• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan Teknik Jigsaw. Penelitian ini adalah pada siswa kelas X IIS 1, semester 2, SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 siswa. Proses penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setiap tahap dilakukan dalam satu kali pertemuan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai beikut.

1.1Kondisi Awal

Pada kondisi awal dilakukan wawancaraa dan observasi untuk mengetahui seberapa tinggi pengetahuan awal siswa mengenai keaktifan dan pembelajaran

menulis teks prosedur kompleks. Pada kondisi awal dilaksanakan hari Sabtu, 14 Februari 2015 di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik pada jam pelajaran bahasa Indonesia (1Jpx 45menit). Dalam kondisi awal siswa diminta menulis teks prosedur kompleks sesuai dengan pengetahuan yang didapatkan siswa selama ini. Kemudian setelah selesai menulis, siswa mengumpulkan hasil tulisan ke peneliti, untuk diberi penilaian bersama dengan mitra kolaborasi. Hasil kondisi awal ini sebagai patokan nilai dalam penelitian ini. Berikut Diagram 4.1 berisi rincian ketuntasan keaktifan dan Diagram 4.2 berisi rincian kemampuan menulis teks prosedur kompleks dalam kondisi awal.

Diagram 4.1

Data Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal

Diagram 4.2

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa pada Kondisi Awal

31% 69% Tuntas Tidak Tuntas 31% 69% Tuntas Tidak Tuntas

Berdasarkan data tes siswa pada kondisi awal, diketahui bahwa indikator keberhasilan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks yaitu 31%, rinciannya sebagai berikut.

a. Hanya 31% saja atau 10 dari 32 siswa yang tuntas KKM (3) keaktifan.

b. Hanya 31% saja atau 10 dari 32 siswa yang tuntas KKM (75) menulis teks prosedur kompleks.

1.2Siklus I

Tahap selanjutnya adalah pelakasanaan siklus I. Siklus I ini dilaksanakan hari Sabtu, 21 Maret 2015 pada 32 siswa di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik jam pelajaran bahasa Indonesia (2jp x 45menit). Siklus I ini menggunakan Teknik Jigsaw agar proses pembelajaran yang dilaksanakan semakin menarik dan dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Siklus I dilaksanakan dalam empat tahap, yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1.2.1 Rencana Tindakan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia dengan satu mahasiswa USD untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan. Pertama, membuat skenario pembelajaran yang meliputi RPP. Kedua, merencanakan langkah-langkah menggunakan teknik Jigsaw (lihat lampiran) dan menyiapkan bahan pembelajaran, yaitu materi, petunjuk dan topik yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Ketiga, mempersiapkan instrumen yang berupa soal tes,

kuesioner, lembar penilaian keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks, dan catatan lapangan (lihat Bab III, hal. 38-46). Keempat, mempersiapkan kamera digital untuk mendokumentasikan proses pelaksanaan pembelajaran.

1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 Maret 2015. Kegiatan dilaksanakan di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik Yogyakarta. Berikut ini dijelaskan pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I. Pembelajaran berlangsung dalam satu kali pertemuan (2jp x 45 menit). Dalam penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik kelas X yaitu, Ibu Susi dan satu mahasiswa USD yaitu, Veranita Ragil Sagita. Peneliti berperan sebagai pengajar dan juga bertugas mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sedangkan guru dan satu mitra kolaborasi berperan sebagai pengamat atau observer. Dalam melakukan pengamatan terhadap keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa, guru dan mitra kolaborator menggunakan format penilaian yang telah disediakan oleh peneliti.

Pelaksanaan pembelajaran, terdapat tiga kegiatan pembelajaran. Kegiatan pertama merupakan pendahuluan yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, peneliti mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah teks prosedur kompleks yang sudah diberikan oleh guru Bahasa Indonesia SMA N 2 Ngaglik kelas X IIS 1 pada pertemuan sebelumnya secara singkat, peneliti menyampaikan KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, peneliti memotivasi siswa dengan membacakan contoh teks prosedur kompleks yaitu Apa yang Harus Anda

Lakukan Jika Terkena Tilang. Tahap pendahuluan ini berlangsung selama 10

menit.

Kegiatan kedua merupakan kegiatan inti, pertama, peneliti memberikan pengarahan kepada siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 8 kelompok (apel, jeruk, mangga, anggur, pisang, pepaya, melon, dan semangka)

masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Di setiap kelompok peneliti membagikan 4 soal tes dan petunjuk menulis yang baik dan benar dengan 4 topik yang berbeda (cara membuat ATM, cara membuat Kartu Pelajar, cara membuat I- KTP, dan cara membuat SIM), masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan soal tes yang berisikan 1 topik secara acak. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa mencermati petunjuk menulis teks prosedur kompleks yang sudah dibagikan. Saat mencermati peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik maupun kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 10 menit.

Kedua, Peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok pakar (ATM, kartu pelajar, SIM, dan I-KTP) sesuai dengan topik yang sama (berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang didapat dalam kelompok semula). Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa untuk berkumpul dan berdiskusi dalam masing-masing kelompok pakar (mendiskusikan syarat dan langkah- langkah/urutan pada topik yang didapat). Tahapan ini berlangsung selama 25 menit.

Ketiga, peneliti mengarahkan siswa untuk mulai menulis teks prosedur kompleks berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok secara individu (syarat dan langkah-langkah/urutan dijabarkan menggunakan kalimat yang baik dan benar). Peneliti mengarahkan siswa untuk mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan teks prosedur kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 35 menit.

Keempat, peneliti mengarahkan siswa kembali ke kelompok asal (untuk membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir dan memberikan komentar atas tulisan yang dibacakan. Tahapan ini hanya berlangsung selama 5 menit. Kelima, peneliti meminta siswa untuk menyerahkan hasil tulisan kepada peneliti.

Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran yang berlangsung. Peneliti mengajak siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Pada kegiatan penutup ini peneliti tidak melakukan tahap merefleksikan pembelajaran namun peneliti membagikan kuesioner kepada siswa untuk diisi. Hal ini terjadi karena waktu pembelajaran hanya tersisa 5 menit sebelum pembelajaran akan berakhir.

1.2.3 Pengamatan Siklus I

Observasi atau pengamatan pada siklus I dilakukan untuk memperoleh data tentang keaktifan dan kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks. Observasi dilakukan oleh guru dan satu mitra peneliti untuk melakukan pengamatan kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Selain itu, terdapat hasil rata-rata kuesioner reaksi siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil observasi kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa, ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik. Siswa terbantu untuk

menulis teks prosedur kompleks dan dapat membangkitkan keaktifan siswa, namun juga ditemukan kekurangan sebagai berikut ini.

a. Peneliti belum menjelaskan teknik jigsaw yang digunakan secara jelas, sehingga masih ada beberapa siswa mengalami sedikit kebingungan.

b. Peneliti dalam mengatur waktu pembelajaran belum sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditetapkan di RPP.

c. Peneliti belum melakukan kesimpulan dari hasil pembelajaran yang sudah berlangsung.

d. Siswa masih kurang termotivasi dan masih malu-malu.

e. Siswa mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan dan dalam penulisan ejaan & tanda baca.

Uraian di atas dibuktikan berdasarkan Tabel 4.1 instrumen observasi kegiatan pembelajaran menulis, Tabel 4.2 instrumen observasi untuk situasi kelas aktivitas siswa dan situasi di kelas, dan Tabel 4.3 rata-rata hasil kuesioner lembar penilaian siswa. Pembelajaran hasil lembar observasi penelitian siklus I ini dilakukan oleh guru dan mitra tutur, lebih rinci pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.1

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis pada Siklus I

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4 I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya

Kriteria skor penilaian: 1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2 4. Tidak Setuju : 1

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dalam instrumen observasi kegiatan menulis teks prosedur kompleks pada siklus I, dapat diketahui pelaksanaan pendekatan/strategi dalam pembelajaran masih kurang terkoordinir dan dalam waktu pelaksanaan pembelajaran masih kurang sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Hasil observasi kegiatan menulis teks prosedur kompleks lainnya sudah berjalan dengan baik.

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4 A.Penguasaan materi pelajaran

1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar 4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan

B. Pendekatan/strategi pembelajaran

1. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai 2. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan

siswa

3. Melaksanakan pembelajaran secara runtut

4. Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 5. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 6. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

D. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

1. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

2. Merespons positif partisipasi siswa

3. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 4. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 5. Menunjukkan hubungan antarpribadi yang kondusif 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar

E. Penilaian proses dan hasil belajar

1. Memantau kemajuan belajar

2. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi

3. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

F. Penggunaan bahasa

1. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 2. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar 3. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai

IV. PENUTUP

A.Refleksi dan rangkuman pembelajaran

1. Menyimpulkan pelajaran

Tabel 4.2

Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas pada Siklus I

No Aspek yang Diobservasi Skor

1 2 3 4 1 Siswa memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik

Jiksaw.

2 Siswa memahami instruksi guru berkaitan dengan proses

pembelajaran yang berlangsung.

3 Siswa aktif dalam melakukan proses pembelajaran.

4 Tercipta suasana kelas yang serius dan santai.

5 Tercipta hubungan yang harmonis antara guru dan siswa atau siswa dan siswa.

Kriteria skor penilaian:

1. Sangat Setuju : 4

2. Setuju : 3

3. Kurang Setuju : 2 4. Tidak Setuju : 1

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dalam instrumen observasi situasi kelas pada siklus I, dapat diketahui siswa masih kurang memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik Jiksaw dan siswa masih kurang memahami instruksi guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsung. Hasil observasi situasi kelas lainnya sudah berjalan dengan baik.

Tabel 4.3

Rata-Rata Hasil Kuesioner

Lembar Penilaian Siswa Terhadap Pembelajaran pada Siklus I

NO Aspek yang Diamati Rata-rata

A Penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran 1 Saya tertarik mengikuti pembelajaran menulis teks

prosedur kompleks dengan teknik Jigsaw. 3,41

2 Saya memahami prosedur pelaksanaan teknik

Jigsaw. 3,28

3 Saya mengerti semua instruksi yang diberikan guru 3,41 berkaitan dengan penerapan teknik Jigsaw.

4

Saya merasa bisa menulis teks prosedur kompleks

NO Aspek yang Diamati Rata-rata 5

Saya mampu menulis teks prosedur kompleks dengan bahasa baku, sesuai dengan topik dan

ejaan, dan sistematika penulisan yang benar.

3,03 B Keterlibatan dalam aktivitas pembelajaran

1 Saya siap dan bersemangat mengikuti proses

pembelajaran yang berlangsung. 3,63

2

Saya memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru mengenai materi pembelajaran dan prosedur

pelaksanaan teknik Jigsaw dalam pembelajaran.

3,50

3 Saya aktif memberikan suatu argumen terkait topik

bahasan dalam kelompok. 3,31

4 Saya berani bertanya mengenai hal-hal yang

menurut saya kurang jelas. 3,50

5 Saya mengerjakan tugas menulis teks prosedur

kompleks dengan baik. 3,56

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dalam kuesioner yang berisi aspek keaktifan dan aspek menulis, dapat diketahui rata-rata aspek tertinggi dan yang terendah. Pada keaktifan yang mendapatkan rata-rata tertinggi adalah nomor 1. Saya siap dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, sebesar 3,63, sedangkan yang terendah adalah nomor 3. Siswa aktif memberikan suatu argumen terkait topik bahasan dalam kelompok, sebesar 3,31. Pada kemampuan menulis yang mendapatkan rata-rata tertinggi adalah nomor 4. Siswa merasa bisa menulis teks prosedur kompleks dengan mudah dengan diterapkannya teknik Jigsaw sebesar 3,44, sedangkan yang terendah adalah nomor 5. Siswa mampu menulis teks prosedur kompleks dengan bahasa baku, sesuai dengan topik dan ejaan, dan sistematika penulisan yang benar sebesar 3,03.

1.2.4 Refleksi Siklus I

Tahap refleksi merupakan tahap pemberian penilaian terhadap hasil tugas menulis teks prosedur kompleks siswa yang dilakukan oleh peneliti dan satu mitra

peneliti. Hasil dari kegiatan refleksi ini memperlihatkan beberapa kelemahan yang masih tampak dalam pelaksanaan siklus I. Permasalahan yang muncul terlihat pada Tabel 4.1 strategi dalam pembelajaran masih kurang terkoordinir dan waktu yang masih kurang dialokasikan, Tabel 4.2 siswa masih kurang memahami proses pelaksanaan pembelajaran dengan teknik Jiksaw dan masih kurang memahami instruksi guru berkaitan dengan proses pembelajaran yang berlangsun, Tabel 4.3 masih kurangnya keterlibatan dan aktivitas siswa dalam pembelajaran, dan Tabel 4.12 hasil nilai tertinggi hanya mencapai 84 dan terendah 68. Berasarkan hal tersebut peneliti dan mitra peneliti memperoleh refleksi sebagai berikut ini.

a. Keberanian siswa untuk bertanya kurang atau masih malu-malu.

b. Masih ada beberapa siswa yang tidak mengambil adil untuk memberikan pendapat maupun memberikan masukan, pada akhirnya siswa tersebut hanya menerima hasil diskusi kelompok (syarat dan langkah-langkah/urutan) saja. Terdapat siswa yang tidak melakukan diskusi, namun langsung menulis sendiri.

c. Dalam menulis sebagian siswa masih belum mampu mengungkapkan gagasan dengan baik dan benar (masih mengungkapkan gagasan dengan singkat). Masih banyak siswa yang tidak menggunakan kata penghubung sesuai dengan kaidah menulis teks prosedur kompleks. Selain itu, siswa masih kurang mampu menggunakan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar.

d. Masih ada siswa yang mengalami kebingungan dalam penerapan Teknik Jigsaw dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks karena arahan yang diberikan peneliti kurang jelas.

Berikut ini adalah Diagram 4.3 berisi rincian presentase data hasil ketuntasan keaktifan dan Diagram 4.4 berisi rincian kemampuan menulis teks prosedur kompleks dalam siklus I.

Diagram 4.3

Data Keaktifan Siswa pada Siklus I

Diagram 4.4

Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa pada Siklus I

Berdasarkan data pada hasil tes siswa pada siklus I dan Diagram di atas, diketahui bahwa indikator keberhasilan tercapai atau terdapat peningkatan, rinciannya sebagai berikut ini.

72% 28% Tuntas Tidak Tuntas 69% 31% Tuntas Tidak Tuntas

a. Jumlah 32 siswa di kelas X IIS 1, terdapat 23 siswa yang tuntas dari segi keaktifan, dengan kata lain terdapat 72% siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas terdapat 28% atau 9 siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas. b. Jumlah 32 siswa di kelas X IIS 1, terdapat 22 siswa yang tuntas dalam menulis

teks prosedur kompleks, dengan kata lain terdapat 69% siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas terdapat 31% atau 10 siswa yang mendapatkan nilai tidak tuntas.

c. Nilai rata-rata kelas pada aspek keaktifan adalah 3,38 dan pada aspek menulis teks prosedur kompleks adalah 77,56. Hal tersebut juga didukung dengan uji analisis data menggunakan uji paired sample t test pada indikator keaktifan dan indikator kemampuan menulis teks prosedur kompleks.

Hasil refleksi tersebut, dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan pada siklus II. Peneliti akan menyampaikan pemecahan hambatan kepada siswa ketika pelaksanaan siklus II. Hal ini bertujuan agar keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks meningkat. Pemecahan hambatan tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, peneliti akan lebih memotivasi lagi agar siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kedua, peneliti akan memberikan penjelasan agar siswa dapat mengungkapkan gagasan dan menulis ejaan dan tanda baca yang baik dan benar. Ketiga, peneliti akan menjelaskan teknik apa yang akan dipakai agar siswa dapat melaksanakan dengan baik.

1.3Siklus II

Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 April 2015 pada siswa di kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik jam pelajaran bahasa Indonesia (2jp x 45menit). Pelaksanaa siklus II merupakan bentuk tindakan perbaikan menggunakan teknik Jigsaw dari hasil refleksi pada siklus I. Siklus II terdiri atas empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap tersebut sama dengan tahap siklus I.

1.3.1 Rencanan Tindakan Siklus II

Pada siklus II peneliti memfokuskan upaya perbaikan pada siklus I. Perencanaan siklus II merupakan hasil refleksi dan observasi pada siklus I. Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I. Pertama, memperbaiki skenario pembelajaran yang meliputi RPP langkah-langkah menggunkan teknik Jigsaw (lihat lampiran), menyiapkan bahan pembelajaran, yaitu petunjuk yang lebih jelas dan topik yang sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Kedua, mempersiapkan instrumen yang berupa soal tes, kuesioner, lembar penilaian keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks, catatapan lapangan (lihat Bab III, hal. 38-46). Ketiga, mempersiapkan kamera digital untuk mendokumentasikan proses pelaksanaan pembelajaran.

1.3.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan waktu skenario pembelajaran pada siklus I. Pada tahap ini terdiri dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup yang masih sama dengan siklus I. Perbedaan dengan siklus I adalah mengatur waktu sesuai dengan RPP agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Peneliti dalam pengajaran lebih memperjelas jalannya proses pembelajaran. Peneliti juga memotivasi siswa supaya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, peneliti memberikan penjelasan untuk mengungkapkan gagasan dan penulisan ejaan dan tanda baca yang baik dan benar dalam menulis teks prosedur kompleks.

Pelaksanaan kegiatan siklus II terdapat tiga kegiatan pembelajaran yang masih sama dengan kegiatan siklus I. Kegiatan pertama merupakan pendahuluan yaitu, peneliti membuka kegiatan pembelajaran dengan salam, peneliti mempresensi siswa, peneliti memberikan kondisi awal mengenai definisi, struktur dan kaidah prosedur kompleks secara singkat, peneliti menyampaikan KI, KD,

dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan cara melengkapi kalimat dan menulis ejaan/tanda baca yang baik dan benar. Tahap ini berlangsung selama 10 menit.

Kegiatan kedua merupakan kegiatan inti yaitu pertama, peneliti menjelaskan langkah-langkah/urutan teknik pembelajaran dan waktu pada setiap langkah yang akan digunakan. Peneliti akan memberikan pengarahan secara jelas dalam pembagian kelompok. Peneliti akan mengarahkan siswa untuk berhitung 1- 8. Setiap nomor yang sama berkumpul menjadi satu dalam kelompok (apel, jeruk, mangga, anggur, pisang, pepaya, melon, dan semangka). Di setiap kelompok peneliti membagikan 4 soal tes dan petunjuk menulis yang baik dan benar dengan 4 topik yang berbeda (cara membuat ATM, cara membuat Kartu Pelajar, cara membuat I-KTP, dan cara membuat SIM), masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan soal tes yang berisikan 1 topik secara acak. Setelah itu, peneliti mengarahkan siswa mencermati petunjuk menulis teks prosedur kompleks yang sudah dibagikan dan peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik dan kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar. Tahapan ini berlangsung selama 10 menit.

Kedua, peneliti mengarahkan siswa untuk membentuk kelompok pakar sesuai dengan topik yang sama (berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang didapat dalam kelompok semula yaitu, ATM, Kartu Pelajar, SIM, dan I-KTP). Peneliti mengarahkan siswa untuk berkumpul dan berdiskusi dalam masing-

masing kelompok pakar (mendiskusikan syarat dan langkah-langkah/urutan pada topik yang didapat). Tahapan ini berlangsung selama 15 menit.

Ketiga, peneliti mengarahkan siswa untuk mulai menulis teks prosedur kompleks berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok secara individu (syarat dan langkah-langkah/urutan dijabarkan menggunakan kalimat yang baik dan benar). Peneliti mengarahkan siswa untuk mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks, dan memperhatikan penulisan ejaan dan tanda baca yang benar. Tahapan ini berlangsung selama 30 menit.

Keempat, peneliti mengarahkan siswa kembali ke kelompok asal untuk membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir dan memberikan komentar atas tulisan yang dibacakan. Tahapan ini berlangsung selama 15 menit. Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk menyerahkan hasil tulisan kepada peneliti.

Kegiatan ketiga merupakan kegiatan penutup yaitu, peneliti dan siswa menyimpulkan pelajaran yang berlangsung. Peneliti mengajak siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan cara mengisi kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti. Tahap ini berlangsung selama 10 menit.

1.3.3 Pengamatan Siklus II

Observasi atau pengamatan pada siklus II dilakukan untuk memperoleh data tentang keaktifan dan kemampuan siswa menulis teks prosedur kompleks. Observasi dilakukan oleh guru dan satu mitra peneliti untuk melakukan

pengamatan kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Selain itu, terdapat hasil rata-rata kuesioner reaksi siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran menulis teks prosedur kompleks, dan dari rata-rata hasil reaksi kuesioner siswa ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Siswa sangat terbantu untuk menulis teks prosedur kompleks dan dapat membangkitkan keaktifan siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II tidak terdapat masalah atau kekurangan tidak seperti pada siklus I. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan Tabel 4.4, Tabel 4.5, dan Tabel 4.6 hasil lembar observasi penelitian di bawah ini.

Tabel 4.4

Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran Menulis pada Siklus II

NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR

1 2 3 4 I. PRAPEMBELAJARAN

1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media

2. Memeriksa kesiapan siswa

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN

1. Melakukan kegiatan apersepsi

Dokumen terkait