• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persiapan Lahan

Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa akar tanaman, kemudian tanah diratakan dengan menggunakan cangkul. Kemudian dibuat plot percobaan dengan ukuran 200 cm x 200 cm. Dibuat parit drainase dengan jarak antar plot 50 cm dan jarak antar blok 50 cm. Selain itu, juga dibuat naungan yang terbuat dari pelepah kelapa sawit untuk persemaian benih kailan dengan ketinggian ± 1 meter yang menghadap ke timur dan ± 50 cm yang menghadap ke bagian barat.

Persemaian

Sebelum ditanam benih kailan disemaikan dahulu agar diperoleh bibit tanaman yang baik dan seragam. Benih disemai pada bedengan khusus persemaian dengan ukuran 100 cm x 200 cm yang diberi naungan pelepah kelapa sawit. Media persemaian berupa campuran top soil, kompos, dan pasir dengan perbandingan (3:1:1). Untuk menghindari agar benih tidak saling berlekatan, sehingga memudahkan penebaran maka digunakan abu gosok atau pasir, dilakukan 2 minggu sebelum tanam.

Pemeliharaan Tanaman di Persemaian

Bibit yang ditanam di persemaian dipelihara dengan melakukan penyiraman pada pagi dan sore hari sampai kondisi kapasitas lapang, yaitu dengan memperhatikan media tanam, jika air sudah merembes maka media sudah pada kondisi kapasitas lapang.

Persiapan media

Persiapan media meliputi penyediaan top soil, kascing dan kompos tandan kosong kelapa sawit yang dilakukan satu minggu sebelum pindah tanam.

Kemudian, media tanam dicampur rata menurut perlakuan yaitu M1 (Top soil : kompos TKKS) (3,75 kg : 1,25kg) dan M2 (Top soil : kascing )(3,75 kg : 1,25 kg) lalu dimasukkan pada polibek ukuran 5 kg.

Penanaman

Penanaman dilakukan setelah bibit berumur 15 hari atau telah tumbuh 2 helai daun pada persemaian. Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit dari persemaian ke polibek yang telah diberi perlakuan. Dengan cara membuat lubang tanam kira-kira 3 cm dan bibit ditanam 1 bibit per lubang tanam.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari dan disesuaikan dengan kondisi lapangan dengan menggunakan gembor dengan jumlah air yang sama tiap tanaman sampai kondisi media kapasitas lapang. Sebelumnya dilakukan kalibrasi kebutuhan air sampai media pada kapasitas lapang, kemudian takaran jumlah air yang sudah diperoleh dijadikan patokan untuk penyiraman selanjutnya.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman rusak atau mati dan dilakukan seminggu setelah pindah tanam ke lapangan agar diperoleh tanaman yang seragam. Tanaman yang digunakan pada penyulaman adalah tanaman cadangan yang di tanam pada polibag yang sudah disiapkan.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan bila terlihat ada gulma yang tumbuh pada polibek, dengan cara mencabut gulma yang ada dalam polibek dan menyiangi plot dengan cangkul. Gulma yang tumbuh pa da media tanam umumnya adalah gulma daun

lebar seperti babandotan ( Ageratum conyzoides) . Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali.

Pemupukan

Pupuk hayati Agrobost diaplikasikan sebanyak dua kali yaitu pada saat sebelum pindah tanam ( minimal 3 hari sebelum pemupukan pupuk kimia) dan setelah pindah tanam yaitu pada saat tanaman berumur 15 hari setelah pindah tanam. Pupuk hayati agrobost diaplikasikan ke media tanam dengan dosis sesuai dengan perlakuan. Pupuk kimia diaplikasikan pada saat sebelum pindah tanam pada media tanam dan sesuai dengan perlakuan. Pupuk kimia yang digunakan adalah Urea, SP-36, dan KCl sesuai dengan dosis perlakuan. Untuk pemupukan kimia dilaksanakan minimum tiga hari setelah aplikasi pupuk hayati yang pertama.

Pengendalian hama dan penyakit tanaman

Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida Decis dengan dosis 2 cc/liter air, sedangkan pengendalian penyakit dilakukan penyemprotan fungisida Dithane M-45 dengan dosis 2 g/liter air. Penyemprotan dilakukan sesuai dengan kondisi serangan hama dan penyakit pada tanaman dengan menggunakan handsprayer. Hama yang sering mengganggu adalah hama ulat garayak dan ulat tentara. Penyakit berupa jamur.

Panen

Panen dilakukan sebanyak 4 tahap yaitu pada umur 10, 20, 30, dan 40 HSPT (hari setelah pindah tanam), bertujuan untuk mengukur parameter desktruktif tanaman. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati yaitu dengan cara mencabut tanaman beserta akarnya.

Parameter Pengamatan

Tinggi Tanaman (cm)

Pengukuran parameter tinggi tanaman kailan dilakukan dengan mengukur panjang mulai dari pangkal batang yang berada di permukaan tanah sampai bagian tanaman tertinggi, pengukuran dilakukan saat tanaman berumur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanam.

Jumlah Daun (helai)

Penghitungan jumlah daun kailan dilakukan dengan menghitung jumlah helai daun yang telah membuka sempurna, pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanam.

Luas Daun (mm2)

Pengukuran luas daun kailan dilakukan dengan alat leaf area meter, dilakukan dengan mengukur luas daun tanaman yang berada pada urutan tengah, dilaksanakan pada saat tanaman berumur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanam. Bobot Basah Tajuk (g)

Penghitungan bobot basah tajuk dilakukan dengan menimbang seluruh bagian tanaman kailan kecuali akar, pengamatan dilakukan saat tanaman berumur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanam.

Bobot Kering Tanaman (g)

Bobot kering tanaman ( akar + tajuk) ditimbang setelah melalui proses pengovenan pada suhu 65o C sampai bobot tanaman stabil. Pengamatan parameter ini dilakukan pada saat tanaman berumur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanam.

Laju Asimilasi Bersih (g.cm2.hari-1)

Nilai laju assimilasi bersih merupakan pertambahan material tanaman dari assimilasi persatuan waktu (Sitompul dan Guritno, 1995). Dihitung pada umur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanaman, dengan persamaan sebagai berikut :

LAB =

Dimana : W1 dan W2 = Bobot kering tanaman pengamatan ke-1 dan ke-2 A1 dan A2 = Luas daun tanaman pengamatan ke -1 dan ke-2 T1 dan T2 = Waktu pengamatan ke-1 dan ke-2

Laju Pertumbuhan Relatif (g.g-1.hari-1)

Laju pertumbuhan relatif merupakan penambahan berat kering tanaman dalam interval waktu terhadap berat permulaan (Sitompul dan Guritno,1995). Dihitung pada umur 10, 20, 30, 40 hari setelah pindah tanaman, dengan persamaan sebagai berikut :

LPR=

Dimana : W1 = Bobot kering tanaman pengamatan ke-1 W2 = Bobot kering tanaman pengamatan ke-2 T1 = Waktu pengamatan ke-1

T2 = Waktu pengamatan ke-2 Diameter Batang (mm2)

Pengamatan parameter diameter batang kailan, dilakukan dengan mengambil 3 sampel per plot, dilaksanakan pada saat tanaman berumur 40 hari setelah pindah tanam atau pada saat panen terakhir.

Dokumen terkait