• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Terlebih dahulu dilakukan observasi di lapangan selama satu bulan yaitu pertengahan bulan Agustus sampai pertengahan bulan September 2012. Observasi pra penelitian dilakukan terhadap kedua subjek. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan lingkungan, kehidupan sehari-hari diri subjek. Hasil dari observasi ini akan digunakan dalam penyusunan guide interview yang akan digunakan dalam penelitian. Guide interview yang disusun akan berisi beberapa pertanyaan yang diharapkan mampu mengungkapkan permasalahan penelitian.

Guide interview yang disusun berdasarkan beberapa pertanyaan yang diharapkan mampu mengungkap hal-hal yang menjadi pertanyaan penelitian. Selanjutnya disusun daftar pertanyaan yang dapat dilihat pada lampiran. Dalam proses wawancara, pertanyaan dapat dikembangkan sesuai dengan keadaan dan kebutuhan penelitian.

Dalam pelakasanaa observasi pra penelitian, dilakukan pertemuan awal dengan kedua calon subjek penelitian. Pertemuan pertama dilakukan guna memperkenalkan diri, dan menjelaskan mengenai topik penelitian yaitu untuk mengetahui kebermaknaan hidup seorang siswa SMA yang merias tubuhnya dengan tato. Selanjutnya, peneliti menanyakan kesedian subjek untuk turut

berpartisipasi dalam penelitian dan kesediaan subjek meluangkan waktu untuk diwawancarai. Langkah terakhir setelah subjek menyatakan kesediaannya diwawancarai yaitu menentukan waktu dan tempat pertemuan wawancara. Waktu dan tempat wawancara disesuaikan dengan waktu luang subjek penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan observasi dan wawancara. 1. Observasi

Observasi dilakukan saat peneliti melakukan pendekatan terhadap subjek penelitian. Hal ini dilakukan agar peneliti mengerti secara langsung kehidupan dan pengalaman subjek dalam permasalahan penelitian yang akan dibahas. Dalam proses pendekatan ini subjek menceritakan pengalaman-pengalamannya secara terbuka terkait dengan keberadaan subjek sebagai pemakai tato. Peneliti sangat dimudahkan dalam observasi karena kedua subjek tinggal di daerah yang sama dan ikut dalam komunitas yang sama pula.

a. Observasi terhadap subjek pertama A, dilakukan pada hari sabtu, 18 Agustus 2012 pukul 21.00-23.00 WIB. Observasi dilakukan di Tugu Yogyakarta, yang menjadi tempat berkumpul subjek bersama teman-teman komunitasnya setiap malam minggu. Pada observasi pertama diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang pria, berbadan kecil dan kurus, rambut cukup panjang dan hitam, kulit berwarna coklat sawo matang serta beberapa bagian tubuhnya yang ditato. Dibawah terang lampu kota, subjek dan teman-temannya duduk membentuk lingkaran ngobrol-ngobrol sambil merokok dan lotce (minum ciu).

Observasi kedua dilakukan pada hari selasa, 21 Agustus 2012 pukul 16.00-17.00 WIB. Observasi kedua ini dilakukan di tempat tinggal subjek di daerah Notoyudan, Yogyakarta. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek dirumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek tinggal bersama orang tuanya. Letak rumah yang berada dikawasan padat penduduk tampak kecil dan sempit. Selain bersama kedua orang tua, dalam rumah sederhana ini subjek tinggal bersama adiknya. Keseharian subjek setelah pulang sekolah adalah bermain-main dengan vespanya, sorenya membersihkan rumah dan bermain dengan teman-teman disekitar rumah.

Observasi ketiga dilakukan pada hari sabtu, 25 Agustus 2012 pukul 20.00-22.00 WIB. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui subjek ketika dalam masalah. Subjek cenderung diam dan ingin segera melupakan masalah yang sedang dihadapinya, karena itu subjek memilih jalan lain dengan merokok dan minum-minuman keras (mabuk). Merokok dan mabuk merupakan cara terbaik bagi subjek untuk melupakan masalah yang sedang dihadapinya.

Observasi terakhir dilakukan pada saat wawancara berlangsung pada hari Minggu, 2 September 2012 pukul 11.00-12.30 WIB. Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, tampak subjek sangat bersemangat memberikan jawaban dan penuh hati-hati dalam pemilihan kata yang akan digunakan untuk mewakili maksud yang ingin disampaikan. Subjek juga tampak sekali nervous, mungkin karena baru

pertama kali diwawancarai atau karena tape recorder yang peneliti gunakan. Namun demikian, proses wawancara tetap berjalan lancar dengan jawaban-jawaban yang tegas dan penuh keyakinan subjek mengenai apa yang dialaminya. Akhirnya wawancara secara profesional dan kooperatif pun berhasil dengan subjek memohon maaf apabila ada jawaban yang kurang tepat serta mengatakan siap untuk diwawancarai ulang.

b. Observasi terhadap subjek kedua L, dilakukan pertama kali pada hari sabtu, 18 Agustus 2012 pukul 21.00-23.00 WIB. Observasi dilakukan secara bersamaan dengan subjek A di Tugu Yogyakarta, karena kedua subjek terlibat dalam satu komunitas sepeda yang sama di Yogyakarta. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek penelitian adalah seorang pria, berbadan kurus tinggi, rambut ikal dan hitam, kulit berwarna coklat sawo matang. Subjek penelitian ini memiliki beberapa tato di bagian tubuhnya. Penampilan subjek yang sederhana dan tampak rapi memberikan kesan tersendiri pada peneliti

Observasi kedua dilakukan pada hari selasa, 28 Agustus 2012 pukul 17.00-18.00 WIB. Observasi kedua ini dilakukan di tempat tinggal subjek di daerah Notoyudan, Yogyakarta. Hal yang di observasi adalah situasi tempat tinggal dan keseharian subjek dirumah. Dalam observasi ini diperoleh hasil bahwa subjek tinggal bersama kedua orang tua, kakak dan adiknya. Keseharian subjek di rumah setelah pulang sekolah adalah

membantu sang ibu membersihkan rumah dan sesudah selesai subjek menghabiskan waktu untuk tidur.

