• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Tahap pre-test dilakukan pada tanggal 26 - 28 Februari 2013 kepada seluruh mahasiswa angkatan 2012. Pengambilan data pre-test

melibatkan dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Subjek diminta untuk mengisi 33 aitem pada skala kemampuan manajemen waktu. Sebelum subjek mengisi aitem-aitem pada skala kemampuan manajemen waktu, peneliti memberikan instruksi agar subjek mengisi identitas diri dengan jelas dan lengkap. Kemudian peneliti membacakan petunjuk pengisian. Subjek yang telah selesai mengerjakan skala kemampuan manajemen waktu, diminta untuk memeriksa kembali jawaban agar tidak ada yang terlewat sebelum dikumpulkan pada peneliti.

2. Tahap Manipulasi atau Pemberian Treatment

Tahap perencanaan pelatihan terdiri dari beberapa tahap. Hal ini dikemukakan oleh Rae (1990) yang mengatakan bahwa tahap perencanaan pelatihan terdiri dari assesement kebutuhan peserta pelatihan, menetapkan tujuan, materi dan metode yang digunakan dalam pelatihan. Pengambilan data atau assesment dilakukan jauh

sebelum penelitian dirancang. Selain itu, sarana dan prasarana yang akan digunakan juga perlu dipersiapkan agar dapat mendukung proses pelatihan. Tahap selanjutnya yang harus dilakukan yakni menghubungi para fasilitator atau trainer yang akan mendampingi para peserta pelatihan. Para fasilitator merupakan orang-orang yang memiliki pengalaman di bidang pelatihan. Rekan-rekan fasilitator berasal dari

Witgedhang Consulturement. Pemilihan fasilitator berdasarkan rekomendasi dan track record yang telah dilalui oleh Witgedhang Consulturement.

Ada empat orang fasilitator yang mendampingi peserta dalam kelompok kecil. Selain itu, masing-masing fasilitator ini juga didampingi oleh seorang asisten fasilitator yang juga berperan sebagai observer dalam kelompok kecil dan terdapat dua orang lagi yang membantu dalam hal teknis sehingga tim yang ada berjumlah sepuluh orang. Dua minggu sebelum pelatihan, para fasilitator dan asisten fasilitator (observer) mendapatkan briefing dari peneliti terlebih dahulu mengenai materi yang akan diberikan, aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan saat pelatihan dan hal-hal yang harus diamati dan dinilai dalam kelompok kecil. Selain itu, dijelaskan juga mengenai isi yang ada di dalam modul yang akan diberikan kepada peserta. Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap pelatihan yang dilakukan dengan memberikan skala perilaku manajemen waktu pada subjek lewat pre-test dan post-test serta evaluasi reaksi peserta pelatihan.

Pelatihan manajemen waktu diberikan bagi mahasiswa baru angkatan 2012, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini yaitu 25 orang. Pelatihan diadakan dua hari - satu malam yakni pada tanggal 2-3 Maret 2013 di Wisma GHCC Duta Wacana, Kaliurang, Yogyakarta. Sebelum berangkat ke lokasi pelatihan, para peserta diharapkan berkumpul di Kampus III Universitas Sanata Dharma pada pukul 14.00 WIB. Akan tetapi, karena hujan yang cukup deras maka para peserta datang terlambat dan baru berkumpul pukul 15.15 WIB. Setelah itu, peserta beberapa anggota tim berangkat bersama menuju lokasi pelatihan. Peserta sampai di lokasi pelatihan pada pukul 16.00 WIB dan pelatihan baru dimulai pada pukul 16.15 WIB.

Pelatihan terdiri dari babak awal, babak tengah dan babak akhir. Babak awal dimulai dari perkenalan para fasilitator, penjelasan singkat mengenai metode yang dipakai dalam pelatihan serta tujuan pelatihan dan peraturan-peraturan saat mengikuti pelatihan. Pada babak tengah, terbagi menjadi tiga sesi yaitu “Menetapkan Tujuan dan Prioritas”, “Mengatur Area Kerja” dan “Membuat List Pekerjaan”. Hampir di semua sesi, peserta melakukan aktivitas di luar ruangan (outdoor), akan tetapi ada beberapa kegiatan juga yang dilakukan di dalam ruangan yakni di aula (indoor).

