• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 4,1. Lokasi dan Waktu Penelitian

5.2 Pelaksanaan Outsourcing di PT Inalum

Pekerjaanoutsourcingdi PT Inalum yang dilakukan adalah untuk pekerjaan yang bersifat pendukung atau bukan bisnis utama (Supporting Business),bukan pekerjaan utama (Core

Business). Jadi outsourcing adalah penyerahan sebagian pekerjaan PT Inalum yang

bersifat pendukung kepada perusahaan lain melalui kontrak. Pekerjaan Utama atau bisnis utama adalah kegiatan PT Inalum yang berhubungan langsung dengan proses produksi dan bukan merupakan pekerjaan pendukung yang selengkapnya tercantum dalam Lampiran 1-1 dan Lampiran 1-2.

Supporting Bisnis adalah kegiatan PT Inalum yang tidak berhubungan langsung dengan

5.2.1. DefinisiOutsourcingdi PT Inalum

1) Outsourcing adalah penyerahan sebagian pekerjaan PT Inalum yang bersifat

pendukung kepada perusahaan lain melalui kontrak

2) Bisnis utama adalah kegiatan PT Inalum yang berhubungan langsung dengan proses produksi dan bukan merupakan pekerjaan pendukung yang selengkapnya tercantum dalam Lampiran 1

3) Bukan Bisnis utama adalah kegiatan PT Inalum yang tidak berhubungan langsung dengan bisnis utama yang selengkapnya tercantum dalam Tabel 5.1

Ditinjau dari tipeoutsourcing(Suwondo, 2004) yang diterapkan di PT Inalum yaitu:

1. Contracting 2. Outsourcing 3. Co-sourcing

Ditinjau dari fungsi organisasi, pelaksanaan outsourcing di PT Inalum dilakukan pada:

1. Fungsi Logistik, contoh : pekerjaan bongkar muat

2. Fungsi Produksi, contoh : pekerjaan pembersihan ledel, anoda dan fasilitas produksi

3. Fungsi Pemeliharaan, contoh : pekerjaan mekanikal, sipil dan elektrikal 4. Fungsi Administrasi, contoh : pekerjaan transportasi karyawan dan

perawatan kesehatan karyawan

Ditinjau dariscopenya, pelaksanaanoutsourcingdi PT Inalum dilakukan pada:

1. Penyediaan tenaga kerja

5.2.2 Sistemoutsourcingdi PT Inalum saat ini

Pada saat ini di PT Inalum melakukan outsourcing agar Inalum bisa berkonsentrasi

pada Core Business, juga untuk mengikutkan kontraktor putra daerah agar ikut

berperan pada perusahaan PT Inalum. Dengan demikian ada ikatan terhadap perusahaan dan saling menguntungkan. Pelaksanaan outsourcing di PT Inalum khususnya untuk menyediakan jasa pekerja memiliki hubungan yang erat dengan masalah tenaga kerja oleh karena itu diperlukan pengaturan tentang outsourcing

beserta ketentuan-ketentuan lainnya (Kamaruddin, 2000).

5.2.2.1 Tujuan :

1) Mengkonsentrasikan semua sumber daya PT Inalum ke dalam kegiatan bisnis utama sehingga memberikan manfaat bagi percepatan kemajuan dan pengembangan PT Inalum

2) Untuk menyeragamkan pengelolaan penyerahan pekerjaan yang bukan bisnis utama kepada perusahaan lain (outsourcing) di PT Inalum

5.2.2.2 Ruang Lingkup :

Ruang lingkup meliputi kualifikasi perusahaan outsourcing prosedur pelaksanaan dan standarisasi struktur biayaoutsourcing.

5.2.2.3 Rujukan :

1) Undang-undang no 13/2003 tentang Ketenagakerjaan

2) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No Kep 220/MEN/X/2004 3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No Kep

101/MEN/VI/2004

5.2.2.4 Standarisasi Struktur Biayaadalah keragaman komponen biaya tenaga kerja yang ditetapkan pada setiap kontrakoutsourcingyang meliputi antara lain :

a) Gaji Pokok (UMK) b) Insentif pekerjaan

c) Insentif lain seperti makan dan shift 1&2 d) Uang pesangon

e) Pakaian kerja dan alat pelindung diri f) Susu untuk shift 1 & 2

g) Biaya lembur (khusus untuk penyedia jasa pekerja)

h) Biaya administrasi baik untuk jabatan supervisor atau administrasi kantor, jika perlu ( khusus untuk penyedia jasa pekerja)

i) Management fee

j) Biaya perjalanan dinas, jika perlu ( khusus untuk penyedia jasa pekerja) k) Pajak pertambahan nilai (PPN)

l) Jamsostek m) THR & THN

5.2.2.5 Ketentuan Umum

1) Pada prinsipnya kontrak pekerjaan outsourcing harus melalui proses tender, dengan jangka waktu kontrak sekurang kurangnya selama 3 (tiga) tahun

2) Kontrak pekerjaan outsourcing akan dievaluasi sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Berdasarkan evaluasi tahunan tersebut dan dalam keadaan tertentu, PT Inalum dapat menghentikan kontrak sebelum masa akhir kontrak.

3) Perlindungan kerja dan syarat-syarat kerja bagi karyawan perusahaan

outsourcing di berikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

5.2.2.6 Kualifikasi perusahaanoutsourcing

Perusahaan oursourcing harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidang pekerjaannya dan memenuhi kententuan-ketentuan hukum dan peraturan PT Inalum.

Kualifikasi perusahaanoutsourcingterbagi atas 5 klasifikasi yaitu: D, C, B, A dan S. Bagi perusahaanoutsourcingbaru yang tidak dapat menunjukkan bukti kontrak ditentukan kualifikasinya D. Bagi calon perusahaan outsourcing yang sudah dikenal secara nasional dan mempunyai reputasi baik kualifikasinya ditentukan A. Berdasarkan kinerjanya kontraktor dievaluasi oleh PT Inalum secara periodik untuk menentukan kualifikasi tersebut dan bila evaluasinya baik, maka kualifikasi dapat dinaikkan satu tingkat, misalnya: dari D ke C hingga dari A ke S.

5.2.3 Prosedur pelaksanaan dan standarisasi struktur biayaoutsourcing.

5.2.3.1 Pelaksanaanoutsourcing:

1) Departemen atau seksi yang akan melakukan outsourcing harus mengikuti prosedur pelaksanaanoutsourcingseperti tercantum dalam lampiran 2

2) Ketentuan pengajuan usulan persetujuan (Request For Approval, RFA) dan disetujui sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh PT Inalum.

3) Kontrak penyedia jasa pekerja di proses oleh SHR/PAD/ JAS dan ditanda tangani oleh Divisi IGH, sedangkan kontrak pemborongan pekerjaan diproses oleh SBS dan ditanda tangani oleh Divisi IBS.

4) Isi kontrak sekurang-kurangnya harus mencakup hal hal berikut:

a. Kepatuhan Perusahaan Outsourcing terhadap pemberian upah sesuai dengan isi kontrak dan Peraturan Perundang-undangan.

b. Penyelesaian perselisihan antara Perusahaan Outsourcing dengan karyawannya sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan tersebut.

c. Penegasan ketentuan tentang berakhirnya kontrakOutsourcing beserta sanksi-sanksinya.

d. PerusahaanOutsourcingharus mematuhi peraturan PT Inalum tentang keselamatan dan kesehatan kerja serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

5) Departemen/ Seksi terkait melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

Outsourcingsecara periodic dan melaporkannya kepada SHR & SPN

5.2.3.2 Standarisasi Struktur BiayaOutsourcing

1) KontrakOutsourcing untuk penyedia jasa pekerja harus dibuat sesuai dengan standarisasi struktur biaya berdasarkan jenis pekerjaan yang diserahkan kepada perusahaanOutsourcing

2) Besaran biaya untuk setiap komponen ditetapkan sesuai dengan kontrak.

5.2.3.3 Kualitas PelayananOutsourcing

Untuk meningkatkan kompetensi menjadi kebutuhan PT Inalum bisa dipenuhi oleh kontraktor, maka dilakukan evaluasi kepada kontraktor. Ada

beberapa kategori ketidaksesuian yang didefinisikan oleh PT Inalum sehubungan Kinerja Kontraktor yakni:

Dokumen terkait