• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

HASIL PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN PENELITIAN DAN DAN DAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN

A. Hasil Hasil Hasil Hasil Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian 1.

2. Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa pelaksanaan pembelajaran di Taman Kanak-kanak Sunshine meliputi kegiatan luat atauat the playground,kegiatan awal, kegiatan inti, istirahat, dan kegiatan akhir.

a) Kegiatan Luar/At The Playground

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan luar atauAt The Playground yang ada di Taman Kanak-kanak Sunshineberupa (1) pemutaran lagu anak-anak setiap pagi, (2) ketika anak datang ke sekolah, terdapat pembiasaan-pembiasaan seperti meletakkan sepatu dan tas pada tempatnya dan memasukkan uang koin

pada celengan, (3) sebelum kegiatanAt the Playground, anak bermain bebas baik di dalam kelas maupun di luar kelas, (4) kegiatan At The Playground dimulai pada pukul 08.00 WIB yang berupa kegiatan yang merangsang gerak anak (kinestetis), (5) sebelum anak melakukan kegiatan ATP, guru menyampaikan aturan main, dan (6) setelah selesai kegiatan ATP, anak mencuci kaki dan tangan terlebih dahulu.

Kegiatan pemutaran berbagai macam jenis lagu anak ketika anak datang dinilai dapat mengembangkan kecerdasan musikal anak. Lagu yang biasa diputar bermacam-macam, antara lain lagu anak berbahasa Indonesia, lagu anak berbahasa Inggris, dan lagu anak berbahasa daerah.

Kegiatan pembiasaan ketika anak datang ke sekolah telah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan. Kegiatan pembiasaan yang ada di Taman Kanak-kanak Sunshine seperti meletakkan sepatu dan tas, memasukkan uang koin pada celengan sambil menghitungnya dan mencuci kaki serta tangan sebelum masuk kelas yang dilakukan setiap hari dan dilakukan secara berkesinambungan.

Anak juga diberi kesempatan bermain bebas di halaman sekolah maupun di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai. Anak dibebaskan bermain dengan berbagai alat permainan outdoor. Selain itu, anak juga dibebaskan bermain pasir, air, dan tanah tanpa perlu takut pakaian mereka kotor. Hal tersebut selaras dengan pendapat Munif Chatib (2012: 103) yang menyatakan bahwa kurikulum berbasis

Multiple Intelligence bertujuan memberikan kesempatan pada setiap anak untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kecerdasan secara menyeluruh. Salah satu kesempatan yang diberikan kepada anak untuk mengembangkan kecerdasan secara menyeluruh yaitu dengan kegiatan bermain bebas.

Sedangkan kegiatan At The Playground bertujuan mengembangkan kecerdasan kinestetik atau gerak. Berbagai macam kegiatan fisik dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok (games). Sebelum melakukan kegiatan ATP, anak mendengarkan aturan main dari guru, sehingga dalam hal ini kecerdasan linguistik anak khususnya kemampuan mendengar dan memahami perintah dapat berkembang.

b) Kegiatan Awal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan awal di TK Sunshine meliputi: (1) kegiatan pengkondisian untuk berdoa, (2) berdoa dengan menggunakan bahasa Inggris, (3) kegiatan bernyanyi lagu rutinitas, menyapa anak, menanyakan kabar anak, dan menanyakan hari tanggal yang dinamakan greeting circle, dan (4) kegiatan apersepsi yang disesuaikan dengan subtema pada hari tersebut.

Kegiatan berdoa yang dilakukan anak-anak d TK Sunshine menggunakan bahasa Inggris. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pembiasaan yang dilakukan secara terus menerus. Tentu saja, hal tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan. Melalui pembiasaan

berbahasa Inggris, maka kecerdasan linguistik anak juga ikut berkembang. Anak akan belajar kosa kata baru sekaligus dapat memaknai dan mempraktekkannya secara langsung.

Setelah anak-anak selesai berdoa, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bernyanyi, greeting circle, dan apersepsi. Dalam proses tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa proses pembelajaran bersifat aktif, kreatif, interaktif, efektif, dan menyenangkan. Yang dimaksud aktif ialah anak dibebaskan bertanya ketika kegiatan apersepsi. Interaktif ketika guru menanya kabar dan menyapa anak satu per satu menggunakan bahasa Inggris. Menyenangkan ketika anak bernyanyi bersama-sama. Kegiatan bernyanyi, baik lagu rutinitas maupun lagu sesuai tema dapat mengembangkan kecerdasan musikal dan kecerdasan linguistik. Selain bernyanyi,kegiatan greeting circlejuga dapat mengembangkan kecerdasan linguistik dan kecerdasan intrapersonal. Anak akan berlatih percaya diri ketika ditanya tentang kabar, hari dan tanggal.

Selain itu, dalam kegiatan apersepsi, terkadang guru menggunakan metode yang beragam, seperti tanya jawab, tebak-tebakan, brain gym dan story telling. Hal tersebut sesuai dengan dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa pemilihan metode yang tepat dan bervariasi. Selain dapat mengembangkan kecerdasan lnguistik, kegiatan apersepsi juga mengembangkan kecerdasan lain seperti kecerdasan intrapersonal ketika tanya jawab, tebak-tebakan, dan brain gym, kecerdasan visual spasial jika kegiatannya brain gym atau membayangkan dan

kecerdasan musikal jika tebak-tebakan menggunakan lagu dan tepuk-tepuk. c) Kegiatan Inti

Menurut Munif Chatib (2012: 103) dalam bukunya berjudulSekolah Anak- anak Juara menyatakan bahwa lingkungan belajar menyediakan akses yang mudah bagi seluruh murid kepada seluruh sarana yang melibatkan tiap kecerdasan. Hal tersebut diterapkan di Taman Kanak-kanak Sunshine, dimana di TKSunshinekegiatan inti yang berjumlah tiga kegiatan tidak selalu dilaksanakan di dalam kelas. Kegiatan dapat dilakukan di halaman sekolah, perpustakaan, ruang audio-visual, dapur, bahkan lingkungan sekitar sekolah. Dalam hal ini, guru menyiapkan lingkungan belajar yang sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan, seperti cooking day, drawing, spiritual day, role play, drawing, membaca buku di perpustakaan dan menonton film. Sarana dan prasarana dilibatkan secara menyeluruh dalam pembelajaran, mulai dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir.

