• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan di Pusdiklat Anggaran danPerbendaharaan danPerbendaharaan

4.1. Gambaran Umum Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

4.3.2 Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan di Pusdiklat Anggaran danPerbendaharaan danPerbendaharaan

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anggaran dan Perbendaharaan adalah unit eselon II dibawah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) yang memiliki tugas pokok untuk melakukan pendidikan, pelatihan, dan penataran di bidang anggaran dan kebendaharaan umum.

Jenis Diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan meliputi Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD), Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS), Diklat Fungsional serta Diklat Penyegaran bagi pegawai di lingkungan Kementerian Keuangan terutama Ditjen Anggaran dan Ditjen Perbendaharaan serta

40 menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai kementerian/lembaga baik di pusat maupun di daerah. Diklat-diklat tersebut terdiri dari Diklat regular, yaitu semua diklat yang program dan pembiayaannya ditanggung seluruhnya oleh DIPA BPPK/Kementerian Keuangan, dan Diklat Kerjasama, yakni semua diklat yang diselenggarakan berdasarkan permintaan dari instansi diluar lingkungan Kementerian Keuangan yang pembiayaannya ditanggung oleh instansi yang bersangkutan sedangkan materi dan pelaksanaan diklatnya tetap dilakukan oleh Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan.

Jenis Diklat yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan yaitu:

1. Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD), meliputi: - DTSD Tingkat II Direktorat Jenderal Anggaran - DTSD Tingkat II Perbendaharaan

2. Diklat Teknis Substantif Spesialisasi (DTSS): - DTSS Pengadaan Barang/Jasa

- DTSS Penguji Tagihan

- DTSS Pengelolaan Keuangan SKPP

- DTSS Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja

- DTSS Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum - DTSS Pejabat Pengelolaan Perbendaharaan

- DTSS Pejabat Pembuat Komitmen - DTSS Pengelolaan Belanja Pegawai - DTSS Direktorat Jenderal Anggaran - DTSS Aplikasi Keuangan

- DTSS Penyusunan Kontrak PBJ

- DTSS Kebijakan Fiskal dan Penyusunan APBN - DTSS Pelayanan Perbendaharaan pada KPPN

- DTSS Pembinaan Perbendaharaan pada Kanwil DJPBN - DTSS Akuntansi Kementerian Negara/Lembaga

3. Diklat Fungsional

41 - DF Bendahara Penerimaan

4. Diklat Penyegaran:

- Diklat Penyegaran Pengadaan Barang/Jasa - Diklat Penyegaran Bendahara Pengeluaran

Kementerian Negara/Lembaga yang pernah bekerjasama dalam pelaksanaan Diklat dengan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan antara lain:

1. Kementerian Luar Negeri

2. Kementerian Kelautan dan Perikanan

3. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 4. Badan Pertanahan Nasional

5. Kementerian Hukum dan HAM 6. Kementerian Kesehatan

7. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI 8. Kementerian Perhubungan

9. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 10. Kementerian Kehutanan

11. Badan Pemeriksa Keuangan

12. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Diklat yang paling diminati oleh Kementerian Negara/Lembaga adalah Bendahara Pengeluaran, Diklat Pengadaan Barang/Jasa dan Diklat Akuntansi Kementerian/Lembaga. Hal tersebut dikarenakan Diklat-diklat tersebut merupakan diklat yang paling strategis dalam keseharian kerja yang berkaitan dengan kebendaharaan dan pengelolaan keuangan baik pusat maupun daerah.

Pelaksanaan Diklat dimulai dari identifikasi kebutuhan diklat oleh bidang perencanaan dan pengembangan diklat. Seteleh diketahui kebutuhan Diklat yang diinginkan oleh Kementerian Keuangan, khususnya Ditjen Anggaran dan Ditjen Perbendaharaan serta Kementerian Negara/Lembaga maka bidang perencanaan dan pengembangan diklat membuat program diklat sesuai dengan kebutuhan. Program diklat mencakup deskripsi diklat, tujuan diklat,

42 kurikulum diklat, ujian, lama penyelenggaraan diklat serta persyaratan peserta diklat. Bidang perencanaan dan pengembangan diklat kemudian menyiapkan pengajar diklat yang kompeten dan sesuai dengan jenis diklat, serta modul yang akan digunakan dalam diklat yang diperoleh dari para pengajar.

