• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Pembuatan Ekstrak Kecombrang

Bunga kecombrang segar yang dipanen kemudian dicuci dan dibersihkan dari kotoran. Kemudian dipotong-potong kecil dan diblender dengan perbandingan bunga dengan air sebesar 1:2 hingga halus. Kemudian di saring dengan menggunakan kain saring hingga diperoleh ekstrak kecombrang.

- Pembuatan Sari Buah Nenas

Buah nenas yang telah dipanen dicuci dan dikupas kulitnya. Kemudian dibuang matanya dan dicuci. Bagian-bagian nenas yang baik dipotong kecil-kecil dan diblender dengan perbandingan buah dengan air sebesar 2:1 hingga halus.

Selanjutnya di saring dengan menggunakan kain saring hingga di peroleh sari buah nenas.

− Pembuatan Minuman Bubuk Instan

Ditimbang ekstrak kecombrang dengan konsentrasi 0%, 10%, 20% dan 30% dengan sari buah nenas sebanyak 100 gr. Dicampurkan ekstrak kecombrang

dengan sari buah nenas dan dituang ke dalam panci yang telah bersih. Kemudian ditambahkan gula pada masing-masing perlakuaan sebanyak 100 gr. Kemudian

dimasak sambil di aduk terus hingga mendidih. Kemudian ditambahkan dekstrin dengan konsentrasi 5 gr; 10 gr; 15 gr dan 20 gr pada setiap campuran ekstrak kecombrang dan sari buah nenas dan diaduk terus hingga mengental kemudian api dimatikan dan dibiarkan selama 5 menit. Kemudian dituangkan kedalam loyang, diratakan. Setelah itu dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 60ºC hingga kering. Setelah kering dihaluskan dan diayak sebesar 20 mesh hingga terbentuk sari bubuk instan. Kemudian dikemas dalam plastik dan dilakukan pengamatan.

Pengamatan dan Pengukuran Data

Pengamatan dan pengukuran data dilakukan dengan cara analisa sesuai dengan parameter sebagai berikut :

1. Penentuan Kadar Air

2. Penentuan Kadar Vitamin C 3. Penentuan Daya Larut dalam Air 4. Penentuan TSS

5. Penentuan Bilangan Peroksida

Penentuan Kadar Air (Apriyantono, dkk., 1989)

Kadar Air ditentukan dengan cara menimbang contoh seberat 5 gram dalam aluminium foil yang telah diketahui beratnya. Lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ˚C selama 3 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit, lalu ditimbang. Dipanaskan kembali dalam oven selama 30 menit, didinginkan kembali dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai didapat berat yang konstan. Kemudian dihitung pengurangan berat yang merupakan banyaknya air yang diuapkan dalam bahan dengan perhitungan :

% Kadar air = Berat awal – Berat Akhir x 100 % Berat awal

Penentuan Kadar Vitamin C (Sudarmadji, et al., 1984)

Kandungan Vitamin C ditentukan dengan cara titrasi yaitu sebanyak 10 ml contoh yang telah dihaluskan. Dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 200 ml dan ditambahkan aquadest kemudian diaduk hingga merata dan disaring dengan kertas saring. Filtrat diambil sebanyak 10 ml dengan menggunakan gelas ukur kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 2-3 tetes larutan pati 1% lalu dititrasi dengan menggunakan larutan Iodium 0,01 N hingga terjadi perubahan warna biru sambil dicatat berapa ml Iodium yang terpakai.

Kadar Vitamin C dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu : ml Iod. 0,01 N x 0,88 x FP x 100 Vitamin C (mg/100 g bahan) =

Berat contoh (g) FP = Faktor Pengencer

Penentuan Daya Larut dalam Air (Apriyantono, dkk., 1989)

Ditimbang sampel 2 gram kemudian dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan air panas sampai tanda tera dan dikocok. Kemudian dibiarkan beberapa jam sambil sesekali digoyangkan. Diambil filtratnya sebanyak 10 ml dan dimasukkan dalam cawan porselen. Dipanaskan di dalam oven selama 3 jam hingga beratnya konstan, lalu ditimbang.