Bebagai kegiatan inti setiap hari juga dilakukan di Taman Kanak-kanak Sunshine. Berbagai kegiatan seperti membentuk, melipat, menempel, memasak atau cooking day, bermain berbagai APE, mencocok, pemainan koopeartif, menonton film, role play dilakukan ketika kegiatan inti. Sehingga kecerdasan- kecerdasan anak dapat dikembangkan dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Tidak jarang dalam satu kegiatan inti dapat mengembangkan lebih dari satu jenis kecerdasan. Misalnya kegiatan menempel daun sesuai pola. Selain dapat mengembangkan kecerdasan visual spasial, kegiatan tersebut juga dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik. Meskipun demikian, kegiatan

mengerjakan worksheet atau Lembar Kerja Anak (LKA) tetap ada pada kegiatan inti. Satu dari tiga kegiatan inti berupa kegiatan mengerjakan worksheet. Akan tetapi, LKA yang digunakan oleh TK Sunshine dilengkapi dengan stiker bintang yang dapat ditempel ketika anak sudah selesai mengerjakannya. Pemberian variasi-variasi kegiatan pembelajaran tersebut telah sesuai dengan pendapat dari Campbell dkk. (2006: 256) yang menyatakan bahwa kurikulum berbasisMultiple Intelligence membantu guru memasukkan variasi pembelajaran yang lebih luas. Dengan variasi-variasi pembelajaran tersebut, diharapkan anak akan memiliki rasa ingin tahu tinggi, antusias dengan setiap kegiatan, dan tidak mudah bosan. d) Istirahat

Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan istirahat di Taman Kanak-kanak Sunshine meliputi kegiatan snacktime atau makan bersama dan bermain bebas. Pembiasaan-pembiasaan dilakukan pada masing-masing kegiatan tersebut, baik kegiatan makan bersama maupun bermain bebas. Ketika makan bersama terdapat pembiasaan seperti cuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan, dan berbagi bekal makanan, sedangkan ketika bermain bebas, anak terbiasa tidy up atau membereskan peralatan main ketika bermain bebas di dalam kelas. Hal tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang tercantum dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan. Kegiatan pembiasaan cuci tangan dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal dan naturalis anak, begitu pula dengan kegiatan berbagi bekal makanan. Kegiatan tidy upatau beres-beres mainan dapat mengembangkan

kecerdasan intrapersonal serta kinsetetik anak. Kegiatan bermain bebas juga dapat mengembangkan berbagai kecerdasan seperti kecerdasan kinestetik (apabila anak bermain dengan bergerak), kecerdasan interpersonal dan kecerdasan linguistik (apabila anak bermain dengan temannya), kecerdasan visual spasial dan logis matematis (apabila anak bermain APE tertentu seperti puzzle, pasak geometri, dan maze), dan kecerdasan intrapersonal (apabila anak bertanggungjawab atas mainan yang digunakan).

Kegiatan makan bersama atau snacktime telah sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 bahwa salah satu prinsip-prinsip pembelajaran yaitu mengintegrasikan kesehatan, gizi, pendidikan, pengasuhan, dan perlindungan. Hal tersebut dikarenakan menu yang disajikan dalam makan bersama juga telah ditetapkan oleh sekolah (sayur, nasi, lauk) meskipun kadangkala anak membawa bekal makanan sehat dengan ketentuan sehat dan bergizi (makanan bersayur dan buah) pada hari-hari tertentu. Ketika makan bersama, guru juga mengajak anak membicarakan tentang makanan yang mereka makan, dan alasan mengapa mereka perlu memakan sayuran dan makanan yang bergizi.

e) Kegiatan Akhir

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kegiatan akhir di Taman Kanak-kanak Sunshine berupa pelaksanaan kegiatan awal yang belum terlaksana, pengkondisian anak, refleksi kegiatan selama satu hari, penyampaian pesan harian, berdoa bersama, dan mengucapkan kata perpisahan (good bye atau bye- bye).

Ketika refleksi, guru memancing anak untuk mengingat kembali apa yang telah mereka lakukan selama di sekolah, mulai dari datang hingga akan pulang. Anak mengungkapkan pendapat langsung pada saat itu dan guru memberikan umpan balik serta penguatan terhadap jawaban anak-anak.

Menurut Campbell dkk. (2006: 238) bahwa guru dapat melibatkan anak dalam merencakan pembelajaran esok hari. Namun, pelibataan anak dalam merencanakan kegiatan pembelajaran esok hari belum terlihat pada kegiatan akhir di TK Sunshine. Anak belum diajak merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan pada esok hari sehingga pemilhan kegiatan sepenuhnya berada di tangan guru.

Pembiasaan pada kegiatan akhir telah terlihat, di mana anak dibiasakan berdoa, mengucapkan kata perpisahan (good bye)kepada temannya dan guru dan bersalaman dengan guru. Pembiasan-pembiasaan tersebut ditujukan agar kecerdasan interpersonal anak dapat berkembang. Pembiasaan di akhir kegiatan sudah sesuai dengan Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009 yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran dilakukan secara bertahap berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan.

3. 3. 3.