Observasi ketiga dilakukan pada hari sabtu, 8 September 2012 pukul 20.00-21.00 WIB. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui subjek ketika dalam masalah. Ketika mengalami masalah subjek cenderung menceritakan masalah yang dihadapinya kepada teman-teman dan pacarnya, juga sering mengambil jalan lain dengan mendengarkan musik kesukaannya dengan keras-keras, merokok dan mabuk.

Observasi terakhir dilakukan pada saat wawancara berlangsung pada hari Jumat, 14 September 2012 pukul 17.00-18.30 WIB. Ketika pertanyaan-pertanyaan diajukan kepada subjek, tampak subjek sangat bersemangat dan asyik sekali dalam menjawab. Tanpa ada keraguan sama sekali pada diri subjek saat menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang peneliti ajukan, vokal suara pun sangat jelas dan tegas, mungkin karena karakter subjek yang senang bercerita dengan teman-temannya. Pada akhir wawancara subjek mengatakan bahwa siap untuk diwawancarai lagi apabila masih ada yang kurang atau ada jawaban yang tidak memuaskan.

2. Wawancara Mendalam

Proses pelaksanaan wawancara mendalam dilakukan setelah peneliti melakukan perkenalan dan pendekatan dengan kedua subjek. Pertama-tama peneliti melakukan pendekatan dengan mendatangi subjek terlebih dahulu

dan sangat bergantung dengan kesediaan subjek. Peneliti tidak mengalami hambatan dalam pendekatan terhadap subjek.

Pelaksanaan wawancara disesuaikan dengan kesepakatan antara peneliti dengan subjek penelitian. Dalam proses wawancara peneliti tidak terpaku pada satu tempat yaitu di rumah subjek, tetapi peneliti juga mendatangi tempat berkumpulnya subjek bersama komunitasnya. Lamanya proses wawancara pada masing-masing subjek berbeda-beda, dengan rentang waktu antara satu jam sampai satu setengah jam. Hal ini dikarenakan subjek tidak langsung menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan peneliti, tetapi subjek terlebih dahulu menceritakan pengalamannya dan kadang jawaban atas pertanyaan yang diberikan pun tidak sesuai. Dalam hal ini, peneliti berusaha mengali pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh subjek. Selanjutnya dalam proses wawancara pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada subjek dapat berkembang mengikuti situasi dan kondisi wawancara. Hal lain menjadi penyebab lamanya penelitian, karena selama proses wawancara dilakukan sambil merokok dan minum untuk menghilangkan ketengangan subjek penelitian.

Semua subjek menjalani proses wawancara lebih dari satu kali, hal ini dikarenakan jawaban dan pernyataan-pernyataan subjek yang perlu digali lebih dalam lagi. Seluruh kegiatan wawancara disimpan menggunakan handphone yang disisipkan dengan persetujuan subjek penelitian.

a. Wawancara terhadap subjek pertama A, dilaksanakan pada hari Minggu, 2 September 2012, pukul 11.00-12.30 WIB di rumah subjek di

daerah Notoyudan, Yogyakarta. Hasil wawancara terhadap subjek pertama bahwa subjek pertama kali mentato tubuhnya saat SMA kelas 1. Hubungan subjek dengan orang tua sangat baik, namun sekarang telah berbeda karena kedua orang tua sudah berpisah (cerai). Awal ketertarikan subjek pada tato karena pengaruh lingkungan, dimana lingkungan tempat tinggal subjek dan komunitas sepeda tinggi yang subjek ikuti banyak bertato. Subjek memandang bahwa tato sebenarnya adalah seni kulit yang tak pernah bisa hilang, karena itu subjek masih ingin menambah koleksi tato ditubuhnya. Subjek adalah seorang yang pendiam dan pemalu, namun setelah bertato subjek mengatakan bahwa dirinya menjadi semakin percaya diri dan lebih berani berekspresi ketimbang dulu sebelum tatoan. Selama ini subjek tidak merasa bahwa tato menjadi penghalang dalam bergaul dengan orang lain.

b. Wawancara terhadap subjek kedua L, dilaksanakan pada hari Sabtu, 14 september 2012, pukul 17.00-18.30 WIB di tempat tinggal subjek di daerah Notoyudan, Yogyakarta. Hasil wawancara terhadap subjek kedua bahwa subjek pertama kali memakai tato sejak SMA kelas 1, pertama kali bagian tubuh yang ditato adalah punggung. Hubungan subjek dengan orang tua dan kedua saudara kandungnya sangat baik, begitu juga hubungan dengan lingkungan dan teman-temannya. Awal ketertarikan subjek pada tato itu kerena teman, melihat teman yang bertato sepertinya bagus, keren dan karena subjek ingin mencoba bagaimana rasanya ditato, maka subjek memutuskan untuk tatoan. Subjek memandang bahwa tato

adalah sebuah karaya seni yang bisa ditempelkan di tubuh dan bisa dibawa sampai mati. Selama ini subjek tidak merasa bahwa tato menjadi penghalang untuk bergaul, dikemudian hari pun subjek ingin menghapus tatonya.

Dokumen terkait