• Tidak ada hasil yang ditemukan

Areal pertanaman terlebih dahulu dibersihkan dari gulma. Kemudian lahan diolah dan digemburkan menggunakan cangkul dengan kedalaman kira-kira 20 cm. Kemudian dibuat plot-plot dengan ukuran 200 cm x 200 cm serta jarak antar plot 50 cm dan jarak antar blok 50 cm dan parit drainase sedalam 30 cm untuk menghindari genangan air.

Pengapuran

Pengapuran dolomit dilakukan 2 minggu sebelum tanam (MST) dengan menggunakan dosis 500 kg/ha karena dari hasil analisis tanah menunjukkan pH tanah 5,0 (hasil analisis Lampiran 61).

Penanaman Benih

Sebelum penanaman dilakukan dibuat lubang tanam yang ditugal sedalam ± 2 cm dengan jarak tanam 40 cm x 20 cm, kemudian dimasukkan 2 benih per lubang tanam lalu ditutup dengan tanah.

Inokulasi B. japonicum

Isolat dibuat terlebih dahulu dengan teknik biakan murni. Setelah isolat dibuat, maka isolat dicampur dengan benih kedelai, dilakukan pada pagi hari sesaat sebelum tanam di tempat teduh. Benih kedelai yang telah dicampur isolat

B. japonicum ditanam dilahan sebanyak 2 benih/lubang tanam.

Penjarangan

Penjarangan dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi tanaman yang lebih dari satu pada setiap tanaman dengan memotong pangkal batang pada tanaman tersebut. Penjarangan dilakukan pada saat 1 MST.

Aplikasi pupuk N anorganik

Pupuk N anorganik yang digunakan adalah Urea dan cara pengaplikasian dilakukan dengan setengah dosis pada saat tanam dan setengah dosis sisanya pada 30 HST.

Aplikasi pupuk N organik

Pupuk N organik yang digunakan adalah pupuk kandang. Pengaplikasian pupuk organik (pupuk kandang) dilakukan pada saat tanam sesuai perlakuan diberikan dengan cara mencampur pupuk tersebut dengan tanah. Dosis pupuk kandang yang diberikan 10 ton/ha atau setara dengan 4 kg/plot.

Pemeliharaan Tanaman Penyiangan

Penyiangan gulma dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang ada disekitar tanaman. Penyiangan dilakukan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antara gulma dengan tanaman.

Pemupukan P dan K

Pemberian pupuk P dan K dilakukan untuk semua tanaman pada saat tanam dengan dosis yang sama (dosis rekomendasi pupuk P dan K bagi tanaman kedelai yaitu 150 kg TSP/ha dan 75 kg KCl/ha).

Pengendalian Hama

Pengendalian hama dilakukan dilakukan pada saat 4 dan 6 MST dengan menyemprotkan insektisida organik yang berasal dari bahan aktif Kom-A (sejenis EM-4) yang diendapkan di air sebanyak 20 liter selama 10 jam.

Panen

Panen dilakukan dengan cara mencabut tanaman sampel hingga akar, sedangkan tanaman bukan sampel dipanen dengan cara memotong batang 10 cm diatas permukaan tanah dengan menggunakan pisau. Adapun kriteria panennya adalah ditandai dengan kulit polong sudah berwarna kuning kecoklatan sebanyak 95% dalam satu tanaman.

Pengamatan Parameter Tinggi Tanaman (cm)

Pengamatan tinggi tanaman diukur mulai dari pangkal batang sampai dengan titik tumbuh dengan menggunakan meteran. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan pada interval waktu 2 - 6 MST.

Diameter Batang (mm)

Pengamatan diameter batang diukur pada bagian batang bawah pada ketinggian 1 cm diatas permukaan tanah dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan pada akhir fase vegetatif (6 MST).

Total Luas Daun (cm2)

Pengamatan total luas daun dihitung dengan menggunakan Leaf Area Meter (LAM) dari seluruh daun tanaman destruktif pada saat fase akhir vegetatif (6 MST).

Jumlah Polong (polong)

Pengamatan jumlah polong dapat diketahui dengan menghitung semua polong yang terbentuk pada setiap tanaman sampel, dihitung pada saat panen.

Jumlah Polong Berisi (polong)

Pengamatan jumlah polong dihitung pada setiap tanaman yaitu polong yang telah berisi, dilakukan pada saat tanaman telah dipanen.

Jumlah Bintil Akar (bintil)

Pengamatan jumlah seluruh bintil akar dilakukan pada akhir fase vegetatif (6 MST). Jumlah bintil akar diamati dengan menghitung jumlah seluruh bintil akar yang ada.

Jumlah Bintil Akar Efektif (bintil)

Pengamatan jumlah bintil akar efektif tanaman sampel dilakukan pada 6 MST. Pengamatan dilakukan dengan cara membelah bintil akar dan menghitung jumlah bintil akar efektif yang ada, dengan ciri-ciri bernas dan jika dilukai/dibelah berwarna merah muda.

Jumlah Cabang Produktif (cabang)

Pengamatan jumlah cabang produktif yang dihitung adalah cabang yang berasal dari batang utama pada setiap tanaman. Pengamatan dilakukan akhir masa generatif.

Panjang Akar (cm)

Pengamatan panjang akar dilakukan pada saat panen dengan cara diukur panjang dari leher akar sampai ujung akar dengan menggunakan meteran.

Bobot Bintil Akar (g)

Pengamatan bobot bintil akar dilakukan dengan menimbang bobot semua bintil akar tanaman sampel yang didestruktif pada 6 MST.

Bobot Bintil Akar Efektif (g)

Pengamatan bobot bintil akar efektif dilakukan dengan menimbang bobot semua bintil akar yang efektif tanaman sampel yang didestruktif pada 6 MST.

Bobot Kering Tajuk (g)

Pengamatan tajuk yang diukur adalah tajuk yang sudah dipisahkan dari akar dan dibersihkan dari kotoran yang ada lalu diovenkan dengan suhu 1050C selama 24 jam hingga bobotnya konstan, lalu ditimbang dengan timbangan analitik. Pengukuran dilakukan dengan cara destruksi tajuk pada 6 MST.

Bobot Kering Akar (g)

Pengamatan akar yang diukur adalah akar yang sudah dipisahkan dari tajuk dan dibersihkan dari kotoran yang ada lalu diovenkan dengan suhu 1050C selama 24 jam hingga bobotnya konstan, lalu ditimbang dengan timbangan analitik. Pengukuran dilakukan dengan cara destruksi akar pada 6 MST.

Bobot Kering Biji per Tanaman (g)

Pengamatan bobot kering biji per tanaman yaitu biji kedelai dilepaskan dari polongnya dan dijemur dibawah sinar matahari selama 2-3 hari kemudian ditimbang tiap tanaman.

Bobot Kering Biji per Plot (g)

Pengamatan bobot kering biji per plot yaitu biji kedelai dilepaskan dari polongnya dan dijemur dibawah sinar matahari selama 2-3 hari kemudian ditimbang dalam satu plot.

Bobot Kering 100 Biji (g)

Pengamatan bobot kering 100 biji dilakukan dengan menimbang 100 biji kedelai yang telah dijemur di bawah sinar matahari selama 2-3 hari dari seluruh sampel setiap ulangan.

Bobot kering biji / tanaman Jumlah biji / tanaman

x 100 % Bobot 100 biji =

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait