• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik jigsaw siswa kelas X IIS 1 semester 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik jigsaw siswa kelas X IIS 1 semester 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2014/2015."

Copied!
162
0
0

Teks penuh

(1)

Damayanti, Nency Putri. 2015. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Teknik Jigsaw Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengkaji peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1 semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Tujuannya adalah mendeskripsikan peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa. Subjek penelitian ini adalah 32 orang siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus meliputi empat langkah utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan nontes. Instrumen tes untuk mendapatkan skor kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk mengetahui perbedaan per siklus dengan menggunakan uji paired sample t test pada indikator keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Instrumen nontes yang digunakan peneliti adalah wawancara, kuesioner, dan panduan observasi untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2014/2015. (2) berdasarkan nilai tes dan observasi, keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks meningkat dari siklus I sampai siklus II. Kemudian dari data kondisi awal ke siklus I keaktifan, terjadi peningkatan sebesar 41% atau dari 31% menjadi 72%. Pada siklus I ke siklus II peningkatan yang terjadi sebesar 19% atau dari 72% menjadi 91% dari data sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Dari data awal ke siklus I terjadi peningkatan sebesar 38% atau dari 31% menjadi 69% dari data sebelumnya. Pada siklus I ke siklus II sebesar 15% atau dari 69% menjadi 84%.

(2)

Damayanti, Nency Putri. 2015. Increasing The Activity and Writing Ability in Text a Complex Procedure by Using The Jigsaw Technique on Grade X IIS 1 Student, Second Semester, Ngaglik 2 High School in Sleman, Academic Year of 2014/2015. Thesis. Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This reseach study is a classroom action research that examine the the activity and the ability writing skills of students in the study of writing the complex procedure for the second semester students of grades X IIS 1 state senior high school Ngaglik Sleman Yogyakarta. The purpose of this study is to increased the activity and writing in teks complex procedure ability. The subject of this study was 32 students.

This classroom action research is conducted in two cycles. Each includes four main steps planning, action, observation, and reflection. Test instrument used was a test and nontes. The test used to get the score of theability to write text complex procedure and analysis of statistical tests to find out the difference of each cycle by using the paired sample t test on the indicator of the ability to write text complex procedure. Nontest instruments that researchers which is are used interview, questionnaires, and observation guide for obtaining data on the students’ activity and students’ skills in writing text complex procedure.

(3)

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh : Nency Putri Damayanti

111224047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh : Nency Putri Damayanti

111224047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

ii SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Disusun oleh:

NENCY PUTRI DAMAYANTI 111224047

Telah Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Dr. B. Widharyanto, M.Pd. Tanggal, 1 September 2015

Pembimbing II

(6)

iii SKRIPSI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

Yang telah dipersiapkan oleh: NENCY PUTRI DAMAYANTI

111224047

Telah dipertahankan di depan panitia penguji Pada tanggal 10 September 2015 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji Tanda Tangan

Ketua : Dr. Yuliana Setiyaningsih ... Sekretaris : Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. ... Anggota : Dr. B. Widharyanto, M.Pd. ... Anggota : Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. ... Anggota : Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. ...

Yogyakarta, 10 September 2015

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,

(7)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk: ALLAH S.W.T

Papaku Suradiyo, S.Pd dan Mamaku Sri Lestari, S.Pd,

ku persembahkan skripsi ini sebagai tanda terima kasih dan cintaku untuk papa mamaku yang selalu mendoakan, membahagiakan, dan memotivasiku untuk terus

belajar, maju, dan menjadi “orang” nantinya”.

(8)

v MOTTO

Cita-cita bukanlah takdir, tetapi sebuah petunjuk arah. Ia bukan perintah, tetapi komitmen. Ia tak menentukan masa depan, melainkan wahana untuk mengarahkan sumber daya dan energi bagi usaha membangun masa depan.

(9)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 10 September 2015

Penulis,

(10)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Nency Putri Damyanti

Nim : 111224047

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN

MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW SISWA KELAS X IIS 1 SEMESTER 2 SMA N 2 NGAGLIK SLEMAN YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2014/2015”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 10 September 2015 Yang menyatakan,

(11)

viii ABSTRAK

Damayanti, Nency Putri. 2015. Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Teknik Jigsaw Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mengkaji peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1 semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Tujuannya adalah mendeskripsikan peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa. Subjek penelitian ini adalah 32 orang siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus meliputi empat langkah utama, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan adalah tes dan nontes. Instrumen tes untuk mendapatkan skor kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk mengetahui perbedaan per siklus dengan menggunakan uji paired sample t test pada indikator keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Instrumen nontes yang digunakan peneliti adalah wawancara, kuesioner, dan panduan observasi untuk memperoleh data tentang keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menulis teks prosedur kompleks.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik Sleman tahun ajaran 2014/2015. (2) berdasarkan nilai tes dan observasi, keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks meningkat dari siklus I sampai siklus II. Kemudian dari data kondisi awal ke siklus I keaktifan, terjadi peningkatan sebesar 41% atau dari 31% menjadi 72%. Pada siklus I ke siklus II peningkatan yang terjadi sebesar 19% atau dari 72% menjadi 91% dari data sebelumnya. Peningkatan juga terjadi pada kemampuan menulis teks prosedur kompleks. Dari data awal ke siklus I terjadi peningkatan sebesar 38% atau dari 31% menjadi 69% dari data sebelumnya. Pada siklus I ke siklus II sebesar 15% atau dari 69% menjadi 84%.

(12)

ix ABSTRACT

Damayanti, Nency Putri. 2015. Increasing The Activity and Writing Ability in Text a Complex Procedure by Using The Jigsaw Technique on Grade X IIS 1 Student, Second Semester, Ngaglik 2 High School in Sleman, Academic Year of 2014/2015. Thesis. Indonesian Language and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

This reseach study is a classroom action research that examine the the activity and the ability writing skills of students in the study of writing the complex procedure for the second semester students of grades X IIS 1 state senior high school Ngaglik Sleman Yogyakarta. The purpose of this study is to increased the activity and writing in teks complex procedure ability. The subject of this study was 32 students.

This classroom action research is conducted in two cycles. Each includes four main steps planning, action, observation, and reflection. Test instrument used was a test and nontes. The test used to get the score of theability to write text complex procedure and analysis of statistical tests to find out the difference of each cycle by using the paired sample t test on the indicator of the ability to write text complex procedure. Nontest instruments that researchers which is are used interview, questionnaires, and observation guide for obtaining data on the students’ activity and students’ skills in writing text complex procedure.

The result of this study showed that (1) The use of jigsaw technique can increase the activity and the students’ writing ability in learning to write text complex procedure of grades X IIS 1 2 state senior high school Ngaglik Sleman 2014/2015 academic year. (2) Based on the student test scored and observations, activity and abilty to write a text complex procedure increases from cycle I to cycle II. At. There is ancrease of 41% or from 31% to 72% from the preliminary data into the active aspect of the cycle I. In cycle I to cycle II, the increase accurred in the ability to write a text complex procedure. From the initial data into a cycle I, there is an inccrease of 19% or from 72% to 91% from the previous data. The increase was 38% or to 31% to 69% from the previous data. At cycle I to cycle II had increase was 15% or from 69% to 84%.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karuniaNya yang luar biasa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Peningkatan Keaktifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks Menggunakan Teknik Jigsaw Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan, semangat, bimbingan, kerjasama, nasihat, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D., selaku dekan FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Kaprodi PBSI yang telah memberikan motivasi

kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

3. Dr. B. Widharyanto, M.Pd., selaku dosen pembimbing I skripsi yang dengan penuh kesabaran, ketelitian, dan memberikan nasihat-nasihat dalam membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Rishe Purnama Dewi. S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing II skripsi yang dengan penuh kesabaran, ketelitian, dan memberikan nasihat-nasihat dalam membimbing dan mendampingi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen PBSI yang penuh kesabaran, kedisiplinan, dan kesetiaan dalam mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh perkuliahan di PBSI. 6. Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah menyediakan buku-buku

sebagai penunjang penulis menyelesaikan skripsi.

7. Karyawan sekretariat PBSI yang telah membantu penulis dalam hal skripsi.

8. Orang tua saya tercinta Bapak Suradiyo, S.Pd. dan Ibu Sri Lestari, S.Pd. yang tiada hentinya mendoakan dan memberikan dukungan baik secara materi maupun spiritual bagi penulis.

(14)

xi

10.Kekasihku Indra Adi Prakosa, S.E. yang selalu mendoakan dan memberikan semangat.

11.Ibu Rumini yang selalu mendoakan, mengingatkan, dan memberikan semangat. 12.Ibu Susi, S.Pd selaku guru Bahasa Indonesia kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik

Sleman Yogyakarta atas bantuan dan semangatnya.

13.Siswa-siswi kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta atas bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Sahabatku tersayang: Wiwit Wijayanti, S.Kom, Etik Kurniawan, S.E, Marviana Ayu, S.E, Getsy Bunga, Putri H, S.E, Fisna Fitriannisa, Laila Fitriana, Nur Vika Fitriani, dan Ryanti Dwi, S.E, terima kasih sudah menjadi tempat berbagi suka, duka sejak SMA dan semangatnya.

15.Sahabat-sahabatku tersayang di PBSI: Veranita Ragil Sagita, Agnes Devy Utami, Antonia Andari, terima kasih untuk perhatian, kasih sayang, semangat, motivasi, dan kerja sama kalian selama ini.

16.Teman-teman seperjuangan PBSI 2011 kelas A dan B atas semangat dan dukungannya.

17.Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu namun telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun bagi skripsi ini dan penelitian yang akan datang akan diterima dengan senang hati. Akhir kata, semoga skripi ini berguna bagi pembaca. Terima kasih.

Yogyakarta, 10 September 2015 Penulis,

(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR SKEMA ... xviii

DAFTAR DIAGRAM ... xix

DAFTAR GRAFIK ... xx

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Istilah ... 7

F. Sistematika Penyajian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A.Penelitian yang Relevan ... 10

B.Landasan Teori ... 13

1. Keaktifan ... 13

1.1Pengertian Keaktifan Siswa ... 13

1.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa ... 14

2. Kemampuan Menulis ... 15

3. Teks Prosedur Kompeleks ... 18

3.1Pengertian Teks Prosedur Kompleks ... 18

3.2Struktur Teks Prosedur Kompleks ... 18

(16)

xiii

3.4Langkah-Langkah Teks Prosedur Kompleks ... 20

4. Pembelajaran Menulis ... 21

5. Teknik Jigsaw ... 22

6. Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 25

C.Kerangka Berpikir ... 25

D.Hipotesis ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A.Jenis Penelitian ... 29

B.Sumber Subjek dan Objek Penelitian... 30

C.Tempat dan Waktu ... 31

D.Sasaran Penelitian ... 31

E. Rencana Penelitian ... 32

1. Rencana Siklus I ... 33

1.1 Perencanaan ... 33

1.2 Tindakan ... 33

1.3 Pengamatan ... 35

1.4 Refleksi ... 35

2. Rencana Siklus II ... 35

2.1 Perencanaan ... 35

2.2 Tindakan ... 36

2.3 Pengamatan ... 37

2.4 Refleksi ... 38

F. Instrumen Penelitian ... 40

1. Instrumen Tes ... 40

1.1 Instrumen Tes Siklus I ... 41

1.2 Instrumeen Tes Siklus II ... 41

2. Instrumen Nontes ... 44

2.1 Wawancara ... 44

2.2 Observasi ... 45

2.3 Kuesioner ... 45

2.4 Dokumentasi ... 45

G.Teknik Pengumpulan Data ... 46

1. Tes ... 46

2. Nontes ... 46

2.1 Wawancara ... 46

2.2 Observasi ... 47

(17)

xiv

H.Teknik Analisis Data ... 51

I. Indikator Keberhasilan ... 54

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 55

A.Pelaksanaan Penelitian dan Hasil Penelitian ... 55

1. Pelaksanaan Penelitian ... 55

1.1 Kondisi Awal ... 55

1.2 Siklus I ... 57

1.3 Siklus II ... 69

B.Analisis Data ... 78

1. Analisis Data Keaktifan ... 78

1.1Hasil Presentase Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 79

1.2Hasil Rata-Rata Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 80

1.3Hasil Ujian Normalitas KeaktifanKondisi Awal, Siklus I,dan Siklus II ... 81

1.4Hasil Ujian T (uji paired t test) Berpasangan Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I,dan Siklus II ... 82

2. Analisis Data Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 83

2.1Hasil Presentase Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 84

2.2Hasil Rata-Rata Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II... 85

2.3Hasil Rata-Rata Skor Masing-Masing Aspek Penilaian Menulis Teks Prosedur Kompleks Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II . 86

2.4Hasil Ujian Normalitas Kemampuan Menulis Teks Prosedur KompleksKondisi Awal, Siklus I,dan Siklus II ... 89

2.5Hasil Ujian T (uji paired t test) Berpasangan Kemampuan Menulis Teks Prosedur KompleksKondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 89

C.Pembahasan ... 90

1. Siklus I ... 91

1.1 Keaktifan Proses Pembelajaran Menulis... 91

1.2 Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 92

2. Siklus II ... 94

2.1 Keaktifan Proses Pembelajaran Menulis... 94

(18)

xv

BAB V PENUTUP ... 101

A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 105

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 KI/KD Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 22 Tabel 3.1 Nama Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA Negeri 2 Ngaglik .... 30 Tabel 3.2 Nilai Kondisi Awal Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 38 Tabel 3.3 Nilai Kondisi Awal Keakifan ... 39 Tabel 3.4 Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur

Kompleks Siklus I ... 41 Tabel 3.5 Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur

KompleksSiklus II ... 41 Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Keaktifan ... 42 Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 43 Tabel 3.8 Kisi – Kisi Instrumen Wawancara Guru Bahasa Indonesia