Bidang penyelenggaraan bertugas sebagai panitia yang berhubungan langsung dengan peserta diklat dan melayani kebutuhan administrasi peserta, sedangkan bagian tata usaha menyiapkan segala keperluan alat tulis, tas, penggandaan modul, asrama, sarana dan prasarana yang menunjang kelangsungan diklat. Selanjutnya bidang evaluasi dan pelaporan kinerja bertugas menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan ujian dan penerbitan sertifikat mencakup pengolahan hasil diklat dan pembuatan laporan diklat.

Berdasarkan hasil kuesioner, diperoleh data-data sebagai berikut: Penilaian pegawai terhadap metode Diklat dapat kita lihat pada Tabel 5. Tabel 5. Metode Diklat yang digunakan menarik

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 1 3,13

3 Kurang Setuju 8 25,00

4 Setuju 23 71,88

5 Sangat Setuju 0 0

Jumlah 32 100

Penilaian kesesuaian metode Diklat dengan kebutuhan pekerjaan pegawai dapat kita lihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Metode Diklat telah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 1 3,13

3 Kurang Setuju 12 37,50

4 Setuju 17 53,13

5 Sangat Setuju 2 6,25

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa jawaban responden terbanyak adalah sebanyak 71,88% menjawab setuju bahwa metode diklat yang digunakan menarik, sementara sebanyak 25,00% responden merasa kurang setuju bahwa metode diklat yang digunakan menarik.

43 Kecenderungan jawaban responden adalah pada posisi setuju (71,88%), artinya dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa metode Diklat yang digunakan menarik.

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa jawaban responden terbanyak adalah sebanyak 53,13% responden menganggap setuju bahwa metode Diklat telah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan pegawai, selanjutnya 37,50% responden menjawab kurang setuju, sebesar 6,25% menjawab sangat setuju, sementara persentase terkecil jawaban adalah 3,13% responden menjawab tidak setuju bahwa metode Diklat telah sesuai dengan kebutuhan pegawai. Kecenderungan jawaban responden adalah menganggap bahwa setuju bahwa metode Diklat telah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan pegawai (53,13%). Jadi dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa metode Diklat telah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan pegawai.

Penilaian pegawai tentang kemudahan materi Diklat untuk dipahami oleh pegawai dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Materi Diklat dapat dipahami dengan mudah

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 1 3,13

3 Kurang Setuju 8 25

4 Setuju 22 68,75

5 Sangat Setuju 1 3,13

Jumlah 32 100

Penilaian pegawai mengenai kesesuaian materi Diklat dengan tugas mereka dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Materi Diklat telah sesuai dengan tugas/pekerjaan pegawai

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 3 9,38

2 Tidak Setuju 0 0

3 Kurang Setuju 7 21,88

4 Setuju 20 62,50

5 Sangat Setuju 2 6,25

Jumlah 32 100

Kesimpulan yang diperoleh dari data pada tabel 7 adalah bahwa responden yang setuju bahwa materi Diklat dapat dipahami dengan mudah adalah sebanyak 68,75%, jawaban terbanyak kedua sebanyak

44 25% menjawab kurang setuju. Berdasarkan jawaban responden dimaksud, dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa materi Diklat yang diberikan dapat dipahami dengan mudah oleh pegawai.

Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa jawaban responden terbanyak adalah sebanyak 62,50% responden menganggap setuju bahwa materi Diklat telah sesuai dengan tugas/pekerjaan pegawai, selanjutnya 21,88% responden menjawab kurang setuju, sebesar 6,25% menjawab sangat setuju, sementara sebesar 9,38% atau sebanyak 3 orang responden menjawab sangat tidak setuju bahwa metode Diklat telah sesuai dengan kebutuhan pegawai. Kecenderungan jawaban responden adalah menganggap bahwa materi Diklat telah sesuai dengan tugas/pekerjaan pegawai (62,50%). Jadi dapat disimpulkan bahwa responden setuju bahwa materi Diklat telah sesuai dengan tugas/pekerjaan yang diemban pegawai.

Penilaian pegawai mengenai kemampuan materi Diklat untuk diingat dalam waktu lama dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Materi Diklat dapat diingat dalam waktu lama

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 3 9,38

2 Tidak Setuju 1 3,13

3 Kurang Setuju 14 43,75

4 Setuju 14 43,75

5 Sangat Setuju 0 0

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa jawaban responden sebesar 43,75% atau sebanyak 14 orang menjawab setuju bahwa materi Diklat dapat diingat dalam waktu lama, sebanyak 14 orang lainnya (43,75%) menjawab kurang setuju materi Diklat dapat diingat dalam waktu lama. Sementara sebanyak 9,38% responden menjawab sangat tidak setuju dan 3,13% responden menjawab tidak setuju bahwa materi Diklat dapat diingat dalam waktu yang lama.

Penilaian pegawai tentang lamanya waktu pelaksanaan Diklat dapat dilihat pada Tabel 10.

45 Tabel 10. Lamanya waktu pelaksanaan Diklat sudah cukup

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 1 3,13

2 Tidak Setuju 4 12,50

3 Kurang Setuju 5 15,63

4 Setuju 21 65,63

5 Sangat Setuju 1 3,13

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 10 diketahui bahwa sebanyak 65,63% responden menjawab setuju bahwa lamanya waktu pelaksanaan Diklat sudah cukup, sebanyak 15,63% menjawab kurang setuju, sebanyak 12,50% menjawab tidak setuju, sementara untuk jawaban sangat tidak setuju dan sangat setuju masing-masing memperoleh jawaban responden sebesar 3,13%. Kecenderungan responden menjawab setuju (65,63%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa lamanya waktu pelaksanaan Diklat sudah cukup.

Penilaian pegawai mengenai fungsi Diklat dalam kaitannya dengan kesesuaian pelaksanaan tugas dengan ketertuan yang berlaku dapat kita lihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan tugas sesuai dengan ketentuan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 2 6,25

2 Tidak Setuju 1 3,13

3 Kurang Setuju 6 18,75

4 Setuju 22 68,75

5 Sangat Setuju 1 3,13

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa sebanyak 68,75% responden menjawab setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan ketentuan, sebanyak 18,75% menjawab kurang setuju, sebanyak 6,25% menjawab sangat tidak setuju, sementara untuk jawaban tidak setuju dan jawaban sangat setuju masing-masing memperoleh jawaban responden sebesar 3,13%. Kecenderungan responden menjawab setuju (68,75%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan tugas sesuai dengan ketentuan.

46 Penilaian pegawai mengenai fungsi Diklat tentang kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan pengetahuan yang didapat ketika Diklat dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakam pekerjaan dengan lancar berdasarkan pengetahuan dan wawasan yang diperoleh dari Diklat

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 2 6,25

2 Tidak Setuju 1 3,13

3 Kurang Setuju 6 18,75

4 Setuju 23 71,88

5 Sangat Setuju 0 0

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa sebanyak 71,88% responden menjawab setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan pekerjaan dengan lancar berdasarkan pengetahuan dan wawasan yang diperoleh dari Diklat, sebanyak 18,75 % menjawab kurang setuju, sebanyak 6,25% menjawab sangat tidak setuju, sementara sebesar 3,13% responden menjawab tidak setuju. Kecenderungan responden menjawab setuju (71,88%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan pekerjaan dengan lancer berdasarkan pengetahuan dan wawasan yang diperoleh dari Diklat.

Penilaian pegawai mengenai fungsi Diklat dalam kaitannya dengan penyelesaian tugas yang menjadi lebih cepat dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan tugas dengan lebih cepat

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 1 3,13

2 Tidak Setuju 2 6,25

3 Kurang Setuju 9 28,13

4 Setuju 19 59,38

5 Sangat Setuju 1 3,13

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 13 diketahui bahwa sebanyak 59,38% responden menjawab setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan tugas dengan lebih cepat, sebanyak 28,13%

47 menjawab kurang setuju, sebanyak 6,25% menjawab tidak setuju, sementara untuk jawaban sangat tidak setuju dan jawaban sangat setuju masing-masing memperoleh jawaban responden sebesar 3,13%. Dari hasil tersebut diperoleh kecenderungan responden menjawab setuju (59,38%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat mengerjakan tugas sesuai dengan lebih cepat.

Penilaian pegawai mengenai fungsi Diklat dalam kaitannya dengan penyelesaian tugas sehingga tidak terdapat hambatan dapat kita lihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat menyelesaikan tugas tanpa adanya hambatan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 2 6,25

2 Tidak Setuju 2 6,25

3 Kurang Setuju 18 56,25

4 Setuju 10 31,25

5 Sangat Setuju 0 0

Jumlah 32 100

Penilaian pegawai terhadap pengalaman pengajar dalam memberikan pelatihan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Pengajar sudah berpengalaman dalam memberikan pelatihan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 0 0

3 Kurang Setuju 1 3,13

4 Setuju 21 65,63

5 Sangat Setuju 10 31,25

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa sebanyak 56,25% responden menjawab kurang setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat tugas tanpa adanya hambatan, sebanyak 31,25 % menjawab setuju, sebanyak 6,25% menjawab tidak setuju, sementara sebesar 6,25% responden menjawab sangat tidak setuju. Kecenderungan responden menjawab kurang setuju (56,25%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa kurang setuju bahwa setelah mengikuti Diklat, pegawai dapat menyelesaikan tugas tanpa

48 adanya hambatan, artinya bahwa setelah Diklat masih terdapat hambatan dalam penyelesaian tugas.

Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa sebanyak 65,63% responden menjawab setuju bahwa pengajar sudah berpengalaman dalam memberikan pelatihan, sebanyak 31,25 % menjawab sangat setuju, sementara sebesar 3,13% responden menjawab kurang setuju. Kecenderungan responden menjawab kurang setuju (65,63%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa pengajar dalam Diklat merupakan orang yang sudah berpengalaman dalam memberikan pelatihan.

Penilaian pegawai terhadap keahlian pengajar dalam bidang mata pelajaran yang diajarkan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Pengajar merupakan orang yang berkecimpung dan ahli dalam bidang mata pelajaran yang diajarkan

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 0 0

2 Tidak Setuju 0 0

3 Kurang Setuju 2 6,25

4 Setuju 25 78,13

5 Sangat Setuju 5 15,63

Jumlah 32 100

Penilaian pegawai terhadap kemampuan pengajar dalam memberikan gambaran bagaimana prinsip belajar yang baik dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Pengajar mampu memberikan gambaran bagaimana prinsip belajar yang baik

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 1 3,13

2 Tidak Setuju 0 0

3 Kurang Setuju 7 21,88

4 Setuju 23 71,88

5 Sangat Setuju 1 3,13

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 16 diketahui bahwa sebanyak 78,13% responden menjawab setuju bahwa pengajar merupakan orang yang berkecimpung dan ahli dalam bidang mata pelajaran yang diajarkan, sebanyak 15,63 % menjawab sangat setuju, sementara sebesar 6,25% responden menjawab kurang setuju. Kecenderungan responden

49 menjawab setuju (78,13%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa pengajar merupakan orang yang berkecimpung dan ahli dalam bidang mata pelajaran yang diajarkan.

Berdasarkan Tabel 17 diketahui bahwa sebanyak 71,88% responden menjawab setuju bahwa pengajar mampu memberikan gambaran bagaimana prinsip belajar yang baik, sebanyak 21,88 % menjawab kurang setuju, sementara untuk jawaban sangat tidak setuju dan jawaban sangat setuju masing-masing memperoleh jawaban responden sebesar 3,13%. Kecenderungan responden menjawab setuju (77,88%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa pengajar mampu memberikan gambaran tentang bagaimana prinsip belajar yang baik.

Penilaian pegawai terhadap kemampuan pengajar dalam menjawab pertanyaan peserta Diklat dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Pengajar mampu menjawab pertanyaan peserta Diklat dengan baik

No Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1 Sangat Tidak Setuju 1 3,13

2 Tidak Setuju 0 0

3 Kurang Setuju 0 0

4 Setuju 27 84,38

5 Sangat Setuju 4 12,50

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 18 diketahui bahwa sebanyak 84,38% responden menjawab setuju bahwa pengajar mampu menjawab pertanyaan peserta Diklat dengan baik, sebanyak 12,50 % menjawab sangat setuju, sementara sebesar 3,13% responden menjawab sangat tidak setuju. Kecenderungan responden menjawab setuju (84,38%), sehingga dapat disimpulkan bahwa responden merasa setuju bahwa pengajar mampu menjawab pertanyaan peserta Diklat dengan baik.

Indikator Diklat di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan terdiri dari metode, materi, lamanya waktu pelaksanaan Diklat, kesesuaian dengan tugas, dan pengajar. Dari kelima indikator tersebut, ada empat indikator yang mendapat nilai 4,00 yang artinya baik, yaitu metode, lamanya waktu pelaksanaan, kesesuaian dengan tugas, dan pengajar,

50 sedangkan indikator materi Diklat mendapat nilai 3,00 yang artinya cukup baik. Rangkuman penilaian indikator pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan dapat dilihat dari Tabel 19.

Tabel 19. Penilaian indikator Diklat di Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

No. Indikator Diklat Nilai Interpretasi

1 Metode 4,00 Baik

2 Materi 3,00 Cukup Baik

3 Lamanya Waktu Pelaksanaan 4,00 Baik 4 Kesesuaian dengan Tugas 4,00 Baik

5 Pengajar 4,00 Baik

4.3.3 Kinerja Pegawai Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan