan untuk dapat menggambarkan konsep-konsep yang abstrak dalam materi Hidrolisis Garam agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Media ini menjelaskan materi secara urut dari teori mengenai pengertian Hidrolisis Garam sampai cara menghitung pH larutan garam. Pada media ini juga terdapat latihan-latihan soal yang dibuat interaktif disertai video supaya siswa menjadi lebih tertarik dan dapat

commit to user

membantu siswa dalam memahami materi. Sesuai desain awal, media ini dikembangkan sebagai alat bantu pembelajaran. Media ini juga dapat digunakan guru pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas.

Produk multimedia pembelajaran yang dihasilkan selanjutnya dapat diujicobakan kepada siswa setelah divalidasi oleh ahli materi, ahli media, guru mata pelajaran kimia.Pada tahap uji coba lapangan awal, media pembelajaran diperlihatkan kepada 12 orang siswa. Hasil angket kualitas media menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan peneliti termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase keidealan pada keseluruhan aspek penilaian sebesar 85,14%. Selanjutnya adalah ujicoba lapangan, multimedia pembelajaran diperlihatkan kepada 40 orang siswa. Hasil angket kualitas media menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan peneliti termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase keidealan pada keseluruhan aspek penilaian sebesar 87,61%. Tahap akhir uji coba adalah uji coba pelaksanaan lapangan dimana multimedia diperlihatkan kepada 90 orang siswa. Hasil angket kualitas media menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran yang dikembangkan peneliti termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase keidealan pada keseluruhan aspek penilaian sebesar 90,52%. Angka persentase ini menunjukkan bahwa siswa-siswi tersebut merasa tertarik menggunakan multimedia pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Siswa menjadi tidak bosan karena dapat berinteraksi langsung dengan media. Hasil akhirnya diperoleh media pembelajaran berupa multimedia interaktif dalam bentuk flash untuk materi Hidrolisis Garam yang layak digunakan guru sebagai bahan ajar di kelas dan juga sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran individual siswa.

Media yang telah dibuat memiliki kelebihan dan keterbatasan. Kelebihan dan keterbatasan media ini adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Media ini dapat dimanfaatkan guru sebagai alat bantu mengajar materi hidrolisis garam di kelas dan juga dapat dimanfaatkan siswa sebagai alat bantu belajar mandiri di rumah.

commit to user

b. Media ini disajikan dalam bentuk teks, video dan animasi. Animasi dan video lebih ditonjolkan dalam media ini dimaksudkan agar lebih mudah dipahami oleh siswa pada materi hidrolisis garam

c. Media ini dapat digunakan kapanpun dan dimanapun saat pengguna menginginkannya dengan catatan pengguna telah menyiapkan sarana prasarana yang dibutuhkan, seperti komputer atau laptop.

d. Evaluasi yang disajikan dalam media pembelajaran ini bisa langsung diketahui skornya.

2. Keterbatasan

Media disajikan dalam bentuk flash, sehingga ketika pengguna ingin memanfaatkan media ini harus membuka perangkat komputer ataupun laptop sehingga mengurangi kepraktisan.

Dalam dokumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 41-45)

Dokumen terkait