SMA N 2 Ngaglik ... 47 Tabel 3.9 Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran

Menulis Pada Kondisi Awal ... 47 Tabel 3.10 Instrumen Observasi untuk Aktivitas Siswa dan Situasi di Kelas .. 49 Tabel 3.11 Lembar Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Pembelajaran ... 50 Tabel 3.12 Konversi Nilai Keaktifan ... 52 Tabel 3.13 Konvensi Nilai Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 52 Tabel 3.14 Indikator Keberhasilan Keaktifan ... 54 Tabel 3.15 Indikator Keberhasilan Menulis ... 54 Tabel 4.1 Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran

Menulis pada Siklus I ... 62 Tabel 4.2 Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas pada Siklus I ... 64 Tabel 4.3 Rata-Rata Hasil Kuesioner Lembar Penilaian Siswa Terhadap

Pembelajaran pada Siklus I ... 64 Tabel 4.4 Instrumen Observasi (Pengamatan) Kegiatan Pembelajaran

Menulis pada Siklus II ... 73 Tabel 4.5 Instrumen Observasi untuk Situasi Kelas Aktivitas Siswa dan

Situasi Di Kelas pada Siklus II ... 74 Tabel 4.6 Rata-Rata Hasil Kuesioner Lembar Penilaian Siswa Terhadap

Pembelajaran pada Siklus II ... 75 Tabel 4.7 Hasil Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Keaktifan ... 78 Tabel 4.8 Peningkatan Rata-Rata Tes Keaktifan Teks Prosedur Kompleks .. 80 Tabel 4.9 Peningkatan Ketuntasan Keaktifan Menulis Teks Prosedur

Kompleks ... 81 Tabel 4.10 Uji Normalitas Hasil Keaktifanpada Kondisi Awal, Siklus I,

(20)

xvii

Tabel 4.11 Hitung Uji T (uji paired t test) Berpasangan Untuk Keaktifan

pada Kondisi Awal ke Siklus I, dan Siklus I ke Siklus II ... 82 Tabel 4.12 Hasil Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II Menulis

Teks Prosedur Kompleks ... 83 Tabel 4.13 Peningkatan Rata-Rata Tes Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 85 Tabel 4.14 Peningkatan Ketuntasan Menulis Teks Prosedur Kompleks ... 86 Tabel 4.15 Rata-Rata Skor Menulis Teks Prosedur Kompleks pada

Siklus I dan Siklus II Dalam Masing-Masing Aspek Penilaian ... 87 Tabel 4.16 Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menulis Teks Prosedur

Kompleks pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 89 Tabel 4.17 Hitung Uji T (uji paired t test) Berpasangan untuk Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks pada Kondisi Awal ke Siklus I, dan Siklus I ke Siklus II ... 90 Tabel 4.18 Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks Data pada Kondisi Awal dan

Siklus I ... 94 Tabel 4.19 Perbedaan Hasil Analisi Data Keaktifan dan Kemampuan

Menulis Teks Prosedur Kompleks Data pada Siklus I dan

(21)

xviii

DAFTAR SKEMA

(22)

xix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Data Keaktifan Siswa pada Kondisi Awal ... 56 Diagram 4.2 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa pada Kondisi Awal ... 56 Diagram 4.3 Data Keaktifan Siswa pada Siklus I ... 67 Diagram 4.4 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

Siswa pada Siklus I ... 67 Diagram 4.5 Data Keaktifan Siswa pada Siklus II ... 77 Diagram 4.6 Data Tes Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks

(23)

xx

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Peningkatan Ketuntasan Keaktifan Kondisi Awal, Siklus I, dan

(24)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin ... 106 Lampiran 2. Transkip Jawaban Wawancara Mengetahui Permasalahan yang

(25)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran bahasa Indonesia dapat juga berfungsi sebagai sarana melatih berpikir dan mengembangkan ide yang telah dimiliki seseorang. Di lembaga pendidikan yang bersifat formal, seperti di sekolah, keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari prestasi belajar siswa. Keberhasilan dan prestasi siswa tersebut dipengaruhi oleh kemampuan, ketepatan, dan metode yang dipilih seorang guru dalam memberikan pembelajaran. Seorang guru dalam bidang bahasa harus menghayati tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

(26)

Dalam pembelajaran seorang guru harus membuat tahapan. Tahap pembelajaran yang baik dan benar, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahap dalam pembelajaran sangat penting dalam proses pengajaran menulis. Siswa akan lebih mudah memahami dan dapat mengungkapkan pendapat melalui tulisan dengan lebih terarah dan tertata.

Pembelajaran menulis juga membutuhkan peran siswa yang aktif dan kreatif. Pemilihan bahan pembelajaran harus disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa. Bahan yang sesuai dengan taraf perkembangan siswa diberikan agar diterima dengan mudah dan dapat dikembangkan sesuai dengan informasi yang pernah diterima oleh siswa.

(27)

SMA N 2 Ngaglik yang merupakan salah satu sekolah negeri di Yogyakarta. Peneliti melakukan penelitian di SMA N 2 Ngaglik karena sekolah sudah menerapkan Kurikulum 2013 di kelas X dan XI sejak tahun 2014. Peneliti telah melakukan observasi, wawancara, dan tes kondisi awal di Kelas X IIS 1, Semester 2, Tahun Ajaran 2014/2015 di SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti, masih ada beberapa masalah dalam hal keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks selama pembelajaran menulis. Masalah yang ditemukan dalam hal keaktifan adalah guru masih sering menggunakan teknik ceramah dalam pembelajaran, sehingga suasana pembelajaran siswa di kelas masih kurang aktif dan membosankan.

Selain itu, ditemukan masalah dalam hal menulis teks prosedur kompleks, yaitu siswa masih mengalami kesulitan dalam penulisan ejaan dan tanda baca. Hal tersebut terbukti berdasarkan kondisi awal skor ketercapaian penulisan ejaan dan tanda baca hanya memperoleh 59%. Selanjutnya, siswa masih kurang mampu mengungkapkan gagasan dan buah pikirannya. Hal itu terbukti berdasarkan hasil kondisi awal skor ketercapaian isi hanya mencapai 66%.

(28)

pembelajaran menulis teks prosedur kompleks. Hasil tersebut membuktikan bahwa kegiatan menulis teks prosedur kompleks bukanlah hal yang mudah. Menulis membutuhkan ketelitian dan kreativitas.

Berdasarkan kenyataan di atas, perlu diadakan alternatif pembelajaran yang diharapkan membantu dalam meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1. Peneliti dalam membantu meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks memutuskan untuk menggunakan teknik Jigsaw. Metode ini bisa digunakan dalam pembelajaran membaca, menulis, mendengarkan, maupun berbicara. Dalam teknik jigsaw, guru memperhatikan semua skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran ini lebih bermakna (Lie, 2010:69).

Sebagai pengajar, guru harus mampu menggunakan teknik yang sesuai dengan karakteristik siswa. Teknik yang digunakan dalam pembelajaran diharapkan siswa mampu menerima dengan baik. Pembelajaran juga membutuhkan interaksi yang multi arah baik dari siswa dengan siswa maupun guru dengan siswa, sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan menyenangkan.

(29)

dalam pembelajarannya lebih terperinci dan lebih jelas. Penggunaan teknik ini diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dan kreatif, serta dapat meningkatkan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.

1. Apakah penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan siswa Kelas X IIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks? 2. Apakah penggunaan teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis

teks prosedur kompleks pada siswa Kelas X IIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

(30)

2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan siswa Kelas X IIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam menulis teks prosedur kompleks setelah menggunakan teknik jigsaw.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru Bahasa Indonesia

Guru mendapatkan pengalaman dan pengetahuan menerapkan teknik jigsaw dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis, khususnya pembelajaran menulis teks prosedur kompleks bagi kelas X dalam Kurikulum 2013. Guru juga dapat menerapkan teknik jigsaw sebagai strategi pembelajaran agar semua siswa dapat aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.

2. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa untuk lebih aktif, berperan serta dalam suatu pembelajaran dan dapat meningkatkan pemahaman hasil belajar siswa terhadap Kurikulum 2013 yang baru diterapkan, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis teks prosedur kompleks.

3. Bagi Sekolah SMA N 2 Ngaglik

(31)

guru Bidang Studi Bahasa Indonesia untuk menggunakan berbagai teknik dalam pembelajaran guna meningkatkan keaktifan dan kemampuan siswa.

E. Batasan Istilah

Berikut ini disajikan istilah-istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini agar mempermudah kesatuan pemahaman dalam penelitian ini.

1. Keaktifan

Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik (Mulyono, 2001:26).

2. Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata mampu, yang berarti kuasa, sanggup melakukan sesuatu. Kemampuan berarti bisa atau sanggup melakukan sesuatu (KBBI, 2014).

3. Menulis

Menurut Gie (1992:3), menulis merupakan keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

4. Teks Prosedur Kompleks

(32)

5. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kemmis (Kemmis, 1983 dalam Wiriatmaja, 2007:12) mengemukakan penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan.

6. Teknik Jigsaw

Teknik ini dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan berbagai informasi lintas ilmu. Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna (Lie, 2010:69).

F. Sistematika Penyajian

(33)
(34)

10 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan di sini untuk mencari persamaan dan perbedaan antara penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini. Penelitian yang masih relevan dengan penelitian ini ada tiga, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Kristiani (2010), Luisa Mariasari (2012), dan Agustinus Suprimanto (2012), ketiganya adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

Penelitian Kristiani (2010) berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis

Paragraf Persuasif Dan Keaktifan Siswa Dalam Pembeajaran Menulis Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Dengan Teknik “Kancing

Gemerincing” Siswa Kelas X-3 Semester 2 SMA N 6 Yogyakarta 2009/2010. Jenis

(35)

gemerincing” dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasif dan

keaktifan siswa dalam peembelajaran menulis .

Penelitian Mariasari (2012) berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis

Karangan Argumentasi Menggunakan Metode Pembelejaran Kooperatif Model

Jigsaw Pada Siswa Kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta Tahun

Ajaran 2011/2012. Jenis penelitian yang digunakan meruakan penelitian tindakan

kelas. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana metode pembelajaran kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi menggunakan metode pembelejaran kooperatif model jigsaw pada siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur Sedayu Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan sebesar 51,52% hasil yang dicapai pada siklus I 42,42%, sedangkan pada siklus II naik menjadi 57,58%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode kooperatif model jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan argumentasi.

Penelitian yang kedua, dilakukan oleh Suprimanto (2012) berjudul

Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif dalam Pembelajaran yang

Menggunakan Metode Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas X-2 Semester

2 SMA Stella Duce Batul Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian yang dilakukan

(36)

peningkatan sebesar 54,54% hasil yang dicapai pada siklus I sebesar 63,63%, sedangkan pada siklus II naik menjadi 81,81%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode kooperatif teknik jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menulis paragraf persuasif dalam pembelajaran menulis.

(37)

B. Landasan Teori 1. Keaktifan

1.1Pengertian Keaktifan Siswa

Keaktifan adalah aktivitas yang berkaitan dengan fisik, tetapi keaktifan tidak ditentukan oleh aktivitas semata melainkan ditentukan juga dengan kecerdasar, mental, dan emosional. Seperti yang dipaparkan oleh Mulyono (2001:26), keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun nonfisik.

(38)

1.2Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Siswa

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa dapat berlatih untuk berpikir kritis, dan dapat juga memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu kriteria yang bisa digunakan dalam menilai proses belajar mengajar yaitu keaktifan siswa.

Menurut Sudjana (2009:61), penilaian belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana keaktifan dalam mengikuti proses belajar. Keaktifan siswa dapat dilihat dari turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, dan kesempatan menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.

(39)

a. Siswa turut serta dalam melaksanakan tugas belajar menulis teks prosedur kompleks.

b. Siswa bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila kurang memahami langkah-langkah pembelajaran atau cara menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

c. Siswa melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru.

d. Siswa berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk mengetahui syarat dan langkah-langkah topik yang didapat.

e. Siswa terlibat dalam pemecahan masalah menulis teks prosedur kompleks dalam kelompok.

f. Siswa melatih diri dalam menulis teks prosedur kompleks. g. Siswa menyelesaikan tugas menulis teks prosedur kompleks.

2. Kemampuan Menulis

(40)

rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikan pikiran melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.

Menulis juga membutuhkan suatu keterampilan. Sujanto (1988:56), menjelaskan keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa di sekolah. Keterampilan menulis dapat dicapai dengan mempelajari tata bahasa dan mempelajari teori menulis. Menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapakan pikiran, ide, gagasan, dan perasaannya melalui tulisan yang termasuk ciri keterampilan berbahasa yang produktif. Keterampilan menulis dipengaruhi oleh keterampilan produktif lainya seperti keterampilann berbicara, membaca, menyimak, serta pemahaman kosa kata, diksi, keefektifan kalimat, penggunaan ejaan dan tanda baca. Tujuan menulis antara lain mengajak, mengkonfirmasi, meyakinkan, membujuk, atau menghibur pembaca.

Zainurrahman (2011:15-28), mengatakan dalam tahap menulis, ada beberapa hal yang harus dijaga oleh penulis, yakni pertama, fokus, seorang penulis harus fokus terhadap ide yang ingin disampaikan, agar tulisannya tidak melebar ke arah yang tidak direncanakan. Kedua, konsistensi, yaitu penulis harus konsisten dalam penggunaan kata: misalnya dalam menggunakan kata saya dalam tulisan tersebut untuk merujuk pada penulis sendiri, penulis harus konsisten dan tidak berubah-ubah dari saya ke aku atau ke gue. Ketiga, pengembangan ide yang menarik, yaitu ide yang dikembangkan dan ditulis harus bisa menarik perhatian dan memancing motivasi membaca para pembaca. Tulisan yang baik harus

(41)

penggunaan sinonim yang lazim namun unik, ilustrasi yang mengembirakan, serta struktur atau alur yang rapi dan mudah diikuti oleh pembaca. Keempat, pembacaan model, yaitu jika seorang penulis menulis laporan penelitin, penulis perlu membaca penelitian yang lain, jika menulis novel, maka perlu juga membaca novel yang lain. Itu semua merupakan sumber inspirasi yang berharga dalam proses menulis. Kelima, pertahankan diri sebagai penulis, yaitu seorang penulis harus mempertahankan dirinya sebagai penulis yang baik karena setiap penulis harus memiliki gaya menulis tersendiri sebagai ciri khasnya. Keenam, kejelasan, seorang penulis harus menulis sejelas mungkin.

Penulisan dapat dikatakan jelas jika tulisan tersebut tidak meninggalkan tanda tanya bagi pembaca, bukan karena keterbatasan yang dimiliki oleh pembaca, tetapi keterbatasan informasi dan ketidaksesuaian dalam tulisan tersebut. Ketujuh, tone atau nada, dalam menulis penulis ingin supaya tulisannya membawa atau memberikan efek emosional pada pembaca. Kedelapan, pengembangan paragraf, yaitu paragraf dikembangkan dengan mendeskripsikan secara dalam wujud yang ada dalam latar ide pokok.

(42)

3. Teks Prosedur Kompleks

1.1Pengertian Teks Prosedur Kompleks

Kosasih (2013:107) mengatakan teks prosedur kompleks atau istilah populernya trik atau kita merupakan teks yang menjelaskan langkah-langkah secara lengkap dan jelas tentang cara melakukan sesuatu, dalam hal ini cara-cara atau trik membaca peluang dan menulis lamaran pekerjaan. Teks prosedur kompleks merupakan jenis teks yang berisi langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan teks prosedur kompleks adalah menunjukkan atau menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu dengan langkah-langkah yang urut.

1.2Struktur Teks Prosedur Kompleks

Adapun struktur teks prosedur kompleks. Teks prosedur kompleks dalam Kosasih (2013) memiliki tiga struktur yaitu, pendahuluan, pembahasan, dan penutup.

a. Pendahuluan diisi dengan pengantar berkaitan dengan petunjuk yang akan dikemukakan pada bagian pembahasan. Pada bagian ini, mungkin pula dikemukakan tujuan dari penulisan petunjuk itu sendiri.

(43)

langkah-langkah pengerjaannya. Terdapat tiga kategori pembahasan pada isi suatu teks prosedur kompleks.

1) Teks yang berisi cara-cara menggunakan alat, benda, ataupun perangkat lain yang sejenis.

2) Teks yang berisi cara-cara melakukan suatu aktivitas.

3) Teks yang berisi kebiasaan-kebiasaan atau sifat-sifat tertentu.

c. Penutup diisi dengan kalimat-kalimat yang seperlunya, tidak berupa kesimpulan. Kalimat tersebut seolah-olah hanya berfungsi sebagai penanda bahwa teks itu sudah selesai.

1.3Kaidah Teks prosedur kompleks

Teks prosedur kompleks memiliki kaidah. Dalam Kosasih (2013), adapun kaidah menulis teks prosedur kompleks sebagai berikut ini.

a. Di dalam teks prosedur kompleks banyak dijumpai kalimat perintah.

b. Banyak pemakaian kata kerja imperatif, yakni kata yang menyatakan perintah, keharusan atau larangan.

c. Banyak digunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan urutan kegiatan, seperti dan, lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya. Kata-kata seperti itu hadir, juga sebagai konsekuensi dari langkah-langkah penggunaan sesuatu yang bersifat kronologis. Akibatnya, teks semacam itu menuntut kehadiran konjungsi yang bermakna kronologis pula.

d. Banyak menggunakan kata-kata petunjuk waktu, seperti beberapa menit

(44)

1.4Langkah-langkah Menulis Teks Prosedur Kompleks

Penulisan teks prosedur kompleks memerlukan langkah-langkah yang lebih terencana dan persiapan yang lebih matang. Bahan-bahannya pun harus berdasarkan sumber yang jelas dan lebih dapat dipertanggungjawabkan. Dalam Kosasih (2013) berikut langkah-langkah penulisan teks (karangan) prosedur kompleks selengkapnya sebagai berikut ini.

a. Menentukan tema umum karangan.

b. Mengumpulkan bahan-bahan karangan, baik itu dari surat kabar, majalah, maupun internet. Mungkin juga kita melakukan wawancara kepada pakar atau orang yang memahami tema/topik yang akan kita tulis.

c. Mendaftar topik-topik yang dapat dikembangkan menjadi karangan dengan bersumber pada bahan-bahan yang telah dikumpulkan.

d. Mengurutkan topik-topik dengan benar, berdasarkan urutan waktu, penting tidak penting, sebab akibat, maupun pola-pola lainnya yang sesuai.

(45)

Contoh Teks Prosedur Kompleks

(Diadaptasi dari sumber Samsat/Kepolisian, dalam Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan Indonesia, 2014: 37-38)

4. Pembelajaran Menulis

Pembelajaran menulis adalah pembelajaran yang membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis, mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan, mengajarkan para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis, mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam

APA YANG HARUS ANDA LAKUKAN JIKA TERKENA TILANG?

Di Indonesia banyak pengendara kendaraan bermotor. Jika pengendara melakukan pelanggaran, tentu pihak berwajib akan menilangnya. Pengendara kendaraan bermotor perlu mengetahui prosedur penilangan. Berikut ini hal yang harus Anda perhatikan ketika dikenakan surat bukti pelanggaran berlalu lintas.

Dengan memperhatikan hal ini, ketika melakukan pelanggaran, Anda tidak akan dirugikan dan akan mendapat sanksi sesuai dengan peraturan. Pertama, kenali si petugas. Cobalah mengenali nama dan pangkat polisi yang tercantum di pakaian seragamnya. Nama dan pangkat polisi menjadi penting apabila polisi bertindak di luar prosedur.

Kedua, pahami kesalahan Anda. Tanyakanlah apa kesalahan Anda, pasal berapa yang dilanggar, dan berapa dendanya. pelanggaran. Pengendara sudah selayaknya mengecek tuduhan pelanggaran polisi tersebut, benar atau tidak.

Ketiga, pastikan tuduhan Keempat, jangan serahkan kendaraan atau STNK (surat tanda nomor kendaraan) begitu saja. Polisi tidak berhak menyita kendaraan bermotor atau STNK, kecuali kendaraan bermotor itu diduga hasil tindak pidana, pelanggaran itu mengakibatkan kematian, pengemudi tidak dapat menunjukkan STNK, atau pengemudi tidak dapat menunjukkan SIM. Jadi, utamakanlah SIM (surat izin mengemudi) sebagai surat yang ditahan oleh polantas!

(46)

menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.

[image:46.595.105.514.285.589.2]

Pemerintah menerapkan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran di sekolah. Dalam Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia terdapat Kompetensi Inti yang harus dicapai oleh siswa. Pertimbangan peneliti memilih pembelajaran menulis, khususnya menulis teks prosedur kompleks karena teks tersebut merupakan topik yang baru dan menarik untuk diteliti khususnya menggunakan suatu teknik yang dapat meningkatkan keaktifan siswa. Selain itu, teks prosedur kompleks merupakan salah satu bahan ajar siswa SMA kelas X. Peneliti akan melakukan peningkatan menulis siswa dalam KI dan KD sebagai berikut.

Tabel 2.1

KI/KD Menulis Teks Prosedur Komples Siswa Kelas X Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. 4.Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.2 Memproduksi teks prosedur kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan

5. Teknik Jigsaw

(47)

teknik jigsaw, guru memperhatikan semua skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran ini lebih bermakna (Lie, 2010:69). Teknik ini juga mengajarkan pentingnya kerjasama atau gotong royong sehingga informasi yang didapat akan lebih banyak dan bermakna. Dalam kerjasama tersebut siswa akan lebih berperan aktif baik dalam mengelola informasi, berpikir, maupun meningkatkan kemapuan berkomunikasi.

Metode pembelajaran jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan dari Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan (Slavin, 2008 dalam Sugiyanto, 2010:45). Langkah-langkahnya sebagai berikut ini.

a. Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen.

b. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut.

c. Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut kelompok pakar (expert group).

(48)

e. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa

dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.

Widharyanto, dkk (2003:22-23), menyatakan teknik jigsaw dapat dipergunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca, menulis, menyimak, berbicara dengan menggabungkan berbagai informasi lintas ilmu. Teknik ini dapat diterapkan di semua tingkatan kelas. Prosedurnya sebagai berikut ini.

a. Pembelajar dibagi dalam kelompok berempat.

b. Guru membagi bahan pembelajaran ke dalam empat bagian. Setiap pembelajar menerima satu bagian bahan tersebut. misalnya teks bacaan yang telah dibagi menjadi empat bagian.

c. Pembelajar mengerjakan bagian mereka masing-masing dengan menuliskan ringkasan isi teks tersebut.

d. Setelah selesai, masing-masing pembelajar berbagi hasil kerja mereka. e. Informasi itu untuk membentuk suatu teks utuh.

f. Hasil akhir kelompok itu disajikan kepada kelompok lain.

(49)

6. Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks

Pembelajaran memproduksi teks prosedur kompleks akan diterapkan dengan Teknik Jigsaw. Berikut adalah penerapan teknik tersebut. Pendahuluan, guru membentuk kelompok asal, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa, kemudian siswa berkumpul dalam kelompok asal berdasarkan kelompok yang sudah dibuat dan diberi bahan pembelajaran yang berbeda (bahan sesuai dengan jumlah anggota kelompok). Kegiatan Inti, siswa berkumpul dalam kelompok ahli berdasarkan teks yang sama dengan anggota kelompok lain, kemudian mulai berdiskusi dan menulis teks prosedur kompleks dalam kelompok ahli. Setelah sampai batas waktu yang ditentukan, siswa kembali kepada kelompok asal dan mendiskusikan/mengajarkan kepada anggota lain hasil diskusi dan tulisan teks prosedur kompleks dalam kelopok ahli. Penutup, guru dan siswa membuat kesimpulan dan merefleksikan pembelajaran.

C. Kerangka Berpikir

(50)

Adapun pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks menggunakan teknik jigsaw. Menulis adalah suatu proses menuangkan gagasan atau ide yang terdapat di dalam pikiran yang dituangkan dalam bahasa tulis sehingga orang dapat memahami dengan mudah. Dengan demikian, kemampuan menulis ini akan dipadukan dengan aspek keaktifan siswa. Dalam pembelajaran menulis akan menggunakan teknik Jigsaw. Penggunaan teknik jigsaw, diharapkan siswa dapat aktif dan keterampilan menulis siswa meningkat.

(51)

Skema 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian

KONDISI AWAL

Siswa Kelas X IIS 1 SMA Negeri 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta

Tahun Ajaran 2014/2015

1. Rendahnya Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Menulis Teks Prosedur Kompleks (31%).

2. Rendahnya Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks (31%).

Penggunaan Teknik Jigsaw di SMA Negeri 2 Ngaglik [Slavin, dkk. 2008 dalam Sugiyanto (2010:45)]

Peningkatan Keaktifan SMA Negeri 2 Ngaglik

[Joni, 1992 dalam Martinis Yamin (2007:80-81)]

Peningkatan Kemampuan Menulis SMA Negeri 2 Ngaglik

[The Liang Gie (1992:3)]

Peningkatan Keaktifan [Kristiani, 2010]

Peningkatan Kemampuan Menulis

(52)

D. Hipotesis

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan teknik jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa Kelas XIIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015. Penjelasannya sebagai berikut ini.

1. Penggunaan teknik jigsaw akan meningkatkan keaktifan siswa Kelas XIIS 1 Semeter 2 SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam proes pembelajaran menulis teks prosedur kompleks.

(53)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dan upaya untuk memecahkannya dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari tindakan tersebut.

Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. Terdapat empat komponen pada setiap langkah dalam konsep penelitian Kemmis dan Mc Taggart, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observe), refleksi (reflecting) (Wiriatmadja, 2007:66-67). Berikut adalah gambar model Kemmis dan Taggart.

Skema 3.1 Desain PTK Model Kemmis dan Taggart

SIKLUS I SIKLUS II

Tindakan Refleksi

Pengamatan

Refleksi Tindakan

Pengamatan

(54)

B. Subjek dan Objek Penelitian

[image:54.595.101.498.243.754.2]

Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas XIIS 1, Semester 2, Tahun Ajaran 2014/2015, SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta. Siswa kelas X IIS 1 berjumlah 32 siswa, terdiri dari 18 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki. Objek penelitian adalah keaktifan proses pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dan pelaksanaan menulis teks prosedur kompleks dengan menggunakan teknik jigsaw.

Tabel 3.1

Nama Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Nama Siswa Jenis Klamin

1 Abdul Hakim Kholifatulloh L

2 Aisya Dean P

3 Aldi Hamid Awalano L

4 Alifio Satria Pradana L

5 Anas Chabibun Nasir L

6 Bagus Cahyo Wibowo L

7 Cahyo Andry Gunawan L

8 Cindy Amelia P

9 Cindy Lisa Susanti P

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya P

11 Dita Pamungkas L

12 Dwi Adrifi Paramita P

13 Dwi Cahyaningrum P

14 Dwi Kurniawan L

15 Dwi Safitri P

16 Dylan Hidaytama Irsadanar P

17 Faiz Arqhan L

18 Fatma Novianti P

19 Febry Handayani P

20 Fitri Nur Annisa P

21 Fitirias Yunitasari P

22 Galang Prasetyatama L

23 Ida Jahidatul Falah P

24 Iffah Nur Hanifah P

25 Idana Mala Haira P

26 Inditria Nur Imani P

27 Krisna Wijyanto L

28 Laurentia Jovita Jasmine P

29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas P

(55)

No Nama Siswa Jenis Klamin

31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra L

32 Yohanes Purnomo L

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti memilih SMA N 2 Ngaglik Sleman Yogyakarta sebagai tempat penelitian. Waktu penelitian dilakukan dari bulan Februari-April 2015. Penelitian tindakan kelas ini peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia, dan satu mahasiswa USD. Peneliti disini sebagai pengajar, guru Ibu Susi adalah guru bahasa Indonesia kelas XIIS 1, dan Veranita mahasiswa USD berperan sebagai pengamat saat peneliti melakukan penelitian di kelas.

D. Sasaran Penelitian

Sasaran yang hendaknya ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu peneliti ingin mengetahui peningkatan keaktifan dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks siswa kelas X IIS 1 SMA N 2 Ngaglik, setelah menggunakan teknik jigsaw.

1. Kondisi Awal

(56)

observasi saat kondisi awal berlangsung, yaitu 31% yang aktif dalam pembelajaran menulis teks prosedur kompleks dengan KKM 3.

2. Kondisi Siklus I

Kondisi keaktifan pada siklus I diharapkan meningka menjadi 70% dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks diharapakan dapat mengalami peningkatan menjadi 65%.

3. Kondisi Siklus II

Kondisi kemampuan keaktifan pada siklus II diharapkan meningkat menjadi 80% dan kemampuan menulis teks prosedur kompleks dalam siklus II diharapkan mengalami peningkatan mencapai 75%.

E. Rencana Penelitian

(57)

1. Rencana Siklus I 1.1Perencanaan

Dalam tahap perencanaan peneliti dan guru berdiskusi untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan masalah yang ditemukan. Rencana yang akan dilaksanakan sebagai berikut.

a. Membuat skenario pembelajaran.

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan dalam belajar mengajar.

c. Menentukan topik yang sesuai dengan siswa.

d. Menyiapkan materi, bahan pembelajaran dan instrumen yang berupa soal tes, kuesioner, lembar penilaian keaktifan dan keterampilan menulis teks prosedur kompleks, catatapan lapangan, dan alat dokumentasi.

1.2Tindakan 1.1.1 Pendahuluan

a. Guru memberikan salam kepada siswa b. Guru mempresensi siswa

c. Guru memberikan pre-tes mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah prosedur kompleks

d. Guru menyampaikan KI, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai e. Guru memotivasi siswa dengan membacakan teks prosedur kompleks 1.1.2 Kegiatan Inti

(58)

b. Siswa mencermati kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

c. Siswa bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik dan kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

d. Siswa membentuk kelompok ahli sesuai dengan topik yang sama (berdasarkan topik teks prosedur kompleks yang diberikan dalam kelompok asal).

e. Siswa berkumpul dan berdiskusi dalam masing-masing kelompok ahli sesuai batas waktu yang diberikan.

f. Siswa mulai menulis teks prosedur kompleks berdasarkan topik dan hasil diskusi.

g. Siswa mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks.

h. Siswa kembali ke kelompok asal membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir.

i. Siswa saling memberikan komentar/tanggapan atas hasil kerja yang dibacakan.

j. Siswa menyerahkan hasil tulisan kepada guru. 1.1.3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

(59)

1.3Pengamatan

Ketika pembelajaran berlangsung peneliti, guru dan mitra peneliti mengamati aktivitas siswa di kelas berkaitan dengan teknik jigsaw selama proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk memperoleh data pengaruh proses pembelajaran yang sedang berlangsung.

1.4Refleksi

Tahap refleksi peneliti dan guru mendiskusikan dan menarik kesimpulan tentang kemampuan siswa setelah menggunakan teknik jigsaw berdasarkan nilai siswa yang dilakukan pada siklus I. Kegiatan refleksi ini digunakan untuk merencanakan tindakan di siklus II.

2. Siklus II 2.1Perencanaan

Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Pada tahap ini peneliti dan guru merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus II untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I. Rancangan pelaksanaan pada siklus II sebagai berikut ini.

a. Guru menjelaskan kembali pembelajaran menggunakan teknik jigsaw.

b. Guru harus lebih memerhatikan waktu saat proses pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran dapat sesuai dengan RPP.

(60)

d. Guru menjelaskan cara mempresentasikan hasil kerja siswa dengan bergiliran dan tetap teratur.

e. Menyiapkan bahan mengajar dan instrumen yang berupa soal tes, lembar penilaian keterampilan menulis, kuesioner, catatan lapangan, dan alat dokumentasi.

2.2Tindakan 1.2.1 Pendahuluan

a. Guru memberikan salam kepada siswa b. Guru mempresensi siswa

c. Guru dan siswa membahas dan memberikan pre-tes mengenai pertemuan sebelumnya yaitu definisi, struktur dan kaidah prosedur kompleks

d. Guru menyampaikan SK, KD, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai e. Guru memotivasi siswa dengan memberikan contoh dan penjelasan 1.2.2 Kegiatan Inti

a. Siswa membentuk kelompok asal yang terdiri dari 8 kelompok masing-masing 4 orang dan mendapat 4 topik yang akan didiskusikan.

b. Siswa mencermati kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

c. Siswa bertanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan topik dan kriteria menulis teks prosedur kompleks yang baik dan benar.

(61)

e. Siswa berkumpul dan berdiskusi dalam masing-masing kelompok ahli sesuai batas waktu yang diberikan.

f. Siswa mulai menulis teks prosedur kompleks berdasarkan topik dan hasil diskusi.

g. Siswa mengaitkan teks prosedur kompleks yang dibuat dengan definisi, struktur, kaidah, dan ciri-ciri kebahasaan prosedur kompleks.

h. Siswa kembali ke kelompok asal membacakan hasil tulisan kepada kelompok secara bergilir.

i. Siswa saling memberikan komentar/tanggapan atas hasil kerja yang dibacakan.

j. Siswa menyerahkan hasil tulisan kepada guru 1.2.3 Penutup

a. Guru dan siswa menyimpulkan pelajaran

b. Guru mengajak siswa merefleksikan pembelajaran yang telah didapatkan dengan mengisi kuesioner.

2.3Pengamatan

(62)

2.4Refleksi

Refleksi dilakukan menggunakan data yang dihasilkan ketika pelaksanaan tindakan. Peneliti, guru dan mitra peneliti mendiskusikan hasil pengamatan pada siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan. Kemudian hasil siklus I dan siklus II dibandingkan untuk mengetahui peningkatannya.

[image:62.595.101.510.219.770.2]

Hasil penelitian siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan dengan hasil pada tes kondisi awal. Berikut merupakan rincian nilai hasil tes dan hasil observasi pada kondisi awal menulis teks prosdur kompleks sebagai patokan dalam penelitian ini.

Tabel 3.2

Nilai Kondisi awal Menulis Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 65 Tidak Tuntas

2 Aisya Dean 71 Tidak Tuntas

3 Aldi Hamid Awalano 59 Tidak Tuntas

4 Alifio Satria Pradana 63 Tidak Tuntas

5 Anas Chabibun Nasir 63 Tidak Tuntas

6 Bagus Cahyo Wibowo 57 Tidak Tuntas

7 Cahyo Andry Gunawan 61 Tidak Tuntas

8 Cindy Amelia 75 Tuntas

9 Cindy Lisa Susanti 82 Tuntas

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 75 Tuntas

11 Dita Pamungkas 69 Tidak Tuntas

12 Dwi Adrifi Paramita 75 Tuntas

13 Dwi Cahyaningrum 63 Tidak Tuntas

14 Dwi Kurniawan 63 Tidak Tuntas

15 Dwi Safitri 63 Tidak Tuntas

16 Dylan Hidaytama Irsadanar 52 Tidak Tuntas

17 Faiz Arqhan 69 Tidak Tuntas

(63)

No. Nama Siswa Nilai Keterangan

19 Febry Handayani 64 Tidak Tuntas

20 Fitri Nur Annisa 75 Tuntas

21 Fitirias Yunitasari 66 TidakTuntas

22 Galang Prasetyatama 73 TidakTuntas

23 Ida Jahidatul Falah 71 Tidak Tuntas

24 Iffah Nur Hanifah 75 Tuntas

25 Idana Mala Haira 73 TidakTuntas

26 Inditria Nur Imani 71 Tidak Tuntas

27 Krisna Wijyanto 75 Tuntas

28 Laurentia Jovita Jasmine 61 Tidak Tuntas

29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 61 TidakTuntas

30 Yogi Krido Kurniawan 82 Tuntas

31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 77 Tuntas

32 Yohanes Purnomo 71 Tidak Tuntas

[image:63.595.102.508.111.750.2]

Keterangan : Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) 75

Tabel 3.3

Nilai Kondisi awal Keaktifan

Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No. Nama Siswa Keterangan

Nilai

1 Abdul Hakim Kholifatulloh 2 Tidak Tuntas

2 Aisya Dean 2 Tidak Tuntas

3 Aldi Hamid Awalano 1 Tidak Tuntas

4 Alifio Satria Pradana 1 Tidak Tuntas

5 Anas Chabibun Nasir 1 Tidak Tuntas

6 Bagus Cahyo Wibowo 1 Tidak Tuntas

7 Cahyo Andry Gunawan 2 Tidak Tuntas

8 Cindy Amelia 3 Tuntas

9 Cindy Lisa Susanti 2 Tidak Tuntas

10 Dayinta Ayu Fildza Ristya 3 Tuntas

11 Dita Pamungkas 2 Tidak Tuntas

12 Dwi Adrifi Paramita 2 Tidak Tuntas

13 Dwi Cahyaningrum 1 Tidak Tuntas

14 Dwi Kurniawan 3 Tuntas

15 Dwi Safitri 3 Tuntas

16 Dylan Hidaytama Irsadanar 2 Tidak Tuntas

17 Faiz Arqhan 2 Tidak Tuntas

18 Fatma Novianti 1 Tidak Tuntas

19 Febry Handayani 1 Tidak Tuntas

20 Fitri Nur Annisa 3 Tuntas

(64)

No. Nama Siswa Nilai

Keterangan

22 Galang Prasetyatama 1 Tidak Tuntas

23 Ida Jahidatul Falah 3

24 Iffah Nur Hanifah 2 Tidak Tuntas

25 Idana Mala Haira 3

26 Inditria Nur Imani 2 Tidak Tuntas

27 Krisna Wijyanto 2 Tidak Tuntas

28 Laurentia Jovita Jasmine 3 Tuntas

29 Vincentia Olivia Kenya Laksitaning Tyas 1 Tidak Tuntas

30 Yogi Krido Kurniawan 3 Tuntas

31 Yohanes Christian Yusak Dwiputra 3 Tuntas

32 Yohanes Purnomo 2 Tidak Tuntas

Keterangan : Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) 3

F. Instrumen Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa tes tertulis yaitu menulis teks prosedur kompleks. Instrumen tes berupa lembar observasi, kuesioner, dan dokumentasi.

1. Instrumen Tes

(65)

1.1Instrumen Tes Siklus I

Tabel 3.4

Petunjuk dan Soal Menulis dalam Penulisan Teks Prosedur Kompleks Siswa Kelas X IIS 1 Semester 2 SMA N 2 Ngaglik

No. Petunjuk

1 Tulislah nama, kelas, dan nomor urut siswa disudut kanan atas kertas jawaban! 2 Buatlah teks prosedur kompleks dengan topik yang sudah ditentukan!

3 Buatlah teks prosedur kompleks dengan topik yang sudah ditentukan sesuai dengan struktur dan langkah-langkah menulis teks prosedur kompleks yang tepat! 4 Waktu menulis 45 menit.

5 Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar! 6 Jagalah kebersihan dan kerapian tulisan anda!

No. Soal Menulis

1 Berdasarkan topik (Cara Membuat SIM/ Cara Membuat I-KTP/, Cara Membuat Kartu Pelajar/ Cara Membuat Kartu ATM), buatlah sebuah teks prosedur kompleks dengan kriteria sebagai berikut ini.

a. Terdapat pendahuluan (petunjuk), pembahasan (langkah-langkah yang dijabarkan), penutup (penanda teks selesai) sesuai dengan topik.

b. Gunakan bahasa Indonesia yang dapat menyatakan perintah, keharusan atau larangan.

c. Perhatikan kata penghubung yang menyatakan urutan kegiatan. d. Gunakan pilihan kata petunjuk waktu.

e. Gunakan ejaan bahasa Indonesia yang benar. f. Tulisan dapat dibaca, bersih dan rapi.

[image:65.595.105.515.190.659.2]

1.2Instrumen Tes Siklus II

Gambar

Tabel 2.1 KI/KD Menulis Teks Prosedur Komples
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Nilai Kondisi awal Menulis Teks Prosedur Kompleks
Tabel 3.3 Nilai Kondisi awal Keaktifan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada hasil pengujian dan perancangan prototype secara umum telah didapatkan kontruksi sebuah unit kontrol yang mampu mengolah sinyal keluaran dari sensor,

Abstract Algebra 4 th meeting. Materials: subring and

Diejlaskan pula tentang penialaian yang akan dilakukan, yang terdiri dari perangkat, praktik mengajar, laporan PTK, Jurnal Beljar dan portofolio KPL, serta artikel

Instrumen yang digunakan dalam penelitian pada penelitian ini adalah : (1) Peak flow meter ; (2) Alat rekam untuk merekam pembicaraan saat apoteker di apotek menjelaskan

yang berkelanjutan, maka kualitas menjadi kunci penentu kerjasama dengan konsumen dan penentu harga yang dikehendaki produsen Maka sistem penjaminan mutu, sangat dibutuhkan,

indikator pada evaluasi input dengan.. responden siswa mendapatkan rata-. rata dengan kriteria

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN PERSARAFAN.. DI SUSUN

Analisis data dengan menampilkan analisis univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, grafik fan tabel silang, analisis bivariat dengan chi-square Hasil: 32,6%