• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan Media

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

3. Pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan Media

5, tanggal 3 September terlihat Muslikah sedang menjelaskan pelajaran biologi yang merupakan bagian dari pelajaran IPA. Sebelum menyampaikan materi pembelajaran guru terlebih dahulu menyampaikan salam kepada siswa, dengan menayangkan tayangan ”selamat datang di mata pelajaran biologi” yang dibuat dengan animasi yang menarik dan bigraound warna-warni. Selanjutnya guru menjelaskan rencana pembelajaran tentang ”alat eskresi”

Kegiatan berikutnya yang dilakukan oleh guru adalah bercerita sedikit tentang ”alat-alat eskresi” yang sudah disinggung pada pertemuan sebelumnya, selanjutnya guru mengaitkan materi tersebut dengan materi yang akan diajarkan. Selanjutnya guru menjelaskan ”alat-alat eskresi pada tubuh manusia”, dalam penjelasannya guru menayangkan gambar-gambar alat eksresi, seperti kulit, hati, ginjal, dan paru-paru. Setiap gambar ditayangkan guru menjelaskan dan sesekali tayangan dilanjutkan dengan teks tentang eskresi manusia, siswa menyimak gambar dan mendengarkan ceramah guru dengan seksama, siswa sesekali

mencatat naskah yang ada di layar display. Dalam proses pembelajaran terkadang guru mematikan display untuk mengulang kembali apa yang sudah dijelaskan dan memberikan pertanyaan kepada siswa.

Menurut beberapa siswa diantara Siti Muslikah (wawancara, Kamis tanggal 3 September 2009) mengatakan:

Dengan digunakan komputer maka saya lebih tertarik, dan lebih terkesan, daripada guru menulis di papan tulis, selain menghabiskan waktu, kadang saya gak bisa baca tulisan pak Guru, terus terang saya lebih bersemangat bila Pak Guru menerangkannya pakai laptop dan LCD, lebih gaya gitu lo...(catatan lapangan 12)

Dalam menyampaikan materi pembelajaran tersebut guru menggunakan metode ceramah, siswa kelas XI yang berjumlah 38, mendengarkan dengan seksama, mereka memperhatikan ceramah yang disampaikan oleh gurunya. sesekali guru memberikan pertanyaan kepada siswa, pada saat dilakukan observasi, guru memberikan pertanyaan lisan kepada salah seorang siswa yang bernama Anoton Nugroho

Guru : Anton... coba sebutkan beberapa tokoh alat ekskresi pada tubuh manusia yang kamu ketahui (Guru memberikan waktu beberapa menit untuk memberikan kesempatan kepada Anton untuk berpikir)

Anton : (Setelah 2 menit Anton tidak menjawab)

Guru : coba kamu maju ke depan (selanjutnya Anton maju ke depan) Siswa : huuu...(serempak)

Guru : (sambil menghidupkan laptop dan membuka beberapa gambar) ini gambar apa?

Anton : Hati... Guru : ya...

Guru : (sambil menunjukkan gambar lain) ini gambar apa? Anton : paru-paru

Guru : ya bagus (sambul melanjutkan gambar lain) ini gambar apa? Anton : Kulit

Guru : Ya.. bagus,.... sudah kembali ke tempat duduk Anton : (sambil tersenyum) terimakasih Pak

Guru melanjutkan pembelajaran dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk didiskusikan, pertanyaan dibuat dalam bentuk teks ditayangkan dalam bentuk powerpoint, siswa mencata pertanyaan dan selanjutnya mendiskusikan dengan kawan-kawannya.

Selang 10 menit kemudian guru minta diskusi untuk dihentikan, dan memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari bab berikutnya yaitu organ tubuh manusia, dan diharapkan siswa membuat resum untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Menurut pengakuan Umi Rohmah (wawancara, Rabu tanggal 2 September 2009) dengan menggunakan multimedia ternyata siswa lebih tertarik, sehingga siswa jarang ngantuk bila guru menggunakan komputer dalam proses belajar mengajar, selain animasinya berbeda-beda, siswa lebih senang karena dapat menyaksikan tampilan yang berbeda-beda, apalagi kalau guru pandai dalam mengatur animasi disertai dengan suara, hanya sayangnya sekolah belum menyediakan sound untuk tiap-tiap ruang.

Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran multimedia hingga saat ini baru digunakan sebatas pengganti papan tulis, atau peraga lainnya, sehingga guru baru menggunakan program prowerpoint, yang oleh guru dianggap hal tersebut mudah dipelajari, hal ini seperti dikemukakan oleh Suharwati (wawancara, Rabu 2 September 2009) sebagai berikut:

Untuk membantu mengajar, saya menyiapkan powerpoint untuk presentasi, dengan teks maupun gambar, tetapi yang penting background dan animasinya harus menarik, karena siswa lebih senang dengan warna-warna kombinasi yang menarik, dan tampilan yang macam-macam, sesekali harus ditampilkan pula tampilan yang lucu-lucu, bila perlu

gambar-gambar kartun yang lucu agar siswa lebih terkesan dengan pelajaran yang disamapaikan (catatan lapangan 04)

Selain mudah membuatnya, sewaktu-waktu guru dapat menyempurnakan dengan menambah atau mengurangi tampilan, bila perlu guru mengambil rekaman CD untuk ditampilkan guna menambah pengetahuan siswa, diakui oleh guru bahwa dengan multimedia banyak kelebihan yang didapat, hal ini seperti dikemukakan oleh Suharto (wawancara, Selasa tanggal 1 September 2009) sebagai berikut:

Dengan menggunakan multimedia ternyata lebih memperjelas pengetahuan siswa dan memberikan motivasi kepada siswa, selain itu dengan multimedia setiap siswa dapat melihat secara menyeluruh tidak terhalang oleh siswa yang ada di depannya, hal ini berbeda bila guru menggunakan papan tulis, tentunya siswa yang ada di belakang tidak akan dapat melihatnya (catatan lapangan 02)

Dalam proses pembelajaran IPA dengan media pembelajaran multimedia guru melakukan beberapa tahapan yaitu tahapan sebelum pengajaran, tahapan pengajaran, dan tahap sesudah pengajaran. Tahap sebelum pengajaran guru SMA Negeri 2 Demak telah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran multimedia.. Menurut Ali Askhadi (wawancara, Senin tanggal 7 September 2009) mengatakan:

Setiap guru telah menyusun RPP sebelum melaksanakan pembelajaran, sehingga pembelajaran yang dilakukan oleh guru merupakan implementasi dari skenario yang disusun dalam RPP, demikian pula dengan penggunaan media pembelajaran multimedia yang digunakan oleh guru, merupakan sarana bantu yang telah direncanakan sebelumnya (catatan lapangan 08).

Sedangkan dalam tahap pengajaran IPA SMA Negeri 2 Demak berlangsung interaksi guru dengan siswa, dalam kegiatan pengajaran IPA guru

mempertimbangkan berbagai aspek, seperti dituturkan oleh Clara Pengertusi (wawancara, Kamis 3 September 2009) mengatakan bahwa:

dalam proses pengajaran IPA, baik biologi, fisika maupun kimia guru mempertimbangakan berbagai aspek antara lain pengelolaan dan pengendalian kelas, penyampaian informasi, keterampilan, konsep, dan sebagainya, ketrampilan bertanya, demonstrasi, dan penggunaan model, gerak guru, mencari umpan balik, mendiagnosa kesulitan siswa dan mengevaluasi kegiatan (catatan lapangan 06)

Diakui oleh Budi Rahayu (wawancara, Kamis, tanggal 3 September 2009), bahwa dalam melakukan pembelajaran IPA guru mempertimbangkan faktor lingkungan dan faktor perilaku guru. Selain pertimbangan aspek sebelum, dalam proses, dan sesudah pengajaran, guru kelas dalam penyampaian materi IPA mempertimbangkan pula aspek lingkungan, karena lingkungan dapat menentukan keberhasilan dalam pembelajaran (Catatan lapangan 05)

Setiap akhir pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran multimedia guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jalas, namun ada pula beberapa guru yang mengabaikan hal-hal tersebut, seperti disampaikan oleh Ali Askhadi (wawancara, Senin tanggal 7 September 2009) menyatakan bahwa:

Setiap akhir pembelajaran IPA guru saya tekankan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya di akhir pembelajaran, atau bahkan disela-sela pembelajaran demikian halnya untuk pembelajaran yang lainnya, namun siswa di sini rata-rata tidak mau bertanya, salah satu jalan ya... guru yang harus memancing pertanyaan kepada siswa agar siswa mau bertanya”.

Dari data tersebut di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran multimedia digunakan oleh sebagian besar guru dengan memanfaatkan program powerpoint untuk membantu

guru menjelaskan berbagai pelajaran, tampilan dibuat dalam bentuk gambar dan teks, yang disertai dengan background yang menarik dan animasi yang berbeda-beda sesuai dengan kreativitas guru.

Adanya powerpoint tersebut ternyata membantu guru dalam memperjelas pengetahuan siswa, dan memberikan motivasi kepada siswa, selain itu dengan adanya powerpoint yang dibuat dan dimiliki oleh guru, guru dapat menyempurnakan setiap saat, dan guru dapat berkrasi melalui pembuatan animasi yang ada pada program powerpoint.

Evaluasi pembelajaran IPA dengan media pembelajaran multimedia dilakukan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai (pre test) hal ini dimaksudkan agar guru mengetahui sejauh mana materi pembelajaran sebelumnya dapat ditangkap oleh siswa, hal ini seperti dinyatakan oleh informan Suharto (wawancara, Selasa tanggal 1 September 2009) menyatakan bahwa:

Sebelum melakukan pembelajaran saya selalu menanyakan kepada siswa tentang materi-materi sebelumnya baik itu materi sejarah, ekonomi, maupun geografi. Harapan saya, saya dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang pernah saya berikan (catatan lapangan 02)

Namun demikian terkadang ada pula guru yang kurang memperhatikan

pre test, dengan pertimbangan muatan materi yang terlalu padat sehingga guru cenderung untuk mengabaikan hal tersebut, hal ini seperti diungkapkan oleh Umi Rohmah (wawancara, Rabu tanggal 2 September 2009) menyatakan bahwa:

Sebenarnya saya sangat senang mengetahui kemampuan siswa sebelumnya, tapi terkadang muatan materi terlampau padat, sehingga dengan pertimbangan waktu, pre test sering saya abaikan, untuk mengetahui kemampuan siswa, saya kadang-kadang menyisipkan pertanyaan-pertanyaan dari materi sebelumnya pada saat memberikan ceramah (catatan lapangan 03)

Menurut Ali Askhadi (wawancara, Senin tanggal 7 September 2009) menyatakan bahwa:

saya selalu menekankan kepada setiap guru untuk memberikan pertanyaan kepada siswa sebelum memulai inti pembelajaran, baik melalui lisan maupun tertulis, agar siswa mempunyai kebiasaan menyiapkan diri dan belajar terus menerus, jika setiap pertemuan ditanya terus, mau tidak mau siswa akan berusaha untuk belajar. Di sisi lain dengan pretest tersebut guru dapat menjajagi sejauh mana daya serap siswa terhadap materi yang diberikan”.

Sistim evaluasi pembelajaran IPA dengan menggunakan media pembelajaran multimedia pada prinsipnya sama dengan evaluasi mata pelajaran lainnya, dilakukan oleh guru meliputi ulangan harian, ulangan mid semester. Dalam satu semester guru memberikan ulangan harian minimal sebanyak 2 kali, dalam sebulan, soal dibuat dalam bentuk essei hal ini seperti dituturkan oleh bahwa:

Ulangan harian diberikan kepada siswa rata-rata sebulan 2 kali, dengan pemberian ulangan harian, siswa lebih rajin belajar, maklum siswa di sini sebagian besar anak-anak desa yang sebagian besar anak-anak di sini memiliki kesibukan untuk membantu orang tuanya bertani, dan berternak saat pulang sekolah, sehingga kalau tidak diberikan ulangan dan tugas, mereka tidak mau belajar Muslikah (wawancara, Selasa, tanggal 1 September 2009)

Untuk meningkatkan belajar siswa, saya menganjurkan kepada guru untuk sering memberikan ulangan, dan tugas-tugas di rumah, karena kalau tidak diberikan tugas, dan diberikan ulangan harian anak-anak tidak mau belajar, mungkin mereka sudah capek, karena pulang sekolah sebagian anak membantu orang tuanya (catatan lapangan 04)

Selain evaluasi harian, ulangan dilakukan pada tengah semester (mid semester), dan ulangan umum atau ulangan blok, yang dilaksanakan setiap akhir semester, dan khusus kleas XII selain ulangan-ulangan tersebut, siswa harus mengikuti ujian nasional.

Ulangan-ulangan harian yang disampaikan kepada siswa biasanya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar siswa selalu siap menghadapi ulangan dan mau belajar setiap hari, hal ini terungkap dalam wawancara dengan Suharwati (wawancara, Rabu 2 September 2009) mengatakan bahwa:

Selain ulangan mid semester, ulangan semester, dan ujian nasional, ulangan harian sering dilakukan, dan dalam melakukan ulangan harian tersebut biasanya siswa tidak diberitahu terlebih dahulu, hal ini dimaksudkan agar siswa mempunyai kebiasaan belajar,

selain itu dengan adanya ulangan yang mendadak biasanya siswa bisa menghargai waktu untuk belajar lebih baik (catatan lapangan 04)

Seluruh hasil ulangan tersebut disampaikan kepada orang tua dalam bentuk rapor, dan disampaikan kepada orang tua setiap akhir semester, hal ini seperti diungkapkan oleh Ali Askhadi (wawancara, Senin tanggal 7 September 2009) sebagai berikut:

Hasil semua ulangan-ulangan tersebut disampaikan kepada orang tua setiap semester, walaupun terkadang orang tua kurang memperhatikan hasil prstasi anaknya, ya maklum... sebagian orang tua masih buta huruf, yang dia tau rapornya ada nilai merah atau tidak. Maka setiap memberikan rapor, untuk nilai yang kurang agar diberikan nilai dengan warna merah, sehingga orang tua dapat mengetahui walaupun orangtuanya buta huruf sekalipun (catatan pangan 08)

Hasil evaluasi prestasi siswa disampaikan kepada orang tua melalui rapor setiap satu semester sekali, hal ini seperti diungkapkan oleh informan Eko Nuryadi (wawancara, Senin 7 September 2009) menyatakan bahwa:

Sekolah selalu menyampaikan hasil belajar anak saya melalui rapor setiap semester sekali, dengan rapor tersebut saya bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan anak saya, maka saya berharap kepada pihak sekolah agar nilai yang ada tersebut benar-benar murni, apa adanya. Dari hasil observasi dan wawancara tersebut di atas, dapat diketahui bahwa evaluasi pembelajaran IPA dengan media pembelajaran multimedia sama dengan evaluasi yang dilakukan dengan penggunaan media pembelajaran lainnya, dilakukan oleh guru dalam bentuk ulangan harian, ulangan mid semester, ulangan semester dan khusus klas XII ditambah dengan ujian nasional. Ulangan harian dilaksanakan oleh guru tanpa pemberitahuan kepada siswa minimal dilakukan 2 kali dalam sebulan. Hasil prestasi siswa disampaikan kepada orang tua pada setiap semester dalam bentuk rapor.

4. Faktor Hambatan dan cara Mengatasi dalam Pembelajaran IPA dengan

Dokumen terkait