Sesi pertama diawali dengan perkenalan tim selain itu leader

Kemudian leader fasilitator membacakan kelompok-kelompok kecil yang telah dibentuk oleh panitia sebelumnya. Ada empat kelompok dalam pelatihan ini dan masing-masing kelompok terdiri dari enam hingga tujuh orang. Setelah berkumpul dalam kelompok kecil, mereka saling berkenalan dengan memainkan warm speed. Setelah itu, terdapat aktivitas my dreams and fear yakni masing-masing peserta menceritakan citanya. Hampir semua memiliki cita dan cita-cita mereka beragam. Setelah itu, masing-masing peserta menuliskan cita-citanya tersebut di kertas dan juga menuliskan hambatan yang ada untuk mencapai tujuannya tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan nantinya akan dibuka kembali saat follow-up. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kembali peserta akan harapan dan cita-cita serta komitmen mereka untuk meraih cita-citanya tersebut.

Setelah sesi satu selesai, masuk sesi kedua yaitu mengatur area kerja pada pukul 18.00 WIB. Aktivitas yang akan dilakukan pada sesi kedua ini yaitu memasak. Dalam sesi ini banyak hal unik yang ditemukan misalnya satu kelompok yang tidak membuat list sama sekali. Ada beberapa orang dalam satu kelompok yang berbuat curang karena saat memasak, mereka diam-diam mengambil peralatan lagi tanpa izin fasilitator, ada juga yang masakannya tidak jadi sama sekali karena mereka salah mengambil peralatan memasak. Hal ini disebabkan karena mereka lupa dengan letak bahan atau peralatan tersebut. Pada jam 20.30 WIB mereka makan bersama dan membersihkan alat-alat

memasak dan peralatan makan hingga pukul 21.00 WIB. Setelah itu peserta dikumpulkan di dalam aula, kemudian panitia memutarkan film “Kiwi” dan sharing tentang pelajaran yang dapat diambil dari film tersebut. Mereka sharing di kelompok kecil kemudian melaporkan hasilnya dalam kelompok besar. Setelah itu, mereka pun sharing tentang hal-hal yang terjadi saat memasak.

Hari kedua merupakan sesi terakhir dalam pelatihan ini yakni membuat list pekerjaan. Dalam hal ini aktivitas yang diadakan yakni

games worst case scenario. Dalam games ini, masing-masing kelompok harus memiliki perencanaan agar mendapatkan poin dalam waktu tertentu. Dalam aktivitas ini, masing-masing kelompok sudah memiliki inisiatif untuk menuliskan prioritas kelompoknya dan membuat list

prioritas.

Pada pelatihan babak akhir, leader fasilitator mengumpulkan keseluruhan kelompok menjadi kelompok besar kemudian leader

fasilitator meminta perwakilan kelompok untuk sharing mengenai apa yang didapatkan atau dipelajari selama dua hari satu malam ini. Setelah itu, leader fasilitator menyampaikan kesimpulan umum dalam pelatihan manajemen waktu atau pelajaran yang diambil dari masing-masing sesi dan integrasi dari keseluruhan sesi. Kemudian, leader fasilitator juga menekankan kembali mengenai konsep-konsep atau teori yang diolah selama training, perilaku yang seharusnya dilakukan oleh para peserta setelah training kemudian melakukan evaluasi pelatihan dan

menyampaikan kata penutup serta memberikan doorprize bagi dua orang yang dianggap benar-benar berpartisipasi aktif saat pelatihan manajemen waktu berlangsung.

3. Tahap Post – Test

Pemberian post-test pada kelompok kontrol dilakukan pada tanggal 26 Maret 2013 sedangkan pemberian post-test pada kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 3 April 2013. Follow-up bagi peserta pelatihan juga akan diadakan bertepatan saat post-test. Jarak antara pemberian pre-test dengan post-test yakni satu bulan. Diharapkan bahwa dengan jangka waktu satu bulan, peserta dapat menerapkan pengetahuan maupun keterampilan yang didapatkan saat

training dan dapat melaporkan kemajuan atau progress setelah mendapatkan training (Phillips, 1997). Johnson (2008) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa post-test dan follow-up

sebaiknya dilakukan satu bulan setelah pelatihan diadakan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada peserta agar mempelajari hal-hal yang didapatkan dari training dalam hal kemampuan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Dokumen terkait