(A-B)

Daya Larut dalam Air = x 100% C

Dimana ; A = Berat pinggan porselen + isi (gram)

B = Berat pinggan (gram)

C = Berat contoh (gram)

Penentuan Kadar Total Soluble Solid (TSS), (AOAC, 1984)

Penentuan Total Soluble Solid dilakukan dengan menggunakan

Hand-refraktometer. Dibuat larutan sari markisa bubuk instan kemudian

diteteskan pada lensa Hand-refraktometer. Lalu dilihat batas terang dan gelap, angka yang tertera pada batas tersebut merupakan nilai

o

Brix = Nilai yang tertera x FP dimana FP = Faktor Pengencer.

Penentuan Bilangan Peroksida (Rona dan Ridwansyah., 2008).

Penentuan bilangan peroksida dilakukan dengan diawali pembuatan larutan campuran dari Asam asetat dengan Chloroform (3:2 v/v). Kemudian ditimbang sampel sebanyak 5 gr ke dalam gelas piala dan ditambahkan 30 ml campuran larutan tadi lalu dikocok dengan sempurna. Kemudian ditambahkan

0,5 ml KI jenuh, lalu gelas ditutup dan dikocok perlahan-lahan selama 1 menit. Contoh tersebut dibuka tutupnya dan ditambahkan 30 ml aquades dan 1-2 ml indikator pati. Kemudian contoh dititrasi dengan Na-thiosulfat 0.01 N sampai warna yang hitam kebiruan menghilang (titik akhir titrasi). Dihitung Bilangan Peroksida dengan rumus :

Bilangan Peroksida (mleq/kg pv) = V x N x 100 W Keterangan :

V = ml Na-thiosulfat (ml)

N = Normalitas Na-thiosulfat (0.1 N) W = Berat Contoh (gr)

Organoleptik Aroma (Soekarto, 1985)

Uji organoleptik digunakan dengan menggunakan panelis sebanyak 10 orang. Pengujian dilakukan secara inderawi (organoleptik) yang ditentukan berdasarkan skala numerik. Untuk skala rasa adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Skala Uji Hedonik (Aroma)

Skala Hedonik Skala Numerik

Sangat Suka 4

Suka 3

Agak Suka 2

Tidak Suka 1

Organoleptik Rasa (Soekarto, 1985)

Uji organoleptik digunakan dengan menggunakan panelis sebanyak 10 orang. Pengujian dilakukan secara inderawi (organoleptik) yang ditentukan berdasarkan skala numerik. Untuk skala rasa adalah sebagai berikut :

Tabel 5. Skala Uji Hedonik (Rasa)

Skala Hedonik Skala Numerik

Sangat Suka 4

Suka 3

Agak Suka 2

Tidak Suka 1

Organoleptik Kehalusan (Soekarto, 1985)

Uji organoleptik dilakukan dengan menggunakan panelis sebanyak 10 orang. Pengujian dilakukan secara inderawi (organoleptik) yang ditentukan berdasarkan skala numerik. Uji organoleptik yang digunakan untuk menentukan tingkat kehalusan dilakukan berdasarkan skala numerik sebagai berikut :

Tabel 6. Skala Uji Hedonik (Kehalusan)

Skala Hedonik Skala Numerik

Sangat Halus 4

Halus 3

Kasar 2

Pencucian Pemotongan Kecil-kecil Penyaringan dengan Kain saring Ekstrak Kecombrang Ampas di buang Kecombrang Di Blender kecombrang dengan air (1:2)

Skema Penelitian

Pencucian

Pemotongan Kecil-kecil

Penyaringan dengan kain saring

Sari Buah Nenas

Ampas di buang Pengupasan

Di Blender Nenas dengan air (2:1)

Buah Nenas

Dekstrin : D1 = 5 gr

D2 = 10 gr

D3 = 15 gr

D4 = 20 gr

1. Penentuan Kadar Air

2. Penentuan Kadar Vitamin C 3. Penentuan Daya Larut dalam Air 4. Penentuan TSS

5. Penentuan Bilangan Peroksida 6. Uji Organoleptik Aroma, Rasa dan

Kehalusan Ekstrak Kecombrang K 1 = 0 % K2 = 10 % K3 = 20 % K4 = 30 % Pencampuran

Pengeringan oven pada suhu 60ºC

Penghalusan Didiamkan hingga dingin Pendidihan sampai mengental

Sari buah Nenas

Pengemasan

Pengamatan dan Pengukuran Data Penuangan dalam loyang

Pengayakan 20 mesh

Dokumen terkait